Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN KE PERUSAHAAN PT.

AGRICON PLANT
WANAHERANG, GUNUNG PUTRI, BOGOR

Sebagai salah satu syarat penilaian

Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi

Oleh :

Moch. Aziz Muslim 150510170184

Kelas B

PRODI AGROTEKNOLOGI

MINAT HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan keimanan, keislaman,


kesehatan jasmani dan rohani dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun
laporan ini dengan baik. Laporan dengan judul “LAPORAN KUNJUNGAN KE
PERUSAHAAN PT. AGRICON PLANT WANAHERANG, GUNUNG PUTRI,
BOGOR” ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pestisida dan Teknik Aplikasi Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan di semester 5
tahun 2019 Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya, khususnya kepada para dosen pengampu mata kuliah Sistem Pertanian
Berkelanjutan (Konservasi) yang telah menyampaikan materi dengan sangat baik
dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan moril maupun material dalam
penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi bagi penulis dalam penyusunan laporan berikutnya.

Akhir kata, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
semua pihak pada umumnya.

Sumedang, 20 Nopember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................4
1 PENDAHULUAN..................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................5

1.2 Tujuan..........................................................................................................................1

2 PELAKSANAAN...................................................................................................................2
2.1 Tempat dan Waktu......................................................................................................2

3 PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
4 KESIMPULAN......................................................................................................................7
5 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

3
DAFTAR GAMBAR
No Nama Gambar Hal.
1. Gambar 1. Pemaparan materi mengenai perusahaan PT. Agricon 3
2. Gambar 2. Tempat produksi fungisida 4
3. Gambar 3. Tempat gudang penyimpanan produk 5
4. Gambar 4. Tempat produksi herbisida 5
5. Gambar 5. Laboratorium pengujian produk pestisida 6

4
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Agriculture Construction (Agricon) didirikan pada tahun 1969 di Bogor oleh
Tatang Bengardi. Perusahaan yang bermarkas di Bogor ini pada awalnya merupakan
distributor tunggal Indonesia berupa produk-produk kimia untuk pertanian yang
berbasis di Inggris. Pada tahun 1994, Agricon mengalami kebangkrutan dikarenakan
principal mencabut lisensi Agricon sebagai distributor tunggal di Indonesia. Saat ini
PT. Agricon memiliki usaha di bidang irigasi, rumah kaca, pestisida, jaringan
distribusi agrochemical dan masuk ke dalam 5 besar pemain pestisida nasional.
Produk unggulan Agricon adalah pestisida dengan berbagai merek dengan pemasaran
ke seluruh Indonesia. Distribusi terbesar masih berada di Pulau Jawa. Salah satu anak
usahanya Terminix yang memproduksi pest control yaitu obat-obatan antirayap,
antinyamuk, antitikus, dan public health lainnya. PT. Agricon terdiri dari beberapa
anak perusahaan, yaitu:

1. PT Agricon Indonesia (ACI) berdiri pada tahun 2016 sebagai perusahaan distribusi
nasional yang menyediakan produk dan layanan terbaik sebagai solusi dalam
mendukung peningkatan produksi pertanian melalui penjualan dan distribusi produk-
produk Agricon. Agricon Indonesia memiliki 9 Region, 44 Dealers, 340 Sub Dealers
yang menjual produk-produk diantaranya insektisida, fungisida, herbisida, dan pupuk.

2. PT Asia Gala Kimia berdiri pada tanggal 10 Agustus 2010 di Bogor, Asia Gala Kimia
memproduksi serta menjual bahan teknis dan formulasi insektisida, fungisida maupun
herbisida dengan ruang lingkup bisnis sebagai berikut:
a) Pasar B2B d) Sub-Kontraktor
b) Produk-Produk Generik e) Produk Bahan Baku
c) Repacking f) Produk Jadi

3. PT. Agricon Sentra Agribussiness Indonesia menyediakan layanan konstruksi


greenhouse dengan dukungan micro-irrigation system terintegrasi untuk kebutuhan-
kebutuhan penelitian, pendidikan serta layanan lawn and garden residensial,
komersial maupun hobi.

5
a) Greenhouse Infrastructures
b) Micro-irrigation System
c) Hydroponic system
d) UV Dryer Suryakancana
e) Farm Coaching

4. PT Panca Agro Niaga Lestari (PANL) didirikan pada tahun 2000, PANL merupakan
perusahaan nasional di bidang penyediaan produk agrokimia antara lain fungisida,
bakterisida, rodentisida, molusida, pupuk / pengatur pertumbuhan, surfaktan, benih,
penyemprot, hingga peralatan pertanian.
1.2 Tujuan
1. Untuk menjalin silaturahmi antara pihak Fakultas Pertanian, Universitas
Padjadjaran dengan PT. Agricon.
2. Untuk mengetahui pengembangan produk PT. Agricon yang diperdagangkan.
3. Untuk memahami dan mempelajari bidang industri pestisida.
1.

1
2 PELAKSANAAN
2.1 Tempat dan Waktu
Company Visit ini di laksanakan ke perusahaan PT. Agriculture Construction (Agricon)
Wanaherang, Gunung Putri, Jl.Siliwangi No. 68 P.O.Box 119 Bogor - West Java
16134,

2
3 PEMBAHASAN
Sebanyak ±50 orang mahasiswa angkatan 2017 dari Departemen Hama dan
Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran didampingi
himpunan mahasiswa Klinik Tanaman melakukan kunjungan perusahaan ke PT.
Agricon Plant Wanaherang GN Putri Bogor, Cileungsi, Jawa Barat pada tanggal 19
November 2019. Sesampainya disana kami diarahkan menuju ke ruangan rapat dan
diberikan informasi mengenai perusahaan PT. Agricon itu sendiri serta pemaparan
safety briefing untuk memberikan informasi tentang keselamatan yang menjadi
tanggungjawab perusahaan saat dilakukannya plan tour yang terbagi menjadi dua
tim. Safety briefing merupakan kebijakan OSHE PT. Agricon yang setiap tahunnya
diperbaharui. Adapun kebijakan K3 merupakan syarat dasar dalam membangun
system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di suatu perusahaan dan juga
komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja seluruh personil dibawah kendalinya juga pihak-pihak yang
berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan tersebut.

Gambar 1. Pemaparan materi mengenai perusahaan PT. Agricon


Adapun salah satu kebijakan yang menjelaskan tanda sirene jika berbunyi 3
x 10 detik artinya terjadi situasi darurat, sedangkan sirene yang berbunyi 1 x 60
detik pertanda situasi sudah kembali normal. Hal ini sangat diperlukan karena PT.
Agricon terdapat kandungan bahan aktif pestisida murni (96%) yang beracun dan
dapat berbahaya bagi manusia sehingga diperlukan kebijakan K3 tersebut. Faktor
yang menyebabkan terjadinya kondisi darurat yaitu karena adanya tumpahan zat
kimia dan kebakaran. Ketika kondisi tersebut terjadi sirene akan berbunyi 3 x 10
detik dan semua orang yang berada di pabrik akan berkumpul di assembly point
yang akan diarahkan oleh satu orang ahli K3 dan tersertifikasi. Assembly point
3
merupakan area yang sudah diverifikasi tingkat keamanannya dan potensi resiko.
Kepala pabrik akan memutuskan jika keadaan pabrik sudah kembali normal dan
mempersilahkan semua orang yang berada di pabrik untuk beraktivitas kembali.
Aturan yang berlaku di PT. Agricon Plant Wanaherang sebagai berikut:
a) Dilarang merokok
b) Dilarang makan
c) Dilarang menggunakan kamera dan handphone
d) Diwajibkan menggunakan APD saat berada di lingkungan pabrik
e) Dilarang masuk bagi wanita hamil
f) Dilarang memakai sendal dan sepatu hak

Setelah diberikan pemaparan informasi mengenai safety, kami dibagi


menjadi 2 tim yaitu tim 1 dipandu oleh Bapak Firman dan tim 2 dipandu oleh
Bapak Kiagus yang akan mengelilingi pabrik untuk mengetahui proses produksi
serta macam-macam jenis produk pestisida. Sebelum masuk ke areal pabrik tempat
produksi, kami dihimbau untuk memakai jas lab, masker, serta penutup kepala.
Bagi mahasiswa yang menggunakan sepatu terbuka, di berikan sepatu boots
berbahan karet agar aman dan terhindar dari bahan-bahan kimia beracun.

Gambar 2. Tempat produksi fungisida

Saya dan tim 1 yang dipandu oleh Bapak Firman menuju ke gudang 1 yang
merupakan tempat produksi insektisida, fungisida dan rodentisida. Disana saya
melihat adanya atap transparan yang bertujuan untuk mengurangi pemakaian
lampu di siang hari. Adapun produksi pestisida di Gudang 1 ini yaitu Spontan 400
SL untuk insektisida yang mengandung bahan aktif dimehipo 400 g/l menjadi

4
produk andalan PT. Agricon karena dapat meraih penjualan terbesar pada tahun
2018 dan meraih piagam penghargaan REBI (Rekan Bisnis).

Gambar 3. Tempat gudang penyimpanan produk


Produk pestisida lainnya yaitu fungisida terdapat merk dagang Nebijin 0,3
DP dan Inari 72 WP, Tenchu 20 SG untuk insektisida dan Ratgon 0,005 BB untuk
rodentisida. Bahan baku yang digunakan berasal dari China, Eropa dan Belgia.
Selain menjadi tempat produksi, di dalam gudang 1 ini juga terdapat pengemasan
dan penyimpanan yang tersusun rapi di rak. Setelah itu, kami diarahkan menuju ke
tempat produksi herbisida yang ditempatkan terpisah dengan produk pestisida yang
lainnya dikarenakan menghindari kontaminasi ke produk lain yang sangat
membahayakan dan sifat herbisida selektif apabila tercampur ke dalam produk
akan menyebabkan kematian pada tanaman yang sudah diaplikasikan produk
tersebut. Adapun produk herbisida yang dibuat dengan merk dagang Aladin 2,4-D,
Breeze 270/120 SL dan Crash 480 SL.

Gambar 4. Tempat produksi herbisida

5
Tempat terakhir yang kami kunjungi yaitu laboratorium pengujian terbagi
menjadi dua ruangan yaitu Preparation Room dan Pengujian Produk. Alat yang
digunakan pada lab pengujian diantaranya alat HPLC (High Perfomance Liquid
Chromatography) dan Gas Chromatography (GC). HPLC berfungsi untuk
pemisahan bahan dengan berat molekuler besar yang memiliki volatilitas sangat
rendah dan tidak dapat dipisahkan oleh gas chromatography dan GC berfungsi
untuk menentukan komposisi campuran zat kimia (sampel), kromatograf gas
menggunakan beragam gas dalam operasinya, bergantung pada jenis detektor dan
penganalisis tertentu.

Gambar 5. Laboratorium pengujian produk pestisida

6
4 KESIMPULAN

Dalam kegiatan memproduksi pestisida harus dilakukan sesuai dengan prodesur dan
keamanan yang terjamin seperti dilakukannya pelatihan K3 bagi para pekerja untuk
meminimalisir kesalahan dan pemasangan rambu dan sirene sehingga tidak
menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi para pekerja. Produksi pestisida di PT.
Agricon ini sudah terlihat bagus dan sesuai prosedur serta lab nya tersebut sudah
tersertifikasi ISO/IEC 17025: 2017 sehingga sudah dipercaya dilingkup nasional maupun
internasional.

7
5 DAFTAR PUSTAKA

http://www.agricon.com/ diakses pada 20 Nopember 2019 pukul 21.21 WIB

Anda mungkin juga menyukai