Anda di halaman 1dari 16

BAB VIII

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Tujuan Instruksional Umum:

Saudara dapat memahami prosedur pemberian kredit perbankan beserta syarat-


syarat yang dipenuhi oleh masyarakat calon nasabah.

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Menguraikan tahapan dalam pemberian kredit kepada calon nasabah.


2. Menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan
permohonan kredit perbankan berdasarkan ketentuan bank.
3. Melakukan wawancara kredit sesuai dengan pedoman wawancara.

A. PENDAHULUAN
Permasalahan yang dihadapi bank sebelum menyalurkan fasilitas kreditnya
kedapa masyarakat adalah harus dapat menjawab terlebih dahulu pertanyaan
di bawah ini :
 Kepada siapa kredit itu harus disalurkan.
 Untuk (obyek) apa kredit itu diberikan.
 Apakah calon nasabah debitur yang akan menerima kredit kiranya
akan mampu mengembalikan hutang pokoknya ditambah dengan
bunganya.
 Berapa jumlah (plafond, maksimum kredit) yang layak untuk
diberikan.
 Apakah kredit yang akan diberikan tersebut cukup aman atau
resikonya kecil.

Disamping itu bank juga perlu melakukan pengenalan medan.


B. PENGENALAN MEDAN

bank membutuhkan nasabah yang banyak sebagai mitra usahanya, akan tetapi
nasabah yang diinginkan bank adalah nasabah yang baik, jujur, dan
bertanggung jawab. Untuk itu perlu adanya usaha penseleksian terhadap calon
nasabah sedini mungkin agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan pada
masa yang akan dating yang dapat merugikan pihak bank.

Pada umumnya, calon peminjam sewaktu mengajukan permohonan kredit


kepada bank ingin memperoleh jawaban/keputusan sesegera mungkin apakah
keputusan yang diajukan dikabulkan atau ditolak.

Memang pelayanan yang cepat merupkan salah satu keharusan bagi bank
dalam menghadapi persaingan yang ketat dewasa ini. Namun pelayanan yang
cepat itu haruslah dibarengi dengan sikap kritis, korek, benar dan aman.

Berhubung begitu mendesaknya kebutuhan akan kredit, bukan tidak


mungkin data – data yang disampaikan oleh calon peminjam adalah data –
data yang baik – baik saja, dan bukan suatu hal yang mustahil kalau dibumbui
hal – hal yang tidak menggambarkan keadaan sebenarnya dengan maksud agar
permohonannya dapat diterima, yang berarti faktor – faktor “feasibilitas”
perusahaan ditukang – tukangi.

Dalam rangka menghadapi kesulitan yang mungkin timbul seperti pada


kasus tersebut, bank sebaiknya pada tahap awal mengembangkan apa yang
disebut “Pengenalan Medan”.

Pengenalan medan secara garis besarnya adalah pengenalan terhadap


daerah dimana operasi kredit dari bank itu akan dilaksanakan. Beberapa untuk
pengenalan medan:

- Proyek mana secara sektoral feasible dibiayai bank, apakah perdagangan,


industri, konstruksi atau lainnya
- Perusahaan – perusahaan apa saja di daerah itu yang diperkirakan dapat
berjalan dengan baik
- Adakah potensi, baik sektor/perusahaan yang masih dapat dikembangkan
menjadi industry kecil UKM, pariwisata wisata Bahmi, dan agro bisnis
- Black area/black sector yaitu daerah/sektor yang menurut perkiraan/
penelitian cukup tinggi kemacetannya. contohnya penduduk yaitu di jalan
bromo dan perumnas mandala
- Kejenuhan pada sektor – sektor tertentu
- Black List dari BI yang menyangkut debitur macet
- Hal – hal lain yang berguna untuk penilaian kredit

Perlu diperhatikan, petugas jangan sekali – kali memberikan janji yang


mengikat kepada nasabah. Misalnya: Kalau Bapak/Ibu menyerahkan jaminan
(tanah) yang telah bersertifikat, telah memiliki segala perizinan dan syarat –
syarat tertentu telah dipenuhi, maka kredit pasti diberikan. Kepastian kredit
adalah atas dasar feasibilitas hasil penilaian proyek, bukan jaminan atau
komisi dan lain – lain.

C. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Sebelum calon nasabah debitur memperoleh fasilitas kredit bank, terlebih


dahulu harus melalui tahapan penilaian terhadap proposal kredit yang
diajukan, dokumen – dokumen yang dipersyaratkan, pemeriksaan keaslian
dokumen, analisis kredit sampai dengan fasilitas kredit direalisaikan.

Tahapan ini kita kenal sebagai prosedur pemberian kredit yang bertujuan
untuk memastikan kelayakan suatu permohonan kredit, diterima atau ditolak.

Prosedur pemberian kredit perbankan antara satu bank dengan bank lainnya
tidak jauh berbeda, hanya terleyak pada persyartan dan metode penilaian yang
diterapkan oleh bank yang bersangkutan.
Proses pemberian/penyaluran kredit dimulai dari masuknya permohonan
kredit ke bank yang bisa berawal dari hasil perbincangan calon nasabah
dengan pihak bank atau melalui pengajuan tertulis. Kenyataan yang selalu
terjadi, pengajuan tertulis baru dilakukan setelah didahului oleh pembicaraan
secara lisan, begitu calon nasabah diterima ( baik lisan maupun tulisan) mulai
melakukan investigasi awal. Bank mulai mencari tahu mengenai diri calon
nasabah ke berbagai sumber. Apabila segalanya menunjukkan indikasi positif,
barulah mereka melanjutkan ke tahap berikutnya. Akan tetapi bila yng terjadi
adalah tendesi negative maka bank akan menolak permohonan tersebut.

Secara umum ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam prosedur
pemberian kredit oleh suatu bank. Tahap – tahap itu adalah sebagai berikut:

1. Tahap Permohonan Kredit


Yaitu : Tahap dimana bank menerima permohonan yang diajukan oleh
calon nasabah debitur beserta dengan project proposalnya (bila ada).
2. Tahap Penilaian/Analisa Kredit
Yaitu : Tahap dimana pihak bank melakukan analisa terhadap
permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah tersebut.
3. Tahap Pemutusan
Yaitu : Tahap dimana dilaksanakan pemberian keputusan terhadap
hasil analisa permohonan kredit, apakah disetujui atau ditolak.
Biasanya keputusan kredit dilakukan oleh Direktur, atau Pejabat
tertentu yang telah diberi wewenang.
4. Tahap Pengikat Jaminan
Yaitu : Tahap dimana dilakukan pengikat terhadap jaminan yang
diserahkan oleh calon nasabah debitur kepada pihak bank.
5. Tahap Realisasi
Yaitu : tahap dimana bank memberikan prestasi kepada debitur berupa
pinjaman
6. Tahap Pengawasan dan Pembinaan Nasabah
Yaitu : Tahap dimana bank harus secara lebih aktif melakukan
pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah debitur, agar kredit yang
telah diberikan itu tidak disalahgunakan.
7. Tahap Penyelamatan/Penyelesaian Kredit
Yaitu : tahap dimana pihak bank melakukan
penyelamatan/penyelesaian atas kredit yang diterima nasabah debitur.
Penyelamatan Kredit dapat dilakukan dengan cara :
- Rescheduling
- Reconditioning
- Reinjection
- Restructuring
- Likuidation
BAGAN : PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

PERMOHONAN KREDIT

Layak Diteruskan TIDAK


T

O
Pengumpulan Data usaha
Dan T
Wawancara Kredit
A

L
ANALISIS KREDIT

P
Layak Diteruskan TIDAK
E
R
Data kurang Penyusunan Proposal Kredit M
O
H
Data kurang DISETUJUI
O
N

Data kurang PENGUMPULAN DATA A


PELENGKAP N

K
Data kurang ADA MASALAH HUKUM Tidak dapat R
diselesaikan E
(Membahayakan Bank)
D
PENGIKATAN KREDIT I
dan JAMINAN
T

ADMINISTRASI KREDIT
PENCAIRAN DANA atau
PEMBUKAAN FASILITAS

(Jopie Jusuf : 134 :2003

Tahap : PERMOHONAN KREDIT.

Pada tahap pertama dari prosedur pemberian kredit dimulai dari masuk nya
permohonan kredit ke bank baik secara lisan maupun tertulis.
Pengajuan permohonan kredit sebaiknya dibuat secara tertulis dalam suatu
proposal kredit berupa :
a. Surat Permohonan Kredit
b. Riwayat Perusahaan (Profil Perusahaan)
c. Tujuan Penggunaan Kredit
d. Plafond Kredit dan Jangka Waktu
e. Pengembalian Kredit
Selanjutnya proposal kredit tersebut dilampiri dengan dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan seperti :
1. Akte Pendirian Perusahaan
2. Bukti Diri (KTP) para pengurus dan pemohon
3. Tanda Daftar Perusahaan
4. Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP)
5. Neraca dan Laporan Rugi Laba 3 tahun terakhir
6. Fotocopy sertifikat barang jaminan kredit.
Dalam praktiknya persyaratan pemberian kredit secara umum dapat
dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh badan hukum,
atau dari sisi tujuan kemanfaatan kredit apakah untuk usaha produktif atau
konsumtif. Khusus untuk kredit perorangan, maka calon nasabah debitur
dipersyaratkan untuk menyampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. Surat Permohonan Kredit
b. Bukti Diri (KTP)
c. Kartu Keluarga (KK)
d. Daftar Penghasilan perbulan/slip gaji
e. Surat Keterangan dari perusahaan tempat kerja
f. Kartu Pegawai (KARPEG)
g. Taspen bagi PNS
h. Fotocopy Sertifikat Barang Jaminan.

Tabel 1 : Dokumen Pengajuan Kredit


Jenis Dokumen Pinjaman
Pribadi Perorangan Perusahaan
Fotocopy identitas  Suami istri untuk Susunan Pengurus
diri (KTP) yang telah menikah dan Pengawas
Fotocopy NPWP   
(bila karyawan,diminta
NPWP dari perusahaan
tempat bekerja)
Fotocopy Kartu   -
Keluarga (KK)
Fotocopy akte - - 
pendirian perusahaan
dan perubahannya
Fotocopy -  
SIUP/SITU/TDP
Fotocopy Rekening -  
Koran
Fotocopy Dokumen   
Jaminan
Laporan Keuangan -  
minimum 2 tahun
terakhir
Dokumen tambahan yang dianjurkan untuk Debitur Pengusaha Perorangan dan
Perusahaan
Laporan Penilaian Terutama untuk jaminan yang nilainya
Jaminan dari relatif besar dan/kompleks
Perusahaan Penilai
Independen
Studi Kelayakan Terutama untuk jaminan yang nilainya
Proyek relatif besar dan/kompleks
Proposal Kredit Terutama untuk jaminan yang nilainya
relatif besar dan/kompleks

Bila permohonan kredit telah diterima, bank mulai melakukan investigasi awal
untuk Surat Permohanan Kredit yang ditandatangani oleh yang berhak
(berwenang) lengkap dengan lampiran-lampirannya yang diajukan nasabah
kepada bank.

Permohanan tertulis tadi ditujukan kepada Pimpinan bank yang bersangkutan.


Mungkiun juga pada bank yang besar dimana pembagian kerja (Division Work)
oleh pendelegasian wewenang telah dilaksanakan dengan baik serta demi efisiensi
dan efektifitas kerja, maka permohonan ini dapat langsung ditangani oleh Bagian
Kredit. Direktur Kredit akan bertindak sebagai koordinator untuk dapat meng-
sinkronisasi semua kegiatan/aktivitas dibagian kredit.

Namun sebagai seorang calon nasabah debitur yang masih baru dan belum pernah
sama sekali berhubungan dengan baik, akan merasa bimbang, ragu dan bingung
bagaimana untuk mendapatkan fasilitas kredit. Gambaran seperti ini seringkali
terjadi pada masyarakat awam yang belum “Banking Minded”, khususnya para
pengusaha golongan ekonimi lemah yang bergerak di sektor formal ataupun
sektor informal. Mereka tidak mengetahui tata cara pengajuan permohonan
mendapatkan pijaman (kredit).

Kepada siapakah seorang calon nasabah debitur harus mengahadap untuk


memperoleh penjelasan tentang perkreditan bank yang bersangkutan...? Seperti
dikatakan diatas, pada bank yang besar sesuai dengan Division of Work dan
pendelegasian wewenang telah ditunjuk petugas khusus, seperti Petugas
Hubungan Masyarakat/Bagian Informasi ataupun Customer Service yang dapat
memberikan keterangan secara garis besar. Penjelasan yang rinci dan detail akan
diperoleh langsung pada bagian kredit. Mengingat bervariasinya bagian yang
melayani perkreditan dan begitu juga tata cara/prosedur, dapatlah kita simpulkan
bagian-bagian pada suatu organisasi kredit :

 DIREKTUR
Kekuasaan yang paling tinggi dalam perkreditan berada pada Direktur.
Direkturlah pemutus terakhir pemberian/realisasi kredit pada nasabah
berdasarkan hasil analisa kredit yang diberikan oleh bagian kredit.
 KEPALA BIRO/DEVISI/URUSAN
Pelaksanaan operasional perkreditan bank sehari-hari secara teknis, unit
organisasi ini dilengkapi oleh bagian-bagian tertentu.

 BAGIAN KREDIT
Bagian kredit ini dilengkapi seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan
perkreditan bank tersebut, seperti:
- Seksi Pemberian/Permohonan
- Seksi Analisa Kredit
- Seksi Administrasi Kredit

Bagian/seksi pemberian inilah yang dapat melayani penjelasan/informasi


segala sesuatu tentang perkreditan, terutama kepada calon peminjam yang baru,
baik tata cara maupun syarat-syarat perkreditan yang harus dipenuhi.

Para petugas yang berada pada bagian ini harus dibekali pengetahuan yang
dalam tentang perkreditan agar dapat melayani para calon nasabah debitur
terutama yang masih baru. Hal ini penting karena nasabah baru harus dibimbing,
diberi infomasi yang tepat dan jelas sehingga memuaskan calon nasabah tersebut.

Kesan pelayanan pertama sekali yang berkesan positif dari bank akan
menimbulkan efek yang baik bagi pendapat umum (image masyarakat) terhadap
bank. Petugas harus telah menguasai denagn baik ketentuan/kebijaksanaan
perkreditan pemerintah, banknya, misi dan sasaran perkreditan bank yang
bersangkutan, persyaratan kredit, tata cara pemberian kredit, dan pengenalan
medan. Sehingga pihak bamk dapat menjaring debitur-debitur yang baik sebagai
mitra usaha yang dibutuhkan bank.

Adapun pengertian „Permohonan Fasilitas Kredit‟ mencakup :

a) PERMOHONAN BARU untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit


b) PERMOHONAN TAMBAHAN SUATU KREDIT (Reinjection) untuk
yang sedang berjalan
c) PERMOHONAN PERPANJANGAN/PEMBAHARUAN MASA
LAKU KREDIT (Rescheduling) untuk yang telah berakhir jangka
waktunya.
d) PERMOHONAN-PERMOHONAN LAINNYA (Reconditioning)
untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan,
antara lain penukaran jaminan, pengunduran jadwal angsuran, dan lain
sebagainya.

Dalam pelaksanaannya, beberapa bank menetapkan ketentuan yang


berbeda tentang prasyarat permohonan kredit, seperti :
1. Calon peminjam telah menjadi nasabah lebih kurang 6 bulan
2. Nasabah tidak tercantum namanya di dalam Daftar Hitam (Black List)
3. Bila dianggap bankable, pemohon diminta datang untuk diwawancarai
sehubungan dengan permohonan kredit.
4. Mencari tahu tentang calon nasabah ke berbagai sumber. Jika diperoleh
indikasi positif atau baik maka dilakukan tahap berikutnya.

D. PENGUMPULAN DATA USAHA DAN WAWANCARA KREDIT

Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, bank
akan memberitahu pemohon kredit untuk membuat suatu janji pertemuan. Pada
saat kunjungan ini bank berusaha untuk mengenal bisnis calon debitur sebaik-
baiknya. Kunjungan ini merupakan hal yang sangat penting terutama dalam
penyusunan hasil analisis kredit guna membantu pempinan dalam memutuskan
kredit nantinya.
Pada saat kunjungan dapat pula sekaligus dilakukan peninjauan jaminan yang
akan diserahkan kepada pihak bank. Misalnya, bila jaminan yang akan diberikan
adalah tanah kosong, maka harus jelas batas-batas tanah tersebut sesuai dengan
sertifikat tanah tersebut. Bila jaminannya adalah mobil, harus jelas nomor mesin
atau rangka sesuai denagan sertifikat BPKB-nya.

Wawancara adalah pembicaraan langsung antara pejabat bank dengan calon


nasabah sebagai sumber informasi dari tangan pertama yang dibutuhkan dalam
analisa kredit, agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang
berlandaskan fakta-fakta kredit yang diperlukan.

Tujuan wawancara adalah agar terjadi kontak langsung dengan calon nasabah dan
dapat mengetahui (apabila badan usaha) pengurus perusahaan dan kegiatan usaha
yang bersangkutan memenuhi prinsip perkreditan.

MATERI WAWANCARA :

 UMUM :
 Semua keterangan mengenai perurasahaan.
 Dana historis, data proyeksi, data jaminan (collateral).
 Pribadi pengurus (kejujuran, kebiasaan, rasa tanggung jawab, ketekunan,
kesehatan, dan lain-lain).

 PERMOHONAN :

 Tujuan penggunaan kredit.


 Jenis,jumlah dan jangka waktu kredit.
 Rencana penggunaan dan pembayaran kembali.
 Rencana pelunasan dan jaminan.

 KEUANGAN

 Penjelasan setiap pos Neraca/Laba-Rugi.


 Bila tidak ada data keuangan maka wawancara diarahkan untuk
memproleh data sedemikian rupa agar dapat disusun Neraca dan Laporan
Rugi-Laba.
 JAMINAN

 Penjelasan mengenai barang yang dijaminkan, pengikatannya dan


asuransi.

PEJABAT PEWAWANCARA

Pejabat pewawancara pada umumnya adalah wewenang:

 Direktur.
 Pemimpin cabang/wakil.
 Account Officer.
 Pejabat yang ditunjuk.
 Konsultan dari luar.

PERSIAPAN DAN PEDOMAN WAWANCARA

Pejabat bank hendaklah selalu waspada terhadap cerita-cerita yang tampaknya


masuk akal dari nasabah yang diwawancarai.Orang yang sangat membutuhkan
uang(kredit)atau yang bertekad untuk mendapatkannya dengan cara menipu/jahat
tidak akan masuk kamar pewawancara tanpa persiapan.

Agar wawancara tersebut berhasil dan sesuai dengan tujuannya maka perlu
dilakukan persiapan antar lain:

 Sebelum syarat permohonan kredit, harus dipelajari cacatan intern yang


ada di bank (Costumer‟s File, Rekening dsb).
 Kemudian pelajari permohonan (+project proposal) nasabah data-data lain
yang relevan dengan kegiatan usaha.

PEDOMAN WAWANCARA
Untuk memepermudah serta memperlancar pelaksanaan wawancara suatu
permohonan kredit, maka kepada pejabat yang mengadakan wawancara yang
dapat mempergunakan pedoman yang singkat dengan “MARS-Cost”.

Istilah ini dapat dipakai untuk mempermudah bankir mrngingat berbagai


persyaratan kredit itu.

M...........MAN menyangkut : - sponsor/pelaksanan/pengurus.


- Reputasi karakter bisnis
- kemampuan/capacity/capability.

 Curriculum vitae
 Pendidikan
 Pengalaman kerja
- Character/kepercayaan
- Integritas
- Performance
- Bentuk badan usaha

A.....AMOUNT menyangkut : - Jumlah/plafond kredit.


- Jangka waktu kredit
- Tjuan penggunaan kredit
R.....REPAYMENT menyangkut : - Pembayaran kembali
- Rencana pelunasan
- Sumber dana pelunasan
- kapan waktunya
- Berapa lama Grace Period
S.....SECURITY menyangkut jaminan : -Bentuk jaminan
- Syarat-syarat jaminan
- Pengikat jaminan
- Status kepemilikan
COST..... BIAYA MENYANGKUT : - Bunga kredit
- Commitment Fee

- Provisi
- Komisi
- Biaya notaris
- Biaya asuransi
- Biaya administrasi

Hasil wawancara dicatat dengan baik dan dimasukkan dalam Credit File, sebab
mungkin diperlukan pada saat wawancara lanjutan atau pun pada analisa kredit,
sehingga data yang sama tidak berulang.

BANCAAN LANJUT

Untuk mendapat informasi dan diskusi lebih lanjut tentang prosedur pemberian
kredit ini saudara dianjurkan membaca rujukan berikut :

1. Kasmir,2001,Manajamen Perbankan,Pt.RajaGafindo
Persada,Jakarta.
2. Jopie Jusuf,Kiat Jitu memproleh Kredit Bank,PT.Elex Media
Komputindo,Jakarta,2003.
3. Pudjo Muljono,Teguh, Cetakan Ke-3, Penerbit BPFE Yogyakarta,
2001
4. Sinungan, Mucdarsyah, Dasar-Dasar dan Teknik Manajemen
Kredit, PT. Bina Aksara,Jakarta,1983.

LATIHAN :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat

1. Apakah yang dimaksud dengan “pengenalan medan”?


2. Uraikan beberapa bentuk “pengenalan medan”.
3. Apakah yang dimaksud dengan prosedur pemberian kredit?
4. Uraikan tahapan dalam pemberian keredit secara umum pada bank umum
5. Uraikan bentuk-bentuk permohonan kredit yang lazim dalam dunia
perbankan di Indonesi.
6. Uraikan dokumen-dokumen yang harus dipenuhi dalam pengajuan kerdit
oleh:
a. Pibadi
b. Usaha perorangan
c. Perusahaan (Badan Usaha)

7. Apakah yang dimaksud dengan wawancara kredit?


8. Materi apa sajakah yang termasuk dalam wawancara kredit
9. Uraikan pedoman wawancara kredit.
10. Siapakah pejabat yang berwewenang mewawancarai calon nasabah?.

Kerjakan di Buku Latihan.

Anda mungkin juga menyukai