1. Terapi E-mail
E-mail konseling adalah metode asinkron di mana klien dan terapis berinteraksi dalam waktu
yang mereka pilih sendiri, dan berkorespondensi melalui email. Konseling ini meniadakan
perlunya pertemuan formal, seperti pada tradisional terapi (Suler, 2000). Individu tidak perlu
mengalihkan perhatian diri dengan penampilan fisik masing-masing atau bagaimana nada
suara mereka. Mereka juga dapat menghindari kemungkinan yang tidak menyenangkan atau
isyarat dari terapis, seperti reaksi terhadap pengungkapan (Maples & Han, 2008). Dengan
demikian, klien mungkin lebih terbuka untuk mengungkapkan masalah dan informasi
menyakitkan kepada terapis mereka (Goss & Anthony, 2003).
2. Obrolan Online ( Pesan Instan )
Obrolan online memiliki karakteristik dan kelebihan yang mirip dengan email terapi, perbedaan
yang mencolok adalah bahwa obrolan online atau pesan instan beroperasi sebagai bentuk
komunikasi yang sinkron. Yaitu klien dan terapis saling terlibat secara real time (Fenichel et
al., 2002). Berbeda dengan email, jika klien dan terapis terlibat dalam terapi melalui pesan
instan, mereka diharuskan untuk memesan janji / slot waktu dan hadir pada saat itu waktu
(Goss & Anthony, 2003).
3. Konseling video
Konseling video hanya menerima sedikit fokus penelitian terhadap bentuk lain dari konseling
online (Goss & Anthony, 2003) dan namun itu mungkin sangat berharga dalam menghilangkan
kesulitan seputar kejujuran dan kepercayaan pada klien dan sisi terapis online hubungan
terapeutik. Hal ini dikarenakan oleh interaksi yang terjadi secara real time, secara sinkron,
antara klien dan terapis yang dapat melihat dan mendengar masing-masing lainnya (Down,
2009). Tidak seperti metode terapi email dan IM(Instant Message), isyarat untuk interaksi tetap
terlihat, nada suara, bahasa tubuh, dan fisik penampilan klien dan terapis semuanya tetap
ada, dan ambiguitas dapat dikurangi (Simpson 2009; Suler, 2000).
TUJUAN CYBERCOUNSELING
Kelebihan :
• Client yang pemalu datang meminta bantuan secara face-to-face dapat mengikuti konseling
kelompok online secara sukarela tanpa ada paksaan dari konselor. Artinya client lebih
nyaman dalam berkomunikasi.
• Memungkinkan akses ke berbagai macam orang, yang mungkin secara geografis terbatas
dalam akses mereka ke tradisional konseling (Sussman, 2004), atau keterbatasan mobilitas
pribadi (Maples & Han, 2008) dan atau preferensi proses konseling.
• Konselor dapat mengjangkau para client secara lebih luas.
• Konselor dan client dapat melaksanakan konseling kapan dan dimana saja atas dasar
kesepakatan bersama.
• Walaupun tanpa teramati isyarat verbal dan fisik, tetapi kebanyakan konseli lebih
mudahdalam mencurahkan pikiran dan perasaan yang mereka rasakan.
• Dengan kelebihan tersebut maka konselor harus memiliki kemampuan teoritis dan praktis
dalam melaksanakan cybercounseling secara matang.
Kelemahan :
• Secara umum ada beberapa kelemahan cybercounseling sebagai berikut:
• Kelemahan cybercounseling menyebabkan konselor kurangnya memberikan perhatian yang
cukup untuk ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
• Pertumbuhan dinamika dalam proses konseling kurang mendapat perhatian.
• Tidak dapat dikontrol secara ketat perilaku-perilaku yang melemahkan dinamika konseling.
• Karena itu, konselor harus memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi dan memiliki
kemampuan menginterpretasi kata-kata yang dituliskan ataupun bentuk-bentuk motion dan
animasi-animasi yang digunakan dalam proses komunikasi.
TERIMAKASIH