Setelah mengetahui mengenai kebijakan pelaporan LHKASN, para ASN juga perlu
mengetahui cara mengisi Si Harka. Yuk, kita simak cara mengisi Si Harka berikut ini!
1. Dalam data pribadi, ASN bisa mengisi nama lengkap, nomor KTP, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, agama, status perkawinan, NIP, pangkat atau
golongan (beserta tanggal dimulainya), eselon, jabatan, unit kerja, alamat,
nomor telepon, NPWP. Setelah semua diisi kemudian klik tombol simpan untuk
menyimpan.
2. Setelah data pribadi, menu lain yang harus diisi adalah harta kekayaan. Harta
kekayaan itu berisi tentang harta yang dimiliki oleh pegawai, dari harta tidak
bergerak, harta bergerak, surat berharga, uang tunai, deposito, tabungan,
piutang dan hutang. Dalam menu Harta Kekayaan ini ada beberapa sub menu
yang perlu diisi yaitu:
Misalnya, ASN mengisi laporan tentang tanah dan bangunan. ASN akan mengisi
kolom tentang luas tanah dan luas bangunan, atas nama, alamat, tahun perolehan,
harga perolehan, total NJOP saat pelaporan
Harta bergerak.
ASN akan mengisi data harga bergerak seperti mengenai alat transportasi,
peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, logam,
batu mulia, barang-barang seni dan sebagainya. Untuk semua pilihan itu, ASN bisa
klik input baru.
Surat berharga.
ASN juga bisa mengisi data surat berharga seperti saham, reksadana, dan
sebagainya.
Tabungan.
ASN juga bisa mengisi data uang tunai, deposito, dan tabungan.
Piutang.
ASN juga bisa mengisi data mengenai harta piutang barang atau uang yang diterima
di masa yang akan datang berdasarkan kesepakatan.
Utang.
ASN juga bisa mengisi data mengenai utang barang atau uang yang harus dibayar di
masa yang akan datang berdasarkan kesepakatan.
Penghasilan.
Setelah data pribadi dan harta kekayaan, ASN juga perlu mengisi data tentang
penghasilan. Penghasilan ini terdiri dari sejumlah sub menu yang perlu diisi seperti:
Data suami/istri.
Selain identitas dasar seperti nama dan tempat tanggal lahir, ASN perlu mengisi data
mengenai pekerjaan dan penghasilan pasangan serta alamat.
Data anak.
Selain identitas dasar seperti nama dan tempat tanggal lahir, ASN perlu mengisi data
mengenai pekerjaan dan alamat rumah anak.
Mengisi Data Pengeluaran
Terakhir, ASN perlu mengisi data mengenai pengeluaran berisi tentang pengeluaran
rutin dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran rutin meliputi perkiraan pengeluaran
rumah tangga dan rutin lainnya seperti, biaya listrik, air, transportasi, dan biaya hidup
lainnya.
Bagi ASN yang mengisi data itu jangan lupa untuk klik Simpan setelah selesai
mengisi data. Apabila data sudah selesai terisi semua maka akan muncul
informasi dengan tulisan Success yang berarti data sudah tersimpan.
Data yang telah tersimpan itu bisa dilihat lagi secara detail dengan mengklik
tombol Detail, bisa juga dicetak dengan klik tombol Cetak, diubah
dengan klik tombol Edit dan dikirim ke inspektorat dengan klik tombol Kirim ke
Inspektorat. Jangan lupa, data yang sudah dikirim ke inspektorat sudah tidak
bisa diubah lagi.
Nilai jual objek pajak ditentukan berdasarkan perbandingan harga dengan objek lainnya yang
sejenis. Jadi, semakin mahal harga pasaran rumah dan bangunan di suatu kawasan, maka
semakin tinggi pula nilai jualnya.