Anda di halaman 1dari 60

Je nis - jenis

Dokumen
y an g Penti ng
K3
Di p a h a m i S uper v i s o r
(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215
i

Jenis-jenis Dokumen K3 yang


Penting Dipahami Supervisor
ii

Dokumentasi K3
Menurut Regulasi OHSAS
dan SMK3

Manajemen puncak harus


memastikan bahwa di dalam
ruang lingkup dari SMK3
didokumentasikan,
diterapkan dan dipelihara.
Pengusaha dalam melaksanakan
-OHSAS 18001
kegiatan (sebagaimana termasuk
dalam rencana K3) harus
Pendokumentasian menjadi unsur mendokumentasikan seluruh
utama dari setiap sistem manajemen kegiatannya.
dan harus dibuat sesuai dengan − PP Nomor 50 Tahun 2012
kebutuhan perusahaan. Wajib bagi
perusahaan untuk menentukan jenis
Sesuai regulasi, baik OHSAS 18001
dokumen dan pengendaliannya secara
maupun PP Nomor 50 Tahun 2012
jelas dan efektif.
tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3), pendokumentasian
SMK3 menjadi hal penting untuk
mendukung kesadaran para pekerja
dalam mencapai tujuan dan evaluasi
terhadap sistem dan kinerja K3.
iii

Dokumentasi membantu manajemen dan pekerja untuk memahami sistem,


mengomunikasikan proses dan persyaratan organisasi serta menentukan
keefektifan penerapannya. Berdasarkan OHSAS 18001-2007, terdapat hierarki
dokumen SMK3 yang harus dipahami manajemen dan pekerja.

Hierarki Dokumen SMK3

Manual SMK3
1 (Dokumen Level 1)

Prosedur
2
(Dokumen Level 2)

3 Instruksi Kerja
(Dokumen Level 3)

4 Formulir
(Dokumen Level 4)

Jenis-jenis dokumen yang penting dibuat dan dipahami manajemen dan pekerja
mencakup izin kerja; identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko; pengkajian
kecelakaan di tempat kerja dan tindak lanjut, dsb. Dokumen-dokumen tersebut
dapat berbentuk kertas maupun elektronik.

Untuk selanjutnya, dokumen-dokumen yang disyaratkan untuk SMK3 dan


standar OHSAS ini harus terkendali. Perusahaan harus menyetujui kecukupan
dokumen, meninjau dokumen secara berkala, memastikan perubahan dan status
revisi, memastikan dokumen dapat terbaca dan teridentifikasi dengan cepat,
serta mencegah dokumen yang kedaluwarsa.

Tim PT Safety Sign Indonesia


Copyright © 2018 by PT Safety Sign Indonesia
iv

DAFTAR ISI

Memahami Pentingnya
Job Safety Analysis (JSA)
dan Langkah Pembuatannya 1
7 Poin Penting Tentang Izin Kerja
(Work Permit) yang Harus Diketahui
Pekerja dan Supervisor 15
13 Poin Penting yang Harus Diketahui
Supervisor Tentang Toolbox Meeting
27
Cara Membuat Laporan
Kecelakaan Kerja yang Benar 40
1

Memahami Pentingnya Job Safety


Analysis (JSA) dan Langkah
Pembuatannya
Manajemen risiko yang efektif dimulai dengan Manajemen risiko yang efektif dimulai
dengan mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya sebelum insiden terjadi.
Sementara, banyak ahli K3 dunia memahami bahwa job safety analysis (JSA) adalah
cara tepat untuk menilai bahaya dan menentukan pengendaliannya dalam setiap
tahapan suatu proses pekerjaan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


2

Gambar 1.1 Job Safety Analysis (JSA)

Membentuk operasi kerja yang Anda sebagai supervisor dapat


sistematis, membangun prosedur menggunakan hasil analisis tersebut
kerja yang tepat dan aman serta untuk mengendalikan bahaya di
memastikan setiap pekerja sudah tempat kerja.
mendapatkan pelatihan dengan
benar dapat membantu Anda dalam
mencegah terjadinya kecelakaan Apa itu JSA?
kerja dan penyakit akibat kerja
Job safety analysis (JSA), biasa
(PAK) di tempat kerja.
disebut juga dengan job hazard
Dalam hal ini, pelaksanaan analysis (JHA) atau job task analysis
job safety analysis (JSA) menjadi (JTA) adalah teknik manajemen
cara yang efektif untuk mewujudkan keselamatan yang berfokus pada
ketiga hal tersebut melalui analisis identifikasi bahaya dan pengendalian
bahaya yang terdapat di area kerja. bahaya yang berhubungan dengan

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


3

rangkaian pekerjaan atau tugas Melalui analisis bahaya yang


yang hendak dilakukan di area kerja. sistematis mencakup identifikasi
JSA umumnya melibatkan empat bahaya dan pengendaliannya
unsur penting sebagai berikut: dalam setiap tahapan suatu proses
pekerjaan di area kerja, ini dapat
1. Langkah-langkah pekerjaan
membantu Anda menciptakan
secara spesifik
lingkungan kerja yang aman.
2. Identifikasi bahaya yang
terdapat pada setiap langkah
pekerjaan
Siapa saja yang
3. Menentukan skala bahaya atau
wajib membuat dan
urutan bahaya yang harus
menerapkan JSA?
ditangani terlebih dahulu
(atau bahkan tidak perlu Menurut Occupational Health and
penanganan) Safety Act (OHSA), JSA harus
dibuat oleh orang yang kompeten
4. Merancang dan menerapkan
yang mengetahui bahaya yang ada
pengendalian bahaya.
di tempat kerja. Biasanya, orang
kompeten yang membuat JSA adalah
foreman (mandor/pengawas) dan
supervisor.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


4

Umumnya, baik foreman atau memastikan setiap pekerja sudah


supervisor bertanggung jawab untuk mendapatkan pelatihan dengan
membuat JSA, mendokumentasikan benar, Anda dapat membantu
berkas JSA, memberi pelatihan mencegah kecelakaan kerja dan
kepada seluruh pekerja sesuai yang penyakit akibat kerja (PAK) di
tercantum di JSA, dan menegakkan tempat kerja.
prosedur kerja yang aman dan
Salah satu cara terbaik
efisien.
untuk menentukan prosedur
Namun, pekerja juga didorong kerja yang tepat adalah dengan
untuk terlibat dalam pembuatan dan melakukan analisis bahaya yang
penerapan JSA, karena mereka yang terdapat di area kerja. Supervisor
paling mengetahui tentang bahaya dapat menggunakan hasil analisis
serta bagaimana cara mengontrol tersebut untuk menghilangkan dan
dan mengendalikan bahaya yang mencegah bahaya di area kerja. Hal
terdapat di area kerja mereka. ini mungkin akan berdampak pada
berkurangnya jumlah cedera dan
PAK, berkurangnya absen pekerja,

Mengapa JSA biaya kompensasi pekerja jadi lebih

begitu penting? rendah, bahkan meningkatkan


produktivitas. JSA juga menjadi alat
Menerapkan keselamatan dan yang sangat penting untuk melatih
kesehatan kerja (K3) di perusahaan pekerja baru dalam melakukan
menjadi hal penting untuk langkah-langkah pekerjaan dengan
menciptakan lingkungan kerja aman aman.
dan menekan angka kecelakaan
kerja. Dengan membentuk operasi
kerja yang sistematis, membangun
prosedur kerja yang tepat, dan

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


5

Pekerjaan seperti apa


yang membutuhkan JSA?
Hampir semua jenis pekerjaan membutuhkan JSA. Namun, ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dalam menentukan pekerjaan yang akan di analisa,
diantaranya:

• Pekerjaan yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau PAK


• Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau PAK yang
mematikan, bahkan untuk pekerjaan yang tidak ada riwayat kecelakaan
sebelumnya
• Pekerjaan dimana satu kelalaian kecil yang dilakukan pekerja dapat
menyebabkan kecelakaan fatal atau cedera serius
• Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang telah mengalami perubahan
proses dan prosedur kerja
• Pekerjaan yang cukup kompleks dan membutuhkan instruksi tertulis

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


6

Bagaimana langkah-langkah
melaksanakan JSA yang efektif?

Langkah 1
Memilih pekerjaan yang akan dianalisis

Untuk memulai proses JSA, • Pekerjaan yang berpotensi


pilih pekerjaan atau tugas yang menyebabkan cedera serius atau
perlu dievaluasi. Memilih pekerjaan PAK yang mematikan, bahkan
untuk dianalisis mungkin terdengar untuk pekerjaan yang tidak ada
sederhana, namun dapat menjadi riwayat kecelakaan sebelumnya
pertimbangan penting ketika Anda
• Pekerjaan di mana satu kelalaian
memiliki waktu dan sumber daya
kecil yang dilakukan pekerja dapat
terbatas untuk menganalisis semua
menyebabkan kecelakaan fatal
tahapan proses pekerjaan.
atau cedera serius
Pada dasarnya, hampir semua
• Setiap pekerjaan baru atau
jenis pekerjaan membutuhkan
pekerjaan yang telah mengalami
JSA. Namun, ada beberapa faktor
perubahan proses dan prosedur
yang perlu diperhatikan dalam
kerja
menentukan prioritas pekerjaan
yang harus dianalisa terlebih dahulu, • Pekerjaan yang cukup kompleks dan
di antaranya: membutuhkan instruksi tertulis.

• Pekerjaan dengan tingkat Berbagai faktor di atas dapat mem-


kecelakaan kerja atau PAK bantu Anda menentukan pekerjaan
tertinggi apa saja yang harus diprioritaskan
dan harus dianalisa terlebih dahulu.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


7

Langkah 2
Merinci langkah-langkah pekerjaan dari awal
hingga selesainya pekerjaan

Untuk melaksanakan JSA dan pengendaliannya sesuai urutan


yang tepat dan menyeluruh, setiap pekerjaan yang dilakukan para
pekerjaan harus dirinci. Langkah- pekerja.
langkah ini tidak hanya dibuat
Perincian tugas biasanya
secara spesifik untuk satu pekerjaan
dilakukan dengan cara pengamatan
tertentu, tetapi juga khusus untuk
langsung, setidaknya satu super-
satu area kerja tertentu. Jika area
visor mengetahui tahapan peker-
kerja berubah tetapi jenis pekerjaan
jaan secara langsung dan mencatat
sama, tetap saja langkah-langkah
serangkaian tugas yang dilakukan
dari pekerjaan tersebut perlu
oleh pekerja yang terlatih dan ber-
berubah juga.
pengalaman.
Penting untuk menghindari
Pengamatan langsung ter-
merinci pekerjaan terlalu sempit
hadap pekerja yang berpengala-
(detail) atau terlalu luas. Umumnya,
man membantu memastikan bahwa
setiap pekerjaan mengandung tidak
pekerjaan dilakukan sesuai urutan
lebih dari 10 tugas perorangan. Jika
yang tepat dengan tingkat pence-
ternyata tugas perorangan pada JSA
gahan yang tinggi, ini membantu
melebihi jumlah ini, pertimbangkan
supervisor mengidentifikasi bahaya
untuk membagi pekerjaan menjadi
yang tidak terduga jadi lebih mudah.
dua atau lebih fase secara terpisah.
Hal ini juga membantu memastikan
Penting bagi supervisor untuk bahwa semua tugas, termasuk lang-
menjaga urutan tugas dengan kah yang sering terlewatkan seperti
benar guna memastikan bahwa pengaturan dan pembersihan, dapat
setiap tahap identifikasi bahaya ditinjau ulang.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


8

Ingat! Jika langkah-langkah pekerjaan tidak teridentifikasi, bahaya juga tidak


dapat diidentifikasi. Setelah pengamatan langsung selesai dilakukan, supervisor
dan pekerja yang terlibat harus melakukan peninjauan ulang temuan dan me-
mastikan bahwa semua langkah sudah teridentifikasi.

Langkah 3
Identifikasi bahaya

Setiap bahaya harus diidentifi- Identifikasi bahaya menjadi bagian


kasi sesegera mungkin setelah pen- paling penting dalam pelaksanaan
gamatan dan perincian setiap lang- JSA. Berikut beberapa hal yang
kah pekerjaan selesai dilakukan. Jika dapat Anda pertimbangkan saat
satu atau lebih langkah pekerjaan mengidentifikasi bahaya:
perlu diulang, sebaiknya lakukan
• Penyebab kecelakaan kerja
dengan segera, jika memungkinkan.
sebelumnya (jika ada)

• Pekerjaan lain yang berada di


dekat area kerja

• Regulasi atau peraturan ter-


kait pekerjaan yang hendak
dilakukan

• Instruksi produsen dalam


mengoperasikan peralatan
kerja.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


9

Supervisor juga sebaiknya mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pekerja


untuk mengidentifikasi bahaya terkait langkah pekerjaan yang dilakukan. Contoh
pertanyaan seperti:

• Apakah ada potensi bahaya terjepit atau anggota


tubuh yang terperangkap saat bekerja menggunakan
mesin atau alat bergerak/ berputar?

• Apakah peralatan yang digunakan berpotensi


menimbulkan bahaya?

• Apakah ada potensi bahaya terpeleset, tersandung


dan terjatuh?

• Apakah ada risiko terpapar panas atau dingin yang


ekstrem?

• Apakah ada potensi terpapar zat berbahaya dan


beracun, radiasi berbahaya atau bahaya listrik?

Pertanyaan yang diajukan Selanjutnya, pengendalian


harus mencerminkan bahaya yang yang tepat kemudian harus
berpotensi muncul terkait dengan dikembangkan untuk meminimalkan
lingkungan kerja dan langkah- bahkan menghilangkan potensi
langkah pekerjaan yang telah dirinci. bahaya pekerjaan demi terciptanya
Pekerja yang melakukan tugas di lingkungan kerja yang aman.
mana JSA sedang dilakukan harus
memberikan saran dan pendapat
terkait proses identifikasi bahaya.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


10

Langkah 4
Menentukan tindakan pengendalian

Setiap bahaya yang telah di- ventilasi tambahan, modifikasi


identifikasi sebelumnya tentu mem- alat, mesin atau tempat kerja
butuhkan pengendalian. Pengenda- jadi lebih aman
lian ini menjelaskan bagaimana cara 4. Pengendalian administratif –
Anda akan menghilangkan bahaya prosedur, aturan, pelatihan,
di area kerja atau bagaimana cara durasi kerja, rambu K3, poster
Anda akan mengurangi risiko cedera K3, label, dll.
secara signifikan. 5. Alat pelindung diri (APD).

Hierarki kontrol/ pengendalian


Eliminasi bahaya secara luas
bahaya adalah sebuah alat yang umum
dianggap sebagai solusi jangka
digunakan untuk mengembangkan
panjang yang paling efektif untuk
tindakan pengendalian bahaya yang
memperbaiki keselamatan kerja di
terkait dengan pekerjaan. National
perusahaan. Namun, sering kali juga
Institute for Occupational Safety
termasuk upaya pengendalian bahaya
and Health (NIOSH) membagi lima
yang paling sulit diterapkan dalam
hierarki pengendalian bahaya di
jangka pendek dan memakan biaya
tempat kerja, di antaranya:
yang mahal.
1. Eliminasi − menghilangkan
Sementara, upaya pengenda-
atau meminimalkan bahaya
lian administratif dan penggunaan
2. Substitusi − mengganti alat,
APD cenderung lebih murah dan mu-
mesin, atau bahan lain yang
dah untuk diterapkan pada awalnya,
berbahaya menjadi kurang
namun sering kali kurang efektif un-
berbahaya
tuk mengendalikan bahaya dan sulit
3. Rekayasa teknik − melakukan
dipertahankan dalam jangka panjang.
isolasi, memasang sistem

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


11

Langkah 5
Dokumentasi dan komunikasikan temuan analisis
bahaya kepada pekerja

Setelah JSA selesai di- Pasalnya, fungsi JSA sebagai


laksanakan, hasilnya harus pencegah kecelakaan kerja tidak
didokumentasikan dan diinformasi- akan efektif bila para pekerja tidak
kan kepada pekerja sehingga mengetahui dan memahami apa saja
mereka mengetahui bahaya terkait yang dijelaskan dalam JSA. Sebelum
dengan pekerjaan yang akan mereka memulai suatu pekerjaan, pastikan
lakukan dan mengetahui tindakan supervisor dan tim meninjau isi JSA
pencegahan/ pengendalian yang dan pastikan juga semua pekerja
membantu mereka agar tetap aman mengetahui bagaimana prosedur
ketika bekerja. bekerja secara aman sesuai yang
tertuang dalam JSA.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


12

Terkait hal ini, pelatihan


yang efektif dan didokumentasikan
dengan baik sangat penting untuk
memastikan para pekerja memahami
setiap bahaya dalam pekerjaan
mereka dan cara menghindarinya.

JSA harus menjadi dokumen Perubahan


ter-update yang memuat informasi
Kondisi Area Kerja
tentang risiko, document control
Jika kondisi area kerja berubah
dan informasi tentang bahaya yang
atau area kerja berpindah, supervisor
ada di lingkungan kerja maupun
atau foreman harus memperbarui
setiap langkah pekerjaan dan cara
JSA, karena potensi bahaya di area
tepat untuk mengendalikannya.
tersebut juga mungkin berbeda
serta melakukan peninjauan ulang
JSA yang telah diperbarui bersama
pekerja.

Ingat! Jika pekerja Anda


melakukan jenis pekerjaan yang sama
di dua lokasi berbeda, kemungkinan
Anda memerlukan dua JSA karena
bahaya di masing-masing area kerja
mungkin berbeda juga.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


13

Contoh formulir JSA:

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


14

Apa yang akan Anda dapat


dengan menggunakan jasa
• Lokasi pemasangan
SAFETY SIGN rambu yang tepat

ASSESSMENT? • Cara pemasangan


rambu yang benar

• Rekomendasi ukuran
& material rambu yang
sebaiknya digunakan

Call us now
(022) 8606-5300

0817-215-215

Learn more at
www.safetysign.co.id

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


15

7 Poin Penting Tentang Izin


Kerja (Work Permit) yang Harus
Diketahui Pekerja dan Supervisor
(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215
16

Bagi Anda yang bekerja di


ketinggian, ruang terbatas atau lokasi
berbahaya lainnya tentu sudah familier
dengan izin kerja atau work permit.
Mengapa pekerja perlu membuat surat
izin kerja sebelum memasuki atau
melaksanakan pekerjaan berbahaya?
Siapa yang berwenang mengeluarkan
izin kerja? Jenis pekerjaan apa saja
yang memerlukan izin kerja? Berapa
lama masa berlaku surat izin kerja?

Sebagian pekerja mungkin masih Meski perannya sangat


menganggap surat izin kerja dibuat penting, izin kerja ini jarang
hanya sebagai formalitas sebelum dilaksanakan dengan baik,
memasuki lokasi berbahaya atau bahkan beberapa bukti
melaksanakan pekerjaan tertentu. menunjukkan prosedur ini
Padahal dibalik itu, pembuatan izin tidak dilaksanakan sama sekali.
kerja sangat penting untuk menyatakan Hampir semua kecelakaan kerja
kondisi tempat dimana pekerjaan yang terjadi pada pekerjaan
tersebut dilakukan sudah aman berbahaya, ditemukan tidak ada
atau belum dan memastikan pekerja izin kerja yang dikeluarkan untuk
melakukan pekerjaannya dengan aman pekerjaan tersebut. Maka dari itu,
dan efisien sesuai prosedur keselamatan baik supervisor maupun pekerja
yang ditetapkan. Izin kerja tidak perlu memahami pentingnya izin
hanya membantu mencegah terjadinya kerja sebelum memulai sebuah
kecelakaan kerja, tetapi juga melindungi pekerjaan agar kecelakaan kerja
peralatan kerja dari kerusakan. dapat dihindari.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


17

Apa itu izin kerja (work permit)


dan mengapa diperlukan?

Izin kerja (dikenal juga


dengan istilah work permit, permit Siapa yang berwenang
to work, atau surat izin kerja aman) mengeluarkan izin kerja?
adalah sebuah dokumen atau izin
Izin kerja dikeluarkan oleh
tertulis yang digunakan untuk
pengawas/ supervisor/ pelaksana
mengontrol jenis pekerjaan tertentu
kepada subkontraktor/ mandor
yang berpotensi membahayakan
atau pekerja yang akan memasuki
pekerja. Izin kerja diperlukan untuk
area berbahaya atau melaksanakan
mengidentifikasi pekerjaan yang
pekerjaan yang dianggap
akan dilakukan, potensi bahaya yang
berbahaya. Sebelum memberikan
berhubungan dengan pekerjaan
izin kerja, pengawas/ supervisor/
yang akan dilakukan, dan tindakan
pelaksana biasanya akan melakukan
pencegahan atau pengendaliannya.
pemeriksaan terhadap hal-hal
Izin kerja juga biasanya berikut ini:
dilengkapi dengan dokumen
• Kesehatan pekerja
pendukung seperti job safety analysis
• Kelengkapan sarana dan
(JSA) dan tool box checklist. Contoh
prasarana kerja (termasuk
pekerjaan yang membutuhkan
APD yang berhubungan
izin kerja adalah pekerjaan yang
dengan pekerjaan yang hendak
mengharuskan pekerjanya masuk
dilakukan)
dan bekerja di ruang terbatas,
• Kondisi terbaru di lokasi
kegiatan memperbaiki, memelihara
pekerjaan, apakah terdapat
atau memeriksa instalasi listrik, dan
hal-hal yang membahayakan
pengoperasian alat berat.
atau tidak

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


18

• Hal-hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


di lokasi kerja tersebut

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan
pekerja dan lokasi kerja dinyatakan aman, maka izin kerja harus di tanda tangani
oleh orang yang berwenang (authority person) dan pekerja yang terlibat di
lapangan.

Kapan izin kerja


diperlukan?
Izin kerja diperlukan jika:

• Pekerjaan dilaksanakan oleh • Melakukan kegiatan perbaikan


kontraktor atau pemeliharaan peralatan
• Terdapat potensi kekurangan atau di lokasi yang mengandung
oksigen (oxygen deficiency) bahan atau kondisi berbahaya
atau kadar oksigen berlebih • Melakukan kegiatan penggalian
• Terdapat potensi atmosfer • Mengoperasikan alat berat
mudah terbakar atau meledak • Melakukan kegiatan yang
• Terdapat potensi suhu ekstrem berhubungan dengan mesin
atau tekanan tinggi berputar atau bergerak
• Terdapat paparan bahan kimia • Melakukan kegiatan yang
berbahaya dan beracun berhubungan dengan bahan
• Memasuki ruang terbatas radioaktif
• Bekerja di ketinggian • Melakukan kegiatan pengun-
• Melakukan kegiatan per- cian atau isolasi sumber energi
baikan, pemeliharaan, atau berbahaya.
pemeriksaan instalasi listrik

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


19

Apa saja jenis-jenis izin kerja yang biasanya


dibuat sebelum memulai pekerjaan?

Jenis izin kerja ditentukan peralatan yang dapat menimbulkan


berdasarkan sifat pekerjaan yang api terbuka atau sumber nyala.
akan dilakukan dan bahaya yang Contohnya pengecatan, pekerjaan
harus dikontrol atau dihilangkan. bangunan, dan pekerjaan sipil.
Pasalnya satu jenis izin kerja tidak • Izin kerja memasuki ruang
selalu berlaku untuk berbagai terbatas (confined space entry
kegiatan dan lokasi pekerjaan. permit) – Diperlukan apabila akan
Berikut jenis-jenis izin kerja yang memasuki dan melakukan pekerjaan
paling sering digunakan di tempat di ruang terbatas, seperti silo, tanki,
kerja: atau saluran tertutup.
• Izin kerja pekerjaan panas • Izin kerja pekerjaan listrik
(hot work permit) – Diperlukan (electrical work permit) –
apabila akan melaksanakan Diperlukan apabila akan melakukan
pekerjaan panas, contohnya: perbaikan, pemeliharaan, atau
pengelasan, paemotongan pemeriksaan yang berhubungan
dengan api, pengeboran logam, dengan kelistrikan.
dan sandblasting. • Izin kerja khusus (special
• Izin kerja pekerjaan dingin permit) – Diperlukan apabila akan
(cold work permit) – Diperlukan melaksanakan pekerjaan melibatkan
apabila akan melaksanakan kondisi berbahaya, seperti bekerja
pekerjaan yang berhubungan dengan paparan bahan radioaktif,
dengan pekerjaan perbaikan, bekerja di ketinggian, penggalian,
pemeliharaan, atau konstruksi atau melaksanakan pekerjaan
yang sifatnya tidak rutin (sesuai dengan tingkat potensi bahaya
ketentuan pekerjaan tersebut) tinggi lainnya.
dan tidak menggunakan

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


20

Informasi apa saja yang harus tercantum


dalam surat izin kerja?

Surat izin kerja harus memuat beberapa informasi mencakup:

• Nama pekerja (bisa lebih dari • Tindakan pencegahan yang


satu pekerja) diperlukan
• Detail lokasi pekerjaan • Alat pelindung diri yang
• Pekerjaan yang akan dilakukan dibutuhkan
• Tanggal dan waktu pekerjaan • Peralatan darurat yang
(waktu memulai dan dibutuhkan
berakhirnya pekerjaan) • Nomor telepon darurat
• Daftar potensi bahaya dan lokasi telepon terdekat
• Daftar persiapan, seperti diletakkan
kelengkapan peralatan • Tanda tangan orang yang
yang diperlukan, pengujian berwenang/ petugas yang
atmosfer, isolasi sumber mengeluarkan izin kerja (bisa
energi berbahaya, dll. lebih dari satu)
• Detail urutan prosedur kerja

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


21

• Tanda tangan pekerja


(bisa lebih dari satu) yang
menunjukkan bahwa mereka
sudah memahami bahaya
yang terlibat dan mengetahui
tindakan pencegahan yang
harus dilakukan
• Tanggal dan waktu izin kerja
dikeluarkan.

Berapa lama masa berlaku izin kerja?


Izin kerja harus dibuat secara Izin kerja sebelumnya harus diganti
spesifik dan hanya berlaku bila dengan izin kerja baru atau bila ada
kondisi pekerjaan tidak berubah. perubahan lingkungan dianggap
Izin kerja biasanya hanya berlaku tidak berpengaruh secara signifikan
singkat, selama 8 jam atau satu shift, terhadap keselamatan kerja, maka
dan berlaku tidak lebih dari satu izin kerja dapat dipergunakan
hari. Rentang waktu yang ditetapkan kembali.
dalam izin kerja biasanya dimulai
Apabila pekerjaan yang
pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00
sedang berlangsung memerlukan
waktu setempat atau jam kerja yang
perpanjangan waktu melebihi
berlaku di tempat tersebut.
waktu yang telah ditetapkan
Bila kondisi lingkungan pada surat izin kerja, Anda harus
pekerjaan berubah (hujan, memperbaharuinya dan disahkan
pergantian shift, dll.), maka izin oleh pengawas pekerjaan di lokasi
kerja harus diperiksa kembali sesuai tersebut.
kondisi lingkungan kerja saat itu.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


22

Bagaimana prosedur pembuatan izin kerja?

Izin kerja biasanya dibuat


rangkap tiga, yakni untuk pengawas
K3/ supervisor, pemohon (dipajang
di tempat kerja) dan dipajang di
permit board. Setelah pekerjaan
selesai dilakukan, salinan izin kerja
disimpan manajemen K3 perusahaan
untuk keperluan audit, apakah
persyaratan izin kerja yang selama Dalam membuat atau

ini diterapkan sudah terpenuhi atau mengeluarkan izin kerja, pekerja

belum. atau supervisor juga harus cermat


dan teliti, pasalnya banyak dari
Izin kerja harus dibuat
mereka yang belum kompeten
sebelum pekerja memulai pekerjaan
memahami pentingnya izin kerja
yang dianggap berbahaya. Izin kerja
dimasukkan ke dalam program K3 di
harus diserahkan kembali kepada
tempat kerja. Ada beberapa faktor
orang yang berwenang (yang
yang menyebabkan sistem izin kerja
mengeluarkan surat tersebut) saat
di perusahaan tidak efektif:
pergantian shift atau saat pekerjaan
selesai dilaksanakan. • Jenis atau format izin kerja
tidak mencakup semua potensi
bahaya
• Prosedur penerbitan izin kerja
tidak memadai

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


23

• Orang yang menandatangani izin


kerja tidak memeriksa kondisi
operasi di lapangan, apakah sumber
energi berbahaya sudah benar-benar
diisolasi atau pengujian atmosfer
sudah dilakukan
• Pekerja tidak mengikuti atau
memahami persyaratan izin kerja,
terutama perihal masa berlaku izin
kerja
• Manajemen K3 perusahaan tidak
melakukan audit ter-hadap sistem
izin kerja
• Izin kerja baru dibuat setelah
pekerjaan dimulai atau sedang
Intinya, izin kerja merupakan
berlangsung
alat yang efektif untuk
• Petugas yang bertanggung jawab
membantu mengidentifikasi
tidak memeriksa kondisi operasi di
dan mengendalikan bahaya,
lapangan setelah izin dikeluarkan
mencegah cedera, dan
• Sistem izin kerja yang terlalu rumit.
menghindari kecelakaan
fatal di tempat kerja. Semua
pekerja harus memahami
persyaratan izin kerja
dan mengapa izin kerja
diperlukan sebelum memulai
pekerjaan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


24

Contoh formulir izin kerja umum (general work permit form):

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


25

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


26

rambu K3

?
Ingin memasang

dengan posisi, ketinggian, dan

jarak baca yang tepat

Hubungi Kami Sekarang!

022-8606-5300
(022) 8606-5300
I 0817-215-215
www.safetysign.co.id I www.safetysign.co.id
www.safetyposter.co.id | 0817-215-215
27

13 Poin Penting yang Harus


Diketahui Supervisor Tentang
Toolbox Meeting
Toolbox meeting (disebut juga safety morning talk atau safety talk)
adalah pertemuan yang dilakukan rutin antara supervisor dengan
para pekerja atau karyawan untuk membicarakan hal-hal mengenai
K3, entah tentang isu terbaru, regulasi, prosedur kerja, alat pelindung
diri, potensi bahaya, dll.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


28

Mengapa toolbox meeting Dalam Sistem Manajemen


begitu penting dan harus Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilakukan secara rutin sebelum (SMK3), toolbox meeting merupakan
bekerja? Bukankah pekerja program K3 yang wajib disusun
sudah mendapatkan pelatihan oleh setiap perusahaan yang
formal mengenai Keselamatan menerapkan SMK3 tersebut. Toolbox
dan Kesehatan Kerja (K3)? Ya, meeting sangat penting dilakukan
meskipun para pekerja sudah perusahaan sebagai upaya untuk
mendapatkan pelatihan formal melindungi pekerja dari cedera dan
K3 sesuai bidang pekerjaannya, meminimalisasi bahkan menghindari
Anda sebagai supervisor juga wajib kecelakaan kerja, sehingga kerugian
mengingatkan kembali para pekerja fatal pada peralatan kerja maupun
akan pentingnya K3 melalui toolbox pekerja dapat dihindarkan.
meeting.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


29

Pada dasarnya, toolbox


meeting bertujuan untuk
menginformasikan bahaya yang
terdapat dalam suatu pekerjaan 13 Poin Penting yang
dan cara mengantisipasinya. Harus Diketahui
Supervisor Tentang
Topik yang paling sering dibahas
Toolbox Meeting
biasanya mengenai peringatan
untuk mengutamakan keselamatan
Agar pelaksanaan toolbox
diri dengan cara mengenakan alat
meeting di perusahaan Anda berjalan
pelindung diri (APD) dan peralatan
lancar dan efektif, ada baiknya
sesuai dengan pekerjaan.
setiap supervisor memahami 13 poin
Peran penting toolbox penting mengenai toolbox meeting di
meeting inilah yang menjadi alasan bawah ini:
mengapa materi toolbox meeting
perlu disampaikan secara rutin dan
berulang-ulang. Pengulangan ini
bukan berarti para pekerja dianggap
belum tahu, tetapi inilah salah satu
cara untuk terus mengingatkan
mereka akan pentingnya penerapan
K3 dalam pelaksanaan pekerjaan
dan juga merupakan salah satu
proses pembentukan budaya K3 di
perusahaan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


30

1. Seberapa sering kita


harus melakukan
toolbox meeting? 3. Kapan waktu terbaik
melaksanakan toolbox
Disarankan melakukan meeting?
toolbox meeting secara berkala,
misalnya seminggu sekali, Pilihlah waktu yang

sehingga pekerja menjadi tidak mengganggu aktivitas

terbiasa dan menjadikan kerja dan dimana pikiran serta

pertemuan ini sebagai bagian konsentrasi pekerja masih

dari rutinitas kerja. segar dan fokus. Pagi hari


sebelum memulai pekerjaan
adalah waktu yang tepat untuk
2. Dimana lokasi yang melaksanakan toolbox meeting.
tepat melaksanakan
toolbox meeting?
4. Berapa lama waktu
Pilihlah tempat yang
pelaksanaan toolbox
nyaman dan bebas dari
meeting?
gangguan. Mungkin Anda
tidak ingin para pekerja sulit “Keep It Short & Simple

berkonsentrasi dan melewatkan (KISS)” adalah moto yang harus

pesan keselamatan yang Anda Anda pegang. Sampaikan pesan

sampaikan karena lokasi yang keselamatan dengan ringkas,

bising, lokasi terlalu panas atau padat, dan jelas. Durasi

dingin. Jadi, pastikan di tempat pelaksanaan toolbox meeting

yang Anda pilih, semua pekerja idealnya berlangsung antara

yang hadir dapat mengikuti 5-15 menit. Sebagian besar

pertemuan dengan efektif. supervisor melaksanakannya


dalam waktu 10 menit.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


31

5. Materi atau topik keselamatan apa


yang sebaiknya dibahas?
Sebaiknya Anda memilih topik yang berhubungan dengan pekerjaan
yang akan dilakukan. Dalam menentukan topik toolbox meeting, Anda dapat
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
• Potensi bahaya apa yang • Pedoman kerja yang berkaitan
terkait pekerjaan yang dengan pekerjaan yang akan
akan dilakukan dilakukan
• Kecelakaan kerja atau • Alat pelindung diri apa yang
near misses apa yang harus digunakan terkait
sering atau pernah terjadi pekerjaan yang akan dilakukan.
terkait pekerjaan yang
akan dilakukan

Isu atau informasi terbaru mengenai K3 atau berhubungan dengan


pekerjaan yang akan dilakukan juga bisa dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan topik toolbox meeting. Misalnya, ada regulasi terbaru
mengenai bekerja di ketinggian, jika hal itu berhubungan dengan pekerjaan
yang akan Anda lakukan, Anda bisa menjadikan topik tersebut sebagai
materi toolbox meeting.

6. Apakah supervisor harus memilih satu topik


pembahasan saja?
Ya, topik pembahasan toolbox meeting harus spesifik. Penyajian
materi yang bertele-tele hanya akan membuat suasana pertemuan jadi
membosankan. Misalnya, Anda ingin membahas mengenai bahaya di
tempat kerja, mungkin Anda bisa menentukan bahaya yang lebih spesifik
seperti terpeleset atau bahaya terkena jatuhan benda dari atas dan cara
pengendaliannya.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


32

7. Berapa lama persiapan


yang harus supervisor
lakukan untuk
melakukan toolbox
meeting?
Tidak banyak, namun
bukan berarti Anda tidak
8. Apakah dalam
mempersiapkannya sama se-
penyampaian materi,
kali. Setelah memilih topik, supervisor hanya perlu
pastikan Anda telah mengetahui membacakan poin-poin
dan memahami pedoman K3 yang telah ia buat?
terkait topik yang diangkat dan
Mungkin ini cara
buatlah catatan berupa poin-
sederhana, namun bukan ide
poin penting mengenai materi
yang baik. Penyampaian materi
toolbox meeting. Anda bisa
dengan cara membacakan akan
berdiskusi dengan supervisor
membuat penyajian materi
lain untuk meminta saran
jadi membosankan dan tidak
tentang hal-hal apa saja yang
efektif. Cobalah sebisa mungkin
sebaiknya disertakan dalam
untuk menyampaikan materi
catatan.
dengan kata-kata Anda sendiri
dengan menjadikan poin-poin
yang telah Anda buat sebagai
referensi saja. Maka dari itu,
sangat penting bagi seorang
supervisor untuk memahami
materi yang akan ia bahas pada
toolbox meeting.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


33

9. Apakah menggunakan alat bantu visual


dalam penyampaian materi dibolehkan?
Tentu saja. Alat bantu
visual dalam sebuah presentasi
bisa menjadi sarana yang ampuh
dan efektif untuk meningkatkan
dampak atau pengaruh terhadap
audiensi (pekerja). Penggunaan
kata dan visual yang sesuai bisa Misalnya, jika Anda ber-
menguatkan pesan yang ingin bicara tentang perkakas tangan
disampaikan dalam presentasi. yang rusak atau berbahaya,
Untuk toolbox meeting, Anda Anda bisa menunjukkan
dapat menggunakan alat contohnya kepada pekerja. Jika
bantu visual berupa gambar, topik pertemuan membahas
grafik, video, atau peralatan tentang cara mengoperasikan
pendukung yang berhubungan forklift, ada baiknya Anda
dengan topik toolbox meeting. menunjukkan bagaimana hal itu
harus dilakukan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


34

10. Apakah supervisor


harus mengajak para
pekerja terlibat dalam
diskusi?
11. Apa yang harus
Ya, Anda harus mengajak dilakukan supervisor
para pekerja untuk lebih aktif untuk menanggapi
pertanyaan yang
menyampaikan pendapat dan
diajukan pekerja?
mengajukan pertanyaan dalam
toolbox meeting. Anda bisa Jika pertanyaan yang
meminta pendapat mereka mereka ajukan relevan dengan
mengenai topik yang dibahas. topik yang dibahas dan Anda
Selalu respons setiap pertanyaan mengetahui jawabannya,
yang diajukan oleh pekerja. berikanlah respons terbaik
Ini penting, bagaimanapun untuknya. Namun, jika Anda
keaktifan pekerja dalam toolbox tidak mengetahui jawabannya,
meeting dapat mencerminkan katakan padanya bahwa Anda
kepedulian mereka mengenai akan mencari tahu terkait
penerapan K3 di tempat pertanyaan tersebut dan akan
kerjanya. memberikan jawaban pada
toolbox meeting berikutnya.

Lain halnya jika


pertanyaan tidak relevan
dengan topik bahasan, katakan
pada pekerja tersebut bahwa
Anda akan membahas secara
pribadi setelah toolbox meeting
selesai.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


35

12. Haruskah supervisor mendokumentasikan


pelaksanaan dan kehadiran pekerja?
Ya, setiap pekerja Follow up pertanyaan yang
yang menghadiri pertemuan tidak bisa dijawab saat toolbox
harus menandatangani meeting. Pastikan toolbox meet-
formulir toolbox meeting ing terdokumentasikan dengan
yang telah disediakan. Anda baik, seperti foto pelaksanaan dan
sebagai supervisor juga harus absensi pekerja yang hadir. Doku-
membuat MOM (Minutes mentasi pelaksanaan toolbox meet-
of Meeting) dari topik yang ing dapat digunakan sebagai bukti
didiskusikan, termasuk keluhan, bahwa pekerja telah mendapatkan
permasalahan, dan saran dari informasi keselamatan secara spe-
audiensi, serta pastikan Anda sifik, juga sebagai pedoman mem-
menindaklanjutinya. berikan pelatihan kepada pekerja.

13. Adakah saran agar toolbox meeting lebih


efektif?
Berikut adalah teknik yang dapat digunakan
supervisor agar pelaksanaan toolbox meeting lebih efektif,
antara lain:

Prepare (Lakukan persiapan Pinpoint (Fokuslah pada tujuan


sebaik mungkin, cari referensi dan tetaplah sederhana, berikan
sebanyak-banyaknya dan paha- poin-poin kunci. Jangan membuat
mi materi toolbox meeting yang bosan audiensi dengan memberi
akan Anda sampaikan) penjelasan yang menyeluruh dalam
satu sesi. Fokus pada satu topik
pembahasan)

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


36

Personalize (Jalin komunikasi Prescribe (Pastikan Anda


dua arah antara supervisor menyampaikan topik pem-
dengan pekerja dan sesekali bahasan secara tepat
menggunakan humor. Ini akan kepada audiensi tentang apa
menjadikan pertemuan lebih yang seharusnya dan tidak
akrab dan hangat serta menjaga seharusnya dilakukan agar
audiensi tetap memperhatikan mereka dan rekan kerjanya
Anda. Hal ini juga memungkinkan bekerja dengan aman dan
mereka untuk lebih mengingat selamat)
apa yang telah dibahas)
Sebagai supervisor, pastikan
Pictorialize (Sajikan materi Anda memahami poin-poin
toolbox meeting tidak hanya penting mengenai toolbox
secara lisan, namun dalam meeting di atas. Meski hanya
bentuk visual juga. Gunakan berlangsung dalam hitungan
alat bantu visual, berupa menit, pelaksanaan toolbox
gambar, grafik, video, atau meeting harus dipersiapkan
peralatan pendukung lainnya sebaik dan se-efektif mungkin.
bila memungkinkan) Pastikan para pekerja yang
terlibat memahami penjelasan
Anda pada toolbox meeting.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


37

Cheklist panduan pelaksanaan toolbox meeting:

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


38

Contoh formulir toolbox meeting:

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


39

“Produk Safety Sign


Indonesia sesuai
dengan standar K3
dan membantu sekali

Rambu
program perusahaan
Temukan
dalam promosi K3”
– Maria Shafa, PT PJB UP yang Sesuai untuk
Muara Karang.

Promosi K3
Anda !
Hanya di Sini
(022) 8606-5300

0817-215-215

www.safetysign.co.id
(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215
40

Cara Membuat Laporan


Kecelakaan Kerja yang Benar
Kecelakaan kerja baik kategori minor maupun mayor harus dicatat,
dilaporkan dan dibuat laporannya untuk memastikan bahwa
perusahaan memiliki tindakan pencegahan kecelakaan terbaru
dan risiko terjadinya kecelakaan serupa terulang kembali dapat
diminimalkan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


41

Gambar 4.1 Cara Membuat Laporan Kecelakaan Kerja

Apakah pekerja harus keselamatan kerja secara umum.


melaporkan setiap kecelakaan Semua kejadian yang berkaitan
yang terjadi? Kecelakaan kerja dengan kedua hal tersebut perlu
seperti apa yang harus dilaporkan? dicatat dan diselidiki (investigasi)
Mengapa kecelakaan kerja harus guna menentukan tindakan
dibuat laporannya? Bagaimana cara perbaikan dan mencegah kejadian
membuat laporan kecelakaan kerja serupa kembali terjadi di masa
yang benar? mendatang.

Near miss atau kecelakaan Laporan kecelakaan kerja ini


kerja dapat dikatakan sebagai tolak yang digunakan sebagai alat untuk
ukur dalam menilai tingkat kinerja mencatat kejadian beserta kronologi

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


42

kejadian kecelakaan kerja maupun Laporan kecelakaan kerja ini


near miss. Laporan kecelakaan memiliki peranan sangat penting.
kerja biasanya mencakup tempat, Tidak ada suatu kejadian atau
waktu, pekerjaan, alat/ mesin, kecelakaan yang dapat diabaikan.
bahan, penyebab kejadian, kerugian Setiap kecelakaan kerja baik
yang ditimbulkan hingga tindakan kategori minor, sedang maupun
perbaikan dan pencegahan yang mayor harus dibuat laporannya
harus dilakukan. secara menyeluruh.

Kecelakaan kerja yang tidak dilaporkan


akan berkembang ibarat kanker pada
tubuh manusia.

Apabila kecelakaan kerja Namun sayangnya, pelaporan


sudah terjadi, supervisor harus kecelakaan kerja di perusahaan
memberikan respons dengan cepat. sering kali tidak berjalan dengan
Supervisor harus menyusun sebuah semestinya. Tidak sedikit pekerja
laporan kecelakaan kerja yang baik atau bahkan atasan yang tidak
dengan memasukkan semua data melaporkan suatu kecelakaan,
yang terkait. karena alasan:
1. Memelihara catatan yang
Setiap pekerja yang mengalami
bersih dari noda kecelakaan
kecelakaan kerja, baik cedera kecil
kerja
maupun cedera serius/ fatal, harus
2. Menganggap sepele cedera
melaporkan kejadian tersebut
ringan
kepada atasannya (supervisor).
3. Mengabaikan tanggung jawab
Hal ini untuk memudahkan dalam
4. Kurang memahami akibat akhir
membuat laporan kecelakaan kerja.
suatu kecelakaan kerja.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


43

Inilah mengapa komitmen dan kerja sama antara pekerja dan manajemen
memegang peranan penting dalam pelaporan kecelakaan kerja. Baik pekerja
maupun manajemen harus diberi informasi yang tepat oleh pimpinan mengenai
peraturan pelaporan, pencatatan, cara pelaporan dan membuat laporan
kecelakaan kerja.

Tipe kecelakaan kerja seperti apa


yang harus dilaporkan?

Tipe atau jenis kecelakaan di tempat kerja yang sebaiknya


dilaporkan antara lain:

1. Kecelakaan kerja yang menimbulkan:

• Kematian

Semua kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada


pekerja maupun non pekerja harus dilaporkan jika kecelakaan
yang terjadi ada hubungannya dengan pekerjaan, termasuk
tindakan kekerasan fisik terhadap seorang pekerja.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


44

• Cedera

− Patah tulang, selain jari − Cedera kepala (seperti scalpings)


tangan, ibu jari dan jari kaki yang memerlukan perawatan di
rumah sakit
− Amputasi lengan, tangan,
salah satu jari tangan atau − Kehilangan kesadaran yang
kaki, ibu jari, tungkai kaki, disebabkan cedera kepala atau
kaki dari pangkal paha ke asfiksia (kegagalan bernapas
bawah dan kaki dari mata secara spontan dan teratur)
kaki ke bawah
− Cedera lain yang timbul akibat
− Kehilangan penglihatan per- bekerja di ruang terbatas
manen atau kehilangan (confined space), yang mengarah
efisiensi penglihatan pada hipotermia, penyakit
akibat panas atau memerlukan
− Luka bakar yang menyebab-
resusitasi atau perawatan rumah
kan kerusakan organ dalam
sakit selama lebih dari 24 jam.
− Luka bakar serius (mencakup
lebih dari 10% tubuh atau
merusak mata, sistem
pernapasan atau organ vital
lainnya)

• Cedera yang mengakibatkan seseorang tidak dapat melakukan


pekerjaannya secara normal selama tujuh hari atau lebih.

• Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan

Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan tercantum dalam


PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980 tentang kewajiban melaporkan
PAK.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


45

2. Ledakan, kebakaran, 3. Kejadian berbahaya lainnya


runtuhnya sebagian atau yang dapat mengakibatkan
keseluruhan struktur atau berpotensi
bangunan atau kebocoran mengakibatkan kecelakaan
gas. kerja atau near miss.

Mengapa kecelakaan kerja harus dibuat laporannya?

Setiap organisasi harus memiliki kemampuan untuk membuat laporan


kecelakaan kerja dan menggunakan informasi yang terdapat di dalamnya
untuk perbaikan keselamatan kerja berkelanjutan dan meningkatkan
kinerja keselamatan kerja.

Gambar 4.2 Manfaat Membuat Laporan Kecelakaan Kerja

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


46

Laporan kecelakaan kerja akan memberikan informasi kepada Anda


tentang semua kecelakaan kerja yang telah terjadi dalam periode tertentu dan
kecelakaan kerja terbanyak yang terjadi saat itu, ini memungkinkan Anda untuk
menemukan akar penyebab dari kecelakaan tersebut dan menentukan tindakan
perbaikan yang diperlukan.

Berikut manfaat-manfaat membuat laporan kecelakaan kerja:


• Meningkatkan kesadaran akan • Memperbaiki kinerja ke-
pentingnya keselamatan dengan selamatan kerja
lengkapnya data kecelakaan
• Mengukur kinerja pekerja
• Mengetahui potensi bahaya baru
• Menentukan tingkat premi
atau tersembunyi di tempat kerja
asuransi
• Mengetahui akar penyebab ke-
• Mencegah kecelakaan yang
celakaan kerja
sama kembali terjadi di masa
• Memudahkan dalam menentukan mendatang
tindakan perbaikan berkelanjutan
• Memenuhi persyaratan undang-
• Mengukur keefektifan program undang keselamatan kerja yang
keselamatan kerja berlaku.

5 Langkah Penting yang Tidak Boleh Anda Abaikan dalam


Membuat Laporan Kecelakaan Kerja

Laporan kecelakaan perlu menyertakan semua informasi penting tentang


kecelakaan kerja atau near miss. Proses penulisan laporan dimulai dari
menemukan fakta dan diakhiri dengan rekomendasi untuk mencegah kecelakaan
serupa terjadi kembali di masa mendatang.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


47

Gambar 4.3 Cara Membuat Laporan Kecelakaan Kerja

Pembuatan laporan kecelakaan kerja melibatkan lima langkah penting,


di antaranya:

1. Respons dengan segera


Bila memungkinkan, peker- Jika kecelakaan kerja terjadi,
ja yang mengalami kecelakaan tanggung jawab pertama supervisor
harus melapor kepada atasan adalah memastikan bahwa
sesegera mungkin. Namun bila perawatan medis atau pertolongan
pekerja tersebut harus segera pertama sudah diberikan kepada
mendapatkan perawatan medis, korban. Ini untuk menentukan
rekan kerja yang melihat kejadi- apakah cedera yang dialami pekerja
an secara langsung bisa melapor- cukup serius atau tidak dan tindakan
kannya kepada atasan. medis apa yang dibutuhkan.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


48

Selain itu, jika bahaya masih ada di area terjadinya kecelakaan,


supervisor juga perlu mengamankan lokasi kejadian dan mengendalikan
bahaya tersebut dengan segera. Perusahaan Anda harus memiliki prosedur
tanggap darurat yang baik jika kecelakaan kerja terjadi.

2. Temukan fakta
Begitu ada laporan kecelakaan kerja, korban sudah mendapatkan
pertolongan pertama atau perawatan medis, dan tempat kejadian sudah
dipastikan aman, investigasi kecelakaan kerja di lokasi kejadian harus
segera dilakukan oleh supervisor, korban (bila memungkinkan), saksi ahli
teknis (orang yang mengetahui pekerjaan tersebut), dan departemen K3
(bila diperlukan).

Investigasi kecelakaan harus dilakukan dengan cepat setidaknya dalam


waktu 1x24 jam setelah kejadian. Daftar yang harus ditinjau ulang meliputi:
• Tanggal, waktu dan lokasi • Kondisi/ keadaan yang ada

spesifik kecelakaan (termasuk tugas, peralatan,

• Nama korban, jabatan, perlengkapan, material, APD

departemen dan atasan yang dll.)

bersangkutan • Luka/ cedera yang ditimbulkan

• Nama dan data diri para saksi (termasuk bagian tubuh yang

• Kejadian-kejadian sebelum terluka dan penyebab dari cedera

kecelakaan terjadi tersebut)

• Tugas spesifik apa yang sedang • Jenis perawatan medis/

dilakukan oleh korban pada pengobatan untuk luka/ cedera

saat itu • Gambar-gambar rekonstruksi

• Kondisi lingkungan (misalnya kecelakaan

lantai licin, pencahayaan tidak • Kerusakan peralatan, material

memadai, kebisingan, dll.) dan lain-lain.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


49

3. Tentukan urutan kejadian kecelakaan


Berdasarkan fakta yang ditemukan, saatnya supervisor untuk menentukan
urutan kejadian. Dalam laporan, jelaskan urutan kejadian secara detail,
termasuk:

• Kejadian penyebab kecelakaan

Apakah pekerja berjalan, berlari, membungkuk, mengangkat,


mendorong, menggunakan alat, menangani bahan berbahaya dll.?

• Kejadian pada saat kecelakaan

Apakah pekerja tertabrak benda atau terjebak/ terperangkap di


antara benda? Apakah pekerja jatuh pada tingkat yang sama atau
dari ketinggian? Apakah pekerja menghirup uap beracun atau terkena
percikan bahan kimia berbahaya?

• Kejadian sesaat setelah kecelakaan

Apa yang pekerja lakukan: Memegang lututnya? Berjalan pincang?


Memegang lengannya? Mengeluh nyeri punggung? Menutup luka
berdarah dengan tangan?

Supervisor perlu juga Untuk mendeskripsikan


mendeskripsikan bagaimana urutan kejadian, Anda dapat
rekan kerjanya merespons ke- menggunakan diagram atau
celakaan yang terjadi. Apa- menyertakan foto tentang ke-
kah mereka segera memanggil celakaan sehingga seseorang
bantuan, memberikan perto- yang melihat laporan dapat
longan pertama, mematikan dengan mudah memahami dan
perlengkapan, memindahkan membayangkan tentang apa
korban dll. yang sedang terjadi.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


50

4. Analisis kecelakaan
Setelah mengetahui bagaimana kecelakaan bisa terjadi, Anda juga harus
melakukan analisis mendalam mengenai penyebab kecelakaan. Hal ini
diperlukan untuk menentukan tindakan perbaikan atau pengendalian
kecelakaan yang efektif. Penyebab kecelakaan kerja tersebut meliputi:
• Penyebab utama (penyebab langsung), misalnya tumpahan di lantai
sehingga menyebabkan terpeleset dan terjatuh.

• Penyebab sekunder (penyebab tidak langsung), misalnya pekerja


tidak menggunakan sepatu keselamatan yang sesuai potensi bahaya
atau membawa tumpukan barang yang menghalangi pandangan.

• Faktor lain yang berkontribusi, misalnya tidak ada rambu K3 di area


kerja, kurangnya pelatihan pekerja, beban pekerjaan, mengabaikan
prosedur dll.

5. Tentukan tindakan perbaikan


secara komprehensif

Rekomendasi untuk tindakan perbaikan dapat mencakup tindakan


perbaikan secara langsung ataupun jangka panjang, seperti:
• Pelatihan pekerja tentang mengevaluasi bahaya lain dalam
prosedur bekerja aman pekerjaan tertentu dan melatih
• Kegiatan pemeliharaan pekerja terkait bahaya tersebut
peralatan rutin untuk menjaga • Rekayasa teknik untuk membuat
kondisi operasi tetap baik pekerjaan jadi lebih aman atau
• Evaluasi prosedur kerja dengan pengendalian administratif
rekomendasi perbaikan mungkin termasuk mengubah
• Melakukan analisa bahaya cara melakukan pekerjaan,
(job hazard analysis) untuk rotasi kerja dll.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


51

Poin penting:
• Laporan kecelakaan kerja yang sudah dibuat selanjutnya
dilaporkan kepada manajemen perusahaan, Departemen
Tenaga Kerja setempat dan perusahaan asuransi.

• Sesuai regulasi PERMENAKER No. PER.03/MEN/1998


tentang tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan, laporan kecelakaan kerja dari pimpinan
unit perusahaan selanjutnya disampaikan kepada
Departemen Tenaga Kerja setempat dalam waktu 2x24
jam. Dapat disampaikan secara lisan sebelum dilaporkan
secara tertulis.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


52

Contoh laporan kecelakaan kerja:

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


53

Dapatkan Safety Poster


yang sesuai dengan keadaan
dan keperluan perusahaan Anda

(022) 8606-5300

Hanya di Sini 0817-215-215

www.safetyposter.co.id

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


54

LEARN MORE

Untuk mendapatkan informasi terbaru, artikel,

produk, dan promo menarik seputar K3LH, kunjungi

www.safetysign.co.id & www.safetyposter.co.id.

Tentang PT Safety Sign Indonesia

PT Safety Sign Indonesia adalah perusahaan


penyedia produk dan jasa yang berhubungan dengan

kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan Hidup (K3LH), mulai dari perencanaan,

pembuatan desain, produksi, hingga instalasi.

Produk dan jasa tersebut antara lain safety sign,

safety sign assessment, safety sign installation, safety

poster, safety sticker, safety handbook, dan media visual

K3 lainnya.

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215


55

Image Source:

Gambar 1.1 gharpedia.com


Gambar 4.1 sfmic.com
Gambar 4.2 heflo.com
Gambar 4.3 cgatechnology.com

Copyright © 2018 by PT Safety Sign Indonesia. ALL RIGHTS RESERVED

(022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id | 0817-215-215

Anda mungkin juga menyukai