Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN

RPS 5
Ciri dan Keterampilan Pemimpin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan jenis kegiatan manajerial yang memusatkan pada


interaksi antar pribadi antara pemimpin dan bawahan dengan maksud memperbesar
efektivitas organis as i. Pemimpin yang professional dalam organis as i
harus mempunyai seperangkat kompetensi atau keterampilan manajerial.

Keterampilan manajerian adalah kemampuan seseorang dalam mengelola


sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam
rangka mencapai tujuan yang ditentukan. Antara lain: keterampilan konseptual,
keterampilan kemanusiaan, keterampilan teknis, keterampilan administrative,
keterampilan mendiagnosis, keterampilan politis, dan keterampilan pengambilan
keputusan.

Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk memenangkan


persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer dapat menjalankan bisnis
yangmemenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara morql maupun norma
masyarakat. Organisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Dalam makalah ini akan dibahas
menyangkut ciri dan keterampilan pemimpin.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja kepribadian kepemimpinan yang efektif?

1.2.2 Apa saja keterampilan kepemimpinan yang efektif?

1.2.3 Apa saja kompetensi manajerial?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui apa saja kepribadian kepemimpinan yang efektif

1.3.2 Untuk mengetahui apa saja keterampilan kepemimpinan yang efektif

1.3.3 Untuk mengetahui apa saja kompetensi manajerial

BAB II

PEMBAHASAN

Hakekat ciri menunjuk kepada sejumlah atribut individual, termasuk aspek-


aspek kepribadian, kebutuhan, motivasi, serta nilai-nilai. Kepribadian adalah watak
yang secara relatif stabil dalam beprilaku pada suatu cara tertentu.

Sedangkan hakekat ketrampilan (skill) menunjuk kepada kemampuan


seseorang untuk melakukan berbagai jenis kegiatan kognitif atau keprilakuan dengan
suatu cara yang efektif, ketrampilan didefinisikan secara sangat umum misalnya
cerdas, ketrampilan dalam hubungan antar prbadi, ketrampilan dalam administrasi
sampai pada istilah yang lebih sempit dan spesifik, misalnya ketrampilan membuat
rencana, ketrampilan berkomunikasi sacara persuasif, ketrampilan mendengarkan.

2.1 Kepribadian Kepemimpinan yang Efektif

Sebelum ke pembahasan lebih jauh ada baiknya kita mengetahui apa arti dari
kepemimpinan yang memiliki kepribadian efektif itu. Efektif berarti memiliki
"efek" dan "Pengaruh" terhadap orang lain di sekitarnya dan bisa dengan cepat
bersosialiasi.

Lalu mengapa kepribadian kepemimpinan efektif itu penting?

Untuk mencapai suatu tujuan tertentu pada sebuah organisasi maupun


perusahaan di butuhkan seorang pemimpin yang memiliki sifat kepribadian baik dan
terpuji yang berkharisma. Ini bakal menjadi sebuah dasar untuk dijadikan sebagai
sarana dalam rangka menyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Oleh karena itu, seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepribadian
yang baik akan lebih mudah untuk diterima oleh anggotanya. Karena para pemimpin
juga menjalankan sebuah fungsi dan perannya yang sangat penting. Juga untuk
mencoba untuk memahami persoalan-persoalan yang dihadapi para anggota ketika
mereka menjalankan profesinya.

Sifat kepemimpinan yang efektif dikatakan oleh para tokoh sebagai berikut:

Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis adalah:

1. Intelegensi yang tinggi (Intellegence)


2. Kematangan jiwa social (social Maturity)
3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)

Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan meliputi 3 hal yaitu:

1. Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus memberi teladan)


Bahwa seorang pemimpin haruslah memberikan sauri tauladan yang baik bagi
bawahan. Selalau bertindak dan bertutur kata yang bisa memberikan contoh
yang baik yang bisa merangsang para bawahan untuk bersikap seperti
pemimpinnya
2. Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus membangun prakarsa)
Yaitu pemimpin haruslah bisa bekerja sama dengan bawahan. Sehingga semua
pekerjaan yang dilakukan akan terasa mudah atau ringan dan akan makin
mempererat hubungan antara bawahan dan pimpinan, namun tidak melanggar
etika jalur kepemimpinan.
3. Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari belakang)
Yaitu memberi kesempatan kepada bawahan untuk maju. Prinsip yang ke tiga
ini yang dipakai dalam lingkungan pendidikan di kita. Beri bawahan ilmu-ilmu
dan bekal-bekal yang akan menambah wawasan dan kepintaran mereka.
Janganlah mempunyai pikiran takut tersaingi, berilah kesempatan bawahan kita
untuk maju. Seandainya atasan tidak ada maka ada bawahan yang mampu untuk
menghandle. Dan bila pimpinannya cerdas, bawahannya pintar lalu dikelola
dengan baik maka tujuan dari kelompok akan tercapai dengan sempurna.
Kita dapat memandang kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau
pemimpin untuk mempengaruhi prilaku orang lain menurut keinginan-keinginan
dalam suatu keadaan tertentu.

Berikut merupakan kepribadian pemimpin yang efektif :

1. Mampu Merealisasikan Visi


Seorang pemimpin tak pernah menjadi efektif jika ia tak bisa
merealisasikan visi perusahaan. Dengan mengkomunikasikan dengan
baik kepada bawahannya dan terus berusaha agar visi tersebut di capai.
Ya. Apapun tugas yang di emban oleh seorang pemimpin, tentunya harus
memenuhi kriteria penilaian perusahaan dari bisnisnya.
2. Bertanggung Jawab
Biasanya seorang pemimpin memiliki rasa tanggung jawab yang
besar di dalam dirinya. Karena dia merasa bahwa apa yang telah
diamanahkan kepadanya adalah sebuah tanggung jawab yang harus di
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dan ia akan merasa bersalah jika
amanah tersebut di tak dilaksanalkan.
3. Optimisme
Seorang pemimpin akan memandang masa depan adalah suatu
kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Dan ia yakin bahwa masa depan
jauh akan lebih baik. Orang yang memiliki sifat optimisme akan sangat
mempengaruhi lingkungannya. Dan bisa mengajak lingkungannya. Sebab
orang-orang akan mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa
depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang
tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.
4. Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda
katakan dengan Anda lakukan. Jadi Integritas bukan omong kosong atau
Bukan Bualan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas
membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan
janji-janji Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan
mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa
Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang Anda janjikan.

5. Menyukai Perubahan
Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan
perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu.
Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri.
Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan
mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak
berubah, Anda takkan berkembang. Itulah pola pikir seorang pemimpin
yang menyukai perubahan.
6. Ulet dan Pantang Menyerah
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat
sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua
atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, “Jika
Anda gagal di langkah pertama, menyerahlah dan lakukan sesuatu yang
lain.” Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin.
Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka
akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain
untuk terus berusaha. Dan jelas seorang tidak akan menyerah begitu saja.
Ia tidak gentar dengan apa yang ia hadapi.
7. Berani Menghadapi Resiko
Kebanyakan orang menghindari resiko. Padahal, kapan pun kita
mencoba sesuatu yang baru, kita harus siap menghadapi resiko dan tidak
takut gagal. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari
pertumbuhan yang teramat penting. Para pemimpin menghitung resiko
dan keuntungan yang ada di balik resiko. Sifat berani tersebut membuat
ia selalu memanadang setiap kejadian adalah peluang dan kesempatan.
8. Berdedikasi dan Komitmen
Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan
perhatian dan komitmen ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan
mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena
mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.
2.2 Keterampilan Kepemimpinan yang Efektif

Tidak ada pemimpin yang terlahir dengan langsung memiliki kemampuan


kememimpinan. Siapa saja bisa melatih dirinya agar siap menjadi pemimpin.
Kemampuan atau keterampilan menjadi seorang pemimpin yang baik itu bisa
dibentuk melalui pembelajaran dan pengalaman.Berbicara mengenai kepemimpinan,
mari kita membahas cara memimpin seorang pemimpin dalam perusahaan. Bagi
para pengusaha, penting sekali untuk memiliki soft skill kepemimpinan, sehingga
Anda mampu mengatur sumber daya manusia di bisnis Anda dengan baik. SDM
adalah aset berharga bagi kelangsungan bisnis.Untuk itu, berikut ini adalah ciri-ciri
keterampilan kepemimpinan yang efektif.

1. Keterampilan Presentasi. 
Seorang pemimpin harus kreatif melakukan presentasi kepada
pengikutnya. Presentasi ini harus meliputi visi, misi, goal, action plan, dan fokus.
Di mana, dalam setiap presentasi pemimpin harus secara cerdas mampu
mentransformasikan nilai-nilai yang kuat dan positif kepada rencana tindakan
yang jelas. Pemimpin harus memanfaatkan keterampilan presentasi ini untuk
mengkomunikasikan dan meyakinkan kepada para pengikut, bawahan, tim, atau
kelompoknya tentang ide dan visi yang harus diperjuangkan bersama.
2. Keterampilan Membangun Tim Yang Kuat.
Pemimpin yang sesungguhnya adalah seorang pekerja tim. Jadi,
keterampilan membangun tim adalah keterampilan yang sangat strategis untuk
mensukseskan kepemimpinan yang sedang diperjuangkan tersebut. Pemimpin
harus bersikap bijak dan profesional dalam merakit sebuah tim yang tangguh dan
dinamis. Pemimpin harus menciptakan sebuah tim yang kreatif dan strategis
untuk membangun kinerja organisasi yang hebat. Pemimpin harus membangun
tim yang mampu meningkatkan rasa percaya diri organisasi untuk berprestasi
secara maksimal. Ingat! Pemimpin besar meraih hasil-hasil yang luar biasa
melalui timnya yang kuat, dan yang bertanggung jawab secara total pada fungsi
dan peran kerja masing-masing.
3. Keterampilan Negosiasi.
Negosiasi adalah bagian dari komunikasi yang terfokus untuk mencari
kesepakatan. Jadi, peran seorang pemimpin sebagai seorang negosiator ulung
tidaklah boleh diabaikan. Pemimpin harus bijak dan cerdas melihat semua
tantangan yang ada, dan cerdas menggunakan keterampilan negosiasi tersebut
untuk mentransformasikan semua tantangan menjadi peluang yang
menguntungkan organisasi yang di pimpin. Pemimpin adalah seorang negosiator
untuk mendapatkan kesepakatan terbaik, bukan seorang negosiator yang ngotot
dan tak mau kompromi terhadap tantangan
4. Keterampilan Bersikap Baik.
Seorang pemimpin tidak zamannya lagi memanfaatkan kekuasaan dan
posisi kepemimpinannya untuk bersikap arogan dan bersikap diktator terhadap
pengikut. Sekarang ini zamannya pemimpin harus merangkul semua kekuatan
dan potensi sukses pengikutnya untuk dijadikan sebagai kekuatan kepemimpinan
yang ia miliki. Oleh karena itu, pemimpin wajib bersikap baik dengan sikap tulus
dan jujur kepada setiap orang, di mana pun dan kapan pun.
5. Keterampilan Memotivasi. 
Seorang pemimpin adalah seorang motivator yang harus mampu
membangkitkan energi positif dari pengikut dan bawahannya, untuk secara
proaktif bergairah dan bersemangat tinggi dalam meraih prestasi yang hebat. Oleh
karena itu, pemimpin wajib memiliki keterampilan untuk memotivasi
pengikutnya, dan menggerakan para pengikut untuk melakukan hal-hal terpenting
buat kesuksesan organisasi. Motivasi bukan berarti sekedar berteriak-teriak
dengan semangat tinggi, tapi lebih kepada cara untuk merangkul hati dan pikiran
positif para pengikut. Lalu, membangun harapan dan rasa percaya diri mereka
untuk menjadi lebih hebat.
6. Keterampilan Mengorganisasi.
Seorang pemimpin adalah seorang organisator yang ulung. Kemampuan
pemimpin dalam mengorganisasi semua kekuatan yang ada akan menjadikan
kepemimpinan itu kuat dan solid. Melalui kebersamaan dalam organisasi yang
solid dan kuat, pemimpin pasti membawa setiap orang menuju puncak harapan.

Dari berbagai penjelasan diatas, maka seorang pemimpin yang efektif adalah
yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu
memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan
sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar
komponen yang efektif.

2.3 Kompetensi Manajerial

Kompetensi Manajerial adalah karakteristik yang mendasari individu dengan


merujuk pada kriteria efektif dan / kinerja unggul. Dalam kamus Bahasa Indonesia
(2005:1180) keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan
manajerial berhubungan dengan manajer (2005:708) berarti yang berwenang dan
bertanggung jawab membuat rencana, mangatur, memimpin dan mengendalikan
pelaksanaannya untuk mencapai sasaran. Dengan demikian keterampilan manajerial
menurut bahasa adalah kecakapan, atau menyelesaikan tugas seseorang sebagai
pengelola suatu instansi organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
membuat rencana, mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk
mencapai sasaran.

Henri Fayol mengidentifikasi tiga macam kompetensi atau keterampilan


dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer / pemimpin, yaitu keterampilan
konseptual (conseptual skill), hubungan interpersonal (human relations skill) dan
teknis (technical skill). Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Konseptual Skill (Conseptual Skill)


Keterampilan konseptual adalah kemampuan seorang manajer untuk
melihat organisasi secara keseluruhan, sebagai entitas lengkap. Termasuk
dalam unit organisasi bekerja sama dan bagaimana organisasi cocok dengan
lingkungan kompetitif. Keterampilan konseptual sangat penting untuk manajer
puncak, yang memiliki kemampuan untuk melihat "gambaran besar" yang
akan berdampak besar terhadap keberhasilan bisnis. Namun, keterampilan
konseptual masih diperlukan untuk manajer menengah dan manajer lini
pertama. Mereka harus menggunakan keterampilan ini untuk membayangkan,
misalnya, bagaimana pekerjaan unit dan tim yang terbaik terorganisir.

2. Kemampuan Hubungan Interpersonal (Human Relations Skill)


Keterampilan interpersonal melibatkan hubungan manusia, atau
kemampuan manajer / pemimpin untuk berinteraksi secara efektif dengan
anggota organisasi. Keterampilan ini termasuk didalamnya adalah kemampuan
untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain sebagai individu
atau dalam kelompok.

3. Kemampuan Tekhnik (Technical Skill)


Keterampilan teknis adalah kemampuan manusia untuk menggunakan
prosedur, teknik, dan pengetahuan mengenai bidang khusus.Keterampilan
teknis yang digunakan akan berbeda dalam setiap tingkat manajemen. Manajer
lini pertama terlibat dalam operasi aktual organisasi, mereka perlu memiliki
pemahaman tentang bagaimana produksi dan jasa terjadi dalam organisasi
untuk mengarahkan dan mengevaluasi karyawan. Selain itu, manajer lini
pertama perlu keterampilan dalam penjadwalan kerja dan menyiapkan dana.
Manajer menengah menggunakan keterampilan yang lebih teknis terkait
dengan perencanaan dan pengorganisasian, dan manajer puncak harus
memiliki keterampilan untuk memahami cara kerja keuangan organisasi yang
kompleks.

Fayol dan Katz mengemukakan bahwa walaupun ketiga keterampilan ini


penting bagi seorang manajer, kepentingan relatifnya terutama tergantung pada
peringkat manajer tersebut dalam sebuah organisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak


dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itu kepribadiannya, ciri keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya
yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan


dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya yaitu berupa
ketrampilan memimpin. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki
ketrampilan yang ada dalam dirinya sebelum ia sibuk memperbaiki orang lain.

3.2 Saran

Sangat diperlukan sekali ketrampilan kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.


Ketrampilan kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/DIDI_TARMIDI/makalah__kepemimpina
n.pdf Diakses pada 1 Oktober 2018

https://www.scribd.com/doc/141579276/MAKALAH-Kepemimpinan-Print Diakses pada


1 Oktober 2018

https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ Diakses
pada 1 Oktober 2018

https://pengertiandanartikel.bogspot.com/2017/02/pengertian-tingkat-dan-
kompetensi.html?m=1 Diakses pada 1 Oktober 2018

https://ardy-web.blogspot.com/2016/02/8-ciri-sifat-pemimpin-yang-efektif.html?m=1
Diakses pada 1 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai