MANAJEMEN SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
6M
DEFINISI MSDM
Manajemen :mengatur (to manage)
Yang diatur :semua unsur manajemen 6 M
Tujuannya :agar 6 M lebih berdaya-guna
dan berhasil-guna
Man Methode
Harus diatur :supaya terkoordinasi dan
terintegrasi untuk menunjang
tujuan organisasi
Yang mengatur :adalah pimpinan (top manager,
manajer madya, supervisi)
Money Machine
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu
Material Market
PENTINGNYA DASAR - DASAR
MANAJEMEN MANAJEMEN
1
Manajemen adalah alat untuk
Adanya sekelompok orang dan
mencapai tujuan yang diinginkan, pekerjaan yang akan dikerjakan
baik perusahaan, karyawan
2
maupun masyarakat Adanya kerjasama diantara
sekelompok orang dalam ikatan formal
Untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan-tujuan
bertentangan (pemilik
yg
dan 3 Adanya tujuan dan kepentingan
Bersama yang akan dicapai
karyawan, pelanggan, kreditur
masyarakat, pemerintah)
4 Adanya pembagian kerja, tugas dan
tanggung jawab yang teratur
KESIMPULAN
MSDM adalah ilmu dan seni yg mengatur unsur manusia (cipta, rasa dan
karsa) sebagai aset suatu organisasi secara berdayaguna dan berhasilguna,
demi terwujudnya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
MANAJEMEN MANAJEMEN
SDM VS PERSONALIA
PENDEKATAN
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
MANAJEMEN SDM
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PENDEKATAN 2. PENDEKATAN SDM
MANAJEMEN SDM Dalam mengelola karyawan, pendekatan ini memandang SDM ini
memandang manusia dilihat dari segi jasmani dan rohani (jiwa)
karena manusia, sebagai makhluk dualis yaitu di samping sebagai
1. PENDEKATAN MEKANIS anggota organisasi juga sebagai manusia yang punya hasrat, motif
dan keinginan untuk merdeka.
Dalam mengelola karyawan, pendekatan ini memandang manusia
sebagai karyawan sama dengan mesin, menitikberatkan pada
analisis spesialisasi, efektifitas, dan standardisasi. Permasalahan
a. PENDEKATAN MANAJERIAL
dari pendekatan ini :
Dalam mengelola karyawan, Pendekatan ini didasarkan pada
a. Pengangguran Teknologis
spesialisasi dan pembagian kerja, demi terwujudnya efisiensi
Apabila ditemukan teknologi yang lebih efisien dan dapat
kerja yang tinggi. Dengan spesialisasi tenaga kerja terpecah-pecah
menggantikan tenaga manusia dengan mesin maka karyawan
dalam mencapai suatu tujuan, sehingga diperlukan koordinasi
tidak dipekerjakan lagi.
dari seseorang generalist yaitu seorang manajer.
b. Keamanan Ekonomis
Karyawan merasa tidak aman takut dirumahkan akibat
penemuan mesin baru. b. PENDEKATAN FUNGSI
c. Organisasi Buruh
Organisasi buruh untuk melindungi kepentingan karyawan Dalam mengelola karyawan pendekatan ini membahas
dari kesewenang-wenangan manajer. Jadi manajemen manajemen berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
personalia harus berunding dengan serikat buruh dalam a. Berdasarkan fungsi perusahaan, misalnya fungsi penjualan,
menentukan syarat-syarat kerja, kondisi kerja dan lain-lain. fungsi pembelian, fungsi produksi. Jadi karyawan ditempatkan
d. Kebanggaan dalam Pekerjaan pada bagian-bagian sesuai fungsi-fungsi tersebut.
Kurangnya kebanggaann dalam pekerjaan karena manajemen b. Berdasarkan fungsi manajer, misalnya perencanaan,
kurang menghargai kecerdasan, dan kreatifitas pekerja, organisasi, pelaksanaan, pengawasan. Jadi karyawan
padahal ini penting untuk menumbuhkan motivasi kerja yang ditempatkan pada bagian-bagian sesuai fungsi manajemen
dapat menguntungkan perusahaan tersebut.
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
3
Perencanaan SDM
PERENCANAAN
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
Pengembangan SDM
SUMBER DAYA
MANUSIA
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PERENCANAAN SDM
Perencanaan SDM (Luas)
EX
Lingkungan Eksternal
Permintaan tenaga kerja karena tuntutan dari luar organisasi dan
perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-
kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang Misal : tuntutan
masyarakat, politik, pesaing dll)
Lingkungan Internal
IN
a. Keputusan-keputusan organisasional:
Berbagai keputusan pokok organisasi mempengaruhi permintaan SDM
(Misalnya : pengembangan usaha, peningkatan produktivitas dll.)
b. Faktor persediaan karyawan:
Permintaan SDM dipengaruhi oleh kondisi karyawan misalnya: pensiun,
permintaan berhenti, kematian berdampak menaikkan kebutuhan
personalia.
JENIS-JENIS PERENCANAAN
Berdasarkan Berdasarkan
Jangka Waktu Ruang Lingkup
Perencanaan
Tenaga Kerja
Model Perencanaan SDM yang Terintegrasi
1
Pengaruh lingkungan
VISI
2
STRATEGI
4
3
Mendesain dan menggunakan Menterjemahkan visi ke arah
rencana untuk mencapai mana kita berangkat
tujuan
Hubungan Strategi SDM dengan Strategi Perusahaan
E
Metode Ekstrapolasi
Membuat proyeksi diwaktu mendatang dengan mendasarkan pada tingkat
perubahan masa lalu mis.; Selama 2 tahun yang lalu rata-rata ada 2 orang
karyawan yg pensiun setiap bulannya. maka selama 1 tahun yang akan
datang akan dibutuhkan 24 karyawan
I
Metode Indeksasi
Metode estimasi kebutuhan karyawan diwaktu mendatang dengan melihat
tingkat perkembangan karyawan berdasarkan indeks. mis.: ratio antara
karyawan produksi dan penjualan, contoh : setiap 10 juta rupiah kenaikan
penjualan, departemen produksi memerlukan satu tambahan karyawan
baru.
CARA MENGHITUNG
CARA MENGHITUNG VOLUME KERJA
KEBUTUHAN PEGAWAI
BERDASARKAN SATUAN WAKTU Misalkan :
Volume kerja seorang karyawan dalam 1
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan (satu) tahun 1.000 barang, dan 1 barang
dapat digolongkan menjadi dua : butuh waktu 5 jam maka beban kerja :
1. Waktu yang produktif adalah waktu yang benar- 1.000 barang x 5 orang jam = 5.000 orang jam
benar dipergunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
CARA MENGHITUNG
2. Waktu non produktif adalah waktu kerja yang tidak KEBUTUHAN KARYAWAN
dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan atau
waktu tambahan.
Misalkan :
Misalkan : Seorang Karyawan untuk membuat satu Jam kerja efektif 1 (satu) hari = 7 jam, dan 1
barang diperlukan waktu 5 jam.
tahun 287 hari (telah dikurangi cuti selama 2
minggu dan hari libur nasional) 2.000 jam
perorang
KABAG. RENCANA DAN PROGRAM SEKTORAL KEPALA BAGIAN PROGRAM INVESTASI KEPALA BAGIAN KERJASAMA LINTAS SEKTORAL KEPALA BAGIAN EVALUASI PELAK-SANAAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1
2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA
KASUBAG. RENCANA DAN PROGRAM SEKTOR KASUBAG. KERJASAMA LINTAS SEKTORAL KASUBAG. EVALUASI DAN PELAPORAN
KASUBAG. PROGRAM INVESTASI
INDUSTRI DAN REGIONAL PROGRAM
KASUBAG. RENCANA DAN PROGRAM KASUBAG. PROGRAM INVESTASI INDUSTRI KASUBAG. KERJASAMA PROGRAM LINTAS KASUBAG. EVALUASI DAN PELAPORAN
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KECIL DAN MENENGAH REGIONAL KERJASAMA DAN PROMOSI INVESTASI
KASUBAG. RENCANA DAN PROGRAM SEKTOR KASUBAG. KERJASAMA PENGEMBANGAN KASUBAG. EVALUASI DAN PELAPORAN
KASUBAG. TATA USAHA BIRO
PENUNJANG KAWASAN TERTINGGAL DEPARTEMEN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Fungsional Perencana
Peta Jabatan di lingkungan Dit.
Industri Pangan
DIR. INDUSTRI PANGAN
1. Sekretaris SLTA
2. Pesuruh SLTA
3. sopir SLTA
1. Konseptor S-1
2. Pengumpul Data D-3
3. Penata Usaha SLTA
KASUBDIT. PROGRAM KASUBDIT. STANDARISASI DAN TEKNOLOGI KASUBDIT. IKLIM DAN KELEMBAGAAN KASUBDIT. SUMBER DAYA DAN FASILITASI KASUBDIT. PORMOSI INVESTASI DAN
PEMBIAYAAN PEMASARAN
1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1
2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA
KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH
MAKANAN MAKANAN MAKANAN MAKANAN MAKANAN
1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1
2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2
KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN
DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU MINUMAN DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU
1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1
2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Penyuluh Perindustrian
Dasar Perhitungan Prakiraan Jumlah Kebutuhan
Jabatan Non Struktural
1 Setjend 18 22 333 51 218 41 2 685 0 0 186 76 298 44 604 18 22 147 -25 -80 -1
8 Balai Besar 119 93 802 184 447 59 4 1.708 0 0 651 290 925 131 1.997 119 93 151 -106 -478 -68
10 Balai Ristan 25 31 460 138 424 15 2 1.095 0 0 336 159 602 44 1.141 25 31 124 -21 -178 -27
11 Sekolah-2 26 22 266 140 561 105 1 1.121 0 0 328 241 992 32 1.593 26 22 -62 -101 -431 74
12 Diperbantukan 0 1 20 8 54 27 1 111
13 Ex. Perdag 0 0 6 3 31 29 1 70
14 Prwk. LN 0 0 0 0 3 15 2 20
Jumlah 226 188 2435 653 2348 471 20 6341 0 0 1909 890 4211 442 7452 226 187 500 -248 -1951 -26
SUPLAI SDM
Ada 2 sumber supply yaitu :
EX
Eksternal
Memenuhi kekurangan pegawai berasal dari orang-orang yang ada dalam
bursa tenaga kerja termasuk orang yang belum bekerja atau karyawan
organisasi lain.
Internal
IN
Memenuhi kekurangan pegawai berasal dari para karyawan yang ada
sekarang yang dapat dipindah dipromosikan, untuk memenuhi kebutuhan.
Estimasi supply internal adalah menghitung jumlah karyawan yang ada
dan mengevaluasi kemampuan mereka (siapa mengganti siapa, pindah
kemana, naik pangkat, keluar dll
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
4
Perencanaan SDM
ANALISIS
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
JABATAN
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
ANALISIS PROSES ANALISIS JABATAN
JABATAN
1
Persiapan analisis pekerjaan
2
mengolahnya menjadi Informasi Jabatan atau Mengumpulkan data jabatan
Informasi Pekerjaan.
3
• Informasi Jabatan adalah hasil analisis jabatan Mengolah data jabatan
berupa uraian jabatan/desain pekerjaan dan peta
jabatan.
• Uraian jabatan/desain pekerjaan adalah informasi
4
yang memuat tentang nama jabatan, uraian tugas, Analisis data jabatan
hasil kerja, wewenang, tanggung jawab, sarana kerja
syarat jabatan dll.
• Peta Jabatan adalah susunan nama dan tingkat
5
Jabatan Struktural dan Fungsional yang tergambar Menyusun informasi jabatan
dalam suatu struktur organisasi.
TAHAP TAHAP III. PENGOLAHAN DATA JABATAN
ANALISIS JABATAN Setelah data terkumpul, merekam data, mentabulasi data, serta
mengelompokan jenis pekerjaan, memilah-milah data yang
berguna dan yang tidak dipakai, menyaring data yang relevan dan
D. PERSYARATAN JABATAN :
1. Pangkat : Penata Muda III/a
2. Pendidikan : S1 Komputer
3. Diklat : Programing
4. Pengalaman : Bidang Komputer
URAIAN JABATAN
NAMA PEJABAT : Manajer Pelatihan dan Pengembangan
KODE JABATAN : A.22537 DEPARTEMEN : Personalia
PENYUSUN : Ratih Handoko LOKASI : Kantor Pusat
A. RUMUSAN TUGAS
Mengembangkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi program-program latihan dan bertindak sebagai penasehat bagi menajemen
operasional dalam pelaksanaan latihan
B. RINCIAN TUGAS
1. Menentukan kebutuhan latihan karyawan
2. Mengembangkan struktur program latihan
3. Melakukan riset tentang metode latihan yang paling efektif
4. Mempersiapkan bahan-bahan latihan yang diperlukan
5. Mengembangkan berbagai prosedur evaluasi latihan
6. Menjelaskan kepada menajemen lainnya tentang teknik pengajaran yang efektif
7. Bertindak sebagai instruktur dalam kursus atau latihan karyawan
C. WEWENANG
1. Menentukan instruktur dan pelaksana program latihan
2. Mengusulkan program latihan yang diperlukan
3. Meminta fasilitas latihan dan menentukan program latihan
D. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab kelancaran pelaksanaan program diklat
2. Bertanggung jawab biaya latihan yang dikeluarkan
E. SYARAT JABATAN
1. Pendidikan : S.2 MSDM
2. Pengalaman : 5 tahun bidang SDM
3. Diklat : Manajemen SDM
Kabag. Administrasi
1. Sekretaris SLTA
2. Pesuruh SLTA
3. sopir SLTA
1. Konseptor S-1
2. Pengumpul Data D-3
3. Penata Usaha SLTA
KASUBDIT. PROGRAM KASUBDIT. STANDARISASI DAN TEKNOLOGI KASUBDIT. IKLIM DAN KELEMBAGAAN KASUBDIT. SUMBER DAYA DAN FASILITASI KASUBDIT. PORMOSI INVESTASI DAN
PEMBIAYAAN PEMASARAN
1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1 1. Pranata Komputer S-1
2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA 2. Agendaris SLTA
KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH
MAKANAN MAKANAN MAKANAN MAKANAN MAKANAN
1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1
2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2
KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH KASI. IND. KECIL DAN MENENGAH MINUMAN
DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU MINUMAN DAN TEMBAKAU DAN TEMBAKAU
1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1 1. Pengumpul & Pengolah Data S-1
2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2 2. Analisis S-1/S-2
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Penyuluh Perindustrian
KEGUNAAN PEDOMAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ANALISIS JABATAN
Dalam Uraian Jabatan memuat rincian tugas dan
syarat pendidikan, dikaji beban tugasnya sehingga
ketemu volume kerja akhirnya dapat ditentukan
jumlah pegawai yang dibutuhkan
S
Tantangan Supply
Apabila terjadi keterbatasan supply pelamar sesuai yang dibutuhkan, menyebabkan
organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik.
Keterbatasan supply dapat diukur dengan rasio seleksi yaitu hubungan antara
jumlah pelamar yang diterima dg jumlah pelamar yang tersedia. Bila rasio seleksi
kecil berarti rendahnya kualitas SDM yg akan diterima.
E
Tantangan Ethic
Keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh etika. Misalnya terjadi penerimaan
dengan family system, menerima suap, ini semua merupakan tantangan bagi
pengelola organisasi.
O
Tantangan Organizational
Keterbatasan anggaran akan membatasi proses seleksi, disamping itu berbagai
strategi dan kebijakan organisasi juga membatasi seleksi.
Misalnya: dalam proses seleksi terjadi diskriminasi jenis kelamin, kebijakan
organisasi lebih memilih karyawan laki-laki dari pada perempuan.
JENIS-JENIS TES PENERIMAAN
TES PSIKOLOGIS PEMERIKSAAN REFERENSI
Untuk mengetahui apakah pelamar yang
Yaitu tes untuk mengukur atau menguji kepribadian,
bersangkutan direkomendasikan oleh orang lain
temperamen, bakat, minat, kecerdasan, dan
atau ada yang membawa untuk dijadikan jaminan
keinginan berprestasi.
sepanjang sudah lulus dari seleksi sebelumnya.
1
Tes Kecerdasan (Intelegence Test) 1. Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan
Menguji kemampuan mental pelamar 2. Bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan
dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan dengan pelamar lain.
logis.
PROSES WAWANCARA
2
Tes Kepribadian (Personality Test) Persiapan Terminasi
Kesediaan bekerjasama, sifat Evaluasi
Wawancara (Selesai)
kepemimpinan dll.
3
Tes Bakat (Aptitude Test)
Kemampuan
dikembangkan.
potensial yang dapat 1 4 5
4
Tes Minat (Interest Test)
2 3
Mengukur antusiasme terhadap sesuatu
jenis pekerjaan.
5
Tes Prestasi (Achievement Test)
Mengukur kemampuan pelamar sekarang. Pertukaran
Pengarahan
Informasi
BLANKO LAMARAN PEKERJAAN
Bagian-bagian pokok blanko lamaran sebagai berikut :
Data Pribadi :
1. Nama Lengkap : ..............................................................
2. Alamat : ..........................................................................
3. Nomor Telepon : ......................................................................
4. Status Perkawinan : .........................................................
5. Tempat dan Tanggal Lahir : .......................................................
6. Jenis Kelamin : .................................................................
7. Pendidikan dan Keterampilan :
Uraikan secara singkat pendidikan saudara (SD, SLTP, SLTA, Pendidikan Tinggi)
REKRUTMEN
pemerintah yaitu biasanya Depnaker
menyalurkan karyawan kepihak yang
membutuhkan (penyaluran TKI).
Untuk mengevaluasi karyawan baru dan proses seleksi diperlukan umpan balik, yang
mencakup informasi tentang kepuasan karyawan, absensi, prestasi kerja kegiatan serikat
kerja dan sikap atasan langsung.
Formal
Dilakukan jika karyawan baru yang diterima banyak sehingga terdapat
beberapa aspek yang diberikan dalam orientasi antara lain masalah
organisasi, perkenalan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
kerja, kompensasi maupun tugas jabatan.
Informal
Dilakukan jika jumlah karyawan yang diterima sedikit, sehingga dalam
orientasi karyawan baru tersebut diajak berkeliling lokasi pekerjaan dan
dikenalkan kepada karyawan senior.
Aspek-Aspek yang Dibahas dalam
Program Orientasi
Masalah Organisasional Perkenalan Kompensasi Karyawan Tugas dan Jabatan
PENGEMBANGAN
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
SUMBER DAYA
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
MANUSIA
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PENGEMBANGAN SDM
Karyawan yang telah mengikuti orientasi jarang melaksanakan pekerjaan yang
memuaskan sehingga yang bersangkutan harus dilatih dan dikembangkan dalam bidang
tugas tertentu.
Demikian juga karyawan lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan
untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan kerja yang jelek atau memberikan
keterampilan baru untuk meningkatkan prestasi kerja.
DEFINISI
Pengembangan SDM adalah suatu proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan agar karyawan dapat bekerja secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil yang optimum.
Pendidikan adalah suatu proses pengembangan SDM yang lebih bersifat filosofis dan teoritis,
pengembangan kemampuan.
Pelatihan adalah suatu proses pengembangan SDM yang bersifat ketrampilan dan teknis untuk
pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat.
Kebutuhan “Skills” Dasar Penyusunan Kurikulum
pada Pendidikan dan pelatihan
1
Keusangan Karyawan
Hal ini terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau
kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan efektif. Misalnya
kegagalan mengadaptasi teknologi dan prosedur baru atau perubahan lainnya.
2
Perubahan Sosioteknis
Penggunaan mesin otomatis akan memaksa perusahaan untuk merancang kembali
program-program Diklatnya. Contoh lain perubahan sikap budaya tentang tenaga
kerja wanita mengakibatkan perusahaan harus memikirkan kebijakannya kembali
agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang peningkatan peran wanita.
3
Perputaran Tenaga Kerja
Kemungkinan karyawan keluar dari perusahaan untuk bekerja di perusahaan lain,
sehingga bagian Diklat harus mempersiapkan pengganti karyawan yang keluar,
melalui program Diklat yag dapat mengantisipasi perputaran karyawan.
SKEMA TUJUAN DAN METODE
PENGEMBANGAN (DIKLAT) KARYAWAN
Tujuan Sifat Proses Metode
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Memperbaiki tingkat • Pengembangan • Pengembangan • Sekolah, Kuliah, Ceramah
efektivitas kegiatan Pengetahuan Intelektualisasi Audiovisual aids,
karyawan dalam Programmed Instruction
mencapai hasil – hasil • Pengembangan • Latihan/Praktik- • Diskusi kasus, Business
yang telah ditetapkan. keterampilan praktik Games, Project Study,
Consulting Projects, Role
Playing
• Pengembangan • Pengembangan
Sikap sikap/sifat yang • Games Sensitivity
emosional Training
MANFAAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Isi Program
Diklat
Evaluasi
Diklat
ANALISIS • Kebijakan baru tentang perubahan strategi organisasi
KEBUTUHAN DIKLAT
dapat menciptakan kebutuhan Diklat misalnya
pengembangan produk atau jasa baru, sehingga
memerlukan prosedur baru.
• Bila ditempatkan dalam jabatan baru (Mutasi) yang
KEBUTUHAN DIKLAT memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
baru.
Kesenjangan kemampuan pegawai terjadi karena adanya
perbedaan antara kemampuan yang diharapkan (optimal)
sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi dan SASARAN/TUJUAN DIKLAT
kemampuan yang ada (aktual). Jadi, diklat diselenggarakan
untuk mengatasi (mengisi) kekurangan/kebutuhan atau • Setelah evaluasi kebutuhan latihan dilakukan maka
kelemahan dalam organisasi. sasaran-sasaran Diklat ditetapkan.
Identifikasi kebutuhan diklat adalah suatu studi yang • Sasaran ini mencerminkan prilaku dan kondisi yang
sistematis dan sistemik dalam suatu usaha pengambilan diinginkan dan berfungsi sebagai standar dimana prestasi
suatu keputusan mengenai dilakukannya suatu Diklat atau kerja individual dan efektivitas program dapat diukur.
non-Diklat di masa yang akan datang, dengan memanfaatkan
data dan pemikiran dari berbagai sumber, sehingga ISI PROGRAM DIKLAT
keputusan yang diambil lebih produktif (Dr. Siwi kadarmo).
• Mendiagnosa masalah-masalah yang muncul di lingkungan Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan dan
yang dihadapi organisasi sekarang. sasaran latihan antara lain :
• Mengidentifikasi berbagai tantangan yang dapat diatasi • Mengajarkan berbagai keterampilan tertentu.
melalui Diklat untuk jangka panjang. • Menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau
• Adanya tingkat kecelakaan atau pemborosan tinggi, mengubah sikap.
semangat kerja dan motivasi rendah. • Isi program memenuhi kebutuhan organisasi dan peserta.
Konsep hirarki diklat pegawai
berdasarkan jenjang jabatan
dan golongan
Kepemimpinan
Wawasan
Visioner
internasional &
Pengetahuan kepemimpinan
Praktis
Pengetahuan Manajemen
Praktis Bisnis
Pengetahuan
Bisnis
Pengetahuan Praktis
Praktis Teknis
Substantif
Pengetahuan • LEMHANAS
Lanjutan • Kepemimpinan
Praktis • Strategic Negotiation
(PIM) Tk. I
Pengetahuan Substantif • Manajemen Proyek
• Leadership & • Ekonomi Politik
• Leading Change &
• Perencanaan Strategis • Organizational
Dasar • Metodologi Penelitian
Change Mgmnt • Int’l Economic
• Good & Clean • Decision Making • Renewal (HBS)
• LAKIP Process
• AMT • Bahasa Inggris IV Governance • High Potentials
• Menulis Laporan • Performance Mgt
• Bahasa Inggris II • Bhs Inggris III • Bahasa Mandari II • Mnjmn Strategis • Leadership
• Prajabatan Gol. II dlm Bhs. Inggris • Diplomasi dan
• E- Procurement • Magang • Sist. Pengendalian • Program (HBS)
• Orientasi Tupoksi • Bendaharawan • Teknik Penulisan
• Komputer III • Sistem Industri I Rencana & Laporan Negosiasi
• Personal • Komputer II Laporan & Presentasi • Creative Innovative
• P3DN / TKDN • Orientasi Tupoksi • Diklat PIM Tk. II
Empowerment • Bhs. Indonesia II • Diklat PIM Tk. III Thinking
• Statistika II • Prajabatan Gol. III • ESQ
• Bhs Inggris I • Pengadaan • Sistem Industri II • Psikologi Investasi
• Bhs. Mandarin I • Diklat PIM Tk. IV
• Komputer / IT I Barang dan Jasa • Team Building
• Bhs Indonesia I • Character Building
• Statistika I
• Peng Administrasi • Tata Tulis Lap. I
Perkantoran
II/a – II/b II/b – II/c II/c – II/d III/a – III/b III/c – III/d IV/a – IV/b IV/c – IV/d IV/d – IV/e
JUDUL DIKLAT :
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR PEJABAT FUNGSIONAL PENYULUH
PERINDAG
SASARAN :
Menyiapkan calon Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan agar memiliki
pemahaman tentang tugas-tugas pokok jabatan penyuluh perindag sesuai KepMenPAN No
129/KEP/M.PAN/12/2002 serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakannya
dengan benar
TUJUAN
Pejabat Fungsional Penyuluh perindag yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam :
o Mempersiapkan tugas-tugas penyuluhan indag
o Melaksanakan tugas-tugas penyuluhan indag
o Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas penyuluhan
o Melakukan pengembangan profesi penyuluh perindustrian dan perdagangan
Sesuai dengan Jenjang Jabatan Penyuluh tingkat Ahli – Terampil
KURIKULUM
Terlampir
PESERTA PELATIHAN
Calon Pejabat Fungsional Penyuluh perindag tingkat Ahli dan tingkat Trampil
5
Off the Job Training
Dapat berbentuk teknik presentasi Preferensi dan kemampuan
informasi, metode simulasi dsb.
instruktur
yang dilaksanakan di luar kantor
6
atau lembaga diklat secara
klasikal Prinsip-prinsip belajar
TEKNIK/METODE DIKLAT
Teknik/Metode
Diklat
Presentasi Mutasi
Simulasi Coaching
Informasi Jabatan
TRAINING
memberikan petunjuk pengerjaan secara
langsung kpd karyawan tentang
pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
TRAINING
peran yang berbeda, peserta ditugaskan
untuk berperan sebagai individu tertentu
yang digambarkan dalam suatu episode
dan diminta ditanggapi oleh peserta yang
lain yang berbeda perannya. Di sini tidak
SIMULASI ada naskah yang mengatur pembicaraan
dan perilaku.
STUDI KASUS
Metode studi kasus adalah deskripsi PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF
tertulis suatu situasi pengambilan Program ini dilaksanakan oleh Universitas
keputusan nyata. Aspek-aspek organisasi atau Lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
diuraikan dalam lembaran kasus, untuk Perusahaan mengirim karyawan untuk
diidentifikasikan masalah, dianalisis situasi mengikuti paket-paket khusus yang
dan dirumuskan pemecahan masalah ditawarkan atau bekerjasama untuk
dengan berbagai alternatif, agar karyawan melaksanakan penataran atau diklat sesuai
dapat mengembangkan keterampilan kebutuhan perusahaan.
mengambil keputusan.
TRAINING
Metode ini analog dengan seminar di
perguruan tinggi, tujuannya adalah untuk
mengembangkan kecakapan dalam
pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, dan mengubah sikap karyawan.
PRESENTASI INFORMASI
PROGRAM INSTRUCTION
Metode ini menggunakan komputer untuk
KULIAH
memperkenalkan kepada peserta topik
Peserta dianggap sebagai pihak yang pasif,
yang harus dipelajari dan merinci
peserta kurang berpartisipasi dan
serangkaian langkah dengan umpan balik
tergantung pada komunikasi.
langsung pada penyelesaian setiap
langkah.
Untuk menilai keberhasilan program latihan dan pengembangan, manajemen harus mengevaluasi
kegiatan-kegiatan latihan dan pengembangan secara sistematis sebagai berikut :
Para Karyawan
Tindak Lanjut
Dilatih/dikembangkan
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
7
Perencanaan SDM
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
MANAJEMEN
KARIER
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PERENCANAAN KARIR
▪ Karier : seluruh jabatan yang ditangani atau dipegang selama bekerja.
▪ Jalur karier : pola jabatan yang berurutan/berjenjang dari jabatan terendah sampai
tertinggi dalam membentuk karier seseorang.
1
❖ Pendidikan Formalnya
Jabatan Pokok dan Jabatan
Penunjang
❖ Pengalaman Kerjanya
2
❖ Sikap Atasannya
Pola Jalur Karier Bertahap
❖ Prestasi Kerjanya
3
❖ Bobot Kerjanya
Jabatan Struktural
❖ Ketersediaan Lowongan Jabatan
4
❖ Produktivitas Kerjanya
Tenggang Waktu Jabatan
❖ Diklat, Dsb.
MANFAAT PERENCANAAN KARIR
Departemen Personalia mendorong perencanaan karier melalui pendidikan karier,
penyediaan informasi dan konseling.
4. Mendorong pertumbuhan
5. Mengurangi penimbunan
Penempatan Meningkatkan
pegawai yang tepat Produktivitas
IDE DASAR
ROTASI DIMENSI
TERENCANA WAKTU
Purna Bhakti/Wredatama
KJ-2 KJ-1
Utama Es. I
50 th Diklat Pimpinan Tk. I
KJ-3
KJ-1
KJ-2
44 th
Utama 6 Th
Pratama Es. II Diklat Pimpinan Tk. II
KJ-3 Diklat Pimpinan satu tingkat lebih tinggi
diambil dari pejabat yang menduduki
KJ-2 KJ-1
38 th Klasifikasi Jabatan tertinggi (KJ-3)
Karir 6 Th
Madya Es. III Diklat Pimpinan Tk. III
KJ-3
KJ-2 KJ-1
Karir 6 Th 32 th Keterangan :
Muda Es. IV
KJ-3 Diklat Pimpinan Tk. IV KJ-3 : Klasifikasi Jabatan 3
KJ-2 : Klasifikasi Jabatan 2
SELEKSI
KEMBALI
= Magang
PROMOSI
ESELON IV
DIKLATPIM IV
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
8
Perencanaan SDM
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
UJIAN TENGAH
SEMESTER
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
9
Perencanaan SDM
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
PENILAIAN
PRESTASI KERJA
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Kompensasi/Imbalan
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PENILAIAN PRESTASI KERJA
Penilaian prestasi kerja : suatu proses evaluasi atau penilaian prestasi
kerja karyawan secara obyektif dalam rangka peningkatan motivasi kerja
dan loyalitas karyawan kepada perusahaan/organisasi.
Tujuan Penilaian
1. Mengidentifikasi karyawan yg membutuhkan Diklat
2. Menetapkan kenaikan gaji ataupun upah karyawan
3. Menetapkan kemungkinan pemindahan karyawan ke tempat yg baru
4. Menetapkan kebijakan dalam rangka reorganisasi
5. Mengidentifikasi karyawan yg akan dipromosi ke jabatan yg lebih
tinggi
MANFAAT PENILAIAN
PRESTASI KERJA PERENCANAAN & PENGEMBANGAN KARIER
Hasil penilaian sebagai bahan pengembangan
karyawan dalam meniti karir sesuai dengan pola
karir yg telah ditetapkan
CHECK LIST
RATING SCALE
Yaitu menilai dengan memilih kalimat/kata-kata yang
Metode ini paling banyak digunakan yaitu penilai menggambarkan prestasi kerja/karakteristik karyawan,
melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja karyawan penilainya adalah atasan langsung.
dengan skala tertentu dari rendah sampai tinggi
dilakukan oleh atasan langsung.
EVALUASI KELOMPOK
TES PRESTASI KERJA Metode ini berguna untuk pengambilan keputusan
kenaikan upah, promosi dan berbagai penghargaan
Apabila jumlah pekerjaan terbatas, penilaian prestasi organisasi kepada karyawan dengan merangking
kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan karyawan dari yang terbaik sampai ke yang terjelek,
keterampilan, tes bisa tertulis atau dengan peragaan metode ini terdiri dari :
keterampilan. • Metode Ranking : membandingkan antara karyawan
satu dengan yang lain untuk menetukan ranking.
METODE PERISTIWA KRITIS • Grading atau Forced Distribution : penilai menyortir
para karyawan ke dalam berbagai klasifikasi yang
Metode penilaian yang mendasarkan pada catatan penilai berbeda misalnya: kriteria disiplin, kreatifitas dll,
tentang prilaku karyawan apakah sangat baik atau sangat kemudian dipilih 10 karyawan terbaik dari masing-
jelek (peristiwa-peristiwa kritis). masing kelompok.
METODE PENILAIAN BERORIENTASI MASA DEPAN
Teknik yang dapat digunakan terdiri dari :
PENILAIAN PSIKOLOGIS
Dilakukan oleh para psikolog untuk menilai potensi karyawan di waktu mendatang
yang meliputi tes intelektual, emosi, motivasi kerja, dan review kegiatan-kegiatan
sebelumnya dengan maksud memperkirakan prestasi kerja mendatang.
Nama : ………………………………………………………………………………
NIK : ………………………………………………………………………………
Golongan : ………………………………………………………………………………
Jabatan/Pekerjaan : ………………………………………………………………………………
Bagian/Cabang : ………………………………………………………………………………
CARA MENILAI
Penilai memberikan pendapatnya terhadap Faktor-faktor Penilaian dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah
satu angka tercantum masing-masing Faktor Penilaian.
FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN
1. KECAKAPAN KERJA
c. Sudah dapat bekerja sendiri dengan cukup baik, tetapi kadang-kadang masih perlu pengawasan. 7 6
d. Belum dapat bekerja sendiri, masih perlu pengawasan dan arahan-arahan khusus 5 4
2. KUALITAS PEKERJAAN
a. Sangat memuaskan 10
b. Baik dan benar, tanpa membuat kesalahan berarti 9 8
c. Cukup baik dan memadai, meskipun kadang-kadang perlu koreksi-koreksi 7 6
d. Sering membuat kesalahan yang merugikan perusahaan 5 4
3. PENGEMBANGAN
c. Memerlukan waktu yang cukup untuk mencapai suatu tingkat kemampuan tertentu 7 6
d. Tidak menunjukan kemajuan dan tidak ada minat untuk maju 5 4
4. TANGGUNG JAWAB
c. Pekerjaan sering diselesaikan dengan cukup wajar, meskipun kadang-kadang perlu arahan-arahan 7 6
dan peringatan
5 4
d. Sering menghindari tanggung jawab atas tugas yang diberikan tanpa alasan yang jelas
5. PRAKARSA
10
a. Selalu mengambil langkah-langkah positif untuk memperbaiki atau meningkatkan pekerjaannya untuk
mencapai tujuan perusahaan.
9 8
b. Sering menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam pekerjaanya, sehingga, cukup berpengaruh
positif dilingkungannya 7 6
c. Mengadakan perbaikan atau peningkatan tugas, meskipun kadang-kadang masih harus melalui
tegoran-tegoran 5 4
6. KETABAHAN
10
a. Ulet dalam menghadapi segala masalah pelik dan berusaha mengatasinya dengan baik
a. Tidak pernah menyalahgunakan kepercayaan yang di berikan kepadanya dalam keadaan apapun 10
9 8
b. Kepercayaan yang diberikan dengan baik digunakan untuk kepentingan perusahaan
7 6
c. Jarang Menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya
5 4
d. Tidak dapat tercapai
8. TINGKAT LEHADIRAN
c. Kadang-kadang tidak hadir dan memang memiliki alasan yang dapat dipertagungjawabkan 7 6
9. KERJA SAMA
a. Dapat bekerja sama baik vertikal maupun horizontal, sehingga mampu meningkatkan efektivitas 10
kelompok dan berpengaruh positif pada lingkungan
c. Cukup sopan dan luwes, sehingga wajar dalam bergaul dengan sesama karyawan 5 4
…………………………………………..19
Nama : ……………………………
PEJABAT PENILAI PERTAMA = ATASAN LANGSUNG
Kesimpulan hasil penilaian. Jabatan : ……………………………
…………………………………………..19
Nama : ……………………………
Jabatan : ……………………………
Penggolongan
8 III Y/B
9 III Y/C Karyawan dari golongan III X/B :
Karyawan
10 Iv X/B Jalurnya III Y/B terus IV X/B dan
11 IV X/c seterusnya s.d. VII
12 IV Y/b
13 IV Y/C Dst.
14 V X/B
15 V X/C
16 V Y/C
17 V I X/B
18 VI X/C
19 V Y/C
20 VII dan VIII
Pangkat dan Golongan
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
No Pangkat Golongan Keterangan
1 Juru Muda I/a SD pangkat max II/a
2 Juru Muda Tingkat I I/b
3 Juru I/c SLP pangkat max II/c
4 Juru Tingkat I I/d
5 Pengatur Muda II/a SLA pangkat max III/b
6 Pengatur Muda Tingkat I II/b
7 Pengatur II/c SM pangkat max III/c
8 Pengatur Tingkat I II/d
9 Penata Muda III/a S1 pangkat max III/d
10 Penata Muda Tingkat I III/b S2 pangkat max IV/a
11 Penata III/c S3 pangkat max IV/b
12 Penata Tingkat I III/d
13 Pembina IV/a
14 Pembina Tingkat I IV/b
15 Pembina Utama Muda IV/c
16 Pembina Utama Madya IV/d
17 Pembina Utama IV/e
DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
(DP-3)
UNSUR YANG DINILAI ANGKA SEBUTAN KETERANGAN NILAI
NO
a. Kesetiaan 91 Amat Baik Nilai rata-rata SEBUTAN ANGKA
adalah jumlah 1. Amat Baik 91 s/d 100
b. Prestasi Kerja 85 Baik
dibagi dengan
2. Baik 76 s/d 90
c. Tanggung jawab 78 Baik jumlah unsur
yang dinilai 3. Cukup 61 s/d 75
d. Ketaatan 80 Baik
4. Sedang 51 s/d 60
e. Kejujuran 85 Baik 5. Kurang 50 kebawah
f. Kerjasama 80 Baik
g. Prakarsa 76 Baik
h. Kepemimpinan 80 Baik
Jumlah 655
Nilai Rata-rata 81,88 Baik
PERATURAN
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 43lM-RND/PER/ 12 I 2Ot7
TENTANG
MEKANISME PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Kompensasi ini tugas yang paling kompleks dan juga berarti baik bagi
karyawan maupun organisasi sehingga harus mempunyai dasar logika,
rasional, dan dapat dipertahankan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENETAPAN KOMPENSASI
Keadilan artinya bahwa pemberian Produktivitas Kerja artinya
kompensasi kepada karyawan harus produktivitas kerja mempengaruhi
sesuai dengan kemampuan, kecakapan, penilaian prestasi kerja sedangkan
pendidikan dan jasa yang telah prestasi kerja karyawan diperhitungkan
ditunjukan kepada perusahaan. dalam penetapan kompensasi.
1
keluarganya.
bersangkutan pada jabatan yang
memperoleh kompensasi yang tinggi
2
tersebut.
Analisis Peraturan
Pekerjaan Upah Min
Standar Penilaian
Pekerjaan Prestasi Kerja
Pembayaran
Upah
EVALUASI PEKERJAAN
Evaluasi pekerjaan adalah berbagai prosedur sistematik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan-
pekerjaan (Perusahaan harus punya deskripsi dan spesifikasi pekerja (Jabatan).
Tujuan evaluasi pekerjaan : untuk mengidentifikasi pekerjaan yang harus dibayar lebih tinggi dari
yang lainnya dengan memperhatikan konsistensi internal dan eksternal.
Konsistensi internal : pengupahan yang dibayar secara konsisten misalnya atasan harus dibayar
lebih besar dibanding bawahan.
Konsistensi eksternal : struktur penggajian selalu dibandingkan dengan struktur gaji yang ada
dalam masyarakat, industri, atau negara.
METODE
EVALUASI 1 Non
Kuantitatif 2 Kuantitatif
METODE NON KUANTITATIF
Job Ranking
Setiap jabatan ditentukan ranking atau tingkatannya secara
subyektif berdasarkan pada tingkat kepentingan relatif dalam
perbandingan dengan jabatan lain.
II Pekerjaan adalah sederhana dan bersifat rutin, dilakukan di bawah supervisi yang ketat,
memerlukan sedikit latihan atau keterampilan. Karyawan diharapkan bertanggung jawab atau
kadang-kadangan menunjukkan inisiatip.
Contoh : Tukang ketik I, Pembersih Mesin
III Pekerjaan adalah sederhana, dengan sedikit variasi, dilakukan di bawah supervisi umum dan
memerlukan latihan atau keterampilan. Karyawan mempunyai tanggung jawab minimum dan harus
mengambil inisiatip untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan.
Contoh : Pemberi Minyak Mesin, tukang ketik II
Pekerjaan agak kompleks, dengan banyak variasi, dilakukan di bawah supervisi umum, dan
IV memerlukan tingkat keterampilan tinggi. Karyawan bertanggungjawab atas keamanan dan
peralatan serta sering menunjukkan inisiatip.
Contoh : Operator Mesin I, pembantu ahli peralatan atau diesel.
Point System
Dalam menentukan ranking, grade suatu jabatan/pekerjaan
digunakan point total dari masing-masing pekerjaan.
Langkah metode Pembanding Faktor
Memilih dan menentukan faktor-faktor pekerjaan kritis
01 Faktor pekerjaan kritis yg umum adalah ketrampilan, tanggung jawab, upaya mental, upaya fisik dan
kondisi kerja. Bisa juga yg lain seperti manajerial, profesional, penjualan atau yg lain.
Pekerjaan-Pekerjaan Kunci
Faktor-Faktor
Kritis
A B C D E
Keterampilan Rp. 4.000,00 Rp. 1.500,00 Rp. 1.600,00 Rp. 600,00 Rp. 1.200,00
Tanggung Jawab Rp. 2.200,00 Rp. 1.800,00 Rp. 1.200,00 Rp. 400,00 Rp. 950,00
Upaya Mental Rp. 2.000,00 Rp. 800,00 Rp. 1.300,00 Rp. 300,00 Rp. 900,00
Upaya Fisik Rp. 2.000,00 Rp. 1.100,00 Rp. 700,00 Rp. 1.700,00 Rp. 700,00
Kondisi Kerja Rp. 700,00 Rp. 600,00 Rp. 600,00 Rp. 1.500,00 Rp. 600,00
Total Rp. 10.900,00 Rp. 5.800,00 Rp. 5.400,00 Rp. 4.500,00 Rp. 4.350,00
Tingkat Upah Rp. 10.900,00 Rp. 5.800,00 Rp. 5.400,00 Rp. 4.500,00 Rp. 4.350,00
Memilih dan menentukan faktor-faktor kritis
Dapat menggunakan faktor-faktor yg sama dalam metode ini dipecah dari masing-masing
01 faktor tersebut. Misal : faktor tanggung jawab dipecah menjadi keamanan orang lain,
peralatan dan bahan, bantuan kepada karyawan lain, kualitas produk.
02 Point system mengembangkan beberapa tingkatan yang berhubungan dengan setiap faktor
untuk memudahkan dalam memberikan penilaian.
metode 03 orang lain 2x lipat pentingnya dengan bantuan kepada orang lain maka point yang diberikan
juga 2x lipat lebih besar. Analisis tingkatan IV, bobot setiap sub faktor pun disesuaikan.
Faktor 04 Setelah point kolom IV ditentukan maka analis mengalokasikan point pada setiap baris sesuai
tingkatannya.
05 Membuat penjelasan tertulis setiap elemen pekerjaan, sebagai dasar penempatan pekerjaan
pada tingkat yang sesuai.
LABORAN
Tugas Pokok:
Membantu kepala laboratorium melaksanakan kegiatan pengajaran, pengujian, dan analisa
laboratorium sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
PENGELOLA LABORATORIUM
Tugas Pokok:
Melaksanakan pengelolaan laboratorium dan ketersediaan bahan dan alat serta mengevaluasi
kegiatan laboratorium (pengajaran, pengujian, dan analisa laboratorium) sesuai dengan bidang
yang dibebankan.
Pemberi Konsultasi
Sopir Pengadministrasi Penelaah Hukum dan Bantuan Hukum
Umum
Operator
Komputer Penanggung Jawab
Pengelola BMN Lab
Pengadministrasi
Pengadaan Teknisi Sistem Enginner
Barang dan Jasa
PEMELIHARAAN
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
SUMBER DAYA
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Pemberian Kompensasi
MANUSIA
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik, mental
dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan.
TUJUAN PEMELIHARAAN
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi
3. Meningkatkan loyalitas
4. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi pisik, mental dan sikap karyawan
7. Mengurangi konflik dan menciptakan suasana yang harmonis
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan
ASAS-ASAS
PEMELIHARAAN ASAS KEADILAN & KELAYAKAN
Akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi
karyawan pada tugasnya.
+
Insentif positif: daya perangsang
dengan memberikan hadiah
material atau non material
1 Non material (penghargaan, piala,
piagam)
kepada karyawan yang prestasi
kerjanya diatas prestasi standar.
Sosial insentif (fasilitas,
2 promosi,diklat, naik haji dll)
-
Insentif negatif: daya perangsang
dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang
prestasi kerjanya di bawah
standar.
3 Material insentif (uang
barang,bernilai ekonomis)
dan
SISTEM INSENTIF FINANSIAL
Sistem insentif karyawan operasional :
Persamaan Perbedaan
A. Gaji dan kesejahteraan sama-sama A. Gaji adalah hak karyawan
merupakan pendapatan karyawan. sedangkan kesejahteraan adalah
kebijakan.
B. Untuk memenuhi kebutuhan. B. Gaji dibayar dengan finansial (uang
/barang), kesejahteraan dibayar
C. Gaji dan kesejahteraan adalah dgn finansial dan non finansial
biaya bagi perusahaan. (fasilitas).
C. Gaji, waktu, dan banyaknya
D. Sama-sama dibenarkan oleh tertentu, sedangkan kesejahteraan
aturan yang legal. tidak tertentu.
KEAMANAN DAN KESEHATAN KARYAWAN
1
Membuat kondisi kerja aman, misalnya menggunakan mesin dilengkapi alat
pengaman, mengatur layout dan menjaga dari genangan air, gemuk, dan
minyak.
2
Pencegahan kecelakaan : mendidik karyawan dalam hal keamanan,
larangan-larangan secara keras (merokok, membentuk komite manajemen
serikat kerja khusus mengatasi masalah keamanan.
3
Penciptaan lingkungan kerja yang sehat : pengendalian suara bising,
penerangan tempat kerja, pengaturan suhu udara, kamar mandi, ruang
ganti pakaian, penyediaan klinik kesehatan dan dokter perusahaan.
Pengertian dan Definisi SDM
Pendekatan MSDM
12
Perencanaan SDM
MOTIVASI
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
SUMBER DAYA
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Pemberian Kompensasi
MANUSIA
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
MOTIVASI
Motivasi adalah proses mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Dengan kata lain dorongan dari luar terhadap seseorang agar melakukan
sesuatu.
Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan
memberikan kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
ataupun mengurangi ketidakseimbangan.
Motivasi kerja adalah sesuatu yg menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Faktor yang
mendorong motivasi kerja : atasan, rekan, sarana fisik, kebijakan, peraturan, imbalan jasa
uang dan non uang, jenis pekerjaan, dan tantangan.
FAKTOR MOTIVATOR
TEORI MOTIVASI Teorinya biasa disebut Achievement
Motivation Theory.
OLEH DAVID MC CLELLAND
Orang yang mempunyai kebutuhan untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pekerjaannya atau
berhasil dalam sesuatu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1 3
Mereka yang menentukan tujuan Mereka yang senang dengan
secara wajar (tidak terlalu tinggi pekerjaannya dan berkepentingan
dan tidak terlalu rendah). dengan keberhasilannya.
MODEL TRADISIONAL
Para manajer mendorong atau memotivasi tenaga kerja dengan cara memberikan
imbalan berupa gaji/upah yang makin meningkat, apabila mereka rajin bekerja dan
aktif upahnya akan dinaikan.
KEPUASAN KERJA,
Analisis Jabatan
Seleksi dan Orientasi
STRESS, DAN
Pengembangan SDM
Manajemen Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Pemberian Kompensasi
DISIPLIN
Pemeliharaan
Motivasi
Kepuasan Kerja, Stress, dan Disiplin
Konflik dalam Organisasi
Pemberhentian Personil/PHK
KEPUASAN KERJA, STRESS DAN DISIPLIN
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah :
KERJA
mereka. Kepuasan kerja mencerminkan kepuasan seseorang dan
dapat dilihat dalam sikap positif terhadap pekerjaannya.
Fungsi personalia : mempunyai pengaruh langsung dan Kepuasan kerja, umur, dan jenjang pekerjaan : Semakin
tidak langsung pada kepuasan kerja karyawan, di tua umur karyawan cenderung lebih terpuas kan dengan
samping itu kebijaksanaan dan kegiatan personalia pekerjaan mereka, sebaliknya dengan karyawan yang
berdampak pada iklim organisasi, dimana memberikan masih muda cenderung kurang terpuaskan karena
suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak banyak harapan dan kurang penyesuaian. Banyak studi
menyenangkan akan mempengaruhi kepuasan kerja yang membuktikan bahwa kepuasan kerja tinggi
karyawan. dipengaruhi oleh umur.
Fungsi kepuasan kerja : Apakah ada hubungan antara Kepuasan kerja, perputaran karyawan, dan absensi :
kepuasan kerja tinggi dan prestasi kerja tinggi ? Secara kepuasan kerja mempengaruhi tingkat perputaran dan
historis sering dianggap bahwa para karyawan yang absensi karyawan. Harapan perusahaan bahwa bila
mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan kepuasan kerja meningkat maka perputaran karyawan
pekerjaan dengan baik. Dalam banyak kasus sering ada dan absensi akan menurun. Apabila kepuasan kerja
hubungan positif antara kepuasan tinggi dan prestasi yang rendah biasanya akan berdampak pada
kerja tinggi, namun tidak selalu signifikan. Banyak perputaran karyawan yang lebih tinggi dan akan
karyawan memperoleh kepuasan kerja tinggi namun meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di
tidak menjadi karyawan yang mempunyai tingkat perusahaan lain, hal serupa dapat dilihat pada tingkat
produktivitas tinggi, tapi tetap pada tingkat rata-rata. absensi lebih tinggi.
Dalam kenyataannya banyak pendapat bahwa kepuasan
kerja tinggi dihasilkan oleh tingkat prestasi yang tinggi. Prestasi Peng Persepsi Keadilan Kepuasan
terhadap
(lihat gambar di samping). kerja hargaan kerja
penghargaan
HUBUNGAN ORGANISASI
DAN KEPUASAN KERJA
Semakin besar organisasi, kepuasan kerja
semakin menurun karena organisasi yang besar
akan menenggelamkan orang-orangnya dan
berbagai proses seperti partisipasi, komunikasi,
dan koordinasi kurang lancar karena penguasa
pengambil keputusan jauh dari karyawan.
1
Apabila tidak ada stress berarti tantangan kerja juga tidak ada dan prestasi
kerja cenderung rendah, demikian sebaliknya.
2
Apabila stress ada prestasi kerja cenderung naik, karena stress membantu
karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi
berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
3
Apabila stress terlalu besar, prestasi kerja akan menurun dan bahkan bisa
sampai nol karena akan kehilangan kemampuan, perilakunya tidak teratur,
putus asa, melarikan diri dari pekerjaan, dll.
REAKSI TERHADAP STRESS
Setiap orang berbeda dalam menghadapi berbagai
situasi stress, ada yang mudah merasakan sedih padahal
Beberapa reaksi terhadap stress :
masalahnya ringan. Di lain pihak ada orang yang dingin
dan tenang karena mempunyai kepercayaan diri
menghadapi stress. Ada 2 tipe orang berdasarkan reaksi Murung, sedih seakan-akan tidak
terhadap situasi stress yaitu :
1 ada jalan keluar yang dapat
mengatasi stress.
A
Tipe A : Mereka yang agresif dan kompetitif,
namun mereka masih punya waktu untuk Tenang (calm) dan penuh
berolahraga dan kegiatan sosial
kemasyarakatan, tidak disadari bahwa tekanan
yang dia rasakan salah, tapi lebih disebabkan
2 kewaspadaan dalam mencari
jalan keluar yang terbaik.
oleh perbuatannya sendiri.
B
pusing meskipun ada stress.
Tipe B : Mereka lebih rileks tidak suka
menghadapi masalah, menerima situasi yang
ada, tidak senang bersaing, tipe B ini lebih kecil Agresif dan bereaksi cepat dalam
kemungkinannya menghadapi masalah
berhubungan dengan stress.
yang
4 mengatasi stress, cepat
melangkah mencari jalan keluar.
KEGIATAN PERSONALIA ANTI STRESS
Terapi terbaik untuk mengurangi stress adalah dengan
5
menangani penyebabnya, misalnya :
2 4
Melaksanakan pelatihan dan Komunikasi dilaksanakan dengan baik
pengembangan karyawan supaya sehingga memperbaiki pemahaman
mampu melaksanakan pekerjaan baru. karyawan terhadap stress.
3
Melakukan konseling bagi karyawan yang
mengalami stress.
PROGRAM KONSELING
Konseling atau pembimbingan dan penyuluhan adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang
karyawan, dengan maksud untuk membantu karyawan agar dapat menangani masalah secara lebih
baik.
Konseling biasanya bersifat rahasia, agar para karyawan dapat merasa bebas mengemukakan
masalahnya, baik yang bersifat pribadi maupun pekerjaannya karena semua itu dapat mempengaruhi
prestasi kerja karyawan. Kebutuhan konseling ini semakin meningkat karena semakin berkembang
dan kompleksnya kehidupan karyawan.
Kegiatan konseling harus melibatkan 2 orang yaitu pembimbing (bisa tenaga ahli yaitu psikolog dan
bisa bukan tenaga ahli yaitu cukup bagian personalia) dan orang yang dibimbing.
Masalah-masalah yang dihadapi karyawan, pihak perusahaan dapat menawarkan program –program
konseling yang dibantu oleh manajemen. Program ini penting karena perusahaan punya kepentingan
jangka panjang untuk bekerja bersama karyawan. Kalau masalah karyawan bersifat pribadi misalnya
masalah perkawinan, pihak perusahaan dapat menyarankan untuk mendatangi lembaga masyarakat
yang tersedia untuk umum.
FUNGSI KONSELING
Pemberian Nasehat Pengendoran Ketegangan Emosional
Mengarahkan karyawan dalam Memberikan kesempatan untuk
melaksanakan serangkaian kegiatan membahas masalahyang dihadapi
yang diinginkan. dengan orang lain (tidak dipendam).
Komunikasi Reorientasi
Menciptakan komunikasi ke atas ke Pengubahan berbagai tujuan dan nilai-
manajemen dan menjelaskan berbagai nilai karyawan sesuai kemampuannya
pandangan kepada karyawan. agar mereka menyadari keterbatasan.
TIPE KONSELING
DIRECTIVE COUNSELING
Proses mendengarkan masalah emosional karyawan, memutuskan apa yang
harus dilakukan, memberitahukan dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan hal tersebut. (terpusat pada pembimbing)
COOPERATIVE COUNSELING
Hubungan timbal balik antara pembimbing dan karyawan yang
mengembangkan pertukaran gagasan secara kooperatif untuk membantu
memecahkan masalah karyawan. Tidak terpusat pada karyawan dan tidak
terpusat pada pembimbing tetapi mengintegrasikan gagasan, pengetahuan,
pandangan, dan nilai-nilai kedua partisan
.
DISIPLIN
Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi yang
disepakati bersama dengan penuh kesadaran yang memuat kewajiban dan larangan yang
harus ditaati dan dihormati anggota kelompok untuk mendorong pencapaian tujuan
organisasi yang lebih baik
Penegakan disiplin harus didasarkan kepada aturan yang jelas yangg berisi norma-norma
untuk mengatur, menegakan, dan memelihara disiplin atau tata kehidupan organisasi serta
sanksi agar segala tugas dan kewajiban dapat terlaksana dengan baik.
Sanksi merupakan ancaman hukuman bagi si pelanggar terhadap nilai, norma, ketentuan,
kewajiban dan larangan yg disepakati.
TANGGUNG JAWAB DISIPLIN
Tanggung Jawab disiplin terletak pada pimpinan secara berjenjang, pimpinan harus menjadi panutan
karena pada dasarnya tidak ada bawahan yang buruk. Untuk itu maka setiap pimpinan dalam
organisasi wajib menanamkan rasa patuh dan taat dalam diri setiap bawahannya.
Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan di masa akan datang bukan menghukum
kegiatan di masa lalu.
3M
Memperbaiki karyawan yang melanggar.
2. Seorang pemimpin harus tahu benar keadaan staf yang dipimpin baik
perilaku, sifat, dan bahkan keadaan rumah tangganya.
3. Perintah, petunjuk yang diberikan harus jelas dan dapat dimengerti dengan
baik sehingga tidak bingung dalam pelaksanaannya.
4. Mekanisme dan prosedur kerja (SOP) dalam organisasi harus jelas dan
sederhana.
DISIPLIN KOREKTIF
Disiplin korektif adalah kegiatan untuk menangani pelanggaran terhadap norma, dan
aturan-aturan dalam bentuk hukuman/sanksi ringan berupa peringatan atau skorsing.
DISIPLIN PROGRESIF
Disiplin progresif adalah memberikan hukuman yang lebih berat terhadap karyawan
yang melanggar berulang. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius
dilaksanakan sesuai tingkatan beratnya hukuman misalnya : diturunkan pangkatnya,
diturunkan jabatannya, atau dipecat/diberhentikan.
CONTOH
DISIPLIN PNS
(PP. No. 53 Tahun 2010)
JENIS DAN
R
RINGAN
TINGKAT
• Teguran lisan
• Teguran tertulis
HUKUMAN
• Pernyataan tidak puas secara tertulis
DISIPLIN
S
SEDANG
• Penundaan KGB selama 1 tahun
• Penundaan kenaikan pangkat selama I tahun
• Penurunan pangkat selama 1 tahun
BERAT
B
• Penurunan Pangkat selama 3 tahun)
• Penurunan Jabatan
• Pembebasan dari jabatan
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri
• Pemberhentian tidak dengan hormat
PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN
SERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
I. KEWAJIBAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Mengucapkan
1 Mengucapkan sumpah/janji PNS; sumpah/janji PNS tanpa
alasan yang sah
Mengucapkan
2 Mengucapkan sumpah/janji jabatan; sumpah/janji Jabatan
tanpa alasan yang sah
Pelanggaran berdampak
Pelanggaran berdampak
Menaati kepada segala peraturan Pelanggaran berdampak negatif pada
4 negatif pada instansi
perundang undangan; negatif pada unit kerja pemerintah dan/atau
yang bersangkutan
negara
Melaksanakan tugas kedinasan yang Pelanggaran berdampak
Pelanggaran berdampak
dipercayakan kepada PNS dengan Pelanggaran berdampak negatif pada
5 negatif pada instansi
penuh pengabdian, kesadaran, dan negatif pada unit kerja pemerintah dan/atau
yang bersangkutan
tanggung jawab; negara
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Pelanggaran Pelanggaran
Menggunakan dan memelihara
Pelanggaran berdampak berdampak negatif berdampak negatif
13 barang-barang milik negara dengan
negatif pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah
sebaik-baiknya;
bersangkutan dan/atau negara
Pelanggaran Pelanggaran
Menaati peraturan kedinasan yang
Pelanggaran berdampak berdampak negatif berdampak negatif
17 ditetapkan oleh pejabat yang
negatif pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah
berwenang.
bersangkutan dan/atau negara
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
SEDANG BERAT
Pencapaian sasaran
Pencapaian sasaran
kerja pada akhir tahun
kerja pada akhir tahun
hanya mencapai 25%
kurang dari 25%
s/d 50%
II. LARANGAN
Menyalahgunakan
1 Menyalahgunakan wewenang
wewenang
B. TEGURAN TERTULIS
1) PNS yang telah dijatuhi hukuman teguran lisan karena terlambat kemudian melakukan
perbuatan serupa/tidak merubah sikap.
2) Setiap atasan yang tidak memperhatikan dan memperingatkan setiap pelanggaran
disiplin dalam lingkungan kewenangan masing-masing.
X
E. PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT
1) PNS yang tidak masuk tanpa alasan selama 6 (enam) hari terus menerus.
2) PNS yang melakukan perceraian tanpa izin pejabat yang berwenang.
F. PENURUNAN PANGKAT
1) PNS yang melakukan perceraian tanpa izin pejabat yang berwenang.
2) PNS yang menggunakan ijazah Aspal untuk Kenaikan Pangkat sebagai Penyesuaian Ijazah
sebelum Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 1980 (tanggal 22 Januari 1980) setelah
pangkatnya dikembalikan sesuai ijazah yang dimiliki.
3) Melakukan pemalsuan tanda tangan Pimpinan unit terhadap surat keterangan aktif
bekerja sebagai CPNS sehingga rapel gaji yang diterima dipakai untuk pribadi.
BEBERAPA CONTOH HUKUMAN DISIPLIN
YANG PERNAH DIJATUHKAN
G. PEMBEBASAN JABATAN
1) PNS yang melakukan perceraian tanpa izin pejabat yang berwenang.
2) PNS yang diangkat dalam suatu jabatan atas dasar ijazah kemudian diketahui ijazahnya
Aspal.
3) Pejabat yang melakukan pemerasan/minta uang kepada pengusaha yang ingin
membuat izin usaha untuk kepentingan pribadi.
2. Konflik disebabkan oleh kesalahan-kesalahan 2 Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk
manajemen dalam perancangan dan struktur organisasi, perbedaan tujuan yang
pengelolaan organisasi atau oleh pengacau dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi
dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
KONFLIK HIERARKI
konflik antara berbagai tingkatan dalam
organisasi misal : Manajemen menengah
dengan personalia penyelia, Dewan
Direktur dengan Manajemen puncak, atau
Manajemen dengan karyawan
H
KONFLIK FUNGSIONAL
Konflik dengan berbagai departemen
Fu KONFLIK LINI STAFF
Konflik antara lini dan staf, misal:
fungsional organisasi, misal: Departemen
Produksi dengan Pemasaran. L adanya perbedaan pendapat antara
personalia lini dan personalia staf
1 2 3
7 6 5 4
Pelaksanaan : penerapan Percobaan dan Memilih satu alternatif Menjabarkan alternatif-
alternatif terbaik sehingga penyempurnaan: mencoba pemecahan yang paling alternatif tindakan,
konflik dapat diatasi. melaksanakan alternatif tepat yang mengarah pada merumuskan pemecahan
yang dipilh, dan apabila pencapaian tujuan masalah konflik dari
kurang tepat untuk penanggulangan konflik beberapa alternatif yang
disempurnakan. ditentukan.
BENTUK MANAJEMEN KONFLIK
METODE SIMULASI KONFLIK
Konflik itu bisa positif dan bisa negatif. Apabila tidak ada atau minim konflik, karyawan
kurang berinisiatif, adanya toleransi terhadap kelemahan dan kejelekan karyawan.
Untuk itu perlu diciptakan persaingan dan konflik yang berdampak penggemblengan.
Caranya : taruh orang luar dalam kelompok, penyusunan kembali organisasi, adanya
bonus, insentif, penghargaan, pilih manajer yang tepat, perlakuan yang beda dengan
biasanya.
KEINGINAN PERUSAHAAN
Keinginan perusahaan dapat menyebabkan diberhentikannya seorang karyawan baik
secara terhormat maupun dipecat. Hal ini telah diatur dalam UU No.12 tahun 1964, seizin
P4D, P4P serta tergantung status kepegawaian karyawan tersebut. UU No.13 Tahun 2003.
Penyebab pemberhentian atas keinginan perusahaan adalah :
1. Karyawan tidak mampu menyelesaikan tugasnya.
2. Prilaku dan kedisiplinan kurang baik.
3. Melanggar aturan dan tata tertib
4. Tidak dapat kerjasama dan terjadi konflik sesama.
5. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.
ALASAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Konsekuensi pemutusan hubungan kerja atas Sedangkan besarnya uang penghargaan adalah
keinginan perusahaan; sbb:
A. Karyawan dengan status masa percobaan, 1. Masa kerja 3 s/d -6 tahun = 2 bulan Upah
diberhentikan tanpa memberikan uang 2. Masa kerja 6 s/d -9 tahun = 3 bulan Upah
pesangon. 3. Masa kerja 9 s/d -12 tahun = 4 bulan Upah
4. Masa kerja 12 s/d -15 tahun = 5 bulan Upah
B. Karyawan dengan status kontrak
5. Masa kerja 15 tahun keatas = 6 bulan Upah.
diberhentikan tanpa memberikan uang
pesangon.
Proses Pemberhentian karyawan atas keinginan
C. Karyawan status tetap, jika diberhentikan
perusahaan dilakukan dengan tingkatan sbb:
harus diberikan uang pesangon sebagai
a. Perundingan antara karyawan dengan
berikut:
pimpinan perusahaan.
1. masa kerja s/d 1 tahun = 1 bulan Upah
2. masa kerja 1 s/d 2 tahun= 2 bulan Upah b. Perundingan antara pimpinan serikat buruh
3. masa kerja 2 s/d 3 tahun= 3 bulan Upah dengan pimpinan perusahaan.
4. masa kerja 3 s/d 4 tahun = 4 bulan Upah c. Perundingan P4D dengan pimpinan
5. masa kerja 4 s/d 5 tahun = 5 bulan Upah perusahaan.
6. masa kerja 5 s/d 6 tahun= 6 bulan Upah d. Perundingan P4P dengan pimpinan
7. masa kerja 6 s/d 7 tahun= 7 bulan Upah perusahaan.
8. masa kerja 7 s/d 8 tahun = 8 bulan Upah e. Keputusan Pengadilan Negeri.
9. masa kerja 8 tahun ke atas= 9 bulan Upah
Prosedur tersebut tidak perlu dilakukan semua.
ALASAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KEINGINAN KARYAWAN
Alasan pengunduran diri karyawan adalah :
a. Pindah ketempat lain untuk mengurus orang tua
b. Kesehatan yang kurang baik
c. Untuk melanjutkan pendidikan
d. Untuk berwiraswasta.
Alasan tersebut kadang dibuat-buat saja karyawan, sedangkan alasan sesungguhnya
adalah balas jasa yang kurang, suasana dan lingkungan kerja yang kurang serasi,
kesempatan promosi tidak ada, adanya perlakuan tidak adil dsb.
Kalau banyak karyawan yang berhenti atas keinginan sendiri, maka manajer harus cepat-
cepat koreksi dan mencari seba-sebab terjadinya pengunduran diri karyawan.
KESEHATAN KARYAWAN
Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan untuk pemberhentian karyawan Inisiatif
pemberhentian ini bisa berdasarkan keinginan perusahaan atau karyawan. Besarnya gaji
yang dibayarkan perusahaan sesuai ketentuan berlaku.
ALASAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
MENINGGAL DUNIA
Karyawan meninggal otomatis putus hubungan kerja dengan perusahaan, dan
perusahaan memberikan pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang ditinggalkan.
PERUSAHAAN DILIKUIDASI
Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena bangkrut
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,s edangkan karyawan yang dilepas harus
mendapat pesangon sesuai ketentuan pemerintah.
KESIMPULAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
JENIS PEMBERHENTIAN