Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Auditing II (EKSI4310)
Tutor : Renaldi Purnayudha.

PERINTAH SOAL

Kerjakan soal uraian di bawah ini pada lembar jawaban pada halaman berikutnya file ini. Selalmat
mengerjakan anda pasti bisa

NO SOAL
1 Penyampelan PPS (Probabllity Proportionate to Size) lebih tepat digunakan untuk menguji apa
saja?
2 Sebutkan 1 contoh bentuk pengendalian yang seringkali dilakukan secara terus menerus

3 Sebutkan beberapa aturan umum yang menjelaskan hubungan antara asersi kelas transaksi
dan asersi saldo rekening

4 Sebutkan 9 langkah dalam menyusun kerangka kerja penyampelan audit untuk uji
pengendalian

5 Sebutkan 6 faktor yang mempengaruhi ukuran sampel

Nama David Sahat Hotmartua Sihotang


NIM 030159403
Kelas
TUGAS 1
Auditing II (EKSI4310)
Tutor : Renaldi Purnayudha.

Lembar jawaban TUGAS 1

1. Sampling PPS bisa digunakan dalam pengujian subtantif terhadap transaksi dan saldo-saldo. Model ini terutama
diterapkan dalam pengujian transaksi dan saldo yang salah saji terlalu tinggi (overstatement) dan terutama akan
berguna dalam pengujian:

 Piutang apabila pengkreditan yang tidak dikerjakan terhadap rekening debitur tidak signifikan

 Investasi dalam surat berharga

 Pengujian harga persediaan apabila diperkirakan hanya terdapat sedikit selisih

 Tambahan pada aktiva tetap.

2. Pengendalian sosial yang dilakukan dengan menyampaikan nilai dan norma secara berulang-ulang
dan terus-menerus kepada seseorang atau masyarakat yang telah melakukan penyimpangan atau untuk
mencegah penyimpangan dengan harapan apa yang telah disampaikan itu masuk dalam jiwa seseorang,
sehingga masyarakat akan sadar dan taat pada norma yang berlaku adalah pengendalian social
Pervation.

Contoh: sosialisasi bahaya narkoba, terutama bagi para generasi muda (pelajar) yang dapat dilakukan
secara terus-menerus melalui sekolah-sekolah dan berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik,
dengan harapan masyarakat dan generasi muda menjadi tahu dan dapat memahami akibat negatif dari
narkoba, sehingga tidak mencoba-coba untuk mengonsumsinya.

3. Keakuratan.

 Asersi keakuratan menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada jumlah yang benar.
Penggunaan harga yang salah untuk mencatat transaksi penjualan dan kekeliruan atau kesalahan dalam
menghitung perkalian harga dengan kuantitas merupakan contoh pelanggaran atas asersi keakuratan.

Klasifikasi.

 Asersi klasifikasi menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada akun yang tepat. Pencatatan
gaji bagian administrasi pada harga pokok penjualan merupakan satu contoh pelanggaran atas asersi
klasifikasi.

Cutoff .

 Asersi cutoff menyatakan apakah transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang benar. Mencatat
transaksi penjualan pada bulan Desember sementara barang belum dikirimkan sampai bulan januari
melanggar asersi cutoff.

Eksistensi.

 Asersi eksistensi bersangkutan dengan apakah aktiva, kewajiban, dan kepentingan ekuitas yang
dicantumkan dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca.

Kelengkapan.

 Asersi ini menyatakan apakah semua akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan pada
kenyataannya sudah dicantumkan.

Penilaian atau Alokasi.
 Asersi ini berkaitan dengan apakah akun aktiva, kewajiban, dan kepentingan ekuitas
telah dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat, termasuk setiap penyesuaian penilai
an untuk mencerminkan jumlah aktiva pada nilai realisasi bersih.

Hak dan Kewajiban.

Asersi ini membahas tentang apakah aktiva merupakan hak entitas dan apakah
kewajiban merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu.

Keterjadian serta Hak dan Kewajiban Asersi.

 Ini menyatakan apakah peristiwa-peristiwa yang diungkapkan
telah terjadi dan merupakan hak serta kewajiban entitas.

4. Langkah 1 : Menentukan tujuan uji pengendalian

Langkah 2 : Menentukan prosedur untuk Mengevaluasi pengendalian internal

Langkah 3 : Membuat keputusan tentang teknik penyampelan audit

Langkah 4 : Membatasi jumlah populasi dan sampel

Langkah 5 : Menggunakan penilaian profesional untuk menentukan ukuran sampel

Langkah 6 : Memilih sampel yang Representatif

Langkah 7 : Menerapkan prosedur audit

Langkah 8 : Mengevaluasi hasil sampel

Langkah 9 : Mendokumentasikan kesimpulan.

5. 6 faktor yang mempengaruhi ukuran sampel:

a. Homogenitas unit-unit sample, secara umum semakin mirip unit-unit sampel; dalam suatu populasi
semakin kecil sample yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter-parameter populasi.

b. Kepercayaan, mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana peneliti ingin merasa yakin bahwa yang
bersangkutan memperkirakan secara nyata parameter populasi yang benar. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan yang diingnkan, maka semakin besar ukuran sample yang diperlukan.

c. Presisi, mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. Untuk mendapatkan presisi yang besar
dibutuhkan ukuran ssmpel yang besar pula.

d. Kekuatan Statsitik, mengacu pada adanya kemampuan mendeteksi perbedaan dalam situasi pengujian
hipotesis. Untuk mendapatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sample yang besar.

e. Prosedur Analisa, tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat juga mempengaruhi
seleksi ukuran sample.

f. Biaya, Waktu dan Personil: Pemilihan ukuran sample juga harus mempertimbangkan biaya, waktu dan
personil. Sample besar akan menuntut biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.
Nama David sahat hotmartua sihotang
NIM 030159403
Kelas

Anda mungkin juga menyukai