Anda di halaman 1dari 9

Nama : Lia Fitriani

Npm : 1840103014
Prodi : Teknologi Hasil Perikanan
Mapel : Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional

Jurnal 1
Tema (Karakteristik Sensori Pada Olahan Ikan)

Judul jurnal (Nama, tahun terbit, judul Patang dan Yunarti, 2014. Kajian Pemberian Dosis
jurnal, penerbit jurnal, volume (nomor), Garam Terhadap Kualitas Ikan Bandeng (Chanos
halaman jurnal)
chanos sp.) Asin Kering. Jurnal Galung Tropika.
3 (3) : 171-178
Pendahuluan (jenis ikan apa yang Ikan bandeng (Chanos chanos sp.), karena penelitian
digunakan dan kenapa
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai
menggunakan judul tersebut)
dosis garam terhadap kualitas ikan bandeng asin
kering.

Metode Penelitian (Rangkum yang penting Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014,
saja) dengan bahan baku berupa ikan bandeng yang
dikeringkan dengan alat pengering (dry room).
Sebelum dikeringkan, ikan disiangi dan dicuci dengan
menggunakan air bersih dan diberi garam berdasarkan
perlakuan yang dicobakan yaitu 9%, 18%, 27% dan
kontrol (tanpa garam). Untuk menguji kualitas ikan
asin, dilakukan pengujian secara organoleptik. Metode
uji organoleptik ikan asin kering dipakai standar uji
skoring (scoring test) yaitu dengan menggunakan skala
angka 1 (satu) sebagai nilai terendah dan angka 9
(sembilan) untuk nilai tertinggi.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji


organoleptik terhadap ikan asin bandeng yang diberi
perlakuan pemberian garam, maka hasil terbaik adalah
pemberian garam sebesar 27% menyusul tanpa
pemberian garam (kontrol), pemberian garam sebesar
18% dan pemberian garam sebesar 9%.

Kesimpulan Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap ikan asin


bandeng yang diberi perlakuan pemberian garam, maka
hasil terbaik adalah pemberian garam sebesar 27%
menyusul tanpa pemberian garam (kontrol), pemberian
garam sebesar 18% dan pemberian garam sebesar 9%.
Hasil yang lebih baik dari ikan yang tidak diberi garam
dari pada ikan yang diberi garam dengan dosis 9% dan
18% diduga disebabkan oleh masa perendaman garam
yang relatif singkat yaitu hanya 2-3 jam sehingga
garam belum sepenuhnya terserap pada daging ikan
bandeng.

Jurnal 2
Tema (Karakteristik Sensori Pada Olahan Ikan)

Judul jurnal (Nama, tahun terbit, judul Armin, Moh. Nuh Ibrahim, Sri Rejeki, 2020. Pengaruh
jurnal, penerbit jurnal, volume (nomor), Perbandingan Ikan Tembang (Sardinella sp.) dan
halaman jurnal)
Tepung Tapioka Terhadap Nilai Sensori dan Kimia
Kerupuk Ikan. Jurnal Fish Protech. 3 (1):87-94

Pendahuluan (jenis ikan apa yang Ikan Tembang (Sardinella sp.), karena penelitian ini
digunakan dan kenapa
bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari ikan
menggunakan judul tersebut)
tembang dan tepung tapioka terhadap kualitas sensori,
komposisi proksimat, dan daya kembang kerupuk
ikan.

Metode Penelitian (Rangkum yang penting Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
saja) (RAL) yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu
dengan perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka
pada konsentrasi berturut-turut: 40%:60% (P1),
45%:55% (P2), 50%:50% (P3) dan 55%:45% (P4).
Data yang terkumpul secara statistik dianalisis
menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) pada
taraf nyata 0,5%, jika terdapat perbedaan nyata analisis
dilanjutkan menggunakan DMRT (Duncam Multiple
Test Range).

Hasil Penelitian Hasil menunjukkan bahwa pengaruh perbandingan


ikan tembang dan tepung tapioka terhadap kualitas
sensori (warna, aroma dan kerenyahan), komposisi
proksimat dan uji fisik berpengaruh nyata. Atribut
sensori rasa tidak menunjukkan perbedaan nyata.
Komposisi proksimat terbaik ditunjukkan oleh
perlakuan P3 yaitu kadar air 6,92%, kadar protein
19,69%, kadar lemak 8,33% dan kadar abu 4,48%.
Komposisi volume pengembangan terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P1 dengan nilai 91,28%.

Kesimpulan 1. Perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka yang


berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap uji
sensori yang diamati terhadap warna, aroma dan
kerenyahan dengan nilai tertinggi 7,34, 7,45 dan 7,75
tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap uji sensori rasa
dengan nilai tertinggi 7,43.
2. Perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka
yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap uji
kimia. Yaitu kadar air, kadar protein, kadar lemak dan
kadar abu dengan nilai tertinggi 7.68%, 19.65%, 9.06%
dan 5.09%.
3. Perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka yang
berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap volume
pengembangan pada kerupuk ikan tembang dengan
perlakuan terbaik terdapat pada P1 dengan nilai
69,14%.

Jurnal 3
Tema (Karakteristik Sensori Pada Olahan Ikan)

Judul jurnal (Nama, tahun terbit, judul Rahayu A, Asnani, Asyik N. 2020. Karakteristik
jurnal, penerbit jurnal, volume (nomor), Sensori dan Fisiko-Kimia Mie Basah dengan Substitusi
halaman jurnal) Daging Ikan Cendro (Tylosurus crocodilus). Jurnal
Fish Protech. 3 (1):58-66.

Pendahuluan (jenis ikan apa yang Ikan Cendro (Tylosurus crocodilus), karena penelitian
digunakan dan kenapa ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi
menggunakan judul tersebut) daging ikan cendro terhadap sifat sensori (warna,
aroma, rasa, dan tekstur) sifat fisik (daya serap air, dan
daya pengembangan) serta sifat kimia (kadar air dan
kadar protein) pada mie basah.

Metode Penelitian (Rangkum yang penting Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
saja) (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu M0 (Tepung
terigu 100%), M1(Tepung terigu 95% : daging ikan
cendro 5%), M2 (Tepung terigu 90% : daging ikan
cendro 10%), M3 (Tepung terigu 85% : daging ikan
cendro 15%). dan diulang sebanyak tiga kali. Data hasil
pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA
(Analysis of variance) pada taraf kepercayaan 95%,
(P>0,05) dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan
Multiple Range Test).

Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa


substitusi daging ikan cendro terhadap mie basah
memberikan pengaruh nyata terhadap nilai sensori,
sifat fisik dan nilai kimia mie basah. Perlakuan terbaik
uji sensori yang meliputi warna, aroma, rasa, dan
tekstur diperoleh pada perlakuan M1 (Tepung terigu
95% : daging ikan cendro 5%), penilaian panelis yang
cukup baik, dengan kategori (suka). Sifat fisik daya
serap air mie basah tertinggi pada perlakuan M0
(Tepung terigu 100%) dengan nilai sebesar (60%),
daya kembang mie basah tertinggi pada perlakuan M0
(kontrol) dengan nilai sebesar 95%. Analisis kimia
kadar air tertinggi pada perlakuan M0 (kontrol) dengan
nilai kadar air sebesar (64,06%) dan kadar protein
tertinggi pada perlakuan M3 (Tepung terigu 85% :
daging ikan cendro15%) sebesar (12,29%).

Kesimpulan 1. Substitusi daging ikan cendro menunjukkan


pengaruh nyata terhadap nilai organoleptik warna,
aroma, rasa, dan tekstur produk mie basah pada
perlakuan M1 (Tepung terigu 95% : daging ikan cendro
5%).
2. Nilai daya serap air tertinggi sebesar 60% dan nilai
daya kembang mie basah tertinggi sebesar 95%
diperoleh pada perlakuan M0 (kontrol) (tepung terigu
100% : daging ikan cendro 0%).
3. Substitusi daging ikan cendro sebanyak 5 – 15 %
menunjukkan pengaruh nyata terhadap kandungan
protein pada produk mie basah dengan kisaran
kandungan protein sebesar 7,2% sampaii 12,3%.
Jurnal 4
Tema (Karakteristik Sensori Pada Olahan Ikan)

Judul jurnal (Nama, tahun terbit, judul Dimas Ahmad Priangga Putra, Tri Winarni Agustini,
jurnal, penerbit jurnal, volume (nomor), Ima Wijayanti, 2015. Pengaruh Penambahan
halaman jurnal) Karagenan Sebagai Stabilizer Terhadap Karakteristik
Otak-Otak Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus).
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 4
(2) : 1-10.

Pendahuluan (jenis ikan apa yang Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus), karena
digunakan dan kenapa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
menggunakan judul tersebut) penambahan karagenan dengan konsentrasi berbeda
terhadap kualitas produk otak-otak ikan.

Metode Penelitian (Rangkum yang penting Penelitian ini menggunakan desain percobaan
saja) Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4
perlakuan konsentrasi berbeda penambahan karagenan
yaitu 0%; 0,5%; 1% dan 1,5% dengan 3 kali
pengulangan. Parameter pengujian adalah stabilitas
emulsi, aktivitas air (Aw), kekuatan gel, kadar air,
kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan uji sensori.
Data dianalisis menggunakan analisa ragam
(ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar
perlakuan data diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
untuk data parametrik sedangkan Kruskal-Wallis
dilanjut dengan uji Mann-Whitney untuk data
nonparametrik.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan


karagenan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
stabilitas emulsi, aktivitas air (Aw), kekuatan gel,
kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Otak-otak ikan
kurisi dengan penambahan karagenan 1,5% merupakan
produk yang terbaik dengan kriteria mutu: stabilitas
emulsi 88,80%; aktivitas air (Aw) 0,86; kekuatan gel
873,99 g.cm; kadar air 56,57%; kadar abu 1,98%;
kadar lemak 2,26% dan kadar protein 12,95%. Nilai
proksimat otak-otak ikan tersebut memenuhi
persyaratan mutu SNI.

Kesimpulan Penambahan tepung karagenan dengan konsentrasi


berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap stabilitas
emulsi, aktivitas air (Aw), kekuatan gel, kadar air,
kadar abu dan kadar protein otak-otak ikan Kurisi
(Nemipterus nematophorus), dan tidak berpengaruh
nyata (P>0,05) terhadap kadar lemak. Konsentrasi
penambahan tepung karagenan yang menghasilkan
nilai stabilitas emulsi terbaik pada otak-otak ikan
adalah konsentrasi karagenan 1,5%, dengan kriteria
mutu: stabilitas emulsi: 88,80%; Aw: 0,86; kekuatan
gel: 873,99 g.cm; kadar air: 56,57%; kadar abu: 1,98%;
kadar lemak: 2,26% dan kadar protein: 12,95%. Nilai
proksimat otak-otak ikan tersebut memenuhi
persyaratan mutu SNI.

Jurnal 5
Tema (Karakteristik Sensori Pada Olahan Ikan)

Judul jurnal (Nama, tahun terbit, judul Farida, Isamu KT, Akib NI. 2020. Karakteristik
jurnal, penerbit jurnal, volume (nomor), Gelatin Berbahan Baku Tulang Ikan Cakalang
halaman jurnal)
(Katsuwonus pelamis) dengan Menggunakan Jenis
Asam yang Berbeda. Jurnal Fish Protech. 3 (1):79-86.
Pendahuluan (jenis ikan apa yang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), karena
digunakan dan kenapa
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik
menggunakan judul tersebut)
pengolahan gelatin dengan menggunakan jenis asam
yang berbeda dan pengaruh penggunaan asam sebagai
bahan pengestrak terhadap kualitas gelatin tulang ikan
cakalang.

Metode Penelitian (Rangkum yang penting Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
saja) (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu A1
(perendaman dengan HCl 4%), A2 (perendaman
dengan CH3COOH 4%) dan A3 (perendaman dengan
H2SO4 4%). Masing-masing perlakuan dilakukan 3
kali ulangan, sehingga diperoleh jumlah satuan
percobaan sebanyak 9 unit. Data hasil pengamatan
dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of
Variance) pada taraf 95%, apabila terdapat beda nyata
(p<0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT
(Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 95%.

Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa


karakteristik gelatin berbahan baku tulang ikan
cakalang dengan menggunakan jenis asam yang
berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
nilai sensori yang meliputi warna dan aroma. Hasil
terbaik untuk penilaian sensori terhadap pada
perendaman menggunakan asam sulfat yaitu 6,2 dan uji
sensori aroma dengan perendaman menggunakan asam
klorida yaitu 5,4. Hasil proksimat gelatin menunjukkan
kadar air berkisar antara 3,99%-13,32% kadar abu
2,27-3,19% kadar protein 27,08%-35,42% dan pH
2,93%-4,81%.
Kesimpulan 1. Gelatin tulang ikan cakalang diperoleh hasil terbaik
uji sensori warna dengan perendaman menggunakan
asam sulfat yaitu 6,2 dan uji sensori aroma dengan
perendaman menggunakan asam klorida yaitu 5,4.
Nilai kadar air 13,32%, kadar abu 3,19%, kadar
protein35,42%, pH4,81% dan total rendemen yang
diperoleh 1,83%.
2. Penggunaan jenis asam yang berebeda tidak
berpengaruh nyata terhadap aroma, warna, kadar air,
kadar abu, kadar protein dan pH gelatin tulang ikan
cakalang.

Anda mungkin juga menyukai