Anda di halaman 1dari 3

Contoh Core Competencies pada Netflix Inc.

Netflix Inc. memiliki peran yang sangat influental dalam pasar online entertainment. Netflix memiliki
rantai nilai yang kuat dimana mereka masih mengungguli pesaing mereka dalam pasar platform
online streaming film seperti YouTube, Amazon, Apple, Disney, dan HBO. Persaingan pada level
tersebut membutuhkan pengembangan yang kompetitif yang dapat merespon trend di pasar
dimana dapat memenuhi konten yang disukai pelanggan. Core competencies yang dimiliki Netflix Inc.
berdasarkan analisis VRIO sebagai berikut :

Organizational Resource and Capability V R I O

Competitive Parity or Equality :


 Inovatif x
 Aset berupa IT x
Temporary Competitive Advantage:
 Lisensi dari konten kreator dan pemegang x x
copyright
Unexploited Competitive Advantages:
 Potensi lini usaha di bidang distribusi streaming x x x
musik
 Potensi lini usaha di bidang distribus konten x x x
tekstual (Buku online, majalah online, dll)
VRIO core competencies - Long-Term/Sustained
Competitive Advantages :
 Nilai ekuitas yang tinggi pada merk Netflix x x x x
 Platform yang besar untuk produsen konten x x x x
dan konsumen
 Kapasitas yang tinggi untuk pembuatan konten x x x x
original

Netflix Competitive Disadvantage :

Ketergantungan yang tinggi kepada produsen konten hiburan untuk memberikan produk mereka
berupa film agar dapat dipasarkan melalui platform Netflix. Walaupun Netflix memiliki konten
hiburan original yang diproduksi sendiri, bisnis mereka juga mendistribusikan konten dari pihak
ketiga agar dapat dipasarkan melalui platform online streaming, dimana konten dari pihak ketiga
tersebut lebih atraktif dan mengundang banyak subscriber. Berkaitan dengan resource-based view
(RBV), hal tersebut dapat menjadi faktor yang melemahkan terhadap strategi perusahaan, terutama
rentan terhadap perubahan strategi.

Analisis VRIO atas Core Competencies Netflix :

Berdasarkan tabel analisis VRIO di atas, disimpulkan bahwa Netflix memiliki kapabilitas yang dapat
memenuhi kriteria core competencies, antara lain branding perusahaan, skala pasar yang sangat
luas, dan kapasitas untuk memproduksi konten hiburan original. Brand ‘Netflix’ merupakan salah
satu merk perusahaan yang paling terkenal di dunia. Dengan pangsa pasarnya yang sangat luas dan
tersedia di banyak negara di dunia, Netflix merupakan platform berbayar dengan jumlah pelanggan
atau subscriber terbanyak di dunia. Keunggulan tersebut bukan hanya berdasarkan keberhasilan
Netflix dalam mendistribusikan konten hiburan dari pihak ketiga, tetapi juga konten yang mereka
produksi dengan hak cipta dan lisensi milik sendiri. Dalam sisi RBV, brand Netflix merupakan
resource rantai nilai yang dapat mendukung keunggulan kompetitif dalam jangka panjang.
Perusahaan lain akan kesulitan untuk meraih skala pasar yang begitu luas dengan jumlah pelanggan
yang sangat banyak di beberapa negara besar di dunia jika tidak memiliki branding yang kuat seperti
yang dimiliki Netflix. Selain itu, core competencies Netflix adalah mereka memiliki kemampuan untuk
dapat secara mandiri memproduksi film atau konten hiburan original sendiri, tanpa harus membeli
lisensi atau copyright dari pihak ketiga.

Selain itu, Netflix juga memiliki resource lain yang merupakan non-core competencies yang menjadi
pendorong kesuksesan yang perusahaan tersebut telah capai, seperti inovasi dan aset teknologi
informasi yang mumpuni. Lisensi dan hak cipta dari pihak ketiga yang dimiliki Netflix diklasifikasikan
sebagai non-core competencies karena sifatnya yang hanya sementara, contoh kasus adalah ketika
lisensi dan hak cipta film dan konten hiburan dari Disney ditarik kembali dari Netflix karena pihak
Disney ingin mendistribusikan sendiri konten mereka setelah mereka berhasil mengembangkan
platform baru sejenis dengan nama Disneyplus. Netflix memiliki potensi keunggulan lain yang
mungkin di masa depan akan menjadi salah satu core competencies baru yang mereka miliki, yaitu
seperti platform online streaming musik dan konten tekstual.
Contoh penerapan dalam bidang industri makanan dan minuman yaitu
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Perusahaan yang didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma di tahun 1990, memiliki berbagai
kegiatan usaha yang telah beroperasi sejak awal tahun 1980an. Berawal dari kegiatan bisnis usaha
ringan, Indofood terus mengembangkan diri dengan memulai dan memperluas integrasi bisnisnya,
bahkan merambah hingga ke bidang lain seperti agribisnis, perkebunan, air minum, distribusi, dll.

Kesuksesan Indofood dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diperoleh seperti Indonesia
Champions for ASEAN 2018, Indonesia Most Admired Companies Award 2018, 100 Fastest Growing
Companies Award 2018, dan masih banyak lagi. Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang instan.
Indofood berupaya menerapkan nilai-nilai seperti disiplin dan integritas yang tinggi dalam
operasinya. Nilai ini terus dipertahankan untuk menjadi pembeda dengan pesaing sehingga
mencapai keunggulan kompetitif. Indofood juga selalu melakukan inovasi yang berkelanjutan
mengikuti arus perkembangan zaman.

Dalam dinamika persaingan yang semakin ketat, Indofood senantiasa meningkatkan kompetensi
karyawan, proses produksi, dan teknologi. Hal ini dilakukan demi memaksimalkan sumber daya yang
dimiliki untuk memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan sebagaimana
dipaparkan dalam visinya. Sebagai tren positif yang dimiliki, laba Indofood tumbuh 17,81%
sepanjang tahun 2019. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan penjualan yang tumbuh 4,3%.

Salah satu produk Indofood yang sudah tidak asing lagi terutama bagi masyarakat Indonesia adalah
Indomie. Hampir semua orang pasti pernah mencobanya. Meskipun telah diproduksi sejak tahun
1970, Indomie tetap menjadi favorit di lidah masyarakat. Salah satu strategi Indofood yang membuat
Indomie tetap bertahan adalah kualitas rasa yang khas. Bahkan diversifikasi produk dengan berbagai
varian menjadi andalan Indomie. Selain tertarik mencoba rasa baru yang ditawarkan, masyarakat
juga disuguhkan harga miring dari Indomie. Strategi cost leadership ini juga menjadi andalan untuk
menjadikan Indomie bukan hanya booming di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. Bahkan Indofood
mendapat tawaran untuk menjajaki peluang akuisisi produsen mie instan di Asia dan Afrika.

Anda mungkin juga menyukai