Menyetujui/ mengesahkan
Pembimbing
NIP : 196004081986032010
Mengetahui
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT selalu melimpah rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Pengaruh air
Telaga Warna terhadap lingkungan sekitar” dapat diselesaikan sesuai rencana.
Penulis megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses penyelesaian
karya tulis.
Ucapan terima kasih tersebut kami tunjukan kepada yang terhormat:
1. Dra. Illah Darmilah M. Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Sumedang yang telah
bertanggung jawab terhadap segala urusan karya wisata.
2. Eres.spd, selaku wali kelas XI-1 SMA Negeri 2 Sumedang.
3. Dra. Euis Hertiana yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan karya
tulis.
4. Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing dan mendampingi selama dalam perjalanan.
5. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan
senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat
membuat dengan lebih baik lagi. Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu kami.
Sumedang, Juni 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Wilayah dieng adalah sebuah kawasan yang menakjubkan sebuah tempat yang indah
yang menyimpan berbagai keajaiban alam dan keunikan beragam budaya. Daerah Dieng ini
juga, memiliki suhu 15 drajat Celcius pada siang hari, dan pada malam hari mencapai 10 drajat
celcius.
Penulis mengambil judul ini karena merasa tertarik dengan berbagai keajaiban alam,
dan keunikan alamnya. Di sana terdapat beberapa buah telaga yang terbentuk dari bekas-bekas
kawah dan ada yang terbentuk akibat gerakan tektonik yang terjadi di wilayah tersebut
sehingga membuat cekungan dan terisi oleh air yang kemudian menjadi sebuah telaga.
Diantara obyek wisata tersebut adalah Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan
nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung. Sehingga penulis tertarik untuk
mengetahui tentang faktor apa saja yang menyebabkan timbunya warna di Telaga tersebut,
pengaruh telaga warna terhadap ekosistem disekitarnya serta upaya melestarikan Telaga warna
itu sendiri.
Jika dilihat dari beragamnya latar belakang yang telah penulis tuangkan dalam paragraf
diatas, tentunya akan sangat menarik sekali apabila penulis kaji lebih dalam tentang Telaga
Warna.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan
1.3.1 Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap objek studi yang dikunjungi di Dieng
1.3.4 Menjelaskan berbagai dampak air Telaga Tarna bagi kehidupan masyarakat sekitar dieng.
Hasil penelitian ini dapat menambah sumber bahan belajar di perpustakaan dan bermanfaat
Adalah penulis secara langsung datang melihat objek atau tempat yang akan dibuat dalam
Adalah cara yang digunakan oleh penulis dengan menggunakan buku-buku dan internet
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami karya tulis ini, maka penulis membuat
penulisan.
Sebagai kelengkapan karya tulis ini penulis menyertakan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Perjalanan Study Tour SMA Negeri 2 Sumedang dilaksanakan pada hari minggu
tanggal 14 sampai Rabu pagi. Pada pukul 15.00 kami berkumpul di mesjid Agung Sumedang,
kemudian siswa SMA Negeri 2 Sumedang melaksanakan shalat ashar.Setelah shalat kami
berkumpul di halaman mesjid Agung Sumedang untuk do’a bersama setelah itu pukul 16.00
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat"
atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah
pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng
berasal dari bahasa Sunda ("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar abad
ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten
Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung
Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api
raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas
permukaan laut. Suhu berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Pada musim
kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan
embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur,
Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.
Sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan
lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya
warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang
membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti
rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di
Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang
pertanian.
Telaga warna ini terbentuk dari danau yang berasal dari letusan gunung api, dikarenakan
masa air yang terkandung dalam perut bumi terus menerus mengalami pemanasan dari dalam
perut bumi yang mengakibatkan telaga warna tersebut kelihatan berwarna putih susu yang
Bau belerang
METODE PENELITIAN