Penambat Rel Kereta API
Penambat Rel Kereta API
A. PENGERTIAN UMUM
Penambat rel merupakan suatu komponen yang menambatkan atau mengikat rel pada
bantalan sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh dan tidak bergeser pada
bantalannya. Kedudukan rel dapat bergeser akibat pergerakan dinamis roda kereta yang
bergerak di atas rel, karena pergerakan dinamis roda dapat mengakibatkan gaya lateral
yang besar. Oleh karena itu, kekuatan penambat sangat diperlukan untuk dapat
mengeliminasi gaya lateral tersebut.
B. JENIS PENAMBAT
Jenis penambat digolongkan berdasarkan karakteristik perkuatan yang dihasilkan dari
sistem penambat yang digunakan. Secara umum, penambat rel dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu Jenis Penambat Kaku dan Jenis Penambat Elastis. Jenis penambat yang digunakan akan
bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang rel yang digunakan.
Penambat kaku contohnya adalah paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan tarpon
yang dipasang menggunakan pelat landas. Sistem perkuatannya terdapat pada klem plat yang
kaku. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik dari
penambat kaku adalah selalu dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku
kini sudah tidak layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan beban gandar (axle
load) yang tinggi. Namun demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan
kayu yang dipasang pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.
Penambat elastis biasanya digunakan pada jalan rel yang memiliki frekuensi dan beban
gandar yang tinggi. Sistem penambat elastis terbuat dari bahan baja yang elastis, sehingga
memungkinkan untuk mengabsorbsi getaran yang terjadi pada saat kereta lewat di atasnya
ataupun mengakomodasi pemuaian rel akibat perbedaan suhu rel. Selain dapat meredam
getaran, penambat elastis juga mampu memberikan kuat jepit (clamping force) yang tinggi
dan mampu memberikan perlawanan rangkak (creep resistence). Oleh karena itu perjalanan
kereta api menjadi lebih nyaman dan dapat mengurangi resiko kerusakan pada rel maupun
bantalannya. Penambat elastis juga dipakai pada rel yang disambungan dengan las termit
(Continuous Welded Rails) karena kemampuannya untuk menahan batang rel agar tidak
bergerak secara horizontal saat pemuaian.
Terdapat dua macam penambat elastis yaitu:
a. Penambat Elastis Tunggal (single elastic fastening)
Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang jepit elastik, tirpon, mur dan
baut. Penambat elastik tunggal ini biasanya digunakan pada bantalan besi atau kayu.
b. Penambat Elastis Ganda (double elastic fastening)
Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang jepit elastik, alas rel (karet),
tirpon, mur dan baut. Penggunaan pada bantalan benton tidak menggunakan pelat
landas, tetapi tebal karet alas (rubber pad) rel harus disesuaikan dengan kecepatan kereta
api maksimum.
Penambat elastis inilah yang sekarang banyak digunakan, terutama pada bantalan beton,
meskipun ada juga yang digunakan pada bantalan kayu dan bantalan besi.
C. SISTEM PENAMBAT REL DI INDONESIA
Penambat elastic lebih banyak digunakan di Indonesia daripada jenis penambat kaku.
Penambat elastic tunggal hanya boleh digunakan pada jalan rel kelas IV dan V, sedangkan
penambat elastic ganda pada dasarnya dapat digunakan pada semua kelas jalan rel, namun
tidak dianjurkan untuk jalan rel kelas V.
Penambat elastis sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain:
Penambat Pandrol E-Clip produksi Pandrol Inggris
Penambat Pandrol Fastclip produksi Pandrol Inggris
Penambat Kupu-kupu produksi Vossloh
Penambat DE-Clip produksi PT. Pindad Bandung
Penambat KA Clip produksi PT. Pindad Bandung.
Sistem penambat elastis yang banyak digunakan di Indonesia adalah E-clip, KA-clip, dan
DE-clip.
1. E-clip
Disebut sebagai E-clip karena bentuknya seperti huruf e kecil dan berbentuk seperti klip
kertas sehingga disebut sebagai klip. Merupakan penambat yang pertama sekali
dikembangkan oleh Pandrol Inggris sehingga disebut juga sebagai Pandrol Clip. Penambat rel
tipe ini merupakan suatu batang baja dengan diameter 19 mm yang berbentuk spiral/ulir,
yang salah satu sisinya menekan kaki rel dan sisi yang lain berlindung pada suatu penahan.
Karakteristik penambat rel E-clip adalah:
a. Clamping Force (kuat jepit) tinggi, hingga mencapai 600 kgf,
b. Tidak berisik ketika rangkaian kereta api melewati bantalan,
c. Mudah dalam pekerjaan pemasangan,
d. Kuat dan tidak mudah lepas,
e. Jumlah komponen sedikit/sederhana,
f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat elastis
ganda.
Gambar 3. (atas) Penambat E-Clip
(bawah) Penambat E-Clip pada bantalan beton
2. DE-clip
Merupakan penambat elastis yang dikembangkan di Belanda. Di Indonesia penambat ini
dibuat oleh PT Pindad dan digunakan secara luas pada jaringan jalan kereta api, khususnya
diwilayah pulau Jawa.
Penambat rel tipe DE-Clip mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Clamping force (kuat jepit) mencapai lebih dari 1000 kgf,
b. Dapat melawan gaya puntiran (torsional force),
c. Penambat dapat memiliki sifat double elastic karena menggunakan alas karet (rubber pad)
dalam sistemnya,
d. Komponen penambat rel tidak banyak dan sederhana.
Gambar 4. Penambat DE-Clip
3. KA-clip
Penambat rel elastis tipe KA-clip merupakan hasil penelitian dan pengembangan bersama
antara PT. Pindad dengan PT. Kereta Api Indonesia. Penambat rel tipe KA-clip lebih sesuai
dengan karakteristik kereta api di Indonesia. Klip rel kereta api ini bisa digunakan di rel
berukuran berapa pun—baik R33, R42 maupun R54. Penambat ini merupakan
pengembangan dari F Type.
Karakteristik utama KA-clip adalah sebagai berikut:
a. Sederhana,
b. Mudah dalam pemasangan,
c. Bila track mengalami pergantian rel, masih dapat digunakan kembali dengan efektif,
d. Kuat jepit terhadap rel 800-1200 kgf,
e. Anti vandalism (pencurian komponen rel), karena memasang dan membukanya perlu alat
khusus,
f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat elastis
ganda.
DISUSUN OLEH: