Anda di halaman 1dari 19

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Kelas : IX
Semester :I
Mata Pelajaran : Matematika
Tema Pelajaran : Kesebangunan dan Kekongruenan
Jumlah Pertemuan: 2× Pertemuan (4 x 40 Menit)

A. Standar Kompetensi
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam
pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. Indikator
1. Menyelidiki kesebangunan dua buah belah ketupat berdasarkan panjang
sisinya.
2. Menyelidiki kesebangunan dua buah belah ketupat berdasarkan besar
sudutnya.
3. Menyelidiki kesebangunan dua buah jajargenjang berdasarkan panjang
sisinya.
4. Menyelidiki kesebangunan dua buah layang-layang berdasarkan besar
sudutnya.
5. Menyelidiki kesebangunan dua buah trapesium berdasarkan panjang sisi
nya.
6. Menyelidiki kesebangunan dua buah trapesium berdasarkan besar
sudutnya.
7. Menyelidiki kesebangunan dua buah segitiga berdasarkan panjang sisinya.
8. Menyelidiki kesebangunan dua buah segitiga berdasarkan besar sudutnya.
9. Menyelidiki kekongruenan dua buah belah ketupat berdasarkan besar
sudutnya.
10. Menyelidiki kekongruenan dua buah jajargenjang berdasarkan panjang
sisinya dan besar sudutnya.
2

11. Menyelidiki kekongruenan dua buah trapesium berdasarkan panjang sisi


dan sudutnya.
12. Menyelidiki kekongruenan dua buah segitiga berdasarkan panjang sisi dan
sudutnya.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Menyelidiki kesebangunan dua buah belah ketupat berdasarkan
panjang sisinya
2. Menyelidiki kesebangunan dua buah belah ketupat berdasarkan besar
sudutnya.
3. Menyelidiki kesebangunan dua buah jajargenjang berdasarkan panjang
sisinya.
4. Menyelidiki kesebangunan dua buah layang-layang berdasarkan besar
sudutnya.
5. Menyelidiki kesebangunan dua buah trapesium berdasarkan panjang
sisi nya.
6. Menyelidiki kesebangunan dua buah trapesium berdasarkan besar
sudutnya.
7. Menyelidiki kesebangunan dua buah segitiga berdasarkan panjang
sisinya.
8. Menyelidiki kesebangunan dua buah segitiga berdasarkan besar
sudutnya.
9. Menyelidiki kekongruenan dua buah belah ketupat berdasarkan besar
sudutnya.
10. Menyelidiki kekongruenan dua buah jajargenjang berdasarkan panjang
sisinya dan besar sudutnya.
11. Menyelidiki kekongruenan dua buah trapesium berdasarkan panjang
sisi dan sudutnya.
12. Menyelidiki kekongruenan dua buah segitiga berdasarkan panjang sisi
dan sudutnya.

E. Karakter yang Dikembangkan


3

1. Jujur
2. Teliti
3. Bertanggung jawab

F. Materi Ajar
1. Apersepsi
Tabel sifat-sifat bangun datar berdasarkan panjang sisi dan besar sudutnya.
No Bangun datar Sifat-sifat
1  Mempunyai empat buah sisi dengan
D C
sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan sejajar.
´ BC=
AB= ´ CD=
´ AD ´
A B
´ CD
dan AB/¿ ´ , AD
´ / ¿ BC
´
Persegi panjang ABCD  Keempat sudutnya merupakan sudut
siku-siku.
∠ A=∠ B=∠C=∠ D=90 °
2  Mempunyai empat sisi yang sama
B
panjang dan sepasang sisi-sisinya
A C sejajar.
´ BC=
AB= ´ CD=
´ AD
´
D
´ /¿ CD
dan AB ´ , AD
´ / ¿ BC
´
Belah ketupat ABCD  Sudut-sudut yang berhadapan sama
besar dan dibagi dua sama besar
oleh diagonal.
∠ A=∠ C dan ∠ B=∠ D
 Sudut-sudut yang berdekatan saling
berpelurus.
∠ A+∠ B=∠ B+∠C=∠C+ ∠D
¿ ∠ A+∠ D=180 °
4

3  Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan


D C
sama panjang.
´ BC=
AB= ´ CD=
´ AD ´
´ CD
dan AB/¿ ´ , AD
´ / ¿ BC
´
A B
 Sudut-sudut yang berhadapan sama
Jajar genjang ABCD besar.
∠ A=∠ C dan ∠ B=∠ D
 Sudut-sudut yang berdekatan saling
berpelurus.
∠ A+∠ B=∠ B+∠C=∠C+ ∠D
¿ ∠ A+∠ D=180 °

4  Tidak memilki sisi yang sejajar


B
A  Mempunyai empat sisi dan terdapat
dua pasang sisi yang sama panjang.
AB= ´ dan BC=
´ AD ´ CD
´
D
 Sepasang sudut yang berhadapan
C sama besar (∠ B=∠ D ¿
Layang-layang ABCD
5 D C  Keempat sisinya tidak sama panjang
 Terdapat sepasang sisi yang sejajar
´
( AB/¿ ´ )
CD
A B  Jumlah besar sudut yang berdekatan
diantara dua sisi sejajar adalah 180 °
Trapesium sebarang ABCD
karena sudut-sudutnya saling
Lanjutan tabel sifat-sifat bangun datar berdasarkan panjang sisi dan
besar sudutnya.
No Bangun datar Sifat-sifat
berpelurus.
∠ A+∠ D=∠ B+∠ C=180 °
6  Memiliki sepasang sisi yang sama
D C
´ BC
panjang ( AD= ´ ¿

 Terdapat sepasang sisi yang sejajar

A B
5

´
( AB/¿ ´ )
CD
 Besar ∠ A sama dengan besar ∠ B
Trapesium sama kaki ABCD dan besar ∠ D sama dengan besar
∠C
 Jumlah besar sudut yang berdekatan
diantara dua sisi sejajar adalah 180 °
karena sudut-sudutnya saling berpe-
lurus.
∠A + ∠D = ∠B + ∠C = 180 °
7  Memiliki sepasang sisi yang sejajar
D C
´ CD
AB/¿ ´

 Memiliki sudut siku-siku


∠A = ∠D= 90 °
A B  Jumlah besar sudut yang berdekatan
Trapesium siku-siku ABCD diantara dua sisi sejajar adalah 180 °
karena sudut-sudutnya saling berpe-
lurus.
∠A + ∠D = ∠B + ∠C = 180 °
8  Jumlah ketiga sudut pada segitiga
adalah 180 °
 Pada segitiga siku-siku, besar salah
satu sudutnya adalah 90 °.

(i) (ii)  Pada segitiga tumpul, besar salah


satu sudutnya lebih dari 90 °
 Pada segitiga lancip, besar setiap
sudutnya kurang dari 90 °
 Pada segitiga sama kaki, terdapat
(iii) (iv) dua buah sisi yang sama panjang
(i) Segitiga lancip atau segiti-  Pada segitiga sama sisi, semua sisi-
ga sama kaki sisinya memiliki panjang yang sama
(ii) Segitiga siku-siku
(iii) Segitiga tumpul
(iv) Segitiga sama sisi
6

2. Materi Inti
a. Pengertian Kekongruenan
Siswa diberikan kertas seperti gambar 2. Kemudian
menggunting gambar yang ada di sebelah kiri dan meletakkan hasil
guntingan pada gambar yang ada di sebelah kanannya.

Gambar 2. Bangun datar segitiga dan segiempat


Setelah hasil guntingan diletakkan pada gambar yang ada
disebelah kanannya, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
 Segitiga ABC dan segitiga PQR saling berimpit dan saling
menutupi, maka:
´ menempati PQ
AB ´ ( AB
´ = PQ
´ )
C/R
´ ( BC=
´ menempati QR
BC ´ QR
´ )
´ menempati PR
AC ´ ( AC
´ = PR
´ )
∠A menempati ∠P (∠A = ∠P)
A/P B/Q
∠B menempati ∠Q (∠B = ∠Q)
7

∠C menempati ∠R (∠C = ∠R)

 Segiempat DEFG dan segiempat HIJK saling berimpit dan saling


menutupi, maka: F/J
´ menempati H́I ( DE
DE ´ = H́I )
´ menempati IJ
EF ´ ( EF
´ = IJ
´)
G/K
´ menempati JK
FG ´ ( FG
´ = JK
´ )
´ menempati HK
DG ´ ( DG
´ = HK
´ )
D/H E/I
∠D menempati ∠H (∠D = ∠H)
∠E menempati ∠I (∠E = ∠I)
∠F menempati ∠J (∠F = ∠J)
∠G menempati ∠K (∠G = ∠K)

 Persegi panjang TUVW dan persegi panjang LMNO saling


berimpit dan saling menutupi, maka: W/O V/N

´ menempati LM
TU ´ (TU
´ = LM
´ )
´ menempati MN
UV ´ (UV
´ = MN
´ )
´ menempati NO
VW ´ (VW
´ = NO
´ )
´ menempati LO
TW ´ (TW
´ = LO
´ ) T/L U/M
∠T = ∠U = ∠V = ∠W = ∠L = ∠M = ∠N = ∠O = 90°

Dua buah bangun datar yang tepat saling berimpit dan saling
menutupi disebut dua bangun yang kongruen atau sama dan sebangun.
Jadi, segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR, segiempat DEFG
kongruen dengan segiempat HIJK, dan persegi panjang TUVW
kongruen dengan persegi panjang LMNO.
Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, dapat diambil kesimpulan
seperti berikut ini.

Jika dua bangun datar memiliki sisi-sisi yang bersesuaian sama


panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, maka dua
bangun tersebut kongruen atau sama dan sebangun.
8

Langkah-langkah dalam menentukan dua bangun datar yang kongruen


adalah sebagai berikut:
1) Memperhatikan besar sudut-sudut yang bersesuaian dan panjang
sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun datar. Jika besar sudut atau
panjang sisi belum diketahui, maka besar sudut dan panjang sisi
tersebut ditentukan dengan menggunakan unsur-unsur yang telah
diketahui pada bangun datar tersebut.
2) Menentukan bangun-bangun datar yang kongruen sesuai dengan
syarat kekongruenan.
Contoh soal:
Perhatikan bangun-bangun datar di bawah ini!

Tentukan bangun-bangun datar yang kongruen!


Jawab:
Dengan memperhatikan besar sudut-sudut yang bersesuaian dan
panjang sisi-sisi yang bersesuaian serta berdasarkan syarat-syarat
kekongruenan, maka bangun-bangun yang kongruen adalah persegi
ABCD kongruen dengan persegi KLMN, segitiga PQR kongruen
dengan segitiga KLM, dan trapesium ABCD kongruen dengan
trapesium PQRS.

G. Alokasi Waktu: 1 x 20 Menit


9

Indikator Pencapaian ()

H. Model Pembelajaran
Model pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung.

I. Metode Pembelajaran
1. Ceramah digunakan pada saat awal kegiatan, menyampaikan tujuan
pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, dan kegiatan akhir
pembelajaran.
2. Ekspositori digunakan pada saat menyajikan sub pokok bahasan bangun-
bangun yang sebangun dan kongruen.
3. Tanya jawab dilakukan pada saat melaksanakan tugas rutin yaitu di awal
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan apersepsi, setelah
eksplorasi, dan akhir kegiatan pembelajaran.
4. Pemberian tugas dilakukan ketika mengerjakan soal-soal latihan dan
setelah konfirmasi di akhir pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Org
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Metode
Kls Ind
Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru melaksanakan tugas rutin pada awal 1 Menit Crh 
kegiatan pembelajaran.
b. Guru mengarahkan siswa untuk meng- 3 Menit TJ 
ingat kembali materi mengenai sifat-sifat
segiempat seperti persegi, persegi pan-
jang, segitiga, belah ketupat, dan lain-lain
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang penger- 8 Menit Eks 
tian kekongruenan dengan menggunakan
media alat peraga beserta contoh-con-
tohnya (eksplorasi).
10

b. Guru mempersilakan siswa untuk berta- 30 Crh dan 


nya jika ada materi yang belum dipahami Detik TJ
(konfirmasi).
c. Siswa diarahkan untuk mengerjakan lati- 1 Menit PT 
han soal (elaborasi, konfirmasi).
d. Guru menanyakan kepada siswa menge- 2 Menit TJ 
nai hasil pekerjaannya atau meminta sal-
ah satu siswa untuk mengerjakan salah
satu soal tersebut di papan tulis
(elaborasi, konfirmasi).
Penutup
a. Guru menutup pelajaran dan membim- 1 Menit Crh dan 
bing siswa untuk menyimpulkan materi TJ
yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan tugas rumah. 30 PT 
Detik
c. Guru melaksanakan tugas rutin pada ak- 1 Menit TJ 
hir pembelajaran.

Keterangan:
Kls : Klasikal Eks : Eksplorasi
TJ : Tanya Jawab PT : Pemberian Tugas
Ind : Individual Crh : Ceramah
Org : Pengorganisasian

J. Penilaian Hasil Belajar


1. Jenis
Jenis Penilaian hasil belajar adalah lisan dan tertulis
2. Prosedur
a. Penilaian dalam proses pembelajaran
b. Penilaian pada akhir pembelajaran
3. Alat Penilaian
Alat penilaian berupa soal dan rambu-rambu jawaban:
11

a. Soal Latihan
1) Perhatikan gambar belah ketupat berikut!
B
2 cm G
1 cm
A C
H F

D
E

Selidiki apakah belah ketupat ABCD sebangun dengan belah


ketupat EFGH?
2) Perhatikan gambar jajargenjang berikut!

Selidiki bangun-bangun datar yang sebangun!


3) Perhatikan gambar belah ketupat berikut!

B 2 cm H
A G
3 cm
1,5 cm
4 cm
F
D
E
C

Selidiki apakah layang-layang ABCD sebangun dengan layang-


layang EFGH?
4) Perhatikan gambar trapesium berikut!
12

Selidiki apakah trapesium ABCD sebangun dengan trapesium


PQRS?
5) Perhatikan gambar segitiga berikut! R

B
6 cm
3 cm
4 cm
2 cm

A 1,5 cm C P 3 cm Q
Selidiki apakah segitiga ABC sebangun dengan trapesium PQR?
6) Perhatikan gambar belah ketupat berikut!
B B

A C A C

D D

Selidiki apakah belah ketupat ABCD kongruen dengan belah


ketupat EFGH?

7) Perhatikan gambar belah ketupat berikut!


H G
D C

E F
A B

Selidiki apakah jajargenjang ABCD kongruen dengan jajargenjang


EFGH?
8) Perhatikan segitiga berikut!

B R
13

A C P Q

Selidiki apakah kedua bangun tersebut kongruen?

9) Perhatikan gambar bangun datar berikut!

Tentukan bangun-bangun datar yang kongruen!

10) Perhatikan gambar layang-layang berikut!

3c
90 ° m

97,5 °

3c
m
14

Selidiki apakah kedua bangun datar tersebut layang-layang ABCD


kongruen dengan layang-layang EFGH?

b. Rambu-rambu Jawaban dan Penskoran


No Rambu-rambu Jawaban Skor
1) Langkah-langkah penyelesaian:
a) Menuliskan besar sudut dan panjang sisi pada jajar
genjang yang telah diketahui serta menentukan besar
sudut dan panjang sisi yang belum diketahui.
 Jajar genjang ABCD 1
´ = 4 cm dan besar ∠B = 60 °
Diketahui: CD
´ = CD
AB ´ = 4 cm dan AD
´ = BC
´ = 3 cm
∠D = ∠B = 60 °
∠A = ∠C = 180 °−∠ D=180 °−60° =120°
 Jajar genjang PQRS
´ = 4 cm dan ∠P = 60 °
Diketahui: QR
ṔS = QR
´ = 4 cm dan PQ
´ = ŔS = 5 cm 1
∠R = ∠P = 60 ° dan ∠S = ∠Q =
180 °−∠ P=180 °−60° =120°
 Jajar genjang KLMN
´ = 2 cm dan ∠L = 120 °
Diketahui: KL 1
´ = KL
MN ´ = 2 cm dan KN
´ = LM
´ = 3 cm

Tabel Lanjutan Rambu-rambu Jawaban dan Penskoran


No Rambu-rambu Jawaban Skor
∠N = ∠L = 120 ° dan ∠K = ∠M =
180 °−∠ L=180 °−120 °=60°
 Jajar genjang VWXY 1
´ = 2 cm dan ∠X = 120 °
Diketahui: VW
´ = VW
XY ´ = 2 cm dan VY
´ = XW
´ = 1,5 cm
15

∠V = ∠X = 120 ° dan ∠W = ∠Y =
180 °−∠ V =180 ° −120° =60°
b) Menentukan besar-besar sudut yang bersesuaian pada
jajargenjang.
Sudut-sudut yang bersesuaian pada jajargenjang ABCD, 4
jajargenjang PQRS, jajargenjang KLMN, dan jajargenjang
VWXY memiliki besar sudut yang sama.
c) Menentukan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian
 Jajargenjang ABCD dan jajargenjang PQRS
´
AB ´
CD 4 ´
AD ´
BC 3
= = dan = =
PQ SR
´ ´ 5 ṔS QR 4
´ 1
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an-
tara jajargenjang ABCD dan jajargenjang PQRS me-
miliki perbandingan yang tidak senilai.
 Jajargenjang ABCD dan jajargenjang KLMN
´
AB ´
CD 4 ´
AD ´
BC 3
= = dan = =
KN LM
´ ´ 3 MN KL 2
´ ´
1
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an-
tara jajargenjang ABCD dan jajargenjang KLMN me-
miliki perbandingan yang tidak senilai.
 Jajargenjang ABCD dan jajargenjang VWXY
´
AB ´
CD 4 2 ´
AD ´
BC 3 2
= = = dan = = =
VW
´ XY
´ 2 1 VY
´ WX
´ 1,5 1
1
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an-
tara jajargenjang ABCD dan jajargenjang VWXY me-
miliki perbandingan yang senilai.
 Jajargenjang PQRS dan jajargenjang KLMN
Tabel Lanjutan Rambu-rambu Jawaban dan Penskoran
No Rambu-rambu Jawaban Skor
´
PQ ´
RS 3 ´
PS ´
QR 4 2
= = dan = = =
LM
´ KN
´ 5 MN
´ KL
´ 2 1
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an- 1
tara jajargenjang PQRS dan jajargenjang KLMN
memiliki perbandingan yang tidak senilai.
 Jajargenjang PQRS dan jajargenjang VWXY 1
16

´
PQ ŔS 5 ´
PS ´
QR 4 8
= = dan = = =
VW XY 2
´ ´ WX VY 1,5 3
´ ´
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an-
tara jajargenjang PQRS dan jajargenjang VWXY
memiliki perbandingan yang tidak senilai.
 Jajargenjang KLMN dan jajargenjang VWXY
´
KL ´
MN 2 4 ´
LM ´
KN 3
= = = dan = =
VY WX 1,5 3
´ ´ VW XY 2
´ ´
1
Tampak bahwa panjang sisi-sisi yang bersesuaian an-
tara jajargenjang KLMN dan jajargenjang VWXY
memiliki perbandingan yang tidak senilai.
Dari langkah 2 dan 3, diperoleh bahwa jajargenjang ABCD
sebangun dengan jajargenjang VWXY karena sudut-sudut
yang bersesuaian pada bangun datar tersebut adalah sama 1
besar dan panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
bangun datar tersebut memiliki perbandingan yang senilai.
Sub Total 15
2) Langkah-langkah penyelesaian:
´
a) Diketahui pada trapesium ABCD, AB=4 ´
cm , AD=2,5 cm
´
dan CD=2 cm serta besar ∠D = 105 ° dan besar ∠C =
3
120 °. Pada trapesium PQRS diketahui
´
PQ=2 ´
cm , PS=1,25 cm dan ŔS=1cm serta besar ∠P =
75 ° dan besar ∠Q = 60 °
∠ A=180° −∠ D=180 °−105 °=75 °
∠ B=180 °−∠C=180 °−120 °=60 °
b) Sudut-sudut yang bersesuaian dari trapesium ABCD dan 3

Tabel Lanjutan Rambu-rambu Jawaban dan Penskoran


No Rambu-rambu Jawaban Skor
trapesium PQRS yaitu ∠ A=∠ P=75 °, ∠ B=∠ Q=60°,
∠ A=∠ P=75 °, ∠ C=∠ R=120 °, dan ∠ D=∠ S=105 °
Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun
datar tersebut adalah sama besar.
c) Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari 3
kedua bangun datar tersebut adalah sebagai berikut:
17

´
AB 4 2 ´
AD 2,5 2 ´
CD 2
= = , = = , dan =
PQ 2 1
´ PS 1,25 1
´ RS 1
´
Jadi, panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun
datar tersebut memiliki perbandingan yang senilai.
Berdasarkan b) dan c) dapat disimpulkan bahwa trapesium
1
ABCD sebangun dengan trapesium PQRS
Sub Total 10
3) Dengan memperhatikan besar sudut-sudut yang bersesuaian
dan panjang sisi-sisi yang bersesuaian (dengan melihat tanda
pada gambar), maka diperoleh bahwa trapesium ABCD 10
kongruen dengan trapesium RSPQ, dan segienam PQRSTU
kongruen dengan segienam ABCDEF.
Sub Total 10
4)  Layang-layang ABCD
´
Panjang AB=5 ´
cm, AC=7 ´
cm, dan CO=3 cm serta besar
∠D = 97,5 ° dan besar ∠C = 90 °. Karena ∠D berhadapan
dengan ∠B, maka ∠B = ∠D = 97,5 ° dan AD=
´ ´
AB=5 cm.
´ AC
OA= ´ −CO=7−3=4
´
´ 2−OA
´ √ AB
OB= ´ 2 6

¿ √ 52−42
¿ √ 25−16
¿ √9
¿3
´ adalah 3 cm
Diperoleh panjang OB
Tabel Lanjutan Rambu-rambu Jawaban dan Penskoran
No Rambu-rambu Jawaban Skor
2
´ ´ ´ 2
BC= √CO + BO
¿ √ 32 +32
¿ √ 18
¿ 3 √2
´ adalah 3 √ 2 cm.
Diperoleh panjang BC
 Layang-layang EFGH 4
Panjang EF=5
´ ´ =3 √ 2cm serta besar ∠E = 75 °
cm, GH
dan besar ∠F = 97,5 °. Karena ∠F berhadapan dengan ∠H,
18

maka ∠F = ∠H = 97,5 °,
∠ G=360 °− (∠ E+ ∠F +∠ G )=360 ° ( 75° + 97,5° +97,5 ° )=90 °
serta EH ´ = FG=3
´ =5 cm dan GH
´ = EF ´ √ 2cm .
 sudut-sudut yang bersesuaian dari layang-layang
ABCD dan layang-layang EFGH adalah sama besar,
2
yaitu ∠ A=∠ E=75 °, ∠ B=∠ F=97,5 °,
∠ C=∠ G=90°, dan ∠ D=∠ H =97,5 °
 Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua layang-
´ EF=5
layang adalah sama panjang, yaitu AB= ´ cm,
2
´ FG=3
BC= ´ √ 2 cm, CD= ´ =3 √ 2 cm, dan
´ GH
´ EH
AD= ´ =5 cm.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa layang-layang ABCD
1
kongruen dengan layang-layang EFGH
Sub Total 15
Total 50

K. Penilaian Karakter yang Dikembangkan

Penilaian karakter yang dikembangkan :

Karakter
No Nama Bertanggung
Disiplin Teliti
jawab

1. Angelina

2. Astri

3 Bintang saputra

4. Chintya Laura      

5. Devi Ananda

6. Ernita Saputri
19

7. Felix Siantara

8 Galih Saputri

9. Halimah
10. Jihan Salamah

Kolom-kolom karakter di isi dengan skor yang sesuai dengan tingkat


karakter anak:

a. Sangat baik: 4 c. Sedang: 2


b. Baik: 3 d. Kurang: 1

L. Sumber
Kukuh. 2008. Geometri Datar dan Ruang. Samarinda: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Halaman 22

M. Cholik A. dan Sugijono. 2004. Matematika untuk SMP kelas XI.


Jakarta: Erlangga. Halaman 1-3.

Nurjanah. 2009. Rangkuman Matematika SMP. Jakarta: Gagas Media.


Halaman 81

Wahyudin Djumanta dan Dwi Susanti. 2008. Belajar Matematika Aktif


dan Menyenangkan untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 4
Wandyagiri, Dedi. 1993. Matematika Untuk SMA Semester 2. Erlangga:
Jakarta.

Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika SMA jilid 2A Kelas XI.


Erlangga; Jakarta.

Nama: Ade Ana


NIM: 1205045065
Kelas: Reguler Sore A

Anda mungkin juga menyukai