Anda di halaman 1dari 2

Damai ala Bob Marley

Siapa yang tak kenal Bob Marley? Penyanyi revolusioner dengan bersenjatakan musik ini, banyak
menciptakan karya legendaris. Lagunya masih sering dinyanyikan. Liriknya dipuja penggemarnya
layaknya suara pewahyuan.

Bob Marley merupakan simbol kebebasan dan perdamaian. 22 April 1978 adalah hari konsernya yang
akan dikenang sepanjang sejarah Jamaika. Dua politikus sedang bertikai mengakibatkan perang saudara,
berjabatan tangan dipanggung yang bertajuk “One Love Peace Concert”. Dihadapan 35.000 orang,
Michael Manley (Partai Rakyat Nasional) dan Edward Seaga (Partai Buruh Jamaika) ibarat kapitalisme vs
komunisme, berdamai diiringi lagu “Jaming”.

Kalimat pembuka dari Bob Marley untuk lagu itu menarik. Dia bilang, “To make everything come true we
got to be together.” Sejurus kemudian, sambil memanggil kedua politikus itu ke atas panggung, dia
bilang, “We’re gonna make them right. We gots to unite.” Konser itu jadi saksi bahwa manusia dengan
segala perbedaan pandangan politik dan ideologi bisa bersatu.

Sudah berminggu-minggu, masyarakat Indonesia ribut persoalan bangkitnya komunisme. Kita saling
tuding, saling hina, dan bahkan saling ancam karena sejarah kelam bangsa kita. Kivlan Zein menyatakan
perang untuk mencegah bangkitnya lagi komunisme. Tak kalah gertak, dari sisi seberang, seperti Soe
Tjen Marching lewat akun Twitternya malah balik mengolok-olok Kivlan. Dua tokoh ini adalah
representasi dari masyarakat kita yang terbelah.

Kita seperti bangsa yang rapuh. Kita mudah koyak gegara perbedaan pandangan politik seperti Pemilu
yang baru lewat. Kita mudah terbelah hanya karena berbeda pilihan dalam Pilkada. Kita mudah tersulut
amarah karena berbeda tata cara beragama. Kita terlalu mudah menggunakan kekerasan hanya karena
lain pemahaman ideologi. Kita sepertinya tumbuh menjadi masyarakat yang rentan dan tidak cinta
damai.

“Hanya cinta yang sejukan dunia.” Begitu kata Ari Lasso dalam lagu “Siti Nurbaya”, Dewa 19. Tanpa
cinta, maka tak ada perdamaian. Tanpa perdamaian, maka tak ada persatuan. Tanpa persatuan, maka
kata-kata Bob Marley, “to make everything come true we got to be together” mustahil diwujudkan. Itu
artinya cita-cita untuk menjadi bangsa besar menjadi sirna.
Mzm 37:37 menuliskan, “Perhatikanlah orang yang baik dan yang tulus hati; orang yang SUKA DAMAI
mempunyai masa depan.” Rakyatlah yang menentukan masa depan bangsa. Jika rakyatnya suka damai,
maka bangsa akan mempunyai masa depan. Mudahnya kita membenci sesama hanya akan menuntun
pada kehancuran masa depan bangsa sendiri.

Perbedaan pandangan ideologi, politik, dan berbagai paham yang lain adalah biasa. Persoalannya adalah
mampukah kita menyelesaikan segala perbedaan itu dalam perdamaian?

Indonesia membutuhkan “seorang Bob Marley” yang berkarya membawa pesan damai. Bob Marley,
dengan musiknya, berhasil menghancurkan tembok-tembok yang memisahkan manusia. Dia
menciptakan kesatuan, solidaritas, dan tepaselira. Bob Marley berhasil menghancurkan sekat-sekat
pemisah dan hanya menyisakan cinta pada kemanusiaan.

Lagu “One Love” yang diganjar radio BBC Inggris sebagai Anthem of Millenium berisi lirik sederhana tapi
beremosi kuat. Dia bilang, “Lets get together and feel alright.”

Anda mungkin juga menyukai