Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL USAHA

“BUKAN CAFE”

1.      PENDAHULUAN
BUKAN CAFÉ??? Yups, ini Cuma WARKOP!!! Jadi Jangan Cari Spagheti Atau
makanan bule di sini, Kalo Rengginang, Tahu isi, Indomie Beneran, Kopi Kapal Kebakar di sini
buanyak hahahahahahaha…. Jadi harap turunin level Kebarat-baratan anda sejenak untuk
menikmati sajian yang Indonesia Bangetzzzz!!!.
Mmmmm… sebelum lanjut, ada baiknya anda bikin kopi dulu biar bacanya nyaman dan
menjiwai ahayyyy…. Karena jujur ide ini sangat renyah dan gurih seperti bakwan baru mateng.
Oke langsung aja kali ya kita mulai…. Priiitttttttt…..

Kenapa Bukan CAFÉ Coffee, Kenapa Hanya Warung Kopi???. Ya sederhana ajah, kita
Cuma kepikiran itu. Gak ada yang lain hahahahahhaha, becanda jangan terlalu di ambil hati.
Warung kopi adalah salah satu budaya di Indonesia yang sepantasnya di lestarikan, harga yang
ditawarkan di warung kopi juga ya gak semahal harga yang di tawarkan oleh Café pada
umumnya. Mau Bukti??? Nih screenshoot percakapan saya dengan temen yang jadi ojek online :

Dari percakapan di atas sudah jelas ya kenapa Warung Kopi atau BUKAN CAFÉ layak
diperhitungkan untuk disebut sebagai Usaha yang menjanjikan, apalagi kalau BUKAN CAFÉ
tersebar di tiap titik titik lokasi strategis dalam artian BUKAN CAFÉ memiliki target memiliki
banyak cabang. Selain alasan itu, BUKAN CAFÉ juga memiliki keunggulan dari segi besaran
modal yang di keluarkan karena menyajikan kopi sachetan, es the, es jeruk susu ovaltine dan
minuman lain yang murah meriah sebagai teman baik perokok. Dan jika ada kopi olahan seperti
yang sedah kekinian pun BUKAN CAFÉ tidak membutuhkan alat coffee otomatis, karena kami
akan olah itu secara manual Keren Kan???! Pointnya dari yang termurah sampai yang paling
mahal juga kami siapkan. Makanan, untuk makanan sendiri ya seperti Warung Kopi pada
umumnya seperti Bubur Kacang Ijo, Bubur Ayam, Gorengan Dadakan, dll yang super duper
murah meriah. Kebayangkan sampai sini …? Yups, BUKAN CAFÉ.

Setelah dilihat-lihat dan diamati, di Indonesia ternyata masih banyak sekali


pengangguran. Bahkan para sarjanapun berpotensi untuk menjadi pengangguran apabila tidak
mampu bersaing dibidangnya. Terutama di Makassar ini, banyaknya kejahatan yang terjadi
diakibatkan karena pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan, dan perasaan malu apabila
setelah sarjana tidak mampu memiliki pekerjaan satupun. Maka sebagai warga Negara yang
kreatif kita tidak boleh putus asa ataupun pantang menyerah pada keadaan sekarang ini, kita
harus berusaha, kreatif, inovatif, dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak harus bergantung pada orang lain. Untuk
mewujudkan semua itu dapat dilakukan dengan cara berwirausaha, agar kita dapat semaksimal
mungkin untuk mengurangi pengangguran. Dengan cara ini kita dapat belajar mandiri dan bisa
memaknai arti pentingnya kehidupan dan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak
orang yang berpotensi untuk menjadi pengangguran.
2.      LATAR BELAKANG
Usaha ini berawal dari seorang motivator yang sangat memotivasi saya untuk berani
mengambil keputusan serta resiko jika ingin memajukan hidup. Sehubungan dengan maraknya
perbincangan tentang kopi sianida, kami berinisiatif untuk membangun sebuah Warkop Sianida
Coffee yang dilengkapi dengan hotspot agar dapat membangun minat dalam minum kopi sambil
mendapat informasi terkini dengan suasana yang lebih santai, nyaman, dan elegan sambil
menikmati hidangan makanan dan minuman yang kami sediakan. Sebagaimana yang telah kita
ketahui, bahwa sangat banyak sekali masyarakat, seperti orang kantoran, pelajar, mahasiswa, dll
yang mempunyai minat dalam minum kopi dan mengakses dunia internet. Khususnya
masyarakat Makassar yang telah menganggap nongkrong di warkop sebagai gaya hidup. Kondisi
ini membuat bisnis warung kopi memiliki prospek bagus asal dikelola bagus. Dengan
adanya Warkop Sianida Coffee ini, kami harapkan dapat memberikan wadah atau tempat buat
pelajar, mahasiswa dan dari semua kalangan masyarakat untuk bersantai sekedar minum kopi
atau mengakses internet. Dan dari informasi-informasi yang saya peroleh dan menurut
pandangan saya usaha ini akan mencapai kesuksesan dan maju. Dalam mendirikan usaha ini saya
membutuhkan tenaga kerja karyawan yang berpenampilan menarik dan memiliki sopan santun
untuk membantu memaksimalkan pelayanan kami nantinya. Dalam menjalankan usaha ini sangat
membutuhkan kemantapan dan keuletan dalam menjalankannya. Kami juga akan bersungguh-
sungguh dalam mengelola warkop ini sebaik mungkin. Melihat begitu besarnya biaya usaha yang
dibutuhkan, kami tidak akan main-main dalam usaha ini.

3.      PROFIL USAHA
a.       Fisi dan misi
-          Visi            : Menjadikan warkop yang mampu berkompetisi secara sehat
dan mempunyai daya saing yang tinggi.
-          Misi           : - Memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan
konsumen.
-    Menyajikan makanan dan minuman yang berkualitas dengan harga terjangkau.
-    Memberikan pelayanan yang berkelas dan elegan.
b.      Strastegi promosi
1)      Untuk hari pertama free 1 gelas kopi atau minuman sejenisnya, untuk satu kelompok ( min 1
pasangan 2 orang ).
2)      Melalui penyampaian informasi ke teman-teman.
3)      Membuat selebaran brosur.
4)      Iklan melalui radio.
c.       Target pasar utama
1)      Pelajar,
2)      Mahasiswa,
3)      Masyarakat umum.

d.      Modal usaha
Usaha untuk mendirikan Warkop Sianida Coffee diperlukan dana kira-kira
Rp.11.705.000,00 untuk keperluan membeli peralatan-peralatan yang diperlukan seperti :
1)      Modal untuk peralatan tetap
a)      Meja panjang 3 buah + tikar/karpet 1 meja @475.000 x 3 tikar/karpet/busa.
b)      4 set meja + kursi duduk = Rp.300.000, 250.000, -1 set ( 4 kursi 1 meja ) = 4 x 1.300.000,-
c)      Alat dapur + makan
d)     Kompor ( Quantum )
e)      1 set PC + Router + Wifi (@server) = Rp.900.000, 300.000, 500.000,- = Rp.1.700.000,-
f)       Sewa tempat 2 Th ( 1 tahun @1.500.000,- ) = Rp.3.000.000,-
g)      Jumlah Total = Rp.11.325.000,-
2)      Modal lancaran harian :
a)      Kopi Hitam ( 1pcs ) = Rp.50.000,-
b)      Kopi Mix ( 1 boss isi 100 pcs ) = Rp.90.000,-
c)      Kopi Cappucino ( 1 boss isi 100 pcs ) = Rp.90.000,-
d)     Gula Pasir 1 kg = Rp.10.000,-
e)      Es Batu = Rp.10.000,-
f)       Jumlah Total = Rp.250.000,-
3)      Media promosi :
a)      Pembuatan brosur = Rp.30.000,-
b)      Iklan di radio = Rp.100.000,-
c)      JumlahTotal = Rp.130.000,-
Jadi jumlah total keseluruhan untuk modal awal adalah sebagai berikut : Modal Untuk Peralatan
Tetap + Modal Lancar Harian + Media Promosi = Total Rp.11.325.000 + Rp.250.000 +
Rp.130.000 = Rp.11.705.000,-
e.       Estimasi keuntungan
1)      Daftar harga
a)      1 gelas es the = Rp.2.500.-
b)      1 gelas kopi hitam = Rp.3.000.-
c)      1 gelas kopi mix = Rp.3.000.-
d)     1 gelas kopi cappuccino = Rp.5.000,-
2)      Asumsi
Jika kita asumsikan jumlah rata-rata pembelian per hari adalah 60 konsumen. Dengan rincian 30
pasangan. 1 pasangan membeli 2 gelas kopi hitam, maka dapat kita rincikan sebagai berikut :
Rp.3.000 x 2 Jadi Nilai jual rata-rata satu hari Rp.6.000 x 30 = Rp.180.000,-
a)      Pendapatan kotor perbulan = Rp.180.000 x 30 Jadi Total pendapatan kotor perbulan bulan =
Rp.5.400.000,-
b)      Pengeluaran perbulan
-          Gaji pegawai 2 orang = ( Rp.30.000 x 30 ) x 2 = Rp.1.800.000,-
-          Listrik perbulan = Rp.80.000,-
-          Biaya Speedy perbulan = Rp.950.000,-
-          Jadi total pengeluaran perbulan = 2.830.000,-
c)      Pendapatan bersih perbulan
Pendapatan kotor - pengeluaran = Rp.5.400.000 - Rp.2.830.000 = Rp. 2.570.000,- total bersih
pendapatan.
d)     Perhitungan balik modal
Modal awal total bersih : kurang lebih 4,8 bulan = Rp.11.705.000,-
f.       Faktor pendukung
Setiap usaha yang dijalankan suatu waktu pasti ada yang sukses dan ada yang belum
sukses seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut saya sangat mendukung serta
menghambat dalam menjalankannya serta mengembangkan usaha ini. Dibawah ini adalah faktor-
faktor yang pendukung dan penghambat :
1)      Faktor-faktor pendukung :
a)      Lokasinya yang mudah dicari dan strategis,
b)      Usaha ini masih jarang dilokasi yang telah ditentukan, sehingga pesaingnya masih jarang dan
mudah untuk mendapatkan pelanggan yang banyak,
c)      Harganya tidak begitu mahal dikalangan masyarakat menengah kebawah.
2)      Faktor-faktor penghambat :
a)      Keterbatasan dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja, oleh karena itu kami
membutuhkan investor,
b)      Kenaikkan harga bahan baku yang tidak stabil harganya,
c)      Faktor sepi pelanggan
3)      Solusi agar dapat memecahkan masalah dalam faktor penghambat dalam usaha yang akan kami
dirikan :
a)      Dengan keterbatasan dana belanja kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan uang,
b)      Kenaikkan-kenaikkan bahan baku yang tidak stabil pada saat harganya murah kita akan membeli
barang yang lebih banyak,
c)      Jika warkop dalam keadaan sepi, kita akan mengevaluasi kinerja untuk mencari kelemahan-
kelemahan yang ada dan selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan,
d)     Mengoptimalkan lagi media promosi ke masyarakat.
g.      Struktur organisasi
Dalam usaha ini kami berencana 3 orang, 1 sebagai pimpinan yang bertugas mengawasi
dan menghitung rekapitulasi keuangan dan bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan usaha
ini, 2 orang pegawai yang hanya bertugas melayani pembeli/pelanggan. Berikut struktur
kepengurusannya : Investor ( penanam modal ), Warkop Sianida Coffee ( jenis usaha ), pegawai
1 pegawai 2.
h.      Antisipasi masa depan
Sebagai seorang wirausahawan saya akan menekuni usaha ini dan saya berinisiatif membuat
tempat penjualan pulsa atau rokok dan lain-lain. Kami akan berusaha untuk memajukan dan
mengembangkan usaha ini.
4.      PENUTUP
Menurut pandangan saya usaha ini akan berkembang dan mencapai kesuksesan.
Meskipun zaman sekarang ini banyak tempat nongkrong yang lain selain warkop, tapi saya
optimis bahwa usaha ini akan berkembang dan member harapan yang sangat menjanjikan. Saya
akan berusaha dengan kemampuan yang saya miliki agar usaha ini dapat berjalan lancar. Untuk
mejalankan usaha ini dengan tidak pantang menyerah dengan segala kendala dan rintangan yang
mungkin terjadi setiap saat. Saya juga berkeyakinan, untuk mengatasi rintangan yang kami
hadapi. Dalam menjalankan usaha ini membutuhkan kemantapan dan keuletan dalam
menjalankannya. Saya juga akan bersungguh-sungguh dalam mengelolah warkop ini sebaik
mungkin. Begitu besarnya biaya yang dibutuhkan, saya tidak akan main-main dalam usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai