ABSTRAK
Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api
agar kereta api dapat dioperasikan. Salah satu komponen penyusun prasarana perkeretaapian
yakni drainase. Drainase jalan kereta api merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air
permukaan ke badan air dan atau ke bangunan resapan buatan. Pada penelitian di lapangan saat
ini kondisi dari saluran drainase jalan kereta api di Akademi perkeretaapian Indonesia tidak
dalam kondisi yang sesuai terjadi genangan dan endapan lumpur yang di campuri dengan
tumbuh ya tanaman liar yang disebabkan karena bangunan drainase yang tidak sesuai dalam
pemasangan dan tidak sesuai dengan topografi daerah tersebut. Dari fakta di lapangan dilakukan
peninjauan terhadap masalah yang ada pada drainase tersebut. Pola aliran drainase jalan kereta
api ini seharusnya di alirkan menuju danau yang mana merupakan saluran pembuangan akhir,
namun kebutuhan ini belum terpenuhi sepenuhnya. Dari masalah diatas diambil alternatif untuk
menyelesaikan masalah tersebut yang pertama yakni Perencanaan dan Normalisasi Saluran
Drainase mencakup (pembersihan drainase, peninggian drainase, pembuatan drainase baru),
solusi kedua yakni pembuatan bangunan penunjang mencakup pembuatan gorong-gorong,
pembangunan pintu air dan pembuatan rumah pompa.
76
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
78
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
1. Penelitian hanya sebatas sampai penerima. Sistem ini harus dipenuhi agar
penemuan masalah pada drainase sistem drainase dapat berfungsi dengan
berdasarkan kondisi fisik drainase baik. Sistem drainase dipengaruhi juga dari
existing dan solusi dari pola kontruksi dari drainase tersebut.
permasalahan tersebut. Kontruksi drainase harus memenuhi
2. Penyelesaian solusi terbatas sampai persyaratan berikut:
metode dan rencana anggaran biaya. 1. Kemiringan minimum struktur drainase
3. Perencanaan bangunan penunjang haruslah 0,3%
drainase tidak mengkaji spesifikasi 2. Diameter minimum saluran pipa
teknis bahan bangunan penunjang. haruslah 15 cm untuk memudahkan
pembersihan.
3. Untuk badan jalan yang merupakan
TINJAUAN PUSTAKA tanah timbunan, maka permukaan lapis
dasar harus memiliki kemiringan 5% ke
Drainase jalan kereta api merupakan arah luar
prasarana yang dapat bersifat alami ataupun 4. Dalam hal jalur ganda, diperlukan
buatan yang berfungsi untuk memutuskan saluran di antara dua jalur (parit-U atau
air menyalurkan di permukaan maupun French Drain) dan drainase melintang.
bawah tanah, biasanya menggunakan 5. Pada daerah galian yang terdapat mata
bantuan gaya gravitasi, yang terdiri atas air, drainase dan dinding galian harus
saluran samping dan gorong gorong ke dilengkapi dengan sulingan (weephole)
badan air penerima atau tempat peresapan dengan ukuran diameter pipa sekurang-
buatan (contoh : sumur resapan air hujan kurangnya 2 inch dan jarak (0,5 - 1,0)m;
atau kolam drainase tampungan sementara). 6. Apabila drainase menggunakan saluran
Drainase permukaan memiliki maksud pipa, ukuran diameter pipa sekurang-
sebagai berikut: kurangnya 6 inch.
1. Sarana untuk mengalirkan air, dari
suatu tempat ke tempat lain. Perencanaan Sistem Drainase
2. Suatu jaringan saluran yang umumnya Perencanaan sistem drainase jalan
berbentuk saluran terbuka yang didasarkan kepada keberadaan air
berfungsi untuk hengalirkan air hujan permukaan dan bawah permukaan sehingga
dari suatu daerah pelayanan ke tempat beberapa jenis drainase harus memiliki
pembuangan yang umumnya berbentuk keterpaduan tujuan agar perencanaan
badan air. drainase jalan tercapai. Keberadaan sungai
Pasarana yang dapat bersifat alami atau dan bangunan air lainnya yang terdapat di
buatan yang berfungsi untuk memutuskan tokasi harus diperhatikan. Badan sungai
dan menyalurkan air permukaan maupun yang terpotong oleh jalan kereta api harus
air dibawah permukaan tanah. Terkadang ditanggulangi dengan perencanaan gorong-
untuk memenuhi tujuan tersebut gorong, dimana debit yang dihitung adalah
menggunakan bantuan gaya gravitasi. debit sungai yang menggunakan SNI A3-
1724-1989, Tata Cara Perencanaan
Sistem Drainase Hidrologi dan Hidrolika untuk bangunan di
Sistem drainase merupakan sungai.
serangkaian bangunan air yang berfungsi
Perencanaan-perencanaan tersebut
untuk mengurangi dan atau membuang
harus mengikuti ketentuan teknis yang ada
kelebihan air dari suatu kawasan ke badan
tanpa mengganggu stabilitas konstruksi
air atau ternpat peresapan buatan..
jalan kereta api. Perencanaan drainase harus
Bangunan sistem drainase dapat terdiri atas
dikonsultasikan secara seksama ke staf
saluran penerima, saluran pembawa air
perencanaan jalan kereta api.
berlebih, saluran pengumpul dan badan air
79
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
80
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
81
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
82
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
83
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
lingkaran dengan diameter dalam kualitas beton yang kuat serta akan
sebesar 40 cm. Penetapan diameter lebih kuat jika berbentuk persegi,
gorong-gorong ini disesuaikan dengan sehingga akan lebih kuat (beton
lebar dari saluran drainase (U ditch) bertulang) saat dibebani beban kereta
serta panjang gorong-gorong yang akan
di buat sepanjang 5 m.
Terdapat dua gorong-gorong yang
akan dibangun untuk memaksimalkan
pola aliran air pada drainase jalan
kereta api di Akademi Perkeretaapian
Indonesia. Peletakan dari saluran
gorong-gorong berada di dua tempat Gambar 6 tipe gorong-gorong di
yang berbeda yang pertama yakni bawah jalan rel (Sipon)
gorong-gorong I di Km 0,900+25 yang 3. Pemasangan Pompa Air
melintang di jalan raya di dekat dengan
Kondisi elevasi saluran drainase
perlintasan sebidang drainase ini
dengan elevasi saluran pembuangan
menghubungkan saluran drainase dari
tidak sesuai sehingga air tidak dapat
timur jalan raya dengan saluran
mengalir dengan optimal menuju ke
drainase di sebelah barat jalan raya. Air
saluran pembuangan. Dari kondisi
dari saluran gorong-gorong ini
tersebut di buatkan solusi yakni dengan
dilanjutkan menuju saluran
pemasangan rumah pompa untuk
pembuangan air (danau). Peletakan
mambantu memindahkan air menuju ke
gorong-gorong yang kedua berada di
saluran pembuangan. Mesin pompa
persimpangan drainase jalan kereta
yang digunakan yakni mesin pompa
utama dan drainase jalan badug yang
dengan merek Panasonic GA 130-
berada ditimur ruang workshop II pada
JACK mesin pompa tipe merupakan
Km 0,300+91. Dari 2 arah drainase
mesin pompa sumur dangkal yang
tersebut dilanjutkan menuju drainase
sesuai dengan kondisi lapangan yang
yang ada di selatan gedung workshop.
akan dipasang pompa air. Mesin pompa
ini juga menggunakan sistem otomatis
sehingga memudahkan dalam
pengontrolan ketinggian air di daerah
pembuangan.
84
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
85
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No 23 (2007).Prasaran
Perkeretaapian. Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.Jakarta.
Peraturan Menteri No 60
(2012).Persyaratan Teknis Jalur
Kereta Api.Kementerian
Perhubungan.Jakarta.
Peraturan Dinas No 10
(2018).Perancanaan Jalan Rel.
PT.KERETA API
INDONESIA.Bandung
Pedoman Kontruksi dan Bangunan
(2006).Perencanaan Sistem Drainase
Jalan. Departemen Pekerjaan
Umum.Jakarta.
Hasmar Halim A. (2011).Drainase
Terapan.UII Press.Yogyakarta.
Kusnadi Kalsim Dedi.(2010).Teknik
Drainase Bawah Permukaan. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Kusnaedi.(2011).Sumur Resapan Untuk
Pemukiman Perkotaan dan
Pedesaan.Penebar Swadaya.Depok.
Candra Yuwana M., Indra Setiawan
B.(2014).Analisis Pola Aliran dan
Perencanaan Saluran Drainase di
Sekitar Jalan Meranti-Tanjung
Kampus IPB Dermaga Bogor.Skripsi
86