PENGARUH KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Islam Bandung
ABSTRAK:
Kinerja pegawai dalam suatu organisasi yang efektif dan efisien dapat dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia
yang mempunyai kemampuan yang baik dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan karakter organisasi.
Kepuasan kerja erat kaitannya dengan sikap kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kapabilitas sumber daya manusia kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Survei dilakukan terhadap responden dengan
menggunakan kuasi kuesioner. Analisis data menggunakan metode SEM (Structural Equating modeling)
menggunakan SmartPLS, penggunaan PLS dipilih selain dapat mengkonfirmasi teori juga dapat menggambarkan
ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten dan sesuai untuk sampel kecil. , responden yang dijadikan sampel
berjumlah 37 orang, dari hasil pengolahan data deskriptif persepsi responden tentang kemampuan sumber daya
manusia, kepemimpinan, kepuasan kerja dan kinerja pegawai berada pada kategori baik dan dari hasil uji hipotesis
ditemukan adanya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kapabilitas sumber daya manusia terhadap
kinerja pegawai dengan nilai t statistik sebesar 2,704, dan terdapat pengaruh terdapat hubungan positif dan
signifikan antara kapabilitas sumber daya manusia terhadap kepuasan kerja dengan nilai t-statistik sebesar 3,121,
terdapat terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dengan nilai t-
statistik sebesar 2,606, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan. Kepemimpinan dan
Kinerja Karyawan dengan nilai t-statistik sebesar 2,101, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-statistik sebesar 2,276. Dari hasil pengolahan data dapat
disimpulkan bahwa semakin baik kemampuan sumber daya manusia, kepemimpinan dan kepuasan kerja maka
semakin baik pula kinerja pegawai dalam suatu organisasi.
Kata Kunci: Kapabilitas Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai
20
Machine Translated by Google
Sejarah Artikel
Diterima: 10 Januari 2023
Revisi: 10 Februari 2023
Diterima: 22 Februari 2023
DOI:xxx
halaman AsianJournalofEngineering,SocialandHealth
108 Volume2,No.2 Februari 2023
Machine Translated by Google
bawahan dan pemimpinnya. Kegagalan pemimpin dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan
disebabkan oleh ketidakmampuan pemimpin dalam yang mereka hadapi terlebih dahulu, permasalahan
memuaskan dan menggerakkan karyawan dalam ketenagakerjaan baik dari segi ketersediaan jaringan,
lingkungan dan pekerjaan tertentu. (Lodge & Derek, kebijakan pemerintah, maupun persepsi masyarakat
1993) menjelaskan bahwa tugas seorang pemimpin terhadap kualitas layanan Puskesmas (Fatimah, 2019).
adalah mendorong bawahannya agar memiliki
kompetensi dan kesempatan berkembang dalam Secara administratif Puskesmas Sukaraya
menghadapi setiap peluang dan tantangan dalam terletak di wilayah Kecamatan Karang Bahagia dan
pekerjaannya, (Gibson et al., 1995) menjelaskan bahwa merupakan wilayah pemekaran Puskesmas Karang
tugas SDM manajemen berkisar pada upaya mengolah Bahagia pada tahun 2015. Wilayah kerja Sukaraya
unsur manusia beserta potensinya sehingga dapat terdiri dari 3 desa yaitu Desa Sukaraya, Desa Karang
diperoleh sumber daya manusia yang cukup dan Raahayu, dan Desa Karang Setia. Membina 50
memuaskan bagi organisasi. Berdasarkan Posyandu, 9 Dusun, 20 RW dan 94 RT dengan jumlah
penduduk 71.230 jiwa pada tahun 2021, dengan
(Lodge & Derek, 1993) (dan Waridin, 2004), Pekerjaan banyaknya perumahan di wilayah kerja Puskesmas
mempunyai tujuan, salah satunya adalah untuk Sukaraya, jumlah penduduk akan terus meningkat
mendapatkan kepuasan kerja. Dalam hal ini kepuasan setiap tahunnya, jumlah penduduk banyak dan
kerja erat kaitannya dengan sikap pegawai terhadap heterogen. karakter masyarakat, maka diperlukan
berbagai faktor dalam pekerjaannya, antara lain kesiapan Puskesmas untuk memberikan pelayanan
kepemimpinan, pengaruh sosial dalam pekerjaan, yang berkualitas dimulai dari kesiapan dan kemampuan
situasi kerja, dan faktor lainnya. sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan serta kebijakan kepemimpinan yang diarahkan efektif
yaitu strategi organisasi (kondisi ekonomi, budaya dan efisien dalam mengarahkan pelayanannya.
perusahaan, nilai tujuan jangka panjang dan jangka
pendek) dan atribut individu, termasuk keterampilan
dan kemampuan. tim.
Berdasarkan hasil penilaian kinerja, Puskesmas
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat Sukaraya berada pada kategori baik. Namun capaian
yang digunakan untuk melaksanakan upaya pelayanan pengelolaan Puskesmas dan capaian program
kesehatan, baik kuratif, preventif, promotif, maupun Puskesmas tetap sama. Pertunjukan
rehabilitatif, yang dilakukan oleh pemerintah daerah
dan pemerintah pusat. Puskesmas yang selanjutnya
disebut Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan Pencapaian hasil dan keberhasilan suatu program
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan pelayanan kesehatan di suatu puskesmas sangat
masyarakat serta upaya kesehatan perseorangan bergantung pada kinerja pegawai masing-masing
tingkat pertama, dengan lebih menekankan pada upaya puskesmas. Kinerja puskesmas dinilai setahun sekali
preventif dan promotif di wilayahnya (Hargiani et al., dengan PKP (penilaian kinerja Puskesmas).
2022).
hasil kerja anggota organisasi dengan menggunakan permasalahan dan kerangka pemikiran, maka hipotesis
seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dirumuskan sebagai berikut:
organisasi yang telah ditetapkan H1 : Terdapat pengaruh sumber daya manusia
(Raymond, 2014). kemampuan terhadap kinerja karyawan
Menurut (Hasibuan, 2011), Manajemen sumber H2 : Terdapat pengaruh kapabilitas sumber daya
daya manusia adalah ilmu dan seni mengelola manusia terhadap kepuasan kerja
hubungan dan peran tenaga kerja agar secara efektif H3 : Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap
dan efisien membantu mencapai tujuan perusahaan, kepuasan kerja
karyawan, dan masyarakat. (Sudarmanto, 2009) H4 : Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai
menjelaskan bahwa Kompetensi atau Kapabilitas H5 : Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap
Sumber Daya Manusia merupakan ciri dasar perilaku kinerja karyawan
seseorang yang berkaitan dengan situasi atau kinerja
unggul dalam pekerjaan atau kriteria acuan yang efektif
dan dipengaruhi METODE PENELITIAN
oleh pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan sikap, Jenis penelitian yang digunakan adalah
motif, watak (Traits), konsep diri (Self-Concept). penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei, yaitu
pengambilan sampel dari populasi dengan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi menggunakan energi kuasi sebagai alat pengumpulan
suatu kelompok dalam pemenuhan tujuan yang telah ditentukan data. Populasinya adalah seluruh pegawai Puskesmas
(Robbins & Hakim, 2011). Kepuasan kerja merupakan Sukaraya, dan sampelnya adalah seluruh pegawai
suatu kondisi emosional yang menyenangkan atau Puskesmas Sukaraya, yang dibatasi dengan kriteria
positif yang diperoleh dari hasil kerja atau individu
eksklusi. Mereka yang telah bekerja
pengalaman, atau sikap dan perasaan karyawan di
tempat kerja (Michael, 2009). (Dessler, 2000) sudah lebih dari satu tahun dan bukan kepala
menyatakan bahwa kinerja dapat diartikan sebagai Puskesmas Sukaraya yang berjumlah 37 orang.
prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja Dengan menggunakan kuisioner dan dari masing-
berdasarkan fakta dan standar kerja yang telah masing variabel menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ada
ditentukan. diukur langsung dengan PLS pintar
Paradigma Penelitian di gambarkan seperti pada gambar 1 berikut:
Kapabilitas
Sumber daya
Manusia (X1)
(X3)
(Spencer dan Spencer 2009)
H1
H2
Kepemimpinan
(Kartono
(X2) 2008) ( Kartono 2008)
halaman AsianJournalofEngineering,SocialandHealth
110 Volume2,No.2 Februari 2023
Machine Translated by Google
Data yang telah terkumpul kemudian diuji dan Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kapabilitas
dianalisis menggunakan metode PLS dengan Sumber Daya Manusia (X1) variabel X1 sebesar 2286
menggunakan SmartPLS versi 3. PLS merupakan dengan rata-rata sebesar 4,12.
metode solusi SEM (Structural Equation Modeling) Nilai rata-rata ini berada pada kisaran 3,40 –
yang lebih baik dibandingkan teknik SEM lainnya. 4.20. Oleh karena itu, dari hasil garis kontinum di atas
dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap
Instrumen Penelitian X1 berada pada kategori baik.
Nilai Q Square merupakan prediksi relevansi
untuk model konstruktif. Di dalam Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepemimpinan
Dalam kasus ini, Q Square digunakan untuk menguji (X2) Total skor variabel X2 adalah 1803 dengan rata-
seberapa baik model menghasilkan nilai observasi dan rata 4,06. Nilai rata-rata ini berada pada rentang 3,40 –
estimasi parameter. Nilai Q-square sebesar 0 4,20. Oleh karena itu, dari hasil garis kontinum di atas
menunjukkan model tersebut memiliki relevansi prediktif; dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap
sebaliknya, nilai Q-Square ÿ 0 menunjukkan model X2 berada pada kategori baik.
tersebut memiliki relevansi prediktif yang kurang.
Kebaikan Fit Criteria Test (GoF). Uji Kriteria Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan
Goodness of Fit (GoF) digunakan untuk mengevaluasi Kerja (X3) Total skor variabel X3 sebesar 1657 dengan
model struktural dan pengukuran serta memberikan rata-rata 4,07. Nilai rata-rata ini berada pada rentang
ukuran sederhana untuk prediksi model secara 3,40 – 4,20. Oleh karena itu, dari hasil garis kontinum
keseluruhan (Abadi et al., 2020). Rumus yang digunakan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi responden
untuk menguji kriteria ini adalah: terhadap X3 berada pada kategori baik.
GoF = ÿ
Informasi: Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai
R 2 = Nilai rata-rata R-Square. (Y) Total skor variabel Y sebesar 1757 dengan rata-rata
AVE = Rata-rata Varians Diekstraksi (AVE) 3,96. Nilai rata-rata ini berada pada rentang 3,40 – 4,20.
Nilai. Oleh karena itu, dari hasil garis kontinum di atas dapat
Nilai komunalitas yang direkomendasikan = 0.50 Fornel disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap Y
dan Larcker 1981 dalam Ghozali 2015 dan R-Square berada pada kategori baik.
Kecil = 0.2, Sedang = 0.13, dan Besar = 0.26
pelayanan yang ada di Puskesmas 0,873 Sah pengendalian atas kesalahan 0,802 Sah
0,734 Sah
Terkait tingkat informasi menyelesaikan permasalahan
hingga terbitan terkini (X1.1.5) 0821 Sah yang terjadi (X2.6.2)
Tingkat Kondisi kerja yang
halaman AsianJournalofEngineering,SocialandHealth
112 Volume2,No.2 Februari 2023
Machine Translated by Google
pengawas. (X3.4.1) yang lebih besar dari nilai yang ditentukan yaitu 0,5.
Menghormati segala keputusan Sehingga seluruh variabel dinyatakan valid dalam
0,757 Sah
atasan (X3.4.2)
Tingkat pelayanan sesuai SOP menjelaskan variabel latennya, yang menandakan
0,881 Sah
(Y1.1) penggunaan variabel manifes tersebut memenuhi
Tingkat prioritas pekerjaan (XY.1.) 0,754 Sah
syarat AVE
Tingkat keterlambatan kehadiran
0,767 Sah
kerja (Y2.1)
Tingkat jumlah Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Komposit
0,812 Sah
pasien yang dilayani (Y2.2) (CR) dan Cronbach’s Alpha
Tingkat perencanaan kegiatan milik Cronbach Keandalan
dalam menentukan jadwal kerja 0,907 Sah Variabel
Alfa Komposit
(Y3.1)
(X1) 0,959 0,963
Tingkat penyelesaian perencanaan 0,963 0967
(X2)
kegiatan dalam 1 bulan (Y3.2) 0,794 Sah
(X3) 0,956 0962
(kamu) 0,950 0,956
Tingkat inisiatif
pegawai dalam membuat rencana 0,877 Sah
kerja (Y4.1) Dari hasil pengujian di atas terlihat nilai
Tingkat inisiatif Composite Reliability lebih besar dari 0,7 dan nilai
pegawai dalam menyelesaikan 0,820 Sah
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat
pekerjaannya (Y4.2)
Tingkat kreativitas disimpulkan bahwa data tersebut reliabel yang
pegawai dalam mencapai target 0,783 Sah menunjukkan bahwa seluruh indikator mempunyai
kegiatan (Y.5.1)
konsistensi dalam mengukur setiap variabel. .
Tingkat kreativitas pegawai
dalam memberikan pendidikan 0,739 Sah
(Y5.2)
Tingkat kerjasama antar dalam
Tabel 4. Uji Signifikansi Jalur
tim 0,737 Sah
Terpendam Sampel T P
menyelesaikan pekerjaan (Y.6.1) Hai Ket.
Variabel Asli Statistik Nilai-nilai
Tingkat komunikasi dengan
Menjadi
anggota tim (Y.6.2) 0,750 Sah
H1 X1>Y 0,369 2.704 0,007 menerima
D
Menjadi
manifes. Nilai loading factor seluruh indikator untuk H3 X2 > X3 0,419 2.606 0,009 menerima
variabel laten menunjukkan >0,7 sehingga seluruh D
H2; Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh positif dan signifikan antara
antara variabel kapabilitas sumber daya manusia kapabilitas sumber daya manusia terhadap
terhadap kepuasan kerja dengan nilai t-hitung kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan hasil
sebesar 3,121. Hipotesis diterima (El-Abidi et al., 2019) bahwa kemampuan kerja
searah atau berbanding lurus dengan kepuasan
H3 : Variabel Kepemimpinan positif dan kerja.
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan kemampuan
dengan nilai t hitung sebesar 2,606. Hipotesis diterima kerja mempunyai signifikansi sebesar 0,033 <
H4 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan 0,05. Artinya kapabilitas kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikan terhadap kepuasan kerja, dengan
t hitung sebesar 2,704. Hipotesis diterima demikian menunjukkan bahwa semakin baik
H5 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kapabilitas kerja yang diberikan pegawai Bank
antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Syariah Mandiri di kantor cabang Kendal
dengan nilai t hitung sebesar 2,704. Hipotesis kepada perusahaan maka akan semakin
diterima mampu memaksimalkan kepuasan kerja
Diskusi pegawai, sehingga hipotesis yang menyatakan
1. Hubungan Kapabilitas Sumber Daya Manusia bahwa kemampuan kerja berpengaruh positif
dengan Kinerja Pegawai. signifikan terhadap kepuasan kerja dapat diterima.
3. Hubungan Kepemimpinan dengan Kepuasan
Dari hasil pengolahan data terdapat Kerja
pengaruh positif dan signifikan antara variabel Dari hasil pengolahan data terdapat
kapabilitas sumber daya manusia terhadap pengaruh positif dan signifikan antara
kinerja pegawai. Dalam suatu organisasi kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.
dituntut untuk memiliki sumber daya manusia Semakin baik pemimpin dalam mengelola
yang berkualitas disertai dengan latar belakang bawahannya, maka kepuasan kerja
pendidikan dan pengetahuan yang memenuhi karyawannya juga akan meningkat.
standar kebutuhan sumber daya manusia Kepemimpinan adalah bagaimana pemimpin
dalam organisasi. dapat mengarahkan tujuan organisasi dan
individu secara tepat (Hani Handoko, 1995).
Ia mempunyai kedudukan yang vital, Sebaliknya, kepuasan kerja adalah sikap
dan kualitas orang-orang di dalamnya umum individu terhadap pekerjaannya.
menentukan keberhasilan organisasi. Wexley dan Yulk (1992) (dan Waridin, 2004)
Berdasarkan tuntutan global dan sosial, sumber menjelaskan bahwa semakin banyak aspek
daya manusia harus mampu menjalankan yang sesuai dengan harapan seseorang, maka
tugas dan tanggung jawabnya. Untuk semakin tinggi kepuasan kerjanya. Berdasarkan
membentuk sumber daya manusia aparatur
pengertian kepuasan kerja dan gaya
yang memiliki kompetensi tersebut, perlu
kepemimpinan di atas, apabila gaya
dilakukan optimalisasi kualitas profesionalisme,
kepemimpinan yang diterapkan dapat secara
pengembangan wawasan, semangat persatuan
tepat menggerakkan tujuan organisasi dengan
dan kesatuan, loyalitas, dan dedikasi terhadap
berbagai aspek yang diinginkan seseorang
perjuangan negara. dan bangsa (Suharto, 2012).
2. Hubungan Kapabilitas Sumber Daya Manusia atas pekerjaan yang dimilikinya, maka semakin
tinggi pula kepuasan kerja orang tersebut.
dengan Kepuasan Kerja.
Hasil pengolahan data menunjukkan a Hasil tersebut serupa dengan penelitian Glisson
dan Durick (1998), bahwa gaya kepemimpinan merupakan predi
halaman AsianJournalofEngineering,SocialandHealth
114 Volume2,No.2 Februari 2023
Machine Translated by Google
5. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja 6. Kapabilitas Sumber Daya Manusia berpengaruh
Karyawan positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Hasil pengolahan data menunjukkan Semakin baik manusianya
adanya pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan sumber daya, semakin tinggi
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. kepuasan kerja.
Kepuasan kerja mempunyai hubungan yang 7. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
signifikan dengan kinerja. terhadap kepuasan kerja. Semakin baik
Karyawan yang merasakan kepuasan kerja kepemimpinan suatu organisasi, semakin baik
umumnya akan bekerja lebih keras dan lebih kepuasan kerja karyawannya.
baik dibandingkan karyawan yang mengalami 8. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
stres dan ketidakpuasan dalam bekerja (Ostroff, 1992). terhadap kinerja pegawai. Semakin baik
Sikap dan kepuasan karyawan merupakan kepemimpinannya, maka semakin baik pula
faktor terpenting dalam menentukan respon kinerja pegawainya.
dan perilaku kerja. Dengan ini, organisasi yang Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
efektif dapat terpenuhi. signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga
kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi
peningkatan kinerja.
KESIMPULAN
BIBLIOGRAFI
Dari pengolahan dan analisis data, pengujian
hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Abadi, RR, Nursyamsi, I., & Syamsuddin, A.
R.(2020). Pengaruh nilai pelanggan dan
1. Gambaran kemampuan sumber daya manusia experiential marketing terhadap loyalitas
di Puskesmas Sukaraya Kabupaten persepsi pelanggan dengan kepuasan pelanggan
bekasi
responden dalam kategori baik sebagai variabel intervening (studi kasus
pada konsumen gojek makassar). Orang Asia
Machine Translated by Google
halaman AsianJournalofEngineering,SocialandHealth
116 Volume2,No.2 Februari 2023
Machine Translated by Google