Ia mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand-Up
Comedy Indonesia pada 2011, di mana ia menjadikan pengalamannya didiskriminasi sebagai keturunan Tionghoa di Indonesia sebagai materi komedi tunggal. Dari panggung stand-up comedy, Ernest merambah industri film. Mengawali kiprahnya sebagai aktor, kini ia lebih dikenal sebagai penulis dan sutradara, setelah menghasilkan lima film yakni Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), dan Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta dan Rangga (2018), imperfect (2019).
Setelah menyambi sebagai penyiar radio ketika berkuliah di jurusan
Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Ernest memulai karier profesionalnya di industri musik, yakni dengan bergabung bersama Universal Music lalu Sony Music, Hampir enam tahun berkutat di industri musik, Ernest mendaftarkan diri ke program Kompas TV, yakni Stand-Up Comedy Indonesia. Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand-Up Indo, sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia. Ernest pun diangkat sebagai Ketua pertama dari Stand-Up Indo hingga Juni 2013.
Ernest telah melakukan sebuah tur komedi tunggal pada 2012
dinamai Merem Melek, menjelajah 11 kota di Indonesia dan ditutup di Gedung Kesenian Jakarta pada 10 Juli 2012. Pada bulan November 2013, ia melakukan tur keduanya yang diberi judul Illucinati, menyambangi 17 kota dan ditutup kembali di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Januari 2014. Acara puncak ini menorehkan rekor sebagai komedi tunggal spesial pertama di Indonesia yang digelar sebanyak tiga kali pertunjukan dalam satu hari. Dua tur stand- up comedy berikutnya yang ia lakoni adalah Happinest di tahun (2015) dan Setengah Jalan di tahun (2017).
Di bulan Desember 2015 Ernest melakukan debutnya sebagai penulis
dan sutradara di film Ngenest, yang berhasil meraih hampir 800,000 penonton dan berhasil menggondol dua penghargaan Piala Maya (Skenario Adaptasi Terpilih & Sutradara Muda Berbakat), satu penghargaan Festival Film Bandung (Skenario Terpuji), dan tiga penghargaan di Indonesia Box Office Movie Awards.
Desember 2016, Ernest merilis film keduanya sebagai penulis-
sutradara, yakni Cek Toko Sebelah. Film ini meraih lebih dari 2,6 juta penonton, serta menyabet banyak perhargaans. Film ini juga mengantarkan Ernest ke penghargaan internasional pertamanya, yakni Best Director di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017.
Di bulan Desember 2017, Ernest merilis film ketiganya sebagai
penulis-sutradara, yakni Susah Sinyal, yang kali ini ditulis berdua dengan sang istri, Meira Anastasia. Film ini meraih lebih dari 2,1 juta penonton, dan menyabet tiga piala Indonesia Box Office Movie Awards Dengan perolehan ini, Ernest berhasil mencatat rekor sapu bersih kategori Skenario Terbaik di Indonesia Box Office Movie Awards selama tiga tahun berturut-turut.