A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metanol absolut, alkohol
70%, air, giemza 7%, tisu, dan darah manusia.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, object glass,
beaker glass, pipet tetes, dan lancet.
B. Cara Kerja
A. Hasil
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Leukosit granulosit terdiri dari neutrofil, eusinofil, dan basofil. Neutrofil memiliki
granula, terdiri dari 2-5 lobus, dan berfungsi untuk fagositosis bakteri. Eusinofil
juga memiliki granula, terdapat 2 lobus yang dihubungkan dengan benang
kromatin tipis, dan berfungsi memfagositosis cacing parasit. Basofil juga
memiliki granula, terdapat 2 lobus yang dihubungkan dengan benang kromatin
tebal, berperan dalam reaksi alergi dan menyekresikan heparin pada hepar.
Leukosit agranulosit terdiri dari monosit dan limfosit. Monosit berinti seperti
ginjal atau tapal kuda, intinya dihubungkan oleh benang kromatin yang lebih tebal
dari basofil, tidak memiliki granula, dan berfungsi fagositosis. Limfosit tidak
memiliki granula, intinya besar, bulat, hampir memenuhi sel, tidak motil, berperan
dalam membunuh dan memakan bakteri, terdiri atas limfosit B dan limfosit T.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, C. G., Buckley, K., Blades M. W. & Turner, R. F. B., 2017. Raman
Spectroscopy of Blood and Blood Components. Applied Spectroscopy, 71(5),
pp. 767–793.
Colville, T. & Bassert, J. M., 2008. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary
Technician. Missouri: Elsevier.
D’Hiru., 2013. Live Blood Analysis Setetes Darah Anda Dapat Mengungkapkan
Status Kesehatan dan Penyakit yang Mengancam Anda. Jakarta : Gramedia
Effendi, Z., 2003. Peranan leukositsebagai anti inflamasi alergik dalam tubuh.
Jakarta: EGC.
Fitria, L. & Sarto, M., 2014. Profil Hematologi Tikus (Rattus norvegicus
Berkenhout, 1769) Galur Wistar Jantan dan Betina Umur 4, 6, dan 8 Minggu.
Biogenesis, 2(2), pp. 94-100.
Hendrik, H., 2006. Problem Haid Tinjauan Syariat Islam dan Media.Solo: Tiga
Serangkai.
Hoffbrand, A. V., 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Jannah, N. P., Sugiharto & Isroli., 2017. Jumlah Leukosit Dan Differensiasi Leukosit
Ayam Broiler Yang Diberi Minum Air Rebusan Kunyit. Jurnal Ternak
Tropikal. 18(1) .pp 15 -19.
Junqueira, L. C. & Caneiro, J., 2005. Basic Histology Text & Atlas. USA: The Mc
Graw-Hill Companies.
Lee, W. L., Harrison, R. E. & Grinstein, S., 2003. Phagocytosis by meutrophils.
MicrobInfect, 5, pp. 1299-1306.
Mohammad, S., 2001. Biokimia Darah. Jakarta : Widya Medika.
Nossafadli, M., Handarini, R. & Dihansih, E., 2014. Profil Darah Domba Ekor Tipis
yang Diberi Ransum Fermentasi Isi Rumen Sapi. Jurnal Pertanian, 5(2), pp.
95-103.
Sloane, E., 2004. Anatomy and physiology: an easy learner. Diterjemahkan oleh:
James Veldman. Jakarta: EGC
Tizard, I., 2000. Veterinary Immunology An Introduction. 6th ed. Philadelphia: WB
Saunders Company.
Tjokronegoro, A. & Hendra, U., 1996. Pemeriksaan Hematologi. Sederhana. Jakarta:
FKUI.
Weiner, O. D., 1999. Spatial control of actin polymerization during neutrophil
chemotaxis. NatCell Biol, 1, pp. 75-81.
Xu, D., 2015. Clinical Applications of Leukocyte Morphological Parameters.
International Journal of Pathology and Clinical Research, 1(1), pp. 1-4.
Yatim, W., 2007. Kamus Biologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.