Manifestasi Oral Penyakit TBC
Manifestasi Oral Penyakit TBC
PENDAHULUAN
negara berkembang,yang berarti negara negara yang memiliki tingkat gizi menengah
kebawah memiliki resiko tinggi terhadap penyakit Tuberkuosis, seperti negara negara
negara berkembang penduduk yang memiliki kebiasaan merokok atau perokok adalah
berjumlah sekitar 800 juta orang, yang mana hampir tiga kali lipat jumlahnya
konsumsi rokok dunia. Menurut data suevei nasional tahun 2004 membuktikan bahwa
lebih dari 30% penduduk Indonesia adalah perokok. Dari total jumlah perokok di
indonesia 63,2% adalah laki laki dan dan sisanya adalah perempuan.13
penyakit primer. Namun, bagian tubuh manapun dapat terpengaruh, termasuk mulut
dan lesi ini biasanta adalah lesi sekunder dari lesi penyakit paru – paru.10
bagian lain dari tubuh. Selain paru – paru, TB juga dapat menyerang nodus limfa,
meninges, ginjal, tulang, kulit dan didalam rongga mulut. Di klinik gigi, pekerja
kesehatan mulut berada pada resiko tinggi terinfeksi M. Tuberculosis karena kontak
yang amat dekat dengan pasien dan penyebaran aerosol saat proses perawatan dental.9
1
1.2 Masalah
dahak untuk mencari tahu ada atau tidaknya kuman TB (Mycobacterium TB) dalam
bentuk Basil Tahan Asam (BTA). Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakan
pengobatan yang menganut prinsip prinsip sebagai berikut ; obat yang diberikan dalam
bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis yang sesuai
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat, pengobatan dilakukan dalam dua tahap
yaitu tahap awal dengan memberikan tiga atau empat jenis obat yang dikonsumsi setiap
hari selama 2 bulan. Pada tahap selanjutnya, pasien hanya diberikan dua jenis obat yang
juga dikonsumsi setiap hari selama 4 bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan
konsistensi dalam konsumsi obat yang dilakukan dalam waktu yang lama yaitu kurang
lebih 6 bulan.13
dokter gigi menemukan manifestasi dari penyakit tuberkulosis dalam rongga mulut
harus segera diatasi agar penyembuhan pasien dapat terjadi lebih mudah.
2
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menguraikan
gejala ekstra oral, manifestasi tuberkulosis pada rongga mulut, serta diagnosa
lebih cepat dan pengobatan penyakit tuberkulosis dan manifestasinya dalam rongga
mulut dapat segera diatasi sehingga aktivitas pengunyahan pasien tidak terganggu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TUBERCULOSIS
2.1 Definisi
sering terkena, tetapi dapat juga menyerang jaringan lain seperti nodus limfe,
meninges, ginjal, tulang, kelenjar ludah, kulit dan rongga mulut . Lesi tuberkulosis
didalam mulut dapat primer maupun sekunder namun tuberkulosis pulmonal dengan
lesi sekunder pada rongga mulut lebih umum terjadi. Penegakan diagnosis tergantung
Penyakit tuberkulosis dapat menular dan menyebar melalui jalan respirasi dari
inhalasi serpihan udara yang mengandung bacillus tersebut. Penyakit ini menyebar
melalui udara, ketika orang-orang yang memiliki penyakit tersebut batuk, bersin, atau
meludah.1
2.2. Prevalensi
Laporan menunjukkan bahwa lesi oral terjadi 0.05 – 5% pada pasien dengan
tuberkulosis dan seringkali merupakan bentuk sekunder dan terjadi pada pasien usia
4
tua. Di sisi lain, bentuk primer jarang terjadi, dan lebih mempengaruhi pasien – pasien
2.3 Epidemiologi
Penyakit yang dapat disebabkan oleh M. tuberculosis, M. bovis atau M. africanum ini
telah dinyatakan sebagai kedaruratan global oleh WHO pada tahun 1993. Hal ini
hampir dua juta kematian dan diperkirakan saat ini 1/3 penduduk dunia terinfeksi
financing: WHO report 2011, WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2006 terdapat
9,24 juta penderita TB diseluruh dunia, pada tahun 2007 jumlah penderita naik
menjadi 9,27 juta jiwa. Hingga tahun 2009 angka penderita TB menjadi 9,4 juta
jiwa..5
5
2.4 Etiologi dan Faktor Predisposisi
terinfeksi HIV.2,7 Faktor predisposisi dari penyakit TBC biasanya adalah alkohol,
penderita diabetes, pasien dengan kekebalan tubuh yang rendah (termasuk infeksi
HIV).7
mikroskop ditemukan adanya bakteri TB, disebut dengan Basil Tahan Asam (BTA).
Makin tinggi derajat hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut.
Untuk pasien dengan bakteri TB yang ada pada dahaknya sewaktu batuk atau bersin
pasien tersebut dapat menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk percikan dahak,
disebut droplet nuclei. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana terdapat
percikan dalam waktu yang lama. Percikan tersebut dapat bertahan selama beberapa
jam dalam kondisi yang lembab dan gelap. Sementara itu, faktor yang memungkinkan
kedalam saluran nafas lalu masuk ke paru-paru. Seseorang dengan HIV positif 30
kali lebih mudah terserang TB dibanding orang normal. Tentu saja penurunan daya
tahan tubuh bukan saja terjadi karena infeksi HIV, dapat juga karena kurang gizi,
6
2.5 Gejala Ekstra Oral
Gejala yang dirasakan pasien TB dapat bervariasi, mulai dari batuk, batuk
darah, nyeri dada, badan lemah dan lain-lain. Batuk terjadi karena adanya iritasi di
saluran nafas. Batuk darah dapat terjadi apabila ada pembuluh darah yang terkena
kemudian pecah.13
4. Demam
melakukan pemeriksaan dahak untuk mencari tahu ada atau tidaknya kuman TB
dalam bentuk Basil Tahan Asam (BTA). Pemeriksaan dahak berfungsi untuk
3 dahak yang dikumpulkan dalam waktu 2 hari berurutan, yang dikenal dengan
7
konsep SPS (Sewaktu Pagi sewaktu). Dahak sewaktu adalah dahak yang diambil
ketika pasien datang, kemudian pasien dibawakan pot untuk mengumpulkan dahak
pada pagi hari kedua dan ketika pasien datang kembali untuk menyerahkan dahak
BTA. Selain itu dilakukan pemeriksaan dengan foto thoraks, biakan menguji
1. lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau diluar paru;
tidak.
Diagnosis Pembanding
penyakit TB ini dapat pula terjadi pada rongga mulut, meskipun hal tersebut jarang
pembengkakan kelenjar ludah akibat terdapatnya granuloma atau kista dalam kelenjar
8
Lesi tuberkulosis pada rongga mulut merupakan infeksi sekunder dari infeksi
yang terjadi dari paru paru. Lesi primer tuberkulosis pada rongga mulut sangat jarang
ditemukan, apabila ditemukan biasanya ada pada anak anak atau pada usia paruh
baya. Infeksi ini lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita. Gejala yang
muncul adalah berupa lesi oral berupa ulser tunggal, masa pada mukosa oral seperti
dorsum lidah, gingiva, dasar mulut, palatal, mukosa bukal, pembengkakan pada
Bentuk primer lesi tuberkulosis oral lebih umum ditemukan pada anak – anak dan
dewasa muda daripada orang dewasa tua, biasanya mempengaruhi gingiva dan
mukobukal fold (Mignons, 2000). Sebagai tambahan, lesi primer juga sering dikaitkan
dengan pembesaran nodus limfa servikal (Eng 1996, Mignona 2000). Bentuk
sekunder lebih sering ditemukan pada orang paruh baya dan yang lebih tua dan
Ulser yang timbul biasanya tunggal yang sakit atau tidak sakit. Pada laporan
kasus Bipin Kumar, Nepal 2011 mengenai Tuberkulosis pada rongga mulut pasien
laki laki berusia 63 tahun, ditemukan lesi oral pada mukosa alveolar atas kiri yang
tidak sakit berdiameter kurang lebih 1.8cm dengan batas yang tidak beraturan, rapuh
9
Ulser pada rongga mulut yang terdapat pada alveolar rahang atas kiri.10
Menurut Mahesh Kumar, Amerika 2012, lesi oral yang ditemukan pada pasien
tuberkulosis adalah berupa ulserasi yang tidak kunjung sembuh, nyeri, fungsiolaesa
disertai perdarahan. Lesi berwarna merah, putih, atau campuran antara merah dan
putih. Lesi ini bisa rata atau menonjol, dapat terlapisi oleh lapisan nekrotik, pada
palpasi bisa terasa halus, granular, kasar atau krusta dengan indurasi dari dasar atau
dan keras, pada palpasi biasanya tidak terasa halus.1 Tuberculosis juga dapat
meninggalkan lubang akibat destruksi tulang alveolar tersebut. Lubang ini pada
umumnya berhubungan melalui sinus. Pada lubang ini mengandung cairan serous dan
pus. Pada palpasi, tulang menjadi tebal dan tidak beraturan. Pada pemeriksaan
radiografi, terdapat daerah rarefaksi tulang yang dikelilingi oleh dense sklerosis dan
Manifestasi TB pada rongga mulut jarang terjadi dan hadir sebagai lesi
10
getah bening regional biasanya menyertai lesi oral. Diagnosis harus mencakup
Diagnosis klinis dapat sulit dilakukan karena tuberkulosis dapat meniru atau
persis dengan variasi kondisi lain, termasuk keganasan, ulser traumatik dan apthae,
histoplasmosis (Mignona 2000). Apabila diduga terdapat lesi tuberkular, maka foto
keterlibatan pulmonal, dan jika benar, harus diikuti dengan pemeriksaan sistemik
untuk mendeteksi lesi tuberkular di bagian tubuh lain, seperti saluran kemih dan
11
Jadi, meskipun tuberkulosis dalam rongga mulut relatif jarang terjadi, dengan
Secara garis besar, diagnosa banding dari oral tuberkulosis dapat dilihat pada
12
Oral Lesi oral tampak : Ditemukan pada :
Hisatoplasmos Berlobus, Lidah
is.18 granulomatosa, Gingiva
massa kemerahan Palatum
gelap
Ulkus linear dalam
dengan kelupasan
berwarna kuning,
yang melibatkan
baik aspek bukal
dan lingual.
Lesi eritematosa
kecil, dengan nodul
yang berdekatan
pada mukosa
palatal.
13
berbatas tegas,
dasar kuning atau
abu-abu dan
dikelilingi oleh
cincin eritematous.
14
2.8 Penatalaksanaan
Sebagai dokter gigi, kita diwajibkan untuk mampu mengatasi setiap keluhan yang
dimiliki oleh pasien. Pada pasien yang memiliki manifestasi dari penyakit tuberkulosis di
dalam rongga mulutnya tentu saja memiliki berbagai keluhan. Sebegai dokter gigi tentunya
Penatalaksanaan yang dilakukan pada lesi oral tuberkulosis dilakukan berdasarkan pada
beberapa hal, yaitu pertama, dari keluhan utamannya. Dari anamnesa, dapat diketahui apakah
lesi yang terdapat pada rongga mulutnya sakit atau tidak. Apabila sakit, maka dokter gigi
dapat memberikan analgesik untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Kemudian, apakah lesi
diinstruksikan untuk konsumsi makanan lunak seperti bubur dan lain lain.
Kedua, penatalaksanaan dilakukan berdasarkan gambaran klinis dari lesi pada rongga
mulut, apakah pada lesi terdapat peradangan atau tidak. Apabila lesi disertai dengan
Selain itu, penatalaksanaan juga berdasarkan pada kebiasaan yang dimiliki oleh pasien.
Apabila pasien memiliki kebiasaan menyentuh lesi dengan lidah, maka pasien perlu di
edukasi untuk tidak melakukan hal demikian karena dapat meningkatkan resiko infeksi pada
lesi tersebut.
Pada pasien yang menderita penyakit tuberkulosis, di dalam liurnya terkandung bakteri
tuberkulosis yang mampu menginfeksi rongga mulut. Dengan demikian, pemberian obat
kumur yang mengandung antiseptik sangat disarankan untuk meminimalisir terjadinya infeksi
15
sekunder pada rongga mulut atau membantu mempertahankan kebersihan mulut dan
tuberkulosis yang disertai dengan adanya lesi dalam rongga mulutnya yang dicurigai
merupakan manifestasi dari penyakit tuberkulosis, maka sebaiknya merujukan pasien tersebut
16
BAB III
RINGKASAN
terinfeksi. Tuberculosis adalah penyakit menular. Paru-paru adalah organ yang paling sering
terkena, tetapi dapat juga menyerang jaringan lain seperti nodus limfe, meninges, ginjal,
dahak untuk mencari tahu ada atau tidaknya kuman TB (Mycobacterium TB) dalam bentuk
HIV. Faktor predisposisi dari penyakit TBC biasanya adalah alkohol, penderita diabetes,
Lesi oral yang ditemukan pada pasien tuberkulosis adalah berupa ulserasi yang tidak
kunjung sembuh, nyeri, fungsiolaesa disertai perdarahan. Lesi berwarna merah, putih, atau
campuran antara merah dan putih. Lesi ini bisa rata atau menonjol, dapat terlapisi oleh
lapisan nekrotik, pada palpasi bisa terasa halus, granular, kasar atau krusta dengan indurasi
dari dasar atau margin. Terdapat limfodenopati servikal. Kelenjar limfe membesar dengan
17
Penatalaksanaan pada lesi oral tuberkulosis yang dapat dilakukan oleh dokter gigi
adalah memberikan informasi dan edukasi kepada pasien disertai dengan pemberian obat
18
DAFTAR PUSTAKA
3. CAWSON
6. Tuberculosis Of Oral Cavity Affacting Alveolus : A Case Report. Bipin Kumar, May
2011.
7. Oral and Maxillofacial Medicine. The basis of diagnosis and treatment. Crispian
8. Pocket Atlas of Oral Disease. Laskaris George. 2006 Thieme. Halaman 334
Amitabh; Srivastava, Sunita. Indian journal of dental research, 22(6): 835 – 838. 2011
10. Primary tuberculosis of the oral cavity. Ito, FA; De Andrade, CR; Vargas, PA; Jorge,
11. Tuberkulosis tonsil dan nasofaring disertai limfadenopati servikal dan tuberkulosis
milier Rina Hayati, Abdul Rachman Saragih Departemen Ilmu Penyakit Telinga
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, ORLI Vol. 44 No.1. Tahun 2014
19
12. Competence of senior medical students in diagnosing tuberculosis based on chest X-
rays. Vania Maria Carneiro da Silva, Ronir Raggio Luiz. J Bras Pneumol.
2010;36(2):190-196
13. Tuberkulosis, Rokok dan Perempuan. Tjandra Yoga Aditama. Fakultas Kedokteran
http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/stomat_hir/classes_stud/en/stomat/
%D1%81%D1%82%D0%BE%D0%BC%D0%B0%D1%82%D0%BE%D0%BB
%D0%BE%D0%B3%D0%B8%D1%8F/ptn/
%D1%85%D0%B8%D1%80%D1%83%D1%80%D0%B3%D0%B8%D1%87%D0%
B5%D1%81%D0%BA%D0%B0%D1%8F%20%D1%81%D1%82%D0%BE
%D0%BC%D0%B0%D1%82%D0%BE%D0%BB%D0%BE
%D0%B3%D0%B8%D1%8F/5/10%20semestr/23.%20Acute%20and%20chronic
20
20. The saudi journal of gasteroenterology. Aphthous stomatitis. Shallow, round ulcer
http://www.saudijgastro.com/viewimage.asp?
Agustus 2015
Agustus 2015.
21