Anda di halaman 1dari 21

PERAN ANTARPRIBADI, PENGELOLA INFORMASI, DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI MANAJER DALAM


MENDORONG PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus PSDM PT Pupuk Kalimantan Timur)

Muhammad Kholish Hanif


Misbahuddin Azzuhri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Keberagaman sifat dan karakter dari Sumber Daya Manusia di suatu organisasi
menjadi tantangan besar bagi manajer dalam mengelola dan memimpin bawahan
dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan
organisasi. Peran seorang manajer dalam mengelola dan memimpin organisasi
memiliki dampak terhadap produktivitas kerja karyawan. Manajer Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PSDM) PT Pupuk Kaltim merupakan salah satu manajer
yang memiliki wewenang dalam mengelola dan memimpin karyawannya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran manajer
PSDM dalam mendorong produktivitas kerja karyawan PT Pupuk Kaltim.
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara terhadap satu (1) informan kunci yaitu
manajer PSDM PT Pupuk Kaltim dan tiga (3) informan pendukung yaitu
superintendant PSDM, staf PSDM dan staf Diklat. Pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian data diolah dengan
menggunakan teknik analisis data Miles dan Hubberman yang mencakup reduksi
data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa
manajer PSDM memiliki peran penting dalam mendorong produktivitas kerja
karyawan. Peran manajer diantaranya seperti peran informasional, peran
interpersonal, dan pengambil keputusan. Baik buruknya manajer dalam
berperilaku, bersikap, dan mengelola karyawan menjadi panutan dan dicontoh oleh
karyawan dalam bekerja.

Kata kunci: Manajer, Peranan Manajer, Produktivitas Kerja, Peran interpersonal,


Peran informasional, Pengambil keputusan.
THE INFORMATIONAL, INTERPERSONAL, AND DECISIONAL ROLE
OF MANAGERS IN INCREASING EMPLOYEE PRODUVTICITY
(A Case Study on Human Research Development at PT Pupuk Kalimantan
Timur)

Kholish Muhammad Hanif


Misbahuddin Azzuhri
The Faculty of Economics and Business University Brawijaya

ABSTRACT

The diversity of the nature and character of human resources in an organization


becomes a major challenge for managers in managing and leading employees well
so as to contribute to the achievement of organizational goals. The role of a manager
in managing and leading organizations have an impact on employee productivity.
HRD Manager PT Pupuk Kaltim is one of the managers who have authority in
managing and leading employees. The purpose of this study is to describe and
analyze the role of HRD managers in encouraging the work productivity of
employees of PT Pupuk Kaltim. This research was conducted through interviews
with key informants namely 1 HRD Manager PT Pupuk Kaltim and 3 informants
supporters namely Superintendant HRD, HRD staff and Training staff. Data
collected through observation, interviews, and documentation and then the data is
processed by using data analysis techniques Miles and Hubberman that include data
reduction, data presentation, and data verification. The results of the analysis show
that HRD managers have an important role in encouraging employee work
productivity. The role of managers such as the informational role, interpersonal
role, and decision-makers. Good and bad managers in behaving, acting, and
managing employees become role models and imitated by employees at work.

Keywords: Manager, Role Manager, Employee Productivity, Interpersonal Roles,


Informational Roles, Decision Makers.
PENDAHULUAN Upaya yang dapat dilakukan
untuk mengatasi permasalahan
Sumber Daya Manusia
mengenai produktivitas tenaga kerja,
merupakan suatu aset penting bagi
melalui suatu manajemen yang
perusahaan dalam perencanaan dan
mampu mengelola dan mengatur
pelaksanaan setiap aktivitas di dalam
sumber daya manusia dalam agar
perusahaan. Untuk itu perlu dikelola
tetap bekerja produktif sehingga
dengan baik melalui manajemen
dapat mencapai tujuan yang
SDM. Manajemen SDM merupakan
diinginkan. Produktivitas kerja yang
suatu cara atau alat untuk mengatur
dimaksud disini dalam hal pencapaian
dan mengelola SDM dengan
produksi tenaga kerja sesuai dengan
mengimplementasikan fungsi-fungsi
perhitungan manajer dan sikap mental
manajemen secara efektif dan efisien,
untuk bekerja lebih baik dari
sehingga dapat mengoptimalkan
sebelumnya. Sebagaimana yang
produktivitas tenaga kerja dalam
diungkapkan oleh Tohardi (2002)
mencapai tujuan bersama perusahaan
bahwa “Produktivitas kerja
dan karyawan. Seperti yang
merupakan sikap mental. Sikap
diungkapkan oleh Mangkunegara
mental yang selalu mencari perbaikan
(2002, 2) “ Manajemen SDM
terhadap apa yang telah ada.
merupakan suatu perencanaan,
seseorang harus dapat melakukan
pengorganisasian, pengkordinasian,
pekerjaan hari ini lebih baik dari
pelaksanaan, dan pengawasan
kemarin dan hari esok harus lebih
terhadap pengadaan, pengembangan,
baik dari hari ini.” Mathis dan
pemberian balas jasa,
Jackson (2006: 69) juga
pengintegrasian, pemeliharaan, dan
mendefinisikan bahwa “Produktivitas
pemisah tenaga kerja dalam rangka
sebagai pengukuran atas kuantitas
mencapai tujuan organisasi.”
dan kualitas dari pekerja yang
Permasalahan mengenai SDM diselesaikan, dengan
sebagai tenaga kerja selalu ada memperyimbangkan biaya dari
disetiap perusahaan dan merupakan sumber daya yang digunakan.”
permasalahan yang cukup rumit,
Manajemen melalui fungsi-
produktivitas tenaga kerja menjadi
fungsinya merupakan suatu alat untuk
salah satu permasalahan yang penting
mencapai tujuan yang diinginkan dan
dalam menentukan kualitas kerja
yang melaksanakannya adalah
yang dimiliki oleh tenaga kerja.
seorang manajer. Sebagai seorang
Dengan demikian, peningkatan
atasan, manajer harus mampu
produktivitas tenaga kerja harus
menggerakkan karyawan dan
menjadi sorotan utama perusahaan
meningkatkan produktifitas kerjanya
agar dapat bersaing dengan perusahan
dalam mencapai tujuan bersama
lain. Dengan tercapainya
dengan berpedoman pada fungsi-
produktivitas kerja karyawan dapat
fungsi manajemen. Penerapan fungsi
membantu perusahan dalam bersaing
manajemen yang baik membantu
untuk mencapai tujuan bersama
manajer dalam mengelola tenaga
perusahaan.
kerja.
Manajer menjadi kunci dalam tersebut kepada orang lain di dalam
mendorong produktivitas kerja organisasinya. Manajer juga berperan
karyawan. Secara umum tugas sebagai juru bicara yang meneruskan
seorang manajer menjalankan fungsi informasi berkaitan dengan
manajemen yaitu merencanakan, oranisasinya kepada pihak luar.
mengorganisasikan, mengarahkan,
Sebagai seorang pengambil
dan mengawasi. Manajer harus
keputusan manajer berperan menjadi
memahami sistem kerja, mengetahui
wirausahawan, pemecah malasah,
cara menyusun perencanaan,
pembagi sumber daya, dan
mengorganisasikan, memecahkan
negosiator. Seorang manajer harus
masalah, mengambil sebuah
mampu membuat suatu perubahan
keputusan, dan bertidak dengan cepat
dan mengendalikannya untuk
dan tepat. Mintzberg (dalam Griffin,
memajukan organisasi. Ketika suatu
2004) mengemukakan bahwa
permasalahan terjadi, manajer harus
manajer memainkan sepuluh peran
bertanggung jawab untuk
yang berbeda, peran-peran ini dibagi
menyelesaikannya. Dan jika terjadi
kedalam tiga kategori dasar yaitu
konflik, manajer harus menjadi
peran antarpribadi, peran pengelola
penengah dan mencari jalan
informasi, dan peran pengambil
keluarnya. Manajer juga harus dapat
keputusan.
menentukan sumber daya dan
Seorang manajer memiliki mengalokasikannya dengan tepat.
peranan penting dalam menjalakan Sebagai negosiator manajer
fungsinya. Manajer dalam peran melakukan negosiasi dengan pihak
interpersonal, seorang manajer internal maupun luar untuk
dipandang sebagai sosok figur, memperjuangkan kepentingan bisnis
pemimpin, dan penghubung. Manajer organisasi.
harus dapat menjadi contoh bagi para
Dalam hubungannya dengan
karyawannya. Manajer juga harus
karyawan peran manajer merupakan
dapat memimpin dan mengarahkan
hal yang penting, karena peran
dengan baik karyawannya. Disatu sisi
manajer dalam memimpin,
manajer menjadi penghubung internal
mengambil tindakan, mengarahkan
dan eksternal organisasi.
dan menghadapi karyawan akan
Manajer dalam peran mempengaruhi perilaku karyawan.
informasional, seorang manajer Seorang manajer harus membangun
berperan dalam mengelola informasi. hubungan kerja yang menyenangkan
Peran manajer disini sebagai dan dapat diterima oleh karyawannya.
pemantau, penyebar informasi, dan Manajer juga harus dapat menjadi
juru bicara. Seorang manajer contoh bagi karyawan dalam
berperan sebagai pencari informasi bersikap, berperilaku, dan semangat
dan juga sebagai pemantau kinerja kerja. Baik buruknya manajer akan
karyawannya. Setelah informasi mempengaruhi bagaimana karyawan
dikumpulkan maka selajutnya bekerja, karena karyawan melihat
manajer menyebarkan dan manajer sebagai cerminan untuk
mengkomunikasikan informsai ditiru dan diikuti.
Pengertian Peranan bagaimana cara untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dan bagaimana cara
Soekanto (2009: 212) dalam
untuk bekerja dalam situasi yang
bukunya sosiologi suatu pengantar,
penuh tekanan. Terakhir, manajer
menjelaskan pengertian peranan
bisa menjadi seorang penghubung
merupakan aspek dinamis kedudukan
(liaison). Peran ini temasuk sebagai
(status). Apabila seseorang
koordinator atau penghubung antar
melaksanakan hak dan kewajibannya
orang, kelompok, atau organisasi.
sesuai dengan kedudukannya, maka
ia menjalankan peranannya. Peran Pada proses pelaksanaanya
lebih menekankan pada fungsi, manajer mengumpulkan dan
penyesuaian diri dan suatu proses. menyebarkan informasi. Peran
pertama sebagai pengawas (monitor),
Peran Manajer
seseorang yang secara aktif mencari
Stoner, Freeman dan Gilbert informasi yang mungkin akan
(1995) dan Schermerhorn (1996) berharga. Manajer juga merupakan
(dalam Wijayanto, 2012), seorang penyebar informasi
mengemukakan bahwa para manajer (disseminator), mengirimkan kembali
memiliki tiga peran, yaitu peran informasi yang relevan ke orang lain
antarpribadi (interpersonal roles), di tempat kerja. Ketika kedua peran
peran informasional (informatinal ini dipandang bersamaan maka
roles), dan peran keputusan muncul rantai komunikasi organisasi.
(decisional roles). Peran berikutnya berfokus pada
komunikasi eksternal sebagai juru
Menurut Mintzberg (dalam bicara (spoke person). Secara formal
Griffin, 2004) menyimpulkan bahwa memberikan informasi kepada orang-
manajer memainkan sepuluh peran orang di luar unit atau di luar
yang berbeda, peran-peran ini dibagi organisasi.
ke dalam tiga kategori dasar yaitu
antarpribadi (interpersonal), Pada dasarnya peran manajer
pembawa informasi (informasional), sebagai pembawa informasi
pengambil keputusan (decisional mengarah kepada peran pengambil
roles). keputusan. Informasi yang diperoleh
manajer membawa dampak pada
Terdapat tiga peran yang pengambilan keputusan manajer.
melekat pada pekerjaan manajer. Mintzberg (dalam Griffin, 2004)
Pertama, manajer seringkali diminta mengidentifikasikan empat peran
untuk berfungsi sebagai kepala figur pengambil keputusan. Pertama,
(figure head). Akivitas manajer lebih sebagai wirausahawan
bersifat seremonial, simbolik, dan (entrepreneur), inisiator sukarela
pekerjaan-pekerjaan yang bersifat perusahaan. Peran kedua adalah
sosial daripada aktivitas substantif. sebagai penengah keributan
Manajer juga berperan sebagai (disturbance handler) dengan
pemimpin (leader). Seorang manajer menangani masalah seperti
yang secara formal atau tidak formal pemogokan, pelanggaran, hak cipta,
menunjukkan kepada bawahannya atau masalah dalam hubungan
masyarakat atau citra perusahaan. produktivitas kerja. Tohardi (2002)
Peran berikutnya adalah sebagai mengemukakan bahwa, produktivitas
pengalokasi sumber daya (resources kerja merupakan sikap mental. Sikap
allocator). Sebagai pengalokasi mental yang selalu mencari perbaikan
sumber daya, manajer memutuskan terhadap apa yang telah ada.
bagaimana sumber daya Seseorang harus dapat melakukan
didistribusikan dan dengan siapa dia perkerjaan hari ini lebih baik dari
akan bekerja nantinya. Peran keempat kemarin dan hari esok harus lebih
adalah sebagai perunding atau baik dari hari ini.
negosiator (negotiator). Dalam peran
Faktor-faktor Produktivitas
ini manajer melakukan perundingan
dengan kelompok atau organisasi lain Simanjuntak (1993) (dalam
sebagai perwakilan dari perusahaan. Sutrisno, 2011: 103) ada beberapa
Perundingan dapat terjadi secara faktor yang dapat mempengaruhi
internal dalam organisasi. produktivitas kerja karyawan,
diantaranya:
Pengertian Produktivitas
1. Pelatihan
Produktivitas merupakan
salah satu masalah penting yang Latihan kerja yang dimaksud
selalu ada di setiap perusahaan. untuk melengkapi karyawan
Pentingnya produktivitas mencakup dengan keterampilan dan cara-
banyak hal seperti produktivitas cara yang tepat untuk
tenaga kerja, produktivitas organisasi, menggunakan peralatan kerja.
dan sebagainya. Menurut Kamus 2. Mental dan kemampuan fisik
Besar Bahasa Indonesia produktivitas karyawan
berarti kemampuan untuk
Keadaan mental dan fisik
menghasilkan sesuatu daya untuk
karyawan meruoakan hal yang
berproduksi. Para ahli pada umumnya
sangat penting untuk menjadi
bersepakat bahwa produktivitas ialah
perhatian bagi organisasi, sebab
output per unit, atau output dibagi
keadaan mental dan fisik
input, atau rasio output dengan input.
karyawan mempunyai hubungan
Menurut Mathis dan Jackson yang sangat erat dengan
(2006: 69) mendefinisikan produktivitas kerja karyawan.
produktivitas sebagai pengukuran
atas kuantitas dan kualitas dari 3. Hubungan antara atasan dan
pekerja yang diselesaikan, sedngan bawahan
mempertimbangkan biaya dari Hubungan atasan dengan
sumber daya yang digunakan. bawahan akan mempengaruhi
Dari penjelasan sebelumnya kegiatan yang dilakukan sehari-
dapat kita ketahui bahwa manusia hari. Pandangan atasan terhadap
merupakan sosok yang penting. bawahan, sejauh mana
Karena itu perhatian kita terhadap keikutsertaan bawahan dalam
unsur manusia merupakan salah satu penentuan keputusan. Jika
tuntutan dalam upaya peningkatan karyawan diperlakukan dengan
baik amak karyawan akan pembaca untuk memahami temuan
berpartisipasi dengan baik dalam dalam penelitian. Oleh karena itu
proses produksi, sehingga akan peneliti menetapkan fokus penelitian
berpengaruh pada tingkat sebagai berikut:
produktivitas kerja.
1. Manajer PSDM dalam
menjalankan peran antarpribadi

METODE Sebagai peran interpersonal atau


antarpribadi dilihat dari aktivitas-
Jenis penelitian ini adalah aktivitas yang lebih bersifat
penelitian kualitatif deskriptif dengan simbolik seperti kegiatan upacara,
pendekatan studi kasus. Penelitian ini undangan resmi, dan kegiatan
bertujuan menjelaskan gambaran yang bersifat seremonial. Seorang
lengkap mengenai suatu kejadian atau manajer yang menjabat disebuah
kenyataan untuk di eksplorasi dan perusahaan tentunya harus
klarifikasi dengan memusatkan diri memberikan contoh dan menjadi
secara intensif pada satu obyek panutan bagi karyawannya dan
tertentu yang mempelajarinya sebagai juga menjaga hubungan baik
suatu kasus. Data studi kasus dapat dengan dengan pihak lain.
diperoleh dari semua pihak yang
bersangkutan, dengan kata lain dalam 2. Manajer PSDM dalam
studi ini dikumpulkan dari berbagai menjalankan peran pengelola
sumber (Nawawi, 2003: 1). informasi

Penelitian ini bermaksud Pada peran informasional manajer


untuk memperoleh gambaran tentang harus dapat menempatkan diri
bagaimana peran antarpribadi, dalam pengelolaan informasi
pengelola informasi, dan pengambil yang masuk dan keluar didalam
keputusan dari manajer dalam perusahaan. Informasi didalam
mendorong produktivitas kerja perusahaan harus relevan dan
karyawan (Studi Kasus PSDM PT dapat dipercaya. Manajer juga
Pupuk Kalimantan Timur). menjadi penghubung dengan
pihak luar perushaan dalam
Fokus pada penelitian ini memeberikan informasi yang
berdasarkan dari beberapa teori akurat dan bisa dibuktikan
mengenai peran manajerial yang kebenarannya.
dikemukakan oleh Mintzberg dan
Schermerhorn. Kemudian teori 3. Manajer PSDM dalam
menjalankan peran pengambilan
tersebut disesuaikan dengan kondisi
keputusan
dilapangan dalam hal peran manajer
dalam mendorong produktivitas kerja Peran pengambil keputusan
karyawan di bagian PSDM pada PT manajer harus melibatkan diri
Pupuk Kalimantan Timur. dalam perumusan strategi demi
Penyesuaian ini dilakukan agar dapat memajukan perusahaan. Dalam
memudahkan peneliti dalam prosesnya manajer membuat
menganalisis data dan memudahkan keputusan-keputusan yang tepat,
menangani permsalahan yang c. Staf Pengembangan Sumber Daya
kemungkinan terjadi di dalam Manusia sebagai informan
perusahaan, dan mengelola pendukung.
sumber daya peusahaan serta d. Staf diklat sebagai informan
menjadi penengah dalam sebuah tambahan.
perundingan baik dengan unit Penelitian ini menggunakan
kerja lain tau perusahaan lain. Teknik pengumpulan data dengan
cara wawancara, observasi, dan
Penelitian ini dilakukan di PT dokumentasi.
Pupuk Kalimantan Timur jl. James
Simanjuntak, Bontang Kalimantan Pada penelitian kualitatif
Timur berdasarkan dengan proses analisis data dilakukan
pertimbangan atas data yang bersamaan dengan pengumpulan
dibutuhkan oleh peneliti yang data. Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini
disesuaikan dengan judul penetilian.
mengacu pada Teknik analisis data
Lofland dan Lofland dalam model Miles dan Huberman (2014).
Moleong (2017) mengatakan bahwa Menurut Miles dan Huberman (2014)
sumber data utama dalam penelitian mengemukakan analisis mengalir
kualitatif adalah kata-kata dan terdiri dari tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu:
tindakan selebihnya adalah data
reduksi data, penyajian data, dan
tambahan seperti dokumen dan lain-
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
lain. Jadi proses reduksi data penyajian
Informan adalah orang yang data, dan penarikan kesimpulan
dimanfaatkan untuk memberikan dilakuakan sebelum, selama, dan
informasi tentang situasi dan kondisi sesudah mengumpulkan data.
latar penelitian, ia harus mempunyai Uji keabsahan data pada
banyak pengalaman tentang latar penelitian ini meliputi uji kredibilitas
penelitian (Moleong, 2017). Sebagai (kebenaran), transferabilitas
informan harus mengetahui dan (keteralihan), dependabilitas
terlibat langsung dengan masalah (kebergantungan), dan
penelitian. Informan harus konfirmabilitas (kepastian)
memberikan informasi atau sebagaimana yang diungkapkan oleh
keterangan segala sesuatu yang Moleong (2017).
berhubungan dengan permasalahan
yang dibutuhkan oleh peneliti.
Adapun informan yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini berjumlah empat
orang, diantaranya adalah: Peran Antarpribadi Dalam
Mendorong Produktivitas Kerjaa
a. Manajer Pengembangan Sumber
Karyawan
Daya Manusia sebagai informan
kunci. Sebagai sosok interpersonal
b. Kepala Bagian Pengembangan manajer berperan sebagai seorang
Sumber Daya Manusia sebagai figur, pemimpin, dan penghubung.
informan pendukung. Seorang manajer harus bisa menjadi
sosok yang dapat dicontoh oleh
bawahannya. Manajer juga harus sesungguhnya. Fungsi manajer itu
dapat memimpin dan mengarahkan bener-bener dijaga dan dijalankan
dengan baik bawahannya. Disisi lain oleh Bu Ulfa. Beliau mengatur apa
manajer juga harus menjadi yang harus dikerjakan, mana yang
penghubung yang baik dengan pihak dikerjakan dahulu, prosedurnya
unit lain ataupun pihak luar bagaimana, beliau lebih menguasasi
perusahaan. Untuk lebih jelasnya dan manajerialnya bagus.”
akan dibahas satu persatu diparagraf
berikutnya. Menurut Bu Farrah
superintendent pengembangan
Sosok figur organisasi sebagai informan
pendukung bahwa “Bu Ulfa itu
Pada peran ini manajer PSDM merupakan sosok manajer yang
PT Pupuk Kaltim menjalankan komunikatif, tegas, perhatian dengan
perannya sebagai figure head (sosok anak buahnya jika ada kesulitan kita
figur) dimana manajer PSDM PT selalu tanya ke Bu Ulfa.”
Pupuk Kaltim menjalankan tugas-
tugas yang diberikan kepadanya Dari kutipan wawancara
sesuai dengan aturan perusahaan dan tersebut dapat dijelaskan bahwa
menjadi panutan dalam bekerja oleh manajer PSDM dalam menjalankan
para karyawan. Bu Ulfa manajer tugasya sebagai leader sudah sangat
PSDM PT Pupuk kaltim sebagai baik, dimana dalam menjalakan
informan utama menjelaskan bahwa pekerjaannya manajer PSDM
“Saya berprinsip memimpin seperti memberikan contoh untuk bekerja
nabi, tidak dengan cara yang keras. sesuai dengan ketentuan dan
Kalau ada sesuatu luluhkan dengan bersungguh-sunguh. Manajer PSDM
hati dan pembicaraan tidak dengan dinilai memiliki manajerial yang
emosi. Semua umatnya banyak yang bagus dan menguasai bidangnya.
mencintainya. Memang sulit tapi saya Sosoknya pun diakui oleh
berupaya untuk bisa menjalankan hal bawahannya sebagai manajer yang
itu.” sesungguhnya.
Dari penjelasan berikut dapat Dari beberapa kutipan
diketahui bahwasannya Bu Ulfa tersebut menunjukkan bahwa Bu Ulfa
sebagai manajer berusaha manajer PSDM PT Pupuk Kaltim
memberikan yang terbaik dalam menjalankan peran interpersonal
bekerja. Bu Ulfa melakukan diukur berdasarkan sosok figur sangat
pendekatan yang halus dan tegas baik. Hal ini terbukti dari manajer
kepada bawahannya tidak dengan menjalankan tugasnya sesuai dengan
cara yang keras. Jika ada suatu hal standar aturan dan menjadi panutan
diselesaikan dengan pembicaraan dan bagi bawahannya.
menggunakan hati bukan dengan
emosi. Bu Ulfa dinilai berhasil
menjalankan perannya sebagai sosok
Sebagaimana yang figur. Dalam kesehariannya Bu Ulfa
diungkapkan oleh informan berusaha memberikan contoh kepada
pendukung mas Ihsan staf bawahannya dan selalu mengingatkan
pengembangan karir PSDM untuk mentaati peraturan yang ada di
“Menurut saya Bu Ulfa itu lebih perusahaan. Bu Ulfa juga hampir
manajerial, sosok manajer yang tidak pernah absen dalam menghadiri
berbagai kegiatan perusahaan. Hal ini berpendapat dan memberikan
tercermin dari sifatnya yang disiplin pandangan kita. Bu Ulfa juga selalu
dan bertanggungjawab. Bu Ulfa mendorong bawahannya untuk kreatif
mencoba untuk menjadi pribadi dan mandiri.” Berdasarkan kutipan
seperti Nabi Muhammad yang wawancara tersebut membuktikan
menjalani segala hal dengan hati dan bahwa bu Ulfa sebagai manajer
lembut tidak dengan emosi. Sosoknya PSDM PT Pupuk Kaltim sudah
yang ramah dan terbuka dengan orang menjalankan perannya sebagai leader
lain membuat Bu Ulfa menjadi lebih dengan baik. Manajer PSDM terus
diterima dan disegani oleh karyawan. memberikan arahan dan mendorong
bawahannya untuk lebih kreatif dan
Pemimpin mandiri. Manajer PSDM juga
Pada peran ini manajer PSDM bertanggungjawab dalam setiap
PT Pupuk Kaltim menjalankan kegiatan yang dilakukannya dan
perannya sebagai leader (pemimpin) bawahannya.
dimana manajer PSDM PT Pupuk Sebagaimana yang dijelaskan
Kaltim terus memberikan motivasi oleh Bu Ulfa manajer PSDM
kepada karyawan yang ditemuinya informan utama “Target harus dicapai
dan memberikan arahan yang tepat dengan kondisi kerja yang nyaman
serta mengawasi setiap kegiatan- dan kondusif walaupun sekali waktu
kegiatan bawahannya. Sebagaimana boleh berbeda pendapat. Metode yang
yang diungkapkan oleh Ihsan staf saya terapkan tuntutannya mencapai
pengembangan karir PSDM “Beliau target atau lebih dan bekerja itu
santai, tidak terlalu berambisi dan dengan hati.”
mengayomi. Kebetulan waktu saya
awal disini manajernya Pak Caca Dari pernyataan tersebut
sebelum dipegang oleh Bu Ulfa, dan dapat diketahui bahwasannya dalam
sikapnya lebih disiplin, tidak bisa bekerja Bu Ulfa memberikan
santai, kalau ada pekerjaan harus kesempatan bekerja dalam kondisi
selesai hari itu juga dan pembagian yang nyaman dan kondusif. Bawahan
tugas kerjanya kurang jelas, berbeda boleh bekerja lebih fleksibel dengan
dengan Bu Ulfa yang lebih fleksibel catatan mencapai target.
dan taat pada aturan perusahaan.”
Bu Ulfa manajer PSDM
Dari kutipan wawancara menjelaskan bahwa “Saya tipe yang
tersebut dapat diketahui bahwa tidak otoriter yaa. Saya juga
sebagai Manajer PSDM Bu Ulfa menyiapkan pengganti kader
dinilai lebih fleksibel dan lebih berikutnya. Saya kasih arahan, ada
mengayomi bawahannya. Bu Ulfa yang bekerja butuh arahan ada yang
juga dinilai lebih fleksibel dan taat tidak perlu arahan sudah bisa, ada
pada aturan perusahaan. sebaai juga yang kerjanya terlalu over
seorang pemimpin Bu ulfa sehingga harus kita rem.” Lebih
menjalankan perannya dengan baik. lanjut, Bu Ulfa Manajer PSDM juga
menambahkan “Saya memonitor dan
Menurut Bu Farrah mengawasi mereka. Saya monitor
superintendent pengembangan dari hasil kerja, gerak geriknya, dan
organisasi sebagai informan disiplin dalam bekerja. Saya bilang
pendukung menyebutkan “Kalau Bu untuk tidak korupsi waktu,
Ulfa lebih fleksibel jadi masih bisa
perusahaan tidak bisa memonitor Namun selama saya
100% tapi waktu yang digunakan melakukan penelitian, Bu Ulfa
untuk bekerja harus optimal. Saya kepemimpinan Bu Ulfa kurang
tidak melarang mereka makan dan terlihat. Karena diwaktu yang
mengobrol karena itu bagian dari bersamaan ketikas saya melakukan
pekerjaan juga. Kami juga ada penelitian beliau sibuk dengan
couching dan counseling ada juga kegiatan diluar kantor,beliau
curhat. Yang penting adalah beberapa kali menghadiri seminar dan
pekerjaan diselesaikan dengan baik rapat dengan pemimpin perusahaan.
tidak hanya menyelesaikan saja tapi tetapi beliau tetap terlihat
diakhiri dengan baik.” menyempatkan diri untuk
memberikan instruksi dan memonitor
Dari pernyataan berikut dapat ketika akan meninggalkan ruangan.
diketahui bahwa Bu Ulfa sebagai
manajer PSDM memimpin Penghubung
bawahannya tidak dengan cara
otoriter. Beliau lebih memberikan Pada peran ini manajer PSDM
kebebasan kepada bawahannya, PT Pupuk Kaltim menjalankan
dengan catatan pekerjaannya dapat perannya sebagai liaison
diselesaikan dengan baik. Beliau juga (penghubung) dimana manajer
selalu memonitor dan mengawasi PSDM PT Pupuk Kaltim selalu
kerja bawahannya. menjaga komunikasi dengan unit
kerja atau oraganisasi lain. Sebagai
Bu Ulfa dinilai berhasil informan utama, Bu Ulfa manajer
sebagai manajer PSDM dalam PSDM mengungkapkan bahwa “Satu
menjalankan perannya sebagai sosok hal yang harus dipahami dalam
leader. Hal ini dibuktikan dengan bekerja adalah teamwork. Teamwork
adanya penerapan kerja yang tidak itu didasari dari komunikasi dan
otoriter yang lebih santai dengan koordinasi, kalau ini tidak jalan kita
catatan pekerjaan harus selesai. Para tidak bisa kerja dengan baik disini.”
bawahan pun dapat menerima pola
kerja yang diterapkan. Dari pernyataan tersebut
dapat diketahui bahwa dalam bekerja
Bu Ulfa memiliki jiwa dibutuhkan komunikasi dan
kepemimpinan yang tinggi. Hal ini koordinasi, hal ini sangatlah penting
tercermin dari pribadi beliau yang dalam keberlangsungan kerja. Untuk
bertanggungjawab, tegas, dan selalu itu Bu Ulfa menegaskan bekerja
memotivasi bawahan untuk menjadi dalam teamwork. Dengan bekerja
lebih baik. Beliau berhasil memimpin secara teamwork akan menciptakan
bawahannya untuk kerja dengan hubungan yang baik antar karyawan.
maksimal dengan metode yang
diterapkannya untuk bekerja dengan Mas Ihsan staf PSDM sebagai
nyaman dan kondusif tetapi pekerjaan informan pendukung menambahkan
harus selesai. Bawahan Bu Ulfa “Di luar lingkungan kita bu Ulfa
sangatlah patuh dengan Bu Ulfa, orangnya asik, havefun bareng,
ketika diberikan instruksi dan tugas ngobrol bareng, interaksi dengan
dari Bu Ulfa mereka langusng beliau itu tidak sebatas dalam bekerja
mengerjakannya. saja dengan yang lain. Beliau inisiatif
dan berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Beliau juga tetap menjaga
kekeluargaan, tidak sungkan untuk berbicara dengan bawahannya dan
bercanda Bersama.” karyawan lain baik itu mengenai
kerjaan maupun diluar dari kerjaan.
Menurut informan pendukung Kebetulan sewaktu saya melakukan
Bu Farrah superintendant penelitian memang Bu Ulfa ini
pengembangan organisasi PSDM sangatlah sibuk. Hampir setiap hari
mengemukakan bahwa “Tidak ada beliau menghadiri rapat dan pelatihan
Batasan antar bawahan dengan karyawan.
atasan. Ibu Ulfa orangnya terbuka
dengan bawahannya. Disini sudah
terbuka seperti keluarga. Di dalam
maupun di luar kantor tetap menjaga Peran Pengelola Informasi Dalam
kekeluargaan.” Mendorong Produktivitas Kerja
Karyawan
Dari pernyataan yang
dijelaskan oleh mas Ihsan dan Bu Dalam perannya sebagai
Farrah dapat kita ketahui bahwa sosok informasional manajer
dalam bekerja Bu Ulfa adalah seorang berperan dalam mengelola
yang mudah bergaul dan terbuka penyebaran informasi di dalam
dengan bawahannya. Bu Ulfa tidak perusahaan. Seorang manajer dituntut
memberikan Batasan – Batasan untuk memantau dan memiliah
tertentu kepada bawahannya. Beliau informasi yang beredar di dalam
menciptakan suasana seperti keluarga perusahaan. Manajer juga berperan
kepada bawahannya, dengan dengan sebagai juru bicara yang meneruskan
demikian hubungan antar karyawan informasi dari perusahaan kepada
semakin erat dan jadi lebih terbuka pihak luar perusahaan. Informasi
satu sama lain. yang beredar dalam perusahan sangat
penting dalam kemajuan perusahaan,
Bu Ulfa manajer PSDM karena jika ada isu atau berita tidak
dalam menjalankan perannya sebagai valid tersebar baik didalam maupun
liaison dinilai sudah baik. Hal ini diluar perusahaan akan merusak citra
terbukti dengan adanya hubungan perusahaan dan menimbulkan bias
baik yang selalu dijaga oleh manajer tidak baik kepada perusahaan. Untuk
kepada bawahan, tidak ada Batasan- lebih jealsnya akan dibahas pada
batasan khusus dalam berkomunikasi paragraf berikutnya.
dan koordinasi. Beliau juga
menegaskan untuk bekerja secara Pemantau dan Penyebar Informasi
teamwork, komunikasi dan Pada peran ini Manajer PSDM
koordinasi harus dijaga dengan baik. PT Pupuk Kaltim menjalankan
Dalam kesehariannya perannya sebagai monitor, dimana
dikantor Bu Ulfa merupakan pribadi Manajer PSDM PT Pupuk Kaltim
yang aktif berbicara dengan karyawan memilah informasi yang diterima dari
lainnya. Walaupun dalam kondisi dalam dan luar organisasi. Kemudian
sibuk sekalipun beliau masih sebagai disseminator, dimana
mengusahakan untuk berdiskusi dan Manajer PSDM PT Pupuk Kaltim
bercanda Bersama. Bu Ulfa berusaha menyebarkan kembali informasi yang
untuk menutupi kekurangannya sudah diterima sebelumnya yang
ketika memiliki jadwal yang padat relevan kepada karyawan perusahaan.
dengan menyempatkan untuk Sebagaimana yang diungkapkan oleh
bu Ulfa manajer PSDM “Bebas, kita diukur dari peranannya sebagai
juga membiarkan bawahan monitor dan disseminator sudah
menyampaikan informasi. Bawahan sangat baik. Hal ini dibuktikan
juga boleh mencari informasi dari melalui kebebasan yang diberikan
berbagai sumber.” oleh manajer kepada bawahan dalam
mencari dan menyebarkan informasi
Dari pernyataan berikut yang didapat kepada rekan kerja atau
menjelaskan bahwasannya bawahan atasan selama informasi tersebut
diberikan kebebasan dalam mencari relevan. Beliau juga tidak
infomasi dari berbagai sumber yang memaksakan hanya boleh menerima
ada dan menyampaikan informasi informasi yang diberikan oleh beliau
yang didapat kepada rekan kerja atau saja.
atasan.
Bu Ulfa memang tidak
Bu Farrah superintendent memberikan Batasan dalam mencari
PSDM menambahkan “Kalau saya informasi dan bawahannya pun juga
sih berprinsip, saya mendengar dan sangat patuh dengan apa yang
menerima informasi dari Bu Ulfa jika disampaikan oleh atasan. Bukan
terkait dengan pekerjaan, diluar itu berarti karyawan hanya menerima
saya abaikan. Bu Ulfa selama ini juga dari atasan saja, mereka tetap mencari
tidak memberikan Batasan dalam informasi dari berbagai pihak.
menerima informasi.”
Penerapan sistem kerja
Mas Ihsan staf PSDM juga dengan budaya kekeluargaan oleh Bu
menambahkan “Bu Ulfa selama ini ulfa membantu karayawan dalam
tidak membatasi informasi yang kita berdiskusi, sehingga dalam
terima selama itu relevan. Biasanya penyebaran informasi juga menjadi
instruksi langsung dari atasan (Bu lebih mudah dan lebih terkendali.
Ulfa) ke bawahannya langsung sih, Bawahan juga sudah bisa memilah
namun juga kadang dua arah dari sendiri informasi yang memang
karyawan juga menyampaikan ke Bu diperlukan dan yang tidak diperlukan.
Ulfa begitu.” Sejauh saya melakukan penelitian di
Dari kedua pernyataan tesebut kantor peredaran informasi tersebar
dapat diketahui bahwa Bu Ulfa dengan baik, saya tidak menemukan
manajer PSDM memberikan informasi hal negatif yang tersebar
kebebasan dalam menerima dan dikantor. Dan juga unit PSDM sering
menyebarkan informasi. Bawahan melakukan pekerjaan diluar kantor,
tidak dibatasi dalam memberikan seperti seminar karyawan dan
pendapat selama informasi yang pelatihan unit PSDM selalu terlibat
beredar benar-benar jelas dan relevan. dan bekerja secara berkelompok.
Bawahan sendiri lebih cenderung Juru bicara
mendengarkan dan menerima
informasi yang diberikan oleh Pada peran ini Manajer PSDM
manajer langsung. PT Pupuk Kaltim Sudah menjalankan
perannya sebagai spoke person (juru
Dari beberapa kutipan bicara), dimana Bu Ulfa sebagai
tersebut dapat dijelaskan manajer PSDM menjadi pembicara
bahwasannya Bu Ulfa manajer PSDM secara formal dalam suatu kegiatan di
menjalankan peran Informasional perusahaan. Mas Ihsan staf PSDM
mengatakan bahwa “Saya pernah keputusan tidak tepat maka akan
melihat beliau memberikan sambutan berdampak bagi perusahaan yang
dalam beberapa kegiatan, seperti terkait. Seorang Manajer dituntut
dalam sebuah pelatihan dan untuk dapat mengambil keputusan
semacamnya. “ yang tepat untuk kemajuan
perusahaan. Adapun peranan manajer
Mas Jonathan staf Diklat sebagai seorang pengambil keputusan
sebagai informan tambahan diantaranya harus memiliki jiwa
menambahkan bahwa “Saya lihat bu entrepreneur (wirausaha),
Ulfa itu sering menghadiri kegiatan memecahkan masalah yang ada dan
seperti seminar dan pelatihan begitu. memberikan solusi yang tepat, serta
Saya juga pernah melihat bu Ulfa membagi sumber daya sesuai pada
menjadi pembicara.” tempatnya. Untuk lebih jelasnya akan
Berdasarkan kedua kutipan dibahas pada paragraph berikutnya.
tersebut dapat diketahui bahwasannya Wirausaha
Bu Ulfa sebagaai manajer pernah
menjadi pembicara dalam sebuah Pada peran ini Manajer PSDM
kegiatan yang diadakan di PT Pupuk Kaltim diharapkan dapat
perusahaan. Baik itu berupa sambutan menjalakan perannya seperti
maupun menjadi pengisi suatu acara pengambilan sebuah keputusan yang
tertentu. tepat dan melakukan identifikasi ide-
ide baru serta mendorong kreatifitas
Manajer dalam perannya karyawan dalam unit kerja PSDM PT
sebagai spoke person juga dinilai Pupuk Kaltim. Sebagaimana yang
sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan diungkapkan oleh Bu Ulfa sebagai
dengan adanya manajer dalam sebuah Manajer PSDM “Disini ada pelatihan
kegiatan tertentu dan menjadi wirausaha untuk menggali hobi
pembawa acara dan juga memberikan mereka yang mendalam dan nantinya
sambutan di acara tertentu. Melihat dari hobi tersebut bisa membuka
dari pengalaman beliau dulu pernah usaha sendiri. Tentunya ini juga
menjadi putri kaltim menunjukkan penting bagi manajer dalam
kalau beliau sudah terbiasa untuk mengembangkan ide-ide baru yang
berbicara didepan orang banyak. mungkin bisa diterapkan di dalam
Pengalamannya selama bekerja di perusahaan.”
unit PKBL dan berbicara dengan
masyarakat juga membuat Bu Ulfa Dari pernyataan berikut
terbiasa untuk menjadikan dirinya diketahui bahwasannya peran
pembicara yang baik. entrepreur itu penting dalam
menggali dan menemukan ide-ide
baru guna memberikan perubahan
Peran Pengambil Keputusan baik pada perusahaan. Peran ini juga
Dalam mendorong Produktivitas ditujukan agar manajer dapat
Kerja Karyawan menemukan ide baru untuk membuka
usaha sendiri dikemudian hari.
Pengambilan keputusan
merupakan salah satu hal yang sangat Bu Farrah superintendant
berisiko dan tidak mudah bagi PSDM menambahkan bahwa “Beliau
siapapun terutama seorang manajer. juga membiarkan anak buahnya
Jika manajer dalam pengambilan berinovasi, tidak 100% mengikuti
keinginan Bu Ulfa saja, tapi juga unit terkait. Manajer harus bisa
memberikan kesempatan untuk membimbing bawahannya yang
berpendapat.” Mas Ihsan sebagai staf bermasalah dan jika ada suatu
PSDM juga menambahkan “Bu Ulfa masalah yang tidak dapat saya atasi
sendiri hati-hati dalam pengambilan dikonsultasikan keatasan.”
keputusan agar tidak salah
melangkah. Misal ada sesuatu yang Berdasarkan hasil wawancara
mendesak tetap didiskusikan dalam tersebut dapat kita ketahui bahwa Bu
pengambilan keputusannya.” Ulfa sebagai manajer PSDM berusaha
untuk dapat menyelesaikan masalah
Berdasarkan beberapa kutipan yang muncul di tempat kerja. Beliau
di atas dapat dijelaskan bahwasannya juga berusaha membimbing bawahan
Bu Ulfa manajer PSDM menjalankan yang bermasalah jadi lebih baik.
peranan seorang pengambil
keputusan diukur peranannya sebagai Mas Ihsan sebagai staf PSDM
sosok entrepreneur sudah baik. Hal menambahkan bahwa “Yang saya
ini dibuktikan dalam mengambil lihat disini beliau itu orangnya kan
keputusan Bu Ulfa sangatlah hati-hati fleksibel dan terbuka seperti keluarga
dan didiskusikan bersama jika begitu, jadi jika ada masalah sedikit
diperlukan. Bu Ulfa juga memberikan beliau memberikan kesempatan untuk
bawahannya kesempatan untuk kita menyelesaikannya sendiri. Jika
berinovasi dalam bekerja. dirasa perlu turun tangan beliau
memberikan konseling atau diskusi
Bu Ulfa tidak hanya Bersama.”
memberlakukan perannya di kantor,
diluar kantor beliau menjalankan Berdasarkan kutipan
bisnis persewaan ruko. Dengan wawancara yang dijelaskan mas Ihsan
menjalankan bisnis beliau dapat diketahui bahwa Bu Ulfa memberikan
melatih kemampuan dalam kesempatan kepada bawahannya
pengambilan keputusan. Selama saya untuk berusaha menyelesaikan suatu
melakukan penelitian terbukti selama masalah yang terjadi, kemudian jika
dikantor bawahannya tidak ada yang tidak kunjung selesai beliau akan
protes terhadap keputusan yang turuntangan membantu
diambil. Beliau sangat hati-hati menyelesaikan masalah yang terjadi.
dengan langkah yang diambilnya. Bu Ulfa sebagai manajer
PSDM menjalankan perannya
Penengah keributan
sebagai disturbance handler sudah
Pada peran ini Manajer PSDM cukup baik. Hal ini dibuktikan
PT Pupuk Kaltim menjalankan melalui usaha yang dilakukan oleh Bu
perannya sebagai disturbance Ulfa dalam mengatasi masalah yang
handler (penengah keributan) dimana muncul. Beliau tidak langsung
Manajer PSDM PT Pupuk Kaltim menyelesaikannya, tetapi
berkaitan langsung bila ada memberikan kesempatan dahulu
permasalahan dan atau gangguan kepada yang bersangkutan untuk
yang muncul dan berakibat pada kerja belajar menyelesaikan masalahnya
perusahaan. Sebagaimana yang Bu sendiri. Jika masalah yang muncul tak
Ulfa manajer PSDM ungkapkan kunjung usai beliau akan
bahwa “Sebagai manajer saya harus menyelesaikannya. Jika memnag
dapat menyelesaikan suatu masalah di dirasa beliau tidak dapat
menyelesaikannya beliau meminta Berdasarkan paparan kutipan
bantuan kepada atasnnya. wawancara diatas dapat dijelaskan
bahwa Bu Ulfa sebagai manajer
Bu Ulfa menuntut PSDM tugasnya yang utama
bawahannya untuk bisa lebih mandiri membagi pekerjaan kepada
dalam menghadapi masalah yang bawahannya untuk mengisi posisi
muncul. Tujuannya tidak lain juga yang dibutuhkan perusahaan. Namun
untuk menyiapkan kader berikunya dalam penempatannya ternyata tidak
untuk mengisi kekosongan posisi mudah karena harus menempatkan
atasan nanti. Selama saya meneliti, orang yang tepat di posisi yang tepat
saya tidak melihat ada masalah yang dengan kondisi perusahaan yang
terjadi jadi kurang bisa begitu menilai kekurangan karyawan.
secara maksimal. Dari sisi lain
melihat bahwa tidak ada masalah Bu Ulfa manajer PSDM
yang muncul menunjukkan bahwa menambahkan “Nah sekarang saya
keadaan perusahaan baik baik saja memilih karayawan dengan
selama saya melakukan penelitian. kompetensi yang diperlukan
dijabatan yang bersangkutan,
Pembagi alokasi sumber daya misalnya kemampuan
Pada peran ini Manajer PSDM berkomunikasi, mengkoordinasi, dan
PT Pupuk Kaltim diharapkan menjual. Kebutuhan karyawan yang
menjalankan perannya sebagai sesuai dengan job desk dan posisi
resource allocation (pembagi alokasi yang tepat saat ini sulit karena kita
sumber daya) dimana Manajer PSDM mengambil karyawan dari pabrik atau
PT Pupuk Kaltim mengambil bagian lain selain kantor.”
keputusan penting dalam pengelolaan Dari kutipan tersebut
sumber daya perusahaan dan dijelaskan bahwa dalam penempatan
memiliki kewenangan dalam karayawan mengalami kesulitan
mengalokasikan sumber daya karena tidak sedikit karyawan pabrik
perusahaan. yang dipindahkan ke kantor yang
Sebagaimana yang pada dasarnya kurang memahami
diungkapkan oleh Bu Ulfa sebagai jobdesk dikantor. Jadi menentukan
manajer PSDM “Sebagai manajer karyawan yang memiliki kompetensi
saya harus memberitahu yang sesuai terbilang tidak mudah.
perkerjaannya, membagi Mas Ihsan staf PSDM
perkerjaannya, tidak lagi saya yang menjelaskan bahwa “Kalau
harus bekerja karena saya kan sebagai penempatan karyawan itu lebih ke
atasan ada bawahan yang dibagi tugas Manajer yang lebih memahami
tugasnya.” Lebih lanjut, Bu Ulfa bawahannya ya dan kebijakan dari
manajer PSDM menambahkan “Jadi manajer unit kerja terkait, jadi kita
tugasnya kami tidak hanya sekedar yang menerima nama-nama kandidat
mengisi jabatan saja yang kosong, yang misalnya mau dipromosikan,
tapi pertama menempatkan orang nanti kita yang memprosesnya.”
“right man in the right place” nah ini Lebih lanjut, Mas Ihsan
agak susah emang disaat kondisi saat menambahkan “Yaa sebenarnya pada
ini. Kemudian mensupport dia untuk awal Bu Ulfa menggantikan posisi
tetap berkembang dikemudian pak Caca disini kan udah seperti ini
harinya.”
strukturnya, jadi tidak ada Pada peran ini Manajer PSDM
perombakan atau semacamnya gitu. PT Pupuk Kaltim diharapkan dapat
Beliau memberikan pengayaan beban menjalankan perannya sebagai
kerja kepada bawahannya.“ negotiator (negosiator) menjadi
penghubung unit kerja dengan unit
Bu Farrah sebagai informan kerja lain dan perusahaan dengan
pendukung juga memaparkan bahwa perushaan lainnya apabila
“:Sejak Bu Ulfa disini sudah seperti membutuhkan informasi dari unit
ini struktur organisasinya di PSDM kerja atau perusahan lain.
tidak banyak berubah. Hanya berganti
atasannya saja yang sebelumnya pak Sebagaimana yang dijelaskan
Caca digantikan oleh Bu Ulfa.” oleh Bu Ulfa selaku Manajer PSDM
“Selalu, karena waktu rapat itu kan
Dari beberapa kutipan di atas selalu ada negosiasi dengan unit yang
diketahui bahwa Bu Ulfa ketika ada disini. Terkadang juga saya
menjadi manajer PSDM tidak menjadi pihak penengah antar unit
merubah penempatan karyawan di yang bersangkutan.”
dalam unit kerjanya. Beliau justru
memperkaya beban kerja kepada Dari kutipan hasil wawancara
bawahannya. Tujuannya untuk diatas dapat diketahui bahwasannya
mempersiapkan kader kader yang Bu Ulfa sebagai manajer menjalankan
siap mengisi posisi nya dikemudian perannya sebagai negosiator. Bu Ulfa
hari. Dalam menentukan karyawan menempatkan dirinya menjadi pihak
yang dipindahkan yang lebih penengah dalam sebuah rapat unit dan
memahami Bu Ulfa dan manajer unit negosiasi antar unit lain yang
lain yang bersangkutan, karyawan bersangkutan.
hanya menerima nama kemudian
mengurus berkasnya. Menurut mas Ihsan staf
PSDM menambahkan bahwa “Setau
Bu Ulfa manajer PSDM saya dengan pihak luar tidak pernah,
menjalankan perananannya sebagai namun dipihak internal banyak
resource allocator juga cukup baik. negosiasi dengan karyawan.”
Hal ini dibuktikan dalam mengambil
keputusan penempatan karyawan Bu Farrah sebagai
tidak asal menempatkan, beliau superintendant menambahkan “dalam
menempatkan sesuai dengan bernegosiasi juga bagus. Dia
kompetensi yang dimiliki dan posisi orangnya ramai dan gampang berbaur
yang dibutuhkan oleh perusahaan. dengan orang lain karena beliau
Walaupun ketika Bu Ulfa sendiri berpengalaman pernah
ditempatkan sebagai manajer PSDM menjadi puteri Kaltim juga, jadi
tidak perlu menempatkan komunikasinya sudah bagus.”
bawahannya, beliau justru membuat Berdasarkan kedua kutipan di
terobosan untuk meningkatkan atas menguatkan pernyataan Bu Ulfa
kualitas bawahannya. Dengan sebelumnya bahwasannya Bu ulfa
memberikan bawahan tugas lain yang sebagai manajer menjadi negosiator
berbeda dari tugas kerjanya. dalam sebuah perundingan di dalam
internal perusahaan. Bu Ulfa dinilai
Negosiator
memiliki komunikasi yang baik
dalam negosiasi.
Bu Ulfa sebagai manajer
PSDM dalam menjalankan perannya
sebagai negotiator sudah baik. Hal ini IMPLIKASI
dibuktikan melalui berbagai negosiasi Manajer memiliki peran
yang dikuti oleh beliau. Bawahan strategis dalam menentukan
menilai bahwa Bu Ulfa memiliki keberhasilan dan suksesnya tujuan
kemampuan negosiasi yang baik. yang dicapai perusahaan. Bu Ulfa
Dilihat dari pengalamannya sebagai melalui peran manajer dinilai berhasil
putri kaltim dan jam kerjanya di mendorong produktivitas kerja
Pupuk kaltim membuat Bu Ulfa karyawan. Bu Ulfa menjadi manajer
memiliki banyak pengalaman dalam ideal yang dapat dijadikan sebagai
bernegosiasi. Kemampuannya dalam panutan oleh bawahannya. Bu Ulfa
berkomunikasi juga menjadi nilai memimpin dan mengarahkan
tambah. Walaupun selama saya bawahannya dengan baik sehingga
melakukan penelitian tidak terlihat bawahannya dapat menerima pola
beliau melakukan negosiasi. kerja yang diterapkan oleh beliau.
Bu Ulfa merupakan seorang Beliau bertanggungjawab,
yang pembelajar. Beliau suka memotivasi dan memberikan arahan
mempelajari hal baru yang belum kepada bawahannya. Bu Ulfa juga
dikuasainya. Dengan melihat sifatnya menjalankan tugasnya menjadi
ini dapat mempermudah dalam penghubung dengan berbagai pihak di
menyesuaikan dirinya diberbagai perusahaan. Dalam memimpin beliau
kondisi. Bu Ulfa memiliki prinsip berprinsip layaknya Nabi Muhammad
untuk memipin layaknya Nabi SAW dengan hati dan pembicaraan
Muhammad yang bisa diterima oleh tidak dengan emosi.
banyak orang dengan bekerja Bu Ulfa manajer PSDM PT
menggunakan hati dan tidak Pupuk Kaltim menjalankan perannya
menggunakan emosi. Dengan sebagai sosok informasional dengan
kelembutan hati akan membawa baik. Dibuktikan sebagai manajer Bu
dampak positif bagi sekitarnya dan Ulfa menjalankan perannya dalam
menimbulkan rsa nyaman dan memantau dan menyebarkan
kondusif. informasi di dalam perusahaan.
Berdasarkan dari hasil Beliau juga memberikan kebebasan
penelitian menunjukkan kepada bawahannya untuk mencari
bahwasannya Bu Ulfa sudah dan menyebar informasi yang didapat
menjalankan perannya dengan baik selama itu relevan. Bu Ulfa juga
sebagai manajer PSDM. Hal ini dapat menjalankan perannya sebagai juru
dibuktikan dari hasil analisis data bicara dengan baik, beliau
wawancara disesuaikan dengan teori menghadiri berbagai kegiatan di
dan fakta lapangan Bu Ulfa perusahaan serta beberapakali
menjalankan setiap peranan manajer menjadi pemateri dan memberikan
dengan baik. Beliau dapat dikatakan sambutan.
sebagai contoh manajer yang berhasil Bu Ulfa manajer PSDM PT
menjalankan peranannya dalam Pupuk Kalim menjalankan perannya
upaya peningkatan produktivitas sebagai seorang pengambil keputusan
karyawan. sudah cukup baik. hal ini dibuktikan
dari kehati-hatian beliau dalam
mengambil keputusan. Dalam 1. Keterbatasan waktu penelitian
penyelesaian suatu masalah Bu Ulfa selama proses penelitian
bertindak dengan bijaksana. Beliau berlangsung.
memberikan kesempatan kepada 2. Dokumen-dokumen perusahaan
bawahannya untuk menyelesaikan yang bersifat rahasia menjadi sulit
masalahnya sendiri. Beliau juga untuk dikumpulkan.
memberikan terobosan pada unitnya
dengan memperkaya tugas kerja
bawahannya. Tujuannya untuk KESIMPULAN DAN SARAN
melatih kemampuan bawahannya dan
menyiapkan kader berikutnya untuk Kesimpulan
mengisi posisi yang lebih tinggi Berdasarkan hasil penelitian
dikemudian hari. Bu Ulfa juga terlibat kualitatif tentang Peran
dalam berbagai negosiasi yang ada Informasional, Interpersonal, dan
didalam unit kerjanya dan juga Pengambilan Keputusan Dari
menjadi negosiator dalam suatu Manajer Dalam Mendorong
negosiasi. Produktivitas Kerja karayawan dapat
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan beberapa hal, yaitu:
menunjukkan bahwasannya Bu Ulfa 1. Sebagai manajer PSDM PT
manajer PSDM PT Pupuk Kaltim Pupuk Kaltim Bu Ulfa
menjalankan peran antarpribadi, menjalankan peran interpersonal
pengelola informasi, dan sudah baik. Bu Ulfa menjadi
pengambilan keputusan sudah baik. manajer ideal yang dapat
Hal ini dibuktikan dari hasil dijadikan sebagai panutan oleh
wawancara disesuaikan dengan fakta bawahannya. Bu Ulfa juga
lapangan dan teori. Peran manajer menjalankan tugasnya menjadi
yang dijalankan oleh Bu Ulfa penghubung dengan berbagai
berdampak kepada mental karyawan pihak di perusahaan. Dalam
untuk bekerja lebih baik lagi. memimpin beliau berprinsip
Hubungan baik antara atasan dengan layaknya Nabi Muhammad SAW
bawahan mempengaruhi kegiatan dengan hati dan pembicaraan
yang dilakukan sehari-hari. Dengan tidak dengan emosi. Pribadi Bu
semakin baik kerja karyawan setiap Ulfa menaikkan mental kerja
harinya akan meningkatkan karyawan untuk berusaha bekerja
produktivitas kerjanya. Bu Ulfa dapat lebih baik setiap harinya. Dengan
dikatakan sebagai contoh manajer demikian dapat mendorong
yang berhasil menjalankan perannya produktivitas kerja karyawan.
dalam mendorong produktivitas kerja 2. Bu Ulfa manajer PSDM PT
karyawan. Pupuk Kaltim menjalankan peran
informasional dengan baik.
Dibuktikan sebagai manajer Bu
KETERBATASAN PENELITIAN Ulfa menjalankan rantai
Berdasarkan hasil penelitian komunikasi di perusahaan dengan
yang telah dilakukan, masih terdapat baik. Bu Ulfa juga menjalankan
beberapa hal yang perlu diperhatikan perannya sebagai juru bicara
dan keterbatsan di dalam penelitian dengan baik, beliau hadir di
ini yang teridir atas: berbagai kegiatan resmi dan
menjadi pemberi sambutan serta 2. Manajer PSDM PT Pupuk
pemateri. Peran informasional Kaltim sebaiknya melakukan
manajer memiliki dampak baik evaluasi dengan periode tertentu
kepada karyawan dalam untuk mengetahui hasil dari
mendorong produktivitas kerja penerapan peran manajer dalam
karyawan. mendorong produktivitas kerja
3. Bu Ulfa manajer PSDM PT karyawan.
Pupuk Kalim menjalankan peran 3. Manajer PSDM PT Pupuk
sebagai seorang pengambil Kaltim sebaiknya dapat
keputusan sudah cukup baik. meluangkan waktu untuk
Peran pengambilan keputusan memperkuat hubungan internal
manajer dinilai dapat mendorong unit PSDM atau bahkan dengan
produktivitas kerja karyawan. Hal unit lainnya dengan melakukan
ini dibuktikan dari kehati-hatian berbagai kegiatan bersama
beliau dalam mengambil diluar jam kerja seperti jalan-
keputusan. Bu Ulfa selelu jalan bersama, pertemuan
berhati-hati dalam mengambil keluarga, outbond, atau
setiap keputusan. Sebagai kegiatan semacamnya.
manajer Bu Ulfa menempatkan
karyawan sesuai dengan posisi
dan kompetensinya. Dalam DAFTAR RUJUKAN
penyelesaian masalah Bu Ulfa
bertindak dengan bijaksana. Griffin, R.W. 2004. Manajemen.
Beliau juga terlibat dalam Edisi Ketujuh. Erlangga,
berbagai perundingan di dalam Jakarta.
perusahaan Mangkunegara, A.P. 2002.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Remaja
Saran Rosdakarya. Bandung.
Adapun saran-saran yang Mathis, R.L. & Jackson, J.H. 2006.
dapat penulis sampaikan sehubungan Human Resource
dengan Peran Informasional, Management: Manajemen
Interpersonal, dan Pengambilan Sumber Daya Manusia.
Keputusan Dari Manajer Dalam Salemba Empat, Jakarta.
Mendorong Produktivitas Kerja
Karyawan ialah sebagai berikut: Miles, M.B. & Huberman, A.L. 2014.
Analisis Data Kualitatif: Buku
1. Manajer PSDM PT Pupuk Sumber Tentang Metode-
Kaltim perlu mempertahankan Metode Baru. Terjemahan
cara memimpin dan mengelola oleh Tjetjep Rohendi Rohidi.
unit departemen PSDM dengan UI Press, Jakarta.
memperhatikan kerja bawahan
dan lingkungan yang Moleong, L.J. 2017. Metode
dibutuhkan sehingga dapat Penelitian Kualitatif. Edisi
meningkatkan produktivitas Revisi. PT Remaja
kerja karyawan lebih baik lagi Rosdakarya, Bandung.
kedepannya.
Nawawi, H. 2003. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Profil PT Pupuk Kaltim. Diakses
tanggal 08 April 2018,
https://www.pupukkaltim.co
m/id/perusahaan-profil-bisnis
Soekanto, S. 2002. Teori Peranan.
Bumi Aksara, Jakarta.
Soekanto, S. 2009. Sosiologi Suatu
Pengantar. Edisi Baru.
Rajawali Pers, Jakarta.
Sutrisno, E. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Kencana, Jakarta.
Tohardi, A. 2002. Manajemen
sumber Daya Manusia.
Mandar Maju, Bandung.
Visi dan Misi PT Pupuk Kaltim.
(Diakses tanggal 08 April
2018,
https://www.pupukkaltim.co
m/id/perusahaan-visi-misi-
budaya-perusahaan).
Wijayanto, D. 2012. Pengantar
Manajemen. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai