TA POLITRON ROMI FAUZI Revisi
TA POLITRON ROMI FAUZI Revisi
JUDUL
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
NIM : 40040217060046
Tanda tangan :
Tanggal :
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Judul Proyek Akhir : Rancang Bangun Alat Pemasang Crisper Glass Semi
Otomatis Sebagai Alat Bantu Produksi Pada Line PPA
(Polytron Preparation Assembly) PT. Hartono Istana
Teknologi Sayung
Dosen Pembimbing : Sri Utami Handayani ,ST, MT
NIP. : 197609152003122001
Isi Tugas :
1. Merancang alat pemasang crisper glass semi otomatis
2. Membuat alat pemasang crisper glass semi otomatis
3. Menguji alat pemasang crisper glass semi otomatis
4. Pembuatan Laporan Tugas Akhir
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 40040217060046
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Alat Pemasang Crisper Glass Semi
Otomatis Sebagai Alat Bantu Produksi pada Line PPA
(Polytron Preparation Assembly) PT. Hartono Istana
Teknologi Sayung
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada
Diponegoro.
TIM PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
NIM : 40040217060046
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal :
Yang menyatakan,
v
HALAMAN MOTTO
(QS. Ar - Rahman)
(Ir. Soekarno)
vi
KATA PENGANTAR
karena atas izin dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir
dengan tepat waktu. Penulis menemukan banyak sekali kemudahan dan bantuan yang
diberikan lewat tangan-tangan tak terduga, sesuai dengan janji-Nya bahwa setelah
kesulitan selalu ada kemudahan, maka sekali lagi hanya kepada Allah penulis
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik
Pelaksanaan Tugas Akhir ini tak akan pernah selesai tanpa bantuan,
bimbingan, dan dukungan dari banyak pihak, maka pada kesempatan ini, penulis
1. .Bapak Drs. Ireng Sigit Atmanto, M. Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma
laporan.
2. Ibu Sri Utami Handayani, ST, MT selaku dosen pembimbing penulis, yang telah
membimbing penulis dari sejak hari pertama Praktek Kerja Lapangan sampai pada
pengerjaan project Tugas Akhir dan penyelesaian laporan ini, yang telah berkenan
penulis.
vii
3. Bapak Sri Kartika Adi, A,Md , selaku pembimbing Project di PT. Hartono Istana
banyak ilmu serta bersabar atas keterbatasan penulis selama proses pengerjaan
project.
4. Ayah dan Alm. Ibu atas kasih sayang, perhatian, do'a yang selalu menyertai, dan
5. Romi Fauzi, Nabila Widjaya, dan Hilman Hibatullah sebagai teman kelompok
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga
Penulis,
viii
ABSTRAKSI
Alat pemasang crisper glass merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memasangkan tempered glass ke frame yang akan menghasilkan produk berupa
tatakan rak pada kulkas atau nama lainnya adalah crisper glass. Proses pemasangan
saat ini masih secara manual menggunakan tenaga manusia yang mana
membutuhkan waktu sekitar 10 detik untuk memasang 1 crisper glass. Tujuan utama
dalam merancang alat ini adalah mengganti peran manusia dalam proses pemasangan
tempered glass ke frame , supaya mengurangi anggaran biaya untuk membayar
pekerja. Proses pembuatan alat bantu produksi ini meliputi beberapa tahapan, yaitu
desain alat, perencanaan, perhitungan komponen, dan proses fabrikasi meliputi
pembuatan rangka dan perakitan. Setelah proses fabrikasi dilanjutkan dengan
pengujian alat meliputi pengujian gerak jalan alat, menghitung biaya listrik
penggerak pneumatik, dan menghitung keefektifan alat jika dibandingkan dengan
pengerjaan secara manual. Hasil yang diperoleh dari pengujian alat pemasang crisper
glass semi otomatis ini adalah dengan biaya awal pembuatan alat sebesar Rp
4.961.800,00 dan perkiraan biaya listrik Rp 49.280,00 per bulan, alat ini mampu
menghasilkan produk sebanyak 7200 pcs perhari dengan estimasi pengerjaan 1 buah
produk berkisar 8 detik.
Kata Kunci : crisper glass, alat pemasang tempered glass ke frame, kulkas,
pengetesan
ix
ABSTRACT
Crisper glass installer is a device that install tempered glass into frame to
produce the base of the refrigerator which called crisper glass.The installation
process is still manually using human labor takes about 10 seconds to install 1
crisper glass.The main purpose of designing this device is to chane human role in
install process of tempered glass into the base in order to reduce the expense of
employee.The production process are designing the device, planning and
calculatingthe components, and then fabricating process include frame production
and assembly.After the fabricating process testing the device include device
movement test, electricity cost of pneumatic actuator and effectiveness of the device
compared to manual operation. The result ofe the semi automatic crisper glass
installer, with the first amount of Rp 4.961.800,00 to produce the device and the
estimate of Rp 49.280,00 per month for the electricity cost, The device can produce
7200 pcs per day of crisper glass and the estimation of crisper glass production is
about 8 seconds.
Keywords: Design, crisperglass installer, refrigerator, testing
x
DAFTAR ISI
xi
2.3.4 Katup-katup Pneumatik
2.3.5 Unit Penggerak
2.3.6 Perhitungan Pneumatik
BAB III METODOLOGI
3.1 Diagram Alir Penyelesaian Tugas Akhir
3.2 Diagram Rangkaian Pneumatik
3.3 Desain Alat Pemasang Crisper Glas Semi Otomatis
3.3.1 Table (Meja Dudukan)
3.3.2 Frame Fixture
3.3.3 Glas Fixture
3.3.4 Glass Pusher
3.3.5 Pneumatic Bracket dan Accessories
3.3.6 Kotak Panel
3.4 Perencanaan dan Perhitungan
3.4.1 Gaya Dorongan Silinder
3.4.2 Gaya Tarikan Silinder
3.4.3 Konsumsi Udara Tiap Langkah Torak
3.4.4 Kecepatan Torak
3.5 Fabrikasi Alat
3.5.1 Alat
3.5.2 Bahan
3.5.3 Proses Perakitan
3.5.4.1 Perakitan Meja Dudukan
3.5.4.2Pemasangan Glass fixture
3.5.4.3Pemasangan Linear Guide
3.5.4.4Pemasangan Frame Fixture
3.5.4.5Pemasangan Bracket Pneumatik
3.5.4.6Pemasangan Silinder Pneumatik
3.5.4.7Pemasangan Glass Pusher
3.5.4.8Pemasangan Aksesoris Pneumatik
3.5.4.9Pemasangan Solenoid Valve
3.5.4.10Pemasangan Kotak Panel
xii
3.5.4.11 Pemasangan Komponen Elektronik..........................................................72
3.5.4.12Pemasangan Sensor
3.6 Prinsip Kerja Alat Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis
3.7 Alur Proses Alat Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pengujian Gerak Jalan Alat Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis
4.3 Perhitungan Nilai Ekonomis Alat Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis...
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 2.1 Elemen sistem pneumatik ........................................................................9
Gambar 2.2 Kompresor torak resiprokal....................................................................11
Gambar 2.3 Kompresor diafragma.............................................................................11
Gambar 2.4 Kompresor rotari.....................................................................................12
Gambar 2.5 Kompresor aliran radial..........................................................................12
Gambar 2.6 Kompresor aliran aksial..........................................................................13
Gambar 2.7 Distribusi sistem pengolahan udara bertekanan......................................28
Gambar 2.8 Filter udara..............................................................................................15
Gambar 2.9 Tangki udara...........................................................................................15
Gambar 2.10 Pengering udara.....................................................................................15
Gambar 2.11 Kompresor.............................................................................................16
Gambar 2.12 Pemisah air............................................................................................16
Gambar 2.13 Tabung pelumas....................................................................................17
Gambar 2.14 Regulator udara.....................................................................................17
Gambar 2.15 Unit pengolahan udara bertekanan........................................................18
Gambar 2.16 Jenis-jenis konduktor............................................................................19
Gambar 2.17 Macam-macam konektor.......................................................................20
Gambar 2.18 Katup 3/2 pembalik pegas.....................................................................21
Gambar 2.19 Katup 4/2 pembalik pegas.....................................................................21
Gambar 2.20 Katup satu arah......................................................................................21
Gambar 2.21 Katup pengatur tekanan........................................................................22
Gambar 2.22 Katup pengatur aliran............................................................................22
Gambar 2.23 Katup buka tutup...................................................................................23
Gambar 2.24 Jenis single acting cylinder (a) dan simbolnya (b) ...............................26
Gambar 2.25 Double acting cylinder (a) dan simbolnya (b)......................................27
Gambar 2.26 Analisis udara yang diperlukan ............................................................29
Gambar 3.1 Diagram rangkaian elektro-pneumatik alat pemasang crisper glass semi
otomatis.......................................................................................................................32
Gambar 3.2 Sketsa bagian-bagian alat pemasang crisper glass semi otomatis..........35
Gambar 3.3 Meja dudukan..........................................................................................37
Gambar 3.4 Frame fixture...........................................................................................38
Gambar 3.5 Frame table.............................................................................................38
xiv
Gambar 3.6 Frame stopper.........................................................................................39
Gambar 3.7 Upper lower frame stopper.....................................................................39
Gambar 3.8 Frame holder...........................................................................................39
Gambar 3.9 Wall.........................................................................................................40
Gambar 3.10 Bracket..................................................................................................40
Gambar 3.11 Wall reinforce ......................................................................................41
Gambar 3.12 Glass fixture..........................................................................................42
Gambar 3.13 Glass table 1..........................................................................................42
Gambar 3.14 Glass stopper.........................................................................................43
Gambar 3.15 Bracket..................................................................................................43
Gambar 3.16 Reinforce...............................................................................................44
Gambar 3.17 Wall.......................................................................................................44
Gambar 3.18 Rear glass stopper.................................................................................45
Gambar 3.19 Glass table 2..........................................................................................45
Gambar 3.20 Glass pusher..........................................................................................46
Gambar 3.21 Connected bracket for pusher...............................................................47
Gambar 3.22 Glass pusher..........................................................................................47
Gambar 3.23 Linear guide..........................................................................................48
Gambar 3.24 Connected bracket base........................................................................48
Gambar 3.25 Linear block..........................................................................................49
Gambar 3.26 Linear guide base..................................................................................49
Gambar 3.27 Pneumatic bracket & accesories...........................................................50
Gambar 3.28 Accesories 1..........................................................................................50
Gambar 3.29 Accesories 2..........................................................................................51
Gambar 3.30 Accesories 3..........................................................................................51
Gambar 3.31 Connector..............................................................................................52
Gambar 3.32 Bracket pneumatic.................................................................................52
Gambar 3.33 Silinder pneumatik................................................................................53
Gambar 3.34 Kotak panel...........................................................................................54
Gambar 3.35 Alat uji push pull force gauge...............................................................54
Gambar 3.36 Proses pemotongan besi hollow 100 x 50.............................................60
Gambar 3.37 Sketsa connected bracket untuk pusher................................................61
xv
Gambar 3.38 Lembaran PVC 10mm..........................................................................62
Gambar 3.39 Proses pemotongan akrilik dengan mesin laser....................................63
Gambar 3.40 Gambar lembar plastik HIPS................................................................63
Gambar 3.41 Gambar meja dudukan..........................................................................64
Gambar 3.42 Gambar pemasangan glass fixture........................................................65
Gambar 3.43 Gambar proses pemasangan linear guide.............................................66
Gambar 3.44 Gambar proses pemasangan frame fixture............................................67
Gambar 3.45 Gambar bracket pneumatik...................................................................68
Gambar 3.46 Gambar pneumatik dan bracket............................................................68
Gambar 3.47 Gambar glass pusher.............................................................................69
Gambar 3.48 Gambar proses pemasangan aksesoris pneumatik................................70
Gambar 3.49 Solenoid valve.......................................................................................70
Gambar 3.50 Gambar pemasangan komponen elektronik..........................................71
Gambar 3.51 Gambar proses pemasangan reed switch sensor...................................72
Gambar 3.52 Gambar alat pemasang crisper glass tampak samping.........................72
Gambar 3.53 Gambar alat pemasang crisper glass tampak depan.............................73
Gambar 3.54 Gambar alat pemasang crisper glass tampak atas................................73
Gambar 4.1 Gambar alat pemasang crisper glass semi otomatis siap pakai..............76
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 2.1 Simbol gambar dan katup sinyal pneumatik...............................................24
Tabel 2.2 Jenis-jenis penggerak katup .......................................................................26
Tabel 3.1 Simbol komponen pneumatik alat pemasang crisper glass semi otomatis.
.....................................................................................................................................33
Tabel 3.2 Simbol komponen elektrik alat pemasang crisper glass semi otomatis.....34
Tabel 4.1 Pengujian gerak pada alat ..........................................................................76
Tabel 4.2 Jam kerja reguler.........................................................................................78
Tabel 4.3 Jam kerja shift.............................................................................................78
Tabel 4.4 Rincian biaya pembuatan alat.....................................................................79
Tabel 4.5 Biaya dan hasil produksi pemasangan manual...........................................81
Tabel 4.6 Biaya dan hasil produksi menggunakan alat...............................................81
Tabel 4.7 Selisih biaya pemasangan...........................................................................81
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR NOTASI
Pertama Halaman
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Polytron adalah merk dagang dari PT. Hartono Istana Teknologi yang
berfokus pada produksi alat elektronik dan alat rumah tangga. Pada area produksi
alat rumah tangga salah satunya kulkas, proses produksi masih banyak
pada awal proses produksi yang tidak bisa dikerjakan oleh manusia secara
langsung seperti proses pembuatan inner door dan inner liner kulkas, proses
Salah satu bagian dari kulkas yang memiliki peranan sangat penting adalah
crisper glass. Crisper glass merupakan sebutan lain untuk tatakan rak pada kulkas,
terdiri dari tempered glass yang terpasang dalam frame berbahan dasar plastik
tergantung dari jenis kulkas yang diproduksi, untuk kulkas 1 pintu menggunakan
crisper glass dengan ukuran tempered glass 40,85 cm x 14 cm dan ukuran frame
42,5 cm x 15 cm. Ukuran crisper glass yang digunakan akan semakin besar jika
1
2
Crisper glass
(Sumber : Google.com )
Gambar 1.1 Crisper glass pada kulkas
glass ke frame. Saat ini proses pemasangan masih dikerjakan secara manual
tidak memadai lagi, maka direncanakanlah dengan yang lebih praktis yaitu dengan
tenaga mesin. Pemakaian mesin dalam suatu kegiatan industri menjadi hal yang
penggunaan mesin jika dibandingkan dengan tenaga manusia yaitu biayanya lebih
Dari sinilah timbul pemikiran merancang dan membuat suatu alat bantu
produksi untuk pemasangan tempered glass ke frame secara semi otomatis dengan
tempered glass sudah masuk dan dikunci oleh frame, maka sensor akan
Dalam penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Alat
Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis Sebagai Alat Bantu Produksi pada
Dalam penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Alat
Pemasang Crisper Glass Semi Otomatis Sebagai Alat Bantu Produksi pada Line
4. Pengujian alat.
4
1.4 Tujuan
Otomatis Sebagai Alat Bantu Produksi pada Line PPA (Polytron Preparation
semi otomatis sebagai alat bantu produksi pada line PPA (Polytron
waktu produksi.
Jika tujuan pembuatan alat ini mencapai hasil yang positif, maka akan
dengan mesin.
literatur dilakukan untuk menunjang metode interview dan observasi yang telah
1. Metode Eksperimen
efisien.
2. Penyusunan Laporan
a. Metode observasi
Metode observasi adalah proses pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan
cara pengamatan dan pengujian secara langsung pada media yang diamati.
b. Metode interview
yang berkepentingan.
c. Metode Literatur
Untuk memperoleh gambaran tentang isi dari laporan tugas akhir ini
BAB I PENDAHULUAN
penyusunan.
Berisi tentang alur proses, pengujian gerak jalan, menghitung biaya listrik
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pneumatik
Istilah “pneumatik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “pneuma”
yang berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan
untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah tekanan
kotoran dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas
karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industry yang
1
Wirawan dan Pramono, Bahan Ajar Pneumatik-Hidrolik,Teknik Mesin,FT UNNES,hal 458
2
Ibid ., hal. 458 .
8
(pembuangan )3.
udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat dalam ruangan yang
2. Daya tahan dan keandalan tinggi, komponen pneumatik sangat tahan lama dan
4. Sistem pneumatik lebih aman karena dapat bekerja di lingkungan yang mudah
3
Sugihartono, Dasar-dasar Kontrol Pneumatik, Tarsito, Bandung, 1985, hal 2
4
Ibid ., hal.3.
9
fungsi yang berbeda. Secara garis besar sistem elemen pada pneumatik dapat
Komponen
.
Ouput (Aktuator )
5
Sugihartono, Dasar-dasar Kontrol Pneumatik, Tarsito, Bandung, 1985, hal 4
10
disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem
bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan.
bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka
secara otomatis.
pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara
yang akan diperlukan dalam sistem peralatan (katup dan silinder pneumatik).
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu
kompresor kerja positif dan kompresor kerja dinamis. Kompresor kerja positif
terdiri dari reciprocating dan rotari, sedangkan kompresor kerja dinamis terdiri
dengan katup yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara
diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup.
Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga
terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki
mempunyai lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini
12
Prinsip kerja kompresor radial akan menghisap udara luar melalui sudu-
sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan
sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke aliran aksial yaitu searah
harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara lain tidak
dalam sistem pneumatik, mengandung kadar air rendah karna kadar air yang
gesekan antar komponen yang bergerak seperti pada katup-katup dan aktuator.
Filter udara, sebelum udara atmosfer dihisap kompresor, terlebih dahulu disaring
agar tidak ada partikel debu yang merusak kompresor. Kompresor digerakkan
selanjutnya melalui katup satu arah udara dimasukkan ke FR/L unit, yang terdiri
Tabung penampung
Filter udara
Aktuator
Pengolahan udara bertekanan diperlukan peralatan yang memadai,antara
FR/L Unit
lain . Motor/mesin
Filter Udara
Berfungsi sebagai alat penyaring udara yang diambil dari udara luar yang
Tangki Udara
sewaktu-waktu diperlukan.
Kompresor
Pemisah Air
Udara bertekanan yang keluar melalui filter masih mengandung uap air.
pemisah air.
Tabung Pelumas
aus, serta dapat mengurangi panas yang timbul akibat gesekan. Oleh
yang sudah dirancang agar air dapat terpisah udara. Air memiliki masa jenis
(Rho) yang lebih tinggi sehingga cenderung berada di bagian bawah. Untuk
menjebaknya maka instalasi pipa diberi kemiringan, air akan mengalir secara
diambil dari bagian atas instalasi agar memiliki kadar yang rendah. Secara
lengkap unit pengolahan udara bertekanan dapat dilihat dalam skema berikut.
Macam-macam konduktor :
Pipa yang terbuat dari tembaga, kuningan, baja, galvanis atau stainless
steel. Pipa ini juga disebut konduktor kaku (rigid) dan cocok untuk
Tabung ( tube) yang terbuat dari tembaga, kuningan atau alumunium. Ini
termasuk konduktor yang semi fleksibel dan untuk instalasi yang sesekali
dibongkar-pasang.
Selang fleksibel yang biasanya terbuat dari plastic dan biasa digunakan
2.3.3.2 Konektor
20
(selang atau pipa) agar tersambung erat pada bodi komponen pneumatik. Bentuk
yang akan bekerja menggerakkan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi
Katup 3/2 Way Valve penggerak plunyer, pembalik pegas termasuk jenis
piringan.
Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara kempa hanya satu
arah saja yaitu bila udara telah melewati katup tersebut maka udara tidak dapat
berbalik arah.
udara kempa yang akan keluar dari service unit dan bekerja pada sistem
pneumatik.
aliran udara kempa atau dikenal pula dengan katup cekik, karena akan mencekik
aliran udara hingga akan menghambat aliran udara. Hal ini diasumsikan bahwa
besarnya aliran yaitu jumlah volume udara yang mengalir akan mempengaruhi
penekan manual, roll, tuas, dan lain-lain. Sesuai dengan standar Deutsch Institut
fur Normung (DIN) dan ISO 1219, terdapat beberapa jenis penggerak katup,
antara lain:
26
Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan
Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk
(a) (b)
(Sumber: Bahan ajar pneumatik hidrolik:478)
Gambar 2.24 Jenis single acting cylinder (a) dan simbolnya (b)
seal, batang torak, pegas pembalik, dan silinder. Silinder ini akan bergerak bila
mendapat udara bertekanan pada sisi kiri, selanjutnya kembali oleh gaya pegas
Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Kontruksinya
(a)
(b)
(Sumber: Bahan ajar pneumatik hidrolik:478)
Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur karena adanya
udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada.
Terdiri sari beberapa bagian yaitu torak, seal, batang torak dan silinder. Sumber
energinya dapat berupa sinyal langsung melalui katup kendali atau melalui katup
π
F₁ = D² x x P x µ……………….(1)6
4
Dimana :
6
Wirawan dan Pramono, Bahan Ajar Pneumatik Hidrolik, Teknik Mesin FT UNNES, hal 494
29
3,14
F₂ = ( D² - d² ) x x P x µ…………………(2 )8
4
Dimana :
d = Diameter piston ( cm )
Banyaknya pemakain udara pada sisi ruangan yang ada batang toraknya,
7
Yuke lutfi dan Fredy Tri Prasetyo,Mesin pengepres Plastik dengan Sistem Pneumatik, Teknik
Mesin ITS Surabaya, hal 6
8
Wirawan dan Pramono, Bahan Ajar Pneumatik Hidrolik,Teknik Mesin FT UNNES,Hal 494.
9
Yuke Lutfi dan Fredy Tri Prasetyo., Op.cit,hal 6.
30
Perbandingan kompresi
101,3+ Tekananoperasi
……………(3)10
101,3
Dimana :
Dimana :
- h = Panjang langkah ( cm )
10
Sugihartono,Dasar-dasar Kontrol Pneumatik,Tarsito,Bandung,1985,hal.101
11
Ibid ., hal.101.
31
torak saat maju akan lebih kecil dibandingkan dengan saat torak bergerak
mundur.
Q
V maju = …………..(5)12
A
Q
V mundur = ……..(6)13
Aₙ
Dimana
π
Aₙ = x ( D² - d² ) ( cm ² )
4
12
Wirawan dan Pramono,Bahan Ajar Pneumatik Hidrolik,Teknik Mesin FT UNNES, hal.493
13
Ibid ., hal 493.
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Tidak
Sesuai
Pembuatan Laporan
Selesai
31
32
desain. Sistem kontrol pneumatik terdiri dari beberapa komponen sinyal dan
kontrolnya.
Gambar 3.1 Diagram rangkaian elektro pneumatik alat pemasang crisper glass
semi otomatis
33
Tabel 3.1 Simbol komponen pneumatik alat pemasang crisper glass semi otomatis
Nama komponen Bentuk simbol Fungsi
Kompresor Suplai udara
Tabel 3.2 Simbol komponen elektrik alat pemasang crisper glass semi otomatis
Nama komponen Simbol Fungsi
Push button Mengalirkan sinyal
34
Pengatur atau
penggerak masuk dan
Solenoid valve keluarnya udara
bertekanan
Berikut merupakan desain dari alat pemasang crisper glass semi otomatis.
Glass Pusher
Glass Fixture
Frame Fixture
Meja Dudukan
Gambar 3.2 Sketsa bagian-bagian alat pemasang crisper glass semi otomatis
36
Kotak Panel
Komponen utama pada alat pemasang crisper glass semi otomatis :
1. Meja dudukan
2. Frame Fixture
3. Glass Fixture
4. Glass Pusher
6. Kotak Panel
frame fixture, glass fixture,, pusher, pneumatic bracket & accessories, juga kotak
panel berisi kelistrikannya. Bagian samping dari meja dudukan dibiarkan kosong
bagian rangkanya, dan lapisan PVC 100 mm dengan ukuran 800 x 750 mm
Panjang : 1300 mm
Lebar : 750 mm
Tinggi : 750 mm
37
( Sumber :
Dokumentasi pribadi )
akan dilakukan proses pemasangan crisper glass. Terdiri dari 7 bagian yang
Frame table
Frame stopper
Frame holder
Wall reinforce
Wall
Bracket
Bahan : Akrilik 5 mm
Panjang : 484 mm
Lebar : 180 mm
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 150 mm
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 134 mm
Bahan : Akrilik 5 mm
Panjang : 36 mm , radius 19 mm
40
Panjang : 140 mm
trapesium 60 mm x 40 mm
6. Dimensi bracket
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 180 mm
Lebar : 50 mm
41
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 134 mm
tempered glass ini bersamaan dengan proses penyimpanan frame pada frame
fixture. Terdiri dari 7 bagian yang dikemudian disusun membentuk suatu kesatuan
dengan menggunakan baut dan juga lem alteco sebagai perekat agar lebih rigid /
kuat.
42
Glass table 1
Glass table 2
Reinforce
Wall
Bahan : Akrilik 5 mm
Panjang : 172 mm
Lebar : 160 mm
43
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 151 mm
3. Dimensi bracket :
Bahan : Akrilik 5 mm
Panjang : 180 mm
Lebar : 50 mm
4. Dimensi reinforce :
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 50 mm
Tebal : 20 mm
Bahan : Akrilik 10 mm
Trapesium : 105 x 65 mm
Bahan : Akrilik 10 mm
Panjang : 37 mm
Lebar : 20 mm
Panjang : 160 mm
Lebar : 51 mm
46
tempered glass agar bergerak memasuki frame. Selain itu berfungsi juga sebagai
penyeimbang agar pada saat silinder bergerak maju tempered glass akan
terdorong dengan gerakan yang lurus/ tidak melenceng. Glass pusher ini terdiri
Glass Pusher
Linear Guide
Linear Block
Panjang : 340 mm
Tinggi : 110 mm
Panjang : 55 mm
Tebal : 30 mm
48
Panjang : 280 mm
Panjang : 70 x 85 mm
Tebal : 5 mm
49
Panjang : 40 x 60 mm
Panjang : 280 x 70 mm
50
Acc 3
Acc 2
Acc 1
Connector
Bracket Pneumatik
1. Dimensi accessories 1
Tebal : 30mm
2. Dimensi accessories 2:
Panjang : 140mm
Lebar :60mm
52
3. Dimensi accessories 3 :
Tebal : 15mm
4. Dimensi connector :
Diameter : 26mm
Panjang : 60mm
Tinggi : 176mm
Merk : Festo
( Sumber : Dokumentasi
pribadi )
Bahan : HIPS
Tebal : 10mm
Tinggi : 200mm
55
( Sumber :
Dokumentasi pribadi )
( Sumber : Google.com)
Gambar 3.35 Alat Uji Push Pull Force Gauge
Dari hasil percobaan memasangkan crisper glass secara manual dengan
sebesar 0,15 yaitu koefisien gesek piston dan barrel dengan bahan polymer
π
F = D² x xPxµ
4
3,14
156, 906 N = x D² x 60N/cm² x 0,15
4
D² = √ 22,208
D = 4,7 cm
4,7 cm. Namun karena diameter silinder pneumatik yang tersedia adalah 5 cm
maka digunakan yang ada dan alat dianggap kuat dan aman.
Dibawah ini adalah gaya dorongan silinder dengan dimensi silinder yang
π
F₁ = D² x x P x µ……………….(1)
4
Dimana :
14
Festo Didactic
57
Diketahui :
D = 50 mm
P = 6 bar
Maka :
3,14
F₁ = x (5cm)² x 60 N/cm² x 0,15
4
= 176,68 N
W maju = F₁ x s
= 176,68 N x 0,15 m
= 26,5 Joule
W
P maju =
t
26,5 Joule
=
1s
= 26,5 Watt
3,14
F₂ = ( D² - d² ) x x P x µ…………………( 2)
4
Dimana :
D = Diameter piston ( cm )
58
Diketahui :
D = 50 mm
d = 32 mm
P = 6 bar = 60 N/cm²
Maka :
3,14
F₂ = x ( 5² - 3,2² ) x 60N/cm² x 0,15
4
= 104,31 N
W mundur = F₂ x s
= 104,31 N x 0,15m
= 15,64 Joule
W
P mundur =
t
15,64 Joule
=
2s
= 7,83 Watt
59
= 34,33 Watt
= 0,034 KW
Perbandingan kompresi
= 6,92
Dimana :
- h = Panjang langkah ( cm )
Diketahui :
- h = 250 mm
- n = 10
Maka :
Q
V maju = …………..(5)
A
Q
V mundur = ……..(6)
Aₙ
Dimana :
π
Aₙ = x (D² -d²) ( cm ² )
4
Diketahui :
Maka :
3,14
A= x (5 cm)² = 19,625 cm²
4
Q 53840,01cm ³ /menit
V maju = =
A 19,625 cm ²
= 2743,44 cm/menit
= 45,724 cm / detik
61
3,14
Aₙ= x ¿ = 11, 58 cm²
4
Q 53840,01cm ³ /menit
V mundur = =
Aₙ 11,58 cm ²
= 4649,39 cm/menit
= 77 cm/ detik
Pada proses ini akan dijelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan
3.5.1 Alat
Las
Bor duduk
Bor tangan
Gergaji mesin
Gerinda tangan
Kunci L
Toolbox
3.5.2 Bahan
62
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan alat ini antara lain :
Dimensi : 10 x 5 cm
besi berukuran panjang 75cm juga 2 potong besi berukuran panjang 130
Besi hollow 30 x 30
Dimensi : 3 x 3 cm
potong yang mana salah satu ujungnya di potong siku 45̊. Lalu 1 potong
45̊ juga. Hal ini bertujuan agar saat disambungkan dengan cara di las
ketebalan 10 cm. Papan PVC digunakan sebagai alas pada bagian atas
meja dudukan.
( Sumber :
Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.38 Lembaran PVC 10 mm
Akrilik
dan juga frame fixture yang kemudian akan di assembly atau dilakukan
sisi kanan – kiri dan sisi atas – bawah kotak panel. Potongan selanjutnya
Pada proses ini yang dilakukan pertama kali adalah merakit rangka meja
dudukan dengan menggunakan las listrik. Apabila rangka meja sudah siap,
lubangi besi di beberapa bagian dengan menggunakan bor tangan dengan ukuran
mata bor 9. Setelah itu dilakukan pemasangan lembar PVC alas bagian atas meja
menjadi bentuk yang sesuai dengan desain menggunakan lem alteco sebagai
meletakan tempered glass diatas glass table agar posisinya pas dengan diberikan
toleransi 0,5 mm disisi kiri dan kanannya. Apabila dirasa sudah pas dan sesuai
Pada pemasangan linear guide, sebelumnya letakan linear guide base yang
berupa plat besi diantara sisi kiri dan kanan glass fixture setelah itu letakan rail
linear guide keatas linear guide base. Apabila keduanya sudah seimbang/sesuai
masukan baut M6 ke dalam lubang-lubang yang ada pada rail linear guide dan
frame fixture menjadi bentuk yang sesuai dengan desain. Setelah itu letakan frame
dahulu dengan cara meletakan frame dan juga tempered glass diatas frame dan
glass table. Lakukan uji coba dengan menentukan tempered glass dapat masuk ke
frame dalam sekali dorongan silinder. Apabila sudah sesuai kencangkan dengan
menggunakan mata bor 17. Setelah itu dilubangi rangka meja dengan bor yang
( Sumber :
Dokumentasi Pribadi )
Gambar 3.45 Gambar Bracket Pneumatik
( Sumber :
Dokumentasi Pribadi )
Gambar 3.46 Gambar Pneumatik dan Bracket
72
( Sumber :
Dokumentasi Pribadi )
Gambar 3.48 Gambar proses pemasangan aksesoris pneumatik
Pasang solenoid valve pada rangka meja dengan menggunakan baut screw.
Setelah itu sambungkan selang angin antara solenoid valve dengan silinder
pneumatik.
( Sumber : Dokumentasi
Pribadi )
Gambar 3.49 Solenoid Valve
74
Kotak panel dipasang pada bagian belakang bawah meja dengan 2 buah
listrik.
dan komponen lain dipasang ke dalam kotak panel dengan sambungan kabelnya.
Sensor yang digunakan adalah reed switch sensor. Reed switch sensor
adalah sensor yang berfungsi sebagai saklar yang aktif atau yang terhubung
apabila di area jangkauannya terdapat medan magnet. Sensor ini akan mendeteksi
apabila silinder sudah dalam keadaan full stroke, maka sensor akan memberi
pemasangan sensor dilakukan dengan cara, kondisikan silinder dalam keadaan full
stroke, hal ini dilakukan dikarenakan settingan awal yang dibutuhkan agar
Setelah proses fabrikasi dilakukan maka didapatlah alat berikut yang siap
untuk digunakan.
( Sumber : Dokumentasi
pribadi )
76
Berikut merupakan prinsip kerja dari alat pemasang crisper glass semi otomatis
Pada saat awal pengaktifan alat pemasang crisper glass semi otomatis
terdapat langkah-langkah alur prosesnya sebagai berikut :
( a ) Langkah persiapan
Pastikan tidak ada barang di atas glass fixture dan frame fixture
Tekan tombol ON pastikan lampu merah pertanda alat aktif sudah menyala
4.1 Hasil
Setelah melewati berbagai macam tahapan dan uji coba, alat pemasang
crisper glass ini layak untuk digunakan sebagai alat bantu produksi pada line PPA
Gambar 4.1 Gambar alat pemasang crisper glass semi otomatis siap pakai.
76
77
apakah alat ini telah memiliki mekanisme yang tepat sehingga dapat mencapai
melakukan 2 kali percobaan dengan total waktu 30 detik yang mana masing
crisper glass yang diizinkan untuk digunakan sebagai media percobaan, tiap kali
melakukan percobaan hanya dilakukan pada 2 pcs crisper glass saja dengan 2 kali
percobaan maka totalnya adalah 4 pcs crisper glass. Untuk mengetahui perolehan
waktu maksimal maka lakukan pembagian antara total waktu dengan jumlah
crisper glass . Sehingga didapatkan waktu sekitar 7,5 detik untuk sekali
untuk karyawan sesuai dengan peraturan pemerintah untuk satu hari kerja yaitu 8
jam dengan waktu istirahat 1 jam kecuali hari Jumat satu setengah jam untuk
istirahat karena menghargai karyawan yang melaksanakan sholat jumat. Hari kerja
jam reguler untuk PT. Hartono Istana Teknologi - Sayung Factory adalah senin
sampai Jumat, untuk hari Sabtu, Minggu dan hari besar nasional adalah hari libur
bagi karyawan, kecuali untuk karyawan yang masuk dalam shift tertentu atau
kerja lembur. Jam kerja di PT. Hartono Istana Teknologi – Sayung Factory sendiri
terbagi menjadi non shift atau kerja reguler dan shift sesuai dengan kebutuhan jam
kerja masing – masing departemen. Berikut adalah jadwal jam kerja masing –
masing shift:
Berikut adalah rincian biaya dari pembuatan alat pemasang crisper glass
semi otomatis:
Diketahui
Jika di pabrik PT. Hartono Istana Teknologi memiliki jam kerja 16 jam per
hari dalam 22 hari kerja. Maka biaya pemakaian alat pemasang crisper glass
Manual
Didapat :
= Rp 38,3 / pcs
= Rp 48 / pcs
Untuk harga crisper glass per pcs di pasaran Rp 50.000/ pcs sedangkan harga dari
PT.HIT adalah Rp 25.000/ pcs . Sedangkan PT.HIT membeli tempered glass dan
= Rp 945.536.000 perbulan
= Rp 1.573.767.958 perbulan
Rincian Harga
Keutungan manual Rp 945.536.000
Keuntungan Rp 1.573.767.958
menggunakan alat
Selisih Rp 628.231.958
selisih nya adalah Rp 5.368.042,00 dengan biaya menggunakan alat lebih besar.
Namun apabila dilihat dari selisih produksi yang dihasilkan, yang mana dengan
waktu produksi yang sama pemasangan secara manual hanya menghasilkan 5760
pcs perhari, sedangkan alat pemasang semi otomatis ini mampu menghasilkan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
glass semi otomatis sebagai alat bantu produksi pada line PPA (polytron
bahwa :
1) Rancang bangun crisper glass semi otomatis sebagai alat bantu produksi pada
perbulan.
3) Dari semua perhitungan didapat kesimpulan bahwa alat pemasang crisper glass
85
5.2 Saran
2) Untuk mengimbangi jumlah produksi yang dikerjakan secara manual saat ini
Bahtiar, Y.L., Fredy, T.P.H., Mesin Pengepres Plastik Dengan Sistem Penggerak
Surabaya
Croser, P., dan Frank,E., 2002, Pneumatic Basic Level, Edisi 10, Festo Didactic
GmbH&Co, Dunkendorf
Fahrudin, R., 2012, Simulasi Aplikasi Elektro Pneumatik dan PLC sebagai
26 Juni 2020
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/perbedaan-sistem-pneumatik-dengan-sistem-
https://pusatlasercnc.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-Mesin-Laser-
13 Juni 2020
2020
Bandung
Waller,D., dan Werner,H., 2002, Pneumatics Workbook Basic Level, Edisi 04,
Wibowo M.A., 2007, Sistem Pneumatik pada Model Palang Pintu Otomatis
Kereta Api Satu Perlintasan, Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Teknik Mesin
89
Lampiran 2. Desain Frame Fixture
Lampiran 3.
Desain Glass
Fixture
90
Lampiran 4. Desain Glass Pusher
91
Lampiran 5. Desain Pneumatic Bracket and accesories
92
Lampiran 6.Desain Kotak Panel
93
Lampiran 7. Wiring Diagram
94
Lampiran 8. Dimensi Frame
95