Anda di halaman 1dari 13

NAMA : LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)

KELAS : 2 TK B
TUGAS KULIAH ONLINE 20 MARET 2020
“JARINGAN KOMPUTER”

1) Perbedaan Circuit Switching dan Packet Switching

PEMBEDA Circuit Switching Packet Switching


Circuit switching merupakan suatu Packet switching dirancang
jaringan yang dirancang untuk untuk komunikasi dengan jalur
komunikasi dengan jalur yang tetap. yang bisa berubah-ubah.
Jaringan circuit switching adalah Paket Switching adalah Jenis
jaringan yang mengalokasikan sebuah koneksi antara beberapa titik
sirkuit (atau kanal) yang dedicated (multiple points). Data dipecah-
diantara nodes dan terminal untuk pecah menjadi paket-paket kecil
digunakan pengguna untuk dan kemudian dikirim. Jalur
berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated untuk pengiriman data bisa
tidak dapat digunakan oleh penelepon berbeda-beda (tidak tetap) sesuai
lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan kondisi network tersebut.
koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika Sebuah metode yang
tidak ada komunikasi berlangsung pada digunakan untuk memindahkan
sebuah sirkuit yang dedicated, kanal data dalam jaringan internet.
tersebut tetap tidak dapat digunakan Dalam packet switching, seluruh
oleh pengguna lain. Kanal yang dapat paket data yang dikirim dari
dipakai untuk hubungan telepon baru sebuah node akan dipecah
disebut sebagai kanal yang idle. menjadi beberapa bagian. Setiap
Jaringan circuit switching digunakan bagian memiliki keterangan
untuk menghubungkan pasangan mengenai asal dan tujuan dari
Pengertian terminal dengan cara menyediakan paket data tersebut. Hal ini
sirkuit atau kanal yang tersendiri dan memungkinkan sejumlah besar
terus menerus selama hubungan potongan-potongan data dari
berlangsung : berbagai sumber dikirimkan
- Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat secara bersamaan melalui
dipakai oleh yang lain saluran yang sama, untuk
- Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil kemudian diurutkan dan
dibandingkan kapasitas diarahkan ke rute yang berbeda
Jaringan circuit switching, kinerjanya melalui router.
tergantung pada loss bukan pada delay Packet Switching tidak
(tetapi pada digital switching juga mempergunakan kapasitas
menimbulkan delay). transmisi yang melewati
Bandwith suatu saluran komunikasi, jaringan. Data dikirim keluar
baik voice maupun data, tidak akan dengan menggunakan rangkaian
termanfaatkan maksimal jika tidak potongan-potongan kecil secara
disiasati dengan teknik switching karen berurutan yang disebut paket.
tanpa switching saluran akan terus Masing-masing paket melewati
terhubung meski sudah tidak terpakai. jaringan dari satu titik ke titik
Hal seperti akan sangat membahayakan. lain dari sumber ke tujuan. Pada
Tanpa Switching biaya komunikasi setiap titik seluruh paket
menjadi sangat mahal akibat monopoli diterima, disimpan dengan cepat
pemakaian saluran. dan ditransmisikan ke titik
berikutnya.
Jalur pengiriman Jalur yang tetap Bisa menggunakan jalur yang
data berbeda tergantung kondisinya
1. Pembangunan Sirkuit: Sebelum 1. Saat transmitter menerima
terjadi komunikasi antara transmitter paket data dari sumber, paket
dan receiver, terlebih dahulu data tersebut kemudian akan
membangun suatu jaringan sirkuit dipecah-pecah terlebih
yang akan dilewati data yang akan dahulu sebelum
dikirimkan dari transmitter ditransmisikan, sehingga
(pengirim) ke receiver (penerima). paket data tersebut akan
2. Transfer Data: Setelah sirkuit terpecah menjadi beberapa
terbangun, maka agar data bisa bagian paket data dengan
sampai ke receiver harus dilakukan ukuran yang kecil-kecil.
transfer data dari transmitter ke Kemudian paket-paket data
receiver. Data yang dikirim akan tersebut diberi nomor urut
dilewatkan di sirkuit yang sudah sesuai susunan data yang di
dibangun sebelumnya. terima dari sumber.
Prinsip Kerja 3. Diskoneksi Sirkuit: Receiver akan 2. Setelah itu paket-paket data
mengirimkan konfirmasi ke sirkuit di transmisikan ke receiver
transmitter bahwa data sudah melewati jaringan sirkuit
diterima agar koneksi dapat diakhiri. yang ditentukan oleh router,
sehingga sirkuit yang akan
dilewati akan berbeda-beda
sesuai yang dikehendaki oleh
router.
3. Setelah paket-paket data
yang ditransmisikan telah
sampai di receiver lengkap,
kemudian receiver menyusun
ulang paket-paket data
tersebut sesuai dengan nomor
urutnya.
1. Karena menggunakan jalur yang 1. Dapat mengirimkan paket
tetap, sehingga mempunyai data ke beberapa tujuan
kemungkinan yang kecil terjadinya sekaligus dengan cepat
kesalahan pengiriman data
dikarenakan alamat yang dituju
salah.
2. Efisiensi jalur lebih besar karena
hubungan antar node dapat
Kelebihan menggunakan jalur yang dipakai
bersama secara dinamis tergantung
banyaknya paket yang dikirim.
3. Bisa mengatasi permasalahan data
rate yang berbeda antara dua jenis
jaringan yang berbeda data rate-nya.
4. Saat beban lalu lintas meningkat,
beberapa pesan yang akan ditransfer
dikenai pemblokiran. Transmisi baru
dapat dilakukan apabila beban lalu
lintas mulai menurun.
5. Pengiriman dapat dilakukan
berdasarkan prioritas data. Jadi
dalam suatu antrian paket yang akan
dikirim, sebuah paket dapat diberi
prioritas lebih tinggi untuk dikirim
dibanding paket yang lain. Dalam
hal ini, prioritas yang lebih tinggi
akan mempunyai delivery delay
yang lebih kecil dibandingkan paket
dengan prioritas yang lebih rendah.

 Mengurangi efisiensi penggunaan  Paket yang dikirimkan


suatu jaringan sirkuit. Karena mempunyai kemungkinan
jaringan sirkuit hanya bisa untuk hilang atau corrupt saat
digunakan oleh user tertentu saja. pengiriman
 Sangat tidak efisien. Saat tidak ada  Saat beban lalu lintas
data yang akan ditransfer sekalipun meningkat paket tetap bisa
tetap menjalankan fungsinya yaitu dikirimkan, tetapi akan lambat
sebagai koneksi suara, sampai ke tujuan (delivery
Kelemahan
penggunaannya tetap agak tinggi. delay meningkat).
 Kapasitas tidak jalan selama koneksi
berjalan (untuk koneksi dari terminal
komputer) Kadang terjadi suatu
penundaan yang berkaitan dengan
transfer sinyal dalam bentuk
panggilan.

- Circuit establishment (Sebelum - Sebelum data dikirim data


suatu sinyal ditransmisikan, harus dipecah-pecah terlebih
dibuat terlebih dulu suatu sirkuit. dahulu menjadi paket-paket
Pada Gambar di atas dapat dilihat dan diberi nomor urut.
bahwa circuit switching membuat Antara paket switching dan
sebuah jalur virtual yang digunakan circuit switching sama-sama
untuk dilalui paket data. Kemudian menggunakan virtual circuit.
terjadi komunikasi antara node - Paket-paket tadi ditransfer
pengirim dan node penerima yaitu melalui rute yang berbeda-
komputer B (penerima) mengirim beda yang ditentukan oleh
Ilustrasi sinyal pemberitahuan bahwa data router. Jadi, hal ini berbeda
yang dikirim siap diterima) dengan circuit switching
- Data transfer (Data yang ditransfer yang menggunakan jalur
dapat berupa analog ataupun digital. tetap.
Pada Fase ini data akan dipecah- - Pada akhirnya data diterima
pecah dan dikirim melalui jalur oleh komputer B dan data
yang telah ditentukan dalam fase tersebut disusun ulang sesuai
pertama) urutan.
- Circuit termination(Setelah tahap-
tahap diatas, koneksi dihentikan
biasanya oleh salah satu station.
Apabila data sudah dikirim,
komputer A (pengirim)
mengirimkan sinyal kepada
komputer B untuk mengkahiri
koneksi yang berarti data yang
dikirim tadi sudah diterima oleh
komputer B.)
 Jaringan telepon (real time speech)  TCP/IP protocol
Contoh Aplikasi  ISDN (Integrated Services Digital  Jaringan ATM
Networks)  GPRS

2) Perbedaan model OSI layer dan TCP/IP layer

OSI Layer TCP/IP Layer


Didalam OSI Layer terdapat tiga layer yang dalam TCP/IP hanya satu Layer yaitu
berkaitan dengan Aplikasi (Application, Application Layer
Presentation, dan Session)
Proses komunikasi data di dalam jaringan Proses komunikasi data dimodelkan dalam
secara physical, dimodelkan dalam dua satu layer yaitu Network Access.
layer (Data Link dan Physical Layer)
OSI Layer memiliki 7(tujuh) Layer dalam TCP/IP memiliki 4(empat) Layer yaitu
menjelaskan proses komunikasi data di Network access layer, Internet layer,
dalam jaringan yaitu Phycal layer , Data Transport layer, dan Aplication layer yang
link layer, Network layer, Transport layer, ke-4 nya memiliki fungsi atau kegunaan
Session layer, Prestation layer, dan yang berbeda pada tiap layer nya.
Application layer
TCP/IP lebih populer untuk digunakan karena lebih sederhana ketimbang model
OSI. Teknologi yang sebagian digunakan oleh kita sehari-hari untuk mengakses internet
adalah teknologi TCP/IP, bukan teknologi OSI.
OSI mengembangkan modelnya TCP mengembangkan modelnya setelah
berdasarkan teori sudah diimplementasikan. Untuk jangka
panjang, kemungkinan TCP/IP akan
menjadi standart dunia jaringan komputer,
tidak seperti OSI.
OSI layer merupakan suatu protocol TCP layer merupakan suatu protocol
independen atau yang bersifat sendiri. spesific atau yang beersifat khusus

3) Perbedaan transmisi baseband dan broadband

Transmisi adalah pengiriman, jadi transmisi data adalah pengiriman data dari satu
tempat ke tempat lain.
Baseband adalah sebuah metode penggunaan media komunikasi dimana frekuensi
yang dilewatkan pada carrier hanya satu buah untuk mentransmisikan data.
Dalam teknik Transmisi Baseband Satu single data ditransmisikan secara langsung
melalui kawat, dengan tegangan positif dan negatif. Interface RS-232 adalah salah satu
contoh transmisi baseband. Informasi ditransmisikan dalam bidang dasar (bidang
frekuensi asli). Oleh karena itu, dalam satu media tersebut hanya terdapat satu sinyal yang
memiliki arti. Salah satu contoh pengguna metode baseband adalah ethernet.
Broadband adalah teknik transmisi data yang mentransmisikan lebih dari satu data
bersama-sama, menggunakan isyarat pembawa (sinyal carrier), sehingga data-data
tersebut dapat dikirim dengan satu media (kanal) yang sama. Broadband merupakan
jaringan atau servis Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar
jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband
adalah sampai sekitar 128 Kbps atau lebih. Contoh : transmisi broadband dapat ditemui
pada macam-macam sistem komunikasi saat ini, misal pada komunikasi internet, data
bertipe gambar, teks, dan suara dapat dikirim secara bersama-sama melewati suatu media
udara, maupun kabel (kawat). Transmisi broadband membutuhkan suatu proses yang
disebut modulasi.

4) Apa yang anda ketahui tentang auto-MDIX


Auto-MDIX adalah teknologi yang dikembangkan oleh HP melalui Dove Dan dan
Bruce Melvin, teknik ini memungkinkan kita untuk menggunakan jenis kabel
Straight-Through atau Cross Over, terlepas dari penggunaan dengan hop atau router
atau PC karena port akan memilih secara otomatis kabel yang cocok untuknya.
Seperti diketahui bahwa perangkat pada jaringan ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Port MDI termasuk NIC komputer dan port router.
2. Port MDIX termasuk port Switch, hop atau jembatan.
Ketika kita ingin menghubungkan perangkat MDI dengan perangkat MDIX kita
menggunakan kabel jenis straight, dan ketika kita ingin menghubungkan Device MDI
dengan Device MDI kita menggunakan kabel jenis Cross. Hal inilah yang menjadi
masalah di Laboratorium Melvin dimana ia tidak dapat menemukan kabel Cross.
Kemudian ia meminta Dove mengatasi persoalan ini. Dove telah mengembangkan
teknologi Auto-MDIX. Auto MDIX adalah teknologi atau teknik yang mereka ketahui
sebagai penghubung kabel untuk mengirim dan menerima data. Teknik ini
membutuhkan 2 hal, yaitu :
1. Port status Speed.
2. Port mode Auto Duplex.
Teknik ini didukung oleh beberapa switch Cisco di, urutan 2940 2970.3750.

5) Perbedaan HUB, SWITCH, dan ROUTER

Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan
beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.
Diantara ketiganya Hub adalah perangkat yang paling murah dan paling sederhana.
Fungsi dari Hub sendiri adalah untuk menghubungkan antara port satu dengan yang lain,
segala hal yang dikirimkan ke satu port akan dikirimkan kepada semua port yang lain,
inilah mengapa Hub seringkali dikatakan yang paling bodoh diantara ketiganya.
Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing
port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang
maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada
jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan
menurunkan kinerja jaringan dan koneksinya melambat. Hub saat ini jarang digunakan
oleh masyarakat awam karena kekurangan-keurangannya tersebut.

Cara Kerja Hub:


o Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain
di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung
ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.

Switch
Switch adalah versi upgrade dari Hub, dimana switch memberikan alternatif-alternatif
yang dapat mengatasi kekurangan-kekurangan dari Hub. Switch dapat menentukan alamat
port yang dituju dalam komunikasi antar jaringan, sehingga hanya port tersebut yang
menerima transmisi data. Switch dapat melakukannya karena switch merecord data MAC
Adress dari tiap port yang terhubung dengannya.

Karena switch dapat memilah alamat port yang dituju dalam sebuah transimisi, switch
dapat membuat komunikasi antar jaringan menjadi lebih efisien. Perangkat inilah yang
sering menjadi pilihan untuk membuat jaringan kecil untuk keperluan-keperluan
sederhana. Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps
penuh untuk setiap port nya sehingga konektivitas pun semakin stabil dan lancar.
Jadi berapapun jumlah komputer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki
bandwidth penuh.

Cara Kerja Switch:


Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
o Switch cut-trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen
tujuannya.
o Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini
menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan
untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.

Router
Router merupakan perangkat yang berbeda dengan kedua perangkat yang sudah
disebutkan, Router dikatakan lebih pintar dari hub maupun switch karena router dapat
melakukan hal - hal yang keduanya tidak dapat lakukan. Router mengidentifikasi paket
data yang dikirimkan untuk melihat sumber dan tujuan dari sebuah transmisi dan
mengarahkan transmisi tersebut ketempat yang sesuai untuk memastikan transmisi
tersebut benar-benar sampai pada tujuannya. Berfungsi agar data sampai ke tempat tujuan
pada jaringan sesuai yang dikehendaki. Router biasanya digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke internet. Salah satu contohnya adalah Mikrotik Router
dan Linksys WRT54GL yang dalam pengaturan konfigurasinya bisa berfungsi juga
sebagai bridge atau switch.

Router dapat mengkoneksikan perangkat-perangkat yang terhubung dengannya ke


internet secara langsung tanpa menggunakan perangkat antara. Selain itu router juga
dibekali dengan fitur-fitur tambahan seperti, port switch tambahan, DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol) dan firewall untuk meningkatkan keamanan transmisi data dalam
suatu jaringan. Apabila hub, bridge dan switch merupakan networking device maka router
merupakan internetworking device.

Cara Kerja Router:

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router
merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan
menggunakan protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi
jaringan secara logical bukan fisikal. Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik
(rute terbaik untuk transportasi data.), bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai
tujuan atau bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal. Router
bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak dapat
digunakan sembarangan. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan., dua
LAN atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service Provider). Beberapa
modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang terintegrasi ke dalamnya
sehingga memungkinkan beberapa computer membentuk jaringan dan langsung
terhubung ke internet.

6) Tugas dari physical layer antara lain :


a. Menjadi layer atau lapisan penghubung yang menghubungkan langsung sebuah
jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan komputer. Dengan fungsinya
sebagai penghubung inilah, maka physical layer merupakan sebuah lapisan yang
membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang telah melewati layer-layer
sebelumnya ke dalam perangkat keras jaringan komputer.
b. Melakukan definisi tehadap media transmisi jaringan. Dalam suatu jaringan atau
network, dibutuhkan media-media yang harus didefinisikan terlebih dahulu, agar
nantinya informasi yang mengalir pada jaringan tersebut bisa diterima di kompute
user, dan ditampilkan, sehingga user dapat memahami isi dari informasi tersebut.
Tanpa adanya physical layer, maka transmisi jaringan tidak akan berjalan dengan
baik, karena media yang ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan
komputer user tidak dapat memberikan informasi mengenai media yang
ditransmisikan.
c. Membantu mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses
transmisi data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan
membantu mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan
ke dalam dan melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga
informasi nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah
ditentukan terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk
mentransmisikan data.
d. Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data. Hal ini berarti physical layer akan
melakukan sinkronisasi data yang dikirmkan dan juga data yang diterima, apakah
memang berasal dari pengirim yang sama, dan juga memiliki isi yang sesuai
degnan apa yang sudah dikirimkan sebelumnya. Hal ini memiliki fungsi yang
sangat penting untuk memastikan bahwa data yang akan diterima atau dikirim
sudah sesuai, mulai dari isi, format, hingga segala bagian dari bit – bit yang sudah
ditransmisikan di dalam sebuah jaringan.
e. Mengaplikasikan penggunaan topologi jaringan komputer yang digunakan pada
jaringan tersebut. Dengan adanya physical layer, maka proses transmisi data akan
berjalan dengan baik, dan pengaplikasian dari topologi jaringan komputer akan
menjadi lebih optimal.
f. Membantu medefinisikan LAN Card yang digunakan dalam sebuah jaringan
komputer. Karena memang merupakan layer atau lapisan yang berkaitan dengan
perangkat keras jaringan komputer, maka sudah pasti NIC atau LAN Card ini juga
berkaitan dengan physical layer.
g. Melakukan proses komunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media
transmisi yang ada. Setiap media transmisi yang terhubung ke dalam sebuah
jaringan, semuanya akan melewati physical layer.
h. Menentukan kebutuhan dari sebuah jaringan, seperti kebutuhan akan listrik dalam
suatu jaringan, kebutuhan procedural dan juga kebutuhan – kebutuhan fungsional
dari sebuah jaringan komputer yang diaplikasikan tersebut.
i. Mengaktifkan dan juga menonaktifkan hubungan fisik. Untuk melakukan proses
penonaktifan hubungan fisik antar sistem ini, maka di gunakanlah sebuah proses
yang melibatkan kemampuan dari physical layer.
j. Melakukan proses pemindahan bit yang berada atau ditransmisikan melalui
jaringan, antar device atau antar alat yang ada. Jadi, setiap perpindahan bit di
dalam suatu jaringan, semuanya melewati lapisan yang kita kenal dengan nama
physical layer ini.

7) Tugas dari datalink layer antara lain :


a. Melakukan proses grouping pada paket data yang ditransmisikan melalui jaringan. Proses
grouping, sesuai namanya, merupakan proses pengelompokkan kembali. Yang
dikelompokkan kembali adalah data yang sebelumnya dipecah dan terbagi pada saat proses
transmisi data berlangsung. Proses ini kemudian membuat pecahan dan bagian data
tersebut menjadi satu kesatuan data utuh, yang siap ditransmisikan menuju layer berikut.
Perlu diketahui, proses penyatuan atau grouping data ini dilakukan secara logic, dan tidak
menggunakan alat fisik.
b. Data link layer merupakan lapisan pada OSI layer yang menyediakan akses dari suatu
jaringan komputer ke dalam media tertentu dengan menggunakan sistem pengalamatan
menggunakan MAC address. Dengan begitu, setiap proses transmisi yang berlangsung di
dalam suatu jaringan memiliki akses tersendiri terhadap pengalamatan menggunakan MAC
address.
c. Melakukan proses pendeteksian kesalahan pengiriman dan juga penerimaan paket data
yang terjadi selama proses transmisi data berlangsung. Data link layer juga berfungsi untuk
melakukan proses pengkoreksian pada paket data yang mengalami kesalahan tesebut,
sehingga pada akhirnya kesalahan pengiriman dan juga penerimaan data dapat
diminimalisir sedemikian rupa.
d. Menggabungkan dan menyatukan paket data yang dipecah ataupun dibagi selama proses
transmisi berlangsung menjadi bentuk tertentu. Menggabungkan paket data ke dalam byte,
dan menggabungkan byte ke dalam frame

8) Mengapa harus ada mekanisme error correction pada jaringan computer ?


Error correction adalah proses pelacakan kesalahan selama transmisi data
berlangsung. Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu
diadakan tindakan perbaikanatau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai
memberikan dampak yang besar.
Metode koreksi ini diantaranya adalah :
• Subtitusi simbol
Bila ada data yang rusak maka komputer penerima mengganti bagian itu dengan
karakter lain, sepertu karakter SUB yang berupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai
menjumpai karakter ini (pada program word-prossessor), maka berarti data yang
diterima telah mengalami kerusakan, selanjutnya perbaikan dilakukan sendiri.
•Mengirim data koreksi
Data yang dikirim harus ditambah dengan kode tertentu dan data duplikat. Bila
penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka perbaikan dilakukan
dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat, tetapi cara ini jarang
dilakukan.
•Kirim ulang
Cara ini merupakan cara yang paling simpel, yaitu bila komputer penerima
menemukan kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer
pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.

9) Apa yang dimaksud cyclic redundancy check


Cyclic Redundancy Check (CRC) adalah sebuah kesalahan (error) teknik
pemeriksaan pada komputer, terutama pada cakram keras (hard drive) atau cakram
optik (seperti DVD/CD). Kesalahan Cyclic Redundancy Check disebabkan karena
data yang ada pada hard-drive atau DVD rusak (corrupt).
10) Mengapa harus dilakukan enkapsulasi data pada jaringan komputer ?
Enkapsulasi adalah proses untuk menyembunyikan atau melindungi proses dari
gangguan luar atau penyalahgunaan sistem sambil menyederhanakan penggunaan
sistem itu sendiri dan juga membuat satu jenis paket data jaringan ke tipe data
lainnya. Surat tersebut harus memiliki identitas untuk sampai ke tujuan, jika tidak
memiliki identitas, surat tersebut tidak akan bisa sampai ke tujuannya. Amplop
dengan alamat dan cap sama dengan enkapsulasi data. Dengan terjadinya proses
enkapsulasi, data menjadi memiliki identitas. Proses enkapsulasi dapat dianalogikan
seperti proses pengiriman surat, jika sebuah surat dikirim oleh seorang pengirim tanpa
adanya identitas yang jelas seperti alamat, amplop dan perangko, maka surat tersebut
tidak akan sampai hingga tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan
enkapsulasi pada data. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada
lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang
lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut.

11) Perbedaan IP address yang bersifat statis dan dinamis

PEMBEDA IP STATIS IP DINAMIS


IP statis tetap, yang artinya IP Dinamis sering berubah
tidak dapat diubah sampai dan setiap kali pengguna
Sifat
pengguna ingin terhubung ke jaringan.
mengubahnya.
IP statis dikonfigurasikan IP dinamis dapat
Konfigurasi oleh ISP (Penyedia Layanan dikonfigurasi
Internet) menggunakan DHCP.
Risiko terkait peretasan situs Risiko terkait peretasan
Risiko web besar dalam alamat IP situs web rendah dalam
statis karena selalu konstan. alamat IP dinamis
Ketika perangkatDalam hal alamat IP
dikonfigurasi dengan alamat dinamis, pelacakan
Pelacakan
IP statis, itu dapat dilacak perangkat sulit karena
alamat IP selalu berubah.
1. Fix atau tidak berubah 1. Keamanan yang handal
2. Stabilitas 2. Ramah pengguna
Kelebihan 3. Untuk pengguna khusus 3. Tidak memerlukan
biaya yang terlalu
banyak
1. Tidak fleksibel 1. Sulit untuk
2. Hampir tidak mengidentifikasi
menawarkan solusi gangguan
3. Cukup merepotkan 2. Maintenance
Kekurangan
penomeran IP lebih
sulit
3. Lebih sulit untuk
mengecek client

Jadi, perbedaan Antara IP Address Statis Dan Dinamis adalah, alamat IP dinamis
lebih dapat diandalkan daripada statis karena menghilangkan proses konfigurasi
manual yang memakan waktu. dan juga kurang rentan terhadap serangan karena
perubahan secara berkala, tidak seperti IP statis. Tetapi IP dinamis tidak cocok
digunakan untuk IP Server karena tidak mungkin jika IP Server terus berubah-ubah.
Intinya IP Statis maupun Dinamis kedua sangat diperlukan dalam membangun
sebuah jaringan.

12) Apa yang dimaksud Classless Inter-Domain Routing


Classless Inter-Domain Routing (CIDR) merupakan sebuah metode untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. CIDR diperkenalkan pada tahun 1993
untuk menggantikan arsitektur pengalamatan sebelumnya dari desain classful network
di internet dengan tujuan untuk memperlambat pertumbuhan tabel routing pada
router di Internet, dan membantu memperlambat cepatnya exhausting dari IPv4
address.
Notasi CIDR menggunakan sintaks yang menentukan alamat IP untuk IPv4
dan IPv6, menggunakan alamat dasar jaringan diikuti dengan garis miring dan ukuran
routing prefix, misalnya, 192.168.1.2/24 (IPv4), dan 2001: db8:: / 32 (IPv6). Maksud
dari 192.168.1.2/24 diatas adalah bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. CIDR /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).

13) Cara kerja Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)


Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protocol yang
berbasis arsitektur client atau server yang digunakan untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Atau definisi DHCP adalah
sebuah protokol client/ server yang mempunyai fungsi untuk membuat dan
menyewakan alamat IP secara otomatis kepada komputer client atau host client baik
itu secara massal maupun per unit. DHCP selain untuk pembuatan IP, juga dapat
memberikan default gateway, hostname, DNS, serta domain name secara otomatis.

Cara kerja DHCP adalah sebagai berikut ini :


1. IP Least Request yaitu tahap komputer client meminta alamat IP address kepada
DHCP server.
2. IP least Offer yaitu tahap DHCP server memberikan penawaran alamat IP address
yang tersedia kepada komputer client.
3. IP lease Selection yaitu tahap komputer client menerima alamat IP address yang
ditawarkan oleh DHCP server dan melakukan penyewaan kepada DHCP server
selama dalam batas waktu tertentu.
4. IP Lease Acknowledge yaitu tahap dimana DHCP server menerima penyewaan
DHCP client, memberikan alamat IP address dan memberikan subnet jaringan
yang lain sebagai fasilitas tambahan. Setelah itu DHCP client melakukan
inisialisasi/ aktifasi dengan mengikat alamat IP sehingga alamat IP itu tidak bisa
diambil oleh komputer client yang lain, kemudian komputer client dapat
digunakan untuk bekerja pada jaringan DHCP server yang telah dikonfigurasi.
14) Mengidentifikasi kelas dari suatu IP address

Kelas IP di kelompokan menjadi 5 kelas, yaitu kelas A, B, C, D dan E, tujuan dari


pembagian kelas ini untuk mengantisipasi jumlah komputer yang terhubung ke
jaringan, karena setiap IP mempunyai maksimal jumlah client yang dapat terhubung
ke jaringan. Untuk cara membedakan kelas ip lihatlah tabel dan penjelasan dibawah
ini.

Untuk membedakan kelas IP anda bisa melihat jumlah IP pada titik pertama / oktet
pertama untuk menentukan kelas IP seperti tabel yang saya blok berwarna merah
jumlah IP nya yaitu 1 sampai 126 untuk kelas A. Maksudnya kita dapat membedakan
IP kelas A dengan melihat angka yang sudah ditentukan tersebut yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10 sampai 126.
Contoh; 1 1 4 . 10. 10. 10. 10 ini adalah ip kelas A

Cara nya sama yaitu Untuk membedakan kelas IP anda bisa melihat jumlah IP pada
titik pertama / oktet pertama untuk menentukan kelas IP seperti tabel yang saya blok
berwarna merah jumlah IP nya yaitu 128 sampai 191 untuk kelas B. Maksudnya kita
dapat membedakan IP kelas B dengan melihat angka yang sudah ditentukan tersebut
yaitu 128, 129, 130, 131 sampai 191.
Contoh; 169 . 10. 10. 10. 10 ini adalah ip kelas B

Caranya sama saja septi diatas untuk membedakan kelas IP anda bisa melihat jumlah
IP pada titik pertama / oktet pertama untuk menentukan kelas IP seperti tabel yang
saya blok berwarna merah jumlah IP nya yaitu 192 sampai 223 untuk kelas C.
Maksudnya kita dapat membedakan IP kelas C dengan melihat angka yang sudah
ditentukan tersebut yaitu 192, 193, 194, 195 sampai 223.
Contoh; 215. 10. 10. 10. 10 ini adalah ip kelas C

Untuk membedakan kelas IP anda bisa melihat jumlah IP pada titik pertama / oktet
pertama untuk menentukan kelas IP seperti tabel yang saya blok berwarna merah
jumlah IP nya yaitu 224 sampai 239 untuk kelas D. Maksudnya kita dapat
membedakan IP kelas D dengan melihat angka yang sudah ditentukan tersebut
yaitu 224, 225, 226, 227 sampai 239.
Contoh; 229. 10. 10. 10. 10 ini adalah ip kelas D

Untuk IP kelas D dan E jarang digunakan karena IP klas ini tidak mempunyai subnet
mask dan hanya dapat di gunakan untuk jaringan kecil saja.
Untuk membedakan kelas IP anda bisa melihat jumlah IP pada titik pertama / oktet
pertama untuk menentukan kelas IP seperti tabel yang saya blok berwarna merah
jumlah IP nya yaitu 240 sampai 255 untuk kelas E. Maksudnya kita dapat
membedakan IP kelas E dengan melihat angka yang sudah ditentukan tersebut
yaitu 240, 241, 242, 243 sampai 255.
Contoh; 251. 10. 10. 10. 10 ini adalah ip kelas E

Untuk IP kelas D dan E jarang digunakan karena IP klas ini tidak mempunyai subnet
mask dan hanya dapat di gunakan untuk jaringan kecil saja, bisa juga disebut dengan
IP yang digunakan untuk percobaan/eksperimen.

15) Mengapa network security menjadi hal yang penting dalam jaringan komputer

Network Security dalam jaringan komputer sangat penting dilakukan untuk


memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan yang
tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol oleh administrator jaringan. Kita juga
harus mengetahui seberapa penting menerapkan keamanan di jaringan kita.
Melindungi jaringan komputer memerlukan implementasi dan pemeliharaan berbagai
langkah keamanan. Peretas (hacker) pun bukanlah satu-satunya ancaman terhadap
sistem jaringan, perangkat, dan data. Prosedur yang buruk, ketidaktahuan tentang
kebijakan, kurangnya kesadaran keamanan, dan akses fisik yang tidak sesuai ke
sistem dapat meningkatkan risiko terhadap data, personnel, dan perangkat. Network
Security adalah salah satu aspek yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika
kita bekerja melalui internet, LAN atau metode lain. Tidak peduli seberapa kecil atau
besar bisnis Anda. Meskipun tidak ada jaringan yang kebal terhadap serangan, sistem
keamanan yang stabil dan efisien sangat penting untuk melindungi data klien. Sistem
keamanan jaringan yang baik mampu membantu bisnis Anda dalam mengurangi
risiko terhadap pencurian data dan sabotage. Dengan terhubung ke internet berarti
Anda akan menerima banyak traffic. Traffic yang besar dapat menyebabkan masalah
stabilitas dan dapat menyebabkan kerentanan dalam sistem. Maka dengan peran
penting dari Network Security ini dapat memantau hal tersebut dengan baik dari
transaksi yang mencurigakan di dalam sistem.

Anda mungkin juga menyukai