Kewirausahaan
Tentang
Aspek Keuangan
Oleh :
Kelompok 6
1. Elpinda 18129249
2. Nadya Ulfiana 18129292
18 BB 05
Dosen Pengampu :
2020
A. Produksi Barang dan Jasa
1. Produksi barang
Produksi adalah suatu aktivitas yang mana bertujuan untuk meningkatkan
kegunaan suatu benda agar dapat memberikan suatu kepuasan terhadap orang lain
melalui kegiatan pertukaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia (Duwila
2015).
Barang merupakan suatu benda yang berwujud maupun tidak, yang dapat bergerak
maupun tidak dapat bergerak, serta yang dapat diperjual belikan sehingga dapat
berguna bagi konsumen/pembeli (Wibowo and Sismoro 2012).
Jadi, produksi barang adalah suatu kegiatan dalam memproduksikan suatu benda
yang berwujud maupun tidak, yang mana benda tersebut dapat dilihat, diraba, dirasa
dan yang lainnya.
2. Produksi Jasa
Jasa merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lainnya, yang bersifat intangible (tidak berwujud fisik) maksudnya
disini jasa berbeda dengan barang, yang mana barang merupakan obyek, alat atau
benda sedangkan jasa adalah perbuatan, kinerja atau usaha (Alghofari and Rahayu
2006).
Menurut Phillip Kotler (Lupiyoadi 2006 : 6) jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Jadi, jasa adalah suatu aktivitas atau tindakan yang tidak berwujud, tidak dapat
diraba tetapi dapat diidentifikasi, yang direncanakan dan dilaksanakan untuk memenuhi
permintaan dan kepuasan konsumen.
Kualitas jasa merupakan sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan serta
keinginan dari konsumen dengan melakukan penyampaian yang tepat dalam
memalakukan suatu harapan yang diberikan oleh seorang konsumen.
B. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan dimana pengusaha mulai menentukan harga jual dan
mengkomunikasikan produknya ke masyarakat, baik itu di pasar maupun menggunakan
system door to door.
Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan, public relation, promosi dan
penjualan. Dalam suatu perusahaan tujuan utama pemasaran adalah untuk memaksimalkan
keuntungan dengan membuat strategi penjualan.
Fungsi Pemasaran
Adapun beberapa fungsi pemasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Pertukaran
Maksud dari fungsi pertukaran adalah dimana adanya kegiatan proses tukar
menukar, seperti menukar uang dengan barang ataupun menukar barang dengan barang.
Produk tersebut bisa digunakan untuk keperluan sendiri ataupun dijual kembali untuk
mendapatkan laba.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi ini merupakan proses pengangkutan dan cara penyimpanan. Adapun
dalam melakukan proses pengangkutan dapat dilakukan melalui jalur darat, air, maupun
udara. Sedangkan cara penyimpanannya dapat dilakukan dengan menjaga produk agar
tetap tersedia ketika dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Kegiatan dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen dilakukan melalui
perantara marketing/ pemasaran yang menghubungkan kegiatan pertukaran dengan
distribusi fisik. Pada proses aktivitas perantara terjadi kegiatan pembiayaan, pencarian
informasi, klasifikasi produk, dan lain-lain.
Tugas Pemasaran
Adapun tugas pemasaran adalah sebagai berikut:
1) Memperkenalkan Produk
Memperkenalkan produk merupakan tugas yang paling utama dan yang terpenting
dalam proses kegiatan pemasaran. Disini bertujuan agar masyarakat bisa mengenal atau
mengetahui produk yang telah diciptakan oleh suatu perusahaan.
2) Mencapai Target Penjualan
Dalam melakukan pemasaran, pengusaha diharuskan untuk menetapkan target
penjualan produknya. Agar tercapainya target penjualan, tim marketing harus memiliki
cara untuk mencapai target tersebut dengan selalu memperhatikan kebutuhan dan
kegiatan pasar.
3) Memastikan Kepuasan Konsumen
Dalam proses pemasaran, memastikan kepuasan konsumen akan produk yang
diciptakan atau dihasilkan pengusaha sangat penting, karena disini pengusaha dapat
mengukur kesuksesan dari produk yang dijualnya melalui tingkat kepuasan konsumen
terhadap produk yang diciptakan.
4) Membuat Strategi Lanjutan
Ada cukup banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan oleh tim marketing
dalam memasarkan produk ke masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan
memberikan diskon. Strategi lanjutan ini dimaksudkan untuk mendapatkan target profit
yang lebih besar dari strategi sebelumnya, misalnya menawarkan produk lainnya
kepada konsumen untuk mendapatkan harga diskon.
5) Bekerjasama Dengan Mitra
Marketing juga memiliki peranan penting dalam membangun kerjasama dengan
mitra kerja. Selain itu, tim marketing juga bertugas menjalin hubungan baik dengan
masyarakat, khususnya pelanggan serta menjadi media yang menjembatani hubungan
perusahaan dengan lingkungan eksternal.
6) Membuat Rekapitulasi Penjualan
Rekapitulasi penjualan ini bertujuan agar sebuah perusahaan dapat menentukan
target dan strategi pemasaran di masa mendatang. Dengan cara membuat rekap data
penjualan.
1. Direct Selling
Direct selling ini yaitu kegiatan menawarkan suatu barang secara langsung dengan
mendatangi rumah konsumen atau disebut juga dengan door to door. Pada jenis strategi
ini si penjual diharuskan memiliki pengetahuan tentang produk yang akan dijualnya.
Strategi pemasaran ini bagus untuk bisnis yang tidak punya modal besar untuk
promosi. Namun kekurangan dari direct selling ini yaitu dapat membuat pemasar atau
penjual akan terus berjalan dan lebih lelah, serta tidak semua orang yang menyukai cara
pemasaran seperti ini karena mereka menganggap adanya system paksaan dalam
membeli produk yang tidak ingin mereka beli.
2. Earned Media
Earned media adalah pemasaran secara tidak langsung yang didapatkan dengan
kerja keras. Sedikit berbeda dengan iklan berbayar, cara ini dilakukan dengan
membangun relasi dan kepercayaan di kalangan masyarakat secara luas.
Beberapa cara untuk melakukan strategi pemasaran ini adalah membentuk image
yang baik di media sosial, web, dan akun online lainnya. Selain itu, Anda juga bisa
meminta berbagai testimoni online atau publikasi lain agar dapat menguatkan produk
yang sedang di pasarkan, sehingga konsumen lain percaya atas produk kita.
3. Point of Purchase
Kalau kita memiliki toko retail yang menjual aneka produk, baik itu milik sendiri
atau dari brand lain, pahami satu hal. Sekitar 64 persen pembeli biasanya belum
memiliki rencana matang akan membeli produk apa. Mereka hanya memiliki gambaran
sekilas terkait dengan produk yang ingin dibeli. Maka, tugas kita di sini adalah
mengarahkan mereka untuk membeli barang yang kemungkinan sedang dipromosikan.
Kerahkan semua product knowledge yang sudah dipelajari beserta kemampuan
komunikasi agar mereka susah menolak.
4. Internet Marketing
Internet marketing ini merupakan suatu proses pemasaran yang tidak memiliki
keterikatan dengan tempat dan waktu. Cara promosinya bisa dilakukan melalui web dan
media sosial. Pemasaran secara online akan berjalan lancar kalau konten yang disajikan
dapat menarik calon pembeli. Misalnya menggunakan gambar yang menarik, dan yang
lainnya.
C. Analisis Persaingan dan Resiko
1. Persaingan
Strategi bersaing merupakan suatu tempat dimana pengusaha satu dengan yang
lainnya melakukan persaingan untuk menentukan posisi mereka dalam perusahaan
(Rafsanjani 2016).
Didalam persaingan harus mempunyai beberapa unggulan seperti harga, merek,
kualitas produk, kepuasan konsumen, saluran distribusi.
Identifikasi persaingan
Salah satu tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis yaitu untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mempunyai strategi
untuk mematikan lawan. Semakin ketat persaingan maka semakin canggih pula strategi
yang dijalankan untuk mematikan dengan kelemahan lawan yang dilakukan, siapa yang
lengah akan terkena dampaknya.
2. Risiko
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resiko adalah akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
Resiko adalah suatu perbuatan yang kurang menyenangkan dalam terjadinya suatu
kerugian.
Risiko bisnis terjadi apabila perusahaan tersebut tidak cukup dana untuk melakukan
pembiayaan operasional bisnisnya seperti uang muka pembelian bahan baku, beban
utiliti, upah buruh dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut disebabkan oleh ketidakpastian
dengan kas masuk dari produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut (Arfan,
Shabri, and Majid 2014).
Jenis-jenis risiko antara lain:
1) Risiko berdasarkan sifat
Risiko spekulatif yaitu resiko yang mengharapkan kerugian tetapi mendatangkan
keuntungan. Contohnya dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan,
walaupun terdapat potensi kerugian.
Risiko murni yaitu resiko yang tidak disengaja tiba-tiba menimbulkan kerugian.
Contoh: perampokan, kebanjiran, kecelakaan, dll.
2) Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan
Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan.
Contohnya seperti asuransi harus dipertanggung jawabkan. Dengan demikian,
kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaaan asuransi.
Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko
spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.
3) Risiko berdasarkan asal timbulnya
Risiko internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya, risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi.
Risiko eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan. Misalnya, risiko
pencurian, penipuan, fluktasi harga, dan perubahan politik.
Risiko Wirausaha
1. Mereka masuk ke dalam bisnis terlalu cepat, dimana seseorang yang masuk kedalam
suatu pekerjaan baru tanpa memahami atau melakukan bussnisse plan yang
mendalam terlebih dahulu.
2. Mereka kehabisan uang. Melakukan suatu perencanaan/perkiraan adalah paling
pioritas dalam berbisnis, dengan mempunyai sebuah target tanpa keluar dari
perencanaan yang sudah ditentukan, sehingga kita bisa mengontrol anggaran yang
akan dikeluarkan.
3. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. Setiap wirausaha tidak
ingin mengalami kegagalan tetapi didalam perencanaan pasti kita mengalami
kendala yang mengakibatkan kegagalan perencanan tersebut.
D. Aspek Keuangan
Keuangan merupakan fungsi dari suatu bisnis yang sangat penting, dimana keuangan
menjadi faktor yang menentukan besarnya usaha yang akan dibuat. Aspek keuangan juga
merupakan faktor yang menentukan keluar masuknya biaya dari sebuah perusahaan
(Purnomo, Riawan, and Sugianto 2017).
Sumber-Sumber Dana
Untuk melakukan suatu kegiatan pasti memerlukan sumber dana, jadi kita memperoleh
dana seperti modal sendiri, pinjaman atau investor dari seseorang, jika dana tersebut sudah
didapat maka kita harus tau dana itu untuk melakukan kegiatan apa dan jelas kegiatan
tersebut.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja
jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
Alghofari, Ahmad Kholid, and Dwi Apriyanti Rahayu. 2006. “Penilaian Kualitas Jasa
Pelayanan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Berdasarkan Preferensi Konsumen.”
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 5(1): 25–32.
Duwila, Ummi. 2015. “Pengaruh Produksi Padi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Kecamatan Waepo Kabupaten Buru.” Jurnal Ekonomi IX(2): 106–211.
Purnomo, Rochmat Aldy, Riawan, and La Ode Sugianto. 2017. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Ponorogo Studi Kelayan Bisnis.
Rafsanjani, Haqiqi. 2016. “Etika Produksi Dalam Kerangka Maqashid Syariah.” Jurnal
Perbankan Syariah 1(2): 28–41.
Wibowo, Heri Prasetyo, and Heri Sismoro. 2012. “ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG DAN JASA PADA CV . WIJAYA
TEKNIK YOGYAKARTA BARBASIS WEB Heri Prasetyo Wibowo , Heri Sismoro
Tinjauan Pustaka.” Dasi 13(3): 4–8.