Bab Ii ISI: Volume Parenteral (LVP) Adalah Injeksi (Suntikan) Yang Dimaksudkan Untuk Penggunaan
Bab Ii ISI: Volume Parenteral (LVP) Adalah Injeksi (Suntikan) Yang Dimaksudkan Untuk Penggunaan
ISI
1
operasi
2
mengandung antimikroba dan bahan tambahan lainnya. SWFI mungkin
mengandung lebih banyak total solid dibandingkan dengan WFI karena
leaching dari wadah selama sterilisasi. SWFI digunakan sebagai pelarut,
pembawa, atau diluen untuk sediaan injeksi yang telah disterilisasi. SWFI
juga banyak digunakan untuk rekonstitusi.
3
dan proporsi antimikroba dan “Tidak Digunakan untuk Neonatus” serta
tidak dikemas dalam wadah lebih dari 30 mL. Bila digunakan sebagai
pembawa, perlu diperhatikan kompatibilitas obat dengan antimikroba dan
juga dengan NaCl. Bacteriostatic Sodium Chloride Injection juga dapat
digunakan untuk flush kateter atau IV-line.
6. Ringer’s Injection
Ringer’s Injection merupakan larutan steril dari NaCl, KCl, dan CaCl
dalam WFI. Ketiga agen ini dibuat dalam konsentras yang menyerupai
cairan fisiologis. Ringer’s Injection dapat digunakan dengan obat atau
digunakan tunggal sebagai penambah elektrolit atau untuk menambahkan
cairan plasma.
4
1. Ethyl alcohol Untuk preparasi kelarutan Glikosida jantung
2. Propylene glycol Barbiturat, alkaloid dan antibiotik
3. Glycerin
4. Polyethylene glycols
5
1.2.2 Bahan Tambahan
USP mengizinkan zat tambahan dengan tujuan meningkatkan stabilitas dan
meningkatkan khasiat, selama tidak dilarang untuk zat aktif tersebut, tidak
mengganggu efek terapetik. Zat tambahan yang biasa digunakan adalah:
1.2.2.1 Pengawet
Pengawet biasanya digunakan untuk sediaan multi dose container.
Kandungan pengawet dapat mencegah tertariknya mikroba secara tidak
sengaja selama penarikan produk. Sediaan multi-dose dengan pengawet
memiliki beberapa keuntungan dibandingkan sediaan single dose, yaitu
- Meminimalkan pemborosan karena dapat menarik dosis dengan jumlah
yang berbeda dari satu wadah
- Dosis dapat diperoleh tanpa mengkhawatirkan pertumbuhan mikroba
- Hemat kemasan karena dosis ganda disimpan dalam botol tunggal
Banyak pengawet yang toksik pada jumlah yang tinggi, atau menyebabkan
iritasi pada administrasi parenteral sehingga perlu penanganan khusus seperti
pembatasan dosis. Jumlah pengawet yang diperlukan sesuai kandungan
sediaan parenteral adalah sebagai berikut:
- Untuk agen mengandung merkuri dan senyawa kationik, konsentrasi yang
diperlukan sebanyak 0,01%.
- Untuk agen seperti klorobutanol, kresol, dan fenol dibutuhkan 0,5%.
- Sulfur dioksida, sulfit, bisulfit, atau, metabisulfit dari kalium atau
natrium, membutuhkan 0,2%.
6
7