Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan pelengkapnya yang diperuntukan bagi lalu lintas yang berada di
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di
atas permukaan air. Pada sebuah jalan terdapat bagian-bagian jalan, yaitu seperti Ruang
Manfaat Jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Lalu ada
Ruang Milik Jalan yang terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar
ruang manfaat jalan. Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh
lebar, kedalaman dan tinggi tertentu. Dan juga ada Ruang Pengawasan Jalan yang merupakan
ruang tertentu di luar tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya ada di bawah
pengawasan penyelenggara jalan. Ruang pengawasan jalan diperuntukkan bagi pandangan
bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan.

Semakin lama umur jalan tersebut, maka jalan tersebut akan mengalami berbagai
perubahan mengenai jalan itu sendiri atau di sekitar jalan tersebut. Seperti pelebaran jalan,
pemasangan spanduk, pemasangan tiang listrik, pembuatan drainase, penggalian jalur kabel
dan lain-lain. Untuk mengetahu perkembangan suatu ruas jalan yang mencakup aspek
hukum, teknis, pembiayaan, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, bangunan utilitas dan
pemanfaatanya, maka dibuatlah Leger Jalan

Mengacu pada Peraturan Pekerjaan Umum tentang Leger Jalan yaitu PP 34/2006.
Leger Jalan adalah dokumen yang memuat data dan informasi mengenai perkembangan suatu
ruas jalan. Jadi sebuah jalan yang di Legerkan berarti tercatat dalam sebuah dokumentasi
resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. pengertian Leger Jalan meluas menjadi
dokumentasi,  inventarisasi perkembangan sebuah ruas jalan terregister yang meliputi semua
aspek yang ada/berkenaan dengan ruas yang dimaksud yang termaktub dalam sebuah buku,
berpedoman pada sebuah aturan mengenai Leger Jalan. Yang berpedoman pada Peraturan
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.78/PRT/M/2005 mengenai Leger
Jalan.
I.2 Maksud dan Tujuan
Pengukuran Leger Jalan di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nagroe Aceh Darussalam
ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai
keadaan ruas jalan dengan tujuan membentuk kumpulan dokumen berupa leger jalan yang
datanya dapat digunakan sebagai masukan untuk penyusunan rencana dan program
pembinaan jaringan jalan dan memberikan catatan tentang data inventaris

Tujuan dilakukannya pengukuran leger jalan ini adalah untuk mendapatkan data
pembangunan jalan yang telah dilaksanakan selama ini agar dapat diketahui sejauh mana
suatu ruas jalan mendapat penanganan sejak selesai dibangun sampai saat ini.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari pekerjaan pengukuran leger jalan ini meliputi:
1. Persiapan
2. Pembuatan dan Pemasangan Benchmark
3. Pembuatan dan Pemasangan Stationong
4. Pengukuran GPS
5. Pengukuran Titik Kontrol Tanah Horisontal dengan Poligon dan Total Station
6. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dengan Alat Waterpass
7. Pengukuran Penampang Melintang
8. Pengukuran Penampang Memanjang
9. Pengukuran Situasi dengan Total Station
10. Perhitungan Poligon
11. Perhitungan waterpass
12. Perhitungan Penampang Melintang
13. Perhitungan Situasi
14. Penggambaran Penampang Memanjang dengan AutoCAD
15. Penggambaran Penampang Melintang dengan AutoCAD
16. Penggambaran Situasi AutoCAD
17. Pembuatan Laporan
I.4 Instansi Pemberi Tugas
Instansi pemberi tugas pekerjaan pengukuran ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Aceh Barat. Alamat : Komplek Perkantoran Suka Makmue, Jalan
Utama No. 3, Lueng Baro, Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh 23671
I.5 Pencapaina Lokasi
Lokasi pekerjaan Legger Jalan yang harus ditangani oleh konsultan adalah daerah
Gampong Tutut, kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, provinsi Aceh sepanjang 40
Km.

Anda mungkin juga menyukai