Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

PERENCANAAN DAN NORMALISASI DRAINASE RING DALAM


KERETA API DI AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

Adya Aghastya, Email: adya@api.ac.id

Teknik Bangunan dan Jalur Perkeretaapian, Akademi perkeretaapian Indonesia Madiun

ABSTRAK

Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api
agar kereta api dapat dioperasikan. Salah satu komponen penyusun prasarana perkeretaapian
yakni drainase. Drainase jalan kereta api merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air
permukaan ke badan air dan atau ke bangunan resapan buatan. Pada penelitian di lapangan saat
ini kondisi dari saluran drainase jalan kereta api di Akademi perkeretaapian Indonesia tidak
dalam kondisi yang sesuai terjadi genangan dan endapan lumpur yang di campuri dengan
tumbuh ya tanaman liar yang disebabkan karena bangunan drainase yang tidak sesuai dalam
pemasangan dan tidak sesuai dengan topografi daerah tersebut. Dari fakta di lapangan dilakukan
peninjauan terhadap masalah yang ada pada drainase tersebut. Pola aliran drainase jalan kereta
api ini seharusnya di alirkan menuju danau yang mana merupakan saluran pembuangan akhir,
namun kebutuhan ini belum terpenuhi sepenuhnya. Dari masalah diatas diambil alternatif untuk
menyelesaikan masalah tersebut yang pertama yakni Perencanaan dan Normalisasi Saluran
Drainase mencakup (pembersihan drainase, peninggian drainase, pembuatan drainase baru),
solusi kedua yakni pembuatan bangunan penunjang mencakup pembuatan gorong-gorong,
pembangunan pintu air dan pembuatan rumah pompa.

Kata Kunci : Drainase jalan kereta api, Drainase eksisting,Normalisasi Drainase,


Perencanaan Drainase
ABSTRACT
Railway infrastructure is a railroad line, train station and railroad operating facilities so that
trains can be operated. One component of the construction of railway infrastructure is drainage.
Drainage of the railroad is an infrastructure that functions to drain surface water into water
bodies and/or to artificial infiltration buildings. In the current field research, the conditions of
the railroad drainage channel at the Indonesian Railways Academy are not in a suitable
condition for inundation and mud deposits which are mixed with the growth of wild plants due to
drainage structures that are not suitable for installation and are not in accordance with
topography the area. From the facts in the field, a review of the problems in the drainage was
carried out. This pattern of railroad drainage flow should have flowed towards the lake which is
the final sewer, but this need has not been fully met. From the above problem, an alternative was
taken to solve the first problem, namely Planning and Normalization of Drainage Channels
including (cleaning drainage, raising drainage, making new drainage), the second solution was
making supporting buildings including making culverts, building sluices and making pump
houses.

Keywords: Railroad Drainage, Existing Drainage, Normalization of Drainage, Drainage


Planning

76
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

PENDAHULUAN air yang akan melewati drainase


tersebut volume air yang akan
Latar Belakang melewati tergantung dari intensitas
curah hujan yang ada pada lokasi
Jalur kereta api adalah jalur yang
tersebut.
terdiri atas rangkaian petak jalan rel
yang meliputi ruang manfaat jalur
Drainase jalur kereta api ring
kereta api, ruang milik jalur kereta api,
dalam di Akademi Perkeretaapian
dan ruang pengawasan jalur kereta api,
Indonesia terdapat permasalahan pada
termasuk bagian atas dan bawahnya
beberapa titik antara lain genangan
yang diperuntukkan bagi lalu lintas
yang tidak berjalan, penyumbatan yang
kereta api. Sistem jalan rel terdiri dari
disebabkan oleh tanaman , endapan
konstruksi bagian atas dan konstruksi
pada beberapa titik dan kontruksi
bagian bawah. Konstruksi bagian
drainase yang perlu perbaikan.
bawah harus memenuhi persyaratan
Merujuk pada permasalahan di
stabilitas dan persyaratan daya dukung.
lapangan tersebut maka diperlukan
kajian ulang terhadap drainase tersebut
Kontruksi jalan rel bagian bawah baik secara normalisasi maupun
terdiri dari badan jalan, proteksi lereng, perencanaan ulang drainase tersebut.
dan drainase. Drainase merupakan
kontruksi bawah jalan rel yang
berfungsi mengalirkan air permukaan Maksud dan Tujuan Penelitian
ke badan air dan atau ke bangunan Penelitian dimaksudkan untuk
resapan buatan. Sehubungan dengan itu menormalisasi dan merencanakan
ada istilah sistem drainase yang ulang saluran drainase jalan kereta api
memiliki pengertian yakni serangkaian di Akademi Perkeretaapian Indonesia
bangunan air yang berfungsi untuk Untuk menacapai maksud diatas
mengurangi dan atau membuang maka penelitian ini memiliki tujuan
kelebihan air dari suatu kawasan ke yakni sebagai berikut:
badan air atau ternpat peresapan buatan. 1. Mengetahui penyebab
Bangunan sistem drainase dapat terdiri ketidaksesuaian aliran drainase di
atas saluran penerima, saluran track kereta Api Madiun
pembawa air berlebih, saluran 2. Menormalisasi saluran drainase di
pengumpul dan badan air penerima. track kereta Api Madiun
Perencanaan sistem drainase jalan 3. Merencanakan ulang Drainase di
didasarkan kepada keberadaan air track kereta Api Madiun
permukaan dan bawah permukaan,
sehingga perencanaan drainase jalan
dibagi menjadidua yaitu: drainase
permukaan (surface drainage) dan Manfaat Penelitian
drainase bawah permukaan (sub
surtace drainage). Namun perencanaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kedua jenis drainase di atas harus masukan bagi pimpinan Akademi
memiliki keterpaduan tujuan agar Perkeretaapian Indonesia. Terutama bagian
perencanaan drainase jalan tercapai. sarana dan prasarana untuk mengatasi
Pembuatan drainase digunakan beton masalah kondisi drainase jalan kereta api di
atau pipa dengan diameter tertentu Akademi Perkeretaapian Indonesia
sebagai kontruksi pembangunnya. Batasan Masalah
Kontruksi pembangunnya dibuat harus
sesuai ataupun harus bisa menampung

78
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

1. Penelitian hanya sebatas sampai penerima. Sistem ini harus dipenuhi agar
penemuan masalah pada drainase sistem drainase dapat berfungsi dengan
berdasarkan kondisi fisik drainase baik. Sistem drainase dipengaruhi juga dari
existing dan solusi dari pola kontruksi dari drainase tersebut.
permasalahan tersebut. Kontruksi drainase harus memenuhi
2. Penyelesaian solusi terbatas sampai persyaratan berikut:
metode dan rencana anggaran biaya. 1. Kemiringan minimum struktur drainase
3. Perencanaan bangunan penunjang haruslah 0,3%
drainase tidak mengkaji spesifikasi 2. Diameter minimum saluran pipa
teknis bahan bangunan penunjang. haruslah 15 cm untuk memudahkan
pembersihan.
3. Untuk badan jalan yang merupakan
TINJAUAN PUSTAKA tanah timbunan, maka permukaan lapis
dasar harus memiliki kemiringan 5% ke
Drainase jalan kereta api merupakan arah luar
prasarana yang dapat bersifat alami ataupun 4. Dalam hal jalur ganda, diperlukan
buatan yang berfungsi untuk memutuskan saluran di antara dua jalur (parit-U atau
air menyalurkan di permukaan maupun French Drain) dan drainase melintang.
bawah tanah, biasanya menggunakan 5. Pada daerah galian yang terdapat mata
bantuan gaya gravitasi, yang terdiri atas air, drainase dan dinding galian harus
saluran samping dan gorong gorong ke dilengkapi dengan sulingan (weephole)
badan air penerima atau tempat peresapan dengan ukuran diameter pipa sekurang-
buatan (contoh : sumur resapan air hujan kurangnya 2 inch dan jarak (0,5 - 1,0)m;
atau kolam drainase tampungan sementara). 6. Apabila drainase menggunakan saluran
Drainase permukaan memiliki maksud pipa, ukuran diameter pipa sekurang-
sebagai berikut: kurangnya 6 inch.
1. Sarana untuk mengalirkan air, dari
suatu tempat ke tempat lain. Perencanaan Sistem Drainase
2. Suatu jaringan saluran yang umumnya Perencanaan sistem drainase jalan
berbentuk saluran terbuka yang didasarkan kepada keberadaan air
berfungsi untuk hengalirkan air hujan permukaan dan bawah permukaan sehingga
dari suatu daerah pelayanan ke tempat beberapa jenis drainase harus memiliki
pembuangan yang umumnya berbentuk keterpaduan tujuan agar perencanaan
badan air. drainase jalan tercapai. Keberadaan sungai
Pasarana yang dapat bersifat alami atau dan bangunan air lainnya yang terdapat di
buatan yang berfungsi untuk memutuskan tokasi harus diperhatikan. Badan sungai
dan menyalurkan air permukaan maupun yang terpotong oleh jalan kereta api harus
air dibawah permukaan tanah. Terkadang ditanggulangi dengan perencanaan gorong-
untuk memenuhi tujuan tersebut gorong, dimana debit yang dihitung adalah
menggunakan bantuan gaya gravitasi. debit sungai yang menggunakan SNI A3-
1724-1989, Tata Cara Perencanaan
Sistem Drainase Hidrologi dan Hidrolika untuk bangunan di
Sistem drainase merupakan sungai.
serangkaian bangunan air yang berfungsi
Perencanaan-perencanaan tersebut
untuk mengurangi dan atau membuang
harus mengikuti ketentuan teknis yang ada
kelebihan air dari suatu kawasan ke badan
tanpa mengganggu stabilitas konstruksi
air atau ternpat peresapan buatan..
jalan kereta api. Perencanaan drainase harus
Bangunan sistem drainase dapat terdiri atas
dikonsultasikan secara seksama ke staf
saluran penerima, saluran pembawa air
perencanaan jalan kereta api.
berlebih, saluran pengumpul dan badan air

79
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

Jenis Drainase Menurut Cara Pengaliran


Jenis Drainase Menurut Letak Saluran Berdasarkan cara pengaliran dan
Berdasarkan keberadaan dan volume pembuangan air pada saluran drainase
air yang ada pada permukaan dan dibawah dibagi menjadi beberapa jenis yakni
permukaan tanah maka drainase dibagi sebagai berikut:
menjadi tiga jenis sebagai berikut: a. Sistem Gravitasi merupakan air
mengalir pada saluran secara Gravitasi.
1. Drainase permukaan merupaakan b. Sistem PompaSistem ini dipilih apabila
drainase yang mengalirkan air yang ada pada waktu tertentu muka air di
pada permukaan tanah.Sistem drainase pembuanga akhir lebih tinggi dari pada
permukaan berfungsi untuk muka air di saluran..
mengendalikan tirnpasan air huian di. c. PolderSistem ini diterapkan pada daerah
permukaan jalan dan dari daerah yang lebih rendah daripada sekitarnya.
sekitamya agar tidak merusak Daerah tersebut diisolasi dari
konstruksi jalan, seperti kerusakan kemungkinan masuknya air dari
karena air banjir yang melimpas diatas luar/daerah sekitarnya yang lebih tinggi.
struktur atas jalan kereta api atau d. Busem (kolam penampung, pond,
kerusakan pada badan jalan rel akibat retarding basin)Sistem ini diterapkan
erosi.Ada dua macam dari drainase apabila pengaliran secara gravitasi tak
permukaan yakni Drainase memanjang dapat dilakukan akibat muka air di hilir
(side-ditch) dan Drainase melintang (muara saluran, pembuanga akhir) lebih
(cross drainage). tinggi dari mukaair di saluran.
2. Drainase di Bawah Permukaan e. Long Storage (saluran penampung
merupakan drainase yang digunakan sementara)Serupa dengan fungsi busem,
untuk menjaga agar elevasi muka air namun penampungan dilakukan di
tanah tidak akan mendekati permukaan saluran yang diperlebar di suatu bagian.
tanah tubuh jalan yang harus dilindungi,
sehingga konsistensi dan kepadatan Fungsi drainase menurut jenis saluran.
tubuh jalan dibawah balas kondisinya
tetap baik. Konstruksi drainase di Drainase merupakan saluran air yang
bawah permukaan tanah terdiri atas memiliki dasar yakni semakin ke bawah
pipa berlubang (Perforated pipe) yang maka aliran air semakin besar.berikut
dipasang dibawah tanah di pinggir kiri fungsi drainase secara umum:
dan atau kanan tubuh jalan. 1. Saluran Interseptor merupakan slauran
3. Drainase lereng lebih dimaksudkan yang berfungsi untuk mencegah
untuk mencegah agar air permukaan terjadinya pembebanan aliran dari suatu
yang berasal dari punggung lereng tidak daerah terhadap daerah lain dibawah
mengalir secara deras sehingga nya.
menggerus permukaan kakai lereng 2. Saluran kolektor berfungsi sebagai
serta mencegah terjadinya aliran pengumpul aliran dari saluran yang
rembesan (seepage) didalam tubuh lebih kecil, misalnya saluran interseptor.
lereng rendah, yang dapat menyebabkan 3. Saluran konveyor adalah saluran yang
lereng longsor secara mendadak dan berfungsi sebagai saluran pembawa
memperlemah tubuh jalan kereta api. seluruh air buangan dari suatu tempat
Pada suatu lereng, baik galian maupun ke daerah pembuangan.misalnya sungai.
timbunan, tidak harus semua macam
drainase lereng ada padanya, kebutuhan Selain itu Drainase memiliki fungsi
itu tergantung pada kondisi lereng secara khusus untuk drainase jalan kereta
setempat. api yakni sebagai berikut :

80
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

a. Mengalirkan air permukaan ke badan a. Melakukan wawancara dengan


air dan atau ke bangunan resapan pegawai dan dosen Akademi
buatan. Perkeretaapian Indonesia yang ahli
b. Mengurangi pengaruh air yang dapat dalam bidang bangunan dan jalur
merubah konsistensi tanah sehingga perkeretaapian untuk mendapatkan
tubuh jalan selalu dalam kondisi firm data sekunder yang dibutuhkan.
(mantap, keras dan padat). Akibatnya b. Melakukan wawancara dengan
pembentukan kantong-kantong balas pengelola sarana prasarana di
tidak terjadi. Akademi Perkeretaapian Indonesia..
c. Tidak ada genangan air pada jalan rel 3. Studi pustaka
(baik mengenai daerah balas maupun Melakukan tinjauan dengan
tubuh jalan), di mana ini akan membaca dan mempelajari dokumen-
menyebabkan terjadinya pembuangan dokumen tentang persyaratan dan
lempung dan gaya (efek) pompa disaat spesifikasi jalan dan bangunan
kereta api lewat yang bisa maikin pendiukung kereta api. Dilakukannya
memperlemah kestabilan dan kekuatan tinjauan pustaka diharapkan dapat
jalan rel. mengetahui cara-cara penyelesaian
masalah drainase yang ada dan
METODE menentukan tujuan serta output dari
Metode Pengumpulan Data penelitian tersebut.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam pemenuhan data guna Analisis Data
penyelesaian peyusunan lembar tugas akhir Proses analisa kondisi drainase yang
ini sebagai berikut : ada pada jalan kereta api di Akademi
1. Observasi dan pengumpulan data. Perkeretaapian Indonesia diadopsi dari data
Melakukan observasi secara primer dan data sekunder yang sudah
langsung ke lapangan untuk didapatkan. Berikut tahapan analisa dan
mendapatkan data primer yang pengolahan data yang telah didapatkan:
dibutuhkan. Berikut ini data primer dan a. Analisis pola laju air dan kondisi
data sekunder yang telah dikumpulkan:
existing drainase.
a. Data Primer
1) Laju air pada jalur track Drainase jalan kereta api merupakan
Akademi Perkeretaapian komponen jalan kereta api yang
Indonesia difungsikan untuk mengalirkan air yang
2) Sumber beban drainase jalan ada di jalan kereta api sehingga tidak
kereta api. adanya genangan air yang mana hal
3) Tinggi muka air saluran drainase tersebut dapat merugikan jalan kereta
dengan saluran pembuangan. api. Air pada jalan kereta api berasal
4) Saluran Integrasi bagian dari air hujan.
drainase. b. Analisa tata guna lahan di sekitar
b. Data Sekunder
wilayah drainase
1) Data topografi jalur Track
Akademi Perkeretaapian Menurut PP no 16 Tahun 2004
Indonesia. Penatagunaan tanah adalah sama
2) Data hujan Kota Madiun dengan pola pengelolaan tata guna
3) Spesifikasi drainase. tanah yang meliputi penguasaan,
4) Harga Satuan Pekerjaan (HSPK) penggunaan dan pemanfaatan tanah
Kota Madiun. yang berwujud konsolidasi pemanfaatan
2. Wawancara tanah melalui pengaturan kelembagaan
yang terakait dengan pemanfaatan tanah

81
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

sebagai satu kesatuan sistem untuk saluran yang perlu mengalami


kepentingan masyarakat secara adil. perbaikan penormalisasikan. Saluran
c. Perencanaan komponen tambahan yang lama di rehabilitasi agar mampu
menampung debit banjir rancangan
untuk saluran drainase.
dengan periode yang sudah ditentukan.
Kualitas aliran air pada suatu 2. Evaluasi Saluran Eksisting
drainase sangat lah penting karena itu Setelah dilakukan analisa data
merupakan salah satu tujuan dibuatnya kontur tanah pada jalan kereta api di
saluran drainase. Saluran drainase Akademi Perkeretaapian Indonesia bisa
terdiri dari beberapa komponen disimpulkan bahwa saluran drainase
tambahan yang dapat membantu aliran juga terdapat ketidak sesuaian yakni
air. kondisi beberapa titik drainase jalan
kereta api di Akademi Perkeretaapian
HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia masih ada yang memiliki
Evaluasi Saluran Eksisting perbedaan tinggi yang mana daerah
hulu lebih rendah dari pada arah menuju
1. Beban Aliran Drainase ke hilir (saluran pembuangan).
Beban aliran yang diterima oleh Sehingga hal tersebut mengakibatkan
drainase pada jalan kereta api di tidak lancarnya aliran air pada saluran
Akademi Perkeretaapian Indonesia drainase tersebut. Berikut ini rincian
berasal dari jalan kereta api sendiri (air beberapa titik yang memiliki beda
hujan), gedung dan atau bangunan yang tinggi dan jarak yang cukup pendek.
ada di Akademi Perkeretaapian
Indonesia khususnya Stasiun Tabel IV.2 Rincian Beda Tinggi pada
(Laboratorium Operasi Kereta Api), Drainase
No Letak Beda Panjang
Workshop Api 1 dan 2, Laboratorium Tinggi (m)
Api, dan Masjid Nurul Ilmi Akademi (cm)
Perkeretaapian Indonesia, jalan raya 1. Dari Km 12, 4 13
yang ada di depan Stasiun Akademi 0,900+12.2 -
Perkeretaapian Indonesia serta air dari 0,900+25.2
2. Dari Km 15,3 25,03
lahan kosong yang sering terjadi 0,200+13 –
genangan saat terjadinya hujan deras. 0,200+38,03
Saluran drainase yang paling efisien 3. Dari Km 128 37,18
dapat diperoleh dengan meminimalisir 0.400+04 –
penampang saluran sehingga sesuai 0.400+41.18
5. Dari Km 39,6 8,96
dengan debit banjir rencana atau
0,700+87 –
mendesain jaringan drainase sehingga 0,800+20,2
diperoleh debit banjir rencana yang
sesuai dengan kemampuan kontruksi Hasil observasi menunjukan bahwa
saluran pada dimensi penampang aliran air yang berada pada drainase
tertentu. Debit rencana yang sudah sudah sesuai dengan kondisi topografi.
didapat sebelumnya, digunakan untuk
perhitungan dalam perencanaan saluran.
Rencana rehabilitas atau perbaikan
saluran drainase dimaksudkan untuk
mengantisipasi luapan air dari saluran
yang menyebabkan timbulnya genangan
pada titik tertentu. Hasil evaluasi
kapasitas saluran terhadap debit banjir
rancangan dapat diketahui bahwa ada

82
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

lagi yakni titik dari tiang sinyal timur


sampe ke batas timur workshop 2 yang
memiliki panjang drainase sekitar 114
m. Selain itu juga diperlukan
Gambar 4 kondisi eksisitng saluran perencanaan ulang drainase baru pada
drainase. sisi kiri (utara) jalan badug yang saluran
drainase nya terputus karena
Namun ada beberapa titik drainase perombakan jalan kereta api.
eksisting yang memiliki perbedaan Perencanaan drainase jalan kereta
tinggi yang tidak sesuai dengan rencana badug ini memiliki panjang sekitar 96
pola aliran pada drainase dan juga ada m.
titik drainase existing yang memiliki
dimensi yang tidak sesuai dengan Pembuatan Bangunan Penunjang dan
ketentuan drainase. Rencana Anggaran Biaya

Normalisasi Saluran Drainase 1. Pembuatan Pintu air, Hasil analisa dari


1. Pembersihan drainase hal ini keadaan drainase jalan kereta api di
dilaksanakan dengan menggali tanah Akademi Perkeretaapian dibutuhkan
endapan yang ada di saluran drainase pembuatan pintu air dari saluran
dan pencabutan tanaman liar yang ada drainase ke saluran pembuangan dan
pada saluran.Pembersihan saluran menuju ke danau.Pintu air dibuat
drainase bertujuan untuk meningkatkan sebanyak 5 buah dengan pembagian 1
kualitas aliran air drainase serta ukuran besar yang akan dipasang pada
menjaga bangunan U ditch tetap dalam saluran pembuangan (Sungai) yang
kondisi stabil dan kondusif menghubungkan saluran air dari danau
2. Peninggian saluran drainase dilakukan
di beberapa titik yang memiliki beda
tinggi yang cukup tinggi dengan jarak
yang sangat pendek. cara tersebut dapat
dilakukan dengan 2 metode yakni
sebagai berikut:
a. Peninggian dengan plesteran speci
PC : PS pada dasar drainase.
b. Pembongkaran drainase dan Gambar 5 tipe pintu air yang akan di
ditinggikan tanah dasar drainase. buat.
Metode pertama dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan beda untuk di buang ke sungai Tirta Raya
tinggi pada saluran U ditch karena yang ada di depan kampus saat terjadi
untuk mendapatkan hasil yang bagus luapan pada danau dan juga untuk
namun sedikit mahal daripada metode memasukkan air yang berasal dari
yang kedua. saluran drainase dan 4 buah ukuran
3. Pembuatan saluran Drainase baru kecil yang dipasang pada ujung
Pembuatan saluran drainase baru ini di drainase yang akan masuk ke saluran
rencanakan memiliki bentuk serta pembuangan (sungai).
dimensi yang sama dengan saluran 2. Pembuatan saluran gorong-
drainase yang sudah ada sehingga antar gorong,Gorong-gorong yang dibuat
saluran drainase bisa tersambung untuk kelengkapan saluran drainase
dengan baik dan pola aliran dari saluran jalan kereta api di Akademi
drainase bisa berjalan sesuai dengan Perkeretaapian Indonesia ini
kebutuhan.Titik yang perlu di bangun menggunakan gorong-gorong berbentuk

83
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

lingkaran dengan diameter dalam kualitas beton yang kuat serta akan
sebesar 40 cm. Penetapan diameter lebih kuat jika berbentuk persegi,
gorong-gorong ini disesuaikan dengan sehingga akan lebih kuat (beton
lebar dari saluran drainase (U ditch) bertulang) saat dibebani beban kereta
serta panjang gorong-gorong yang akan
di buat sepanjang 5 m.
Terdapat dua gorong-gorong yang
akan dibangun untuk memaksimalkan
pola aliran air pada drainase jalan
kereta api di Akademi Perkeretaapian
Indonesia. Peletakan dari saluran
gorong-gorong berada di dua tempat Gambar 6 tipe gorong-gorong di
yang berbeda yang pertama yakni bawah jalan rel (Sipon)
gorong-gorong I di Km 0,900+25 yang 3. Pemasangan Pompa Air
melintang di jalan raya di dekat dengan
Kondisi elevasi saluran drainase
perlintasan sebidang drainase ini
dengan elevasi saluran pembuangan
menghubungkan saluran drainase dari
tidak sesuai sehingga air tidak dapat
timur jalan raya dengan saluran
mengalir dengan optimal menuju ke
drainase di sebelah barat jalan raya. Air
saluran pembuangan. Dari kondisi
dari saluran gorong-gorong ini
tersebut di buatkan solusi yakni dengan
dilanjutkan menuju saluran
pemasangan rumah pompa untuk
pembuangan air (danau). Peletakan
mambantu memindahkan air menuju ke
gorong-gorong yang kedua berada di
saluran pembuangan. Mesin pompa
persimpangan drainase jalan kereta
yang digunakan yakni mesin pompa
utama dan drainase jalan badug yang
dengan merek Panasonic GA 130-
berada ditimur ruang workshop II pada
JACK mesin pompa tipe merupakan
Km 0,300+91. Dari 2 arah drainase
mesin pompa sumur dangkal yang
tersebut dilanjutkan menuju drainase
sesuai dengan kondisi lapangan yang
yang ada di selatan gedung workshop.
akan dipasang pompa air. Mesin pompa
ini juga menggunakan sistem otomatis
sehingga memudahkan dalam
pengontrolan ketinggian air di daerah
pembuangan.

Gambar 4.4 saluran gorong-gorong I


Gorong-gorong II di bangun
dengan kedalaman 80-100 cm dari
permukaan tanah (sub grade).Hal ini
dikarenakan agar kontruksi dari gorong-
gorong tidak hancur atau rusak saat di
bebani oleh kereta yang melewati jalan
kereta tersebut. Kontruksi seperti ini di
dunia drainase jalan kereta api sering Gambar 8 layout rumah pompa.
kali disebut sipon.Bangunan gorong- 4. Rencana Anggaran Biaya
gorong yang melintang di bawah jaln Dalam pelaksanaan suatu proyek,
kereta api bisa di buat permukaan atas diperlukan perencanaan anggaran biaya
langsung sub gradetanpa adanya yang baik serta transparan agar aktu
penimbunan tanah yang tinggi, namun pelaksaaan proyek dapat selesai tepat
untuk kontruksi ini harus dibuat dengan waktu dan hasilnya sesuai dengan

84
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

kebutuhan serta dapat meminimalisir


biaya. Besarnya biaya pelaksanaan Penelitian yang dilakukan pada kondisi
suatu suatu proyek dapat dihitung dari drainase jalan kereta api Akademi
analisis harga satuan pekerjaan. untuk Perkertaapian Indonesia dapat ditarik
melakukan analisis ini diperlukan harga kesimpulan sebagai berikut:
satuan dasar. Perhitungan rencana 1. Kondisi eksisting drainase terdapat
anggaran biaya dilakukan dengan perbedaan nilai elevasi dari drainase
menggunakan metode pendugaan biaya yang cukup signifikan dengan jarak
nyata (estimate real cost) yang secara yang pendek serta perbedaan tersebut
umum tidak memerlukan biaya izin berlawanan dengan rencana pola aliran
mendirikan bangunan, keuntungan, air pada drainase jalan kereta api.
biaya perencanaan,biaya pengawasan. 2. Kualitas saluran drainase sangat kurang
Metode ini menggunakan susuan yang baik karena terdapatnya endapan
merupakan hasil perkalian dari harga lumpur dan tanaman kangkung dan
satuan pekerjaan dengan volume tanaman liar yang juga menutupi aliran
pekerjaan yang bersangkutan. air.
Hasil evaluasi saluran drainase jalan 3. Perbedaan muka air tinggi maksimum
kereta api di Akademi Perkeretaapian saluran interseptor (U ditch) lebih
Indonesia menunjukkan bahwa rencana rendah daripada saluran kolektor
anggaran biaya total yang dibutuhkan (pembuangan/danau) sehingga
ialah sekitar Rp 188.523.309,16. Biaya berbanding terbalik dengan sistem
ini mencakup semua kegiatan pengaliran secara gravitasi.
normalisasi drainase jalan kereta api 4. Dari kondisi eksisting drainase jalan
termasuk pembuatan gorong-gorong, kereta api diperlukan adanya
pembersihan lahan, pembuatan pintu air normalisasi drainase seperti,
dan peninggian drainase. pembersihan drainase dari endapan
lumpur dan tanaman liar, peninggian
5. Dimensi Saluran saluran drainase yang memiliki titik
dasar rendah, serta pembuatan drainase
baru untuk menyambungkan saluran
drainasse yang terputus karena
pembangunan jalan kereta api yang
baru.
5. Dari semua permasalahan yang ada
pada direkomendasikan untuk
mambangun bangunan penunjang
seperti pemasangan pintu air.
Pembuatan saluran gorong-gorong,
serta penambahan pompa air.
6. Dimensi saluran drainase harus
disesuikan dengan perhitungan rencana
Dari tabel diatas Dimensi saluran diatas karena terdapat perbedaan dengan
dapat dilihat bahwa ukuran yang benar kondisi eksisting saat ini
dalam dimensi drainase adalah lebar 1,5 m Saran
dan kedalaman 1,2 m. Kondisi drainase jalan kereta api masih
sangat kurang dari standar maupun
prosedur yang berlaku diperlukan beberapa
program perencanaan normalisasi drainase
PENUTUP jalan kereta api. Berikut saran yang
Kesimpulan

85
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume II Nomor 2 November 2018 ISSN 2550-1127

diperlukan untuk perencanaan normalisasi Fakultas Teknologi Pertanian,. Institut


saluran drainase. Pertanian Bogor.Bogor.
1. Dari hasil penelitian tidak Giovan Pania H.,Tangkudung H.,Kawet
tercantumnya pengkajian mengenai L.,Wuisan E.M.(2013).Perencanaan
kapasitas dari saluran pembuangan Sistem Drainase Kawasan Kampus
(danau) maka dari itu perlulnya Universitas Sam Ratulangi.Skripsi
dipehatikan mengenai kapasitas Teknik Sipil. Fakultas Teknik
danau untuk menopang debit air Sipil.Universitas Sam
yang mengalir pada saluran Ratulangi.Sulawesi Utara.
drainase.
2. Pada diemnsi drainase disesuaikan
dimensi drainase sesuai dengan
perencanaan yang ada
3. Dari hasil penelitian untuk
kedepannya perlu dibuatkan
periode perawatan drainase secara
berkala untuk menjaga kondisi dari
drainase.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No 23 (2007).Prasaran
Perkeretaapian. Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.Jakarta.
Peraturan Menteri No 60
(2012).Persyaratan Teknis Jalur
Kereta Api.Kementerian
Perhubungan.Jakarta.
Peraturan Dinas No 10
(2018).Perancanaan Jalan Rel.
PT.KERETA API
INDONESIA.Bandung
Pedoman Kontruksi dan Bangunan
(2006).Perencanaan Sistem Drainase
Jalan. Departemen Pekerjaan
Umum.Jakarta.
Hasmar Halim A. (2011).Drainase
Terapan.UII Press.Yogyakarta.
Kusnadi Kalsim Dedi.(2010).Teknik
Drainase Bawah Permukaan. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Kusnaedi.(2011).Sumur Resapan Untuk
Pemukiman Perkotaan dan
Pedesaan.Penebar Swadaya.Depok.
Candra Yuwana M., Indra Setiawan
B.(2014).Analisis Pola Aliran dan
Perencanaan Saluran Drainase di
Sekitar Jalan Meranti-Tanjung
Kampus IPB Dermaga Bogor.Skripsi

86

Anda mungkin juga menyukai