Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial


Kode Mata Kuliah : EKMA4312
Jumlah sks : 3 SKS

Tugas.3

Kerjakan soal-soal berikut ini:

1. Menjelaskan Willingness To Pay Konsumen


2. Menjelaskan penentuan harga dari berbagai strategi
Jawaban :

1. Willingness to pay (kesediaan membayar) : Jumlah maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu barang. Setiap pembeli akan memilih untuk membeli
barang dengan harga yang sedikit dari kesediaannya untuk membayar dan setiap pembeli
akan menolak untuk membeli barang dengan harga yang besar dari kesediaannya untuk
membayar.
Contoh : A memulai penawaran album dengan harga rendah, misal $10. Karena ke empat
pembeli bersedia membayar lebih banyak, maka harga menjadi naik dengan cepat.
Penawaran berhenti saat John menawar dengan harga $80. pada saat itu Paul, Ringo, dan
George menghentikan penawaran karena mereka tidak mau mengajukan tawaran lebih
dari $80. John membayar $80 dan memdapatkan album. Pembel i willingness to pay John
$100 Paul $80 George $ 70 Ringo $50 Keuntungan apa yang john terima dari membeli
album tersebut?John bersedia membayar $100 untuk album itu, tetapi ia hanya membayar
$80. Jadi John menerima surplus konsumen sebesar $20 Surplus konsumen Surplus
konsumen adalah kemampuan konsumen untuk membayar suatu barang di atas harga
pasar.

2. Penentuan harga dari berbagai strategi :


Ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk menentukan harga jual produk, namun
secara umum ada tiga cara dalam melaksanakan penetapan harga yaitu:

Penetapan Harga berdasarkan Biaya.


Merupakan cara umum yang sering diterapkan disetiap perusahaan, yaitu metode
penetapan harga berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan
menambahkan suatu jumlah prosentase untuk menghasilkan laba.Terdapat 3 kategori
dalam penetapan harga berdasarkan biaya diantaranya:
a. Cost-Plus Pricing Method, yakni penetapan harga jual per-unit dengan cara
menghitung jumlah biaya perunit ditambah beberapa jumlah sebagai laba atau yang
sering disebut dengan margin (Rumus: Biaya total + Laba = Harga Jual).
b. Mark-up Pricing, yakni penetapan harga yang banyak digunakan oleh pedagang
perantara yaitu dengan hanya menambahkan sejumlah laba saja (Rumus: Harga Beli
+ MarkUp = Harga Jual).
c. Fixed Fee  Pricing, pada metode ini pembuat akan mendapatkan ganti rugi sejumlah
yang dikeluarkan, dan mendapatkan sejumlah fee tertentu yang telah disepakati, jadi
nilai fee tidak dipengaruhi nilai harga barang.
d. Target Pricing, yang merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan
tingkat pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan yang diinginkan.

Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan/Keinginan

Strategi ini lebih mengutamakan kondisi ataupun kebutuhan konsumen. Strategi ini
memungkinkan adanya perbedaan harga meskipun produknya sama, akibat beberapa
faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya. Ada 2 macam kategori
dalam strategi ini, yakni:

1. Price Sensitivity Meter (PSM) – yakni strategi penetapan harga yang dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/permintaan
konsumen. Metode ini didasari persepsi konsumen terhadap nilai/value produk yang
diterima, apakah sebanding atau tidak. Untuk mengetahui apakah value suatu produk
dapat diterima oleh konsumen, Anda bisa mengukurnya dengan PSM.
2. Diskriminasi Harga – yakni kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-
beda untuk satu jenis produk yang sama dalam satu segmen pasar. Beberapa faktor
yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu,
kualitas, dan bentuk produk.

Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan


Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing. Ada
dua metode yang bisa digunakan, yakni:

1. Perceived Value Fixing – yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata
produk sejenis.
2. Sealed Bid Pricing – yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang
diajukan oleh pesaing.

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan harga yang bisa diterima oleh
pasar. Namun perlu diketahui bahwa kita wajib memperbarui harga jual secara rutin
dengan mempertimbangkan perubahan situasi dan kondisi pasar dan juga industri.
Hindari penetapan harga yang dilakukan secara bebas dengan tidak mempertimbangkan
harga rata-rata industri dan pasar.
Bisa juga melakukan pencatatan harga yang sudah ditetapkan pada sebuah software agar
dapat secara langsung memperhatikan perubahan harga yang sudah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai