Materi Artikel Sambungan Valve Pipa
Materi Artikel Sambungan Valve Pipa
mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan
membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan pada pipa air, seperti
keran untuk air. Contoh lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil
yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Valve memainkan peran
penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk
mengontrol pengapian di mesin roket.
Laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang
dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara
sempurna.
Keterangan :
1. Body
2. Bonnet
3. Seat(s)
4. Disk
5. Stem
6. Back seat
7. Packing
8. Gland
9. Gland follower
10. Yoke
11. Stem nut
12. Handwheel
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat
cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di
lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y
stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi
itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada
gate terbuat dari bahan yang sama.
3. Bebas kontaminasi
4. Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok
apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa
Globe Valve adalah jenis valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran
fluida dalam pipa.
Prinsip dasar dari operasi globe valve adalah gerakan tegak lurus disk dari
dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan
cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh globe valve, yaitu: Z-body, Y-body
dan Angle- body :
Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan
batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya
yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun
perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya.
Jenis ini sangat cocok untuk tekanan tinggi
3. BALL VALVE
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka
sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 °
F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya
sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada
blow down, piggable line, production manifold, pipeline dll.
b. Reduced bore ball valves
Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang
berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya.
Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.
4. Butterfly Valve
Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau
mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah disk . system
pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang memungkinkan cepat untuk
menutup. Butterfly Valve umumnya disukai karena harganya lebih murah di
banding valve jenis lainnya. desain valvenya lebih ringan dalam berat dibanding
jenis-jenis valve yang lain. Biaya pemeliharaan biasanya pun lebih rendah karena
jumlah bagian yang bergerak minim.
Sebuah butterfly valve, diilustrasikan pada Gambar di bawah ini, adalah
gerakan berputar valve yang digunakan untuk berhenti, mengatur, dan mulai aliran
fluida. Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90o yang
digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari tertutup penuh ke
posisi terbuka penuh.
Butterfly Valve sangat cocok untuk penanganan arus besar cairan atau gas
pada tekanan yang relatif rendah dan untuk penanganan slurries atau cairan
padatan tersuspensi dengan jumlah besar.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa yang
digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian atasnya.
Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh
tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet.
Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan
mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin
tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.
b. Lift Check Valve
Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow
yang tinggi. Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada
globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check
valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang
terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward
flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan
fluida akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow,
tekanan fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar
tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak
dapat mengalir.
Bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat
kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check
valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil.
Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik
condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin
uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada
kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya
adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal
dengan diameter yang besar.
Back water valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah
tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi
banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal
ini dapat diatasi dengan baik.
Valve jenis ini terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip
kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan
fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida
dari inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida
akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida perbedaan tekanan
diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan oleh
jenis spring yang digunakan. Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan
spring yang tersedia:
Check valve jenis ini adalah terdiri dari disk yang bagian tengahnya
merupakan poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila
didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari
arah yang salah (reverse flow).
6. Safety Valve