PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kegunaan ayakan dalam industri.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengayakan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ayakan.
4. Untuk mengetahui standar ayakan.
5. Untuk mengetahui perhitungan proses pengayakan.
6. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam penggunaan ayakan.
1.5 METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan yakni mengumpulkan data yang diperlukan dari bahan-bahan referensi
seperti buku, makalah, dan jurnal yang bersangkutan dengan topik yang akan dibahas
oleh penulis serta tambahan bahan dari internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 ALAT AYAKAN
Ada bebagai jenis alat pengayak yang digunakan dalam Industri. Hampir semua
ayakan industri memerlukan mesin penggerak untuk menggetarkan, menggoncangkan
ataupun memutar (gyration) ayakan. Gambar dibawah ini adalah jenis ayakan dengan
berbagai mode gerakan.
2.2.1 Ayakan stasioner dan Grizzlies.
Grizzlies sering digunakan untuk mengayak partikel berukuran besar,
umumnya diatas 1 in (biasanya hasil dari primary crusher). Grizzlies tersusun
antar batangan tertentu, antara 2 sampai 8 in. Batangan-batang logam tersusun
miring dengan sudut tertentu (20° sampai 50o terhadap sumbu horizontal),
untuk memudahkan padatan bergerak. Kapasitas grizzlies mencapai 100
4
Ayakan stasioner hampir sama dengan grizzlies, tetapi media
pengayakanya berupa anyaman kawat (mesh) atau plat logam yang
berlubangilubang. Sudut kemiringan ayakan dapat sampai sekitar 600 terhadap
sumbu horizontalnya. Ayakan stasioner digunakan untuk mengayak padatan
dengan ukuran lebih kecil, yaitu anatar ¼ sampai 4 in. Kedua jenis ayakan ini
hanya efektif digunakan untuk partikel padatan berukuran besar dan dapat
bergerak bebas (free flowing, tidak lengket).
Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan
diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu. Digunakan untuk
material yang sangat kasar. Terdiri dari serangkaian heavy bar paralel yang
terpasang pada sebuah frame, ada yang menggunakan rantai sebagai pengganti
bar dan ada yang digoyang atau digetarkan secara mekanik untuk sizing atau
membantu dalam penghilangan oversize.
Cara Kerja : Umpan yang sangat kasar, jatuh pada ujung atas kisi.
Bongkahan yang besar akan menggelinding ke bagian ujung dan bongkahan
kecil akan jatuh ke bawah masuk kedalam kolektor (pengumpul) tersendiri.
Jarak antara setiap batang pada bagian atas dibuat cukup lebar dibandingkan
bagian bawah agar kuat tanpa terjadi penyumbatan oleh bongkahan yang
hanya lolos sebagian. Jarak antara batang berkisar 2 – 8 inch.
5
Mesin pengayak ini biasanya tersusun atas beberapa ayakan dengan
berbagai ukuran aperture, satu diatas yang lainnya dalam sebuah kotak atau
casing. Ayakan dan casingnya digetarkan memutar untuk meloloskan partikel
dan dek ke dek lain, dan memindahkannya dan tempat masuk sampai tempat
keluarnya partikel. Sudut Kemiringan ayakan antara 16o sampai 30o terhadap
sumbu horizontal. Ayakan pada umumnya berbentuk persegi panjang dengan
ukuran (1.5 x 4 ft) sampai (5 x 14 ft). Kecepatan girasi dan amplitudonya
biasanya d apat diatur
sesuai keb utuhan.
Kecepatan girasi dapat
mencapai
600 sampai 1800 rpm.
Gambar dibwah
adalah contoh
gyrating screen yang
Gambar di bawah adala
h contoh g yrating scree
n yang digerakkan
vertikal dan
digerakkan horizontal (re
ciprocating screen).
6
Reciprocating screen merupakan jenis ayakan girasi dengan sudut
kemiringan lebih kecil (sekitar 5o). Mesin diputar getarkan pada sumbu
mendatarnya mendatarnya. Adakalanya diantara dua dek ayakan diisi bola-
bola karet untuk meningkatkan efisiensi pengayakan, sekaligus membersihkan
aperture ayakan dan padatan-padatan yang menyumbat. Gambar dibawah
adalah contoh reciprocating screen yang dilengkapi dengan bola-bola karet.
7
Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang
(20-200Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.
Separasi ini biasa digunakan untuk Material yang halus dan kering, ukuran
kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40 µm.
8
2.2.3 Ayakan Getar
Ayakan getar biasanya digunakan untuk pengayakan dengan kapasitas
besar. Getaran dapat dibangkitkan secara elektrik maupun mekanis. Getaran
mekanis pada casing ayakan biasanya ditimbulkan oleh sumbu esentrik yang
berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Biasanya tidak lebih dan 3 dek
ayakan yang terpasang dalam casing sebuah ayakan getar. Kecepatan getar
antara 1800 sampal 3600 getaran per menit. Sudut kemiringan terhadap
sumbu horizontal dapat diatur sesuai dengan keperluan, bervariasi antara 00
sampai
450· Ga mbar di
bawah a dalah co
ntoh da n ayaka
n getar
tripel de k.
kemiringan biasanya diset Iebih kecil, antara 5o sampai 10o.
Prinsip kerja vibrating screen sebenarnya sangat simple. Pada dasarnya
prinsip kerja vibrating screen adalah proses pengayakan dengan cara
menggetarkan. Screen yang sering kita sebut pengayakan dan vibrating yaitu
menggetarkan. Vibrating screen secara bentuknya ada yang berbentuk
lingkaran dan berbentuk persegi, namun secara umum bentuk lingkaran lebih
sering dipakai karena lebih banyak dipasaran. Vibrating screen disarankan 2
tingkat penyaringan dengan ukuran 30 mesh dibagian atas dan 40 mesh
dibagian bawah. Dengan ukuran yang demikian akan memudahkan
penyaringan di brush strainner.
9
Ciri-ciri dari Vibrating screener diantaranya, yaitu memiliki kapasitas
penyaringan yang tinggi, mudah dalam pemeliharaan dan desain yang tersusun
rapi dan rapat luas daerah getaran (fibrasi) dapat mudah berubah dari
keseimbangan bera, tahan lama dan dapat digunakan dalam ukuran dan
kapasitas yang berbeda-beda.
2.2.4 Trommels
Trommels merupakan jenis ayakan yang berputar cepat pada sumbu
horizontalnya. Berbentuk silindris atau konis dan biasanya tersusun atas
beberapa ayakan secara konsentris. Gambar dibawah adalah contoh trammel.
10
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri
skala besar terutama pada pertambangan. Ini adalah salah satu perangkat
skrining tertua, yang merupakan ayakan silinder biasanya berputar di antara 35
dan 45% kecepatan kritis. Ini adalah jenis ayakan bergulir. Trommels dapat
menangani bahan dari 55 mm sampai 6 mm, dan ukuran lebih kecil dapat
ditangani dalam kondisi penyaringan basah.
Cara Kerja : Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar,
dimana tabung tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri
dari input dan output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed
tersebut diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui
output. Feed yang diinginkan akan
masuk dalam penampung/ storage
kemudian dialirkan melalui belt
conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos
atau di reycle.
11
2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODE PENGAYAKAN
2.3.1 Keuntungan dari metode pengayakan
1. Lebih cepat dan praktis.
2. Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar.
3. Dalam waktu relatif singkat dapat diperoleh hasil yang diinginkan.
4. Tidak bersifat subyektif.
5. Lebih mudah diamati.
6. Tidak membutuhkan ketelitian mata pengamat.
2.3.2 Kerugian dari metode pengayakan
1. Tidak dapat mengetahui bentuk partikel secara pasti seperti pada metode
mikroskopi.
2. Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok
(berdasarkan keseragaman). Tidak dapat menentukan diameter partikel
karena ukuran partikel diperoleh berdasarkan nomor mesh ayakan.
3. Adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi
data.
4. Tidak dapat melihat bentuk partikel dan dapat menyebabkan erosi pada
bahan-bahan granul.
12
7. Pengendalian ukuran partikel penting untuk mencapai sifat alir yang diperlukan.
Pengetahuan dan pengukuran terhadap partikel sangat penting dalam farmasi.
Ukuran berhubungan dengan luas permukaan, dari suatu partikel dapat dikaitkan
dengan sifat fisika, kimia, dan farmakologi dari suatu obat. Ukuran partikel
mempengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral,
topikal, parenteral, dan rektal. Ukuran partikel mempengaruhi kekompakan tablet,
kestabilan emulsi, dan suspensi (kemudahan digojog). Pada tablet dan kapsul, ukuran
partikel menentukan sifat alir serta pencampuran yang benar dari granul dan granul.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi,
sebab ukuran partikel mempunyai pengaruh yang besar dalam pembuatan sediaan obat
dan juga terhadap efek fisiologisnya. Ukuran partikel yang juga luas permukaan
spesifik partikel, dapat dihubungkan dengan sifat-sifat fisika, kimiawi dan farmakologi
suatu obat. Secara klinik, partikel memiliki pelepasan obat dari sediaan yang diberikan
baik secara oral, parenteral, rectal dan topical (Moechtar, 1990).
13
Cara Pengayakan dalam metode ini, sampel bergerak secara horisontal
(mendatar) pada bidang permukaan sieve (ayakan), metode ini baik digunakan
untuk sampel yang berbentuk jarum, datar, panjang atau berbentuk serat.
15
keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai
dengan ukuran 35 in.
19
Nomor Ayakan Lubang Ayakan
2 9,5 mm
20
3,5 5,6 mm
4 4,75 mm
8 2,36 mm
10 2,00 mm
20 850 µm
30 600 µm
40 425 µm
50 300 µm
60 250 µm
70 212 µm
80 180 µm
100 150 µm
120 125 µm
200 75 µm
230 63 µm
270 53
325 45
400 38
Keterangan : Untuk ukuran lubang yang berbeda, digunakan diameter kawat yang
berbeda pula.
Contoh:
Ayakan 10 mesh, artinya sepanjang 1 inch terdapat 10 lubang dan kawatnya.
Maka : Jarak antar pusat kawat yang satu dengan kawat berikutnya = 1/10 =0,1 in.
Aperture = 0,1 – (diameter kawat) in.
Dari table Tyler screen, untuk 10 mesh ternyata diameter kawat = 0,035 in, maka,
Aperture = 0,1 – 0,035 = 0,05 in.
21
2.15 KAPASITAS SCREEN
Kapasitas screen secara umum tergantung pada: [Kelly,1982]
1. Luas penampang screen
2. Ukuran bahan
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature
4. Tipe mechanical screen yang digunakan.
Sumber Brown, 1950.
Contoh : Tersedia vibrating screen dengan luas permukaan= 6 ft, aperture = 2 mm.
Berapa kisaran kapasitas yang memungkinkan screen ini?
Penyelesaian :
Kapasitas = ( 5 s/d 20 ) x 6 x 2 = 60 s/d 240 Tons/24 hr.
23
2.19 BENTUK-BENTUK LUBANG AYAKAN
24
2.20 MENENTUKAN EFEKTIVITAS AYAKAN
Menentukan efektivitas ayakan.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel .
- Faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan : bentuk lubang ayakan,
celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan keefektifan.
- Dalam proses pengayakan harus diperhatikan beberapa variable : metode
pengumpanan, permukaan ayakan, sudut kemiringan, kecepatan putaran, frekuensi
getaran.
- Ayakan dibagi menjadi ayakan Grizzly, ayakan Revolving Screen, Vibrating
Screen, ayakan Trommel.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya makalah
ini mendapat kritik yang membangun agar dalam penyusunannya dapat lebih sempurna
lagi. Dan alangkah baiknya jika isis dari makalah ini dapat dikoreksi oleh dosen
pengampu agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami materi tentang
Peralatan Pemisahan Ayakan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Jaksen M dan Erlina Margaretty. 2015. Peralatan Industri Proses. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.
Anonim. 2005. Teknologi Farmasi Eropa. Pengayakan
Anonim.2010. Particle Size Sieve Analyses.
(http://www.particletechlabs.com/particle-size/sieve-analyses)
Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. UGM Press. Yogyakarta.
Zulfikar. 2010. Pengayakan.
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia”. Alih Bahasa Jasiji, E.Ir.
Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam :Starch
Conversion Technology. Van Beynum GMA, Roels A, editor. New York : Marcel
Dekker.
http://brownharinto.blogspot.com/2009/11/screening-pengayakan.html
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/08/2-screen.pdf
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/.../1-cara-menentukan-ukuran-partikel.pdf
http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-iii-pengolahan-bahan-galian.html
file:///D:/screening/Seminar-Laporan-Operasi-Teknik-Kimia-I.htm
http://bundafathi.wordpress.com/2010/08/03/pengayakan/
27