Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

TUGAS FARMASI FISIKA

“RESUME LARUTAN DAN KELARUTAN PART”

OLEH :

NAMA : CINDY ARTIKASARI ACHMAD

STAMBUK: 15020190062

KELAS : C3

DOSEN : A. MUMTIHANAH MURSYID, S.Farm., M.Si., Apt

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
 Resume materi larutan dan kelarutan part II
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
1. Temperatur
Temperatur dapat meningkatkan kelarutan zat padat terutama kelarutan
garam dalam air, sedangkan kelarutan senyawa non polar hanya sedikit sekali
dipengaruhi oleh temperatur.
Sebagian besar garam memiliki kelarutan yang besar dalam air panas.
Beberapa garam memiliki panas pelarutan negatif (exothermic) dan
kelarutannya akan menurun dengan meningkatnya temperatur.
2. Penambahan zat lain
o Penambahan surfaktan (merupakan molekul ampifilik yang tersusun dari
bagian polar/hidrofilik (head), dan bagian nonpolar/hidrofobik (tail))
o Penambahan kosolven (kosolven adalah pelarut campur yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kelarutan.
o Pengaruh pH
3. Polaritas pelarut
Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi
kelarutan.
4. Kosntanta dielektrik pelarut
5. pH larutan
6. Ukuran partikel
Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan karena semakin kecil
partikel, rasio antara luas permukaan dan volume meningkat.
7. Ukuran molekul
Semakin besar ukuran molekul maka semakin berkurang kelarutan
suatu senyawa.
8. Polimorfisme
Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa untuk terkristalisasi
menjadi lebih dari satu jenis bentuk Kristal. Bentuk polimer dapat
mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan, titik leleh dan sifat-sifat lain dari
senyawa.

- Usaha untuk meningkatkan kelarutan


Proses kelarutan dapat ditingkatkan dengan modifikasi kimia; misalnya
kelarutan air dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah kutub dalam
molekul. Hal ini sering dicapai dengan pembentukan garam. Atau, molekul
dapat dimodifikasi untuk menghasilkan entitas kimia baru atau prodrug.
 Kompleksasi adalah terbentuknya suatu senyawa baru akibat dari
adanya interaksi antara dua atau lebih dari unsur kimia berbeda
atau dengan kata lain, adanya penggaungan dua atau lebih unsur
kimia yang membentuk senyawa baru yang lebih kompleks.
 Pembentukan garam bertujuan untuk merubah senyawa asam dan
basa yang sukar larut dalam menjadi bentuk garamnya sehingga
diperoleh peningkatan laju kelarutan
 Esterifikasi adalah reaksi perubahan dari suatu asam karbosilat dan
alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam.

- Proses penambahan bahan lain


Proses kelarutan dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan pembantu
kelarutan; misalnya:
 Surfaktan = Solubilisasi
Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya
tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu,
tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan
ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini
maka surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi
terbentuknya misel ini disebut critical Micelle Concentration
(CMC/KMK)
 Kosolven = Kosolvensi
Kosolvensi merupakan suatu fenomena dimana zat terlarut memiliki
kelarutan yang lebih besar dalam campuran pelarut dibandingkan
dalam satu jenis pelarut. Kosolvent adalah pelarut yang digunakan
dalam kombinasi untuk meningkatkan kelarutan solute.

- Penentuan koefisien distribusi


Koefisien partisi ditentukan dengan cara sederhana yaitu shake-flask Method.
Pada metode ini senyawa dilarutkan pada satu fase, dan kemudian fase lain
ditambahkan, campuran kemudian di-shake, didiamkan kemudian fase
dipisahkan. Konsentrasi zat terlarut dalam tiap fase lalu ditentukan dengan
metode analisis yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai