Disusun oleh
Nama : DARWIS
NIM : 119200325
BAB II
AGAMA DAN RUANG LINGKUPNYA
A. PENGERTIAN AGAMA
Diantara sekian banyak pendapat yang dikemukakan para ahli, ada yang menyebutkan,
bahwa agama berasal dari akar kata Sangsekerta gam yang artinya pergi, yang kemudian
setelah mendapat awalan a dan akhiran a (a-gam-a) artinya menjadi jalan. Gam dalam
bahasa Sangsekerta ini mempunyai pengertian yangsama dengan to go (Inggris), gehen
(Jerman), dan gaan (Belanda) yang artinya juga pergi. Adanya persamaan arti ini dapat
dimaklumi, mengingat bahasa Sangsekerta dan bahasa-bahasa Eropa tersebut adalah sama-
sama termasuk rumpun bahasa Indo-Jerman. Rupanya dari a-gam-a yang dari segi etimologi
artinya jalan ini, sebagian orang mengemukakan rumusan, bahwa yang disebut agama itu
ialah: suatu jalan yang harus diikuti, supaya orang dapat sampai ke suatu tujuan yang
mulia dan suci. Pendapat yang lain mengatakan, bahwa agama berasal dari kata Sangsekerta
a yang artinya tidak, dan gam yang artinya pergi, berubah atau bergerak. Karenanya dapat
diartikan, bahwa agama itu sesuatu (maksudnya ajarannya) yang tidak berubah, sesuatu
yang kekal abadi. Pengertian yang lebih populer menyebutkan, bahwa agama berasal dari a
yang artinya tidak, dan gama yang berarti kacau. Jadi agama ialah (yang membuat sesuatu)
tidak kacau. Menurut H. Bahrum Rangkuti, agama berasal dari kata a-gama. Arti a (panjang)
ialah cara atau the way, sedang gama yang berasal dari kata Indo-Jerman gam berarti sama
dengan kata Inggris to go yaitu berjalan atau pergi. Jadi agama berarti cara-cara berjalan
atau cara-cara sampai kepada keridlaan Tuhan. Dapat disimpulkan, bahwa dari segi bahasa
(etimologi) arti agama ialah: suatu jalan yang harus diikuti, supaya orang dapat sampai ke
suatu tujuan yang mulia dan suci, sesuatu yang tidak berubah atau sesuatu yang kekal
abadi, yang membuat sesuatu tidak kacau, cara-cara berjalan atau cara-cara sampai kepada
keridlaan Tuhan. Dalam Al-Qur’an, agama disebut millah, misalnya millatu Ibrahim yang
artinya agama (yang dibawa) Ibrahim (QS An-Nahl: 123). Selain itu dalam Al-Qur’an agama
disebut juga din atau ad-din. Misalnya: Lakum diinukum wa liya diin, yang artinya bagimu
din/agama-mu, dan bagiku din/agama-ku (QS Al-Kafirun: 5). Tetapi kata din, selain berarti
agama juga berarti: pembalasan hari kiamat, adat kebiasaan, undangundang, peraturan dan
taat atau patuh. Kemudian menurut arti istilah (terminologi), sebuah rumusan tentang
pengertian agama menyebutkan, bahwa agama itu mengandung tiga unsur pokok:
1. Satu sistem CREDO (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak
di luar manusia.
2. Satu sistem RITUS (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang Mutlak itu.
3. Satu sistem NORMA (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribadatan termaksud di atas.
Drs. Hasbullah Bakry, dalam sebuah artikelnya “Bicara tentang Definisi Agama” di surat kabar
Kedaulatan Rakyat terbitan 10 Mei 1961 menyebutkanbahwa: “Agama adalah jalan hidup
dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berpedoman kitab suci dan
dipimpin oleh seorang Nabi”.
Dengan definisi ini dapat diketahui, bahwa yang disebut agama itu mengandung empat
macam unsur:
1. Agama itu merupakan jalan hidup atau way of life. Suatu jalan muamalah yang konkrit. Dia
memiliki aturan-aturan tertentu guna pedoman bagi amal kehidupan
penganutpenganutnya.
2. Agama itu mengajarkan kepercayaan (keimanan) adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan itu
mustahil tidak ada, dan mustahil jumlahnya berbilangan.
3. Agama itu mempunyai kitab suci yangmerupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh
Nabinya dari Tuhan Yang Maha Esa itu, dengan melalui bisikan Roh Suci (Malaikat Jibril).
4. Agama itu dipimpin oleh seorang Nabi. Kalau Nabi itu masih hidup, beliau tidak
tersembunyi di lingkungan orang-orang awam yang bodoh, tetapi menyebarkan
ajarannya dengan terbuka, dan sanggup berdiskusi di tengah orang-orang pandai. Dan
kalau Nabi itu sudah wafat, maka ada buktibukti yang terang bahwa beliau pernah hidup,
mengatakan ini dan itu guna petunjuk bagi umatnya.