Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risda Yanti

NIM : 239001485005
Topik 4 Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman Bagi Peserta Didik

Jenis Kegiatan: Kegiatan Individu

Pada Topik I, Anda telah melakukan observasi pengamatan proses pembelajaran dan hal lain
yang terjadi di ruang kelas selama proses pembelajaran. Setelah mengetahui hal-hal yang
mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, Anda dapat
menganalisis dan menuliskan refleksi terkait lingkungan belajar yang berpihak pada peserta
didik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi

1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah memenuhi


kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman? Jelaskan.

Jawab:
Berdasarkan hasil observasi di kelas IX-3 SMP Negeri 24 Makassar, berlangsungnya proses
pembelajaran belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar
yang aman, dan nyaman. Dari lingkup fasilitas fisik sudah cukup bagus untuk mendukung
proses pembelajaran seperti ruang kelas yang bersih dan rapi, , meja dan bangku peserta
didik, meja dan bangku guru, kipas angin, dan papan tulis, sirkulasi udara serta pencahayaan
yang cukup. Namun selama proses pembelajaran, guru tidak melakukan tes diagnostic terkait
gaya belajar dan latar belakang budaya peserta didik yang beragam sehigga dalam
pembelajaran guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik. Guru hanya menggunakan metode ceramah saat menjelaskan materi dan hanya
menggunakan buku paket siswa sebagai media dan sumber belajar peserta didik sehingga
tidak semua peserta didik dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya. Selain itu, dalam
pembelajaran guru belum menerapkan Teaching at the Right Level (TaRL) dan Cullturally
Responsive Teaching (CRT) sehingga dapat saya simpulkan bahwa berlangsungnya proses
pembelajaran di dalam kelas IX-3 SMP Negeri 24 Makassar belum sepenuhnya memenuhi
kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya

Jawab:
Guru memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman bagi peserta didik. Guru berperan sebagai pengelola kelas, fasilitator, pengarah
pembelajaran, motivator, dan pembimbing. Dalam hal ini, lingkungan belajar yang kondusif
dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan prestasi belajar siswa. Guru juga bertanggung
jawab dalam mengelola lingkungan belajar, mengatur kegiatan pembelajaran, serta
memberikan dorongan dan bimbingan kepada siswa untuk menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan dan mendukung perkembangan potensi siswa. Guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan melakukan beberapa
tindakan, antara lain:

 Membangun Hubungan yang Akrab: Guru dapat membangun hubungan yang akrab
dan saling percaya dengan peserta didi sehingga peserta didik merasa nyaman untuk
bertanya, berpendapat, dan berdiskusi. Hal ini dapat menciptakan rasa aman dan nyaman
di kelas.
 Memberikan Apresiasi: Dengan memberikan apresiasi pada peserta didik, misalnya
dengan memberikan pujian dan pengakuan atas perilaku baik, guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk peserta didik.
 Memperhatikan Kebutuhan Individual: Guru perlu mengenali perbedaan karakteristik
peserta didik baik dari gaya belajar, kebutuhan belajar, dan latar belakang social-kultural
peserta didik yang beragam sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang dapat
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
 Menerapkan pendekatan TaRL dan CRT: dengan kedua pendekatan tersebut, peserta
didik dapat merasa nyaman dan aman mengikuti pembelajaran karena peserta didik dapat
belajar sesuai dengan kebutuhannya, gaya belajarnya serta pembelajaran yang relevan
dengna kehidupan peserta didik.
Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung, aman, dan nyaman bagi peserta didik

3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi selama
proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara mengkomunikasikannya?

Jawab:
Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan di SMP Negeri 24 Makassar, saya tidak pernah
menyaksikan atau melihat guru pamong mengkomunikasikan kepada orang tua peserta didik terkait
hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas. Namun sebagai pendidik, sudah seharusnya
mengkomunikasikan hal-hal penting selama proses pembelajaran kepada orang tua peserta didik. hal
ini bisa dilakukan melalui rapat orang tua, laporan perkembangan peserta didik atau komunikasi
langsung melalui berbagai kanal seperti telepon, whatsapp, pesan atau gmail. Guru juga dapat
memberikan umpan balik kepada orang tua mengenai kemajuan dan tantangan yang dihadapi peserta
didik selama mengikuti proses pembelaaran di kelas. Dalam hal ini, kerja sama antara guru dan
orang tua sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dan menjaga kualitas
pendidikan anak. Dengan melakukan komunikasi yang efektif dan transparan, guru dan orang tua
dapat bekerja sama untuk mendukung peserta didik dan memastikan keberhasilan pembelajaran serta
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama
proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses pembelajaran tersebut?
Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat
dan lingkungan sekitar?

Jawab:
Ya. Guru atau pihak sekolah sudah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama
proses pembelajaran. Karena melibatkan masyarakat memiliki beberapa manfaat yang sangat
menunjang bagi sekolah, seperti mendukung pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari, memperluas sumber daya dan pengalaman pembelajaran, menambah relasi yang
baik, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dan mendukung. Peran
masyarakat dalam proses pembelajaran yaitu: a.
 Masyarakat sebagai sumber pengetahuan tambahan Anggota masyarakat bisa
membawa pengetahuan dan pengalaman tambahan ke dalam kelas. Pada saat
acara keagamaan seperti Maulid Nabi di SMP Negeri 24 Makassar, pihak sekolah
mengundang anggota masyarakat yang ahli di bidang keagamaan untuk
memberikan tausiyah. Sehingga para peserta didik memperoleh pengetahuan dan
wawasan keislaman yang lebih luas.
 Masyarakat sebagai pendukung dalam proyek dan aktivitas Masyarakat dapat
mendukung proyek-proyek sekolah atau aktivitas ekstrakurikuler. Misalnya,
dalam proyek lingkungan, masyarakat lokal dapat membimbing siswa dalam
kegiatan penanaman pohon atau membersihkan lingkungan.
 Masyarakat sebagai sumber Inspirasi Karir Contohnya memperkenalkan para
peserta didik SMP Negeri 24 Makassar pada anggota masyarakat yang sukses
dalam profesinya. hal ini dapat menjadi inspirasi peserta didik dan meningkatkan
semangat belajarnya.

5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan keluarga dan
masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

Jawab:

Skenario Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
bagi peserta didik melalui keterlibatan keluarga dan masyarakat.

Langkah-langkah

a. Keterlibatan Keluarga
 Mengadakan pertemuan orangtua secara berkala untuk membahas pentingnya
peran orangtua dalam membentuk karakter disiplin positif anak.
 Memberikan materi dan contoh konkret kepada orangtua tentang bagaimana
mereka dapat mendukung pembentukan karakter disiplin positif di rumah.
b. Keterlibatan Masyarakat
 Melibatkan tokoh masyarakat, seperti pemuka agama atau tokoh adat, untuk
memberikan ceramah atau cerita inspiratif tentang pentingnya disiplin.
 Mengadakan kegiatan sosial bersama masyarakat, misalnya membersihkan
lingkungan sekitar sekolah, untuk menanamkan rasa memiliki terhadap
lingkungan.
c. Penerapan di Sekolah
 Mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
pembentukan karakter, misalnya pramuka atau klub kegiatan sosial.
 Melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang mendorong keterlibatan
keluarga dan masyarakat, seperti membuat kampanye lingkungan atau
kegiatan amal.

Dengan melibatkan keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter disiplin


positif, diharapkan peserta didik dapat memperoleh dukungan yang konsisten dan
menyeluruh dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka.
Skenario ini didasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan karakter dan partisipasi aktif dari
berbagai pihak dalam membentuk lingkungan belajar yang ideal.

Anda mungkin juga menyukai