Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.X, No.

2 September 2014

RANCANGAN PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN JAVA DENGAN PENDEKATAN


OBJECT-FIRST UNTUK MEMPERMUDAH MEMAHAMI KONSEP OBJECT
ORIENTED PROGRAMING (OOP)

Arfhan Prasetyo
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
AMIK BSI Bogor
Jl. Merdeka No.168 (0251)8353009, 16114 Indonesia
arfhan.afp@bsi.ac.id

ABSTRACT

This study has the purpose to implement object-first approach to students who have not
studied structured programming with structured programming that has been studied. Samples
from this study were students totaling 48 students, which consisted of 24 students learn and
understand the concepts of OOP without Object-First approach and 24 other students using
Object-First approach. Data were analyzed using t-test prior to test the validity, reliability,
normality and homogeneity test. From the research results found in the study java programming
with Object-First approach has not been proven to facilitate the understanding and studying the
concepts of OOP, ie there is no difference between without using Object-First approach using
Object-First approach is evident from the (t count (1,927) <t table (<2.012)) and the ratio of the
mean value of the pretest (61.33) is higher than the posttest (56.54).

Key words: Learning, java programming, Object-First, OOP concepts

PENDAHULUAN menyampaikan konsep OOP dan diterapkan


kedalam bahasa pemrograman mahasiswa
Pembelajaran bahasa pemrograman merasa kesulitan dalam memahaminya,
sangat diperlukan oleh mahasiswa agar sehingga mahasiswa keliru menerapkan
mahasiswa memiliki kemampuan dalam konsep ini kedalam bahasa pemrograman
membuat program dan juga dapat java.
mengimplementasi konsep yang telah Sebagai bahan rujukan dari
dibuatnya kedalam program tersebut secara permasalahan yang sudah disampaikan diatas,
konkrit. Bahasa pemrograman java termasuk maka dari beberapa penelitian sebelumnya
kedalam kategori bahasa pemrograman juga mengalami hal yang serupa yakni
tingkat tinggi dimana bahasa pemrograman penelitian yang dilakukan oleh Ratcliffe
yang mudah dipahami oleh penggunanya, (Fang Wei, 2005) (2002) dalam Wei, dkk
dalam penyampaian pembahasan materi (2005) telah dibuktikan bahwa kurangnya
kepada mahasiswa mudah sekali jika pemahaman yang diungkapkan oleh
dianalogikan dengan sesuatu yang ada pada mahasiswa ilmu komputer tingkat pertama
kehidupan manusia sehari-hari. Bahasa merupakan suatu kekhawatiran ditingkat
pemrograman java yang disampaikan kepada akademisi. Dari referensi artikel yang sama
mahasiswa menerapkan konsep OOP, dimana yakni penelitian McCracken dkk (2001)
konsep ini merupakan hal yang baru bagi dalam Wei, dkk (2005) melakukan penelitian
mahasiswa yang sebelumnya sudah terbiasa yang menunjukkan bahwa di negara Inggris
dalam mempelajari dan memahami bahasa dan Amerika Sekitar sekitar 30% dari siswa
pemrograman dengan konsep terstruktur. tidak memahami dasar-dasar OO.
Hal yang baru merupakan suatu Tujuan dari penelitian ini merupakan
tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam penerapan metode pembelajaran bahasa
mempelajarinya, Mempelajari bahasa pemrograman java dengan konsep OOP, agar
pemrograman java dengan konsep OOP tidak mahasiswa memahaminya dan juga
cukup hanya memahami teknik meningkatkan pemahamannya terhadap
pemrogramannya saja, akan tetapi mahasiswa konsep OOP sehingga mendapatkan capaian
juga harus memahami dari segi konsep. pembelajaran yang baik. Adapun manfaat
Kekeliruan mahasiswa dalam mempelajari dari penelitian ini adalah mahasiswa dapat
OOP, mengakibatkan perubahan makna memahami konsep OOP yang diterapkan
mengenai konsep OOP itu sendiri. Ketika pada bahasa pemrograman java dengan

149
Vol.X, No.2 September 2014 Jurnal Pilar Nusa Mandiri

pendekatan Object-First, mengarahkan Perumusan masalah digunakan


pandangan mahasiswa akan konsep OOP, sebagai acuan dasar atau langkah awal kita
meluruskan pandangan mahasiswa yang didalam melakukan proses penelitian,
keliru akan pemahaman konsep OOP kemudian selanjutnya kita rumuskan tujuan
sehingga mengembalikan kembali ke makna dilakukannya penelitian tersebut agar hasil
aslinya. Identifikasi masalah didasari oleh yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
latar belakang masalah maka yang menjadi penelitian. Masalah yang sudah dirumuskan,
pokok permasalahan pada penelitian ini kita lakukan studi kelayakan, identifikasi
adalah mengetahui capaian pembelajaran masalah dilakukan dengan acuan dasar dari
bahasa pemrograman java menerapkan studi literatur. Dari identifikasi masalah dan
konsep OOP dengan pendekatan Object-First. studi literatur didapat beberapa kriteria
capaian keberhasilan pembelajaran OOP
BAHAN DAN METODE dengan berdasarkan taksonomi OOP
armstrong. Kemudian melakukan
Dari hasil penelitian terdahulu metode pengumpulan data dengan melakukan
Object-First digunakan untuk mengajar OO, penyebaran kuisioner sebelum dan sesudah
Kolling M dkk (2003) dalam Wei dkk (2005) metode pembelajaran dengan pendekatan
Object-First adalah pendekatan yang semakin object-first diterapkan. Setelah Hasil
populer dalam mengajar OOP dengan penyebaran kuisioner didapatkan maka
memperkenalkan Konsep Objek, Kelas dan dilakukan pengolahan data dengan
instances sebelum unsur prosedural bahasa menggunakan metode analisis T-Test
pemrograman. Metode Object-First Efektif menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi
dalam mengajarkan konsep OOP tidak jauh yang bersifat independen (populasi yang satu
dari itu dapat membantu siswa dalam tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan
mempelajari ketrampilan menyelesaikan dengan populasi yang lain) (Hadar, 2006)
masalah. Pendekatan yang digunakan untuk (Sally H. Moritz, 2005) (Hadar I. H., 2006)
mengajar OOP yakni Object-First yang lebih (MAHMOOD, 2008) (Prasetyo, 2009).
menekankan pada elemen pemrograman Metode analisis T-Test digunakan untuk
Berge et al dalam Hadar(2007). mengukur tingkat capaian keberhasilan
penerapan pendekatan Object-First dalam
Metode Penelitian pembelajaran pemrograman bahasa java
Pada pembahasan penelitian ini dengan konsep OOP terhadap mahasiswa.
metode penelitian yang digunakan dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut; Variabel & Pengukuran
Perumusan
Masalah Variabel yang terikat pada penelitian
ini adalah konsep OOP, sebagai contoh:
Perumusan
class, atribut, object, method, constructor,
Tujuan Penelitian dan inheritance. Kisi-kisi instrumen Konsep
OOP sebagai berikut:
Identifikasi
Masalah Tabel 1. Kisi-kisi Instrument Konsep OOP
No Konsep Kode Item-item
instrumen
Studi Literatur 1 Class Q1 Saya mengetahui
deklarasi suatu
Class
Kriteria capaian pembelajaran
Konsep OOP Q2 Saya memahami
konsep dasar
penerapan Class
Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder Q3 Saya memahami
tehnik penerapan
class pada kode
Pengolahan Data : Uji Validitas,
Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, program
Uji T-Test
2 Atribut Q4 Saya mengetahui
deklarasi suatu
Deskripsi Hasil Penelitian atribut beserta
type datanya
Gambar 1. Struktur Penelitian Q5 Saya memahami

150
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.X, No.2 September 2014

konsep dasar kuisioner atau angket. Instrumen yang


penerapan digunakan untuk mengukur capaian
atribut beserta keberhasilan dengan skal likert. Dengan
type data skala likert, maka variabel yang akan diukur
Q6 Saya memahami didetailkan menjadi indikator variabel,
tehnik penerapan kemudian indikator tersebut dijadikan
atribut beserta sebagai dasar untuk menyusun item-item
type datanya instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pada kode pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen
program yang menggunakan skala likert dapat diberi
3 Object Q7 Saya mengetahui skor sebagai berikut :
deklarasi dari 1. Sangat Setuju (SS), skornya = 5
penciptaan 2. Setuju (S), skornya = 4
object 3. Netral, skornya = 3
Q8 Saya memahami 4. Tidak Setuju, skornya = 2
konsep dasar 5. Sangat Tidak Setuju, skornya = 1
penerapan object
Q9 Saya memahami Pemberian kuisioner kepada
tehnik penerapan mahasiswa dilakukan sebelum dan setelah
object pada kode pendekatan object-first diterapkan dalam
program proses kegiatan belajar mengajar pada
4 Method Q10 Saya mengetahui pemrograman berbasis objek dengan bahasa
deklarasi dari pemrograman java. Kemudian kuisioner
method tersebut dikembalikan pada saat itu pula,
Q11 Saya memahami akan tetapi sebelum melakukan pengisian
konsep dasar kuisioner penulis melakukan pengarahan
penerapan terhadap responden agar kuisioner dapat diisi
method dengan baik dan memahami pernyataan atau
Q12 Saya memahami pertanyaan dari item instrumen tersebut dan
tehnik penerapan juga harus sesuai dengan kondisi yang terjadi
method pada sesungguhnya sehingga maksud dari
kode program pengumpulan data tercapai.
5 Constructor Q13 Saya mengetahui
deklarasi dari Analisa Data.
construcor 1. Uji validitas
Q14 Saya memahami Uji validitas dilakukan dengan analisa
korelasi product moment person. Uji
konsep dasar
validitas membandingkan tiap item instrumen
penerapan
dengan total skor. Perhitungan dilakukan
constructor
dengan bantuan software SPSS, Untuk nilai
Q15 Saya memahami
korelasi dihitung dengan rumus:
tehnik penerapan
constructor pada
kode program
6 Inheritance Q16 Saya mengetahui
deklarasi dari Gambar 2. One Sample Kolmogorov-
inheritance Smirnov Test
Q17 Saya memahami Sumber : Hasil Penelitian (2014)
konsep dasar
penerapan Tingkat signifikan = 0,05(5%) dan
inheritance n=50 maka titik kritis 0,279. Jika
Q18 Saya memahami korelasi dari tiap item instrumen
tehnik penerapan diperoleh nilai >0,279 maka item
inheritance pada instrumen tersebut dinyatakan valid.
kode program Data hasil pengolahan untuk uji validitas
sebagai berikut:
Sumber : Hasil Penelitian (2014)

Tehnik Pengumpulan data yang


digunakan dalam penelitian ini adalah

151
Vol.X, No.2 September 2014 Jurnal Pilar Nusa Mandiri

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


3. Uji Normalitas Data
QTOTPRE QTOTPOST Sebelum data diproses dengan uji t
N 24 24 perlu dilakukan uji normalitas data dengan
Normal Parameters a,b Mean 61,3333 56,5417 menggunakan Kolmogorov Smirnov,
Std. Dev iation 7,92721 9,25005 hipotesis uji normalitas sebagai berikut :
Most Extreme Absolute ,133 ,145
Diff erences Positive ,133 ,118 H0 : Data menyebar normal
Negative -,087 -,145 H1 : Data tidak menyebar normal
Kolmogorov-Smirnov Z ,652 ,709
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,788 ,696 Kriteria pengujian berdasarkan
a. Test distribution is Normal. probabilitas atau signifikansi, H0 diterima
b. Calculated f rom data.
jika P value > 0,05 dan H0 ditolak jika P
value < 0,05.
Tabel 3. Uji Validitas
No Koefisien Keterangan Dari hasil uji normalitas nilai pretest
Butir korelasi didapatkan sebesar 0,788 (>0,05) dan nilai
1 0,450 Valid posttest didapatkan sebesar 0,696, hasil ini
2 0,554 Valid menunjukan bahwa data terdistribusi normal
3 0,531 Valid dengan nilai signifikansinya (>0,05) maka H0
4 0,637 Valid diterima.
5 0,594 Valid
6 0,661 Valid 4. Uji Homogenitas
7 0,785 Valid Sebelum dilakukan uji t, yakni akan
8 0,668 Valid dilakukan terlebih dahulu uji kesamaan
varian (homogenitas), jika varian sama maka
9 0,683 Valid
uji t dilakukan dengan menggunakan equal
10 0,728 Valid
variance assumed (diasumsikan varian sama)
11 0,749 Valid
dan jika varian berbeda maka uji t dilakukan
12 0,687 Valid
dengan menggunakan equal variance not
13 0,579 Valid assumed (diasumsikan varian berbeda).
14 0,634 Valid Hipotesis uji homogenitas sebagai berikut :
15 0,624 Valid
16 0,491 Valid H0 : kedua varian adalah sama
17 0,480 Valid H1 : kedua varian berbeda
18 0,458 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (2014) Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas
atau signifikansi, H0 diterima jika P value >
0,05 dan H0 ditolak jika P value < 0,05
Hasil dari uji homogenitas adalah 0,675
(>0,05) maka H0 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua varian sama.
Hasil dari uji validitas dinyatakan Dengan ini pengujian T menggunakan equal
semua item bernilai valid dikarenakan nilai variance assumed (diasumsikan kedua varian
hasil olah data > dari nilai kritis. sama)

2. Uji reliabilitas Test Statisticsa


Uji reliabilitas dilakukan dengan QTOT
internal consistency dengan teknik belah dua Most Extreme Absolute ,208
(split half), Nilai koefisien korelasi Dif f erences Positive ,000
0,913.nilai korelasi yang diperoleh kemudian Negativ e -,208
dianalisis dengan rumus spearman brown. Kolmogorov-Smirnov Z ,722
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,675
a. Grouping Variable: GROUP
2 * 0,913/1+0,913 = 1,826/1,913=0.954

Maka Instrumen ini dianggap realibel. Sumber : Hasil Penelitian (2014)

Gambar 3. Test Statistics

152
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.X, No.2 September 2014

Object-First dengan menggunakan


5. Uji T pendekatan Object-First
Pada pengujian T menggunakan equal
variance assumed, hipotesis sebagai berikut : KESIMPULAN
H0 : Tidak ada perbedaan antara tanpa Berdasarkan pada penjelasan
menggunakan pendekatan Object-First pembahasan analisa data, maka penulis
dengan menggunakan pendekatan OF menyimpulkan bahwa Dari hasil penelitian
H1 : Ada perbedaan antara tanpa ditemukan dalam mempelajari pemrograman
menggunakan pendekatan Object-First java dengan pendekatan Object-First belum
dengan menggunakan pendekatan Object- terbukti memudahkan dalam memahami dan
First mempelajari konsep OOP, yakni tidak ada
perbedaan antara tanpa menggunakan
Group Statistics pendekatan Object-First dengan
menggunakan pendekatan Object-First
Std. Error terbukti dari t hitung < t tabel (1,927 <
GROUP N Mean Std. Dev iation Mean 2,012). Adapun saran yang diajukan sesuai
QTOT Non OF 24 61,3333 7,92721 1,61813 dengan penelitian yang dilakukan yakni
OF 24 56,5417 9,25005 1,88816 melakukan analisis ulang terhadap
pertanyaan yang terdapat pada kuisioner,
Sumber : Hasil Penelitian (2014) pendekatan dan metode pengambilan sampel,
pengembangan terhadap pendekatan yang
Gambar 4. Group Statistics digunakan dalam memahami konsep OOP,
selain itu perlu dikembangkan kembali pada
Independent Samples Test
instrumen kuisoner yang digunakan dengan
menambahkan konsep OOP seperti konsep
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
Abtraction dan Message passing.
95% Confidence
Interv al of the DAFTAR PUSTAKA
Mean Std. Error Dif ference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Dif ference Dif ference Lower Upper
QTOT Equal variances Akil, I., 2010. Metode Pembelajaran Object
,761 ,388 1,927 46 ,060 4,7917 2,48666 -,21373 9,79706
assumed Oriented Programming (OOP) Dengan
Equal variances
not assumed
1,927 44,946 ,060 4,7917 2,48666 -,21690 9,80023 Pendekatan Hemispheric Cognitive
Style Collaboration, Jakarta: Tesis.
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Armstrong, D. J., 2006. The Quarks of
Gambar 5. Independent Samples Test Object-Oriented Development.
Communications Of The ACM, pp.
tingkat signifikansi α=5 % (0,05) 123-128.
t hitung pada tabel didapat adalah 1,927
menentukan t tabel : α=5 % : 2 = 2,5% (uji 2 Fang Wei, S. H. M. S. M. P. a. G. D. B.,
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 2005. A Student Model For Object-
48-2 = 46. Dengan pengujian 2 sisi Oriented Design And Programming.
(signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t
tabel sebesar 2,012 (menggunakan rumus di Hadar, I. H. a. E., 2006. An Iterative
excel (=tinv(0,05;46) atau lihat pada t table). Methodology for Teaching Object.
Hipotesis pengujian sebagai berikut :
Hadar, I. H. d. E., 2006. Iterative Cycle for
H0 diterima jika t hitung < t tabel teaching Object Oriented Concepts:
H0 ditolak jika t hitung > t tabel From Abstract Thinking to Specific
Language Implementation.
Berdasarkan probabilitas :
H0 diterima jika P value > 0,05 Mahmood, Z., 2008. An Objects-First
H0 ditolak jika P value < 0,05 Approach to Teaching Introductory
Software.
Hasilnya nilai t hitung < t tabel (1,927 <
2,012), probabilitas P value (0,06>0,05). Prasetyo, D. R. d. A., 2009. Designing and
Maka dengan nilai t hitung < t tabel H0 Measuring Web Quality Toward
diterima, yakni bahwa tidak ada perbedaan Satisfying Business Transaction Of
antara tanpa menggunakan pendekatan

153
Vol.X, No.2 September 2014 Jurnal Pilar Nusa Mandiri

Women User. Jakarta, s.n., pp. 287-


292.

Sally H. Moritz, F. W. S. M. P. a. G. D. B.,


2005. From Object-First to Design
First With Multimedia and Intelligent
Tutoring.

Sugiyono, P. D., 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: cv. ALFABETA.

BIODATA PENULIS

Arfhan Prasetyo, M.Kom Lahir di Jakarta


30 tahun yang lalu dengan beragama Islam.
Status sudah menikah pada tahun 2010
dengan seorang wanita shalihah yang
bernama Siti Chaerani. Berkecimpung
didunia pendidikan pada tahun 2005 diawali
ketika menjadi Asisten Instruktur kemudian
pada tahun 2008 menjadi Dose Tetap pada
Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI)
hingga saat ini. Menyelesaikan Pendidikan
Strata Satu (S1) pada tahun 2008 dan
Magister pada tahun 2011. Pernah menjadi
pembicara Pelatihan, Workshop, Seminar
baik seminar nasional maupun internasional
dan juga pernah melakukan beberapa
penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Saat ini sedang fokus untuk
menulis buku sehingga nantinya dapat
dijadikan sebagai suatu referensi dan
bermanfaat bagi masyarakat penuntut ilmu.

154

Anda mungkin juga menyukai