Analisis Moyers Space Maintainer

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Analisis Moyers

Analisa Moyers merupakan perhitungan ruang untuk periode gigi bercampur.


Analisa moyers menggunakan jumlah lebar mesiodistal insisivus mandibula dalam
memprediksi jumlah lebar kaninus dan premolar maksila dan amndibula pada
berbagai tingkat kepercayaan yaitu 5% - 95 % dan membentuk tabel probabilitas
menggunakan perhitungan regresi. Moyers merekomendasikan tingkat
kepercayaan 75% untuk kebutuhan klinis karena pada level ini ada kecenderungan
nilai lebar mesiodistal yang diprediksi setara atau lebih kecil dari lebar mesiodistal
yang sebenarnya.

Penerapan Tabel Moyers atau sering dikenal dengan Metode Moyers


Dasar dari metode ini adalah adanya korelasi antara satu kelompok gigi
dengan kelompok lain. Jadi dengan mengukur jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi
dalam satu kelompok dalam satu segmen, dimungkinkan membuat suatu
perkiraan yang tepat jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi dari kelompok yang lain
dalam mulut yang sama. Dalam hal ini kelompok yang dipakai sebagai pedoman
adalah keempat gigi incisivus bawah.

Pemakainan keempat gigi incisivus sebagai kelompok pedoman dengan alasan :


1. Merupakan kelompok gigi permanen yang timbuhnya paling awal,
2. Mudah diukur dengan tepat baik secara intra oral maupun ekstra oral,
3. Ukurannya tidak terlalu bervariasi bila dibandingkan dengan gigi
incisivus rahang atas.

Keuntungan penerapan rumus Moyers adalah sebagai berikut :


1. Kesalahan relatif kecil, dan hasil cepat diketahui;
2. Dapat dikerjakan oleh yang sudah ahli maupun yang belum;
3. Tidak membutuhkan banyak waktu;
4. Tidak memerlukan alat khusus termasuk rongen foto;
5. Dapat dikerjakan dalam mulut maupun pada model studi;
6. Dapat dikerjakan baik rahang atas maupun rahang bawah.

Cara menggunakan analisis moyers adalah sebagai berikut :


1. Mengukur Lebar M-D keempat gigi I permanen mandibula dan
dijumlahkan.
2. Jika terdapat gigi I yang berjejal, menandai jarak antar I dalam lengkung
gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi I sentral mandibula.
3. Mengukur jarak tanda di bagian anterior (bagian distal gigi I lateral
permanen) ke tanda di permukaan mesial dari gigi M1 permanen (space
available untuk C,P1 dan P2 dalam 1 kuadran). Dapat dilakukan
menggunakan kawat atau dengan kaliper.
4. Menjumlah lebar M-D keempat gigi I mandibula dibandingkan dengan nilai
pada tabel proporsional dengan tingkat kepercayaan 75% untuk
memprediksi lebar gigi C dan P maksila dan mandibula yang akan erupsi
pada satu kuadran.
5. Membandingkan jumlah ruang yang tersedia dengan ruang yang diprediksi
(dari tabel) pada kedua rahang. Jika diperoleh nilai negatif, maka dapat
disimpulkan adanya kekurangan ruang.

Cara mengukur tempat yang tersedia (available space) :


Ada 2 cara pengukuran:
1. Pengukuran dengan menggunakan brasswire (lihat metode Nance)
2. Pengukuran dengan cara segmental, yaitu sbb:
 Membagi lengkung rahang menjadi 4 segmen yaitu segmen I1-I2 kanan,
segmen I1-I2 kiri, segmen distal I2-mesial M1 kanan dan segmen distal I2-
mesial M1 kiri.
 Menghitung masing-masing segmen dengan menggunakan kawat atau
kaliper.
 Menjumlahkan hasil pengukuran lebar segmen I1-I2 kanan+lebar segmen
I1-I2 kiri+ lebar segmen distal I2-mesial M1 kanan+ segmen distal I2-
mesial M1 kiri.
 Mencatat hasil pengukuran yang didapat sebagai sebagai required space
(tempat yang dibutuhkan) untuk rahang atas dan rahang bawah.

Cara mengukur tempat yang dibutuhkan (required space):


1. Menghitung lebar M-D keempat gigi I rahang bawah
2. Menjumlah lebar M-D keempat I rahang bawah dibandingkan dengan nilai
pada tabel proporsional (tabel Moyers) untuk memprediksi lebar gigi C dan
P rahang atas dan rahang bawah yang akan erupsi pada satu kuadran.
3. Required space= jumlah lebar M-D keempat I +( 2 x (nilai pada tabel
prediksi)).
SPACE MAINTAINER

Definisi dan Tujuan Pembuatan Space Maintainer


Dalam proses perkembangan oklusi dari periode gigi sulung hingga periode gigi
bercampur, serangkaian perubahan (pergantian gigi susu menjadi gigi tetap) terjadi
secara berurutan dalam waktu tertentu dan idealnya menghasilkan oklusi yang
fungsional, estetis dan stabil. Ketika suatu perubahan terganggu, masalah yang
mempengaruhi status oklusi dalam periode gigi tetap dapat terjadi. Salah satu
manajemen pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan proses normal dari
perkembangan oklusi adalah dengan pembuatan space maintainer.

Tujuan pembuatan space maintainer adalah untuk mempertahankan ruang


dalam lengkung rahang akibat premature loss gigi sulung. Premature loss gigi sulung
sering mengakibatkan pergeseran gigi tetangga yang nantinya menyebabkan
penyempitan ruang untuk erupsi gigi pengganti atau tetap. Penyempitan ruang ini akan
menyulitkan gigi pengganti/tetap untuk erupsi sehingga gigi tersebut akan erupsi di luar
lengkung rahang yang normal. Hal ini menimbulkan masalah baru yaitu gigi berjejal dan
berujung pada maloklusi. Dengan penggunaan space maintainer, diharapkan gigi tetap
pengganti dapat tumbuh sempurna sesuai dengan ruangan yang tersedia.

3.2 Persyaratan Pembuatan Space Maintainer9,10

Terdapat beberapa persyaratan pembuatan space maintainer yang harus


dipenuhi sesuai dengan tujuan pembuatannya, antara lain:

1. Dapat mempertahankan ruangan yang cukup untuk erupsi gigi tetap pengganti
2. Dapat mempertahankan lengkung rahang dan posisi gigi M1
3. Dapat mencegah ekstrusi gigi antagonis
4. Dapat memperbaiki estetika dan mencegah gangguan fonetik
5. Dapat digunakan sebagai penuntun erupsi gigi tetap pengganti
Indikasi dan Kontraindikasi Pembuatan Space Maintainer
Indikasi pembuatan space maintainer adalah premature loss gigi sulung dengan
gigi tetap pengganti masih belum menembus tulang, adanya congenital missing gigi tetap,
kebutuhan estetik, penuntun erupsi gigi M1 (pada kehilangan gigi dm2 sedangkan M1
belum erupsi namun sudah menembus tulang), dan persiapan pembuatan permanent
bridge (pada kehilangan gigi M1 sedangkan gigi M2 sudah erupsi namun belum
sempurna).

Kontraindikasi pembuatan space maintainer adalah pasien dengan crowding


berat, pasien dengan resiko karies yang tinggi, penderita handicapped atau sindrom
tertentu. Jika gigi tetap pengganti sebentar lagi erupsi, atau berada dibawah furkasi, atau
berkontak dengan akar gigi di dekatnya. Space maintainer mungkin tidak dibutuhkan
karena posisi gigi permanen yang sedang erupsi akan bertindak sebagai penghalang fisik
dari pergerakan mesial gigi yang dekat dengan space.

Klasifikasi Space Maintainer

Klasifikasi space maintainer lepasan

1. Kelas 1 : Unilateral maksila posterior

2. Kelas 2 : Unilateral mandibula posterior

3. Kelas 3 : Bilateral maksila posterior

4. Kelas 4 : Bilateral mandibula posterior

5. Kelas 5 : Bilateral maksila anterior posterior

6. Kelas 6 : Bilateral mandibula anterior posterior

7. Kelas 7 : Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior

sulung

8. Kelas 8 : Semua gigi sulung hilang


Klasifikasi space maintainer cekat (bedasarkan Heinrichsen)

1. Kelas 1

- Nonfungsional : i. tipe bar ii. tipe loop

- Fungsional : i. tipe pontik ii. tipe lingual arch

2. Kelas 2

- Tipe cantilever (distal shoe, band and loop)

Klasifikasi Space Maintainer


Space maintainer diklasifikasikan berdasarkan cara pemasangannya yaitu
removable, semifixed dan fixed; berdasarkan fungsionalnya yaitu space maintainer
fungsional dan space maintainer non fungsional; serta berdasarkan kemampuannya
menggerakkan gigi yaitu space maintainer aktif dan pasif.

Klasifikasi Space Maintainer berdasarkan cara pemasangannya:


1. Space Maintainer Lepasan

Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu
gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya
gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan
gigi-gigi artificial untuk mengembalikan fungsi estetik. Alat ini digunakan pada
rahang atas maupun rahang bawah dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih
dari satu, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum
erupsi M1 permanen.

Kontraindikasi penggunaan space maintainer lepasan ini yakni pada pasien


anak yang memiliki masalah karies yang buruk dan oral hygiene yang kurang.
Masalah yang sering muncul yakni malasnya anak memakai alat sehingga fungsi
space maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga dapat terjadi
iritasi jaringan mulut.
Gb.Space Maintainer Lepasan

Space Maintainer lepasan (Removable space maintainer) terbagi menjadi 2 :


1. Tanpa Klamer Retensi
2. Dengan Klamer Retensi

- Klamer Labial Bow


- Klamer Adam

Merupakan alat retensi yang paling umum digunakan. Dikenakan pada gigi
molar, premolar atau gigi anterior. Diameter kawat yang digunakan 0,7 mm untuk
gigi posterior dan 0,6 mm untuk gigi anterior . Bagian-bagiannya terdiri dari :

A. Cross bar / bridge:

Merupakan bagian kawat sepanjang 2/3 mesiodistal gigi anchorage yang akan
dipasangi posisi sejajar permukaan oklusal, terletak 1 mm disebelah bukal
permukaan bukal , tidak tergigit ketika gigi beroklusi.

B. Arrow head

Terletak diujung mesial dan distal cross bar. Menempel pada permukaan gigi di
daerah undercut bagian mesiobukal dan distobukal.

C. Lengan proksimal

Merupakan lanjutan dari U loop yang melewati daerah interdental dibagian


oklusal sisi mesial dan distal gigi anchorage.Tidak tergigit sewaktu gigi
beroklusi
- Klamer C

Klamer ini biasanya dipasang pada gigi molar kanan dan kiri tetapi bisa juga
pada gigi yang lain. Pembuatannya mudah, tidak memerlukan tang khusus, tidak
memerlukan banyak materi kawat, tidak melukai mukosa, retensinya cukup, tetapi
tidak efektif jika digunakan pada gigi desidui atau gigi permanen yang baru erupsi.
Ukuran diameter kawat yang dipakai untuk gigi molar 0,8 – 0,9 mm, sedangkan
untuk gigi premolar dan gigi anterior 0,7 mm. Terdiri dari :

A. Lengan Retensi
Berupa lengkung kawat berbentuk huruf C memeluk leher gigi di bagian
bukal dari mesial ke distal di bawah lingkaran terbesar (undercut), satu
milimeter di atas gingiva dengan ujung telah ditumpulkan.
B. Lengan Proksimal
Merupakan lanjutan dari lengan menelusuri daerah interdental
C. Tag:
Bagian kawat yang tertanam di dalam plat akrilik.

2. Space Maintainer Cekat

Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan
dalam klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.

1. Band and loop space maintainer

Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya


satu gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi
molar satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi
ke mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain
itu alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara
dini untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini
lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah, waktu kerja yang
singkat, tidak perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk pemasangan
band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi, pengaplikasiaannya
mudah dan lebih ekonomis.

Gb.Band-loop Space Maintainer

Indikasi penggunaan space maintainer jenis band loop : kehilangan


unilateral molar pertama sulung dan kehilangan bilateral molar sulung sebelum
erupsinya gigi insisif permanen.

2. Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:

a. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas


dan memerlukan restorasi mahkota.

b. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana


dalam kasus mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.

Keuntungan : konstruksinya tampak lebih ringan, ekonomis, memperbaiki


fungsi kunyah, tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis.
Gb.Space Maintenair Crown Loop

3. Distal Shoe Space Maintainer

Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi
molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar
pertama permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung
rahang.Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien
dengan oral hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya
beberapa gigi sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang
disemen, dan kurangnya kerja sama dari pasien dan orang tua.

Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan


yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau
cekat yang tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge
mesial molar permanen yang belum erupsi.

Gb.Space Maintenair Distal Shoe

4. Lingual Arch Space Maintenair


Gb.Space Maintenair Lingual Arch
 Lingual arch pasif

Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi


pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat
crowded. Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada
RB dan bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar
dua sulung. Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah,
ekonomis, dan adaptasidengan pasien lebih baik.

Gb.Space Maintenair Lingual Arch Pasif


 Alat Nance rahang atas

Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal
secara dini pada rahang atas. Alat ini didesain seperti pada lingual arch
soldering kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan
lingual pada gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk
palatum dan kawat yang digunakan berukuran 0.025 inchi. Pada
penggunaan space maintainer jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa
secara periodiK untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu
erupsi dari gigi C dan P, serta tidak mengganggu jaringan palatum.
Gb.Space Maintenair Alat Nance Rahang Atas

Klasifikasi Space Maintainer Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan fungsinya, Space maintainer dibagi menjadi Space maintainer
fungsional dan Space maintainer non fungsional. Space maintainer fungsional ditujukan
untuk mendukung fungsi pengunyahan. Contohnya, pada daerah diastema dapat dibuat
dengan tambahan elemen gigi atau tanpa elemen gigi tetapi dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berkontak dengan gigi antagonisnya. Keuntungan penggunaan space
maintainer fungsional adalah pasien dapat mengunyah sesuai dengan fungsi gigi. Namun,
perlu diperhatikan waktu erupsi gigi pengganti karena bila kurang kontrol dapat
mengganggu erupsi gigi tetap akibat terhalangi oleh plat.

Gambar 3.9 Space maintainer Fungsional

Klasifikasi Space Maintainer Berdasarkan Kegunaannya


Space maintainer pasif merupakan space maintainer yang hanya berfungsi untuk
menahan ruang. Space maintainer ini dapat dikombinasikan dengan jenis fungsional
seperti menambahkan elemen gigi geligi. Space maintainer aktif atau disebut jugaspace
regainer, yaitu digunakan untuk mendapatkan ruang kembali akibat penyempitan
diastema. Space regainer ini merupakan space maintainer removable yang ditambahkan
dengan kawat yang dapat diaktifkan seperti menggunakan klamer, kawat stainless steel,
atau expansion screw.Pemakaian alat ini membutuhkan kontrol rutin yang direncanakan
agar evaluasi sesuai yang diharapkan.

Gambar 3.10 Space Regainer


Daftar Pustaka :

1. Andlaw RJ, Rock WP. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya
Medika.

2. Foster, T.D. 2000. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Jakarta: EGC.

3. Mundiyah, Mokhtar. 2002. Dasar-dasar Orthodonsi (Pertumbuhan dan


Perkembangan Kraniodentofasial). Jakarta: Bina Insani Pustaka.

4. Rahardjo Pambudi. 2009. Orthodonti Dasar. Surabaya: Airlangga University


Press.

5. Houston WJB. 1989.Diagnosis Orthodonsi Edisi 3 Alih Bahasa Lilian Y.


Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai