Abstrak
Pengelolaan sumber daya manusia telah mengalami perubahan mendasar dibandingkan era sebelumnya,
yakni dengan diterapkannya konsep manajemen talenta di sektor publik. Manajemen talenta adalah aktivitas
terintegrasi dalam mengelola SDM melalui proses mengidentifikasi, merekrut, mengembangkan, mempertahankan,
dan menyebarkan orang-orang bertalenta tinggi ke berbagai organisasi lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk
membahas penerapan konsep manajemen talenta di kementerian/lembaga/daerah dan tantangannya. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penulisan deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan melalui studi pustaka/literatur. Pengolahan data menggunakan model interaktif Milles dan
Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan dua
hal, Pertama,penerapan konsep manajemen talenta memerlukan komitmen tinggi dari pimpinan organisasi dan
seluruh jajarannya, dan Kedua, upaya mereplikasi keberhasilan penerapan manajemen talenta di sektor privat
ke dalam sektor publik.
Abstract
Human resource management has undergone a fundamental change compared to the previous era, namely by the
application of the concept of talent management in the public sector. Talent management is an integrated activity
in managing human resources through the process of identifying, recruiting, developing, retaining, and spreading
highly talented people to various other organizations. This paper aims to discuss the application of the concept
of talent management in ministries/institutions/ regions and their challenges. The method used is a qualitative
approach using descriptive writing methods. Data collection is carried out through literature/literature studies.
Data processing uses the interactive model of Milles and Huberman, including data reduction, data presentation,
and concluding. The results of the study conclude two things, First, the application of the concept of talent
management requires high commitment from the leadership of the organization and all of its staff, and Second,
efforts to replicate the successful application of talent management in the private sector into the public sector.
64
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)
budaya yang mampu mendorong eksekutif baik kepada karyawan, terutama yang
terbaik menunjukkan kinerjanya dipuncak berpendidikan lebih tinggi.
potensinya, 6) Untuk memastikan adanya Sementara hasil penelitian (Harmen,
peluang-peluang bagi karyawan yang paling 2018) juga menunjukkan pengaruh positif
bertalenta untuk dapat meningkat dengan antara MT terhadap kinerja organisasi.
cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju “Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
tingkat atas, 7) Agar dapat mempromosikan bahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Variabel
adanya keragaman eksekutif (berdasarkan MT memiliki nilai t hitung > t tabel maka
jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
dalam posisi kunci, yang mencerminkan ini terdapat pengaruh positif dan signifikan
karakteristik pelanggan dan kelompok terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan
talenta yang luas, 8) Untuk dapat menyusun Nusantara II Tanjung Morawa, dengan t
proses asesmen karyawan berpotensi yang hitung 7,952 lebih besar dari t tabel 1,664 dan
hasilnya melebihi perspektif manajer nilai signifikannya lebih kecil dari 0,01 yaitu
karyawan tersebut, dan 9) Untuk membangun 0,000. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis
rasa memiliki perlunya karyawan bertalenta yang dirumuskan oleh peneliti yaitu terdapat
baik, membuka peluang yang tidak ter- pengaruh MT terhadap kinerja karyawan
batas bagi karyawan yang istimewa, di PT. Perkebunan Nusantara II (Survei
dan mengembangkan karyawan untuk Pada Kantor Direksi Tanjung Morawa),
kepentingan perusahaan (Sukoco, dkk, 2016) telah diuji dan terbukti dapat diterima
Budaya kerja di sektor publik (instansi kebenarannya, 2) Variabel knowledge
pemerintah) memang belum mengarah management memiliki nilai t hitung > t
sepenuhnya kepada pencapaian kinerja, tabel maka dapat disimpulkan bahwa dalam
namun diakui telah banyak upaya yang penelitian ini terdapat pengaruh positif dan
ditempuh ke arah penciptaan kinerja unggul. signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya men- Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa,
capai kinerja organisasi tinggi bukan hal dengan t hitung 5,215 lebih besar dari t tabel
mudah, karena ada beberapa faktor yang 1,664 dan nilai signifikannya lebih kecil
memengaruhinya. Selanjutnya, Mahmudi dari 0,01 yaitu 0,000. Hal ini menyatakan
dalam (Nisa, 2016) mengungkapkan bahwa hipotesis yang dirumuskan oleh
bahwa terdapat beberapa faktor yang peneliti yaitu terdapat pengaruh knowledge
mempengaruhi kinerja SDM yaitu faktor management terhadap kinerja karyawan di
individu, faktor kepemimpinan, faktor tim, PT. Perkebunan Nusantara II (Survei Pada
faktor sistem, dan faktor situasi. Faktor Kantor Direksi Tanjung Morawa), telah diuji
pertama yang mempengaruhi kinerja dan terbukti dapat diterima kebenarannya, 3)
karyawan adalah faktor individu yang Hasil penelitian yang ditemukan mendukung
didalamnya termasuk pengetahuan. dan hipotesis ketiga bahwa variabel MT dan
talenta sebagai kemampuan yang dimiliki knowledge management berpengaruh positif
individu sejak lahir. dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Penelitian (Isanawikrama, dkk, 2017) Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
ketiganya merupakan dosen Universitas dengan nilai F hitung sebesar 125,217 lebih
Bina Nusantara (BINUS) menggunakan besar dari F tabel 2,37 dan nilai signifikansinya
pendekatan kuantitatif dengan 3 (tiga) lebih kecil dari 0,01 yaitu 0,000. Hal ini
variabel: manajemen talenta (X), kinerja berarti hipotesis yang dirumuskan oleh
organisasi (Y), dan retensi karyawan (Z). peneliti yaitu terdapat pengaruh MT dan
Dari simpulan penelitian tersebut kiranya knowledge management secara bersama-
makin jelas bahwa penerapan MT dapat sama terhadap kinerja karyawan di PT.
meningkatkan kinerja organisasi. Hanya Perkebunan Nusantara II (Survei Pada
saja, disini memerlukan persyaratan ada- Kantor Direksi Tanjung Morawa) (Harmen,
nya pemberian kompensasi yang lebih 2018). Penelitian dilakukan di Kantor
65
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72
Direksi (Kandir) Tanjung Morawa dengan tentu dapat terwujud apabila organisasi
responden sebanyak 84 orang, mewakili kurang memberikan perhatian terhadap
seluruh divisi yang ada. Sedangkan dari pengembangan karier pegawainya. Per
hasil penelitian disimpulkan bahwa MT dan definisi, pengembangan karier dibedakan
knowledge management sangat berpengaruh atas 3 (tiga) fase sebagai berikut: 1) fase
terhadap kinerja karyawan. Meski tidak perencanaan, 2) fase pengarahan, dan 3) fase
dijelaskan secara detail model MT yang pengembangan (Samsudin, 2010).
diterapkan di PT. Perkebunan Nusantara II Pada fase perencanaan karier, sejak
Kandir Tanjung Morawa, penelitian yang masuk menjadi calon pegawai negeri sipil
menggunakan metode kuantitatif ini dapat (CPNS) dan kemudian diangkat menjadi
menjelaskan pentingnya penerapan MT pegawai negeri sipil (PNS) dua tahun
dalam mendorong kinerja organisasi”. kemudian, mestinya organisasi sudah mulai
mengarahkan karier mereka di masa depan.
Lebih jauh bahkan organisasi ini tidak hanya
METODE mengarahkan tetapi juga menyesuaikan
antara rancangan karier pegawai/individu
Pendekatan yang digunakan dalam dengan rancangan karier organisasi. Hal
tulisan ini adalah pendekatan kualitatif, ini penting karena setiap orang memiliki
sedang metode penulisan yang digunakan harapan tersendiri saat memasuki sebuah
adalah metode deskriptif. Pemilihan metode organisasi baru. Namun demikian, harapan
disebabkan penulis ingin menggambarkan pegawai tidak selalu dapat tercapai dengan
permasalahan dan tantangan yang dihadapi baik karena harus berhadapan dengan
dalam penerapan MT di sektor publik baik kepentingan organisasi.
pada pemerintah pusat maupun pemerintah Untuk itu diperlukan fase pengarahan,
daerah. Dengan metode ini diharapkan yaitu upaya membantu pegawai mewu-
dapat diperoleh gambaran yang lengkap dan judkan harapan pegawai. Hal ini dilakukan
komprehensif tentang peluang keberhasilan melalui pelaksanaan konseling karier
penerapan konsep MT di sektor publik. dan pelayanan informasi. Sementara itu
Pengumpulan data dilakukan melalui studi pada fase pengembangan, pegawai harus
pustaka/literatur baik berasal dari buku- mewujudkan kreativitas dan inisiatif yang
buku teks, laporan-laporan kajian, maupun dapat mendukung untuk menggapai posisi
artikel-artikel yang telah dipublikasikan tertentu di masa mendatang. Kegiatan yang
pada jurnal ilmiah. dapat dilakukan pada fase pengembangan
meliputi penyelenggaraan sistem mentor,
pendidikan dan pelatihan, rotasi jabatan,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan program beasiswa atau ikatan dinas.
Secara singkat, pengembangan karier
Disain Pengembangan Karier ASN dapat dilakukan melalui dua cara yakni
dengan Manajemen Talenta pengembangan melalui pendidikan dan
Setiap ASN pasti menginginkan agar pelatihan (diklat) dan non pendidikan dan
kariernya dapat berkembang sesuai dengan pelatihan (non diklat). Pengembangan
harapan. ASN yang dimaksudkan adalan pegawai – apalagi yang bertalenta – memi-
seluruh ASN yang ada di kementerian/ liki posisi yang sangat ‘urgent’, karena
lembaga/daerah (K/L/D) sebagaimana di- merekalah yang akan memberikan kontribusi
amanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun bagi pencapaian kinerja organisasi. Oleh
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan karena itu, beberapa instansi pemerintah
Peraturan Pemerintah turunannya yakni yang telah menerapkan MT menunjukkan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 pentingnya pengembangan pegawai mereka.
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Berikut adalah contoh manajemen
Namun demikian, harapan tersebut belum talenta di Kementerian Keuangan Republik
66
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)
Indonesia yang menarik untuk dicermati Keuangan menjadi world class government
dalam kaitan pengembangan karier ASN, institution; 2) mewujudkan succession
sebagaimana tertuang dalam Peraturan planning yang objektif, terencana, terbuka,
Menteri Keuangan Nomor 161/PMK/2017 tepat waktu, dan akuntabel sehingga
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri dapat memperkuat dan mengakselerasi
Keuangan Nomor 60/PMK.01/2016 penerapan sistem merit di lingkungan
tentang Manajemen Talenta Kementerian Kementerian Keuangan; 3) membangun
Keuangan. Peraturan ini dimaksudkan iklim kompetisi positif dan transparan di
untuk menjamin ketersediaan Pegawai antara Pegawai untuk memberikan prestasi
Negeri Sipil Kementerian Keuangan yang terbaik bagi Kementerian Keuangan; dan 4)
memiliki kualifikasi, kompetensi, dan membangun kepercayaan dan meningkatkan
kinerja optimal untuk mengisi jabatan engagement Pegawai kepada organisasi.
struktural yang berdampak secara signifikan Sedangkan tujuan MT bagi Pegawai adalah
terhadap pencapaian visi, misi, dan strategi untuk memberikan kesempatan yang
Kementerian Keuangan atau posisi lain sama dalam mengembangkan karier; dan
yang dianggap strategis oleh Kementerian sarana perwujudan aktualisasi diri melalui
Keuangan, pengembangan kompetensi dan karier
Implementasi MT di Kementerian (Lampiran PMK No. 160/PMK. 01/2017).
Keuangan ditujukan bagi organisasi dan MT sebagaimana di Kementerian
bagi individu/pegawai. Tujuan MT bagi Keuangan dilaksanakan melalui proses:
organisasi adalah untuk: 1) menemukan 1) Analisis kebutuhan talenta, 2) Identifi-
dan mempersiapkan Pegawai terbaik untuk kasi calon talenta, 3) Penetapan talenta,
menduduki jabatan target setingkat lebih 4) Pengembangan talenta, 5) Retensi
tinggi dan memimpin organisasi guna talenta, dan 6) Evaluasi talenta. Alur MT
mengoptimalkan capaian strategi, tujuan Kementerian Keuangan sebagaimana
organisasi, dan mendukung Kementerian gambar berikut.
Forum Pimp .:
1. M enet ap kan
jabat an t arget
2. M enet ap kan
T alent .
Jabatan
Target
67
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72
68
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)
Pool. Talenta yang masuk dalam kategori paling tinggi ke yang paling rendah terdiri
exit memperoleh penilaian evaluasi kurang atas a) Jabatan Administrator, b) Jabatan
dari 60. Pengawas, dan c) Jabatan Pelaksana. Pada
Senada dengan praktik MT di Kemen- Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 11
terian Keuangan, Provinsi Jawa Tengah juga Tahun 2017 disebutkan bahwa pejabat
telah melaksanakan MT berupa penelusuran administrator bertanggung jawab memimpin
bakat (talent scouting). Berdasarkan Peraturan pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 43 Tahun 2016 publik serta administrasi pemerintahan
tentang Penelusuran Kader Potensial (Talent dan pembangunan. Pejabat pengawas
Scouting), Badan Kepegawaian Daerah bertanggungjawab mengendalikan pelak-
Provinsi Jawa Tengah telah menentukan sanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pengangkatan jabatan administrator dan pelaksana. Adapun pejabat pelaksana
pengawas yang akan dipromosikan harus bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
melalui talent scouting tersebut. pelayanan publik serta administrasi peme-
Dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah rintahan dan pembangunan. Berikut adalah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen alur talent scouting di Provinsi Jawa Tengah.
PNS, Jabatan Administrator (JA) dari yang
Gambar 2. Penerapan Talent Scouting di Jawa Tengah
69
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72
Adapun peserta yang Memenuhi Syarat pentingnya presisi dan keunggulan kinerja
(MS) akan dimasukkan ke talent pool, perusahaan yang mutlak didapat dari
sesuai dengan peminatan: 1) pemerintahan, kekuatan talenta masing-masing SDM-
2) pembangunan, 3) perekonomian, 4) ilmu nya. Melalui prinsip bahwa “tidak ada
hayat, 5) kesejahteraan, 6) pendidikan, formula yang general untuk membentuk
7) kesehatan, dan 8) administrasi. Penetapan talenta individual”, General Electric secara
PNS ke dalam talent pool diatur dengan Surat sangat ketat memperhatikan dan melakukan
Keputusan Gubernur Jawa Tengah dengan pendekatan maupun pengembangan pada
masa berlaku 4 (empat) tahun. Selanjutnya, setiap individu di perusahaan secara utuh
bagi mereka yang berada dalam talent pool dan unik. Pernyataan Welch ini sangat
kemudian dinilai oleh Tim Penilai Kinerja menarik dalam 2 (dua) hal, pertama terkait
dalam rangka pertimbangan penempatan peran atasan sebagai coach, mentor, dan
dalam jabatan. konselor, dan kedua, pentingnya MT untuk
Dari kedua disain pengembangan menuju kinerja organisasi tinggi.
karier ASN melalui MT tersebut dapat Tidak hanya General Electric,
disimpulkan bahwa tiap instansi memiliki PT Telkom Tbk juga menyadari akan
alur mekanisme yang berbeda satu sama lain. kekuatan human capital dalam pengawalan
Namun demikian kedua-duanya memiliki transformasi bisnisnya. Hal ini mengubah
kesamaan yaitu bahwa pimpinan organisasi cara berpikir perusahaan dalam hal
memberikan perhatian yang cukup tinggi pengelolaan SDM-nya dengan menjadikan
pada kualitas dan pemanfaatan SDM yang Departemen SDM sebagai “Guard of
dikelolanya. Value” (penjaga nilai). Nilai tersebut
terkait erat dengan lima peran utama SDM
Manajemen Talenta dan Kinerja Organi- yang dibutuhkan perusahaan, yaitu ahli
sasi Sektor Publik administratif, karyawan yang unggul, agen
Jack Welch (CEO GE, USA) (Institute perubahan, partner bisnis strategis, dan
for 2018) (Institute for 2018) pernah kepemimpinan.
mengatakan “My main job was to developing Secara definisi, human capital secara
talentas”, artinya bahwa tugas utama umum adalah nilai ekonomi dari manusia
sebagai pemimpin adalah mengembangkan yang relevan dengan kemampuan, penge-
bakat. Seorang pemimpin haruslah memiliki tahuan, ide-ide, energi, dan komitmennya.
kemampuan untuk menciptakan sebanyak Dalam suatu organisasi atau perusahaan,
mungkin pemimpin lain dalam organisasi human capital pada dasarnya terdiri dari
yang berkualitas sama – bahkan lebih economic value individu-individu SDM
baik – dari dirinya. Seorang pemimpin yang bekerja di dalamnya serta menjadi
memang harus memberikan perhatian dasar kegiatan bisnis untuk mencapai
utama kepada MT karena hal ini sangat tujuannya. Keberhasilan organisasi sangat
penting bagi kesuksesan setiap organisasi tergantung pada kemampuan merencanakan,
baik di masa sekarang maupun di masa mengorganisasikan, menjalankan, dan
yang akan datang. Seorang pemimpin mengukur kegiatan SDM-nya terutama ter-
perlu melakukan rekrutmen yang benar kait kapabilitas, motivasi, kepemimpinan,
sehingga dapat menjaring manusia-manusia iklim organisasi, dan kelompok kerja
yang berkualitas kemudian melakukan (workgroup).
pengembangan terhadap orang-orang yang Penempatan SDM menjadi human
berkualitas ini dan mepertahankan mereka capital sebagai aset strategis organisasi
dalam organisasi. Karena itu tiga tugas memerlukan proses perubahan yang tidak
pemimpin yang terpenting adalah: merekrut mudah dan membutuhkan waktu yang
(recruit), mengembangkan (develop), dan panjang. Berdasarkan suatu penelitian yang
mempertahankan (retain) karyawan yang dilakukan, evolusi yang selama ini terjadi
berkualitas. General Electric menyadari adalah sebagai berikut:
70
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)
71
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72
72