Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ MAHKOTA TIRUAN “

DOSEN PENANGGUNG JAWAB


DRG, RAHMY WARDININGSIH, S.KG, M. Kes

OLEH KELOMPOK 3
Fabianus Hendra : B1G119032 Sinta Dewi Arum : B1G119027
Hajar Aswad : B1G119040 Arditha Amelia Putri : B1G119038
Mei Tri Rahayu : B1G119033 Tiara Sulastri : B1G119002
Elmit Nurhairat : B1G119006 Muh. Rafly : B1G119041
Wahyuni.M : B1G119015 Rasman : B1G119003
Katrina Palin : B1G119047

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
PRODI D-III TEKNIK GIGI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, dan senantiasa


mengharapkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam bagi
junjungan Nabi Besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis masih diberi
kesehatan dan umur sampai saat ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “ Tak Ada Gading Yang
Tak Retak” begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca,
sangat penulis harapkan untuk perbaikan.

Demikian lah kami buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua

Makassar, 27 Mei 2020

Penyusun
DATAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Penegrtian mahkota tiruan
B. Tujuan pembuatan mahkota tiruan
C. Indikasi dan kontraindikasi mahkota tiruan
D. Macam-macam mahkota tiruan
E. Jenis bahan pembuatan mahkota penuh

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Mahkota tiruan adalah gigitiruan yang menggantikan sebagian atau seluruh


jaringan mahkota gigi yang sudah rusak atau hilang, disemenkan secara permanen
terhadap gigi asli atau akar atau implan yang merupakan pendukung utama dari
gigitiruan. Mahkota tiruan terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan bahan yang
digunakan, yaitu mahkota logam penuh, mahkota keramik-logam, mahkota keramik
penuh
Mahkota keramik-logam merupakan jenis gigitiruan yang paling sering
digunakan oleh dokter gigi karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: memiliki
nilai estetik yang lebih baik jika dibandingkan dengan mahkota logam penuh dan
akrilik penuh, memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menahan beban
pengunyahan karena didukung oleh koping logam, memiliki adaptasi yang baik
terhadap jaringan gigi, lebih tahan terhadap fraktur, memiliki koefisien panas yang
hampir sama dengan gigi, serta biaya lebih murah jika dibandingkan dengan mahkota
keramik-penuh. Pasien yang menggunakan mahkota tiruan pada umumnya sangat
memperhatikan faktor estetik, terutama pada gigi anterior. Aspek estetik mahkota
tiruan ditentukan oleh bentuk, ukuran dan warna gigitiruan (Shillingburg dkk. 2012;
Rosentiel dkk. 2004). Namun mahkota keramik-logam memiliki kekurangan, yaitu
sering terlihat adanya bayangan hitam yang dipantulkan oleh koping logam, yang
membedakannya dengan struktur gigi asli, sehingga warna yang dihasilkan dari
proses laboratorium sering tidak sesuai dengan warna shade guide yang telah
ditentukan di klinik, mengakibatkan estetik kurang memuaskan (Shillingburg dkk.
2012; Anusavice 2004; O’Brien 2002; Rosentiel dkk. 2004; Sahara 2006; Madhav
2010). Oleh karena itu sangat dibutuhkan seni, keahlian dan komunikasi yang baik
antara dokter gigi dan teknisi di laboratorium dalam menentukan dan menyesuaikan
warna porselen untuk mencapai hasil estetik yang maksimal (Ahmad dkk. 2011;
Jasinevicius dkk. 2009; Sikri 2010; Joiner 2004; Baltzer dkk. 2004).
Hasil penelitian Milleding dkk. (dikutip dari Wee dkk. 2002) dalam penelitian
klinis selama dua tahun menyatakan bahwa dari 40 mahkota keramik-logam yang
telah disemenkan ke dalam mulut, terdapat 61% warna porselen yang tidak sesuai
dengan gigi alami di sebelahnya. Bergman P, dkk (dikutip dari Wee dkk. 2002) juga
dalam penelitian klinis longitudinal selama lima tahun, menyatakan bahwa 63% dari
44 mahkota keramik-logam yang telah disemenkan ke dalam mulut tidak sesuai
dengan gigi alami di sebelahnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud mahkota tiruan
2. Apa saja tujuan pembuatan mahkota
3. Apa saja Indikasi dan kontraindikasi mahkota tiruan
4. Apa saja Macam-macam mahkota tiruan
5. Apa Jenis bahan pembuatan mahkota penuh
C. TUJUAN
Agar Mahasiswa/mahasiswi Universitas Mega Rezky Makassar khususnya
prodi D3 Teknik Gigi dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai
mahkota tiruan yang berkaitan dengan konservasi dasar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAHKOTA TIRUAN


Mahkota tiruan adalah gigitiruan yang menggantikan sebagian atau seluruh
jaringan mahkota gigi yang sudah rusak atau hilang, disemenkan secara permanen
terhadap gigi asli atau akar atau implan yang merupakan pendukung utama dari
gigitiruan. Mahkota tiruan terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan bahan yang
digunakan, yaitu mahkota logam penuh, mahkota keramik-logam, mahkota keramik
penuh.
B. TUJUAN PEMBUATAN MAHKOTA
Tujuan pembuatan gigi tiruan mahkota adalah untuk memulihkan daya kunyah
(masticating efficiency) yang menjadi kurang karena hilangnya satu atau lebih gigi
asli. Tujuannya untuk memperbaiki estetika, memelihara/mempertahankan kesehatan
gusi, memulihkan fungsi fonetik (pengucapan), serta mencegah terjadinya pergeseran
gigi ke ruangan kosong akibat kehilangan gigi. Pergeseran gigi bisa berupa migrasi,
rotasi, miring atau ekstrusi

C. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MAHKOTA TIRUAN


 Indikasi :
 Gigi anterior (I1 dan I2), Biasanya gigi yang memiliki proksimal dan / atau
karies yang tidak lagi dapat secara efektif dipulihkan dengan resin komposit.
 Gigi yang dirawat saluran akarnya, khususnya gigi anterior
 Distribusi tekanan kunyah seimbang
 Tepi Insisal relatif utuh
 Kontraindikasi:
 Gigi Posterior, Jarang direkomendasikan untuk gigi molar.
 Karena peningkatan beban oklusal dan mengurangi estetika.
 Gigi yang tipis dari aspek fasiolingual dan gigi yang pendek

D. MACAM-MACAM MAHKOTA TIRUAN


1. Mahkota tiruan sebagian
Mahkota sebagian penuh merupakan restorasi yang hanya sebagian dari
permukaan gigi yang tertutup oleh mahkota. Bagian yang tidak tertutup oleh
mahkota adalah bagian labial atau bukal.
 Indikasi mahkota sebagian untuk retainer yang baik pada gigi-gigi adalah :
 Bagian labial atau bukal dalam keadaan baik, maupun estetis.
 Gigi yang cukup tebal untuk membuat parit-parit proksimal yang cukup dalam
untuk memberi retensi.
 Mempunyai mahkota klinis yang cukup panjang, besar dan tidak berkaries
proksimal.
 Mempunyai kedudukan normal (tidak malposisi).
 Kontraindikasi
 Mahkota klinis gigi yang pendek atau sangat tapered
 Gigi yang tipis, missal gigi incisifus bawah, insisius lateral atas
 Indeks karies tinggi
 Kerusakan luas pada mahkota gigi
 Inklinasi gigi buruk
 Gigi yang telah dirawat saluran akarnya
2. Mahkota tiruan penuh

Mahkota penuh adalah suatu restorasi yang menutupi permukaan mahkota


klinis dari suatu gigi. Mahkota ini dapat berupa restorasi yang berdiri sendiri
(single unit restoration) atau sebagai retainer dari jembatan. Mahkota penuh yang
khusus dipakai pada gigi-gigi anterior dan dibuat seluruhnya dari porselen atau
akrilik yang disebut mahkota jacket.

 Indikasi mahkota penuh :


1) Indikasi untuk gigi-gigi depan (anterior) dipakai untuk all acrylic dan
porselen, yaitu :
a) Mempunyai permukaan labial yang berkaries, yang mengalami erosi,
perubahan warna (stained).
b) Mempunyai permukaan proximal yang ada tambalan besar atau berkaries
dalam.
c) Memerlukan perubahan kedudukan dan perubahan bentuk.
2) Indikasi untuk gigi-gigi belakang (posterior) dipakai untuk mahkota penuh
logam dan porselen, yaitu:
a) Gigi-gigi (geraham) yang terserang karies.
b) Oleh karena kerusakan-kerusakan akibat karies atau fraktur.
 Kontraindikasi
 Mahkota gigi yang sangat pendek atau tapered

E. JENIS BAHAN PEMBUATAN MAHKOTA PENUH


Jenis bahan pembuat mahkota penuh dibagi menjadi 6 (enam), yaitu:
1. Mahkota penuh akrilik

Mahkota penuh yang menutupi seluruh permukaan mahkota klinis gigi dengan
menggunakan bahan campuran dari bahan acrylic, dimana liquid sebagai
monomer dan resin sebagai polimer. Pemakaian protesa jacket all 7 acrylic
bertujuan untuk memperbaiki gigi anterior yang terindikasi mengalami masalah
yang memungkinkan dibuatkan mahkota jaket.

Bahan akrilik biasanya dikombinasikan dengan logam karena sifat bahan


akrilik tidak kuat menahan beban kunyah. Kelebihan dari bahan akrilik warnanya
dapat disesuaikan dengan gigi asli, namun mudah berubah warnanya. Harganya
pun murah dan tampilan mearik.

Kontraindikasi dari bahan ini adalah tidak digunakan pada gigi yang memiliki
beban kunyah yang besar karena lelerasan akrilik hanya 1/16 kekerasan dentin.
Gigi tiruan yang menggunakan bahan ini juga tidak cocok digunakan pada
penderita dengan bruxism.

2. Mahkota Penuh Logam


Mahkota penuh yang terbuat dari logam yang dipakai sebagai retainer pada
gigi-gigi posterior dimana estetika tidak begitu penting untuk dipertahankan. Pada
gigi anterior biasanya mahkota penuh dari logam yang mempunyai lapisan
porselen atau akrilik pada bagian-bagian labial atau bukal untuk memperbaiki
estetika.
3. Mahkota Penuh Porcelain
(full porcelain) Menurut kamus kedokteran gigi mahkota penuh porcelain (full
porcelain crown) ialah suatu restorasi mahkota, sebagian atau seluruhnya
menutupi gigi dan mempunyai bahu servikal, yang dibuat dari porcelain.

Kelebihannya adalah pilihan gradasi warna yang sangat estetis dan


permukaannya mengkilat. Bahan porselen sulit dibedakan dengan gigi asli,
kekuatannya lebih besar daripada akilik tetapi tidak sekuat logam.

Kekurangan dari bahan porselen ini bersifat rapuh sehingga tidak dapat diasah
dan tidak dapat diletakkan pada permukaan kunyah gigi belakang. Biasanya juga
digunakan untuk gigi yang memerlukan estetik tinggi. Bahan porselen ini tidak
cocok digunakan pada pasien dengan kebiasaan buruk bruxism karena gesekan
yang terus menerus dengan gigi antagonisnya akan menyebabkan porcelain cepat
pecah.

4. Mahkota Metal Porcelain (PFM)

Mahkota metal porcelain merupakan salah satu bagian dari mahkota tiruan
penuh, dimana mahkota jenis ini yaitu gabungan dari porcelain yang disertakan
pada logam, dalam restorasi ini sangat memungkinkan terdapatnya kekuatan dan
estetik, sehingga perkembangan ilmu kedokteran gigi seperti sekarang ini restorasi
mahkota metal porselen banyak digunakan.

 Indikasi
 Kerusakan gigi yang luas Kerusakan gigi yang lus akibat dari
karies,trauma,atau restorasi sebelumnya.
 Gigi yang memerlukan estetik yang baik
Pada gigi yang memerlukan complete coverage dimana dituntut estetik yang
bagus (contoh pada gigi anterior) bisa digunakan porcelain fused to metal
crown, tapi jika estetik merupakan hal yang paling utama diingingkan kita bisa
gunakan all porcelain crown yang mempunyai beberapa kelebihan disbanding
PFM crown. Namun PFM crown lebih dipilih karena lebih tahan lama dan
kecocokan dengan marginal yang baik dibanding all porcelain crown.
 Retainer untuk gigi tiruan tetap sebagian Karena substruktur logam nya dapat
menampung konektor yang di cor atau yang di solder.
 Gigi yang telah dirawat endodontik Gigi yang dirawat endodontik dimana sisa
jaringan sehatnya sedikit sehingga untuk menambah retensi dan resistensi, dan
memperbaiki malposisi gigi dibuatkan pasak, dan penggunaan restorasi PFM
crown.
 Kontraindikasi
 Pasien dengan karies yang aktif
 Pasien dengan penyakit periodontal yang tidak dirawat
 Ruang pulpa yang besar Terdapat resiko terpaparnya pulpa saat pengasahan
 Dinding fasial utuh
Dokter harus memutuskan apakah hal itu sangat dibutuhkan untuk melibatkan
seluruh bidang axial dari gigi yang akan dilakukan restorasi. Meskipun
mungkin hal itu lebih menuntut dan menguras waktu, solusi yang lebih
konservatif biasanya dapat ditemukan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
dapat memberikan layanan jangka panjang terbaik.
 Pasien dengan bruxism dan clenching
 Keuntungan
 Porcelain fused to metal crown dapat digunakan pada karies dengan kavitas
yang cukup besar. Restorasi ini menggabungkan kekuatan dari logam tuang
dan estetika yang ada pada porselen
 Kerugian
 Persiapan untuk membuat porcelain fused to metal crown membutuhkan
pengurangan gigi yang signifikan untuk memberikan ruang yang cukup untuk
bahan restorasi.
 Dibandingkan dengan restorasi all-ceramic, porcelain fused to metal crown
mungkin memiliki estetika sedikit lebih rendah (porcelain fused to metal
crown terlihat sedikit keabu-abuan dibandingkan dengan all-ceramic crown
yang memiliki tampilan translusensi).
 Karena sifat glasslike dari bahan porselennya yang rapuh, porcelain fused to
metal crown memiliki kemungkinan untuk fraktur (meskipun kegagalan
tersebut biasanya dapat dikaitkan dengan desain sub-struktur yang buruk atau
teknik fabrikasi yang rendah).
 Masalah yang sering ditemukan adalah sulitnya pemilihan warna yang akurat.,
 Biaya laboratorium untuk porcelain fused to metal crown cenderung agak
mahal.
5. Mahkota Zirconia

Zirconia adalah substansi crystalline putih yang memiliki titik lebur pada suhu
2677ºC dan merupakan senyawa yang sangat tidak reaktif pada temperature kamar
serta memiliki nama kimia ZrO² (zirconium dioksida). Zirconia berasal dari
zirconium yang diduga dijumpai pada awal tahun 1789 dan diisolasi pertama kali
oleh J.J.Berzelius pada tahun 1824. Penggunaan zirconia sebagai material medis
tidak lepas dari perkembangan penggunaan keramik sebagai material medis yang
telah digunakan sejak awal tahun 1933 (Afifuddin, 2002).

Menurut penelitian Elbanuswatri, dkk, (2018) perkembangan bahan dalam


bidang kedokteran gigi semakin meningkat. Kebutuhan bahan restorasi non metal
seperti zirconia mulai banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi, hal ini
dikarenakan zirconia memiliki sifat mekanis baik, estetis, daya tahan kimia yang
kuat dan tahan korosi. Gambar 2.5 Mahkota Zirconia (Arista, dkk 2016)

6. Resin komposit
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tulena M.P. Devistha, dkk (2014)
Resin komposit merupakan bahan adhesif yang dapat berkaitan dengan jaringan
keras gigi melalui dua system bonding (ikatan) yaitu ikatan email dan ikatan
dentin. Bahan restorasi resin komposit pada bidang kedokteran gigi dimulai pada
awal 1960. Kandungan utama resin komposit terdiri atas matriks resin dan bahan
pengisi.

Matriks sendiri dapat terbagi menjadi tiga yaitu, komposit matrik polimer
yaitu menggunakan polimer sebagai pengikat, komposit, matrik logam yaitu
menggunakan logam sebagai pengikat, serta komposit matrik keramik yaitu bahan
keramik yang dijadikan pengikat oleh komposit. Metal komposit adalah salah satu
jenis komposit yang memiliki matrik logam yang mulai dikembangkan sejak
tahun 1996. Metal komposit memiliki kekuatan tekanan yang baik serta ketahanan
aus lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Mahkota tiruan adalah gigitiruan yang menggantikan sebagian atau seluruh


jaringan mahkota gigi yang sudah rusak atau hilang, disemenkan secara permanen
terhadap gigi asli atau akar atau implan yang merupakan pendukung utama dari
gigitiruan. Mahkota tiruan terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan bahan yang
digunakan, yaitu mahkota logam penuh, mahkota keramik-logam, mahkota keramik
penuh
Mahkota keramik-logam merupakan jenis gigitiruan yang paling sering
digunakan oleh dokter gigi karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: memiliki
nilai estetik yang lebih baik jika dibandingkan dengan mahkota logam penuh dan
akrilik penuh, memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menahan beban
pengunyahan karena didukung oleh koping logam, memiliki adaptasi yang baik
terhadap jaringan gigi, lebih tahan terhadap fraktur, memiliki koefisien panas yang
hampir sama dengan gigi, serta biaya lebih murah jika dibandingkan dengan mahkota
keramik-penuh.
Pasien yang menggunakan mahkota tiruan pada umumnya sangat
memperhatikan faktor estetik, terutama pada gigi anterior. Aspek estetik mahkota
tiruan ditentukan oleh bentuk, ukuran dan warna gigi tiruan.

B. SARAN
Dalam makalah ini, penulis terlebih dahulu memohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca demi
makalah ini dapat menjadi lebih baik.
DATAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56876/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/209/3/6.%20%20BAB%20II.pdf

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/9c3ad8364105688b83427839e68d066a.pdf

http://mydentistdiary.blogspot.com/2011/05/macam-bahan-gigi-tiruan.html

Anda mungkin juga menyukai