Anda di halaman 1dari 25

TQM

TRACTION EQUIPMENT

DISUSUN OLEH :
TAR(I) APRILIANA AGAM LESTARI
NIT. 25318027
TMB 11 B

POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG


TANGERANG
2020
CONVENYOR

Gambar 1. Conveyor di Bandara

Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang dapat


bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang tertentu
untuk kapasitas kecil sampai besar. Conveyor dijadikan sebagai alat transportasi
yang cepat dan efisien. Conveyor terdapat beberapa macam, seperti roller
conveyor, belt conveyor, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah industri kadang kala terdapat bahan-bahan yang berat dan
juga berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh manusia.
sehingga diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan manusia
tersebut dalam dal tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja
industri. Untuk itu mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-
bahan industri yang padat.

Conveyor juga berfungsi untuk mengengkut material baik yang berupa


“unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring. Yang dimaksud
dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya satu per
satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk Material adalah material
yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll.

Macam - Macam Conveyor

Berikut adalah kualifikasi dari beberapa jenis spesifikasi conveyor yang sering
digunakan antara lain:

1. Roller Conveyor, merupakan spesifikasi dari conveyor yang menggunakan roller


untuk mengangkut barang. Dalam perpindahannya, roller conveyor memanfaatkan
gaya gravitasi bumi. Namun, ada juga yang ditarik atau didorong. Sedikit berbeda
dengan jenis conveyor yang lain, sistem roller didesain khusus sehingga dapat
sesuai dengan barang yang akan diangkut misalnya berbahan logam, karet, dan
lainnya.
2. Belt Conveyor, pada dasarnya belt conveyor memiliki bentuk yang sederhana.
Seperti namanya conveyor belt dilengkapi dengan adanya sabuk yang dapat
menahan benda-benda padat saat diangkut. Belt atau sabuk terbuat dari dari
berbagai macam jenis tergantung dari sifat benda yang akan diangkut. Misalnya
untuk mengangkut bahan-bahan yang panas, maka diperlukan belt yang terbuat
dari logam sehingga dapat tahan terhadap panas.
3. Chain Conveyor, Chain conveyor merupakan conveyor dengan rantai yang tidak
terputus untuk melakukan tarikan dari unit penggerak. Chain conveyor atau mesin
kompayer rantai merupakan cocok untuk menahan debu, penyilangan kecil,
kombinasi garis horizontal dan vertikal, dan temperatur tinggi. Dalam dunia
industri penggunaan konveyor rantai mengalami penurunan karena perawatan yang
tinggi dan banyaknya masalah yang dihadapi.
4. Screw Conveyor, Screw conveyor adalah alat angkut bahan yang paling tepat
untuk bahan padat yang bertekstur bubur dan halus. . seperti namanya screw
conveyor dilengkapi dengan alat terbuat dari pisau berpilin disebut flight yang
mengelilingi sumbu sehingga bentuknya terlihat seperti sekrup. Biasanya wadah
conveyor terbuat dari lempeng baja, berbentuk setengah lingkaran, dengan sisi
lurusnya terbuat dari kayu.
5. Pheumatic Conveyor, Pheumatic conveyor atau disebut juga dengan mesin
kompayer aliran udara merupakan conveyor yang cocok digunakan untuk
mengangkut bahan-bahan ringan berbentuk bongkahan-bongkahan kecil melalui
aliran udara.
Bagian – Bagian Conveyor

Gambar 2. Bagian-Bagian Conveyor


Berikut bagian-bagian dari conveyor :

1. Belt : Belt ini sebagai alas material yang diangkut. Jadi permukaan belt tersebut
yan nantinya ditempati material tersebut.
2. Pulley : Sebagai penahan atau penyangga belt dan juga menjaga kerapatan pada
conveyor
3. Drive Unit : Tenaga gerak dipindahkan ke belt karena adanya gesekan antara belt
dengan drive pulley, hal tersebut dikarenakan melekatnya belt disekeliling pulley
yang diputar oleh motor.
4. Struktur : Kontruksi baja yang menyangga seluruh part conveyor system.
5. Belt Support System : Fungsinya untuk mensupport ketika belt conveyor sedang
membawa material maupun berputar balik.
6. Transfer System : Merupakan tempat pemuat dan pengeluarann material. Biasanya
terjadi perpindahan material dari line conveyor satu ke line lainnya atau dari line
conveyor masuk ke kapal.

Prinsip Kerja Conveyor

Gambar 3. Prinsip Kerja Conveyor

Mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi
tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan
akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan
menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya
gesekan antara permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung
gaya gesek tersebut.
Baggage Conveyor

1. Baggage Departure System (BDS)


Fungsi : Mentransport bagasi dari penumpang ke pesawat

Gambar 4. Baggage Departure System

2. Baggage Arrival System (BAS)


Fungsi : Mentransport bagasi dari pesawat ke penumpang

Gambar 5. Beggage Arrival System

Gambar 6. Beggage Arrival System


ESKALATOR

Eskalator atau tangga berjalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa
conveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat
bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rel atau rantai yang
digerakkan oleh motor. Eskalator ini dirancang untuk mengangkut orang dari
bawah ke atas atau sebaliknya. Secara umum tangga eskalator ini banyak
digunakan di pusat-pusat perbelanjaan, bandara, pusat konvensi, hotel dan fasilitas

umum lainnya.

Gambar 7. Eskalator

Jenis-Jenis Eskalator

Eskalator memiliki beberapa tipe yang dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi


kegunaan, antara lain :

1. Eskalator Tipe Komersial,

2. Eskalator Tipe Pelayanan Masal

Eskalator Tipe Komersial pada umumnya banyak dijumpai pada pusat


perbelanjaan, perkantoran dan tempat-tempat serupa lainnya. Sedangkan Eskalator
Tipe Pelayanan Masal banyak kita jumpai pada tempat-tempat seperti stasiun
kereta api, bandara dan tempat pelyanan umum yang memiliki waktu panjang dan
tingkat lalulintas manusia yang sangat padat.

Secara spesifikasi kedua memiliki perbedaan yang mengacu pada


pertimbangan permasalahan safety, untuk eskalator tipe pelayanan masal
dilengkapi Jenis Roda penggerak pijakan kaki yang lebih besar dan kuat, lalu
jumlah pijakan kaki yang rata pada saat kita mau masuk dan keluar eskalator lebih
banyak dibanding eskalator tipe komerisial. Hal tersebut mempertimbangkan
banyaknya orang yang akan mengantri naik eskalator dan juga kemungkinan
membawa koper atau tas dengan roda.

Bagian-Bagian Eskalator

Gambar 8. Bagian-Bagian Eskalator

1. Electric Motor, Motor Listrik


2. Drive Gear, Penggerak Gear
3. Handrail Drive, Penggerak Handrail
4. Handrail, Sabuk tegangan bergerak
5. Step, Anak Tangga
6. Return Wheel, Roda Pembalikan
7. Chain Guide, Rantai Pemandu
8. Inner Rail, Rel Dalam
9. Lower Landing, Platform yang terletak di kaki escalator.
10. Upper Landing, Platform yang terletak di ujung atas escalator.
11. Comb. Bagian dari peralatan escalator yang memiliki gigi seperti sisir yang
cocok dengan alur step untuk mencegah benda-benda kecil memasuki
mekanisme internal escalator.
12. Step, Diartikulasikan sebagai bagian horisontal yang berdiri pada saat naik atau
turun (anak tangga bergerak).
13. Skirt, Bagian proyeksi dari setiap sisi escalator, fungsinya adalah untuk
mengamankan susunan tangga.
14. Balustrade, Bagian pagar pengaman di setiap sisi escalator.
15. Newel, Bagian bulat balustrade, yang terletak di ujung tangga
16. Handrail, Bagian pegangan yang bergerak atau sabuk pagar bergerak
sepanjang pegangan.

Cara Kerja Eskalator

Gambar 9. Cara Kerja Eskalator

Cara kerja escalator sederhana, hanya saja escalator membutuhkan bagian


bagian pendukungnya. Ada tangga (step), pegangan (handrail), rantai pemandu
(chain guide), roda penggerak, motor elektrik, dan pelengkap lainnya. Tangga yang
digunakan pun bukan tangga biasa, tangga eskalator terbuat dari alumunium pra
cetak dan biasanya dilapisi dengan karet agar tidak licin saat diinjak orang. Tangga
ini dilengkapi dengan dua buah roda yang melekat sepanjang rel. Satu roda (wheel)
bagian atas tangga melekat pada rel luar (outer rail) yang berfungsi memandu
tangga pada posisinya. Roda yang kedua (return wheel) melekat di atas rel dalam
(inner rail) yang berfungsi sebagai tempat berjalannya tangga. Pegangan (handrail)
merupakan tempat di mana pengguna memastikan dirinya aman. Pegangan ini
bergerak sesuai dengan gerakan tangga. Rantai pemandu (chain guide) melekat
pada roda penggerak (drive gear) yang digerakkan oleh motor elektrik yang
berfungsi untuk menggerakan tangga eskalator. Saat motor elektrik berputar, puli
(sistem yang menghubungkan semua bagian) akan memutar roda penggerak.
Tangga akan digerakkan sepanjang relnya dengan bantuan tali pemandu.
Pergerakan tangga akan sama dengan pergerakan pegangan tangan karena roda
penggerak juga dihubungkan dengan handrail drive.

ELEVATOR / LIFT

Gambar 10. Lift

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut


orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern
mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan
mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap,
dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
hoist dorong dan hoist tarik.

Jenis-Jenis Lift

1. Pasenger Elevator/ Lift Penumpang


Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk
mengangkut manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem
keamanannya. Hal ini karena menyangkut keselamatan manusia penumpang
lift tersebut.
2. Dumbwaiter / Lift Barang
Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini
juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit
perbedaan dalam hal system keamanannya.
3. Elevator Service / Lift Servis
Elevator service ini biasanya dipasang diperhotelan,fungsinya untuk
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Elevator ini juga tak
kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service
dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya, yaitu
elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini
berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang.

Prinsip Kerja

1. Mesin Lift “Gearless”


Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang
biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan
menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-
wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang
terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai
“kabel bergerak (traveling cable)”.
2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave
dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat
mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah.
Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak
dihubungkan langsung ke poros motor.
3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah,
dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas
dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta
bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga
mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi
pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau
roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut,
pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk
mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu
melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali
kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis
dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator
dikendalikan oleh katup hidrolik.
4. Prototype of Double Front Side Elevator
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan
mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik,
elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai
perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator
dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan,
begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan
lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit
atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini.
Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain
bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari
bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan elevator
itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang
semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya
untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau
pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang
yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.

Bagian – Bagian Lift


Gambar 11. Bagian-Bagian Lift
Transportasi vertikal ini, atau yang biasa disebut Lift terdapat komponen yang
dibagi menjadi empat bagian utama, dibawah ini adalah beberapa komponen dari
lift beserta fungsinya.
1. Komponen di ruang Mesin (Machine Room)
a. Contro lSystem atau Control Panel (Lemari Konttrol)
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja dari pada lift
tersebut. Permintaan baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah,
kemudian memberikan intruksi-intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai
dengan permintaan.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak
Di dalam raung mesin terdapat satu mesin penggerak jenis geared. Pada
mesin ini, perputaran dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda gigi
sehingga dari putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan
maximum dari kereta lift dengan sistem geared adalah 150mpm. Pada mesin
penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkeerja jika motor
penggerak tidak dialiri listrik.
c. Primary Velocity Tranducer/ Encoder
Terdapat satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak gunanya untuk
mendeteksi putaran motor atau kecepatan dari lift.
d. Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi
batas-batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta
akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun mekanik.
e. Lalu satu komponen yang merupakan Optional yaitu ARD (Automatic Rescue
Drive)
Yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan lift
akan berhenti disembarang tempat setelah lebih dari 15 detik maka ARD akan
bekerja untuk menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift sampai pada lantai
otomatis lift akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup
kembali.
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway)
Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut bergerak
naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada
hubungan langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift
berdampingan.
a. Guide Rail atau Rel Pemandu
Profil baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot pengimbang
(Counterweight). Ukuran rel untuk kereta/ car biasanya lebih besar dari pada rel
bandul pengimbang/ counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari
dasar pit sampai di bawah slap ruang mesin.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction
switch) dan final switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang
dibagian bawah dan dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta
tidak menabrak pit atau lantai kamar mesin.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian
kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan
(landing door).
f. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door
panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini
dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka
maka lift tidak akan bisa dijalankan.
e. Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk
beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik
kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
g. Governor Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak
di pit.
3. Komponen di Car/ Kereta
a. Car/ Kereta
Kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun. Kereta ini
dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali
baja lewat pully penggerak di ruang mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door
panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk
menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat pengaman
secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka
maka lift tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front
return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol
pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang
berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta,
kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-
tanda lain.
f. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP
secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya
terdapat tombol-tombol pengatur.
h. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi
atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
i. Lampu Darurat atau Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta
dalam keadaan darurat  (listrik mati) dengan sumber battery.
j. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan
agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses
penyelamatan.
k. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang
dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta
over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).
4. Komponen di luar ruang luncur atau di Hall
a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button)
berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk
mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
d. Hall indicator atau Penunjuk Lantai
Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing lift.
Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

GARBARATA
Gambar 12. Garbarata

Garbarata Bandara, atau disebut juga dengan Avio Bridge, Passengger


Boarding Bridge atau terkadang disebut juga tangga belalai, yaitu jembatan
berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang menuju ke
pintu pesawat terbang. Hal tersebut untuk memudahkan penumpang masuk ke
dalam atau keluar dari pesawat, tergantung pada desain bangunan, ketinggian,
posisi, dan persyaratan operasional, yang dibuat menetap ataupun bergerak,
memanjang atau memendek sesuai kebutuhan operasional antara posisi pesawat
dengan gedung.

Bagian – Bagian Garbarata

1. Rotunda
Rotunda merupakan bagian pangkal dari garbarata yang bersentuhan dengan
bagian terminal bandara. Rotunda memiliki curtain atau tirai fleksibel di bagian
sisi yang dapat menggulung atau meregang jika terjadi perubahan posisi dari
garbarata yang diakibatkan oleh gir yang diputar oleh motor, hal ini membuat
bagian dalam dari garbarata tetap tertutup. Curtain akan menggulung pada barrel
yang terpasang di dekat tunnel. Sementara itu bagian atap dan lantai dari garbarata
akan mengikuti perputaran dari curtain yang menggulung. Selain pada rotunda,
curtain juga terdapat pada cabin. Pada bagian Rotunda terdapat beberapa
komponen lainya, yaitu:

Gambar 13. Bagian-Bagian Rotunda


a) Panel Utama
Panel utama terletak pada bagian luar rotunda, yaitu pada pondasi
rotunda. Panel ini berfungsi sebagai kontrol utama dari sistem kelistrikan yang
digunakan pada garbarata. Pada panel ini, terdapat circuit breaker sebagai
pengaman aliran listrik, inverter sebagai variable speed controller dan saklar-
saklar yang terhubung ke console desk.
b) Flank Limit Switch
Karena rotunda mengalami kontak langsung dengan bangunan atau fix
bridge maka pergerakan dari rotunda harus dijaga agar tidak sampai melampaui
batas dengan keberadaan limit switch yang akan mengawasi pergerakan
horizontal dari rotunda.
2. Tunnel (Terowongan Kaca)

Tunnel merupakan bagian terowongan pada garbarata yang berfungsi untuk


menjaga penumpang dari keadaan lingkungan runway dan cuaca, seperti, jet blast,
panas terik atau hujan badai yang mungkin terjadi saat penumpang akan berpindah
dari dan menuju pesawat.
Gambar 14. Tunnel

Tunnel pada garbarata umumnya terbagi menjadi dua hingga tiga dengan
material kaca atau glass yang memiliki rangka dari material logam lainnya, namun
ada pula tunnel yang seluruhnya berbahan dasar logam. Pada bagian Tunnel,
terdapat komponen:

a) Slow Down Limit Switch


Pergerakan garbarata dikendalikan oleh joystick yang terdapat pada
console desk, slow down limit switch bertugas untuk membatasi kecepatan dari
garbarata saat akan mencapai batas pergerakan sehingga perintah dari joystick
seolah-olah tidak terlaksana.
b) Re-track & Extend Limit Switch
Re-track & Extend Limit switch berfungsi sebagai pembatas pergerakan
tunnel a bergerak menjauhi tunnel b. Limit switch ini akan bekerja sesaat
sebelum panjang maksimum atau minimum akan tercapai.
c) Tunnel Roller dan Rail
Roller terletak pada sisi dalam dan luar dari tunnel garbarata yang
bergerak maju-mundur pada lintasan atau relnya. Fungsi utama dari roller
adalah sebagai pereduksi gesekan yang terjadi pada tunnel satu dan tunnel
lainnya.
d) Kamera
Kamera ditempatkan pada garbarata sebagai bantuan visual untuk
melihat terganggu atau tidaknya pergerakan dari garbarata. Visualisasi yang
dihasilkan dari kamera diteruskan hingga sampai ke layar yang tersedia pada
panel yang terdapat di rotunda.
e) Service Door
Service door adalah pintu yang bisa digunakan oleh operator jika akan
menggunakan garbarata atau melakukan perawatan tanpa harus memasuki
gedung terminal terlebih dahulu. Pada service door terdapat tangga yang
langsung menuju ke bagian apron dari bandara. Letak dari service door adalah
pada ujung dari tunnel sebelum memasuki kabin.
3. Kabin (Kepala)

Kabin merupakan bagian ujung dari garbarata yang bersentuhan dengan


bagian pintu pesawat terbang. Di dalam kabin, terdapat console desk yang
berfungsi untuk mengoperasikan garbararta, service door dengan tangga yang
menuju langsung ke airside bandara dan panel dari sistem yang diaplikasikan pada

garbarata.

Gambar 15. Kabin

Pada console desk, akan ditemui control key switch, steering lever, cabin
rotation switch, up & down foot switch, emergency stop button, closure switch,
height indicator dan layar kecil sebagai alat komunikasi visual dari kamera pada
tunel.

Serupa dengan rotunda, memiliki curtain logam yang membuatnya bisa


bermanuver ke kanan dan kiri namun perbedaanya adalah pada dinding curtain
kabin, terdapat kaca oval sebagai bantuan visual.
Pada kabin, terdapat beberapa komponen mulai dari lampu sorot, horn, dan
AC. Selain itu komponen lain yang terdapat di kabin adalah:

a) Flank Limit Switch


Pergerakan dari kabin perlu diawasi agar tidak melebihi batas yang bisa
menyebabkan kabin mengalami kerusakan maka flank limit switch dipasang
sebagai indikator pergerakan kabin.
b) Motor 3 Fasa
Pada bagian kabin, motor tiga fasa berfungsi sebagai pengalir daya yang
membuat kabin dapat bergerak ke kiri dan ke kanan.
c) Aktuator
Garbarata memiliki dua aktuator, yaitu aktuator kanopi & aktuator kabin.
Aktuator untuk pergerakan kanopi terletak pada bagian sisi dinding luar kabin,
tepatnya tertutupi kanopi kabin. Penempatan aktuator di dekat kanopi
berhubungan erat dengan tugasnya, yaitu pemicu gerakan dari kanopi ke pintu
pesawat. Sementara itu, aktuator untuk pergerakan lantai kabin terletak pada
bagian bawah kabin.
d) Sensor Proximity Infrared
Sensor infrared terletak pada lantai kabin yang berfungsi untuk
mendeteksi keberadaan pintu pesawat. Sensor infrared beroperasi saat ada
objek yang mendekat, dalam kasus ini, pintu pesawat agar lantai kabin dan
pintu pesawat berada pada posisi sejajar. Garbarata Bandara Internasional
Jenderal Ahmad Yani memiliki sensor infrared yang mulai aktif saat suatu
objek berada pada radius 1.5-meter dari sensor.
e) Bumper Limit Switch
Setelah sensor infrared mendeteksi keberadaan pintu pesawat, bumper
limit switch akan beroperasi agar lantai kabin hanya bergerak saat pintu
pesawat bergerak, semua kontrol akan seolah-olah tidak berfungsi. Hal ini
dilakukan agar saat perpindahan penumpang tidak terdapat perbedaan tinggi
saat memasuki garbarata maupun sebaliknya.
f) Kanopi
Kanopi adalah bagian terluar dari garbarata yang berfungsi sebagai lorong
yang dilewati oleh penumpang pesawat sebelum memasuki kabin. Kanopi
bersentuhan dengan bagian sisi dan atas dari pintu pesawat.
4. Wheel Boogie (Roda Garbarata)

Wheel Boogie merupakan roda pada garbarata yang bertugas menjadi


penggerak horizontal dari garbarata. Komponen ini dapat diamati dengan cukup
jelas dari bagian airside bandara. Wheel boogie memiliki guarding disekitarnya
yang dinamakan hoolahoop yang terhubung ke limit switch lainnya agar
pergerakan garbarata tetap aman bagi lingkungan sekitar garbarata beroperasi.

Gambar 16. Roda Garbarata

Wheel boogie juga memiliki chain drive assembly yang menghubungkan


motor, sprocket, dan wheel menggunakan chain atau rantai. Sekilas chain drive
tidak akan terlihat karena tertutupi oleh cover yang bertujuan juga melindungi
pergerakan dari objek-objek yang bisa membahayakan.

5. Lift Column (Tiang Penyangga Bagian Depan)

Lift Column adalah penyangga yang membuat garbarata bergerak ke arah


vertikal untuk mencapai ketinggian tertentu. Bantalan yang disebut slide pads,
terbuat dari oil-impregnated nylon-molybdenum dengan ketebalan 25-mm,
mencegah column yang bermaterial logam mengalami gesekan.

Gambar 17. Lft Column


Gambar 18. Bagian-Bagian Lift Column

Lift column memiliki komponen ballscrew yang memungkinkan


pergerakan di arah vertikal, ia menyatu dengan wheel boogie di bagian bawah
sehingga pergerakan dari keduanya selalu beriringan. Bagian-bagian dari lift
column meliputi:

a) Motor Tiga Fasa (Turun & Naik)


Motor tiga fasa pada lift column berfungsi menjadi penggerak garbarata
namun pada arah vertikal. Garbarata bergerak secara vertikal untuk
menyesuaikan ketinggian antara lantai kabin dan pintu pesawat agar pindahnya
penumpang pesawat tetap aman dan nyaman. Posisi motor tiga fasa terletak
pada bagian atas lift column yang tertutup cover logam.
b) Slope Limit Switch
Kedua tiang penyangga garbarata mungkin memiliki ketinggian yang
berbeda akibat perbedaan beban yang diterima saat beroperasi, limit switch
kemiringan beroperasi saat perbedaan ketinggian dari tiang penyangga
mencapai dua-sentimeter.
c) Vertical Limit Switch (up)
Upper Vertical Movement Limit Switch berfungsi untuk membatasi gerak
vertikal dari lift column garbarata kearah atas. Lift column bergerak kearah
vertikal dengan bantuan ulir yang terdapat pada bagian dalam column, untuk
itu pergerakanya tetap dijaga agar tidak melebihi ulir.
d) Vertical Limit Switch (down)
Limit Switch bawah, berfungsi serupa dengan limit switch atas namun ia
betugas untuk membatasi gerak vertikal dari lift column kearah bawah.

e) Limit Switch Reset


Berbeda dengan limit switch lainnya, limit switch reset berfungsi untuk
kalibrasi ulang kemiringan dari garbarata. Perangkat ini dibutuhkan karena
seringkali, dikarenakan oleh beban yang tidak menentu, lift column mengalami
perbedaan ketinggian antara column satu dan yang lainnya.

Prinsip Kerja Garbarata

Garbarata menggunakan listrik sebagai sumber energi penggeraknya.


Energi listrik kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel yang telah terinstal
pada garbarata yang selanjutnya diteruskan ke beberapa motor induksi pada
garbarata. Terdapat lima motor induksi pada garbarata yang masing-masing
fungsinya adalah untuk pergerakan kabin, dua untuk pegerakan vertikal garbarata
dan dua lainnya untuk pergerakan horizontal yang terpasang pada wheel boogie.

Pergerakan dari rotunda dan kabin dihasilkan saat motor induksi bekerja,
lalu kerja yang dihasilkan motor ditransfer melalui rantai dan gir pada curtain yang
mengelilingi luar kabin dan rotunda. Curtain yang terdapat pada rotunda dan kabin
dengan sendirinya akan menggulung di bagian ujung sisi kanan atau kiri searah
dengan arah geraknya. Tidak seperti pada sepeda motor, yaitu putaran mesin
diiringi dengan putaran gir dan rantai, garbarata memiliki rantai yang menyatu
dengan kabin dan rotunda sebagai rel putaran dari gir sehingga memungkinkan
keduanya untuk berotasi.

Sementara itu, pergerakan dari wheel boogie dihasilkan dari dua motor
induksi yang membuat kerja dengan berlawanan arah. Semua pergerakan dikontrol
dari console desk yang terdapat pada kabin. Selain motor induksi, terdapat juga
aktuator pada kabin berfungsi untuk menggerakan cabin floor dan kanopi.
Daftar Pustaka

 https://teguhharisetiawan.blogspot.com/2017/11/conveyor-beserta-
komponennya.html
 https://conveyorsakti.blogspot.com/2017/11/pengertian-conveyor.html
 http://insauin.blogspot.com/2014/12/pengertian-belt-konveyor-dan-
bagian.html
 http://alikacamata.blogspot.com/2012/09/prinsip-kerja-dan-bagian-
bagian-conveyor.html
 https://www.dnm.co.id/pengertian-conveyor-dan-spesifikasinya-mulai-
roller-conveyor/
 http://eprints.polsri.ac.id/2743/3/3-%20BAB%20II.pdf
 https://www.louser-lift.co.id/jenis-escalator
 https://jonpurba.wordpress.com/2010/03/10/escalator/
 https://belajarplconline.wordpress.com/2012/10/19/komponen-pada-
elevator/
 https://bisnismenarik2017.jimdofree.com/2019/07/03/komponen-lift-
beserta-fungsinya/
 https://docplayer.info/54761676-Jenis-jenis-lift-dan-fungsinya.html
 http://kinays-aratuza.blogspot.com/2014/11/lift-elevator.html
 https://travelinfo.id/mengenal-garbarata-bandara/
 https://theinstaprofile.com/share/BvTO_3hHbJS
BIOGRAFI PENULIS

Nama saya Apriliana Agam Lestari. Saya lahir dari orang


tua yang bernama Ibu Maratu Solihah dan Bapak Agus
Rofei sebagai anak bungsu dari dua bersaudara. Saya
memiliki kakak perempuan yang bersama Nofi Puji Utami.
Saya dilahirkan di kota Cimahi Jawa Barat pada tanggal
10 April 2000. Saya menempuh pendidikan mulai dari TK
Aisiyah 1 (lulus tahun 2006), SD Negeri Cibabat Mandiri
1 (lulus tahun 2012), melanjutkan ke SMP Negeri 3 Kota
Cimahi (lulus tahun 2015), dan SMA Negeri 3 Kota Cimahi (lulus tahun 2018), hingga
akhirnya bisa menempuh masa kuliah di Jurusan Teknik Penerbangan Politeknik
Penerbangan Indonesia Curug.

Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, saya telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas makalah ini. Semoga dengan penulisan
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah nilai yang baik. Akhir kata saya
mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya tugas makalah
ini.

Anda mungkin juga menyukai