183080012
I. Tujuan Wawancara
Untuk menetahui kondisi dan kebutuhan-kebutuhan individu ketika masa pandemi covid-19
II. Guide Interview
Dunia saat ini sedang digemparkan dengan merebaknya virus corona yang telah menjadi
pandemi global. Berawal dari kota Wuhan, China, virus yang kemudian dikenal dengan
nama covid-19 ini menyebar tidak hanya ke seantero negeri, tetapi seluruh penjuru dunia.
Satu per satu korban meninggal akibat terjangkit virus corona berjatuhan. Tak hanya
puluhan, tetapi mencapai ratusan, bahkan ribuan korban jiwa di setiap negara. Di
Indonesia sendiri pemerintah melakukan upaya menghentikan laju penyebaran virus
dengan meminta masyarakat untuk berdiam di rumah dan mengurangi kegiatan di luar
rumah. Membatasi pertemuan dan hanya tinggal di rumah dalam waktu lama.
Kondisi pandemi virus corona ini memberikan berbagai efek, seperti kebutuhan-kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi. Kebutuhan manusia sendiri begitu komplek dan sangat banyak.
Maslow’s Need Hierarchy Theory yang dikemukakan oleh Abraham Maslow tahun 1943
menyatakan bahwa manusia akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan dari tingkat terbawah
hingga tingkat paling atas. Kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu meliputi
kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil. (Hasibuan, H. Malayu S.P.,
2007: 104). Dalam teori kebutuhan Maslow, ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi maka
kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow memiliki
beberapa aspek tingkatan, diantaranya :
3. Kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki (love and belongingness needs)
Setelah kedua kebutuhan dasar manusia tersebut terpenuhi, maka munculah kebutuhan akan
kasih sayang dan rasa memiliki. Ini berkaitan dengan hal-hal tertentu, seperti persahabatan,
keintiman, kepercayaan, penerimaan, serta memberi dan menerima kasih sayang.
Dalam memenuhi kebutuhan ini, manusia akan terlibat dalam pertemanan, hubungan romantis,
keluarga, kelompok sosial, dan lainnya. Penting bagi manusia untuk merasa dicintai dan diterima
oleh orang lain untuk menghindari berbagai masalah, seperti kesepian, depresi, dan kecemasan.
Saat ini masyarakat benar-benar memerlukan pemenuhan kebutuhan fisiologis yang merupakan
urutan terbawah dari piramida Kebutuhan Maslow. Salah satu kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan pangan. Hal ini dapat dikonfirmasi dengan fenomena orang-orang memiliki
kecenderungan untuk melakukan panic buying, baik itu untuk makanan pokok, masker, dan hand
sanitizer.
Selain itu dari piramida Kebutuhan Maslow yang mulai dirasa berkurang saat ini adalah
kebutuhan rasa aman. Meningkatnya jumlah pengangguran sekarang ini, akibat dari sebagian
perusahaan berhenti beroperasi dan mem-PHK karyawannya, menyebabkan sebagian masyarakat
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hal ini menjadi salah satu penyebab
meningkatkan aksi kriminalitas. Sehingga masyarakat akan sedikit lebih was-was dengan
kejahatan yang mungkin dapat terjadi dimasyarakat.
Tidak hanya rasa aman dari krminalitas, masyarakat pun dibuat takut akan kemungkinan
terpaparnya virus covid-19 ini, dimana jika keadaan mendesak dipaksa keluar rumah untuk
membeli keperluan atau untuk hal penting lainnya yang memicu ketakutan tertular virus karena
kontak dengan orang lain. Kemudian anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing
membuat masyarakat untuk tidak berkontak secara langsung dengan orang-orang disekitarnya.
Hal tersebut terkait dengan hubungan satu individu bersama lingkungan sekitar individu tersebut.
Dampak dari covid-19 pun berpengaruh terhadap individu untuk memberi bantuan kepada orang
lain. Dimana harga diri sebagai orang yang dirasa mampu dari segi finansial akan membantu
bagi orang yang kekurangan begitu sebaliknya dimana orang yang merasa mampu akan menolak
mendapat bantuan dan akan menyarankan pengalihan bantuan kepada yang membutuhkan
Setelah pandemi berakhir pastinya individu akan melakukan rencana-rencana yang akan
dilakukan akibat dari pembatasan aktivitas yang sulit dilakukan ketika pandemi, entah akan
melanjutkan berkarya atau yang lainya. Hal tersebut berkaitan aktualisasi diri individu setelah
mengalami pembatasan-pembatasan aktvitasnya selama pandemi.
Dari pengertian dan pernyataan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketika pandemi
berlangsung banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi diantaranya physiological needs,
safety, love and belonging, esteem, dan self-actualization. 5 hal tersebut dapat menjadi indikator
dalam guide wawancara covid-19