Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No.

2 Juni 2011

IMPLEMENTATION BLUE OCEAN STRATEGY (STRATEGI


SAMUDRA BIRU) AT GROUP WINGS
Hermanto
hers3sm@gmail.com
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI

Abstract. Applying of blue ocean strategy at group wings a group peripatetic big
company in all area effort for retail especially at requirement products of household in
general. Group wings stands up the year 1948 with location in Kota Surabaya, in
implementing sale strategy of its (the product inculcating image and also motto that
consumer considering of product yielded by company group this wings. Peripatetic wings
products in the field of majoring basic necessities which is easy got where just is of all
[by] Indonesia region with the price of reachd, product with quality, design, feature (the
facility and usefulness), brand-name, packaging, measure, service, warranty and
replacement if happened damage. Including one of blue ocean strategy done by group
wings is price what covers price list elements, cutting, bonus, duration of payment, credit
order. Sales promotion, advertising, sales force, public relations direct marketing, all the
things has covered a strategy doing no emultion in red ocean. Wht causes indisposed
emultion and red blood generating retrogression of effort for the industry. In the case of
special of company group wings which I do research has far from red Ocean and
executes Blue Ocean strategy.

Keywords: Blue ocean strategy, Produk-produk Rumah Tangga, Kesehatan dan


Makanan.

PENDAHULUAN bentuk-bentuk interaksi yang lain


Latar Belakang sehingga batas-batas suatu negara
Semakin pesatnya perkembangan menjadi bias. Dapat disimpulkan bahwa
Teknologi Informasi di dunia ini sebuah perusahaan atau organisasi dapat
membawa banyak dampak perubahan bersaing dalam persaingan global yang
yang nyata baik ke arah positif maupun berkembang sangat cepat, maka
negatif yang mempengaruhi perindustrian perusahaan tersebut harus dapat
di dunia menjadi semakin modern dengan menerapkan struktur baru yang
lahirnya inovasi-inovasi baik dalam didasarkan pada gagasan dari pengaturan
produk, design, waktu yang semakin organisasi. (Beuer dan Koszegi, 2003).
efisien, terkendali dan meningkatkan Saat ini, seluruh perusahaan di dunia
produktifitas. Inovasi dalam Teknologi sedang berusaha mengembangkan strategi
Informasi wajib dikembangkan terutama yang tepat bagi perusahaan mereka, agar
bagi negara berkembang seperti dapat tetap bertahan terhadap krisis
Indonesia agar dapat bersaing dalam ekonomi global ini. Dari berbagai strategi
Globalisasi. Adapun pengertian yang ada, salah satu strategi yang dapat
Globalisasi adalah sebuah istilah yang dikembangkan oleh perusahaan agar
memiliki hubungan dengan peningkatan dapat tetap bertahan terhadap krisis
keterkaitan dan ketergantungan antar ekonomi global ini adalah Blue Ocean
bangsa dan antar manusia di seluruh Strategy. Menurut Kim dan Mauborgne
dunia dunia melalui perdagangan, (2005), ”Strategi Blue Ocean menantang
investasi, perjalanan, budaya populer, dan perusahaan untuk keluar dari samudra

149
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

merah persaingan berdarah, dengan cara and opportunities to enhance or to enrich


menciptakan ruang pasar yang belum ada people’s live) sedangkan menurut Steven
pesaingnya, sehingga kata ”kompetisi” D. levitt kreativitas adalah thinking new
menjadi tidak relevan. Strategi Blue things (berpikir sesuatu yang baru).
Ocean berfokus pada menumbuhkan Keberhasilan wirausaha akan tercapai
permintaan dan menjauh dari kompetisi”. apabila berfikir dan melakukan sesuatu
Dan pada era global ini, persaingan di yang baru atau sesuatu yang lama yang
antara sesame pebisnis atau penguasaha dilakukan dengan cara yang baru
sangat ketat dan variatif baik persaingan (thinking and doing new things or old
di skala local, regional, nasional maupun thing in new ways).
internasional. Maka pebisnis atau
perusahaan menekankan pada inovasi Tujuan
yang penuh kreatifitas yang akan bisa Penelitian mengenai
bersaing, bertahan, unggul dan Implementation Blue Ocean Strategy
mempunyai nilai lebih. Nilai lebih (Penerapan strategi samudra biru) yang
tersebut yaitu wirausaha harus memiliki dilakukan pada Grup Wings dengan
kemampuan dalam berhubungan dengan tujuan agar kita dapat mempelajari dan
masyarakat lainnya (interaksi), memahami suatu pemikiran baru dalam
kemampuan dala hal memasarkan barang, kerangka “Industrial and Management
keahlian mengatur, serta sikap terhadap Strategic”. Dalam menjalankan strategi
uang. Seseorang memeliki minat penjualan produknya, group Wings tidak
wirausaha karena adanya suatu motif lupa menanamkan image maupun motto
tertentu, yaitu motif berprestasi. Motif ini produk agar customer selalu mengingat
ialah suatu nilai social yang menekankan produk yang dibeli dengan tujuan
pada hasrat untuk mencapai yang terbaik customer dapat loyal pada produk
guna mencapai kepuasan secara pribadi. tersebut. Seperti Deterjen Daia memiliki
Factor dasarnya adalah adanya kebutuhan motto :”Pakai Daia Lupakan yang Lain”,
yang harus dipenuhi Mie Sedap dengan motto :”Mie Sedap
Menurut Peter F. Drucker (1997), Jelas Terasa Sedapnya”.
kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
suatu kemampuan untuk menciptakan Batasan Masalah
sesuatu yang baru dan berbeda. Bahkan, Batasan masalah dalam penelitian
entrepreneurship secara sederhana sering Implementasi Blue Ocean Strategy
juga diartikan sebagai prinsip (Penerapan strategi samudra biru) pada
kemampuan wirausaha (soedjono, 1993; Grup Wings adalah:
Meredith, 1996; Usman, 1997). • Penelitian dilakukan pada salah
Sedangkan, inovasi diartikan sebagai satu perusahaan manufaktur
kemampuan untuk menerapkan kreatifitas yaitu: Grup Wings.
dalam rangka memecahkan persoalan- • Metode Penelitian dilakukan
persoalan dan peluang untuk dengan pencarian data dan
meningkatkan dan memperkaya rujukan baik dari internet maupun
kehidupan (innovation is the ability to Journal dan majalah.
apply creative solution to those problems

150
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

Gambar 1. Produk Group Wings

TINJAUAN PUSTAKA Inovasi nilai merupakan cara baru


Teori Strategi Samudra Biru untuk memikirkan dan melaksanakan
Inovasi nilai merupakan batu- strategi yang mengarah pada penciptaan
pijak dari strategi samudra biru. Inovasi samudra biru dan ditinggalkannya
nilai berfokus menjadi kompetisi itu kompetisi. Yang penting, inovasi nilai
tidak lagi relevan dengan menciptakan menolak salah satu dari dogma yang
lompatan nilai bagi pembeli dan paling umum diterima dalam strategi
perusahaan, sekalugus membuka ruang berbasiskan-kompetisi. Perusahaan yang
pasar yang baru dan tanpa pesaing. berusaha menciptakan samudra biru
Motto Blue Ocean Strategy: mengejar dideferensiasi dan biaya rendah
“Ciptakan Ruang Pasar Tanpa secara bersamaan.
Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Inovasi nilai diciptakan dalam
Lagi Relevan”. wilayah dimana tindakan perusahaan
Inovasi nilai memberikan penekanan secara positif memengaruhi struktur biaya
setara pada nilai dan inovasi. Nilai tanpa dan tawaran nilai bagi pembeli.
inovasi cenderung berfokus pada Penghematan biaya dilakukan dengan
penciptaan nilai dalam skala besar, menghilangkan dan mengurangi faktor-
sesuatu yang meningkatkan nilai tapi faktor yang menjadi titik persaingan
tidak memadai untuk membuat unggul dalam industry. Nilai pembeli
secara menonjol dipasar. Inovasi tanpa ditingkatkan dengan menambah dan
nilai cenderung bersifat mengandalkan menciptakan elemen-elemen yang belum
teknologi, pelopor pasar, atau futuristic, ditawarkan industry. Dalam perjalanan
dan sering membidik sesuatu yang belum waktu, biaya berkurang lebih jauh ketika
siap diterima dan dikonsumsi oleh ekonomi skala bekerja setelah terjadi
pembeli. Dalam pengertian ini, penting volum penjualan tinggi akibat nilai
untuk membedakan antara inovasi nilai, unggul yang diciptakan.
inovasi teknologi, dan usaha menjadi Pendekatan system iniliah yang
pelopor pasar. menjadikan penciptakan samudra biru

150
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

sebagai sebuah strategi a. Menciptakan produk baru Yang


berkesinambungan (sustainable). Strategi berbeda.
samudra biru mengintegrasikan kegiatan- Tahapan-tahapan penting dalam
kegiatan fungsional dan operasional pengembangan produk baru
perusahaan. yaitu: pemunculan ide, Pemilihan
ide, Pengembangan konsep dan
Enam Prinsip Strategi Samudra Biru: pengujian, Strategi pemasaran,
1. Merekonstruksi batasan-batasan Analisa bisnis, Pengembangan
pasar produk, pengujian pasar,
2. Focus pada gambatan besar, Komersialisasi.
bukan pada angka b. Mengamati pintu peluang.
3. Menjangkau melampau Beberapa keadaan yang dapat
permintaan yang ada menciptakan peluang baru, yaitu:
4. Melakukan rangkaian strategis • Produk baru harus segera
dengan tepat dipasarkan dalam jangka
5. Mengatasi hambatan-hambatan waktu yang relative
utama dalam organisasi singkat.
6. Mengintegrasikan eksekusi ke • Kerugian teknik harus
dalam strategi rendah.
• Bila pesaing tidak terlalu
Kanvas Strategi agresif untuk
Kanvas strategi adalah kerangka mengembangkan startegi
aksi sekaligus diagnosis untuk industrinya.
membangun strategi samudra biru yang c. Menganalisis produk dan proses
baik. Kanvas strategi memiliki dua secara mendalam.
fungsi. Pertama, ia merangkum situasi Analisis ini penting untuk
terkini dalam ruang pasar yang sudah menciptakan peluang yang baik
dikenal. Kedua, merangkum semua dalam menjalankan usahanya
informasi ini dalam bentuk grafik. Sumbu secara efektif dan efisien.
horizontal mewakili rentang factor-faktor d. Memperhitungkan resiko
yang dijadikan ajang kompetisi dan Dalam memperhitungan resiko,
investasi oleh industry. ada beberapa hal yang harus
Dalam kasus industry Group diperhatikan yaitu:
Wings, ada delapan factor utama: • Menciptakan nilai untuk
• Harga pelanggan
• Jenis keragaman produk • Pilih pasar dimana dapat
• Kemasan yang menarik melampaui yang lain
• Mudah didapat/diperoleh • Mendayaguanakan
konsumen inovasi, kualitas dan
• Tempat penjualan pengurangan biaya.
• Promosi melalui berbagai media Seorang entrepreneur perlu mencari,
• Kuantiti mengevaluasi serta mengembangkan
• Kualitas terjamin dan bermutu peluang-peluang dengan jalan mengatasi
• Pemasaran sejumlah kekuatan yang menghalangi
penciptan sesuatu hal yang baru. Disini
Teori Kewirausahaan Group wings terus mengevaluasi serta
Menurut Machfoedz, M. (2004) selalu mengembangkan peluangnya,
sumber peluang potensial bisnis dalam proses actual itu sendiri memiliki 4
suatu industri dapat digali/diteliti macam fase khusus, yaitu:
dengan cara:

2
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

1. Identifikasi dan evaluasi peluang bedak, deterjen, pembersih lantai,


yang ada pelembut pakaian, dan pembalut wanita
2. Kembangkan rencana bisnis untuk didistribusikan di Indonesia dan
3. Tetapkan sumber daya yang Negara-negara lain. Akhirnya
diperlukan dikembangkan lagi dengan P.T.
4. Laksanakan manajemen usaha Lionindo Jaya, yang didirikan di Jakarta
yang diciptakan. bersama dengan Lion Corporation of
Dapat dilihat pula group Wings dalam Japan untuk memproduksi merek-merek
menjalankan strategi bisnisnya tidak seperti Emeron, Page One, Ciptadent, dan
lepas dari unsure-unsur pemasaran seperti Mama Lemon. Produk-produk ini
yang terdapat dalam Marketing Mix termasuk shampoo, shower gel, produk
menurut Smith dan Kotler P (1997), perawatan kulit, pasta gigi, dan cairan
adalah: pencuci piring. Setelah lima tahun
 Product (Produk/Jasa) berjalan merek-merek tersebut berhasil
 Price/Harga membidik marketshare di Indonesia.
 Promotion/Communication
 Place/Tempat Sejarah Grup Wings
 People Perusahaan besar bermarkas di
Surabaya ini mulanya cuma usaha kecil
Profil Perusahaan Grup Wings berskala home industry, yang didirikan
Grup Wings (WINGS Ferdinand bersama kerabatnya, Harjo
Corporation) didirikan pada tahun 1948 Sutanto, tahun 1948. Diberi nama Fa
di Surabaya, Indonesia. Setelah lebih dari Wings, mula-mula membangun pabrik
enam puluh tahun berdiri, perusahaan kecil di pinggiran Surabaya,
yang bermula dari industri rumah/ home memproduksi sabun cuci deterjen (sabun
industry sekarang berkembang menjadi colek). Mereknya Wings, yang hingga
pemimpin pasar/market leader dengan sekarang masih diabadikan sebagai
memperkerjakan ribuan tenaga kerja corporate brand. Kedua pendiri itu
dengan pabrik yang berlokasi di Jakarta melakukan semua pekerjaan mulai dari
dan Surabaya. Di dalam Grup Wings pun produksi, logistik hingga pemasarannya.
bernaung antara lain PT Sayap Mas Keduanya terjun langsung menjual sabun
Utama, PT Wings Surya dan PT Lionindo colek produksinya secara door-to-door.
Jaya (patungan dengan Lion Corp., Setelah 60 tahun berdiri, Fa
Jepang). Wings berubah total menjadi Grup Wings
Sasaran dari Grup Wings adalah yang meraksasa seperti sekarang.
memproduksi produk-produk dengan Meskipun tetap mempertahankan bisnis
kualitas internasional tetapi dengan harga utamanya memproduksi sabun colek
yang ekonomis. Produk pertama dari (toiletries), Wings kini telah merambah
perusahaan ini adalah memproduksi ke berbagai bidang usaha: mulai dari
sabun hijau untuk mencuci, yang pada bidang perbankan, makanan, perkebunan,
akhirnya berhasil menembus pasar pada bahan bangunan hingga properti.
akhir tahun 1940. Setelah itu
diperkenalkan produk baru berupa sabun Divisi-Divisi Grup Wings
colek yang sampai saat ini masih Adapun tugas dan tanggung jawab divisi-
diproduksi dan tetap menguasai pasar divisi yang ada pada Grup Wings adalah
Indonesia. sebagai berikut :
Semakin berkembangnya sayap 1. Divisi Marketing
Wings Corporation maka lahirlah pabrik Tugas utama departemen
kedua yaitu P.T. Sayap Mas Utama, di marketing adalah untuk
Jakarta yang memproduksi sabun mandi, mengidentifikasi persyaratan

3
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

yang diminta pelanggan terhadap Divisi ini bertugas mengatur


produk mesin diesel PT. YADIN proses produksi yang meliputi
sehingga produk yang dihasilkan assembling, painting, dan
sesuai dengan permintaan machining, dan mengeluarkan
konsumen, proses produksi yang forecast planning produksi yang
efektif dan efisien serta menjadi acuan divisi-divisi di
pengiriman yang tepat waktu. logistik untuk melakukan
Departemen Marketing membuat interaksi dengan pemasok.
sales plan sebagai dasar untuk
perencanaan produksi bulanan. 3. Divisi Manufacturing/Produksi
Divisi ini bertanggung
2. Divisi Logistik jawab terhadap pelaksanaan
Divisi logistik produksi yang telah
mempunyai peranan yang sangat direncanakan. Adapun standar
vital dalam pengadaan bahan prosedur pelaksanaan produksi
baku, karena divisi ini yang telah diterapkan di PT.
berhubungan langsung dengan YADIN adalah sebagai berikut:
suppliers. Departemen logistik di • Bagian PCD: membuat MRP
PT. YADIN terdiri dari 4 divisi (kebutuhan material yang harus
yang saling berhubungan satu dibeli), perencanaan produksi,
sama lain, yaitu: serta picking list (daftar material
• LDD (Locaization Development untuk proses produksi).
Division) • Bagian Pembelian: membuat
Divisi ini bertugas P/O (Purchase Order) untuk
mengembangkan produk baru barang/material keperluan
dan melokalisasi material impor, produksi berdasarkan MRP.
dan mencari pemasok-pemasok • Bagian Picking Yard:
lokal yang mampu membuat menyiapkan barang/material
material mesin diesel Yanmar untuk dikirim ke line assembling
dengan harga yang kompetitif berdasarkan picking list.
dan kualitas yang bagus. • Bagian Produksi: menyiapkan
• Purchasing Division sarana dan prasarana proses
Divisi bertugas membeli produksi diantaranya personil
komponen-komponen mesin yang memenuhi syarat
diesel yang dikerjakan oleh kompetensi, peralatan yang
pemasok-pemasok lokal dan memadai, instuksi kerja serta
mengontrol kelancaran material- informasi yang cukup.
material saat produksi agar dapat Persyaratan/ spesifikasi produk
berjalan dengan baik. diidentifikasi berdasarkan model
• EXIM (Export Import) Division mesin yang tercatat pada
Divisi ini bertugas membeli production list.
komponen-komponen mesin • Bagian Quality Control
diesel CKD (Component Knock menyiapkan sistem pemantauan
Down) dari luar negeri (import) dan pengukuran proses dari awal
seperti Thailand, Jepang, Italia proses hingga pemeriksaan akhir
dan lainnya, serta mengontrol (final check).
pengiriman engine seperti gen set • Bagian Produksi membuat
dan spare part ke luar negeri laporan harian produksi yang
(export). berisi rekaman jumlah produksi
• PCD (Planning Control Division)

4
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

dan permasalahan yang semua bahan baku diproduksi sendiri


signifikan. sehingga pihak Grup Wings dapat
memberikan harga ekonomi kepada
4. Divisi Accounting dan Personal konsumen dengan kualitas baik.
General Affair Merujuk pada Artikel Majalah
Divisi ini mempunyai SWA SEMBADA Edisi SWA 07/XX/1
tanggung jawab untuk melakukan oleh Tegu Poeradisastra, serta riset: yang
proses segala macam bentuk dilakukan oleh Siti Sumariyanti
pembayaran transaksi oleh PT. dijelaskan bahwa produk dari Group
YADIN dengan pihak luar Wings sudah melakukan Blue Ocean
(customers maupun suppliers) Strategy dimulai pada penciptaan sabun
batang untuk pertama kali di Indonesia
Dalam perkembangannya, Wings pada tahun 1948 yang merupakan produk
bahkan tidak hanya berkonsentrasi unggulan satu-satu nya dan asli dari
menggarap pasar lokal, tapi juga pasar inovasi Group Wings itu sendiri pada
ekspor. Sudah sejak lama Wings akhirnya diikuti oleh perusahaan lain
mengekspor produk-produk toiletries- yang serupa dengan nama sunlight, pada
nya. Beberapa produknya bahkan tahun 1956 Group Wings melakukan
memimpin pasar, di sejumlah negara inovasi dengan menjual sabun colek,
Afrika dan Arab produk Wings menjadi diikuti oleh Unilever dengan produk Omo
market leader. Hingga kini tak kurang Biru namun tidak bertahan lama
dari 90 negara menjadi tujuan ekspor dipasaran Indonesia sedangkan sabun
Wings. Penjualan ekspor ini mampu colek Group Wings masih ada di pasar
mengontribusi sekitar 30% pendapat hingga saat ini. Dan diikuti oleh produk-
Wings dari bisnis toiletries. produk dari Group Wings lainnya seperti
produk toiletries, makanan, dan
METODE merambah di Industri kimia.
Metode Penelitian pada Grup Wings
Penelitian ini adalah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
studi litelature dimana data-data Group Wings mempunyai
pendukung peneliti peroleh dari sumber- pesaing dalam pemasaran produknya
sumber Artikel, Majalah, journal dari seperti raksasa Unilever dan Perusahaan
Group Wings yang kami dapatkan saat “Orang Tua”. Dimana untuk produk
melakukan survey pada cabang-cabang deterjen Unilever mempunyai Rinso
perusahaan group wing berlokasi di sedangkan Wings mempunyai Daia.
Jakarta serta perpustakaan nasional dan Rinso masuk ke Indonesia terlebih dahulu
bahan bacaan ilmiah lainya yang terkait dan telah bertahun-tahun digunakan di
dengan strategi perusahaan Unilever dan Indonesia sedangkan Daia masuk pasar
Perusahaan Orang Tua. Indonesia sebelum krisis moneter 1998
Untuk menembus pasar luar yang pada akhirnya produk Daia dapat
negeri Grup Wings merangkul berbagai mengungguli pasar dikarenakan harga
perusahaan distributor di mancanegara yang jauh lebih murah dan kualitas yang
sedangkan untuk distribusi di dalam terjamin.
negeri dilakukan dengan sendiri karena Namun untuk sabun batang yang
perusahaan menitik beratkan berpihak telah di produksi Group Wings sejak
pada konsumen.Guna menekan biaya tahun 1948 tetap mengungguli pasar
produksi dan menghasilkan barang- hingga sekarang, walaupun Unilever juga
barang dengan kualitas tinggi dan harga mengeluarkan produk yang sama yaitu
murah, kandungan lokal pada hampir tiap Sunlight yang hanya dapat bertahan
produk mencapai 66 persen dan hampir kurang dari 5 tahun. Untuk sabun colek

5
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

Unilever mengeluarkan Omo Biru namun dengan nama Mie Sedaap, sempat
tidak dapat mengungguli sabun colek mengguncangkan Indomie dan Supermie
Wings. dari Unilever yang sudah merajai pasar
Dengan masuknya Perusahaan mie instant di Indonesia selama bertahun-
“Orang Tua” dalam mengembangkan tahun tak ketinggalan produk mie instant
toiletries seperti Unilever dan Group dengan Mie Selera Rakyat dan Kare Mie
Wings, Group Wings pun menggandeng dari Perusahaan “Orang Tua” terkena
Lion Corp. untuk memproduksi toiletries imbasnya. Untuk menunjukan bahwa
dengan harga terjangkau namun kualitas pemasaran produk Group Wings stabil
standar jepang. tidak mengalami penurunan dibandingkan
Yang lebih mengejutkan, setelah produk pesaingnya dapat dilihat pada
Group Wings melakukan penetreasi di kanvas strategi beriku ini:
bisnis Mie instant pada tahun 2003

Kanvas Strategy Group Wings


Tinggi __________________________________________________________________
Kurva Group Wings

Kurva Unilever
______________________________________________ ____________________

__________________________________________________________________
Kurva Perusahaan “Orang Tua”

__________________________________________________________________

Rendah __________________________________________________________________
Harga jenis kemasan mudah tempat promosi kuantiti kualitas pemasaran
Keragaman yang menarik didapat/dipakai penjualan melalui berbagai terjamin dan
Produk konsumen media bermutu

Dari kanvas strategi diatas, produk group dan Orang Tua, untuk promosi dibawah
wings mulai dari harga termasuk yang Unilevr tapi diatas perusahaan Orang
terendah dari kedua perusahaan unilever Tua, kanvas strategi Group Wings mulai
dan Orang Tua, sedangkan jenis produk keluar dengan strategi blue ocean terus
diatas perusahaan Orang Tua dibawah menanjak naik sampai pada kualitas/mutu
Unilever, kemasan hamper sama menarik diatas kedua perusahaan pesaing mereka.
buat konsumen, tempat penjualan mulai
grafik diatas kedua perusahaan unilever

6
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

PENUTUP produk Wings, secara rata-rata, harganya


Kesimpulan selalu berada di bawah harga produk-
Dapat diambil kesimpulan diatas produk Unilever yang merupakan
bahwa untuk dapat menjadi 'berbeda' dari kompetitor sejatinya. Hal itu bisa dicapai
yang lain, tidak harus selalu dengan bukanlah karena Wings memproduksi
berusaha menciptakan suatu ruang pasar produk-produk dengan kualitas yang
baru. Hal itu bisa dimulai dari value lebih rendah, namun adalah berkat
innovation, atau hanya sekedar 'kehebatan' mereka dalam memperkuat
memberikan value added pada kompetensi di segala lini, mulai dari hulu
produk/jasa yang sudah ada. Anggapan ke hilir, sehingga biaya produksi mereka
umum bahwa produk-produk Wings dapat lebih rendah dibandingkan pesaing-
adalah me too products dari produk- pesaing yang ada. Namun patut dicamkan
produk Unilever. Tetapi jika lebih bahwa ini merupakan gambaran produk
diperhatikan, sebenarnya Wings selalu dengan pasar menengah ke bawah
memberikan value added pada produk- sebagai targetnya. Sedangkan bila ingin
produknya; suatu plus value yang tidak menarget pasar premium, yang seringnya
terdapat pada produk-produk Unilever. selalu memikirkan prestise dan image,
Memberikan plus value pada maka dapat menawarkan produk dengan
sebuah produk caranya bisa bermacam- harga yang juga 'premium'
macam. Bisa dengan menambah features The next level, atau mungkin bisa
atau benefits dari produk-produk yang juga disebut sebagai the ultimate level,
sudah ada, bisa dengan menawarkan untuk menjadi berbeda dan kemudian
harga yang lebih rendah untuk benefits berenang-renang sendirian dengan penuh
yang sama (atau bahkan lebih) dengan kemenangan dalam Blue Ocean, barulah
produk yang sudah lebih dulu beredar di mengenai menciptakan suatu ruang pasar
pasar (seperti yang selama ini selalu baru dan menciptakan suatu aturan main
dilakukan oleh Wings -pen.), bisa juga baru dalam industri yang ada, sekaligus
dengan memberikan service yang lebih menciptakan the new standard level of
superior, atau bisa juga dengan customer needs and wants.
memberikan experential value terhadap Pada Blue Ocean Strategi
produk tersebut. Bila ditinjau dari kaca terdapat Ciri Startegi yang baik,
mata customer, value adalah hasil dari sebagaimana ditunjukkan oleh kanvas
what to 'get' dikurangi dengan what to strategi (kerangka aksi sekaligus
'give'. Pengertian 'get' ini yang bisa diagnosis untuk membangun strategi
bermacam-macam. samudra biru yang baik). Kurva nilai
Cara lain lagi, untuk menjadi memiliki tiga kualitas yang saling
berbeda dan kemudian berenang-renang melengkapi, setiap yang hebat memiliki
sendirian dengan penuh kemenangan di fokus dan suatu profil strategi atau kurva
Blue Ocean, juga bisa didapat dari nilai perusahaan harus jelas dengan
pricing-strategy. Dengan mengefesienkan menunjukan fokus tersebut.
segala macam proses produksi, otomatis
dapat menawarkan harga yang lebih Saran
rendah dari pesaing. Namun patut Pada buku Blue Ocean Strategy
dipertimbangkan bahwa harga yang karangan W. Chan Kim dan Renēe
murah tetap harus dibarengi dengan Mauborgne menekankan akan dua hal
kualitas yang dapat dipertanggung- yaitu Strategic Moving and Value
jawabkan. Innovation. Dengan strategi ini
Selain memberikan plus value perusahaan diharapkan dapat
pada produk-produknya dibanding meninggalkan pola lama yaitu persaingan
produk-produk kompetitor, produk- antar perusahaan (yang kita kenal sebagai

2
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

Red Ocean Strategy) yang pada akhirnya economic strategic bahwa efisien tidak
tidak ada satu perusahaan pun yang selamanya efektif. Pemahaman economic
menang, tetapi babak belur. Dampaknya strategic juga harus dikuasai sehingga
adalah tidak mampu meningkatkan antara cost dan revenue bisa maksimal,
Customers Value. Disini Kami membahas pada sisi demand dan supply inovasi
tentang pemikiran dalam penerapan Blue perlu mendapatkan pemikiran yang
Ocean Strategy pada perusahaan di komprehensif sehingga tidak
Indonesia, pertama ditinjau dari menimbulkan beban cost terlalu besar.
Competitive Five Forces Model of Porter, Economic Strategic juga menekankan
yang kedua ditinjau dari Theory Demand pemikiran antara outsourcing dan built in,
and Supply sedangkan yang ketiga dimana yang lebih efisien antara
ditinjau dari Push and Pull Strategy outsourcing atau produksi sendiri.
Decision Saran yang ketiga, Blue Ocean
Mengacu pada perekonomian Strategy pada dasarnya bertumpu pada
negara kita yang belum stabil saat ini Innovation Value dari sisi internal
”Apakah Blue Ocean Strategy ini mampu perusahaan (dikenal sebagai Push
diaplikasikan tanpa mempertimbangkan Strategy). Namun untuk Mass Product,
Competitive Five Forces Model of Pull Strategy lebih dominant. Di dalam
Porter?” yaitu Potential Entrants, Pull Strategy tersirat adanya suatu
Supplier, Buyer Bargaining, Substiute Massive Competition sehingga bila kita
dan Industry Competition. mengacu pada kerangka pemikiran Blue
Blue Ocean Strategy menitik Ocean Strategy yang menghindari adanya
beratkan pada upaya management persaingan dengan cara create new
melakukan Innovation Value dan Create a market maka dapat disimpulkan bahwa
New Market. Namun, Management tidak Blue Ocean Strategy sulit diterapkan pada
hanya melihat inovasi sekedar Mass Product.
penambahan product portfolio dan market
creation saja namun yang menjadi DAFTAR PUSTAKA
pertanyaan mendasar adalah “What Chan, K. W & Mauborgne R. 2005. “
extend it will taken?” Blue Ocean Strategy” (Strategi
Disini pendapat Porter harus samudra biru). Jakarta. PT.
diaplikasikan dimana inovasi tidak serta Serambi Ilmu Semesta.
merta menjadi keputusan manajemen, Drucker, P. F. 1985. “Innovation and
akan tetapi perlu analisis yang lebih Entrepreneurship”, Harper
mendalam terhadap Five Components of Business
Forces karena pada Blue Ocean Strategy Galka, J. R & Baran, J. R. 2008.
lebih mempertimbangkan faktor Industry Principles of Customer
Competition belaka. Bila Five Relationship Management.
Components of Forces tinggi maka Blue Thomson Higher Education, Mason
Ocean Strategy dapat diterapkan USA.
sedangkan bila sebaliknya, Blue Ocean Grant, M. R. 2008.”Contemporary
Strategy tidak 100 persen efektif dan Strategy Analysis” Sixth Edition.
efisien. Blackwell Publishing Ltd. Malden,
Tidak hanya ditinjau dari MA.USA.
pengaplikasian Five Components of Husein, U. 2003. “Strategic
Forces oleh Porter saja namun perlu Management” in Action. Jakarta.
dipertimbangkan teori ekonomi klasik Penerbit PT. gramedia Pustaka
demand dan supply sehingga dapat Utama
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan karena pada pemahaman

3
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 2 Juni 2011

Journal Pemasaran dari Magister Pasar” SWA SEMBADA. Edisi


Management Universitas Gajah SWA 07/XX/1.
Mada. Porter, M.E. 2007. “Competitive
Kotler,P. & Fox, F.A. K.1995. Strategic Strategy” Teknik Menganalisis
Marketing For educational Industri bersaing. Tangerang.
Institutions” Second Edition. Karisma Publishing Group.
Englewood Cliffs, New Jersey. USA Poeradisastra, T. 2004. Artikel Majalah
Kotler, P and Keller, K. L. 2009. “Group Wings, Sayap-sayap Emas
“Marketing Management” Edisi 13 Tak jemu mengepak” SWA
Pearson International edition . SEMBADA” Edisi SWA07/XX1
Prentice Hall Inc. New Jersey Sudarmadi. 2004. Artikel Majalah “The
Kotler, P. 2005.”Principles of Next Conglomerate itu bernama
Marketing” Pearson International Wings” SWA SEMBADA” Edisi
Edition, Prentice Hall Inc. New SWA07/XX/1
Jersey. Zimmerrer and Scarborough. 1996.
Machfoedz, M. 2004. “Kewirausahaan” “Factor Influencing The Success of
Suatu Pendekatan Kontemporer. Small-Scale Entrepreneurs” Study
Yogyakarta. UPP AMP YKPN. conducted by Kim (in Meng &
Palupi, D.H. 2004.Artikel Majalah Liang).
”Sukses Wings Menggempur

Anda mungkin juga menyukai