Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK PLUS AL FARHAN


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Teks cerita (novel) sejarah
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
 KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup Simulasi dan Komunikasi, Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat .
 KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indiaktor Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis informasi, yang 3.3.1 Menjelaskan informasi dalam cerita sejarah
mencakup orientasi, rangkaian 3.3.2 Menentukan informasi yang mencakup
kejadian yang saling berkaitan, orientasi, rangkaian kejadian yang saling
komplikasi dan resolusi, dalam cerita berkaitan, komplikasi dan resolusi dalam cerita
sejarah lisan atau tulis sejarah
3.3.3 Menelaah informasi yang mencakup
orientasi, rangkaian kejadian yang saling
berkaitan, komplikasi dan resolusi dalam
cerita sejarah
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari 4.3.1 Menentukan nilai-nilai pada teks cerita
informasi cerita sejarah dalam sejarah
sebuah teks eksplanasi 4.3.2 Menyusun rancangan teks eksplanasi
berdasarkan hasil identifikasi nilai-nilai
pada teks cerita sejarah

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran jig saw
1. Setelah membaca teks cerita sejarah yang berjudul Legenda Batu Menangis, peserta didik
mampu mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang
saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dengan tepat.
2. Setelah mengidentifikasi informasi teks cerita sejarah yang berjudul Legenda Batu
Menangis, peserta didik mampu menentukan nilai-nilai dengan tepat.
3. Setelah menentukan nilai-nilai pada teks cerita sejarah yang berjudul Legenda Batu
Menangis, peserta didik mampu menyusun rancangan teks eksplanasi sesuai dengan
struktur teks eksplanasi.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan kesatu
1. Teks cerita sejarah
a. Definisi teks cerita sejarah
b. Karakteristik teks cerita sejarah
c. Informasi pada teks cerita sejarah
1) Macam-macam cakupan informasi pada teks cerita sejarah
2) Contoh hasil identifikasi macam-macam cakupan informasi informasi pada teks
cerita sejarah

Pertemuan Kedua
1. Nilai-nilai pada teks cerita sejarah
a. Macam-macam nilai-nilai pada teks cerita sejarah
b. Definisi nilai moral, agama, sosial, dan budaya
c. Contoh hasil identifikasi nilai-nilai pada kutipan teks cerita sejarah

2. Teks eksplanasi
a. Definisi teks eksplanasi
b. Karakteristik teks eksplanasi
c. Struktur teks eksplanasi
d. Contoh teks eksplanasi berdasarkan struktur teks eksplanasi

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Penugasan, diskusi kelompok, tanya jawab, Puzzle
Model Pembelajaran : Jig Saw

F. Media, Alat, dan Bahan


a. Media:
1) Slide Power Point (PPt)
2) LKPD
3) Google classroom

b. Alat:
1) Papan tulis, spidol, dan penghapus
2) LCD Proyektor dan komputer jinjing
3) Telepon seluler

c. Bahan:
1) Teks cerita sejarah
2) Contoh hasil identifikasi informasi, yang mencakup orientasi pada kutipan teks
cerita sejarah, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi,
pada kutipan teks cerita sejarah
3) Contoh hasil identifikasi nilai-nilai pada kutipan teks cerita sejarah
4) Contoh teks eksplanasi berdasarkan struktur teks eksplanasi

G. Sumber Belajar
Contoh teks cerita sejarah (legenda)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Wajib) kelas XII Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Wajib) kelas XII Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. KBBI Daring V.
Kosasih, E. dan Endang Kurniawan. 2018. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama

Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Peserta didik dengan dipimpin Ketua Kelas 10 menit
mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
2. Sekretaris kelas memeriksa kehadiran teman
sekelas kemudian melaporkan kepada Guru.
3. Peserta didik membaca Kompetensi Dasar, IPK,
Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran.
4. Peserta didik menceritakan pengalaman pribadi
dalam menulis status di media sosial.
5. Peserta didik menghubungkan pengalaman
pribadi dalam menulis status di media sosial
dengan materi pembelajaran guru tentang
definisi dan karakteristik teks cerita sejarah.
6. Peserta didik diberitahu tentang aturan main,
mekanisme, dan prosedur pada PBM KD 3.3
menggunakan model pembelajaran Jig Saw.

Inti 7. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok ahli 70 menit


(Satu kelas terdiri dari 20 siswa). Kemudian
Peserta Didik diminta untuk duduk sesuai
kelompok.
8. Lalu tiap kelompok ahli diberikan topik masalah
yang meliputi:
a. Kelompok 1: orientasi
b. Kelompok 2: rangkaian kejadian yang saling
berkaitan
c. Kelompok 3: komplikasi
d. Kelompok 4: resolusi

9. Ketua kelompok dari tiap kelompok ahli


berkumpul dan mendengarkan penjelasan materi
dari guru.
10. Ketua kelompok menyampaikan penjelasan
yang diterima kepada anggota kelompoknya.
11. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok
sesuai pembagian tugas tiap kelompok ahli.
Kemudian tiap kelompok menempelkan hasil
kerja di kertas yang telah disediakan oleh guru.
12. Tiap kelompok dibagi, ada yang bertugas
menjadi narasumber dan ada yang bertugas
pengunjung.
13. Pengunjung mengunjungi kelompok lain
kemudian menerima penjelasan dari
narasumber.
14. Setelah 5 menit proses tanya jawab, peserta
kembali ke kelompoknya dan menyampaikan
hasil tanya jawab kepada teman sekelompok.
15. Setelah menyampaikan hasil tanya jawab
kepada teman sekelompok, dibahas dengan
teman-teman sekelas.
Penutup 16. Peserta didik dan guru melakukan refleksi 10 menit
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
17. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
18. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

Pertemuan kedua

Tahap Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Peserta didik dengan dipimpin Ketua Kelas 10 menit
mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
2. Sekretaris kelas memeriksa kehadiran teman
sekelas kemudian melaporkan kepada Guru.
3. Peserta didik membaca Kompetensi Dasar, IPK,
Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran.
4. Peserta didik menceritakan pengalaman pribadi
dalam menulis status di media sosial.
5. Peserta didik menghubungkan pengalaman
pribadi dalam menulis status di media sosial
dengan materi pembelajaran guru tentang
definisi dan karakteristik teks cerita (novel)
sejarah.
6. Peserta didik diberitahu tentang aturan main,
mekanisme, dan prosedur pada PBM 4.3
menggunakan model pembelajaran Jig Saw.

Inti 7. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok ahli 160 menit


(Satu kelas terdiri dari 20 siswa). Kemudian
Peserta Didik diminta untuk duduk sesuai
kelompok.
8. Lalu tiap kelompok ahli diberikan topik masalah
yang meliputi:
a. Kelompok 1: nilai moral
b. Kelompok 2: nilai agama
c. Kelompok 3: nilai sosial
d. Kelompok 4: nilai budaya

9. Ketua kelompok dari tiap kelompok ahli


berkumpul dan mendengarkan penjelasan materi
dari guru.
10. Ketua kelompok menyampaikan penjelasan
yang diterima kepada anggota kelompoknya.
11. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok
sesuai pembagian tugas tiap kelompok ahli.
Kemudian tiap kelompok menempelkan hasil
kerja di kertas yang telah disediakan oleh guru.
12. Tiap kelompok dibagi, ada yang bertugas
menjadi narasumber dan ada yang bertugas
pengunjung.
13. Pengunjung mengunjungi kelompok lain
kemudian menerima penjelasan dari
narasumber.
14. Setelah 5 menit proses tanya jawab, peserta
kembali ke kelompoknya dan menyampaikan
hasil tanya jawab kepada teman sekelompok.
15. Setelah menyampaikan hasil tanya jawab
kepada teman sekelompok, dibahas dengan
teman-teman sekelas.
16. Setelah pembahasan hasil kerja kelompok, tiap
kelompok menyusun kembali kutipan teks cerita
sejarah menjadi rancangan teks eksplanasi.

Penutup 17. Peserta didik dan guru melakukan refleksi 10 menit


terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
18. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
19. Peserta didik menerima penugasan untuk
dikerjakan di rumah.
20. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Pengetahuan
1) Teknik : Penugasan
2) Bentuk : Uraian
3) Instrumen : Rubrik

b. Keterampilan
1) Teknik : Kinerja
2) Bentuk : Penugasan
3) Instrumen : Rubrik

2. Pembelajaran Remedial (terlampir)


3. Pembelajaran Pengayaan (terlampir)

Mengetahui, Kadudampit, 15 Oktober 2019


Kepala SMK Plus Al Farhan Guru Mata Pelajaran

Agus Syarif Hikmatulloh, S.Sos Helmina, S.Pd


NIP : - NIP : -

Catatan Kepala Sekolah


.......................................................................................................................................................
………….......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

Lampiran 1 Materi

Pertemuan Pertama
1. Teks cerita sejarah
a. Definisi teks cerita sejarah
Teks cerita sejarah adalah teks menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau
pengalaman-pengalaman di masa lampau.

b. Jenis-jenis teks cerita sejarah


Teks cerita sejarah merupakan salah satu jenis dari rekon (recount) atau teks
cerita ulang. Rekon dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Rekon pribadi adalah teks cerita ulang yang memuat kejadian dan penulisnya
terlibat secara langsung.
2) Rekon faktual (informasional) adalah teks cerita ulang yang memuat kejadian
faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dll.
3) Rekon imajinatif adalah teks cerita ulang yang memuat kisah faktual yang
dikhayalkan dan diceritakan secara lebih rinci.

c. Informasi pada teks cerita sejarah


1) Jenis cakupan informasi pada kutipan teks cerita sejarah
a) Orientasi adalah awal atau pengenalan dari sebuah cerita atau peristiwa
sejarah. Biasanya berisi perkenalan tentang tokoh-tokoh dalam cerita yang
akan diceritakan.
b) Komplikasi adalah saat terjadinya sebuah masalah yang dihadapi oleh sang
tokoh utama dalam cerita.
c) Resolusi adalah cerita dimana sang tokoh utama mendapatkan ide untuk
memecahkan masalah yang berada dalam komplikasi.
d) Koda adalah bagian akhir dari cerita yang mengandung makna dari cerita atau
amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut.

2) Contoh hasil identifikasi jenis cakupan informasi pada teks cerita sejarah
a) Contoh 1
Jenis Cakupan Teks Cerita Sejarah
Informasi
Orientasi Pada zaman dahulu hiduplah seekor rusa
yang sedang berjalan di padang rumput
nan hijau dengan bahagia, karena ia baru
saja mendapatkan tempat baru dengan
sumber makanan yang melimpah.

Komplikasi Sesampainya di tempat baru, ternyata


banyak rintangan yang ditemui rusa yang
sedang berbahagia ini. Di padang rumput
tersebut dihuni oleh binatang lain,
termasuk binatang buas.

Resolusi Sang rusa tadi pun mendapatkan ide untuk


menyelesaikan masalahnya dengan
mencari teman dari kelompok rusa lain.
Dan, ia pun bahagia karena telah
mendapatkan teman dari bangsanya
sendiri.

Koda Kita harus bahagia memiliki teman,


karena selain merasa aman. Memiliki
teman juga membuat kita tidak merasa
kesepian meskipun kita di tempat yang
indah dan memiliki segalanya, tanpa
teman kita akan sendiri dan tidak merasa
bahagia.

b) Contoh 2
Jenis Cakupan Teks Cerita Sejarah
Informasi
Orientasi Pada zaman dahulu hiduplah seeroang
anak anjing yang sedang berjalan di taman
dengan bahagia, karea ia baru saja
mendapatakan tulang ayam yang saat ini
sedang ia gigit. Ia berjalan-jalan sambil
membanggakan dirinya.

Komplikasi Sesampainya di suatu tempat, anak anjing


yang sedang bahagia tersebut bertemu
dengan anjing lain yang ingin mengambil
tulang anjing tersebut. Tapi, anjing yang
bahagia tersebut tidak memberikan tulang
ayamnya kepada anjing yang
menginginkan tulang itu.

Resolusi Anak anjing yang bahagia tadi pun


mendapatkan ide untuk menyelesaikan
masalahnya dengan anjing yang ingin
mengambil tulangnya. Akhirnya, anak
anjing yang bahagia tersebut membagikan
tulang ayamnya kepada anjing yang ingin
mengambil tulangnya tadi.

Koda Kita harus saling berbagi terhadap apa


yang kita miliki dan tidak boleh
memamerkan apa yang kita punya kepada
orang lain.

Pertemuan Kedua
1. Nilai-nilai pada teks cerita sejarah
a. Jenis-jenis nilai pada teks cerita (novel) sejarah
1) Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan perangai,
budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini
dapat diketahui melalui deskripsi tokoh, hubungan antartokoh, dialog, dan lain-
lain.
2) Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan
kepercayaan atau ajaran agama tertentu. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan
simbol agama tertentu, kutipan atau dalil dari suatu kitab suci, dan penggambaran
nilai-nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang bersifat universal.
3) Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan masalah
sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia).
Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh.
4) Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan adat
istiadat, kebudayaan, serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat
diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang
mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku pada tempat para
tokoh.

b. Contoh hasil identifikasi nilai-nilai pada kutipan teks cerita (novel) sejarah
1) Contoh 1
No. Jenis Nilai Kutipan Nilai yang Terkandung
a) Nilai Moral Sang rusa tadi pun Nilai moral yang terkandung
mendapatkan ide untuk adalah perbuatan baik untuk
menyelesaikan mencari teman dalam
masalahnya dengan menyelesaikan masalah.
mencari teman dari
kelompok rusa lain.
b) Nilai Pada zaman dahulu Nilai agama yang terkandung
Agama hiduplah seekor rusa adalah mensyukuri rezeki yang
yang sedang berjalan di diterima dari Tuhan, yaitu tempat
padang rumput nan hidup yang baru.
hijau dengan bahagia.
Sebab, ia baru saja
mendapatkan tempat
baru dengan sumber
makanan yang
melimpah.
c) Nilai Sosial Sesampainya di tempat Nilai sosial yang terkandung
baru, ternyata banyak adalah adanya konflik sosial antara
rintangan yang ditemui rusa dengan binatang lain,
rusa yang sedang termasuk bintang buas, di suatu
berbahagia ini. Di padang rumput.
padang rumput tersebut
dihuni oleh binatang
lain, termasuk binatang
buas.
d) Nilai Sang rusa tadi pun Nilai budaya yang terkandung
Budaya mendapatkan ide untuk adalah kebiasaan untuk
menyelesaikan bersosialisasi dengan teman
masalahnya dengan sebangsa perlu dilakukan untuk
mencari teman dari menyelesaikan masalah bersama.
kelompok rusa lain.
Dan, ia pun bahagia
karena telah
mendapatkan teman dari
bangsanya sendiri.
Kita harus bahagia
memiliki teman, karena
selain merasa aman.
Memiliki teman juga
membuat kita tidak
merasa kesepian
meskipun kita di tempat
yang indah dan
memiliki segalanya,
tanpa teman kita akan
sendiri dan tidak merasa
bahagia.

2) Contoh 2
No Jenis Nilai Kutipan Nilai yang Terkandung
.
a) Nilai Moral Anak anjing yang Nilai moral yang terkandung
bahagia tadi pun adalah perbuatan baik untuk
mendapatkan ide untuk berbagi dengan orang lain yang
menyelesaikan kekurangan.
masalahnya dengan
anjing yang ingin
mengambil tulangnya.
Akhirnya, anak anjing
yang bahagia tersebut
membagikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang ingin mengambil
tulangnya tadi.

b) Nilai Anak anjing yang Nilai agama yang terkandung


Agama bahagia tadi pun adalah berbagi kepada orang lain
mendapatkan ide untuk yang sedang kekurangan.
menyelesaikan
masalahnya dengan
anjing yang ingin
mengambil tulangnya.
Akhirnya, anak anjing
yang bahagia tersebut
membagikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang ingin mengambil
tulangnya tadi
c) Nilai Sosial Sesampainya di suatu Nilai sosial yang terkandung
tempat, anak anjing adalah adanya konflik sosial antara
yang sedang bahagia anak anjing dengan anjing yang
tersebut bertemu dengan lain karena membutuhkan
anjing lain yang ingin makanan.
mengambil tulang
anjing tersebut. Tapi,
anjing yang bahagia
tersebut tidak
memberikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang menginginkan
tulang itu.
Anak anjing yang
bahagia tadi pun
mendapatkan ide untuk
menyelesaikan
masalahnya dengan
anjing yang ingin
mengambil tulangnya.
Akhirnya, anak anjing
yang bahagia tersebut
membagikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang ingin mengambil
tulangnya tadi.

d) Nilai Sesampainya di suatu Nilai budaya yang terkandung


Budaya tempat, anak anjing adalah kebiasaan untuk berbagi
yang sedang bahagia kepada orang lain yang sedang
tersebut bertemu dengan kekurangan pada masyarakat kita
anjing lain yang ingin pada zaman dahulu.
mengambil tulang
anjing tersebut. Tapi,
anjing yang bahagia
tersebut tidak
memberikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang menginginkan
tulang itu.
Anak anjing yang
bahagia tadi pun
mendapatkan ide untuk
menyelesaikan
masalahnya dengan
anjing yang ingin
mengambil tulangnya.
Akhirnya, anak anjing
yang bahagia tersebut
membagikan tulang
ayamnya kepada anjing
yang ingin mengambil
tulangnya tadi.

2. Teks eksplanasi
a. Definisi teks eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentnag proses terjadinya atau
terbentuknya suatu fenomena alam atau social.

b. Karakteristik teks eksplanasi


Karakteristik teks eksplanasi meliputi:
1) Memuat informasi-informasi yang bersifat faktual
2) Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan
3) Tidak berusaha mempengaruhi pembaca

c. Struktur teks eksplanasi


Struktur teks eksplanasi meliputi:
1) Orientasi adalah penjelasan umum tentang fenomena yang akan yang dibahas.
Fenomena yang dibahas dapat berupa proses kejadian alam, sosial, dan sejarah.
2) Urutan Peristiwa adalah penjelasan tentang proses kejadian fenomena. Urutan
peristiwa dapat disusun secara kronologis (urutan waktu) dan kausalitas (urutan
sebab-akibat).
3) Reorientasi adalah kesimpulan proses kejadian yang telah diceritakan.
d. Contoh teks eksplanasi berdasarkan struktur teks eksplanasi
1) Contoh 1

Tsunami Aceh

Orientasi

Urutan Peristiwa
Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak
pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10
kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini
merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang
menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur
India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah
kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar
gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh
bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di
tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat
didunia.
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang
tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian
terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan
negara dengan jumlah kematian terbesar.
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada
Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific
Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States
Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik
momen (Mw) sebesar 9.3.
Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara –
barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan
Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat
badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.
Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur
yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000
orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di
Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena
masih banyak daerah yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah
105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami
diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia,
115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang,
diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.
Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000
orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826
orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan
Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.
Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa.
Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di
ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena
tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam
pantai barat Aceh.
Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami
Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat
Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00
WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di
Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu
masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler
ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

Reorientasi
Peristiwa ini merupakan salahsatu peristiwa yang sangat mengenaskan dan
paling banyak memakan korban yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini
tidak terjadi kembali di negri kita yang tercinta ini.

Sumber: http://www.materikelas.com/3-contoh-teks-cerita-sejarah-dan-strukturnya/#

2) Contoh 2
Kemerdekaan Indonesia

Orientasi
Berawal dari pecahnya “Perang Asia Timur Raya “, dan Amerika menyatakan
perang kepada Jepang karena serbuan tentara Jepang di Pusat Pertahanan Amerika
Serikat “Pearl Harbour” pada tgl 8 Desember 1941. Tentara Jepang dengan Angkatan
Laut dan Angkatan Udaranya semakin agresif beraksi mendarat di wilayah Indocina,
Filipina, Malaya dan Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda ikut ikutan Sekutu
menyatakan perang dengan Jepang. Jepang mendarat ke Indonesia dengan tujuan
melumpuhkan pasukan Belanda. Pendaratan pertama tentara Jepang di Tarakan
kemudian merambah ke daerah Balik Papan, Manado, Ambon, Makasar, Pontianak
dan Palembang. Daerah daerah di Jawa juga dikuasainya, pada tgl 1 Maret 1942,
Jepang mendarat di BAnten, Indramayu dan Rembang. Wilayahnya semakin meluas
dengan dikuasainya Batavia tgl 5 Maret 1942, dan semakin merajalela ke wilayah
Surakarta, Cikampek, Semarang dan Surabaya. Belanda semakin terdesak dengan
penyerangan Jepang dan Ooh akhirnya Pemeritah Hindia Belanda menyatakan
“menyerah tanpa syarat”.

Urutan Peristiwa
Masyarakat Indonesia pada awalnya menyambut dengan ramah kedatangan
militer Jepang, dapat dilihat dari sikap kooperatif tokoh tokoh Nasional kita Ir.
Soekarno dan Moh Hatta. Pemerintahan Jepang mulai aktif merangkul rakyat dengan
pembentukan organiasasi masyarakat, yang sebenarnya “ada udang di balik batu”
sebenarnya dibalik itu untuk kepentingan Jepang di Perang Dunia II. Organisasi itu
antara lain: Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai,
Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho, MIAI, Pembentukan BPUPKI.
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI)
dibentuk pada th 1943 dibawah pemerintah Perdana Menteri Tojo, bertugas untuk
mempelajari dan menyelidiki hal hal yang penting dan perlu bagi pembentukan
pemerintah Indonesia. Dalam perkembangannya selanjutnya BPUPKI dibubarkan dan
diganti nama oleh tokoh pejuang kita, dari BPUPKI menjadi PPPKI atau dikenal
dengan Docoritsu Junbi Inkai, dengan penggantian nama ini terkesan bahwa organisasi
PPPKI bukan bentukan Jepang tetapi hasil kesepakatan dan perjuangan para tokoh
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa penting yaitu pertemuan Soekarno, M. Hata dan
Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat menyampaikan bahwa
pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia yang wilayahnya meliputi bekas wilayah Hindia-Belanda.
Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan dan kekalahan diperolehnya dan
Amerika semakin kuat, apalagi setelah menarik pasukannya yang ada di Eropa.
Serangan Jepang dapat dihentikan oleh tentara Amerika antara lain pada bulan Mei
1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran Midway. Jepang
semakin klepek klepek karena Amerika mengamuk sehingga pada tgl 6 Agustus 1945
AS menjatuhkan Bom Atom pertamanya di Hiroshima. Amerika belum puas juga dan
tiga hari kemudian tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua mendarat kembali di kota
Nagasaki, dua pusat kota pemerintahan Jepang menjadi hancur rata dengan tanah.
Akhirnya Ohhhh Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tgl 14 Agustus
1945. Penyerahan kalah itu dilakukan di kapal Missouri pada tanggal 2 September
1945 oleh Kaisar Hirohito(Jepang) dan Jendral Douglas Mc Arthur (Sekutu).

Reorientasi
Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu tidak dapat disembunyikan, dengan
perjanjian Post Dam Jepang menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu dan otomatis
di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa
Indonesia dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sumber: http://www.materikelas.com/3-contoh-teks-cerita-sejarah-dan-strukturnya/#

Lampiran 2 Penilaian
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
(Bentuk Uraian)

Soal Tes Uraian


Petunjuk: Bacalah teks cerita sejarah berikut! Kemudian kerjakan soal di bawahnya!

Legenda Batu Menangis


"Tralala... trilili..." senandung Darmi pelan sambil menyisir rambutnya.
Selesai menyisir, ia memoleskan bedak ke wajahnya. "Hmm... tak ada seorang pun
yang bisa mengalahkan kecantikanku," katanya sambil mematut diri di depan cermin.
"Darmi... bantu Ibu, Nak," kata ibunya tiba- tiba.
"Aku sedang sibuk, Bu!" jawab Darmi ketus.
"Nak, Ibu harus berangkat ke ladang. Tolong gorenglah ikan ini," jawab Ibu.
"Hah... bagaimana jika nanti minyaknya kena tanganku? KuIitku yang mulus bisa
terluka," Darmi menolak.
"Kau tak akan terpercik minyak jika berhati-hati," jawab Ibu sabar.
"Tidak! Pokoknya Ibu tak boleh berangkat sebelum menggoreng ikan ini!" teriak
Darmi. Akhirnya ibunya terpaksa menuruti keinginan Darmi. Selalu begitu, Darmi tak pernah
mau membantu ibunya.
Darmi adalah seorang anak yatim. Sejak ayahnya meninggal, ibunya harus bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Semua pekerjaan dilakukannya tanpa malu.
Tak heran, Ibu tampak lebih tua dari usianya. Kulitnya hitam dan keriput, rambutnya merah
terbakar Matahari.
Berbeda dengan Darmi. Darmi memiliki rambut hitam yang lebat dan panjang. Jika
ditimpa sinar Matahari, rambutnya berkilauan. Kulitnya putih mulus, dan pipinya bersemu
merah. Namun Darmi adalah anak pemalas. Baginya yang paling penting adalah
kecantikannya. Ia berharap, suatu saat akan ada pemuda kaya yang meminangnya Ia bosan
hidup miskin.
"Ibuuu... bedakku habis!" teriak Darmi di suatu pagi. Ibu yang sedang menimba air di
sumur segera menghampirinya.
Kenapa pagi-pagi sudah berteriak-teriak, Nak?"
"Bedakku habis. Sana Ibu belikan di pasar!" perintah Darmi.
"Bedak apa dan di mana membelinya." tanya Ibu. "Aduh... begitu saja tidak tahu? Di
toko yang bersebelahan dengan penjual buah Bu," jawab Darmi.
"Penjual buah di pasar, kan banyak? Penjual buah yang mana?" tanya Ibu tak
mengerti. "Aduuhhh!! Ya sudah, ayo aku tunjukkan. Diingat-ingat ya Bu letak tokonya, jadi
jika aku suruh lain kali, Ibu sudah tahu."
Hari itu pasar ramai sekali. "Awas... Bu... minggir sedikit," bisik Darmi tiba-tiba.
"Apa? Ibu tak dengar Nak," jawab Ibu."Minggir! Jangan dekat- dekat aku. Ibu jalan di
belakangku saja. Aku tak mau orang-orang melihatku berjalan bersama Ibu," ketus Darmi.
Ibu terkejut. Hatinya sakit mendengar perkataan Darmi. Namun ia kemudian melihat
dirinya sendiri. "Astaga, memang bajuku jelek dan kusam. Aku juga belum mandi, pantas saja
Darmi tak mau dekat denganku," batin Ibu. Akhirnya Ibu pun mengalah. Ia berjalan di
belakang Darmi.
Tiba-tiba terdengar teriakan, "Hei Darmi... kau mau ke mana? Wah, lama sekali tak
berjumpa denganmu." Darmi menoleh. Ternyata itu suara penjual kain langganannya. "Aku
hendak membeli bedak. Sekalian mau membeli sabun." jawab Darmi riang. "Oh, tumben kau
diantar oleh ibumu?" tanya si penjual kain lagi.
"Siapa yang kau maksud?' tanya Darmi pura-pura tak mengerti."Oh, wanita tua ini? Ia
bukan ibuku, masa Ibuku seperti itu? Ia hanya pembantuku," jawab Darmi.
Ibu sungguh terkejut. "Rupanya ia malu kepadaku," kata Ibu dalam hati. Meskipun
hatinya sakit, Ibu berusaha tersenyum dan berkata pada si penjual kain.
"Iya, saya memang pembantunya." Darmi lalu melambaikan tangan pada penjual kain.
Ia berbisik pada ibunya.
"Bagus Bu, tetaplah mengaku sebagai pembantuku." Ibu hanya diam dan tak
menjawab.
Ketika sedang memilih-milih bedak, tiba-tiba pemilik toko berkata. "Wah Bu, senang
ya punya anak secantik Darmi,"
"Heh, sembarangan saja kau bicara. Ia itu pembantuku, bukan ibuku. Masa kau tak
lihat perbedaan warna kulit kami?" tanya Darmi.
Sekali lagi, hati Ibu sakit mendengar jawaban Darmi itu. Tapi Ibu tetap tersengum dan
berkata pada pemilik toko "Ya, saya memang pembantunya."
Selesai membeli bedak, Darmi dan ibunya pulang ke rumah. Di perjalanan, mereka
merasa haus. Mereka lalu mampir ke warung untuk minum. "Wah Bu... putri ibu ini benar-
benar cantik jelita. Andai saja aku punya anak laki-laki, pasti akan kunikahkan dengan anak
ibu,"
Ibu hampir saja menjawab ketika Darmi mendahuluinya "Pak, aku bukan anak Ibu ini.
Ibuku cantik dan putih sepertiku, tidak seperti dia. Dia itu hanya pembantuku,"
Dengan wajah kesal, Darmi lalu menarik tangan ibunya dan keluar dari warung itu.
Pemilik warung hanya bisa melongo. Menurutnya, wajah Darmi dan ibunya sungguh mirip.
Hanya saja kulit Darmi Iebih bersih.
"Bu, aku malu berjalan bersama Ibu. Aku tak mau lagi pergi bersama Ibu," kata Darmi
kesal. Ibu mulai menangis. Ia sungguh tak menyangka Darmi bersikap seperti itu. "Ya Tuhan,
ampuni anakku. Ia lupa bahwa aku adalah ibu yang mengandung dan membesarkannya.
Sadarkan ia dari kesalahannya ini," doa Ibu dalam hati. "Darmi, sejelek apa pun, aku ini tetap
ibumu yang mengandung dan membersarkanmu."
"Aku tak pernah minta untuk dilahirkan Ibu. Aku ingin Ibu yang cantik, putih, dan
juga kaya. Aku juga tak pernah minta Ibu untuk membesarkan aku!" teriak Darmi. "Astaga
Nak... jaga ucapanmu. Jangan sampai Tuhan marah mendengarmu," kata Ibu. "Biar saja Dia
marah. Aku juga marah padaNga karena memberiku Ibu sejelek ini," ketus Darmi.
Duerrrrr... tiba-tiba petir menyambar tepat setelah Darmi mengelesaikan ucapannya.
Darmi dan ibunya terkejut. Ketakutan, Darmi merapat ke ibunya "Apa itu tadi, Bu?"
tanyanya. Ibu tak menjawab. Dalam hati ia bertanya "Apakah Tuhan marah mendengar
perkataan Darmi tadi?" Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam.
Petir terus menyambar-nyambar. Ibu menggandeng Darmi dan berkata, "Ayo Darmi,
cepatlah. Kita harus segera sampai ke rumah. Sepertinya akan ada badai," kata Ibu.
Ibu merasa heran, mengapa Darmi tak juga berjalan cepat?
Ia pun menoleh ke belakang.
"Darmi! Apa yang terjadi pada dirimu?" teriak Ibu. Tampak olehnya Darmi sedang
berdiri ketakutan sambil memandangi kedua kakinya. "Kakiku Bu... kakiku... kenapa tak bisa
digerakkan? Rasanya seperti batu Bu... tolong aku..." kata Darmi sambil menangis.
Ibu bergegas menghampiri Darmi dan memeriksa kakinya. Ternyata benar, kaki
Darmi telah berubah menjadi batu. Ibu pun menangis sejadi-jadinya "Darmi, rupanya Tuhan
marah padamu. Kau telah menghina ibumu dan juga menyalahkan Tuhan. Minta ampun
Nak... mintalah ampun..." ratap Ibu.
Namun semuanya sudah terlambat. Tak hanya kaki, perlahan-lahan, semua bagian
tubuh Darmi pun menjadi batu.
Darmi menangis dan berkata "Maafkan aku Bu... aku menyesal telah menghina Ibu."
Itu adalah kata-kata terakhir yang terucap dari mulut Darmi. Sekarang seluruh tubuhnya telah
menjadi batu. Ibu hanya bisa menangis dan memeluk batu itu. Tampak olehnya, batu itu
mengeluarkan air mata. Ya, itu adalah air mata penyesalan dari Darmi. Sekarang, batu itu
dikenal dengan sebutan "Batu Menangis".

Soal:
Identifikasikanlah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda pada teks tersebut! Jawablah
dengan cara mengisi tabel berikut!

Tabel Hasil Identifikasikan Informasi yang mencakup Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan
Koda
pada Teks yang berjudul Legenda Batu Menangis
No Cakupan Kutipan
. Informasi
1 Orientasi
2 Komplikasi
3 Resolusi
4 Koda

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran

No Cakupan Kutipan
Skor
. Informasi
1 Orientasi "Tralala... trilili..." senandung Darmi pelan sambil
menyisir rambutnya.
Selesai menyisir, ia memoleskan bedak ke wajahnya.
"Hmm... tak ada seorang pun yang bisa mengalahkan
kecantikanku," katanya sambil mematut diri di depan cermin.
"Darmi... bantu Ibu, Nak," kata ibunya tiba- tiba.
"Aku sedang sibuk, Bu!" jawab Darmi ketus.
"Nak, Ibu harus berangkat ke ladang. Tolong gorenglah
ikan ini," jawab Ibu.
"Hah... bagaimana jika nanti minyaknya kena
tanganku? KuIitku yang mulus bisa terluka," Darmi menolak.
"Kau tak akan terpercik minyak jika berhati-hati,"
jawab Ibu sabar.
"Tidak! Pokoknya Ibu tak boleh berangkat sebelum
menggoreng ikan ini!" teriak Darmi. Akhirnya ibunya terpaksa
menuruti keinginan Darmi. Selalu begitu, Darmi tak pernah 25
mau membantu ibunya.
Darmi adalah seorang anak yatim. Sejak ayahnya
meninggal, ibunya harus bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Semua pekerjaan dilakukannya
tanpa malu. Tak heran, Ibu tampak lebih tua dari usianya.
Kulitnya hitam dan keriput, rambutnya merah terbakar
Matahari.
Berbeda dengan Darmi. Darmi memiliki rambut hitam
yang lebat dan panjang. Jika ditimpa sinar Matahari,
rambutnya berkilauan. Kulitnya putih mulus, dan pipinya
bersemu merah. Namun Darmi adalah anak pemalas. Baginya
yang paling penting adalah kecantikannya. Ia berharap, suatu
saat akan ada pemuda kaya yang meminangnya Ia bosan hidup
miskin.

2 Komplikasi "Ibuuu... bedakku habis!" teriak Darmi di suatu pagi. 25


Ibu yang sedang menimba air di sumur segera
menghampirinya.
Kenapa pagi-pagi sudah berteriak-teriak, Nak?"
"Bedakku habis. Sana Ibu belikan di pasar!" perintah
Darmi.
"Bedak apa dan di mana membelinya." tanya Ibu.
"Aduh... begitu saja tidak tahu? Di toko yang bersebelahan
dengan penjual buah Bu," jawab Darmi.
"Penjual buah di pasar, kan banyak? Penjual buah yang
mana?" tanya Ibu tak mengerti. "Aduuhhh!! Ya sudah, ayo aku
tunjukkan. Diingat-ingat ya Bu letak tokonya, jadi jika aku
suruh lain kali, Ibu sudah tahu."
Hari itu pasar ramai sekali. "Awas... Bu... minggir
sedikit," bisik Darmi tiba-tiba.
"Apa? Ibu tak dengar Nak," jawab Ibu."Minggir!
Jangan dekat- dekat aku. Ibu jalan di belakangku saja. Aku tak
mau orang-orang melihatku berjalan bersama Ibu," ketus
Darmi.
Ibu terkejut. Hatinya sakit mendengar perkataan
Darmi. Namun ia kemudian melihat dirinya sendiri. "Astaga,
memang bajuku jelek dan kusam. Aku juga belum mandi,
pantas saja Darmi tak mau dekat denganku," batin Ibu.
Akhirnya Ibu pun mengalah. Ia berjalan di belakang Darmi.
Tiba-tiba terdengar teriakan, "Hei Darmi... kau mau ke
mana? Wah, lama sekali tak berjumpa denganmu." Darmi
menoleh. Ternyata itu suara penjual kain langganannya. "Aku
hendak membeli bedak. Sekalian mau membeli sabun." jawab
Darmi riang. "Oh, tumben kau diantar oleh ibumu?" tanya si
penjual kain lagi.
"Siapa yang kau maksud?' tanya Darmi pura-pura tak
mengerti."Oh, wanita tua ini? Ia bukan ibuku, masa Ibuku
seperti itu? Ia hanya pembantuku," jawab Darmi.
Ibu sungguh terkejut. "Rupanya ia malu kepadaku,"
kata Ibu dalam hati. Meskipun hatinya sakit, Ibu berusaha
tersenyum dan berkata pada si penjual kain.
"Iya, saya memang pembantunya." Darmi lalu
melambaikan tangan pada penjual kain. Ia berbisik pada
ibunya.
"Bagus Bu, tetaplah mengaku sebagai pembantuku."
Ibu hanya diam dan tak menjawab.
Ketika sedang memilih-milih bedak, tiba-tiba pemilik
toko berkata. "Wah Bu, senang ya punya anak secantik
Darmi,"
"Heh, sembarangan saja kau bicara. Ia itu pembantuku,
bukan ibuku. Masa kau tak lihat perbedaan warna kulit kami?"
tanya Darmi.
Sekali lagi, hati Ibu sakit mendengar jawaban Darmi
itu. Tapi Ibu tetap tersengum dan berkata pada pemilik toko
"Ya, saya memang pembantunya."
Selesai membeli bedak, Darmi dan ibunya pulang ke
rumah. Di perjalanan, mereka merasa haus. Mereka lalu
mampir ke warung untuk minum. "Wah Bu... putri ibu ini
benar-benar cantik jelita. Andai saja aku punya anak laki-laki,
pasti akan kunikahkan dengan anak ibu,"
Ibu hampir saja menjawab ketika Darmi
mendahuluinya "Pak, aku bukan anak Ibu ini. Ibuku cantik dan
putih sepertiku, tidak seperti dia. Dia itu hanya pembantuku,"
Dengan wajah kesal, Darmi lalu menarik tangan
ibunya dan keluar dari warung itu. Pemilik warung hanya bisa
melongo. Menurutnya, wajah Darmi dan ibunya sungguh
mirip. Hanya saja kulit Darmi Iebih bersih.
"Bu, aku malu berjalan bersama Ibu. Aku tak mau lagi
pergi bersama Ibu," kata Darmi kesal. Ibu mulai menangis. Ia
sungguh tak menyangka Darmi bersikap seperti itu. "Ya
Tuhan, ampuni anakku. Ia lupa bahwa aku adalah ibu yang
mengandung dan membesarkannya. Sadarkan ia dari
kesalahannya ini," doa Ibu dalam hati. "Darmi, sejelek apa
pun, aku ini tetap ibumu yang mengandung dan
membersarkanmu."
"Aku tak pernah minta untuk dilahirkan Ibu. Aku ingin
Ibu yang cantik, putih, dan juga kaya. Aku juga tak pernah
minta Ibu untuk membesarkan aku!" teriak Darmi. "Astaga
Nak... jaga ucapanmu. Jangan sampai Tuhan marah
mendengarmu," kata Ibu. "Biar saja Dia marah. Aku juga
marah padaNya karena memberiku Ibu sejelek ini," ketus
Darmi.

3 Resolusi Duerrrrr... tiba-tiba petir menyambar tepat setelah


Darmi mengelesaikan ucapannya. Darmi dan ibunya terkejut.
Ketakutan, Darmi merapat ke ibunya "Apa itu tadi, Bu?"
tanyanya. Ibu tak menjawab. Dalam hati ia bertanya "Apakah
Tuhan marah mendengar perkataan Darmi tadi?" Tiba-tiba
langit berubah menjadi hitam.
Petir terus menyambar-nyambar. Ibu menggandeng
Darmi dan berkata, "Ayo Darmi, cepatlah. Kita harus segera
sampai ke rumah. Sepertinya akan ada badai," kata Ibu.
Ibu merasa heran, mengapa Darmi tak juga berjalan
cepat?
Ia pun menoleh ke belakang.
"Darmi! Apa yang terjadi pada dirimu?" teriak Ibu. 25
Tampak olehnya Darmi sedang berdiri ketakutan sambil
memandangi kedua kakinya. "Kakiku Bu... kakiku... kenapa
tak bisa digerakkan? Rasanya seperti batu Bu... tolong aku..."
kata Darmi sambil menangis.
Ibu bergegas menghampiri Darmi dan memeriksa
kakinya. Ternyata benar, kaki Darmi telah berubah menjadi
batu. Ibu pun menangis sejadi-jadinya "Darmi, rupanya Tuhan
marah padamu. Kau telah menghina ibumu dan juga
menyalahkan Tuhan. Minta ampun Nak... mintalah ampun..."
ratap Ibu.
Namun semuanya sudah terlambat. Tak hanya kaki, perlahan-
lahan, semua bagian tubuh Darmi pun menjadi batu.
4 Koda Darmi menangis dan berkata "Maafkan aku Bu... aku
menyesal telah menghina Ibu." Itu adalah kata-kata terakhir
yang terucap dari mulut Darmi. Sekarang seluruh tubuhnya
telah menjadi batu. Ibu hanya bisa menangis dan memeluk
25
batu itu. Tampak olehnya, batu itu mengeluarkan air mata. Ya,
itu adalah air mata penyesalan dari Darmi. Sekarang, batu itu
dikenal dengan sebutan "Batu Menangis".

Jumlah 100

Anda mungkin juga menyukai