Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Rizky Nopbrian

KELAS : B Pagi
NIM : 311710063

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP NOVEL SI ANAK


CAHAYA KARYA TERE LIYE

LATAR BELAKANG

Sastra merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Hal ini ditandai
dengan cara seseorang maupun kelompok masyarakat menggunakan bahasa
serta pola pikir yang akhirnya membentuk suatu keyakinan yang dijadikan
pedoman hidup secara turun temurun, untuk kemudian direfleksikan pada
sebuah karya sastra. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh
Wellek dan Werren (Gani 2016: 21) yang mendefinisikan sastra sebagai
karya imajinatif yang bermediakan bahasa dan mempunyai nilai-nilai moral
yang tinggi. Nilai tersebut yang menjadi unsur pembentuk dari tanggapan
refleksi realitas sosial kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan karya sastra dalam dunia sastra tidak dapat lepas dari
perubahan atau pengaruh yang ada dalam masyarakat (Damono dalam M
Gani, 2016: 4). Dapat disimpulkan bahwa keberadaan karya sastra sebagai
sebuah refleksi kehidupan dapat dilihat lewat perkembangan zamannya.
Misalnya pada zaman penjajahan, baik puisi maupun prosa lebih banyak
bermakna perjuangan, serta bagaimana hadirnya budaya asing di tengah-
tengah masyarakat. Ada juga yang berkisah tentang perjodohan dan kawin
paksa. Pada zaman modern seperti sekarang tentu perjodohan masih sering
dijadikn topik dalam karya sastra, tapi yang mebedakan adalah nilai budaya,
adat istiadat, dan norma kepatuhan.
Nurgiyantoro (2010: 5) menyatakan bahwa novel adalah karya sastra
yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan
disajikan dengan halus. Novel merupakan salah satu karya sastra yang berisi
berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh secara sistematik dengan
menampilkan unsur cerita yang paling lengkap. Novel sebagai salah satu
bentuk karya sastra menyampaikan permasalahan secara kompleks. Atas
dasar itulah pengetahuan terhadap unsur-unsur yang membangun sebuah
novel sangat penting dalam upaya memahami novel itu sendiri. Novel
merupakan perwujudan latar belakang sosial dan budaya masyarakat yang
ditampilkan oleh pengarang. Latar belakang sosial budaya yang ditampilkan
oleh pengarang itu meliputi tata cara kehidupan, adat istiadat, kebiasaan,
sikap, upacara adat keagamaan, konvensi-konvensi lokal, sopan santun,
hubungan keakraban dalam masyarakat, cara berpikir, dan cara memandang
segala sesuatu atau pespektif kehidupan.
Penelitian ini membicarakan salah satu genre sastra, yaitu novel Si
Anak Cahaya karya Tere Liye. Novel ini mengambil latar pada tahun 1950an
ketika Indonesia baru saja merdeka. Latar waktu ini berhubungan erat dengan
berbagai peristiwa yang dialami oleh Nurmas, sang tokoh utama yang lebih
sering dipanggil Nung. Dengan latar beberapa tahun sehabis kemerdekaan,
novel ini menyisipkan perkumpulan yang pernah ada di Indonesia. Salah
satunya adalah perkumpulan komunis dan perbuatan mereka yang salah serta
bertentangan dengan agama. Novel ini juga mengajarkan persahabatan antara
Nung dan teman-temannya. Meskipun ada kejadian yang membuat mereka
bertengkar, tapi semua didasari rasa sayang. Ketika saling memaafkan,
persahabatan pun semakin erat. Ada banyak lagi hikmah lain yang terkandung
di dalamnya. Tentu saja, semua pembelajaran tersebut tersirat dari setiap
kejadian.
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa novel Si Anak Cahaya
karya Tere Liye ini banyak menyajikan cerita yang penuh dengan nilai sosial
maupun nilai moral yang menarik untuk diteliti. Adapun untuk mengetahui
nilai sosial dan nilai moral yang terkandung dalam novel ini, peneliti akan
melihatnya dengan pandangan sosiologi sastra. Oleh karena itulah dalam
penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
Sosiologi adalah telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia
dalam masyarakat; telaah tentang lembaga dan proses sosial. Dengan
mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah perekonomian,
keagamaan, politik, dan lain-lain yang kesemuanya itu merupakan struktur
sosial kita mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, tentang mekanisme sosialisasi, proses
pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-
masing.
Sosiologi dan sastra memiliki objek yang sama yaitu manusia dalam
masyarakat. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan. Masyarakat juga merupakan kumpulan individu
yang tinggal pada suatu wilayah. Sastra adalah lembaga sosial yang
menampilkan gambaran kehidupan yang mencakup hubungan
antarmasyarakat, antarmanusia, dan antarperistiwa yang terjadi di dalam batin
seseorang. Endraswara (Nasution, 2016: 18), mengatakan bahwa sosiologi
sastra adalah suatu penelitian yang terfokus pada masalah manusia karena
sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan
masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi. Selain itu
pendekatan sosiologi sastra ini pengertiannya mencakup berbagai pendekatan,
masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis tertentu, namun
semua pendekatan ini menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai
perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial yang diciptakan oleh
sastrawan sebagai anggota masyarakat.
Novel Si Anak Cahaya karya Tere Liye ini berjumlah 521 Halaman.
Menurut penulis novel ini sangat menarik karena pengarang menghubungkan
dua kisah yang saling berhubungan yang terjadi di dua masa yang berbeda.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju-mundur sehingga
pembaca seolah-olah berada di dalam cerita dan melihat langsung kejadian
yang sebenarnya. Itulah alasan mengapa penulis tertarik untuk menganalisis
novel ini. Selain itu, novel ini juga memiliki banyak nilai-nilai sosial serta
hikmah yang disampaikan dengan penggunaan bahasa yang baik dan
membuat pembaca tidak merasa bosan atau digurui secara langsung. Oleh
karena itulah peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam novel Si Anak
Cahaya karya Tere Liye ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
Sudah banyak peneliti yang meneliti karya sastra khususnya novel
dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra seperti Tinjauan Sosiologi
Terhadap Novel “Detik Terakhir”, oleh Adampe (2015). Novel ini
menceritakan seorang gadis tomboy yang terjerumus ke dunia narkoba dan
percintaan sesama jenis. Analisis Sosiologi Sastra Terhadap Novel “5 CM”,
oleh Tamaraw (2015). Novel ini menceritakan lima orang sahabat yang
mengaku manusia-manusia pintar dan sangat sok tahu. (Dimensi sosial dalam
novel “Laskar Pelangi” Tinjauan Sosiologi Sastra, oleh Sutri (2009). Dalam
penelitiannya mendeskripsikan struktur yang membangun novel dan
mendeskripsikan dimensi sosial dalam tinjauan sosiologi sastra. Dalam
skripsinya ia lebih memfokuskan soal 5 kemiskinan, sedangkan penelitian ini
lebih ke segi penokohan, sikap hidup, dan perilaku sehari-hari para tokoh
serta peristiwa yang terjadi di dalamnya.
RUMUSAN MASALAH

Sehubung dengan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan


rumusan masalah dalam rencana penelitian ini adalah “Apa saja nilai sosial
serta nilai moral yang terkandung dalam novel Si Anak Cahaya karya Tere
Liye”. Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan terarah maka masalah-
masalah umum tersebut dijabarkan menjadi sub-sub fokus penelitian sebagai
berikut:
Sub Fokus
1. Apa saja nilai sosial yang terkandung dalam novel Si Anak
Cahaya karya Tere Liye?
2. Apa saja nilai moral yang terkandung dalam novel Si Anak
Cahaya karya Tere Liye?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk
mendeskripsikan nilai sosial dalam novel Si Anak Cahaya karya Tere Liye
serta perbedaan sosial antartokoh berdasarkan masyarakat dalam cerita dan
implementasinya pada pembelajaran. Selanjutnya tujuan khusus dalam
penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan nilai sosial yang terkandung dalam novel Si


Anak Cahaya karya Tere Liye
2. Mendeskripsikan nilai moral yang terkandung dalam novel Si
Anak Cahaya karya Tere Liye

Anda mungkin juga menyukai