TUGAS 3 - EKMA4312 - Safitri - 031399489
TUGAS 3 - EKMA4312 - Safitri - 031399489
Tugas.3
1. Willingness to pay (kesediaan membayar) : Jumlah maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu barang. Setiap pembeli akan memilih untuk membeli
barang dengan harga yang sedikit dari kesediaannya untuk membayar dan setiap pembeli
akan menolak untuk membeli barang dengan harga yang besar dari kesediaannya untuk
membayar.
Contoh : A memulai penawaran album dengan harga rendah, misal $10. Karena ke empat
pembeli bersedia membayar lebih banyak, maka harga menjadi naik dengan cepat.
Penawaran berhenti saat John menawar dengan harga $80. pada saat itu Paul, Ringo, dan
George menghentikan penawaran karena mereka tidak mau mengajukan tawaran lebih
dari $80. John membayar $80 dan memdapatkan album. Pembel i willingness to pay John
$100 Paul $80 George $ 70 Ringo $50 Keuntungan apa yang john terima dari membeli
album tersebut?John bersedia membayar $100 untuk album itu, tetapi ia hanya membayar
$80. Jadi John menerima surplus konsumen sebesar $20 Surplus konsumen Surplus
konsumen adalah kemampuan konsumen untuk membayar suatu barang di atas harga
pasar.
Strategi ini lebih mengutamakan kondisi ataupun kebutuhan konsumen. Strategi ini
memungkinkan adanya perbedaan harga meskipun produknya sama, akibat beberapa
faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya. Ada 2 macam kategori
dalam strategi ini, yakni:
1. Price Sensitivity Meter (PSM) – yakni strategi penetapan harga yang dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/permintaan
konsumen. Metode ini didasari persepsi konsumen terhadap nilai/value produk yang
diterima, apakah sebanding atau tidak. Untuk mengetahui apakah value suatu produk
dapat diterima oleh konsumen, Anda bisa mengukurnya dengan PSM.
2. Diskriminasi Harga – yakni kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-
beda untuk satu jenis produk yang sama dalam satu segmen pasar. Beberapa faktor
yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu,
kualitas, dan bentuk produk.
1. Perceived Value Fixing – yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata
produk sejenis.
2. Sealed Bid Pricing – yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang
diajukan oleh pesaing.
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan harga yang bisa diterima oleh
pasar. Namun perlu diketahui bahwa kita wajib memperbarui harga jual secara rutin
dengan mempertimbangkan perubahan situasi dan kondisi pasar dan juga industri.
Hindari penetapan harga yang dilakukan secara bebas dengan tidak mempertimbangkan
harga rata-rata industri dan pasar.
Bisa juga melakukan pencatatan harga yang sudah ditetapkan pada sebuah software agar
dapat secara langsung memperhatikan perubahan harga yang sudah ditetapkan.