Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Gregorius Djaduk Ferianto

T.T.L : Jogjakarta, 19 Juli 1964

Lebih dikenal dengan nama Djaduk Ferianto adalah seorang aktor,


sutradara dan musikus berkebangsaan Indonesia. Ia adalah putra
bungsu dari Bagong Kussudiardja dan Soetiana.

Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika,
musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik. Selain bermusik, dia
juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap
ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.
Latar Belakang Pendidikan :

Sejak kecil, Djaduk telah mendapat pendidikan kesenian di


Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja dan Padepokan
Kesenian Bagong Kussudiardja (PKBK) yang didirikan oleh
ayahnya. Setelah tamat sekolah menengah, ia masuk ke sekolah
Institut Seni Indonesia (ISI) jurusan Seni Rupa dan Desain.
Namun akhirnya, ia belajar musik secara otodidak dan
menekuni dunia musik. Selain secara otodidak, ia juga belajar
banyak tentang musik dan film dari Teguh Karya dan Arifin C.
Noer.
1. Karya Musik

 Mendirikan kelompok musik Rheze (1976).


 Mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha.
 Ikut dalam proyek pembuatan musik untuk Festival Film Indonesia
(1984).
 Ikut dalam proyek pembuatan musik untuk Pekan Tari Muda VI Dewan
Kesenian Jakarta.
 “Ngeng-Ngeng”. Karya ini dipentaskan dalam festival seni eksperimental
Nur Gora Rupa di Surakarta pada tahun 1993. Karya yang disampaikan
dalam bentuk gerak simbolik (non-verbal) ini berisi kritikan terhadap
pemerintahan Soeharto.
 “Kompi Susu”. Karya ini ditampilkan dalam acara “Renungan Reformasi”
di Kampus UI dan dalam acara “Jakarta International Percussion Festival”
di Pekan Raya Jakarta. Karya ini mengkritik militerisme Orde Baru
dengan gaya komedi musikal.
 Membentuk ansambel musik bernama “Kyai Kanjeng” bersama
Emha Ainun Najib. Ansambel musik ini menggabungkan alat
musik barat dan gamelan diatonic secara menarik.
 Mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika bersama kakaknya,
Butet Kertaredjasa dan Purwanto (1995). Kelompok ini pada
awalnya tidak menggunakan alat music barat. Salah satu
kumpulan karya terbaik Kua Etnika adalah album “Orkes
Sumpeg” (1997).
 Membuat komposisi music untuk acara “Dua Warna” di RCTI
bersama dengan Aminoto Kosim dan Kua Etnika (1995).
 Mendirikan Orkes “Sinten Remen” yang membawakan musik
keroncong (1997)
 Menjadi Music Director dalam film Soegija.
2. Filmografi

 Petualangan Sherina (2000)


 Koper (2006)
 Jagad X Code (2009)
 Cewek Saweran (2011)

3. Diskografi

 Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (bersama Kua Etnika,1997)


 Ritus Swara (bersama Kua Etnika, 2000)
 Parodi Iklan (bersama Orkes Sinten Remen, 2000)
 Komedi Putar (bersama Orkes Sinten Remen, 2002)
 Janji Palsu (bersama Orkes Sinten Remen, 2003)
 Maling Budiman (bersama Orkes Sinten Remen, 2006)
Karir :
 Menjadi penata musik sejumlah repertoar Gandrik
 Mengikuti pementasan keliling, termasuk Jerman, Denmark, Swedia, Belanda, dan  Turki
 Mencipta komposisi musik, untuk ilustrasi musik film dan sinetron, jingle  iklan, untuk teater,
atau sejumlah event olahraga, sejak 1982
 Membuat musik untuk Pekan Tari Muda VI Dewan Kesenian Jakarta
 Mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha
 Mendirikan kelompok Rheze, 1976
 Menggarap musik pentas teater Pak Kanjeng, 1980-1993
 Musik untuk upacara pembukaan-penutupan Pesparawi di Kalimantan Tengah
 Turut serta merancang penataan musik sejumlah repertoar tari garapan Bagong  Kussudiardjo
 Membuat musik untuk Festival Film Indonesia 1984
 Bergabung di Teater Gandrik bersama Novi Budianto, sejak 1985
 Menggarap komposisi musik untuk mengiringi pembacaan puisi Emha Ainun Nadjib  bersama
Novi Budianto, 1993-1995
 Mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika bersama dengan Butet Kertaredjasa dan  Purwanto,
1995
 Berkolaborasi dengan Aminoto Kosim menggarap komposisi musik untuk acara Dua  Warna,
di RCTI, 1995
 Mendirikan Orkes Sinten Remen pada 1997
Pnghargaan :
 Meraih Kreativitas terbaik dalam Festival Akustik se-Jawa
Tengah dan DIY (1982)
 Juara 1 Musik Humor Tingkat Nasional
 Piala Vidia Festival Sinetron Indonesia sebagai Penata Musik
Terbaik (1995)
 Dinobatkan sebagai Pemusik Kreatif oleh PWI cabang
Yogyakarta (1995)
 Nomine Festival Sinetron sebagai penata musik terbaik dalam
film Di Balik Pusaran Awan  (1996)
 Grand Prize 2000 (Unesco)

Anda mungkin juga menyukai