“ MAHKOTA TIRUAN “
OLEH KELOMPOK 3
Fabianus Hendra : B1G119032 Sinta Dewi Arum : B1G119027
Hajar Aswad : B1G119040 Arditha Amelia Putri : B1G119038
Mei Tri Rahayu : B1G119033 Tiara Sulastri : B1G119002
Elmit Nurhairat : B1G119006 Muh. Rafly : B1G119041
Wahyuni.M : B1G119015 Rasman : B1G119003
Katrina Palin : B1G119047
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “ Tak Ada Gading Yang
Tak Retak” begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca,
sangat penulis harapkan untuk perbaikan.
Demikian lah kami buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua
Penyusun
DATAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Penegrtian mahkota tiruan
B. Tujuan pembuatan mahkota tiruan
C. Indikasi dan kontraindikasi mahkota tiruan
D. Macam-macam mahkota tiruan
E. Jenis bahan pembuatan mahkota penuh
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud mahkota tiruan
2. Apa saja tujuan pembuatan mahkota
3. Apa saja Indikasi dan kontraindikasi mahkota tiruan
4. Apa saja Macam-macam mahkota tiruan
5. Apa Jenis bahan pembuatan mahkota penuh
C. TUJUAN
Agar Mahasiswa/mahasiswi Universitas Mega Rezky Makassar khususnya
prodi D3 Teknik Gigi dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai
mahkota tiruan yang berkaitan dengan konservasi dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Mahkota penuh yang menutupi seluruh permukaan mahkota klinis gigi dengan
menggunakan bahan campuran dari bahan acrylic, dimana liquid sebagai
monomer dan resin sebagai polimer. Pemakaian protesa jacket all 7 acrylic
bertujuan untuk memperbaiki gigi anterior yang terindikasi mengalami masalah
yang memungkinkan dibuatkan mahkota jaket.
Kontraindikasi dari bahan ini adalah tidak digunakan pada gigi yang memiliki
beban kunyah yang besar karena lelerasan akrilik hanya 1/16 kekerasan dentin.
Gigi tiruan yang menggunakan bahan ini juga tidak cocok digunakan pada
penderita dengan bruxism.
Kekurangan dari bahan porselen ini bersifat rapuh sehingga tidak dapat diasah
dan tidak dapat diletakkan pada permukaan kunyah gigi belakang. Biasanya juga
digunakan untuk gigi yang memerlukan estetik tinggi. Bahan porselen ini tidak
cocok digunakan pada pasien dengan kebiasaan buruk bruxism karena gesekan
yang terus menerus dengan gigi antagonisnya akan menyebabkan porcelain cepat
pecah.
Mahkota metal porcelain merupakan salah satu bagian dari mahkota tiruan
penuh, dimana mahkota jenis ini yaitu gabungan dari porcelain yang disertakan
pada logam, dalam restorasi ini sangat memungkinkan terdapatnya kekuatan dan
estetik, sehingga perkembangan ilmu kedokteran gigi seperti sekarang ini restorasi
mahkota metal porselen banyak digunakan.
Indikasi
Kerusakan gigi yang luas Kerusakan gigi yang lus akibat dari
karies,trauma,atau restorasi sebelumnya.
Gigi yang memerlukan estetik yang baik
Pada gigi yang memerlukan complete coverage dimana dituntut estetik yang
bagus (contoh pada gigi anterior) bisa digunakan porcelain fused to metal
crown, tapi jika estetik merupakan hal yang paling utama diingingkan kita bisa
gunakan all porcelain crown yang mempunyai beberapa kelebihan disbanding
PFM crown. Namun PFM crown lebih dipilih karena lebih tahan lama dan
kecocokan dengan marginal yang baik dibanding all porcelain crown.
Retainer untuk gigi tiruan tetap sebagian Karena substruktur logam nya dapat
menampung konektor yang di cor atau yang di solder.
Gigi yang telah dirawat endodontik Gigi yang dirawat endodontik dimana sisa
jaringan sehatnya sedikit sehingga untuk menambah retensi dan resistensi, dan
memperbaiki malposisi gigi dibuatkan pasak, dan penggunaan restorasi PFM
crown.
Kontraindikasi
Pasien dengan karies yang aktif
Pasien dengan penyakit periodontal yang tidak dirawat
Ruang pulpa yang besar Terdapat resiko terpaparnya pulpa saat pengasahan
Dinding fasial utuh
Dokter harus memutuskan apakah hal itu sangat dibutuhkan untuk melibatkan
seluruh bidang axial dari gigi yang akan dilakukan restorasi. Meskipun
mungkin hal itu lebih menuntut dan menguras waktu, solusi yang lebih
konservatif biasanya dapat ditemukan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
dapat memberikan layanan jangka panjang terbaik.
Pasien dengan bruxism dan clenching
Keuntungan
Porcelain fused to metal crown dapat digunakan pada karies dengan kavitas
yang cukup besar. Restorasi ini menggabungkan kekuatan dari logam tuang
dan estetika yang ada pada porselen
Kerugian
Persiapan untuk membuat porcelain fused to metal crown membutuhkan
pengurangan gigi yang signifikan untuk memberikan ruang yang cukup untuk
bahan restorasi.
Dibandingkan dengan restorasi all-ceramic, porcelain fused to metal crown
mungkin memiliki estetika sedikit lebih rendah (porcelain fused to metal
crown terlihat sedikit keabu-abuan dibandingkan dengan all-ceramic crown
yang memiliki tampilan translusensi).
Karena sifat glasslike dari bahan porselennya yang rapuh, porcelain fused to
metal crown memiliki kemungkinan untuk fraktur (meskipun kegagalan
tersebut biasanya dapat dikaitkan dengan desain sub-struktur yang buruk atau
teknik fabrikasi yang rendah).
Masalah yang sering ditemukan adalah sulitnya pemilihan warna yang akurat.,
Biaya laboratorium untuk porcelain fused to metal crown cenderung agak
mahal.
5. Mahkota Zirconia
Zirconia adalah substansi crystalline putih yang memiliki titik lebur pada suhu
2677ºC dan merupakan senyawa yang sangat tidak reaktif pada temperature kamar
serta memiliki nama kimia ZrO² (zirconium dioksida). Zirconia berasal dari
zirconium yang diduga dijumpai pada awal tahun 1789 dan diisolasi pertama kali
oleh J.J.Berzelius pada tahun 1824. Penggunaan zirconia sebagai material medis
tidak lepas dari perkembangan penggunaan keramik sebagai material medis yang
telah digunakan sejak awal tahun 1933 (Afifuddin, 2002).
6. Resin komposit
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tulena M.P. Devistha, dkk (2014)
Resin komposit merupakan bahan adhesif yang dapat berkaitan dengan jaringan
keras gigi melalui dua system bonding (ikatan) yaitu ikatan email dan ikatan
dentin. Bahan restorasi resin komposit pada bidang kedokteran gigi dimulai pada
awal 1960. Kandungan utama resin komposit terdiri atas matriks resin dan bahan
pengisi.
Matriks sendiri dapat terbagi menjadi tiga yaitu, komposit matrik polimer
yaitu menggunakan polimer sebagai pengikat, komposit, matrik logam yaitu
menggunakan logam sebagai pengikat, serta komposit matrik keramik yaitu bahan
keramik yang dijadikan pengikat oleh komposit. Metal komposit adalah salah satu
jenis komposit yang memiliki matrik logam yang mulai dikembangkan sejak
tahun 1996. Metal komposit memiliki kekuatan tekanan yang baik serta ketahanan
aus lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam makalah ini, penulis terlebih dahulu memohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca demi
makalah ini dapat menjadi lebih baik.
DATAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56876/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/209/3/6.%20%20BAB%20II.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/9c3ad8364105688b83427839e68d066a.pdf
http://mydentistdiary.blogspot.com/2011/05/macam-bahan-gigi-tiruan.html