MINGGU KE-44
Sub Pokok Bahasan : WANITA KANAAN YANG PERCAYA
Bahan Alkitab : MATIUS 15 : 21 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan perempuan Kanaan yang percaya kepada Yesus.
2. Menceritakan kisah perempuan Kanaan yang menjadi percaya.
3. Menyebutkan apa penyebab perecakapan Yesus dengan perempuan Kanaan.
4. Menjelaskan hal iman yang ada dalam diri perempuan Kanaan.
5. Mengakui kuasa Yesus atas dirinya.
MATERI PELAJARAN :
A. UNTUK GURU :
1. Penjelasan Alkitab :
Tirus merupakan sebuah pelabuhan dagang terkenal di Fenesia kuno terletak di sebuah
pulau karang di laut tengah kira-kira 42 km di sebelah selatan Sidon. Kini Tirus adalah
sebuah kota di Libanon Selatan, sebelah selatan Beirut. Sedangkan Kota Sidon yang
berarti “industry perikanan” merupakan kota pelabuhan laut di laut Tengah. Penduduk
Tirus dan Sidon sering datang ke Galilea untuk mendengar Yesus berkhotbah. Kisah
perempuan Kanaan yang menjadi percaya adalah bagian dari bagaimana orang-orang kafir
Perempuan Kanaan adalah seorang kafir yang tidak percaya Yesus. Tetapi ketika anaknya
kerasukan setan, ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Tuhan dan Penyelamat. Ia
memohon agar Yesus menyembuhkan anaknya dari roh jahat. Yesus melihat adanya iman
dalam diri orang kafir itu. Yesus menyembuhkan anaknya dari roh jahat. Orang kafir ini
2. Renungan :
Yesus datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Justru untuk
orang yang belum percaya kepada Yesus, kita beritakan damai sejahtera bagi semua
orang.
Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan membawa segala
3. Metode : Cerita
4. Alat Peraga :
6. Ringkasan Cerita :
Yesus datang ke daerah Tirus dan Sidon.
Ia datang kepada Yesus memohon agar Yesus mengusir roh jahat dari anaknya.
Yesus mengusir roh jahat, lalu keluar dari anaknya. Anaknya sehat kembali.
B. UNTUK ANAK :
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah anak perempuan kanaan dibebaskan Yesus dari roh
jahat.
2. Aktivitas :
3. Evaluasi :
4. Ayat Hafalan :
O
01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pembukaan (2/3)lagu,
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan
Matius 15:21-28
Ay 21:
a) Ada yang menganggap bahwa Yesus betul-betul sudah ada di wilayah kafir, diluar
Palestina.
b) Ada yang menganggap bahwa Yesus hanya mengarah ke sana, tetapi masih di wilayah
Palestina. Alasannya:
Tetapi, bagaimanapun, pandangan ke 2 ini rasanya tidak cocok dengan Mark 7:31.
2) ‘Menyingkir’.
Bdk. Mark 7:24 - “Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia
masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya,
tetapi kedatanganNya tidak dapat dirahasiakan”.
Ia tak mau ada yang tahu, tapi toh semua tahu. Bagaimana kehendak Kristus bisa tak
terjadi? Ada 2 kemungkinan:
a) Itu hanyalah kehendak dari Kristus sebagai manusia, sehingga bisa saja tak terjadi.
· Apa yang menyenangkan Allah kalau terjadi. Ini bisa tak terjadi.
Kalau keinginan Yesus dalam Mark 7:24 itu adalah kehendakNya sebagai Allah,
pastilah itu adalah ‘kehendak Allah’ dalam arti ke tiga.
Ay 22:
1) ‘Perempuan Kanaan’. Rasanya bertentangan dengan Mar 7:26 yang mengatakan bahwa
perempuan itu seorang Yunani, bangsa Siro Fenisia. Penjelasan:
a) Orang Yahudi biasa menyebut bangsa-bangsa non Yahudi dengan sebutan ‘Yunani’.
Mis: Ro 3:9 Gal 3:28.
b) Perempuan itu dari Tirus / Sidon yang memang disebut Siro Fenisia. Dan orang
Yahudi menyebut semua penghuni daerah itu dengan sebutan ‘Kanaan’.
2) Perempuan itu punya problem dan ia datang kepada Yesus / berdoa.
Ini sesuatu yang harus ditiru. Dalam problem besar atau kecil, datanglah kepada Tuhan!
Ay 23-28:
· Memang dari sudut manusia, apakah ‘Allah tidak menjawab’ atau ‘Allah tidak
mendengar’, kelihatannya sama.
Hanya ada 2 hal yang menyebabkan Allah tidak mendengar doa kita:
Asal 2 hal ini tidak ada dalam hidup saudara, tidak mungkin Allah tak mendengar
doa saudara. Tetapi Ia bisa tidak menjawab doa saudara.
· Allah tidak menjawab, bukan karena Ia ‘jual mahal’, tetapi karena ia menguji!
Jadi kalau saudara mengalami hal itu teruslah berdoa!
2) Seakan-akan menolak (ay 24).
a) Kata-kata Yesus dalam ay 24 ini bukan dusta! Bdk. Mat 10:5,6.
Sebelum Yesus mati dan bangkit, tembok pemisah antara Yahudi dan non Yahudi
belum dihancurkan (bdk. Ef 2:14). Karena itu, pada saat itu, tugas Yesus memang
melayani orang Yahudi (bdk. Ro 15:8). Kalau akhirnya Ia mengabulkan doa
perempuan non Yahudi itu, itu karena Ia sebagai Allah mempunyai kedaulatan dan
berhak melakukan pengecualian. Atau Ia sengaja mengabulkan doa perempuan non
Yahudi itu sebagai suatu petunjuk bahwa nanti Ia akan dinyatakan kepada /
menjadi berkat bagi orang-orang non Yahudi juga.
Rupa-rupanya, setelah Yesus tak menjawab (ay 23a), perempuan itu terus minta
(ini tidak dituliskan / diceritakan), lalu murid-murid mengucapkan ay 23b. Lalu
Yesus mengucapkan ay 24. Tetapi ay 24 tidak berhubungan dengan ay 23b. Ada 2
kemungkinan penjelasan:
1. Ay 23 berarti murid-murid minta supaya perempuan itu diusir begitu saja,
tanpa dituruti permintaannya. Kalau ini adalah arti yang benar, itu berarti
bahwa jawaban Yesus dalam ay 24 hanya ditujukan kepada perempuan itu dan
Yesus mengabaikan kata-kata murid-murid dalam ay 23b.
2. Ay 23b berarti bahwa murid-murid minta supaya Yesus mengabulkan doa
perempuan itu supaya perempuan itu lalu pergi dan tidak mengganggu mereka.
Jadi mereka ‘berdoa’ searah dengan permintaan perempuan itu, tetapi
motivasinya egoisme! Kalau ini adalah arti yang benar, maka jawaban Yesus
dalam ay 24 ditujukan kepada murid-murid, dan mungkin sekaligus kepada
perempuan itu.
c) Yang manapun arti yang benar, kata-kata Yesus dalam ay 24 tetap terlihat
sebagai suatu penolakan.
Dalam ay 25 perempuan itu terus minta, sehingga Yesus mengucapkan ay 26 yang
kedengarannya kasar sekali. Tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) ‘Anjing’ merupakan sebutan yang umum / lazim dari orang Yahudi bagi orang non
Yahudi. Hal yang lazim / umum menyebabkan hal itu tidak lagi kasar.
b) Kata ‘anjing’ dalam bahasa Yunaninya menunjuk bukan pada anjing liar / gladak,
tetapi anjing peliharaan.
c) Kita tidak tahu bagaimana mimik wajah, sorot mata, nada suara Yesus pada
waktu itu. Dan hal-hal ini sangat mempengaruhi kata-kata Yesus tersebut.
Bisakah saudara bayangkan Yesus mengucapkan kata-kata tersebut dengan mata
melotot, wajah merah, dan nada membentak?
Jangan menganggap bahwa bagian ini menunjukkan bahwa doa dapat mengubah
rencana / keputusan Tuhan (bdk. 1Yoh 5:14 Mat 6:10 Mat 26:39-42). Dari tadi
Yesus sebetulnya mau mengabulkan doa perempuan itu. Kalau tadi Ia kelihatannya
menolak, itu hanya karena Ia mau menguji, bukannya sungguh-sungguh menolak doa
perempuan itu. Jadi di sini tidak terjadi perubahan rencana / keputusan Allah!
Kalau saudara berdoa, perhatikan selalu apakah saudara berdoa dengan sungguh-
sungguh atau tidak.
Doa perempuan ini timbul dari kasih, sehingga lain sekali dengan doa murid-murid
(ay 23b) yang timbul dari egoisme!
a) Ay 22: ‘kasihanilah aku’. Ini menunjukkan bahwa ia bukannya menuntut Tuhan
untuk mengabulkan doanya. Ia tahu bahwa Ia tidak berhak untuk menuntut.
d) Ay 27: ia tidak tersinggung dengan sebutan ‘anjing’ dan ia mau menerima ‘remah-
remah’.
3) Ia berdoa dengan iman.
b) Ia yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan. Karena itu ia tidak bertanya apakah
Yesus bisa atau tidak. Ia langsung meminta Yesus untuk menyembuhkan anaknya!
c) Ia yakin bahwa ‘remah-remah’ (sebagian kecil dari berkat Tuhan) sudah cukup
untuk menyembuhkan anaknya (ay 27).
c) Pada waktu Yesus seakan-akan menolak dengan keras, ia terus berdoa.
Ketekunan dalam doa memang merupakan penekanan utama text / cerita ini. Karena
ketekunannya itulah maka Yesus mengabulkan doanya (bdk. Luk 18:1-8).
-AMIN-
BERKAT KEPADA "ANJING"
Kisah yang dicatat dalam Markus 7:24-29 atau yang dicatat di Matius 15:21-28 adalah kisah
favorit saya, dan perempuan itu adalah tokoh kesukaan saya. Karena dia adalah lambang dari
kita, seorang non Yahudi yang diberi kesempatan olehNya untuk menerima keselamatan
dariNya.
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang
teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
15:26 LAI TB, Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan
KJV, But he answered and said, It is not meet to take the children's bread, and to
cast it to dogs.
TR, ο δε αποκριθεις ειπεν ουκ εστιν καλον λαβειν τον αρτον των τεκνων και βαλειν
τοις κυναριοις
{tidak} estin {(itu) adalah} kalon {baik} labein {mengambil} ton arton {roti} tôn teknôn
(kecil/ piaraan)}
Aduh kasar banget, kok bisa sih Tuhan Yesus merujuk orang yang sedang memohon
pertolongan kepadaNya dengan panggilan"anjing". Tidak peduli bagaimana kita melihat hal
ini, yang jelas istilah anjing adalah sebuah penghinaan. Bila demikian, bagaimana kita hendak
Sepintas lalu, jawaban yang diucapkan Tuhan Yesus sangat mengejutkan. Maka, kisah ini
Orang Yahudi itu mirip kayak orang Chinese, kalau Chinese anggep hanya mereka yang orang
"lang" (teng-lang) dan yang lain adalah "setan/ kui" (fan-kui, dsb). Orang Yahudi anggep
Rupa-rupanya Yesus pun menggunakan terminologi " anjing" untuk merujuk bangsa non-
Tuhan Yesus tidak menggunakan kata yang biasa. Dia menggunakan suatu bentuk
anjing-anjing rumah sebagai binatang kesayangan. Dalam bahasa Yunani, penggunaan bentuk
Dalam perikop Matius 15:21-28, Tuhan Yesus membandingkan kata-kata : " domba-domba
yang hilang" (τα προβατα τα απολωλοτα - 'ta probata ta apololota', ayat 24), "anak-anak",
(τεκνον - "teknôn", ayat 26 di atas) adalah orang Yahudi sebagai suatu bangsa dan umat
Allah dalam pengertian luas, sedangkan bangsa lain tidak disebut "anak".
"Roti", (Yunani, αρτος - 'artos') yang dimiliki oleh bangsa Yahudi adalah mujizat Yesus
Kristus dalam pelayanan-Nya menyembuhkan penyakit dan mengusir roh-roh jahat. "Anjing",
("kunarion", harfiah "anjing kecil" atau "anak anjing"), adalah istilah kalangan Yahudi bagi
bangsa kafir. Yesus Kristus tidak berbicara menggunakan suara hati-Nya melainkan
menggunakan ungkapan umum di kalangan Yahudi. Orang Yahudi biasa mengatakan bangsa
Seorang raja menyediakan makan malam bagi putra-putranya. Sementara mereka makan
daging yang terhidang, raja ini memberikan tulang-tulang kepada anjing, tetapi karena
putra-putranya tidak menyenangkan hati sang Raja, maka diberikannya daging yang
Allah, mereka makan sehidangan di meja Allah dan pesta itu disediakan bagi mereka, serta
sisa-sisa makanan diberikan kepada bangsa kafir, tetapi saat mereka tidak melakukan
kehendak Allah, maka pesta itu diberikan buat anjing termasuk segala sisa-sisa makanan.
Dan dari situ Tuhan Yesus mengajar kita semua, bahwa Ia untuk segala bangsa.
diperuntukkan bagi perempuan Kanaan yang memohon belas kasianNya, perempuan itu tetap
memohon belas kasihanNya, dan menerima julukan itu, tidak menjadi tersinggung,
menunjukkan iman dan kerendahan hatinya, yang merupakan inti dari pengajaran kisah ini :
* Matius 15:27
KJV, And she said, Truth, Lord: yet the dogs eat of the crumbs which fall from
TR, η δε ειπεν ναι κυριε και γαρ τα κυναρια εσθιει απο των ψιχιων των πιπτοντων απο
Translit, hê de eipen nai kurie kai gar ta kunaria esthiei apo tôn psikhiôn tôn
kecil mereka, yaitu anak-anak tadi.
Rupanya, Tuhan Yesus menyukai jawaban perempuan ini. Di sini ada iman yang penuh
Dalam Markus 7:27 mencatat perkataan Yesus Kristus "biarlah anak-anak kenyang dahulu",
hal ini menimbulkan harapan bagi perempuan itu bahwa gilirannya akan tiba dan ia
memperoleh hasilnya, bahwa Yesus Kristus melakukan penyembuhan bagi anaknya dari jarak
jauh.
dengan ketabahan dan keberanian. Inilah yang kemudian membuat Tuhan Yesus menjadi
kagum.
Dalam kejadian itu, terbukti bahwa pelayanan Yesuspun menembus batas-batas kebiasaan
eksklusifitas Yahudi. Pada akhirnya, perempuan yang bukan dari kalangan Yahudi itupun
mendapat belas-kasihan dari Yesus. Perempuan ini telah datang pada alamat yang tepat, dia
memiliki sikap yang benar, dan mendapatkan anugerah-Nya yang telah terbukti mendobrak
pola pikir rasialis bangsa Yahudi masa itu. Yesus berkata : "Hai Ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Tuhan Yesus telah dibuat kagum oleh iman 'seorang kunarion' dan kesederhanaan pola
Melalui kisah ini, Tuhan Yesus meletakkan dasar Kerajaan Allah juga berlaku bagi orang-
orang non-Yahudi. Inilah pertanda dari keseluruhan sejarah kekristenan. Penolakan orang
Haleluyah!
BAB I PENDAHULUAN
Melihat latar belakang dari penulis, tujuan penulis dari inijil sinooptik memberikan
keterangan dalam penulisan surat-surat mereka, sehingga kita dapat melihat garis besar.
Yang dapat ditarik secara pararel, seperti halnya injil Matius tidak memberikan keterangan
siapakah penulisnya, tetapi dipercaya Matius murid Yesus disebut ‘Lewi’ (Mark 2:14;Luk
27:29). Matius menulis kehidupan Yesus ingin memperlihatkan kepada orang-orang Yahudi
bahwa Yesus adalah mesias anak Allah yang mereka nanti.[1] Markus sendiri sering disebut
dalam perjanjianj baru, dalam (Kis 13:5), Markus memiliki kedekatan dengan Paulus dan
Petrus (I Pet 5:13). Markus menulis berdasarkan informasi Petrus dan paulus. Ditujukan
melangar adat istiadat orang Yahudi yang telah dipatenkan, bagi orang-orang dan keturunan
Yahudi berdasrkan ajaran nenek moyangnya (Ayat2),[3] sehingga hal itu menjadi bahan
keritikan orang Farisi dan ahli Taurat yang memiliki kebencian kepada Yesus, mereka
ajaran yang benar menurut Taurat Allah, dan memberikan penjelasan bahwa mereka
melakukan hal yang lebih salah yang diajarkan Taurat (4-7), tetapi mengikuti adat istiadat
yang pada hakekatnya bukan perintah Allah. Mereka mengikuti semua yang diajarkan adat
istiadat nenek moyang. Tetapi menolak perintah Allah sehingga fisik mereka memuliakan
Allah tetapi hati mereka jauh dari Dia (4-7). Sampai kepada Yesus memberikan penjelasan
bahwa yang najis itu bukan yang masuk tetapi yang kita perkatan yang tidak seturut dengan
Yesus setelah meniggalkan daerah Tirus dan Sidon, Pelayanan Yesus mennuju daerah Galelia
sebagai pusat dagang yang besar. Tanah Galelia yang berbukitan, dan tempat peristirahatan
orang yang datang dengan segala pergumulanya (30:31), melihat hal itu orang banyak
menjadi takjub atas apa yang dilakukan oleh Yesus. BAB II ISI Otlain Teks Matius 15 : 21-
28 Kedatangan Yesus dan permohonan perempuan Kanaan (21-22) Respon Yesus Terhadap
Perempuan Kanaan (23-25) Permohonan Perempuan dan jawaban Yesus (26-27) Peryatan
Yesus atas Iman perempuan Kanaan (28) Analisa Teks berdasrkan Kata, konteks, esposinya
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Refensi 7:24
7:25 Menjadi pertanyan yang mendasar bagi kita apakah tujuan pelayanan Yesus
pergi ke Tirus dan Sidon, jikalau Ia, menolak menyembuhkan perempuan Kanaan. Di manakan
kota Tirus dan sidaon, daerah Tirus adalah bandar laut utama di pantai Fenisa, yang
berjarak kira-kira 38 km sebelah selatan Sidon, dan 53 km dari sebelah utara Gunung
karmel.[6] Daerah Tirus didirikan sekitar Tahun 2700 sM, menurut Herodetus.
Daerah Tirus sendiri adalah daearah yang cukup strtegis dimana daerah ini menjadi daerah
perdagangan barang-barang mewah (Emas, Mutiara, dll) dan tempat singah kapal-kapal,
dapat diperkirakan bahwa keberadan Yesus hanya sekedar singgah istirahat agar dapat
mengasingkan dari pelayanannya selama seharian melayani (7:24),[7] seperti halnya kapal-
kapal lain yang singah di daerah Tirus untuk beristirahat dan berdagang. 15:22 Maka
datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Refensi 7:25 Tetapi waktu istrirahat yang Yesus mau pakai tidak bisa Yesus nikmati,
dikarenakan seseorang perempuan Kanaan yang berteriak minta tolong, karena anaknya
mengalami sakit yang dirasuki iblis. Kedatangan perempuan Kanaan itulah yang membuat
istirahat Yesus tidak dapat bisa Yesus pakai. Perempuan ini berseru kepada Yesus kata
berseru menggunakan evlee,w NIV menterjemahkan Have mercy on me, Belas-Kasih kepada
aku kata itu menggunakan kasus imperfek yang memberikan pengertian hal itu telah selesai
dipakai, jadi perempuan itu berteriak dengan kuat untuk meminta kesembuan untuk anaknya.
Perempuan ini sendiri berasal dari kanaan dapat dikatakan bahwa orang dari kanaan juga
disebut juga orang Amori yang tinggal dipegunungan Palestina (Bil 13:29; Yos 5:1; 11:3)
Orang Kanaan adalah anak Ham cucu Nuh (Kej 9:18, 22-27) orang-orang inilah yang tinggal
di daerah Kanaan,[8] dalam Markus sendiri dijelaskan Siro-Fenisia yang menjadi pertanyan
bagi kita kenapa perempuan ini ada didaerah Sidon apakah ia mengikuti Yesus, ataukah ia
memang tinggal di Sidon. Keberadan orang Kanaan ada di daerah Sidon karena adanyanya
usaha untuk merebut kota Sidon, timbulah perang dengan orang Filistin, yang merampok
Sidon kira-kira 1150 sM dan penduduk itu lari dan tinggal di Tirus dataran kota Sidon.[9]
Ada yang mengatakan keberadan oran Siro-Fenisia nenek moyang mereka adalah seorang
pelaut yang melintasi teluk Persia melaui laut merah, dan kegiatanya mendirikan kota
Sidon[10], keagaman orang Siro-Fenisia adalah penyembah berhala Baal, dewa kesuburan,
dan dewa penyembuhan (Melek, Adonis, Esyamun).[11] Seruan perempuan Kanaan yang
tinggal di daerah Sidon yang menggungkapkan ‘ "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, ini
menujukan keakraban nenek moyang mereka antatra orang Kanaan yang tinggal di Tirus
dengan Nenek moyang orang Yahudi, yang menujuk kepada kebesaran dan kehebatan Daud
saat menjadi raja. Hal itu dibuktikan dengan kerjasama Raja Hiram I untuk membanggun
istana raja Daud dengan menyediakan bahan-bahan untuk membanggun Istana Raja di
Yerusalem.[12] Menjadi kebiasan bagi orang Yahudi menceritakan Taurat itu secara turun-
temurun kemungkinan besar bahwa kedatangan seorang penyelamat itu diceritakan sehingga
didengar oleh orang Siro-Persia atau orang Sidon yang bekerjasama dalam pembanggunan
istana Daud. Perempuan ini menyebut Yesus anak Daud, perempuan ini juga pasti mendengar
tentang silsilah Yesus yang berasal dari Daud, dan telah mendengar tentang muzizat yang
dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan banyak orang, dan kuasa yang dimiliki Yesus
dalam memenerikan kebebasan dari banyak masalah, yang utama bahwa perempuanh ini
mengetahui bahwa Yesus inilah yang dijanjiakan oleh orang-orang Yahudi yang akan menjadi
pembebas seperti yang diberitakan oleh orang-orang Daud.[13] Hal itu yang menjadi seruan
yang dalam, bagi perempuan Kanaan yang telah mengetahui bahwa Yesus dari keturunan
Daud yang memiliki kuasa yang mampu menyembukan segala penyakit terlebih juga mampu
menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan, yang membuat anaknya menderita. 15:23
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta
Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."15:25 Tetapi
perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku. Refensi
"7:26 Permohonaan untuk meminta belas kasihan Yesus, untuk menyembuhkan anaknya dari
setan yang telah merasuk dalam diri anaknya tidak mendapatkan respon dari Yesus jika kita
melihat respon Yesus adalah tidak memberikan jawaban apapun dengan menyatakan ‘tidak
menjawabnya’ tidak menjawab ini menggunakan kata Yunani ouvk avpekri,qh Tindakan Yang
tidak mau menjawab sama sekali, dengan menggunakan kasus Aorist tetapi bersifat pasif.
Ini menujuk kepada kesempatan Yesus kepada Perempuan ini untuk memperlihatkan
kesungguhan, ketidak mauan Yesus bukan hal yang paten untuk tidak menyatakan
kesembuhan bagi anak perempuan Kanaan. Bahkan kita melihat tindakan murid-murid yang
berbicara kepada Yesus, surulah wanita ini diam. Hal ini adalah satu peryataan para murid-
muridnya tentang tindakan Yesus dengan cepat menolong orang yang membutukan, tetapi
dalam hal perempuan Kanaan Yesus tidak menolong sehingga menjadikan pertayaan bagi
Yesus melihat kejadian itu mengaharapkan Yesus untuk dapat menagambil Tindakan
pertolongan kepada wanita ini agar, kebutuhan atau permohonan yang dinginkan cepat
diselesaikan oleh Yesus, yang dapat menyelesaikan masalah itu. Tindakan itulah yang
menjelaskan bahwa ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’
Hal ini merujuk kepada perintah (Matius 10:6) Bahwa Tujuan Allah adalah memberikan
keselamatan kepada orang-orang Yahudi atau umat pilihan Allah, sehingga Yesus tidak
memberikan respon kepada orang Kanaan. Orang-orang dari Yahudi menggangap bahwa
orang-orang Kanaan adalah orang Kafir atau orang yang sangat rendah di pandangan orang
Yahudi.[16] Hal itulah Yesus beridiri pada Kontks Budaya, karena murid-murid Yesus adalah
orang berasal dari keturunan orang Yahudi, sehingga Yesus memperlihatkan Ke Yahudianya
kepada para Muridnya kepada orang yang dianggap Kafir dan hina bagi orang Yahudi, apakah
murid-muridnya yang pada hakekatnya adalah orang Yahudi memiliki belas kasihan kepada
sesamnya bahkan orang yang paling rendah dari pandangan mereka, dan Yesus melihat
keteguhan iman wanita untuk memperoleh kesembuhan bagi anaknya, dengan Yesus
menyatakan Misinya. Seperti halnya kita melihat (23) para Murid merespon tindakan Yesus
Peryatan dari Yesuslah yang menimbulkan keteguhan dari perempuan Kanaan ini untuk tetap
memperoleh kesembuhan bagi anaknya dari Yesus. Sehingga dikatakan perempuan itu
datang dan mendekati Yesus dan sujud. Kata sujud sendiri menggunakan proskune,w dalam
NIV worshipped yang berarti memuja. Dalam pengertian orang Yahudi menyembah dengan
membungkukan bahkan sampai menjatuhkan diri (Kej17:3 ;Bil 16:4 ;I Raj 18:39) kepada
orang atau pribadi yang disembah.[17] 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Tindakan perempuan Kanaan yang tidak pernah mau menyerah dengan apa yang ia butuhkan
pada saat itu, yaitu kesembuhan anaknya dari cengngraman iblis, yang telah membuat
menderita. Keteguhan iman perempuan ini. Menimbulkan respon bagi Yesus karena melihat
iman wanita ini yang semakin berkembang,[18]sehingga Yesus memberikan respon dengan
jawabaan walau itu menujuk kepada tidak adanya kesempatan kesembuhan bagi orang diluar
Yahudi atau umat pilihan Allah. Respon Yesus bagi perempuan Kanaan adalah jawabaan yang
berdiri pada kontks budaya Yahudi, dengan menempatkan Yesus pada porsi yang tinggi dan
terhormat seperti halnya pandangan orang Yahudi sendiri. Kata Yesus ‘Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak, Masalah besar yang besar yang muncul
adalah masalah soal hidup, hal itu diperumpamakan dengan roti. Roti yang berarti hidup ini,
bahkan dalam NIV Study Bible menjelaskan tentang roti yang dimaksud berkat perjanjian
Allah bagi bangsa Yahudi[19] dikatakan roti yang telah disediakan atau roti yang siap
dimakan yang ada diatas meja itu. Hanya disediakan dan dimakan oleh anggota keluarga
yaitu menujuk kepada bangsa Israel bukan orang di luar Yerusalem.[20] Bahakan ketidak
patutaan bagi orang diluar Israel ditunjukan dengan Kata anjing, anjing sendiri
menggunakan kata kuna,rion kunarion yang berarti Anjing Piaran atau anjing kecil.[21]yang
menjadi pertanyan bagi kita kenapa Yesus menggunakan kata anjing bagi manusia dalam
kontks masalah kesembuhan bagi orang siro-Fenisia, apakah Yesus tidak memiliki etika
kemanusia, apalagi pada jamaan Yesus ilmu filsafat saat itu merebak dalam jamaanya yang
dipengaruhi oleh pemerintahan Yunani. Kata Anjing sendiri yang berarti kunarion, bagi
orang-orang Siro-Fenisia tidaklah hal yang buruk apalagi dalam kontks kesembuhan para ahli
arkeologi Siro-Fenisia anjing adalah bintang yang sangat baik dalam sebagai lambang dewa
kesembuhan dari Siro-Fenisia, bagi orang-orang Siro-fenisia kesembuhan dari penyakit itu
mereka bisa dapat dari dewa kesembuhan yaitu dewa Esymun yang dilambangkan oleh anjing
berdasarkan sejarah, Anjing dikaitkan dengan suatu ibadah kesembuhan. Di Askelon para
ahli menemukan kuburan anjing yang berisi 1. 500 jasad anjing, baik hanya bagian-bagainya
saja ataupun jasad yang masih lengkap hal ini halnya dikaitkan dengan ilah-ilah Fenisia.
Bahkan tiap anjing dikuburkan dengan teliti dengan cara menguburkan dalam posisi miring
didalam tanah yang dangkal, tembikar yang sebesar rahim yang didalamnya anjing-anjing
ditempatkan untuk dikuburkan, jasad anjing ini diperkirakan sekitar abad 5 sM.[23] Anjing-
anjing yang dimaksut adalah anjing kecil atau anjing piaraan ‘kunario’ anjing ini sejarahnya
melakukan jilatan-jilatan pada luka-luka penderita. Hal ini menyiratkan dengan kekuatan
penyembuhan. Steger menduga bahwa ibadat Askelon menggunakan anjing, seperti ibadat
Gua Mesopotamia (Dewi kesembuhan), dan ibadat Fenisia di Kition.[24] Sehingga hal ini
menujuk tentang kebiasan dan kegunaan anjing, selain cara pandang orang Yahudi bagi orang
kafir atau orang Yunani sebagai Anjing. Kita dapat mengerti bahwa Yesus berdiri dalam
kontks budaya sehingga perkatan-perkatan itu tidak menjadikan satu hal yang menghina
bagi pribadi perempuan itu. Yesus ingin menekankan bahwa anjing itu bukan ketidak layakan
perempuan itu menerima makanan atau kesembuhan melaikan Yesus ingin membicarakan
bahwa anak-anak, atau dengan maksud bahwa orang israel dahulu yang harus menerima injil
atau kabar baik dan pembebasan, sehingga nantinya bagi orang-orang diluar Isreal akan
mendaptkan sesuatu ada waktunya.[25] Sehingga kata anjing bagi wanita ini adalah
menyatakan hal yang baik dalam kontks kesembuhan, bericara makan dan anjing. Yang
berarti makan adalah kesembuhan itu dan anjing menujuk kepada kekuatan magis yang
dipercaya oleh orang Siro-Fenisia, seperti halnya Yesus memberikan kesembuhan itu bisa
kamu dapat diluar Aku secara teologis. Dalam kontks budaya kedudukan yang rendah. 15:27
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari
meja tuannya." Ketika Yesus memberikan jawaban kepada perempuan ini berdasarkan
dengan jawabaan berdasarkan kontks budaya pada masa itu dan kontks kesembuhan.
Sehingga perempuan ini menempatkan dirinya kepada aspek budaya pula dari sudut pandang
orang Yahudi, ‘Benar Tuhan’ kata benar sendiri memiliki arti yang sangat dalam ada satu dua
naskah yang menghilangaklan kata nai “benar” begitupula UBS; P45 naskah yang kuarang
jelas sehingga tidak mungkin mentukan ada tindakan nai, kata kurie (Tuhan) disini bukan
sekedar Tuan tetapi bukan hanya sebutan yang penuh iman “Tuhan” di dalamnya terungkap
rasa hormat bagi Dia yang lebih besar, yang kepada-Nya ia bersujud berhadapan dengan
Yesus ia bersikap tunduk dan pasrah dibagai seorang hamba yang tidak memiliki harga untuk
perempuan ini bukanlah satu permohonan yang besar dan sulit untuk dikabulkan oleh Yesus
sebagai orang yang empunya jawabaan itu. Yaitu remah-remah dari roti itu, kata remah-
remah sendiri memakai kata yici,on psichion yang berarti remah-remah kecil atau serpihan
roti yang kecil, sehingga hal itu sangat mudah bagi Yesus untuk memberikanya dengan
melemparkan serpihan yang tidak akan mengurangi bagian dari anak-anak. Karena remah-
remah terkadang dijatuhkan oleh anak-anak hal itulah yang menjadi jelah bagi wanita untuk
mendaptakan bagian dari roti itu dengan penuh tekad dan keberanian itu.[27] 15:28 Maka
Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu
seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Jawaban perempuan
Kanaan (Siro-Fenisia), ini yang penuh dengan keberanian dan tekad untuk mendapatkan
bagi anaknya. Membuat Yesus menjadi menerima keberadanya perempuan itu untuk
sembarangan atau sembrono sehingga roti itu terbuang. Anak-anak yang tidak menghargai
makanan sehingga Yesus memberikan kesempatan itu kepada di luar anak-anak untuk
mendapatkan makanan itu ini juga anugrah bagi orang diluar Yahudi (Rom 1:16 b karena Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang
Yahudi, tetapi juga orang Yunani.).[28] Dapat dilihat juga dari peryatan Yesus
kepada perempuan ini dalam interliner dikatan enkau kehendaki dengan menggunakan kata
qe,lw thelo {thel'-o} or eqe,lw ethelo yang diartikan menghendaki, Yesus menyatakan apa
jawaban dengan memberikan apa yang dibutuhkan itu karena ketundukanya dan keyakinanya
kepada Yesus yang memberi jawaban atas kebutuhan yang mendesak bagi seorang ibu yang
tidak kuat melihat anaknya menderita karena cengraman iblis dan kesembuhan itu sendiri
dilakukan diluar dimana banyaknya orang bukan Yahudi.[29] Seketika itu sembulah anaknya
yang telah lama tercengram dengan kuasa setan yang mendiami tubuh anaknya.
BAB III MAKNA TEOLOGIS Secara tologis dapat saya ambil ketika saya mengeposisikan
Matius 15:21-28, begitu sangat menakjubkan bagi saya karena selain Yesus berkuasa, Yesus
maha kasih. Yang menakjubkan saya Yesus adalah pribadi yang sejarawan dan mengerti
budaya di daerah sekitr, itu saya katan diluar Yesus sebagai pribadi yang maha tahu, tetapi
berdasarkan Yesus berdaskan kemanusian yang sepenuhnya. Saya ingin mengutarakan makna
teologis yang saya ambil dari kemanusian Kristus dalam kontks percakapan kesembuhan
yang dilakukan oleh Yesus. Pada saat Yesus mengatakan anjing yang berarti kuna,rion
kunarion, atau yang dapat dikatakan dengan arti anjing kecil atau anjing peliharan,
sepertinya perkatan ini adalah perkataan yang tidak beretika jika dilihat dalam kontks
budaya kita atau budaya Yahudi yang merendahkan suku diluar Yahudi. Tetapi Yesus
mengatakan anjing bagi orang siro-Fenisia yang menggangap anjing sesuatu yang berharga
berdaskan kekuatan megis yang dimiliki sehingga Yesus tidak membuat wanita itu jatuh dan
direndahkan dan Yesus juga dapat mensejajarkan dengan keberadan murid-murid-Nya yang
orang Yahudi. Makna teologis membuat saya belajar dari Yesus yang dapat menempatkan
kata pada kontks budaya setempat sehingga dalam pelayanan saya secara kontkstual agar
dalam segala perkatan tidak menjadikan satu bomerang tetapi menjadikan berkat bagi
orang yang akan mendengar injil dari saya, sehingga mereka dapat menerima apa yang saya