BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang selanjutnya disebut BEM
POLBAN adalah lembaga eksekutif pelaksana kegiatan dalam KEMA POLBAN sesuai
dengan amanat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KEMA POLBAN.
4. Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang selanjutnya disebut UKM
POLBAN adalah organisasi yang berada di tingkat pusat yang mewadahi mahasiswa
dalam pengembangan minat dan bakat.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
1. Anggota MPM POLBAN adalah perwakilan dari UKM dan HIMA POLBAN.
2. Komposisi jumlah perwakilan dari HIMA POLBAN adalah sebagai berikut:
a. HIMA yang jumlah anggotanya ≤ 200 diwakili oleh 2 orang.
b. HIMA yang jumlah anggotanya 201 ̶ 300 diwakili oleh 3 orang.
c. HIMA yang jumlah anggotanya 301 ̶ 400 diwakili oleh 4 orang.
d. HIMA yang jumlah anggotanya 401 ̶ 500 diwakili oleh 5 orang.
e. HIMA yang jumlah anggotanya ≥ 501 diwakili oleh 6 orang.
3. Setiap UKM POLBAN mewakilkan 1 orang anggotanya untuk menjadi anggota MPM
POLBAN.
Pasal 7
Masa keanggotaan MPM POLBAN adalah 1 (satu) periode kepengurusan dan berakhir
bersamaan dengan pelantikan Anggota MPM POLBAN yang baru.
Pasal 8
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Pasal 10
Pasal 11
BAB IV
ORGAN KELEMBAGAAN
Bagian Kesatu
Susunan
Pasal 12
1. Perangkat MPM POLBAN dibentuk dalam rangka untuk menjalankan tugas dan
wewenang MPM POLBAN.
2. Perangkat MPM POLBAN terdiri atas:
a. Dewan Pengurus Harian.
b. Kelembagaan.
c. Komisi/Badan.
d. Panitia Khusus.
e. Alat kelengkapan lainnya.
Bagian Kedua
Dewan Pengurus Harian
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Ketiga
Kelembagaan
Pasal 19
Bagian Keempat
Komisi/Badan
Pasal 21
1. Komisi/badan adalah organ kelembagaan yang dibentuk untuk memudahkan tugas dan
fungsi MPM POLBAN yang jumlah dan fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Komisi/badan dapat berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan keterangan
sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya.
3. Komisi/badan berhak mengadakan penyelidikan sendiri guna memperoleh keterangan
sehubungan dengan tugas dan fungsinya.
4. Segala sesuatu tentang pengaturan internal komisi/badan menjadi urusan masing-
masing komisi/badan.
5. Komisi/badan berhak mengajukan anggaran biaya sesuai dengan kebutuhan dan
fungsinya.
6. Komisi/badan melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya
kepada seluruh Anggota MPM POLBAN dalam bentuk rapat koordinasi minimal satu
bulan sekali.
7. Komisi/badan wajib melaporkan kinerja tertulis setiap bulan kepada pimpinan MPM
POLBAN.
8. Komisi/badan wajib menjaring aspirasi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9. Seluruh komisi/badan berkewajiban membuat program kerja dalam rangka memenuhi
fungsinya masing-masing dan disosialisasikan dalam rapat kerja MPM POLBAN.
Pasal 22
Pasal 23
Bagian Kelima
Panitia Khusus
Pasal 24
1. Panitia Khusus yang selanjutnya disebut PANSUS adalah panitia yang dibentuk dan
diberi tugas oleh MPM POLBAN untuk melakukan tugas-tugas khusus.
2. PANSUS terdiri dari Anggota MPM POLBAN dengan atau tanpa elemen lain.
3. PANSUS bertanggung jawab kepada MPM POLBAN.
4. Hak dan Kewajiban PANSUS ditetapkan pada sidang.
Bagian Keenam
Alat Kelengkapan Lain
Pasal 25
1. Alat Kelengkapan Lain adalah perangkat penunjang yang dibentuk dan diberhentikan
oleh MPM POLBAN untuk memudahkan tugas dan fungsi MPM POLBAN.
2. Alat Kelengkapan Lain beranggotakan Mahasiswa POLBAN, non-MPM POLBAN,
dan non-BEM POLBAN yang ditetapkan melalui sidang.
3. Hak dan kewajiban Alat Kelengkapan Lain ditetapkan pada sidang.
BAB V
MUSYAWARAH MPM POLBAN
Pasal 26
Pasal 27
5. Rapat
Rapat diadakan apabila diperlukan.
BAB VI
SANKSI DAN PEMBELAAN
Bagian Kesatu
Sanksi
Pasal 28
Sanksi berupa:
1. Lisan
2. Tulisan
3. Dikembalikan kepada ORMAWA yang mendelegasikannya.
Pasal 29
1. Sanksi lisan diberikan kepada anggota yang melanggar ketentuan pasal 11 tentang
kewajiban anggota MPM POLBAN.
2. Sanksi tertulis diberikan kepada:
a. Anggota MPM POLBAN yang mendapat sanksi lisan atas kesalahan yang sama
sebanyak dua kali.
b. Anggota MPM POLBAN yang melanggar pasal 9.
c. Anggota MPM POLBAN yang diketahui membocorkan informasi pada sidang
rapat tertutup MPM POLBAN.
3. Dikembalikan kepada ORMAWA yang mendelegasikannya apabila anggota mendapat
sanksi tertulis sebanyak tiga kali dan selama proses dipanggil kembali anggota yang
bersangkutan mendapat skorsing dari keanggotaan MPM POLBAN.
Pasal 30
Pasal 31
Bagian Kedua
Pembelaan
Pasal 32
1. Pihak yang akan diberikan sanksi dapat melakukan pembelaan pada rapat.
2. Mekanisme pembelaan:
a. MPM POLBAN melakukan rapat dengan pihak yang akan diberikan sanksi
untuk mendengarkan pembelaannya.
b. Setelah mendapat keterangan dari pihak yang akan diberikan sanksi
sebagaimana yang dimaksud poin (a), rapat dilanjutkan untuk mengambil
keputusan tanpa menghadirkan pihak yang akan diberikan sanksi.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
(1) Dengan diberlakukannya tata tertib ini, maka ketentuan yang mengatur tentang tata
tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian hari.
(3) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ketua Umum
Majelis Perwakilan Mahasiswa
Politeknik Negeri Bandung,