VVJVJKVJLV
VVJVJKVJLV
KONSEP
EP DANPROGRAM
A P A
WORKSHOP CPD
AHLI JALAN & JEMBATAN
JAKARTA, 6 SEPTEMBER 2016
ACUAN LEGAL
• UU 38/2004: kinerja jalan yang andal (kuat),(kuat) aman,
aman nyaman,
nyaman
berkelanjutan, efektif & efisien, serta memihak kepentingan umum
• UU 22/2009: kinerja jalan yang selamat, aman, nyaman, lancar &
tertib,
ib berkelnjutan
b k l j
Regulasi menuntut penyelenggaraan jalan yang kuat (andal),
selamat, aman, dan nyaman memerlukan upaya pelayanan jalan
mantap sampai umur perencanaannya tercapai
• Pasall 29 UU 22/2009:
P 22/2009 memberib i dasar
d t t
tentang d
dana preservasii jalan
j l
untuk pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan, yang
diambil dari pengguna jalan
2
hrAGAH
ACUAN LEGAL
Undang undang no 38 Tahun 2004 Pasal 30
Undang‐undang no. 38 Tahun 2004, Pasal 30,
ayat 1b :
Penyelenggara
y gg jjalan wajib
j memrioritaskan p pemeliharaan,, p
perawatan
dan pemeriksaan jalan secara berkala untuk mempertahankan tingkat
pelayanan jalan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang
ditetapkan;
ayat 2:
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan laik fungsi, tata cara
pemeliharaan,
lih perawatan
t d
dan pemeriksaan
ik secara berkala,
b k l d
dan
pembiayaan pembangunan jalan umum, serta masukan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan
pemerintah.
pemerintah
3
hrAGAH
AC AN
ACUAN
Secara substansial pada Undang-Undang no. 38/2004 tentang Jalan, diamanatkan
tentang ketegasan tentang penyelenggaraan jalan sebagai upaya untuk mencapai
kinerja jalan yang andal. Secara lebih teknis dapat diterjemahkan sebagai jalan yang
kuat dan daya tahan lama,
lama aman,
aman nyaman,
nyaman berkelanjutan,
berkelanjutan efektif dan efisien.
efisien Intinya
adalah kinerja jalan yang berkualitas dari sisi konstruksi, struktur perkerasan,
keamanan dan kenyaman bagi masyarakat pengguna. Beberapa pasal lainnya
menjelaskan tentang fungsi dan manfaat jalan dapat dipertahankan terhadap
gangguan yang mungkin timbul; mewujudkan peran penyelenggara jalan secara
optimal dalam pemberian layanan kepada masyarakat; mewujudkan pelayanan jalan
yang andal dan prima serta berpihak pada kepentingan masyarakat; mewujudkan
sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mendukung
terselenggaranya sistem transportasi yang terpadu;
4
hrAGAH
ACUAN LEGAL
Peraturan Pemerintah no 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah no. 34 Tahun 2006 tentang Jalan,
Paragraf 6 Pasal 97 Ayat :
((1)) Penyelenggara
y gg jjalan mempunyai
p y kewajiban
j dan tanggung
gg g jjawab
untuk memelihara jalan sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pemeliharaan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan prioritas tertinggi dari semua jenis penanganan jalan.
jalan
(3) Pemeliharaan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan rehabilitasi.
(4) Pemeliharaan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasarkan rencana pemeliharaan jalan.
5
hrAGAH
AC AN
ACUAN
Undang Undang no 22/2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan fokus pengaturannya adalah
tentang penegasan agar jalan sebagai infrastruktur memiliki kinerja jalan yang ditandai dengan
beberapa komponen. Komponen utama tersebut antara lain adalah jalan harus menjamin
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Selain itu juga diatur tentang
bagaimana jalan harus memiliki standar mantap dan bermutu sehingga dapat memberi jaminan
terhadap keselamatan lalulintas.
lalulintas Penjaminan mutu jalan tersebut harus terus dipertahankan
melalui kegiatan pemeliharaan jalan yang menerus dan dengan kinerja yang baik. Pemeliharaan
yang berkelanjutan menjadi bagian penting untuk bisa mencapai tujuan dan amanat undang
undang tersebut. Penyelenggara Jalan dalam melaksanakan preservasi Jalan dan/atau
peningkatan kapasitas Jalan wajib menjaga Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran
L l Lintas
Lalu Li d Angkutan
dan A k J l
Jalan.
Preservasi jalan dijelaskan pada Undang Undang no 22/2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ mengenai terminology dan aturan Undang Undang tersebut menjelaskan
bahwa preservasi (Kamus besar bahasa Indonesia: pengawetan; pemeliharaan; penjagaan;
perlindungan) jalan adalah kegiatan konstruksi untuk memantapkan kinerja pelayanan jalan
selama umur perencanaan, yang meliputi pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Preservasi jalan berdasarkan UU 22/2009 juga menjelaskan tentang pendanaannya. Dana
P
Preservasi
i Jalan
J l adalah
d l h dana
d yang khusus
kh di
digunakan
k untuk k kegiatan
k i pemeliharaan,
lih rehabilitasi,
h bili i
dan rekonstruksi Jalan secara berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
6
hrAGAH
PERMEN PU NO 13 TAHUN
2011
Penentuan Program
Penanganan
Pemeliharaan Jalan
Berpenutup
Aspal/Beton Semen
Penentuan Program
Penanganan
Pemeliharaan Jalan
Tida Berpenutup
Aspal/Beton Semen
7
hrAGAH
Peraturan Menteri PU no. 13 Tahun 2011 tentang tata cara
Pasal 18
pemeliharaan dan penilikan jalan, BAB VII Pasal 6
(1) Pemeliharaan jalan meliputi kegiatan pemeliharaan rutin,
pemeliharaan
berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan.
(2) Penanganan pemeliharaan jalan dilakukan secara preventif dan
(2) P lih j l dil k k tif d (2) Pemeliharaan rutin jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
reaktif. dilakukan sepanjang tahun, meliputi kegiatan:
(3) Penanganan pemeliharaan jalan yang dilakukan secara preventif a. pemeliharaan/pembersihan bahu jalan;
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk b. pemeliharaan sistem drainase (dengan tujuan untuk memelihara
membatasi jenis, tingkat, sebaran kerusakan, dan menunda fungsi dan untuk memperkecil kerusakan pada struktur atau
kerusakan lebih lanjut, serta mengurangi jumlah kegiatan permukaan jalan dan harus dibersihkan terus menerus dari lumpur
permukaan jalan dan harus dibersihkan terus menerus dari lumpur,
pemeliharaan rutin, melindungi perkerasan dari pengaruh beban tumpukan kotoran, dan sampah);
dan lingkungan, dan mempertahankan kondisi jalan dalam tingkatan c. pemeliharaan/pembersihan rumaja;
baik dan sedang sesuai dengan rencana. d. pemeliharaan pemotongan tumbuhan/tanaman liar
(rumputrumputan, semak belukar, dan pepohonan) di dalam
rumija;
u ja;
e. pengisian celah/retak permukaan (sealing);
BAB VIII Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan, Pasal 16 f. laburan aspal;
(2) Pelaksanaan pemeliharaan jalan sebagaimana dimaksud pada g. penambalan lubang;
ayat (1) wajib memperhatikan keselamatan pengguna jalan dan h. pemeliharaan bangunan pelengkap;
kelancaran lalu lintas dengan penempatan rambu lalu lintas secara
g p p i. pemeliharaan perlengkapan jalan; dan
jelas, aman, dan stabil. j. Grading operation / Reshaping atau pembentukan kembali
permukaan untuk perkerasan jalan tanpa penutup dan jalan tanpa
perkerasan.
...
8
hrAGAH
(3) Pemeliharaan berkala jalan sebagaimana dimaksud pada (4) Rehabilitasi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ayat (1), meliputi kegiatan: dilakukan
a. pelapisan ulang (overlay); secara setempat, meliputi kegiatan:
b perbaikan bahu jalan;
b. perbaikan bahu jalan; a pelapisan ulang;
a. pelapisan ulang;
c. pelapisan aspal tipis, termasuk pemeliharaan b. perbaikan bahu jalan;
pencegahan/preventive yang meliputi antara lain fog eal, chip c. perbaikan bangunan pelengkap;
seal, slurry seal, micro seal, strain alleviating membrane d. perbaikan/penggantian perlengkapan jalan;
interlayer (SAMI),; e. penambalan lubang;
d. pengasaran permukaan (regrooving);
p g p ( g g); f. penggantian dowel/tie bar pada perkerasan kaku (rigid
e. pengisian celah/retak permukaan (sealing); pavement);
f. perbaikan bangunan pelengkap; g. penanganan tanggap darurat.
g. penggantian/perbaikan perlengkapan jalan yang h. pekerjaan galian;
hilang/rusak; i. pekerjaan timbunan;
h. pemarkaan (marking) ulang; j. penyiapan tanah dasar;
i. penambalan lubang; k
k. pekerjaan struktur perkerasan;‐16‐
k j t kt k 16
j. Untuk jalan tidak berpenutup aspal/ beton semen dapat l. perbaikan/pembuatan drainase;
dilakukan penggarukan, penambahan, dan pencampuran m. pemarkaan;
kembali material (ripping and reworking existing layers) pada n. pengkerikilan kembali (regraveling) untuk perkerasan jalan tidak
saat pembentukan kembali permukaan; dan berpenutup dan jalan tanpa perkerasan; dan
k pemeliharaan/pembersihan rumaja
k. pemeliharaan/pembersihan rumaja. o. pemeliharaan/pembersihan rumaja.
o. pemeliharaan/pembersihan rumaja.
(5) Rekonstruksi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara setempat meliputi kegiatan:
a. perbaikan seluruh struktur perkerasan, drainase, bahu jalan,
tebing, dan talud;
b. peningkatan kekuatan struktur berupa pelapisan ulang
perkerasan dan bahu jalan sesuai umur rencananya kembali;
c. perbaikan perlengkapan jalan;
d. perbaikan bangunan pelengkap; dan
e. pemeliharaan/pembersihan rumaja.
9
hrAGAH
KONSEP PRESERVASI
FENOMENA
KERUSAKAN JALAN
jenis, tipe dan
lokasi,
sistem regulasi konvensional,
pendanaan tipikal
penurunan
produktivitas
11
hrAGAH kerja
TIPOLOGI KERUSAKAN
JALAN & FAKTOR PENYEBAB
12
hrAGAH
PENYEBAB KERUSAKAN
JALAN
Aspek Perencanaan
dan Pemrograman
Aspek Pemeliharaan
Aspek Operasional
13
hrAGAH
PRESERVASI
PERKERASAN
2-14
hrAGAH
DEFINISI
EFINISI
Pemeliharaan menurut PP 34 Tahun‐2006
Pemeliharaan menurut PP 34 Tahun 2006
• Pemeliharaan rutin jalan merupakan kegiatan merawat serta memperbaiki
kerusakan‐kerusakan yang terjadi pada ruas‐ruas jalan dengan kondisi pelayanan
mantap. Jalan dengan kondisi pelayanan mantap adalah ruas‐ruas jalan dengan
umur rencana yang dapat diperhitungkan serta mengikuti suatu standar tertentu.
tertentu
• Pemeliharaan berkala jalan merupakan kegiatan penanganan terhadap setiap
kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat
dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
• Rehabilitasi jalan merupakan kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan
yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi
kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi
rusak ringan,
ringan agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan
pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. Peningkatan jalan terdiri atas
peningkatan struktur dan peningkatan kapasitas
15
hrAGAH
DEFINISI
(
(Massey & Pool, 2003)
y , )
Pemeliharaan jalan harus dibuat dengan baik melalui proses perencanaan,
pengelolaan, perancangan dan pelaksanaan, melalui system manajemen dan
prosedur yang tepat. Pemeliharaan tepat waktu terbukti
AASHTO:
AASHTO
“the planned strategy of cost‐effective pavement treatments to an existing roadway
to extend the life or improve the service‐ability of the pavement. It is a program
strategy intended to maintain the functional or structural condition of the pave‐
ment It is the strategy for individual pavements and for opti mizing the performance
ment. It is the strategy for individual pavements and for opti‐mizing the performance
of a pavement network” (Research Protocols . . . 1999
(Pavement Preservation . . . 1999, Pavement Preservation: A Strategic Plan for the
Future,Report FHWA‐SA‐99‐015, Federal Highway Administration,Washington, D.C.,
1999.
1999
Pavement preservation is a program employing a network level, long‐term strategy
that enhances function pavement performance by using an integrated, cost‐effective
set of practices that extend pavement life, improve safety, and meet motorist
expectations).
expectations)
16
hrAGAH
DEFINISI
Pemeliharaan preventif merupakan suatu bagian pemeliharaan jalan yang bersifat
pencegahan. Menurut HDM‐4 (Highway Development and Management, 4th Version),
pemeliharaan preventif merupakan suatu kategori jenis pekerjaan yang merupakan kelas
pekerjaan pemeliharaan periodik dan dalam kategori pekerjaan pencegahan.
17
hrAGAH
DEFINISI
Pemeliharaan preventif memiliki beberapa keuntungan (FHWA‐HI‐00‐
(FHWA HI 00
007, 1999) yaitu :
• Mengurangi kerusakan di masa mendatang
• Mempertahankan atau meningkatkan kondisi fungsional dari
sistem perkerasan
• Memelihara sistem perkerasan dan memperpanjang masa layan
perkerasan.
18
hrAGAH
PEMELIHARAAN
P E ENTIF
PREVENTIF
.
AASHTO (Galehouse, et al., 2003) didefinisikan sebagai: preventive maintenance is a
planned strategy of cost‐effective treatments that preserve and maintain or improves a
roadway system and its appurtenances and retard deterioration, but without
substantially increasing structural capacity
substantially increasing structural capacity.
FHWA (1999) menyatakan preservasi perkerasan adalah: all activities undertaken to
provide and maintain serviceable roadways; this includes corrective maintenance and
provide and maintain serviceable roadways; this includes corrective maintenance and
preventive maintenance, as well as minor rehabilitation projects.
Perbedaan yang sangat nyata dari konsep preservasi konstruksi jalan dengan kegiatan
Perbedaan yang sangat nyata dari konsep preservasi konstruksi jalan dengan kegiatan
pembangunan, rehabilitasi dan perbaikan sesaat untuk mengatasi terhambatnya fungsi
jalan adalah pengembalian fungsi dari kondisi eksisting system jaringan jalan dan
memperpanjang umur layannya akan tetapi tidak berupaya untuk meningkatkan
kapasitas atau kekuatannya (Fwa, TF, 2006).
kapasitas atau kekuatannya (Fwa, TF, 2006).
19
hrAGAH
TIPE PEMELELIHARAAN
PERKERASAN
Preventive (Proactive)
• Arrest light deterioration
• Retard progressive failures
• Reduce need for corrective maintenance
• “Right” treatment at the “right” time!
Corrective (Reactive)
• After deficiency occurs
• More expensive
1-20
hrAGAH
WAKTU PEMELIHARAAN?
Pavement Preservation
Pavement Preservation
• preserves good condition pavement
Corrective maintenance
• When the pavement loses load carrying ability (excessive
deflection)
• Waterproofing (cracks)
• Surface slope (rutting)
• Surface roughness (too slick)
• Ride quality (bumps)
1-21
hrAGAH
PRESERVASI
PERKERASAN
1-22
hrAGAH
PRESERVASI
PERKERASAN
1-23
hrAGAH
PARAMETER KAJIAN
Sejaran dan Struktur perkerasan
Indikator tingkat kerusakan dan
kinerja jalan (IRI, deflection,
kekokohan)
DATA
ACUAN
SEKONDER )laporan dan
Pemetaan problem dan
data eksisting; pedoman dan
kondisi ekssting
aturan; kajian preservasi
Pola, jenis dan tingkat
PRIMER
kersuakan
Kondisi perkerasan; lalulintas;
Analsis ekonomi
topografi; data kecelakaan
Program
Proactive Program Responsive Program
Preservasi
24
hrAGAH
KARAKTERISTIK
PEMELIHARAN PREVENTIF
Tujuan pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan
Penerapan
• Lalu lintas
• Lingkungan
• Kondisi perkerasan
Kontra indikasi
Kontra‐indikasi
Pertimbangan konstruksi
Ekspektasi nilai performa dan biaya
Ekspektasi nilai performa dan biaya
Kepuasan pelanggan
25
hrAGAH
PEMELIHARAAN JALAN
26
hrAGAH
SOLUSI YANG TEPAT
TEPAT Penanganan
ppada WaktuTEPAT dan
di Proyek TEPAT
27
hrAGAH
PEMELIHARAAN
PREVENTIF
• Manfaat Pemeliharaan Preventif
• Mengurangi kerusakan di masa mendatang
• Mempertahankan atau meningkatkan kondisi fungsional
dari sistem perkerasan
• Memelihara sistem perkerasan dan memperpanjang masa
layan perkerasan.
28
hrAGAH
PEMELIHARAAN JALAN
29
hrAGAH
Kesamaan pemahaman
K h
Ketersediaan model kerja
Panduan sistematika preservasi
preservasi
Pedoman pelaksanaan model
Keterjaminan kinerja jalan
Preservasi
Efisiensi dan efektifitas
pemeliharaan jalan
Program Preservasi
Jalan
30
hrAGAH
Ketersediaan dana
Ketersediaan Data (availability n alocated
terbarukan fund)
Program Preservasi
31
hrAGAH
ESENSI PRESERVASI
PERKERASAN
W kt Tepat
Waktu T t
Projek Tepat
Preservasi
Perkerasan
Tindakan Tepat
32
hrAGAH
Struktur perkerasan - metoda
Kontributor distress
Relaibility
R l ibilit – design
d i
/detailed
33
hrAGAH
Sumberdaya Manusia
Materials
Tatacara pelaksanaan
Frekuensi
metoda
Pendanaan - Biaya S
Severity
i
34
hrAGAH
ESENSI PRESERVASI
PERKERASAN
2-35
hrAGAH
PREVENTIVE
MAINTENANCE EFFECTIVE
2-36
been $6-7 million over the years”
hrAGAH
UMUR PERKERASAN
37
hrAGAH
PEMELIHARAAN
PERKERASAN
Preventive (Proactive)
• Mengatasi kerusakan ringan
• Menahan kerusakan progressive
• Mengurangi kebutuhan untuk “corrective maintenance”
• “Right” treatment at the “right” time!
Corrective (Reactive)
• Setelah kerusakan terjadi
• Lebih mahal
2-38
hrAGAH
KAPAN PERBAIKAN
PERKERASAN DILAKUKAN?
Pavement Preservation
• Mempreservasi kondisi baik perkerasan
Corrective maintenance
• Dilaksanakan saat perkerasan kehilangan:
• Load
L d carrying
i ability
bilit ((excessive
i ddeflection)
fl ti )
• Waterproofing (cracks)
• Surface slope (rutting)
• S f
Surface roughness (too
( slick))
• Ride quality (bumps)
2-39
hrAGAH
STRATEGY TO MINIMIZE
COSTS
2-40
hrAGAH
QUALITY OF ROAD
SYSTEM WITH TIME
41
hrAGAH
WHAT’S THE “RIGHT”
PROJECT
Awali dengan mengamati seluruh
j i
jaringan jalan
j l
Pertahankan kondisi jalan pada saat
pemeliharaan korektif tidak dibutuhkan
2-42
hrAGAH
THE PROBLEM
Public perception
• “fixing good roads” and not “fixing bad roads”
2-43
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
2-44
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
Faktor penentu dan pengaruh:
Faktor penentu dan pengaruh:
1. Kondisi eksisting perkerasan
2. Lingkungan
g g
3. Life Cycle Costs
4. Metoda penanganan yang tersedia
5. Kebutuhan pengguna
2-45
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
Type
struktur
Kekasaran, kenyamanan
Kondisi
eksisting Struktur permukaan
Tingkat kerusakan
drainase
46
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
Kondisi Iklim
lingkungan lalulintas
47
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
Konstruksi
Pemeliharaan
Rehabilitasi
Biaya umur
rencana Biaya waktu tunda
Pemeliharaan kendaraan
2-48
hrAGAH
PENANGANAN TEPAT??
Persyaratan Konstruksi
Kinerja
Biaya
Metoda
penanganan Kemampuan SDM
Keberadaan teknologi
Material
49
hrAGAH
KAPAN
PENANGANANNYA
50
hrAGAH
TIPIKAL PRESERVASI
Manfaat
Peningkatan Peningkatan Pengurangan Restore
Kategori Kegiatan kapasitas kekokohan pelapukan pelayanan
Konstruksi
Konstruksi Konstruksi baru
Konstruksi baru X X X X
Rekonstruksi X X X X
Rehabilitasi Rehabilitasi besar X X X
Lapis ulang struktur X X X
Preservasi Rehabilitasi minor X X
perkerasan Pemeliharaan preventif X X
Pemeliharaan rutin X
P
Pemeliharaan
lih Pemeliharaan Reaktif
P lih R k if X
Pemeliharaan katastropik X
51
hrAGAH
JENIS PENANGANAN
Kegiatan Luas Cakupan Preventif Remedial
Lapis ulang tipis X X
Lapis ulang sangat tipis X X
Lapis atas (bonded) X X
Lapis atas Mikro ‐ microsurfacings
Lapis atas Mikro Total X X
Cheaps seals X X
Slurry seal X X
Fog seals X
Lapis retak –
p crack seal X
Isi retak X
Joint seal X
Penambalan X
Perbaikan paruh tebal beton
p Selektif X
Perbaikan tebal beton X
Perbaikan tepi X
Diamond griding X
f
Dowel bar retrofit X ‐
52
hrAGAH
PEMELIHARAAN JALAN
53
hrAGAH
STANDAR PENANGANAN
JALAN
54
hrAGAH
55
hrAGAH
MONITORING PRE IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN NASIONAL
PROVINSI
: RIAU
STA
SATKER PERENCANAAN & PENGAWASAN JALAN & TUS
: JEMBATAN :MARET 2008
Jl. Ke Bangkinang Pembangun
1 (Pekanbaru) 000 + 000 ‐ 005 + 570 5.57 2003 √ √ √ √ an
Jl. Moh. Yamin Pembangun
2 (Bangkinang) 000 + 840 ‐ 018 + 000 5.45 2006 √ √ √ √ an
56
hrAGAH
57
hrAGAH
SEMOGA
BERMANFAAT
TERIMAKASIH
58
hrAGAH
Kategori Pembinaan Jenis Pekerjaan/penanganaan Uraian Aktivitas Pekerjaan
PEMELIHARAAN
Pembersihan jalan dan bangunan
Kegiatan perawatan jalan yg dilakukan secara
1.1 Perawatan rutin (Cycle pelengkap jalan, Pengendalian
terjadwal untuk mengantisipasi akibat dari pengaruh
works) tanaman/pemotongan rumput,
lingkungan
Pemiliharaan saluran drainase.
Drainase (Drainase)
Culvert repairs, clearing side
drains, etc.
P regravelling/patching), Perataan
bahu dan lereng (Filling on shoulder
Pemeliharaan Rutin
(Routine Maintenance) Lain - lain (Routine Miscellaneous)
Vegetation control, line
markings, signs, etc.
J and slopes), Perbaikan drainase
(Improvement drainase), Perbaikan
H rejuvenation
rejuvenation,
P
D load transfer
Penambahan lapis tipis Laburan
Pencegahan (Preventive dower retrofit, J
M- Treatment) joint sealing, etc.
aspal pada permukaan guna aspal/Buras
memerpabiki integritas (Resealling),
4 Surface dressing, slurry seal, 2.1 Pencegahan
cape seal, regarvelling, slab
replacement, diamond grinding,
2 (P
(Preventive)
ti )
permukaan dan sebagai Lapisan tipis
lapis kedap air namun tidak aspalpasir (Latasir),
Restorasi (Resurfacing or restoration) etc.
Thick overlay, mill and replace, 0 2. meningkatkan kekuatan Lapis Bubur aspal
in lay, bonded concrete overlay,
Rehabilitasi (Rehabilitation)
unbonded concrete overlay,
etc.
0Pemeliharaa struktur dari perkerasan (Slury seal)
Pemeliharan Periodik
n Periodik
(Periodic maintenance) Rekonstruksi (Reconstruction)
Partial reconstruction, full
pavement reconstruction, etc. 5 (Periodic Penambahan lapis permukaan guna memperbaiki
Laburan permukaan aspal (Surface
Clearing
g debris,, repairing
p g 2.2 Pelapisan
p ulang
g dressing)
g) : Burtu;; Burda,, Lapis
p tipis
p
integritas dan kedap air dan tidak untuk
washout/subsidence, traffic Maintenanc (Resurfacing)
meningkatkan kekuatan struktur dari perkerasan
aspal beton / Lataston (Thin
Darurat (Emergency) acident removal, etc Overlay)
Pencegahan Snow removal, salting/gritting, e)
(Prevention) Khusus (special) Musim-dingin (Winter) etc Penambahan tebal lapisan perkereasan dengan Lapis tambah tebal (Thick overlay) :
Partial widening, lane addition, tebal tertentu guna meningkatkan integritas Lapis Penetrasi Macadam; Lapis
2.3 Pelapisan tambah (Overlay)
Pelebaran (Widening) etc struktural dan meningkatkan kekuatan struktur dari aspal beton / laston, In Lay, Mill and
Horizontal and vertical improv- perkerasan Replace
ments, junction improvement,
Mengganti sebagian atau keseluruhan dari
Perbaikan alinyemen (Realignment) etc
2.4 Rekonstruksi perkerasan perkerasan dan kemudian menambahnya dengan Partial reconstruction, Full pavement
Shoullder addition, shoulder
(Pavement Reconstruction) yang baru untuk meningkatkan integritas struktur reconstruction.
upgra-ding, side drain
dan kekuatan struktur perkerasan
Perbaikan (Improvement) Luar jalur (off carriageway) improvement, etc
59
Upgrading by changin the road 3. Pemeliharaan Penanganan jalan secara darurat untuk jalan yang Penanggulangan kecelakaan
Peningkatan (upgrading) surface class, etc 3.1 Pekerjaan Darurat
Khusus (Special terhambat atau tertutup akibat bencana alam atau kendaraan, penanggulangan
Pengembangan Dualisaion of an existing (Emergency Work)
hrAGAH
(Development) Konstruksi (Construction) Seksi baru (New section) section, new section (link), etc
Work) kecelakaan kendaraan. bencana alam (longsoran).
PEMELIHARAAN
PREVENTIF
Pemeliharaan yang tercakup dalam program
pemeliharaan preventif MDOT 1999 dan 2000
Concrete-Surfaced Pavements Bituminous-Surfaced Pavements
Full depth
p concrete pavement
p repair
p Bituminous overlayy
Joint Resealing Surface milling and bituminous overlay
Crack Resealing Ultrathing bituminous overlay
Joint and surface spall repair Crack treatment
D
Dowel
l bar
b retrofit
t fit O b d crack
Overbnd k filli
filling
Diamond grinding Microsurfacing
Underdrain outlet repair and cleaning Chip seals
Concrete pavement restoration Bituminous shoulder ribbons
Bituminous shoulder ribbons Shoulder seals
Paver placed surfaced seals
Hot in-place bituminous recycling
60
hrAGAH