Anda di halaman 1dari 18

UJI KOMPETENSI

Merencanakan Sistem Manejemen PENANGANAN PRESERVASI JALAN


PENANGANAN PRESERVASI JALAN

Skema Sertifikasi : Ahli Muda Jalan Raya


Jenjang : 7 (Tujuh)
Nama Asesi : Aris Atma Wijaya, S. T.
FOTO ASESI NIK Asesi : 1271201502950002
Tgl. Asesmen : 16 Desemeber 2022
TUK : Astekindo Sumatera Utara
Nama Asesor : 1. Posma Samosir
2. John Charles Manurung, IR
Latar Belakang Kondisi Jalan Indonesia
STATUS JALAN PANJANG KEMANTAPA KEWENANGAN
(KM) N JALAN

47,017
non tol
Jalan Nasional 90,35 % Pemerintah Pusat
1,193
tol

Jalan Propinsi 49,241 70,99 % Pemerintah


Provinsi

Jalan Kabupaten 428,786 57.30 % Pemerintah


Kabupaten

TOTAL 526.237

Rendahnya kualitas infrastruktur jalan berimbas


81,48% jalan Indonesia adalah jalan kabupaten/kota dengan pada trip time (jam/100 Km) yang cukup tinggi
kondisi kemantapan cukup rendah (57,3%). Jalan propinsi yaitu 2,7 jam/100km dibandingkan dengan
dan jalan nasional dengan panjang relatif sama namun negara-negara tetangga yang berada pada
kemantapan jalan propinsi juga rendah dibandingkan jalan kisaran 1-1,5 jam/100km
nasional yang telah mencapai kemantapan 90%.
Peraturan Perundangan Preservasi Jalan
1. UU RI No.38/2004 tentang JALAN
2. PP RI No. 34/2006 tentang JALAN
3. UU RI No. 22/2009 tentang LALULINTAS & ANGKUTAN JALAN
4. Peraturan Menteri PU No : 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan
dan Penilikan Jalan;
5. Manual Konstruksi dan Bangunan Ditjen Bina Marga No: 001-
02/M/BM/2011 tentang perbaikan standard untuk Pemeliharaan Rutin
Jalan.
6. SE Dirjen Bina Marga No.02/M/BM/2013 : Manual Desain Perkerasan (MDP),
draft Revisi Januari 2016
7. Surat Dirjen Bina Marga, No.08/SE/Db/2015, tgl.28/08/2015 ttg Standar
Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan untuk Pemaketan Secara
Long Segment.
PENANGANAN PRESERVASI JALAN
• Preservasi Jalan adalah kegiatan PRESERVASI DEFINISI BINA MARGA
pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan
pelebaran jalan menuju standar, yang
berkelanjutan untuk mempertahankan jalan
dalam kondisi mantap. (SSKK SBD Kontrak
Preservasi Jalan dengan Skema Long
Segment sesuai SE Dirjen Bina Marga
No.06/SE/Db/2017)
• Program preservasi jalan didasarkan dan
memperhatikan perundangan yang berlaku:
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata
Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 19/PRT/M/2011 tentang
Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan Source : AASHTO Pavement Management Guide Book, 2012 adopted from
Peshkin et al. 2007
Tujuan Preservasi Jalan
- Mempertahankan Kondisi Jalan
Pemeliharaan jalan (rutin dan periodik) diprioritaskan pada jalan
Nasional yang berkondisi baik dan sedang agar dapat
memberikan pelayanan jasa transportasi yang optimal

- Menurunkan Biaya Transportasi


Kondisi jalan yang tetap terjaga dalam kondisi baik dapat
memberikan manfaat bagi penurunan biaya transportasi

- Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi


Pelayanan prasarana transportasi jalan yang baik , akan
mempengaruhi pengembangan ekonomi daerah melalui aktivitas-
aktivitas ekonomi dan dapat meningkatkan iklim investasi
Kegiatan Preservasi Jalan

SEBAGAI UPAYA UNTUK :


1. Kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan dan
perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan
agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas sehingga
umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
2. Pelaksanaan Preservasi jalan wajib memperhatikan keselamatan
pengguna jalan dan kelancaran lalu lintas dengan penempatan
rambu lalu lintas secara jelas, aman, dan stabil
3. Preservasi jalan meliputi kegiatan pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan
Konsep dan teknik preservasi
 Pemeliharaan Perkerasan lebih efektif dan efisien dengan pemilihan Teknologi
Preventif yang tepat

Fog Seal
Slurry seal or micro surfacing
Chip sealPatching
Preventive
Maintenance Thin overlay
Pavement condition rating

Maintenance and
Rehabilitation

Minimum recommended condition

Benefit
Reconstruction Extended pavement life
due to preventive
maintenance
Jenis Preservasi Jalan

Pemeliharaan • memelihara rutin jalan secara reaktif


Korektif sepanjang umur rencana.

Pemeliharaan • preservasi perkerasan, mempertahankan


Preventif kondisi kemantapan jalan.

• dilakukan ketika terjadi kerusakan karena


Rehabilitasi sebab khusus.

Rekonstruksi • dilakukan ketika kondisi jalan rusak berat.


JENIS PENANGANAN PRESERVASI (1/4)
JENIS PENANGANAN PRESERVASI (2/4)

OVERLAY

DOWEL RETROFIT
JENIS PENANGANAN PRESERVASI (3/4)

PENANGANAN LONGSOR

PERBAIKAN DRAINASE
JENIS PENANGANAN PRESERVASI (4/4)

PELEBARAN JALAN MEMANFAATKAN BAHU JALAN PELEBARAN JALAN MEMANFAATKAN MEDIAN JALAN
Elemen Jalan yang Harus Dilakukan Pemeliharaan

A. PERKERASAN JALAN C. PERLENGKAPAN JALAN


Pekerjaan pemeliharaan perlengkapan jalan
Pekerjaan pemeliharaan pekerasan jalan dimaksudkan
bertujuan supaya perlengkapan jalan eksisting
untuk mempertahankan kondisi pelayanan mantap
dapat dibaca dengan jelas oleh pengguna jalan atau
dilakukan sepanjang tahun.
reflektifitas rambu terjaga dan berfungsi dengan
baik.

B. BAHU JALAN DAN DRAINASE D. JEMBATAN


Pekerjaan pemeliharaan bahu jalan bertujuan untuk
Pekerjaan pemeliharaan jembatan untuk
memelihara atau memperbaiki permukaan bahu jalan
eksisting sehingga kemiringannya tetap konsisten sesuai mempertahankan kondisi jembatan tetap mantap
dengan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan. dan menjamin agar penurunan kondisi jembatan
dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan
Pekerjaan pemeliharaan drainase jalan yang bertujuan
agar sistem drainase jalan eksisting berfungsi dengan sesuai kinerja yang disyaratkan.
baik dan lancar pada lokasi yang termasuk dalam
cakupan pekerjaan drainase, antara lain :
Contoh Jalan yang Tidak Dipelihara Dengan Baik
Data Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Kecelakaan Lalu lintas 2.60% 2.10% 1.90%

Kecelakaan lalu lintas menduduki 2.70%

peringkat ke-8 pada 10 penyebab


21.10%
kematian tertinggi di Indonesia. 4.90%

Tercatat, ada 107.968 kecelakaan lalu 5.30%

lintas yang terjadi di Indonesia pada


tahun 2018 dengan nilai rata-rata 5.70%

kematian adalah 30.000 orang. 6.70%


12.90%

[berdasarkan data Korlantas Polisi]


Stroke
Jantung&Pembuluh Darah
Diabetes Melitus dan Komplikasinya
Tuberkulosis Pernapasan
Hipertensi
Infeksi Saluran Pernapasan bawah
TANTANGAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
Infrastruktur hijau merupakan aspek utama dalam prinsip
berkelanjutan.
Tantangan utama dalam pengembangan infrastruktur masa depan:
bagaimana membangun infrastruktur yang handal, hijau, aman dan
cerdas, humanis, efisien, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

KOMITMEN DITJEN BINA MARGA

“pemenuhan fisik elemen jalan


terhadap persyaratan teknis jalan dan
kondisi lingkungan jalan yang
menghindarkan atau tidak menjadi
sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas”

Peraturan Menteri PU No. 19/PRT/M/2011


(Definisi Keselamatan Jalan)
KONTRIBUSI MASYARAKAT - JALAN BERKESELAMATAN
Peran Masyarakat sebagai
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN
Pengguna Jalan (PERMEN PU 01/PRT/M/2012)

PERENCANAAN
• penyadaran, pemberian motivasi, arahan, dan
fasilitasi dalam pemberdayaan masyarakat
• berperan aktif pada penyuluhan sehingga
masyarakat menjadi peduli dalam
penyelenggaraan jalan
PELAKSANAAN & PEMELIHARAAN
• memberikan usulan/saran dalam pelaksanaan
konstruksi
• melakukan pemeliharaan drainase, bahu jalan,
rambu dan lain-lain
Peran masyarakat sebagai pengguna jalan yang paling PENGAWASAN
penting adalah masyarakat dapat bersikap tertib dan
teratur dalam menggunakan jalan sehingga dapat • Melaporkan penyimpangan pemanfaatan ruang
menurunkan/meminimalisir kerusakan manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang
pengawasan jalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai