Anda di halaman 1dari 10

Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan

Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


(Suryanto)

KONSEP MANAJEMEN TALENTA DI SEKTOR PUBLIK:


STUDI KASUS PENERAPAN MANAJEMEN TALENTA DI
KEMENTERIAN KEUANGAN DAN PEMERINTAH PROVINSI
JAWA TENGAH

CONCEPT OF TALENTA MANAGEMENT IN PUBLIC SECTOR


CASE STUDY ON THE APPLICATION OF TALENT MANAGEMENT
IN THE MINISTRY OF FINANCE AND GOVERNMENT OF CENTRAL
JAVA PROVINCE
Suryanto
Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara
Lembaga Administrasi Negara
Jl. Veteran No.10 Jakarta
e-mail: suryokusumo170172@gmail.com

(Diterima 16 September 2019, Direvisi 8 Oktober 2019, Disetujui 16 Oktober 2019)

Abstrak
Pengelolaan sumber daya manusia telah mengalami perubahan mendasar dibandingkan era sebelumnya,
yakni dengan diterapkannya konsep manajemen talenta di sektor publik. Manajemen talenta adalah aktivitas
terintegrasi dalam mengelola SDM melalui proses mengidentifikasi, merekrut, mengembangkan, mempertahankan,
dan menyebarkan orang-orang bertalenta tinggi ke berbagai organisasi lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk
membahas penerapan konsep manajemen talenta di kementerian/lembaga/daerah dan tantangannya. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penulisan deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan melalui studi pustaka/literatur. Pengolahan data menggunakan model interaktif Milles dan
Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan dua
hal, Pertama,penerapan konsep manajemen talenta memerlukan komitmen tinggi dari pimpinan organisasi dan
seluruh jajarannya, dan Kedua, upaya mereplikasi keberhasilan penerapan manajemen talenta di sektor privat
ke dalam sektor publik.

Kata kunci: manajemen talenta, kinerja organisasi, sektor publik.

Abstract
Human resource management has undergone a fundamental change compared to the previous era, namely by the
application of the concept of talent management in the public sector. Talent management is an integrated activity
in managing human resources through the process of identifying, recruiting, developing, retaining, and spreading
highly talented people to various other organizations. This paper aims to discuss the application of the concept
of talent management in ministries/institutions/ regions and their challenges. The method used is a qualitative
approach using descriptive writing methods. Data collection is carried out through literature/literature studies.
Data processing uses the interactive model of Milles and Huberman, including data reduction, data presentation,
and concluding. The results of the study conclude two things, First, the application of the concept of talent
management requires high commitment from the leadership of the organization and all of its staff, and Second,
efforts to replicate the successful application of talent management in the private sector into the public sector.

Keywords: talent management, organizational performance, public sector.

PENDAHULUAN seperti General Electric Co.Ltd (Amerika


Serikat), PT. Garuda Indonesia Tbk, PT.
Implementasi pengelolaan sumber TELKOM Tbk, dan PT. Pertamina Tbk
daya manusia (SDM) melalui manajemen (Indonesia) hanyalah segelintir perusahaan
talenta selama ini memang lebih familiar di yang telah menerapkan Manajemen
sektor swasta. Perusahan-perusahaan besar Talenta (MT). Namun demikian, dalam
63
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72

beberapa dekade terakhir makin banyak talenta mereka. Kemudian, berdasarkan


konsep manajemen yang awalnya hanya kompetensi dan kinerja yang dimilikinya,
dilaksanakan di sektor swasta, kemudian pimpinan (pejabat pembina kepegawaian/
diadopsi dan direplikasi di sektor publik, PPK) mengangkat mereka ke dalam jabatan-
termasuk manajemen talenta. Beberapa jabatan yang sesuai dengan kebutuhan orga-
instansi pemerintah yang telah menerapkan nisasi. Bahkan, kebijakan mutasi pegawai
MT diantaranya Kementerian Keuangan pun dapat didasarkan pada komposisi
dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. jenis talenta yang dimiliki dan dibutuhkan
Manajemen talenta adalah cara pengelolaan organisasi, sehingga peta kebutuhan orga-
talenta dalam organisasi secara efektif, nisasi dapat terpenuhi dengan baik.
perencanaan dan pengembangan suksesi di Hasil penelitian LBA Consulting
perusahaan, realisasi pengembangan diri Group menyimpulkan sejumlah kondisi
karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan SDM yang harus dipenuhi dalam men-
bakat secara optimal (Rampersad, 2006). ciptakan kinerja organisasi: 1) budaya yang
Manajemen talenta dimaknai sebagai berorientasi pada kinerja, 2) rendahnya
proses mengidentifikasi, mengembangkan, tingkat keluar-masuk (turnover) karyawan
merekrut, mempertahankan, dan menyebar- (terutama pada kelompok karyawan yang
kan orang-orang bertalenta (Armstrong, berkinerja unggul/sangat istimewa),
2008). MT adalah serangkaian aktivitas 3) tingkat kepuasan karyawan yang relatif
terintegrasi dalam mengelola karyawan cukup tinggi, 4) kaderisasi SDM yang
berkinerja tinggi di semua level organisasi berkualitas, 5) efektifnya investasi yang
dengan komponen utama adalah menarik berupa balas jasa dan pengembangan SDM,
talenta melalui manajemen kinerja, dan 6) proses seleksi karyawan serta evaluasi
pembelajaran, dan review talenta, serta kinerja yang berbasis kompetensi (sebagai
mempertahankan talenta melalui peren- faktor keberhasilan) mengoptimalkan ke-
canaan karier, perencanaan suksesi, dan mampuan dalam mencapai keunggulan
mengikat talenta (Wahyuningtyas 2016). yang langgeng, organisasi harus memiliki
Dari ketiga definisi tersebut di atas MT yang proaktif dan memiliki cara yang
dapat disimpulkan bahwa MT adalah sistematis untuk melakukan aktivitas-
aktivitas terintegrasi dalam mengelola SDM aktivitas manajemen talenta tersebut
melalui proses mengidentifikasi, merekrut, (Consulting n.d.).
mengembangkan, mempertahankan, dan Kondisi kaderisasi SDM yang ber-
menyebarkan orang-orang atau SDM ber- kualitas dapat diperoleh melalui pene-
talenta tinggi tadi ke berbagai organisasi rapan MT. Hal ini terlihat pada tujuan
lainnya. Secara etimologi, talenta berasal dari manajemen talenta sebagaimana diungkap-
kata ‘talenta’ yang berarti bakat, sehingga kan Smilansky, meliputi: 1) Untuk
pengertian talenta dapat dimaknai sebagai mengembangkan tim unggulan yang ter-
upaya mengelola orang-orang berbakat baik dalam kondisi bisnis yang penuh
dalam organisasi yang diharapkan dapat persaingan, 2) Untuk memperoleh calon
mendukung pencapaian kinerja organisasi. pengganti untuk posisi kunci eksekutif,
Konsep MT pun telah tertuang 3) Untuk memungkinkan adanya saling
secara khusus dalam Peraturan Pemerintah pengisian antar eksekutif dari berbagai
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen latar belakang fungisional, geografis, dan
Pegawai Negeri Sipil. Hal ini terlihat pada bisnis, sehingga dapat mengembangkan
pengaturan mengenai kaitan MT dengan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin
pengembangan karier, promosi, dan mutasi sumber daya internal yang ada dalam
Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam hal perusahaan, 4) Untuk mengembangkan
pengembangan karier adalah bagaimana peluang-peluang karir yang diperlukan,
pegawai-pegawai yang memiliki kinerja yang dapat mempertahankan dan menarik
tertentu akan dikembangkan sesuai dengan eksekutif terbaik, 5) Untuk membangun

64
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)

budaya yang mampu mendorong eksekutif baik kepada karyawan, terutama yang
terbaik menunjukkan kinerjanya dipuncak berpendidikan lebih tinggi.
potensinya, 6) Untuk memastikan adanya Sementara hasil penelitian (Harmen,
peluang-peluang bagi karyawan yang paling 2018) juga menunjukkan pengaruh positif
bertalenta untuk dapat meningkat dengan antara MT terhadap kinerja organisasi.
cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju “Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
tingkat atas, 7) Agar dapat mempromosikan bahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Variabel
adanya keragaman eksekutif (berdasarkan MT memiliki nilai t hitung > t tabel maka
jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
dalam posisi kunci, yang mencerminkan ini terdapat pengaruh positif dan signifikan
karakteristik pelanggan dan kelompok terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan
talenta yang luas, 8) Untuk dapat menyusun Nusantara II Tanjung Morawa, dengan t
proses asesmen karyawan berpotensi yang hitung 7,952 lebih besar dari t tabel 1,664 dan
hasilnya melebihi perspektif manajer nilai signifikannya lebih kecil dari 0,01 yaitu
karyawan tersebut, dan 9) Untuk membangun 0,000. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis
rasa memiliki perlunya karyawan bertalenta yang dirumuskan oleh peneliti yaitu terdapat
baik, membuka peluang yang tidak ter- pengaruh MT terhadap kinerja karyawan
batas bagi karyawan yang istimewa, di PT. Perkebunan Nusantara II (Survei
dan mengembangkan karyawan untuk Pada Kantor Direksi Tanjung Morawa),
kepentingan perusahaan (Sukoco, dkk, 2016) telah diuji dan terbukti dapat diterima
Budaya kerja di sektor publik (instansi kebenarannya, 2) Variabel knowledge
pemerintah) memang belum mengarah management memiliki nilai t hitung > t
sepenuhnya kepada pencapaian kinerja, tabel maka dapat disimpulkan bahwa dalam
namun diakui telah banyak upaya yang penelitian ini terdapat pengaruh positif dan
ditempuh ke arah penciptaan kinerja unggul. signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya men- Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa,
capai kinerja organisasi tinggi bukan hal dengan t hitung 5,215 lebih besar dari t tabel
mudah, karena ada beberapa faktor yang 1,664 dan nilai signifikannya lebih kecil
memengaruhinya. Selanjutnya, Mahmudi dari 0,01 yaitu 0,000. Hal ini menyatakan
dalam (Nisa, 2016) mengungkapkan bahwa hipotesis yang dirumuskan oleh
bahwa terdapat beberapa faktor yang peneliti yaitu terdapat pengaruh knowledge
mempengaruhi kinerja SDM yaitu faktor management terhadap kinerja karyawan di
individu, faktor kepemimpinan, faktor tim, PT. Perkebunan Nusantara II (Survei Pada
faktor sistem, dan faktor situasi. Faktor Kantor Direksi Tanjung Morawa), telah diuji
pertama yang mempengaruhi kinerja dan terbukti dapat diterima kebenarannya, 3)
karyawan adalah faktor individu yang Hasil penelitian yang ditemukan mendukung
didalamnya termasuk pengetahuan. dan hipotesis ketiga bahwa variabel MT dan
talenta sebagai kemampuan yang dimiliki knowledge management berpengaruh positif
individu sejak lahir. dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Penelitian (Isanawikrama, dkk, 2017) Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
ketiganya merupakan dosen Universitas dengan nilai F hitung sebesar 125,217 lebih
Bina Nusantara (BINUS) menggunakan besar dari F tabel 2,37 dan nilai signifikansinya
pendekatan kuantitatif dengan 3 (tiga) lebih kecil dari 0,01 yaitu 0,000. Hal ini
variabel: manajemen talenta (X), kinerja berarti hipotesis yang dirumuskan oleh
organisasi (Y), dan retensi karyawan (Z). peneliti yaitu terdapat pengaruh MT dan
Dari simpulan penelitian tersebut kiranya knowledge management secara bersama-
makin jelas bahwa penerapan MT dapat sama terhadap kinerja karyawan di PT.
meningkatkan kinerja organisasi. Hanya Perkebunan Nusantara II (Survei Pada
saja, disini memerlukan persyaratan ada- Kantor Direksi Tanjung Morawa) (Harmen,
nya pemberian kompensasi yang lebih 2018). Penelitian dilakukan di Kantor

65
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72

Direksi (Kandir) Tanjung Morawa dengan tentu dapat terwujud apabila organisasi
responden sebanyak 84 orang, mewakili kurang memberikan perhatian terhadap
seluruh divisi yang ada. Sedangkan dari pengembangan karier pegawainya. Per
hasil penelitian disimpulkan bahwa MT dan definisi, pengembangan karier dibedakan
knowledge management sangat berpengaruh atas 3 (tiga) fase sebagai berikut: 1) fase
terhadap kinerja karyawan. Meski tidak perencanaan, 2) fase pengarahan, dan 3) fase
dijelaskan secara detail model MT yang pengembangan (Samsudin, 2010).
diterapkan di PT. Perkebunan Nusantara II Pada fase perencanaan karier, sejak
Kandir Tanjung Morawa, penelitian yang masuk menjadi calon pegawai negeri sipil
menggunakan metode kuantitatif ini dapat (CPNS) dan kemudian diangkat menjadi
menjelaskan pentingnya penerapan MT pegawai negeri sipil (PNS) dua tahun
dalam mendorong kinerja organisasi”. kemudian, mestinya organisasi sudah mulai
mengarahkan karier mereka di masa depan.
Lebih jauh bahkan organisasi ini tidak hanya
METODE mengarahkan tetapi juga menyesuaikan
antara rancangan karier pegawai/individu
Pendekatan yang digunakan dalam dengan rancangan karier organisasi. Hal
tulisan ini adalah pendekatan kualitatif, ini penting karena setiap orang memiliki
sedang metode penulisan yang digunakan harapan tersendiri saat memasuki sebuah
adalah metode deskriptif. Pemilihan metode organisasi baru. Namun demikian, harapan
disebabkan penulis ingin menggambarkan pegawai tidak selalu dapat tercapai dengan
permasalahan dan tantangan yang dihadapi baik karena harus berhadapan dengan
dalam penerapan MT di sektor publik baik kepentingan organisasi.
pada pemerintah pusat maupun pemerintah Untuk itu diperlukan fase pengarahan,
daerah. Dengan metode ini diharapkan yaitu upaya membantu pegawai mewu-
dapat diperoleh gambaran yang lengkap dan judkan harapan pegawai. Hal ini dilakukan
komprehensif tentang peluang keberhasilan melalui pelaksanaan konseling karier
penerapan konsep MT di sektor publik. dan pelayanan informasi. Sementara itu
Pengumpulan data dilakukan melalui studi pada fase pengembangan, pegawai harus
pustaka/literatur baik berasal dari buku- mewujudkan kreativitas dan inisiatif yang
buku teks, laporan-laporan kajian, maupun dapat mendukung untuk menggapai posisi
artikel-artikel yang telah dipublikasikan tertentu di masa mendatang. Kegiatan yang
pada jurnal ilmiah. dapat dilakukan pada fase pengembangan
meliputi penyelenggaraan sistem mentor,
pendidikan dan pelatihan, rotasi jabatan,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan program beasiswa atau ikatan dinas.
Secara singkat, pengembangan karier
Disain Pengembangan Karier ASN dapat dilakukan melalui dua cara yakni
dengan Manajemen Talenta pengembangan melalui pendidikan dan
Setiap ASN pasti menginginkan agar pelatihan (diklat) dan non pendidikan dan
kariernya dapat berkembang sesuai dengan pelatihan (non diklat). Pengembangan
harapan. ASN yang dimaksudkan adalan pegawai – apalagi yang bertalenta – memi-
seluruh ASN yang ada di kementerian/ liki posisi yang sangat ‘urgent’, karena
lembaga/daerah (K/L/D) sebagaimana di- merekalah yang akan memberikan kontribusi
amanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun bagi pencapaian kinerja organisasi. Oleh
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan karena itu, beberapa instansi pemerintah
Peraturan Pemerintah turunannya yakni yang telah menerapkan MT menunjukkan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 pentingnya pengembangan pegawai mereka.
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Berikut adalah contoh manajemen
Namun demikian, harapan tersebut belum talenta di Kementerian Keuangan Republik

66
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)

Indonesia yang menarik untuk dicermati Keuangan menjadi world class government
dalam kaitan pengembangan karier ASN, institution; 2) mewujudkan succession
sebagaimana tertuang dalam Peraturan planning yang objektif, terencana, terbuka,
Menteri Keuangan Nomor 161/PMK/2017 tepat waktu, dan akuntabel sehingga
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri dapat memperkuat dan mengakselerasi
Keuangan Nomor 60/PMK.01/2016 penerapan sistem merit di lingkungan
tentang Manajemen Talenta Kementerian Kementerian Keuangan; 3) membangun
Keuangan. Peraturan ini dimaksudkan iklim kompetisi positif dan transparan di
untuk menjamin ketersediaan Pegawai antara Pegawai untuk memberikan prestasi
Negeri Sipil Kementerian Keuangan yang terbaik bagi Kementerian Keuangan; dan 4)
memiliki kualifikasi, kompetensi, dan membangun kepercayaan dan meningkatkan
kinerja optimal untuk mengisi jabatan engagement Pegawai kepada organisasi.
struktural yang berdampak secara signifikan Sedangkan tujuan MT bagi Pegawai adalah
terhadap pencapaian visi, misi, dan strategi untuk memberikan kesempatan yang
Kementerian Keuangan atau posisi lain sama dalam mengembangkan karier; dan
yang dianggap strategis oleh Kementerian sarana perwujudan aktualisasi diri melalui
Keuangan, pengembangan kompetensi dan karier
Implementasi MT di Kementerian (Lampiran PMK No. 160/PMK. 01/2017).
Keuangan ditujukan bagi organisasi dan MT sebagaimana di Kementerian
bagi individu/pegawai. Tujuan MT bagi Keuangan dilaksanakan melalui proses:
organisasi adalah untuk: 1) menemukan 1) Analisis kebutuhan talenta, 2) Identifi-
dan mempersiapkan Pegawai terbaik untuk kasi calon talenta, 3) Penetapan talenta,
menduduki jabatan target setingkat lebih 4) Pengembangan talenta, 5) Retensi
tinggi dan memimpin organisasi guna talenta, dan 6) Evaluasi talenta. Alur MT
mengoptimalkan capaian strategi, tujuan Kementerian Keuangan sebagaimana
organisasi, dan mendukung Kementerian gambar berikut.

Gambar 1. Alur Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan


Retensi Talent

Analisis Ident ifikasi Forum Pengem- Evaluasi


Kebut uhan Calon T alent Pimp inan bangan T alent T alent
T alent (didahului
p ra forum
p imp inan)

Ident ifikasi Pemet aan Pendamp Bap erjakat /


Jabat an T arget Pejabat / P ra Forum T alent oleh Panit ia
Pegawai P impinan: M ent or T et ap Seleksi/T im
1. Jumlah jabat an dan M ent or Penilai Kinerja
T arget T dk t et ap
2. P erbandingan
melakukan
Analisis Rasio Seleksi Rekam evaluasi
jumlah jabat an
Jejak dan t arget dengan t alent /uji
Int egrit as calon t alent kelay akan dan
Rencana
3. P enet apan daftar Pengembang- kep at ut an
panjang menjadi an Individu dengan
Seleksi daft ar t erpilih memp ert im-
Administ rasi calon t alent
bangkan:
4. Daft ar t erpilih
calon t alent
1) Kinerja dan
Program
mengikat seluruh Pengembang- 2) Komp et ensi.
Konfirmasi pimp eselon I dan an T alent
konsist en dibahas
Calon T alent
dlm forum
pimpinan. Talent Pool

Forum Pimp .:
1. M enet ap kan
jabat an t arget
2. M enet ap kan
T alent .

Ready Now Need Exit


Develop ment

Jabatan
Target

Sumber: Lampiran PMK No. 160/PMK.01/2017.

67
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72

Penerapan MT dimulai dari analisis talenta agar menunjukkan kompetensi


kebutuhan talenta, identifikasi calon talenta, dan kinerja optimal dalam MT. Retensi
forum pimpinan (yang didahului dengan pra talenta merupakan penghargaan yang di
forum pimpinan), pengembangan talenta, berikan organisasi kepada para talenta.
dan evaluasi talenta. Pertama, analisis Terakhir, keenam evaluasi talenta, yaitu
kebutuhan talenta ini merupakan tahap tahapan pengukuran kesiapan talenta
perhitungan jumlah kebutuhan talenta yang untuk ditempatkan pada jabatan struktural
akan dikelola atau dikembangkan dalam MT setingkat lebih tinggi atau posisi/jabatan lain
yang didasarkan pada jumlah jabatan yang yang dianggap strategis oleh Kementerian
akan kosong pada 1 (satu) tahun mendatang. Keuangan. Evaluasi talenta dilakukan
Analisis yang digunakan adalah analisis dengan mempertimbangkan 3 (tiga) aspek
rasio, yakni membandingkan jumlah ke- penilaian sebagai berikut: capaian kinerja
butuhan talenta dengan jumlah jabatan target talenta, peningkatan kompetensi talenta, dan
dalam MT yang akan kosong. uji kelayakan dan kepatutan.
Kedua, identifikasi calon talenta Berdasarkan hasil ketiga aspek
merupakan rangkaian kegiatan untuk mem- penilaian tersebut dan setelah dikompilasi
peroleh talenta yang meliputi tahap pemetaan diperoleh 3 (tiga) kategori kesiapan talenta
pejabat/pegawai dan seleksi administrasi. untuk ditempatkan pada jabatan struktural
Pemetaan pejabat/pegawai adalah proses setingkat lebih tinggi atau posisi/ jabatan lain
memetakan kompetensi pejabat/pegawai yang dianggap strategis oleh Kementerian
berdasarkan 9 (sembilan) box pemetaan. Keuangan yakni: 1) Ready Now, 2) Need
Sedangkan seleksi administrasi adalah Development, dan 3) Exit. Ready Now
proses seleksi calon talenta berdasarkan berarti talenta telah memenuhi kriteria
syarat administratif jabatan yang akan untuk ditempatkan pada jabatan struktural
diisi oleh calon talenta, yaitu meliputi setingkat lebih tinggi atau posisi/jabatan lain
usia, pangkat, golongan, pendidikan, dan yang dianggap strategis oleh Kementerian
masa kerja dalam jabatan setingkat yang Keuangan. Talenta yang masuk dalam
didudukinya. Ketiga, forum pimpinan adalah kategori Ready Now memperoleh penilaian
selain seleksi administrasi, calon juga akan evaluasi mulai dari 80 sampai dengan 100.
diseleksi rekam jejak dan integritasnya, serta Ke mudia n, ta le nta te r ka te go r i
akan dilakukan konfirmasi calon talenta. Need Development berarti talenta masih
Konfirmasi calon talenta dilakukan melalui membutuhkan pelatihan dan pengembangan
data primer oleh unit organisasi eselon I atau kompetensi lebih lanjut untuk dapat di-
Eselon II untuk persyaratan administrative tempatkan pada jabatan struktural setingkat
dan melalui wawancara untuk mengetahui lebih tinggi atau posisi/jabatan lain yang
kompetensi teknis calon talenta. dianggap strategis oleh Kementerian
Selanjutnya, keempat, pengembangan Keuangan. Talenta yang masuk dalam
talenta yang bertujuan mempersiapkan kategori Need Development memperoleh
talenta untuk menduduki jabatan struk- penilaian evaluasi mulai dari 60 sampai
tural setingkat lebih tinggi atau posisi/ dengan 79,99. Bagi talenta yang masuk
jabatan lain yang dianggap strategis dalam kategori Need Development dapat
oleh Kementerian Keuangan. Sebelum memperoleh 1 (satu) kali kesempatan
kegiatan pengembangan Talenta dilakukan, berada dalam Talent Pool dan mendapat
terlebih dahulu dilaksanakan persiapan program pengembangan pada periode
pengembangan Talenta antara lain: pene- berikutnya. Talenta terkategori exit berarti
tapan mentor, penyelenggaraan pembekalan talenta tersebut tidak memenuhi kriteria
mentor, dan penyusunan rencana pengem- untuk ditempatkan pada jabatan struktural
bangan individu. setingkat lebih tinggi atau posisi/jabatan lain
Kelima, retensi talenta yaitu sarana yang dianggap strategis oleh Kementerian
untuk meningkatkan motivasi dan komitmen Keuangan dan dikeluarkan dari Talent

68
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)

Pool. Talenta yang masuk dalam kategori paling tinggi ke yang paling rendah terdiri
exit memperoleh penilaian evaluasi kurang atas a) Jabatan Administrator, b) Jabatan
dari 60. Pengawas, dan c) Jabatan Pelaksana. Pada
Senada dengan praktik MT di Kemen- Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 11
terian Keuangan, Provinsi Jawa Tengah juga Tahun 2017 disebutkan bahwa pejabat
telah melaksanakan MT berupa penelusuran administrator bertanggung jawab memimpin
bakat (talent scouting). Berdasarkan Peraturan pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 43 Tahun 2016 publik serta administrasi pemerintahan
tentang Penelusuran Kader Potensial (Talent dan pembangunan. Pejabat pengawas
Scouting), Badan Kepegawaian Daerah bertanggungjawab mengendalikan pelak-
Provinsi Jawa Tengah telah menentukan sanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pengangkatan jabatan administrator dan pelaksana. Adapun pejabat pelaksana
pengawas yang akan dipromosikan harus bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
melalui talent scouting tersebut. pelayanan publik serta administrasi peme-
Dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah rintahan dan pembangunan. Berikut adalah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen alur talent scouting di Provinsi Jawa Tengah.
PNS, Jabatan Administrator (JA) dari yang
Gambar 2. Penerapan Talent Scouting di Jawa Tengah

Sumber: Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 43 Tahun 2016.

Dari gambar 2 dapat dijelaskan (menulis makalah sesuai dengan peminatan/


bahwa proses pelaksanaan MT (talent kompetensi yang dikuasai), dan 6) seleksi
scouting) di Provinsi Jawa Tengah meliputi: kompetensi dan integritas
1) pengumuman (melalui website www. Setelah mengikuti proses seleksi,
jatengprov.go.id), 2) penetapan calon peserta yang dinyatakan Kurang Memenuhi
peserta yang memenuhi syarat, 3) pendaf- Syarat (KMS) dan Memenuhi Syarat
taran (online), PNS yang memenuhi syarat (MS). Bagi peserta KMS akan diberikan
boleh mendaftar/tidak mendaftar, 4) seleksi kesempatan 1 (satu) kali lagi untuk
administrasi, 5) seleksi analysis problem mengikuti talent scouting tahun berikutnya.

69
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72

Adapun peserta yang Memenuhi Syarat pentingnya presisi dan keunggulan kinerja
(MS) akan dimasukkan ke talent pool, perusahaan yang mutlak didapat dari
sesuai dengan peminatan: 1) pemerintahan, kekuatan talenta masing-masing SDM-
2) pembangunan, 3) perekonomian, 4) ilmu nya. Melalui prinsip bahwa “tidak ada
hayat, 5) kesejahteraan, 6) pendidikan, formula yang general untuk membentuk
7) kesehatan, dan 8) administrasi. Penetapan talenta individual”, General Electric secara
PNS ke dalam talent pool diatur dengan Surat sangat ketat memperhatikan dan melakukan
Keputusan Gubernur Jawa Tengah dengan pendekatan maupun pengembangan pada
masa berlaku 4 (empat) tahun. Selanjutnya, setiap individu di perusahaan secara utuh
bagi mereka yang berada dalam talent pool dan unik. Pernyataan Welch ini sangat
kemudian dinilai oleh Tim Penilai Kinerja menarik dalam 2 (dua) hal, pertama terkait
dalam rangka pertimbangan penempatan peran atasan sebagai coach, mentor, dan
dalam jabatan. konselor, dan kedua, pentingnya MT untuk
Dari kedua disain pengembangan menuju kinerja organisasi tinggi.
karier ASN melalui MT tersebut dapat Tidak hanya General Electric,
disimpulkan bahwa tiap instansi memiliki PT Telkom Tbk juga menyadari akan
alur mekanisme yang berbeda satu sama lain. kekuatan human capital dalam pengawalan
Namun demikian kedua-duanya memiliki transformasi bisnisnya. Hal ini mengubah
kesamaan yaitu bahwa pimpinan organisasi cara berpikir perusahaan dalam hal
memberikan perhatian yang cukup tinggi pengelolaan SDM-nya dengan menjadikan
pada kualitas dan pemanfaatan SDM yang Departemen SDM sebagai “Guard of
dikelolanya. Value” (penjaga nilai). Nilai tersebut
terkait erat dengan lima peran utama SDM
Manajemen Talenta dan Kinerja Organi- yang dibutuhkan perusahaan, yaitu ahli
sasi Sektor Publik administratif, karyawan yang unggul, agen
Jack Welch (CEO GE, USA) (Institute perubahan, partner bisnis strategis, dan
for 2018) (Institute for 2018) pernah kepemimpinan.
mengatakan “My main job was to developing Secara definisi, human capital secara
talentas”, artinya bahwa tugas utama umum adalah nilai ekonomi dari manusia
sebagai pemimpin adalah mengembangkan yang relevan dengan kemampuan, penge-
bakat. Seorang pemimpin haruslah memiliki tahuan, ide-ide, energi, dan komitmennya.
kemampuan untuk menciptakan sebanyak Dalam suatu organisasi atau perusahaan,
mungkin pemimpin lain dalam organisasi human capital pada dasarnya terdiri dari
yang berkualitas sama – bahkan  lebih economic value individu-individu SDM
baik – dari dirinya. Seorang pemimpin yang bekerja di dalamnya serta menjadi
memang harus memberikan perhatian dasar kegiatan bisnis untuk mencapai
utama kepada  MT karena hal ini sangat tujuannya. Keberhasilan organisasi sangat
penting bagi kesuksesan setiap organisasi tergantung pada kemampuan merencanakan,
baik di masa sekarang maupun di masa mengorganisasikan, menjalankan, dan
yang akan datang. Seorang pemimpin mengukur kegiatan SDM-nya terutama ter-
perlu melakukan rekrutmen yang benar kait kapabilitas, motivasi, kepemimpinan,
sehingga dapat menjaring manusia-manusia iklim organisasi, dan kelompok kerja
yang berkualitas kemudian melakukan (workgroup).
pengembangan terhadap orang-orang yang Penempatan SDM menjadi human
berkualitas ini dan mepertahankan mereka capital sebagai aset strategis organisasi
dalam organisasi. Karena itu tiga tugas memerlukan proses perubahan yang tidak
pemimpin yang terpenting adalah: merekrut mudah dan membutuhkan waktu yang
(recruit), mengembangkan (develop), dan panjang. Berdasarkan suatu penelitian yang
mempertahankan (retain) karyawan yang dilakukan, evolusi yang selama ini terjadi
berkualitas. General Electric menyadari adalah sebagai berikut:

70
Konsep Manajemen Talenta di Sektor Publik: Studi Kasus Penerapan
Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Suryanto)

1. The personel perspective, yaitu pegawai yang berkinerja tinggi dapat


perusahaan merekrut dan menggaji terbentuk karena adanya pejabat eselon
karyawan, tetapi belum fokus untuk V yang juga berkinerja tinggi, demikian
memperkerjakannya sebagai yang ter- seterusnya sampai ke pejabat eselon I dan
baik atau mengembangkannya secara bahkan ke Menteri Keuangan. Adapun pada
luar biasa. level kementerian/lembaga, Kementerian
2. The compensation perspective, yaitu Keuangan juga menjadi salah satu instansi
perusahaan memberikan bonus, insentif pemerintah yang banyak memperoleh
dan perbedaan-perbedaan yang berarti penghargaan dalam berbagai kontestasi
lainnya dalam memberikan kompensasi penilaian kinerja.
bagi prestasi karyawan. Hal ini bisa Dalam kaitan penerapan MT mungkin
jadi merupakan langkah awal dalam belum dapat dikatakan meraih kesuksesan,
mempercayai SDM sebagai aset akan tetapi penerapan konsep ini secara
strategis, namun belum secara penuh konsisten diyakini dapat mengakselerasi
mampu menggali dan menggunakannya pencapaian kinerja organisasi. Hal ini karena
sebagai aset strategis. sebelum diterapkannya kebijakan MT
3. The alignment perspective, yaitu perusa- pada tahun 2016, kinerja Kementerian
haan melihat SDM sebagai aset strategis, Keuangan sebenarnya sudah cukup baik,
namun belum melakukan investasi dalam namun dengan penerapan MT tentu akan
meningkatkan kapabilitasnya. semakin baik dan berkesinambungan.
4. The high performance perpective, yaitu Demikian pula dengan Provinsi Jawa
SDM dipandang sebagai sistem yang Tengah, penerapan Pergub mengenai Pene-
melekat dari sistem yang lebih besar lusuran Kader Potensial (Talent Scouting)
dari implementasi strategi perusahaan tersebut diyakini akan meningkatkan kualitas
serta secara jelas perusahaan mampu pengembangan dan pembinaan karier, serta
mengelola dan mengukur hubungan menjamin pemenuhan hak dan kesempatan
antara karyawan, strategi, maupun yang sama bagi PNS di lingungan Provinsi
kinerja perusahaan (Raharjo, 2013). Jawa Tengah untuk dipromosikan ke dalam
Meskipun organisasi yang dimaksud Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas.
Welch (Institute for 2018) maupun Raharjo Dengan kata lain, implementasi MT akan
(Raharjo 2013) tersebut di atas adalah bermanfaat dalam upaya menyediakan
organisasi sektor privat, namun praktik- pegawai yang mampu mengubah potensi
praktik baik di sektor privat ini telah banyak terbaiknya menjadi kinerja nyata.
diadopsi oleh organisasi sektor publik.
Sebagai contoh, upaya pengelolaan SDM di
Kementerian Keuangan berupa pelaksanaan PENUTUP
MT menunjukkan replikasi prinsip dan
pelaksanaan yang selama ini telah terbukti Konsep MT pada sektor publik,
sukses di sektor swasta. khususnya PNS, hanyalah bagian dari
Di lingkungan Direktorat Jenderal manajemen talenta secara keseluruhan.
Pajak Kementerian Keuangan misalnya, Meskipun pada awalnya konsep MT banyak
setiap tahun dipilih pegawai-pegawai dikembangkan dan dilaksanakan pada sektor
berkinerja terbaik yang meliputi kategori: privat, namun hal ini dapat juga diterapkan
1) Pelaksana Terbaik, 2) Petugas Loket TPT di kementerian, lembaga, dan pemerintah
Terbaik, 3) Juru Sita Terbaik, 4) Account daerah. Kementerian Keuangan dan Peme-
Representative Terbaik, 5) Penelaah rintah Provinsi Jawa Tengah merupakan
Keberatan Terbaik, 6) Penilai Pajak Terbaik, salah satu dari beberapa instansi pemerintah
7) Fungsional Pemeriksa Pajak Terbaik, yang telah menerapkan konsep MT.
dan 8) Eselon V Terbaik.Pada Direktorat Manajemen Talenta di Kementerian
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Keuangan dilaksanakan melalui proses:

71
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 63 - 72

1) Analisis Kebutuhan Talenta, 2) Identi- Management Terhadap Organizational


fikasi calon Talenta, 3) Penetapan Talenta, Performance Dan Dampaknya Pada
4) Pengembangan Talenta, 5) Retensi Employee Retention.” Administrasi
Talenta, dan 6) Evaluasi Talenta. Sementara dan Kesekretarisan 3(1): 150–61.
itu, proses pelaksanaan manajemen talenta Nisa, Ridha Choirun. 2016. “Pengaruh
(talent scouting) di Provinsi Jawa Tengah Manajemen Talenta Dan Manajemen
meliputi: 1) pengumuman (melalui website Pengetahuan Terhadap Kinerja
www.jatengprov.go.id), 2) penetapan Karyawan ( Studi Pada Karyawan PT .
calon peserta yang memenuhi syarat, PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Timur
3) pendaftaran (online), PNS yang memenuhi , Surabaya ).” Jurnal Administrasi
syarat boleh mendaftar/tidak mendaftar, BISNIS (JAB) 39(2): 141–48.
4) seleksi administrasi, 5) seleksi analysis Raharjo, P.H. 2013. “Peran SDM Bagi
problem (menulis makalah sesuai dengan Perusahaan.” website: 2. http://www.
peminatan/kompetensi yang dikuasai), dan lpp.ac.id/2013/11/peran-sdm-bagi-
6) seleksi kompetensi dan integritas. perusahaan.
Penerapan manajemen talenta dalam Rampersad, H.K. 2006. Personal Balance
sektor swasta memerlukan dukungan pim- Scorecard: The Way to Individual
pinan (Jack Welch), demikian pula yang Hapiness, Personal Integrity &
terjadi pada sektor public (Sri Mulyani Organization. USA: McGraw-Hill
Indrawati dam Ganjar Pranowo). Seorang Education.
pemimpin perlu melakukan rekrutmen yang Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber
benar sehingga dapat menjaring manusia- Daya Manusia. Bandung: Pustaka
manusia yang berkualitas kemudian me- Setia.
lakukan pengembangan terhadap orang- Sukoco, Iwan & Fadillah, Ashar Rijal FISIP
orang yang berkualitas ini dan mepertahankan Unpad Bandung. 2016. “The Analysis
mereka dalam organisasi. Hanya melalui of Talenta Management Strategy Using
cara inilah replikasi manajemen talenta Organizational Competency Approach
sektor swasta ke dalam sektor publik dapat in PT. PINDAD (PERSERO) Bandung
berhasil sesuai harapan. City.” Jurnal AdBispreneur 1(1):
85–102.
Wahyuningtyas, Sule E.T. dan. 2016.
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Talenta Terintegrasi.
Yogyakarta: ANDI.
Armstrong, Michael. 2008. Strategic Human
Resources Management: A Guide to
Action 4th Edition. UK: Kogan Page.
Consulting, LBA. “Bab II Kajian Pustaka.”
UKSW Salatiga. https://docplayer.
info.
Harmen, Hilma. 2018. “Pengaruh Talenta
Management Dan Knowledge Mana-
gement Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Perkebunan Nusantara II (Survei
Pada Kantor Direksi Tanjung
Morawa).” Jkbm (Jurnal Konsep
Bisnis Dan Manajemen) 4(2).
Institute for, L.L. 2018. “Talenta Manage-
ment.” website: 1. http://www.ilm.co.id.
Isanawikrama, Wibowo F.A, Buana Y. 2017.
“Analisis Pengaruh Tingkat Talenta

72

Anda mungkin juga menyukai