Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.

2, November 2012

MANAJEMEN TALENTA UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS PNS

TALENT MANAGEMENT TO OPTIMIZE CIVIL SERVANTS PRODUCTIVITY

Khoiruddin Bashori
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Kapas 9 Semaki Yogyakarta,
Email: bkhoiruddin@yahoo.com

(Diterima, 15 Oktober 2012, direvisi 1 November 2012, diterbitkan 14 November 2012)

Abstrak

Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan pentingnya pergeseran dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia
yang mengintegrasikan pengelolaan pegawai bertalenta dengan tujuan organisasi. Manajemen talenta mendesak
diterapkan berkaitan dengan tantangan institusi yang semakin rumit dan kompleks. Tujuan besar membutuhkan lebih
banyak pegawai bertalenta unggul. Sumber daya manusia bertalenta perlu dikelola dengan cara yang tidak biasa,
agar dapat mendeteksi, mengembangkan, dan menggunakan talenta yang dimiliki untuk mencapai tujuan pribadi dan
organisasi secara lebih optimal.
Kata Kunci: manajemen talenta, perencanaan strategis, manajemen sumber daya manusia, perbaikan berkelanjutan,
kinerja institusi

Abstract
This paper is intended to explain the importance of a shift in the activities of human resource management that integrates
the management of talented employees with organizational goals. The talent management is urged to be implemented
as the challenges for the institution are getting more and more complicated. Aiming at big goals means needing more
superior talent. Talented human resources need to be managed in an unusual way, in order to detect, develop, and use
the talents of achieving personal and organizational goals more optimally.
Keywords: talent management, strategic planning, human resources management, sustainable improvement,
institutional performance

PENDAHULUAN daya manusia yang diselaraskan dengan


strategi bisnis. Pakar SDM percaya bahwa
Hari ini pasar tenaga kerja sedang sistem manajemen talenta merupakan elemen
memasuki fase baru yang ditandai dengan kunci bagi survivabilitas dan keberlanjutan
kelangkaan tenaga kerja dengan bakat setiap organisasi. Sistem ini meliputi proses
istimewa. Oleh karena itu, dalam dunia penyerapan, identifikasi dan retensi pegawai
pengembangan SDM, berkembang kajian yang memiliki bakat menonjol di setiap
yang semakin serius tentang manajemen organisasi dan memberikan kontribusi besar
talenta, sebagai sebuah upaya untuk merekrut, bagi kepentingan kemajuan organisasi
mempertahankan dan mengembangkan (Berger, 2004). Dengan kata lain, esensi dari
pegawai dengan talenta spesial. Setiap gagasan ini adalah bagaimana sebuah institusi
organisasi dapat meningkatkan kepuasan harus mampu secara konstan merekrut,
karyawan dan keunggulan kompetitifnya mengembangkan, dan kemudian mem-
dengan melakukan investasi dalam sumber pertahankan barisan SDM yang bertalenta

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 61


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

tinggi serta berkinerja unggul. kinerja bintang menyumbang secara sangat


McKinsey (2001) telah memperbarui signifikan terhadap kemajuan organisasi,
studi tahun 1997, mensurvei 6.900 manajer dibandingkan dengan pegawai lain dengan
(termasuk 4.500 manajer senior dan pejabat kinerja rerata. Mereka tersebut terakhir, meski
perusahaan) pada 56 perusahaan besar jumlahnya lebih besar namun kontribusinya
dan menengah di Amerika Serikat. Hasilnya bagi akselerasi kemajuan institusi tidak terlalu
menunjukkan bahwa 89 persen dari mereka signifikan. Ini berarti, pegawai dengan kinerja
yang disurvei mengatakan bahwa sekarang bintang, tidak tergantikan oleh sejumlah
lebih sulit untuk menarik orang-orang berbakat pegawai dengan kinerja rata-rata. Memang,
daripada tiga tahun yang lalu, dan 90 persen masa depan organisasi banyak bergantung
berpendapat, sekarang lebih sulit untuk pada kumpulan orang berbakat untuk
mempertahankan mereka. Hanya 7 persen dari mengubah visi menjadi kenyataan. Apakah
responden sangat setuju bahwa perusahaan institusi pemerintahan memiliki proses yang
memiliki cukup manajer berbakat untuk tepat dalam menarik, mengembangkan, dan
mengejar semua impian atau peluang-peluang mempertahankan mereka? Dalam dunia
usaha yang paling menjanjikan. Perubahan pelayanan publik, terdapat semacam paradox.
demografi dan sosial telah memainkan peran Di satu sisi terdapat sejumlah pengawai yang
yang terus meningkat dalam tren ini. Di Amerika memiliki kompetensi tinggi, namun pada sisi
Serikat dan sebagian besar negara-negara lain tidak berbanding lurus dengan kinerja
maju lainnya, pasokan manajer berusia 35 – institusi yang menjadi tempatnya mengabdi.
44 tahun menyusut. Banyak dari orang terbaik Departemen Sumber Daya Manusia
yang masuk pasar tenaga kerja tidak terikat (SDM) memang berkewajiban menyiapkan
dalam perusahaan tradisional besar: tahun panggung untuk menggapai kesuksesan
2000, misalnya, 30 persen dari MBA di Amerika institusi dengan mempekerjakan dan melatih
Serikat lebih suka bekerja mandiri atau di kemampuan pegawai. Akan tetapi soal
usaha-usaha kecil. mengembangkan personil menjadi dinamis,
termotivasi dan dalam jangka panjang ikut serta
dalam proses-proses organisasi harus menjadi
tanggung jawab semua manajemen, dari
CEO sampai kepada supervisor paling bawah.
Manajemen talenta, yang meng-gabungkan
kerjasama dan komunikasi manajer di semua
tingkatan, sudah menjadi suatu keharusan bagi
institusi dalam menghadapi tantangan bisnis
saat ini. Selain itu, proses manajemen talenta
harus lebih strategis, terhubung, dan berbasis
luas dari sebelumnya. Proses dalam manajemen
Pakar SDM sependapat bahwa dalam talenta meliputi perencanaan tenaga kerja,
setiap institusi terdapat pegawai dengan analisis kesenjangan talenta, merekrut, staffing,
kompetensi yang beraneka ragam, demikian pendidikan dan pengembangan, retensi, talent
pula kontribusinya bagi kinerja institusi. reviews, perencanaan suksesi, dan evaluasi.
Terdapat sejumlah kecil pegawai dengan Untuk mendongkrak kinerja, mengantisipasi

62 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

kecepatan perubahan yang semakin pesat, dan selama ini barangkali lebih banyak diterapkan
menciptakan kesuksesan yang berkelanjutan, pada sektor-sektor swasta. Pembiaran
perusahaan harus mengintegrasikan dan keadaan demikian, menyebabkan pemerintah
menyelaraskan proses ini dengan strategi “kehilangan” orang-orang terbaiknya, karena
bisnisnya. Dengan menilai talenta yang mereka merasa dapat beraktualisasi secara
tersedia dan menempatkan orang yang tepat lebih optimal dan mendapatkan apresiasi yang
dalam peran terbaik mereka, organisasi dapat lebih baik di tempat lain. Pegawai bintang,
bertahan dan terus berkembang dalam kondisi karena kapasitas yang dimiliki, umumnya
pasar yang sangat kompetitif seperti sekarang sangat dikenal baik di dalam maupun di luar
ini. institusinya. Kenyataan demikian semakin
Di sektor pelayanan publik, sistem mengundang daya tarik pihak-pihak lain,
birokasi pemerintah acap kali tidak mem- untuk mengajak serta mereka ke dalam
berikan ruang yang cukup besar bagi para berbagai proyek yang sedang dikerjakan.
pegawai dengan kualifikasi bintang untuk Pusaran proyek ke proyek demikian dapat
menunjukkan kemampuan terbaiknya. Rutinitas semakin menjauhkan pegawai bintang dengan
pekerjaan yang cenderung administratif, pekerjaan utamanya pada institusi asal.
dengan ukuran kinerja yang tidak cukup jelas,
seringkali menyebabkan pegawai dengan Manajemen Talenta
kualifikasi bintang tidak dapat memberikan Manajemen SDM memfokuskan
kontribusinya yang optimal bagi kemajuan perhatiannya terutama pada pengembangan
institusi. Dalam pengamatan penulis, mereka individu agar sejalan dengan kinerja
ini lebih nyaman mengaktualisasikan idealisme manajemen dan itu biasanya dilakukan
dan kemampuan dirinya di luar institusi antara lain dengan menawarkan hadiah
tempatnya bernaung. Dari kepentingan dan insentif finansial. Sementara talent
pegawai, sebenarnya tidak banyak persoalan, management (talent didefinisikan sebagai
oleh karena yang bersangkutan dapat meng- tingkat kompetensi tertentu) merupakan suatu
aktualisasikan potensinya demi kemaslahatan proses manajemen SDM yang terkait tiga
diri, keluarga dan masyarakatnya, hanya proses: mengembangkan dan memperkuat
dilakukan di luar jalur insititusinya. Dari sisi pegawai baru saat pertama kali masuk institusi;
organisasi, tentu ini membawa konsekuensi memelihara dan mengembangkan pegawai
yang tidak kecil. Institusi, karenanya, kemudian yang sudah ada di institusi; dan menarik
hanya digawangi oleh para pegawai dengan sebanyak mungkn pegawai yang memiliki
kualifikasi rata-rata. Pada gilirannya akan kompetensi, komitmen dan karakter agar dapat
sangat berpengaruh pada tidak optimalnya bekerja pada institusi.
kinerja institusi. Istilah talent management pertama
Keadaan demikian sudah barang kali diperkenalkan oleh McKinsey & Company
tentu tidak boleh dibiarkan berkepanjangan, melalui salah satu studi yang dilakukannya
jika pemerintah ingin mengoptimalkan kinerja tahun 1997. Pada tahun berikutnya, talent
institusi dan mengikat pegawai-pegawai management kemudian menjadi salah satu
berkualifikasi bintang ini untuk tetap mengabdi judul buku yang ditulis bersama oleh Ed
sepenuhnya pada institusinya masing-masing. Michaels, Helen Handfield-Jones, dan Beth
Diperlukan model pengelolaan baru yang Axelrod. Organisasi yang menggunakan

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 63


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

talent management sebagai salah satu talenta unggul bahkan dapat memberi tahu
strategi pengelolaan sumber daya manusia atasannya mengenai apa yang sebaiknya
berusaha seoptimal mungkin mengaitkan dilakukan untuk mempercepat pencapaian
proses pencarian, pemikatan, pemilihan, sasaran kerja organisasi.
pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, Manajemen talenta yang efektif
promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait menjadi semakin penting dengan ber-kurangnya
dengan bisnis utama organisasi (Wikipedia, pegawai bertalenta yang akan menjadi
2012). pemimpin, setelah beberapa di antara pimpinan
Pegawai dengan talenta unggul yang ada pensiun. Secara global, semakin
memiliki nilai lebih bila dibandingkan dengan sedikit manajer dan profesional yang siap untuk
pegawai lainnya. Cara berfikirnya yang cepat mengisi peran kepemimpinan ini. Karenanya
dan berbeda, dengan keterampilan kerja di institusi harus memiliki kemampuan untuk
atas rata-rata, menyebabkan mereka memiliki mengidentifikasi individu yang paling berbakat,
kontribusi penting bagi akselerasi pencapaian menyediakan pelatihan dan pengalaman
tujuan organisasi. Meskipun demikian, di balik yang diperlukan, dan dalam jangka panjang
berbagai kelebihan dan peran besar yang mempertahankan pegawai yang berharga
dimiliki, terdapat pula keadaan khusus yang ini. Secara tradisional pengelolaan SDM
mengkhawatirkan, yaitu cepat bosan. Pribadi yang berfokus pada perekrutan, pelatihan,
demikian selalu menyukai tantangan baru. perencanaan suksesi, dan manajemen talenta
Berbeda dengan umumnya individu yang lebih menjadi tanggung jawab departemen SDM.
menyaman dengan kemapanan dan stabilitas, Namun kini, banyak institusi terkemuka
pribadi bertalenta unggul merasa andrenalinnya telah menyadari bahwa potensi efektivitas
terpacu jika melakukan sesuatu yang baru, departemen tunggal sangatlah terbatas. Kunci
sesuatu yang di luar kebiasaan. Pegawai jenis keberhasilan program justru terletak pada
ini mampu menghadapi tantangan kompleks, kerjasama semua departemen, dengan semua
meskipun sebenarnya yang lebih kompleks manajer terkait. Setiap manajer, tidak peduli
terdapat dalam diri mereka sendiri. pada tingkat apa, memainkan peran penting
Oleh karena itu, pegawai dengan dalam memperkuat keseluruhan talenta
karakteristik demikian harus dikelola dengan organisasi.
cara yang tidak biasa. Memperlakukan Apapun posisi seseorang dalam
mereka dengan cara-cara tradisional hanya institusi, dalam perspektif manajemen talenta,
akan mendorong pegawai jenis ini keluar hendaknya menyadari sepenuhnya bahwa
dari jalur pencapaian tujuan institusi. Model tanggung jawab yang bersangkutan tidak
“pengarahan” mengenai apa yang harus sebatas pada divisi yang diampu, akan
dilakukan dalam menyelesaikan pekerjan, tetapi lebih dari itu. Pertanyaan seperti apa
sebagai mana yang sering dilakukan atasan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan
kepada bawahan, tidak lagi tepat. Terdapat talenta dalam divisi? Kompetensi apa yang
semacam jiwa perlawanan pada para pegawai harus ditunjukkan pegawai, dan bagaimana
jenis ini. Banyaknya arahan, atau ketatnya membantu mereka agar dapat memiliki
SOP yang diberlakukan, justru akan dirasakan kompetensi yang lebih baik? Bagaimana agar
sebagai langkah pemasungan terhadap departemen berkontribusi lebih besar dalam
kebebasan berekspresi. Pegawai dengan upaya optimalisasi pemanfaatan sumber

64 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

daya dalam mencapai tujuan organisasi, manajemen talenta, (5) Membangun model
adalah di antara beberapa pertanyaan yang kompetensi untuk membuat pemahaman
patut diperhatikan dengan seksama. Interaksi bersama tentang keterampilan dan perilaku
yang harmonis lintas departemen, kelancaran yang dibutuhkan dan bernilai bagi organisasi,
komunisasi antar pimpinan, dengan koordinasi (6) Memantau seluruh sistem talenta untuk
yang optimal akan menjadikan institusi sebagai mengidentifikasi potensi kesenjangan talenta,
lahan subur bagi berkembangnya pegawai- (7) Unggul dalam merekrut, mengidentifikasi,
pegawai bertalenta unggul. dan mengem-bangkan talenta, demikian pula
Menurut sebuah studi terbaru ter- manajemen kinerja dan retensi, (8) Secara
hadap berbagai praktek baik manajemen teratur mengevaluasi hasil sistem manajemen
talenta yang dilakukan oleh oleh the American talenta yang dimiliki.
Productivity and Quality Center and the Center Mathur dan Mathur (2012), berpen-
for Creative Leadership, organisasi yang unggul dapat bahwa pendekatan sistem dalam
dalam manajemen talenta memiliki delapan manajemen talenta mengikuti empat langkah
praktek baik, yaitu (McCauley dan Wakefield, berikut: Review, Acquire, Capacity building and
2006): (1) Mendefinisikan talent management Orchestrate. Secara skematis digambarkan
secara luas, (2) Mengin-tegrasikan berbagai sebagai berikut:
elemen manajemen talenta ke dalam sistem
yang komprehensif, (3) Fokuskan manajemen Langkah pertama yang disebut
talenta pada kebanyakan mereka yang Review ini adalah tahap persiapan dan
memiliki talenta paling bernilai tinggi, (4) memainkan peran penting dalam keberhasilan
Mendapatkan CEO dan eksekutif senior seluruh proses. Tujuan utamanya adalah
yang berkomitmen terhadap pekerjaan untuk melakukan perencanaan tenaga kerja
dengan menentukan persyaratan bakat yang

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 65


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

dibutuhkan oleh institusi. Kegiatan utama sebagai alat untuk pengembangan dan dasar
dari tahap ini adalah analisis pekerjaan, untuk memberikan jawaban terhadap berbagai
mengembangkan deskripsi pekerjaan dan pertanyaan realistis dan penting di lapangan.
spesifikasi pekerjaan. Setelah itu dilanjutkan Saat ini dapat dilihat banyak lembaga-lembaga
dengan langkah kedua, Acquire. Mencari pelatihan yang sengaja diciptakan untuk
orang dengan talenta unggul yang sesuai mengembangkan individu dengan talenta
kebutuhan organisasi. Perekrutan adalah unggul. Pembinaan berbasis pengetahuan
tahap ketika orang diundang untuk bergabung mendukung penga-laman dan kombinasi tidak
dengan organisasi. Memilih calon berbakat ini terstruktur kepada pegawai sebagai umpan
melibatkan pertemuan dengan orang-orang balik. Proses tersebut menganggap pelatih
yang memiliki kualifikasi dan keahlian berbeda sebagai pemilik pengalaman dan kemudian
sebagaimana disebutkan dalam deskripsi pengalaman dan peristiwa yang terjadi
pekerjaan. Calon yang lolos babak ini diundang dalam organisasi menjadi terhubung. Dengan
untuk bergabung dengan institusi. demikian setiap manajer atau direktur dianggap
Setelah mendapatkan individu- bukan hanya sebagai orang yang mulia, akan
individu berbakat, langkah berikutnya adalah tetapi juga sebagai elemen penting yang
mengembangkan dan mempromosikan memberikan kedamaian dan kenyamanan di
talenta dan kualitas pegawai. Sebagian lingkungan kerja bagi seluruh pegawai. Dalam
besar organisasi tidak menghadapi masalah proses mentoring, setiap manajer perlu mem-
dalam hal kuantitas, akan tetapi masalah promosikan aktualisasi diri pegawai bertalenta
yang dihadapi biasanya adalah soal kualitas unggul dengan mendorong dan mendukung
dan kompetensi pegawai. Oleh karena itu ideologi yang mempromosikan kapasitas
pendekatan baru untuk pengembangan pegawai bertalenta unggul agar dapat semakin
lebih mengutamakan pengalaman kerja, mengembangbiakkan bakat luar biasanya.
pengalaman belajar, mentoring, organisasi Setelah memilih orang-orang terbaik,
pembelajar, on the job training, rotasi jabatan, organisasi harus terus-menerus mengamati
merencanakan dan mengembangkan mereka ketika melakukan pekerjaan. Asesmen
fasilitas dan kapasitas serta penilaian 360 kemudian dilakukan terhadap kebutuhan
derajat. Mendapatkan pengalaman kerja pelatihan. Pelatihan dan pengem-bangan
dan memanfaatkan pengalaman orang lain merupakan upaya institusi agar dapat
(terutama pemimpin senior) penting sekali memperoleh kinerja yang diharapkan. Tentu
untuk kemudian diaplikasikan di lingkungan saja, retensi merupakan tujuan utama proses
pekerjaan. Pengalaman belajar tersebut akan manajemen talenta. Retensi dipengaruhi
memfasilitasi pengembangan kapasitas bakat oleh berbagai faktor seperti paket imbalan,
lebih lanjut. Pengalaman-pengalaman positif spesifikasi pekerjaan, tantangan dalam
demikian sebagian besar diperoleh melalui pekerjaan, peruntukan, pengembangan
penyerahan tanggung jawab pekerjaan, dalam personal pegawai, penga-kuan, budaya dan
program pelatihan dan melalui kegiatan- kesesuaian antara pekerjaan dan bakat.
kegiatan di luar lingkungan pekerjaan. Orkestrasi kemudian dilakukan, karena
Cara lain untuk pengembangan tidak ada orang yang bisa bekerja sendirian
individu-individu dengan talenta spesial adalah dalam institusi. Dalam manajemen jalur karir,
pelatihan dan pendidikan. Pendidikan dianggap pimpinan perlu memberikan kesempatan

66 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

bagi setiap individu untuk memilih, mengem- Coaching and Feedback. Keberhasilan
bangkan dan segera fokus pada program manajemen talenta bergantung pada
yang diinginkan pada situasi kritis tertentu. efektifitas komunikasi melalui umpan balik
Manajemen jalur karir memfasilitasi identifikasi dan pembinaan. Melalui berbagai inisiatif
bakat awal dan penyerahan tanggung jawab pengembangan kepemimpinan, manajer dapat
kepada orang yang tepat di saat organisasi belajar untuk mengamati dan mengidentifikasi
menghadapi tantangan berat. perilaku, memberikan umpan balik yang jujur,
McCauley dan Wakefield (2006), dan tawaran nasihat untuk pengembangan
menjelaskan lima cara kunci dalam proses dan penetapan tujuan. Kelima, Dedication to
pengembangan kepemimpinan yang ber- Learning. Agar berhasil dan efektif, eksekutif
kontribusi terhadap kesuksesan manajemen harus mau belajar dari pengalaman dan
talenta, yaitu: Pertama, Needs Assessment. menerapkan lesson learned. Dengan demikian,
Penilaian kebutuhan membantu meng- eksekutif dapat mengem-bangkan berbagai
identifikasi kompetensi kepemimpinan spesifik kompetensi kepemim-pinan yang lebih luas
yang dibutuhkan organisasi. Klarifikasi tertentu dan mendapatkan kemampuan baru untuk
dapat mendorong proses dan struktur yang bertindak dalam berbagai situasi, mulai dari
diperlukan dalam mem-bangun kompetensi yang biasa sampai kepada yang baru dan
dimaksud di seluruh organisasi menggunakan tak terduga sekalipun. Belajar memang tidak
manajemen kinerja, peren-canaan suksesi, terjadi secara otomatis. Setiap manajer belajar
dan proses-proses manajemen talenta lainnya. pada tingkat dan dengan cara yang berbeda-
Kedua, Individual Leader Development. beda. Pebisnis yang cerdas selalu berupaya
Kesamaan bahasa kepemimpinan dan memperluas kapasitas kepemimpinan anak
pentingnya proses membangun kompetensi buah dengan membantu manajer untuk
kepemimpinan seluruh organisasi dapat menjadi lebih aktif, terlibat, dan terus belajar
mendorong pegawai menguji kekuatan dan meningkatkan diri dalam bekerja.
kelemahannya sebagai pemimpin. Akibatnya, Mempertahankan dan memanfaatkan
organisasi dapat mengembangkan tujuan dan pegawai dengan bakat khusus memang
strategi yang jelas dan spesifik untuk perbaikan. merupakan faktor yang paling menentukan
Ketiga, Evaluation. Apa yang bekerja dengan keberhasilan dan efektivitas organisasi di masa
baik? Mana yang tidak bekerja dengan depan. Namun sebagian besar diskusi dan
baik? Mana sumber daya yang lebih banyak perdebatan yang hadir mengenai manajemen
dibutuhkan? Upaya apa tidak selaras dengan talenta lebih banyak mem-fokuskan pada
tujuan organisasi? Banyak institusi tidak upaya mempertahankan pegawai unggul
puas dengan kemampuannya mengevaluasi yang ada, yang telah menunjukkan kontribusi
efektivitas pengembangan kepemimpinan luar biasa bagi kemajuan organisasi. Padahal
dan sistem manajemen talentanya. Ketika sebetulnya terdapat aspek lain, yang juga
praktik baik dalam pengukuran dan evaluasi penting dilakukan dalam manajemen talenta,
diinte-grasikan, organisasi akan menemukan yaitu upaya untuk mengembangkan bakat-
jawaban yang lebih baik terhadap pertanyaan bakat tersembunyi yang dimiliki oleh pegawai
yang muncul tentang dampak dari berbagai mereka pada umumnya, yang selama ini belum
upaya yang telah dilakukan. menunjukkan kinerja optimal.
Adapun yang Keempat adalah Retensi dapat dipandang sebagai

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 67


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

entitas yang tidak terpisahkan dalam penuh memasukkan manajemen talenta dalam
pengembangan bakat. Ada berbagai faktor rencana strategis organisasinya. Institusi-
yang mempengaruhi retensi pegawai berbakat institusi yang tidak ikut berebut sekelompok
termasuk kepemimpinan, komitmen, nilai, sumber daya manusia yang bertalenta unggul
komunikasi, serta program insentif seperti untuk mengganti pegawai yang pindah atau
memberikan imbalan atau kompensasi atas pensiun, akan dapat mengalami berbagai
jasa berharga yang telah diberikan oleh masalah SDM yang serius pada saatnya.
pegawai. Dengan mempertimbangkan nilai- “Backfill” memang tidak sama dengan
nilai organisasi soal retensi bakat, teori X dan Y rekrutmen. Backfill adalah tanah atau batuan
serta teori Ibrahim Mazlow dapat digunakan. Di yang dipakai untuk mengurangi (mengisi)
samping itu, komitmen organisasi memegang bekas galian tambang batubara atau galian
peran yang tidak kalah pentingnya dalam sipil lainnya. Kata ini juga berarti pekerjaan
manajemen talenta. Rendahnya komitmen pengisian bekas penggalian. Dalam tambang
dapat mengakibatkan tingginya pergantian batubara backfill lebih sering diartikan
pegawai. Tidak diragukan lagi, ketika tenaga sebagai pekerjaan mengisi galian bekas
kerja tidak memiliki komitmen organisasi endapan batubara beserta tanah penutupnya
maka biaya retensi akan melampaui kapasitas dengan tanah kupasan. Dalam konteks
organisasi (Frank dan Taylor, 2004). manajemen talenta, yang perlu dilakukan
institusi bukan gali lobang tutup lobang, akan
Strategi Manajemen Talenta tetapi merekrut pegawai bertalenta unggul
Blakely (2012), menyarankan 10 untuk mendapatkan daya saing institusi di
strategi utama dalam manajemen talenta di masa depan yang lebih baik. Oleh karena
era seperti sekarang ini, yaitu: (1) Identify your itu, organisasi dapat menggunakan sasaran
top 5 percent important functions, (2) “Backfill” bertumbuhan usaha dan portofolio proyek tiga
doesn’t equal recruiting, (3) Understand what tahun terakhir untuk menentukan persyaratan
motivates your team, (4) Give them the keys, talenta yang dibutuhkan organisasi. Dari
(5) “Social”-ize HR now. Prospective employees sanalah strategi perekrutan dikembangkan.
are social animals, (6) Deliver the numbers. Institusi tidak sebaiknya berpikiran jangka
Your business is hungry for usable data, pendek, sekadar memenuhi kebutuhan dengan
(7) Provide a reason to stay, (8) Recognize pegawai berkualifikasi ala kadarnya, akan
your star leaders and invest accordingly, (9) tetapi pengisian berbagai posisi hendaknya
Integrate, dan (10) Embrace your uniqueness benar-benar mempertimbangkan kebutuhan
instead of one-size-fits all. Industry matters. dalam jangka panjang ketika institusi harus
Mengidentifikasi 5 persen fungsi menghadapi tantangan zaman yang semakin
penting dalam organisasi dimaksudkan untuk rumit dan kompleks.
menggali lebih dalam hal-hal terpenting dalam Memahami apa yang memotivasi
organisasi. Hal ini tidak hanya menyangkut tim sangat dianjurkan. Jika manajer belum
soal pemimpin, tetapi juga peran kunci yang mengetahui apa yang memotivasi timnya,
mempengaruhi lini terbawah. Banyak institusi segera tanyakan. Pimpinan sebaiknya berhenti
mungkin telah memiliki perencanaan yang membuat asumsi sendiri, misalnya bahwa
cermat di bidang anggaran dan infrastruktur besarnya kantor, ponsel perusahaan, atau hari
yang dibutuhan ke depan, namun sangat krida adalah jawabannya. Kesalah-pahaman,
sedikit organisasi yang dengan kesadaran
68 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

dalam banyak hal, menyebabkan pemborosan online. Aktivitas sosial demikian, tidak saja
yang tidak perlu. Sediakan cukup waktu untuk bermanfaat bagi perkembangan pegawai,
mencoba lebih mendalami apa yang benar- tetapi juga bagi social standing and branding
benar menjadi harapan pegawai. Pemahaman institusi.
yang mendalam demikian dapat meningkatkan Organisasi yang efektif mendasarkan
kepuasan pegawai. Mereka merasa pimpinan pengambilan keputusan dengan dukungan
mem-perhatikannya dengan sepenuh hati. Jika data yang akurat. Otentisitas data menjadi
diperlukan, lakukan survei kecil. Hal seperti ini sesuatu yang sangat dihargai. Sudah barang
dapat menyelamatkan pimpinan dan organisasi tentu tidak mudah mengelola sesutau yang
dari perlakuan-perlakuan yang salah terhadap tidak dapat diukur. Oleh karena itu, langkah
pegawai. berikut sebaiknya dilakukan dalam mengem-
Beri pegawai kunci penting. Pegawai bangkan rencana pelaporan yang lebih jelas:
sekarang menuntut kepemilikan jalur karir memahami metrik keperluan organisasi
yang jelas, sesuai dengan preferensi individu yang harus ditingkatkan; menentukan sistem
masing-masing. Orang-orang yang telah lama sumber untuk merekam data yang dibutuhkan
berjuang dalam organisasi memiliki sejumlah guna mendukung metrik; memilih platform
harapan. Berikan kepada pegawai ini learning analisis yang sesuai, untuk menganalisis
management system yang memungkinkannya data yang dikumpulkan, berbagi angka-angka
mengendalikan perencanaan pengembangan tersebut dengan pemangku kepentingan
dirinya sendiri. Sediakan apa yang mereka dalam organisasi, agar memungkinkan para
benar-benar perlukan untuk terus ber-kembang. pemimpin institusi dapat mengambil tindakan
Buat pasar kerja internal dalam organisasi dengan cepat dan tepat.
yang menyediakan peluang lebih besar untuk Bagi para pegawai bertalenta unggul,
maju. Suasana birokrasi yang terbuka, dengan penyediaan alasan yang tepat untuk tinggal
sejumlah penawaran kemungkinan jalur adalah pilihan yang bijak. Jika insitusi ingin
karir yang dapat diperkirakan sebelumnya, dikembangkan menjadi yang terbaik, maka
merupakan keadaan yang dapat membuat dibutuhkan orang-orang yang terbaik pula.
pegawai dengan talenta unggul kerasan dalam Jika organisasi merekrut pegawai terbaik,
institusi. sangat mendesak untuk disiapkan rencana
Perlu pula dikembangkan berbagai pengembangan yang solid. Beri pegawai
aktifitas yang memungkinkan pegawai kesempatan luas untuk berkembang menjadi
bersosialisasi secara lebih luas. Bagai- yang terbaik. Diperlukan berbagai upaya untuk
manapun pegawai adalah makhluk sosial. membantu menjadikan pegawai ahli dalam
Pada saat interaksi sosial dengan jaringan yang spesialisasinya masing-masing. Menyediakan
semakin lama semakin meluas, pegawai dapat platform yang memungkinkan pegawai dapat
saling bertukar informasi dan kesempatan mencapai pribadi terbaiknya, karenanya,
berkembang dengan koleganya yang baru. akan dapat memotivasi pegawai bertalenta
Sosialisasi belakangan ini dapat dilakukan untuk tetap tinggal dalam institusi. Kini slogan
dengan berbagai cara, tidak terbatas pada monoloyalitas tidak lagi dapat diandalkan.
aktivitas pertemuan-pertemuan langsung tatap Dalam hal ini, kesesuaian dengan per-
muka, namun dapat pula dilakukan secara tumbuhan pribadi, rekan, keberhasilan tim dan
virtual, misalnya melalui media jejaring sosial pilihan karir terasa lebih memberikan makna.

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 69


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

Dalam manajemen talenta, mengenali transformasi model baru pelayanan institusi.


pemimpin bintang dan memberikan perhatian Se tia p p e g a wa i a d a la h u n ik.
khusus tidak lagi dapat ditawar-tawar. Kasus Merangkul keunikan, karenanya, menjadi lebih
yang terjadi pada institusi swasta dapat menguntungkan bila dibandingkan dengan
dijadikan pelajaran. Efektivitas penyelesaian anggapan bahwa perlakuan tertentu itu cocok
pekerjaan yang dilakukan oleh pemimpin untuk semua pegawai. Terdapat perbedaan
internal jauh lebih baik bila dibandingkan antar generasi, asal usul demografis, potensi,
dengan memasukkan pemimpin baru dari luar minat dan kemampuan setiap pegawai. Bagian
pada posisi tertentu, karena mereka masih keuangan berbeda dengan unit pelayanan
harus banyak melakukan proses adaptasi. administrasi. Pegawai di laboratorium tentu
Perlu dihindari, kondisi tidak kondusif di dalam tidak sama dengan mereka yang menekuni
institusi, misalnya karena gaya kepemimpinan pemasaran. Oleh karena itu organisasi
atasan yang otoriter dan kurang memberi tidak selayaknya memperlakukan mereka
ruang kepada pegawai bertalenta untuk dengan cara dan bentuk yang sama, tanpa
bereksperimen. mempertimbangkan keunikan dan kontribusi
Teknologi modern sangat membantu spesial masing-masing.
dalam upaya mengintegrasikan strategi Dalam pandangan Mathur dan
manajemen talenta. Berbagai perangkat Mathur (2012), Strategi manajemen talenta
dan manual organisasi yang sebelumnya di-gambarkan dalam alur sebagai berikut:
terpisah-pisah kini dapat dengan lebih mudah Modal Sosial Pegawai Bintang
diintegrasikan. Tempatkan data di tangan Kecemerlangan para bintang terlihat
orang-orang yang memang dapat mendorong jelas baik di dalam maupun di luar insitusinya.
kemajuan organisasi, dengan menyediakan Mengutip pendapat Groysberg dkk (2008), para
model on-demand bagi karyawan untuk “bintang” adalah pegawai yang (1) menunjukkan
mengelola karir mereka sendiri. Sediakan kinerja superior bila dibandingkan dengan
pangkalan khusus untuk menganalisis pegawai lain di lingkungannya, (2) sangat
data tenaga kerja yang telah terintegrasi. kelihatan menonjol di bursa tenaga kerja.
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Situasi seperti inilah yang oleh ahli sosiologi
dalam pengelolaan berbagai data SDM sering disebut dengan istilah “cumulative
merupakan pilihan strategis bagi organisasi. advantage”. Kepakaran pegawai bintang,
Integrasi ini akan memungkinkan pimpinan disadari atau tidak, membuatnya lebih memiliki
mengambil langkah-langkah besar menuju akses ke berbagai pihak. Sebagai akibatnya,

70 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

tidak saja relasi yang bertambah luas, akan Manajemen kinerja adalah salah suatu
tetapi kompetensi yang bersangkutan juga proses dimana para manajer berupaya
semakin terasah, melejit, meninggalkan untuk meraih tujuan organisasi, sekarang
rekan-rekanya yang “tertinggal” di institusi. dan yang akan datang, dengan meningkat-
Paradigma yang terkandung dibalik talent kan kualitas kinerja tim dan individu. Di
management adalah bahwa institusi bersaing di antara faktor penting berhasil menarik
level individual. Oleh karena itu, bila organisasi talenta adalah dengan menggunakan
berhasil mendapatkan individu-inidividu yang pengalaman kerja, mentoring, dan
secara rata-rata lebih baik dari pemain lainnya, peningkatan potensi manajer.
maka institusi tersebut akan memperoleh 2. Pengembangan Pegawai.
keadaan yang lebih baik dibanding pemain Pengembangan pegawai adalah cara
lainnya. untuk memperbarui pengetahuan, kete-
Dalam perspektif relasi, tidak dapat rampilan, dan kemampuan pengawai.
dipungkiri, para pegawai bintang memiliki lebih Hasil penelitian menunjukkan, biaya
banyak modal sosial, yaitu struktur jaringan yang dikeluarkan akan menjadi sangat
hubungan dan informasi yang tersedia bagi ber-kurang dengan mempertahankan
individu. Oleh karenanya, semakin banyak keber-lanjutan individu bertalenta dalam
jejaring yang terjalin, dan semakin luas akses organisasi. Salah satu cara untuk mem-
informasi yang dimiliki, berarti individu memiliki pertahankan pegawai bertalenta adalah
modal sosial yang semakin besar. Menurut dengan memberikan berbagai kesem-
teori modal sosial, jaringan hubungan dan patan sehingga pegawai dapat mem-
akses informasi merupakan sumberdaya yang pelajari keterampilan-keterampilan baru
sangat berharga. Besarnya modal sosial para dan mengembangkan kemampuannya.
pegawai bintang, secara eksponensial semakin 3. Penghargaan dan Pengenalan.
membuatnya memiliki hak istimewa terhadap Organisasi mengevaluasi nilai pegawai
informasi dan kesempatan emas. Keadaan dengan beragam strategi, kebijakan, dan
seperti inilah, yang semakin hari semakin proses. Pada saat yang sama institusi
membuatnya bersinar. Studi Groysberg mengidentifikasi dan mendorong mereka
(2010) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang sudah berada pada jalur pencapaian
kunci dalam kesuksesan pegawai bintang tujuan organisasi. Dengan manajemen
adalah bukan semata-mata keunikan dan talenta institusi memiliki dasar untuk
keistimewaan modal insani (human capital) mengenali pegawai yang bertalenta dan
yang bersangkutan, akan tetapi juga modal memberinya penghargaan. Regulasi
sosial yang dimilikinya, yaitu hubungan baik sistem penghargaan yang tepat menarik
individu dengan orang lain, baik di dalam dan mempertahankan pegawai bertalenta.
maupun di luar organisasi. 4. Komunikasi.
Interaksi yang sehat antar pegawai, baik
Evaluasi Talent Management melalui kata-kata maupun bahasa tubuh,
Sween (2009) berpendapat, terdapat penting dalam organisasi. Relasi sosial
lima komponen penting untuk mengevaluasi bermanfaat untuk berbagi konsep, saling
strategi manajemen talenta: bertukar informasi dan gagasan. Kualitas
1. Manajemen Kinerja. relasi dalam organisasi mempermudah

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 71


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

pegawai menyadari cara yang tepat


dalam menyelesaikan pekerjaan dan
memperbaiki kesalahan.
5. Iklim dan Budaya Terbuka.
Konsep iklim organisasi merujuk pada
sejumlah karakteristik tertentu yang khas
pada organisasi, yang membuatnya dapat
dikenali bedanya dengan organisasi lain
dan memiliki pengaruh kuat pada perilaku
pegawai dan keefektifan organisasi.
Dengan kata lain, berupa konsepsi dan
perasaan bersama pegawai yang sesuai PENUTUP
dengan tujuan organisasi dengan ciri-ciri
yang dapat dikenali. Orang bertalenta Dari berbagi kajian yang telah
adalah raja, kini dan yang akan datang. dilakukan terdahulu, dapat disimpulkan
Dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu yang beberapa hal sebagai berikut:
rumit, pegawai yang pintar dan bertalenta 1. Talent Management sangat disarankan
merupakan kunci kesuksesan organisasi untuk dipergunakan dalam berokrasi
(Capelli, 2008). Oleh karena itu mengikat pemerintahan, bukan saja untuk mem-
pegawai bertalenta dengan manajemen pertahankan para pegawai bertalenta
talenta yang efektif merupakan langkah unggul, akan tetapi juga untuk meningkat-
penting dalam mengoptimalkan prestasi kan produktivitas institusi.
institusi, dan menciptakan kondisi 2. Talent Management dapat dilakukan mulai
organisasi yang lebih kompetitif. dari perencanaan tenaga kerja, analisis
Nagra (2011) menyarankan peng- kesenjangan talenta, merekrut, staffing,
gunaan beberapa tools berikut untuk pendidikan dan pengembangan, retensi,
membantu proses evaluasi manajemen talent reviews, perencanaan suksesi, dan
talenta. Di bawah program manajemen talenta, evaluasi.
sejumlah alat, seperti tercantum dalam Tabel 3. Terdapat lima komponen penting untuk
berikut, dikembangkan untuk mengidentifikasi mengevaluasi strategi manajemen talenta:
kemampuan dan potensi masa depan seorang Manajemen Kinerja, Pengem-bangan
pegawai. Pegawai, Penghargaan dan Pengenalan,
Komunikasi, Iklim dan Budaya Terbuka.
TALENT MANAGEMENT TOOLS Berdasarkan kesimpulan dimaksud, terdapat
berapa hal yang dapat disarankan:
1. Pendekatan lama dalam pengelolaan
SDM perlu dikembangkan dengan
pendekatan baru yang lebih menjanjikan
bagi optimalisasi peran pegawai bertalenta
unggul.
2. Memperkuat kebijakan penyerapan
pegawai bertalenta unggul dengan

72 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 6, No.2, November 2012

memberikan insentif keuangan dan non- Help Your Company Find, Develop,
keuangan. and Keep its Strongest Workers. The
3. Mengembangkan penilaian dan sistem Journal for Quality & Participation.
identifikasi kompetensi. Winter 2006.
4. Meningkatkan pendayagunaan pusat Nagra, M. 2011. Human Capital Strategy:
penilaian dan penggunaan hasil Talent Management. The Army
laporan penilaian kinerja sebagai dasar Medical Department Journal.
pengambilan keputasn strategis institusi. October-December 2011.
The McKinsey Quarterly. 2001. Number 2.
The Universum Graduate Survey 2000—
American MBA Edition, Stockholm;
DAFTAR PUSTAKA Universum.
http://id.wikipedia.org/wiki/ Manajemen_bakat,
Berger,L. A. & Berger, D . R. (Eds.). 2004. diakses12 oktober 2012.
The talent management Handbook:
creating organizational Excellent by
identifying developing and promoting
your best people. New York: MC
Craw-hill.
Blakely, A. 2012. Top 10 Talent Management
Strategies for 2012. On Balance Jan-
Feb 2012. wicpa.org
Capelli, P. 2010. Talent Management for
the Twenty-First Century. Retrieved
October 03, 2011, from http://user.
chollian.net/~hwangone/thesis/
HBR20080302_3.pdf.
Frank,F.D.& Taylor, C.R. 2004. Management
Trends that Will Shape the Future.
Human Resource Planning 27(1)
p.33-42.
Groysberg, B. 2010. Chasing stars: The
myth of talent and the portability of
performance. Princeton, NJ: Princeton
University Press.
Groysberg, B., & Lee, L. E. 2008. The effect of
colleague quality on top performance:
The case of security analysts. Journal
of Organizational Behavior, 29: 1123–
1144.
McCauley, C. dan Wakefield, M. 2006. Talent
Management in the 21st Century:

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 73

Anda mungkin juga menyukai