Anda di halaman 1dari 4

3.

Pengaruh pH Terhadap Kelarutan Suatu Zat

Tetapan keasaman yaitu batasan tetapan ionisasi yang tidak sesuai, sedangkan
tetapan kebasaan adalah yang bermuatan dan yang tidak bermuatan (Martin, 1993).

Suatu zat asam lemah atau basa lemah akan sukar terlarut, karena tidak mudah
terionisasi. Semakin kecil pKanya maka suatu zat semakin sukar larut, sedangkan
semakin besar pKa maka suatu zat akan akan mudah larut (Lund, 1994).

Penentuan tetapan keasaman:Ka=¿ ¿

basa
Penentuan tetapan kebasaan: [OH-] ¿ Kb
garam

Dan dengan menggunakan hubungan: [OH-] ¿ kw


¿¿

basa
Persamaan ini menjadi: p H=Pkw−Pkb+ log
garam

Pengaruh pH terhadap kelarutan suatu zat yaitu pada pH rendah, sebagian


besar basa terdapat dalam bentuk ionnya yang sangat mudah larut dalam air. Jika
pH meningkat, basa tidak terdiosiasi dan menyebabkan basa bebas mengendap.
Dengan demikian, larutan tersebut harus diberi dapar pada pH yang cukup rendah
hingga konsentrasi basa dalam kesetimbangan dengan garamnya lebih kecil dari
kelarutan basa bebasnya. Hal ini dapat menstabilkan larutan (Ansel, 2004).
Tujuan membuat dapar dengan asam atau basa yang memiliki nilai PKa yang
hampir sama dengan pH dapar, agar kapasitas dapar maksimum dapat dicapai. Oleh
karena itu, semakin nilai PKa mendekati pH dapar yang akan dibuat, maka semakin
meningkat kapasitas dapar (Sinko, 2011).

a. Hasil Percobaan
pH Berat Berat kertas Berat Residu Residu Zat
kertas saring + sampe sampel + sampel yang
saring sampel l Kertas terlarut
saring
5 0.42g 1,04g 1g 1,04g 0.62g 0,38g
6 0,40g 1,35g 1,5 1,35g 0,95g 0,55g
7 0,36g 1,63g 2g 1,63g 1,27 0,73g
8 0,33g 1,07g 1,5 1,07g 0,74g 0,76g

b. Kategori kelarutan

pH Perhitungan Kategori Kelarutan


Residu sampel = 1,04 - 0,42

= 0,62 g

Sampel yang larut = 1 – 0,62


5 Suka larut
= 0,38 g

50
kelarutan= =131,57
0,38

Residu sampel = 1,35 - 0,40

= 0,95 g

Sampel yang larut = 1,5 – 0,95


6 = 0,55 g Agak sukar larut

50
kelarutan= =90,90
0,55

7 Residu sampel = 1,63 - 0,36 Agak sukar larut

= 1,27 g

Sampel yang larut = 2 – 1,27

= 0,73 g
50
kelarutan= =68,49
0,73

Residu sampel = 1,07 - 0,33

= 0,74 g

Sampel yang larut = 1,5 – 0,74

= 0,76 g
8 Agak sukar larut
50
kelarutan= =65,78
0,76

c. Konsentrasi asam salisilat yang terlarut


Rumus :

Berat zat terlarut 1000


M= x
Mr asam salisilat ml

pH Konsentrasi
0,38 g 1000
5 M= x =0,0 5 ml /mol
138,12 g /mol 50
0,55 g 1000
6 M= x =0,0 7 ml /mol
138,12 g /mol 50
0,73 g 1000
7 M= x =0 , 1 ml/mol
138,12 g /mol 50
0,76 1000
8 M= x =0 , 1 ml/mol
138,12 g /mol 50

d. Grafik
Chart Title
140

120

100

80

60

40

20

0
0.38 0.55 0.73 0.76

Column2

e. Pembahasan

Untuk pengaruh pH dilakukan dengan mengambil 50 mL larutan dapar posfat

dengan beberapa pH tertentu lalu dilarutkan 1 g Asam salisilat dan dikocok dengan

stirrer selama 1 jam sampai terbentuk larutan jenuh. Setelah itu, disaring kemudian

dikeringkan dalam oven pada suhu 50o C lalu ditimbang dan diperoleh hasil pH 5

kelarutannya yaitu 131,57 (sukar larut), pH 6 yaitu 90,90 (agak sukar larut), pH 7

yaitu 68,49 (agak sukar larut), dan pH 8 yaitu 65,78 (agak sukar larut).

Berdasarkan grafik untuk pengaruh pH terlihat bahwa kelarutan Asam salisilat


dari pH 5 sampai pH 7 mengalami peningkatan kelarutan, sedangkan pada pH 7 ke
pH 8 mengalami sedikit penurunan kelarutannya.

Anda mungkin juga menyukai