TARI INDANG
Alfian Angger P.M (3)
Alvin Maulana H.A (4)
Putra Mauluda A. (22)
Muhammad Kanahaya K. (17)
Muhammad Yusuf (15)
Ramzy Salsabil N.F (24)
Wahyu Prabowo Putra (30)
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai ragam jenis kebudayaan yang memiliki
keunikan dan kelebihan tersendiri, sebagaimana beraneka
ragamnya suku-suku bangsa dan adat istiadatnya.
Kebudayaan tersebut melambangkan ciri khas dari
masyarakat yang ada diseluruh daerah yang ada di Indonesia
dan memiliki keunikan masing-masing yang mana budaya ini
juga dapat mengalami perubahan dan perkembangan baik
karena dorongan dari dalam maupun dari luar.
Salah satu bagian dari kebudayaan adalah kesenian
tradisional. Kesenian tradisional perlu dijaga dan
dikembangkan, karena jika kesenian tradisional ini punah dan
kehilangan eksistensinya, maka masyarakat pendukungnya
juga akan kehilangan nilai-nilai tradisi dan identitasnya.
Kesenian tradisional merupakan ungkapan batin yang dinyatakan
dalam bentuk simbolis yang menggambarkan arti kehidupan
masyarakat pendukungnya. Nilai yang terkandung di dalam kesenian
tradisional adalah nilai kepribadian dan nilai pandangan hidup
masyarakat pendukungnya. Kesenian tradisional akan mati dan punah
jika pandangan hidup serta nilai-nilai kehidupan masyarakat
pendukungnya tergeseroleh nilai nilai baru.
Tari indang yang akan dibahas dalam tulisan ini merupakan tari
indang pada penampilan mahasiswa Sendratasik dalam acara
Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik).
Tari ini menggunakan property Indang dengan jumlah
penari ganjil, minimal 7 orang penari laki-laki, penari
yang berada di samping kiri penari yang di tengah adalah
penari yang memberikan aba-aba untuk memulai tarian
yang sering disebut dengan paningkah Indang. Tari
Indang ini berdurasi lebih kurang ± 30 menit.
Dalam tulisan ini, penulis akan mengidentifikasi masalah,
yaitu: Bentuk dalam penyajian tari Indang. Bentuk
penyajian tari Indang ini akan dibatasi pada penampilan
Sendratasik dalam acara Enstensend (Ensembel ’10
Sendratasik). Tulisan ini juga dapat bermanfaat bagi
penulis sebagai studi untuk meningkatkan apresiasi dan
kualitas dalam kesenian tradisional masyarakat
Minagkabau. Selain itu, sebagai tugas akhir dalam mata
kuliah Masyarakat Kesenian Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
Esembel adalah acara rutin yang diadakan oleh mahasiswa Sendratasik, yang
menyajikan berbagai macam pertunjukkan musik (tradisional dan modern)
dan tari (tradional dan modern). Tari yang disajikan pada Enstensend
(Ensembel ’10 Sendratasik) diantaranya tai indang. Penampilan tari Indang ini
di mulai pada Jum’at 14 Desember 2012 sekitar pukul 22:30 WIB.
Djelantik dalam Elinda berpendapat (2008:12) bentuk adalah unsur dasar dari
susunan pertunjukkan, unsur penunjang yang membantu bentuk-bentuk-
bentuk ini mencapai perwujudannya yang khaas seperti gerak, penari, music,
pola, kostum, tat arias dan tempat pertunjukkan. Maka, bentuk tari Indang
pada acara Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik)meliputi pendukung seperti:
gerak, penari, kostum, iringan musik, kostum, tata rias, dan tempat
pertunjukkan. Semua saling berkaitan, tanpa adanya unsur tersebut, maka
tidak akan dilihat bentuk dan dari tari indang tersebut.
Bentuk-bentuk ini dapat di uraikan sebagai berikut:
Gerak
Golong-golopng
Alihan lagu
Alihan kanan
Penari
Pertunjukkan tari dapat dihayati melalui penari
yang memiliki keterampilan dalam melalukan
gerakan tari baik secara fisik maupun ekspresi.
Keterampilan secara fisik dan ekspresi juga di
dukung oleh bakat dan daya ingat yang tinggi.
Tari indang pada acara Enstensend (Ensembel ’10
Sendratasik) ditarikan oleh 7 orang penari
perempuan yang memiliki keterampilan dalam
melakukan gerakan. Teori Indang ini
menggambarkan tentang penyiaran agama Islam
yang masuk ke Sumatera Barat.
Iringan musik
Iringan musik
Iringan musik yang terdapat pada penampilan
tari Indang dalam acara Enstensend (Ensembel
’10 Sendratasik) ini bisa menghidupkan
suasana yaitu suasana gembiran. Karena suara
musik yang mengiri penampilan tari Indang
ini diiringi oleh musik-musik okestra.
Selain itu, iringan music dalam penampilan tari
Indnag ini juga diiringi oleh eberapa syair
pantun
Kostum
Property
Property merupakan suatu alat yang di gunakan dalam suatu
pertunjukkan yang tidak termasuk kostum/busana dan
perlengkapan, akan tetapi merupakan perlengkapan yang ikut di
tarikan oleh penari (soedarsono, 1987:68). Pada tari Indang ini, alat
yang dipakai adalah rapa’i.
Panggung
Tempat yang digunakan dalam pementasan tari indang dalam acara
Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik) adalah pendopo.
Property
Kesimpulan
Tari Indang dalam tulisan ini merupakan tari Indang yang
telah di tampilkan oleh mahasiswa jurusan Sendratasik
dalam acara Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik). Tarian
ini diwabakan oleh 7 orang perempuan. Tari Indang ini di
tampilkan pada Jum’at, 15 Desember 2012.
Saran
Tari Indang merupakan tari tradisional yang perlu di
lestarikan dan dijaga. Karena, tari Indang merupakan
warisan kebudayaan yang dapat dijadikan warisan budaya.