Commitment ➢ Sebagian besar tenaga kerja di Jabar bekerja di sektor informal ➢ Angka pengangguran didominasi oleh lulusan SMA dan SMK , disebabkan skill lulusan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Masalah Utama : Tidak cocoknya skill dan pendidikan tenaga kerja dengan kebutuhan dunia usaha strategi pembelajaran TVET (Technical and Vocational Education Training) Peran : Mengembangkan rerangka kerja, Peran : Mengawasi pelaksanaan, supervisi, dan masukan Komite Vokasi: Local Government, Private Sector, Industry Sector, Non- Governmental Organization [NGO’s], Training Center [BLK/LPK], Vocational Education. Peran Komite Vokasi dalam MEMBANGUN JABAR MASAGI MELALUI PEND. VOKASI Jangan sampai bonus demografi Jabar tahun 2020-2035 malah menjadi bencana demografi karena rendahnya keterampilan dan kompetensi angkatan kerja . Ketika generasi muda tidak mampu memenangkan kompetisi Waktunya menemukan, mencoba solusi-solusi. Saling tunggu tidak ada gunanya. Kini saatnya memberi Bukti untuk Bakti bahwa tiap pihak telah memulai sesuatu. PEMDA ber kewajiban, industri juga memiliki kepentingan. Titik temu selalu ada Menghadirkan negara untuk memperkuat vokasi dan peluang kerja rakyat. Maka, tantangan bagi Pemda Jabar 2019-2024 adalah bagaimana mengubah niat kebijakan “Fokus SDM” benar-benar nyata dan dapat dirasakan. Ekosistem Vokasi : 1. Adanya kolaborasi dan saling mendukung antarpemangku kepentingan industri, pemerintah, lembaga pendidikan-pelatihan kerja 2.Adanya pembagian tugas di antara pemangku kepentingan, termasuk lembaga penyedia pelatihan kerja pemagangan, lembaga yang memantau capaian dan kinerja; 3. Ekosistem juga berarti adanya sistem insentif bagi para pihak dan pemangku kepentingan. Secara bersamaan juga ada sanksi dan evaluasi untuk mencapai target dan kinerja tertentu, untuk mengejar jumlah dan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi di Jawa Barat. Pendukung Komite Vokasi Jabar Masagi